SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  39
PENGANTAR AKUNTANSI
      PEMERINTAHAN:
       Konsep Dasar dan
Standar Akuntansi Pemerintahan
         Di Indonesia




         Fauzan Misra
Proses
      Pengertian
Akuntansi Pemerintahan


                              Fungsi



 Dilihat dari segi prosesnya, “akuntansi adalah suatu
 keterampilan dalam mencatat, menggolong-golongkan, dan
 meringkas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan
 oleh suatu lembaga atau perusahaan, serta melaporkan
 hasil-hasilnya dalam suatu laporan yang disebut dengan
 laporan keuangan”.
   “Accounting is the art of recording, classifying,
    and summarizing in a significant manner and in
    terms of money, transaction, and events, which are
    in part, at least, of a financial character, and
    interpreting the result thereof”.
Dari segi fungsinya,“akuntansi adalah suatu
 kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan
 informasi kuantitatif, terutama yang bersifat
 keuangan, dari suatu lembaga atau
 perusahaan, yang diharapkan dapat
 digunakan sebagai dasar dalam mengambil
 keputusan-keputusan ekonomi diantara
 berbagai alternatif tindakan”.
AUDITING
                                   EKSTERNAL

     BIDANG
   AKUNTANSI
                       AKUNTANSI   INTERNAL




      MIKRO
                                     MAKRO




Akuntansi        Akuntansi
  Bisnis        Sektor Publik       Nasional &
                                    Social Acc


                 Akuntansi
               Pemerintahan
   Faktor Ekonomi. Mis : pertumbuhan ekonomi,
    Tenaga kerja dan lain-lain.
   Faktor Politik . Mis: Hubungan negara dengan
    masyarakat, legitimasi pemerintah, ideologi
    negara, dll
   Faktor Kultural : Mis : karakteristik
    Masyarakat, sistem nilai yang berlaku, tingkat
    pendidikan.
   Faktor Demografi. Mis : pertumbuhan
    penduduk, struktur usian penduduk, migrasi.
    dll
   Organisasi dengan Sistem Perwakilan
   Pembagian Kekuasaan
   Pola Otonomi dan Transfer
   Pengaruh Proses Politik
   Absennya Hubungan Langsung antara Pendapatan
    dan Pelayanan
   Peranan Anggaran Sebagai Pernyataan Kebijakan
    Publik, target fiskal dan Alat Pengendalian
   Investasi yang dominan pada asset yang tidak
    menghasilkan pendapatan
   Terbukanya penerapan “Fund Accounting”
1. Perbedaan Tujuan
    pemerintah mempunyai tujuan nirlaba, sedangkan bagi
    perusahaan bisnis mencari laba.
    Perbedaan ini menimbulkan perbedaan data
    akuntansinya, yaitu:
a. Tidak adanya perhitungan laba-rugi pada pemerintahan,
    perusahaan bisnis,    bottom line (angka laba atau rugi)
    sangat penting.
    Pada umumnya, di pemerintahan terdapat perhitungan
    anggaran-realisasi dan perhitungan pendapatan-belanja,
    yang akan menghasilkan angka surplus atau defisit.
    Disamping pendapatan dan belanja, ada pembiayaan (baik
    penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran
    pembiayaan), yang menghasilkan bottom line yang disebut
    SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran)
b. Tidak adanya masalah penilaian kembali
  (revaluasi) atas aktiva atau aset pada
  pemerintahan; dimana pada akuntansi komersial
  dimungkinkan adanya penilaian kembali aktiva
  dengan syarat-syarat tertentu.

c. Masalah penyusutan atau depresiasi (maupun
   deplesi dan amortisasi) atas aktiva tetap tidak
   penting pada akuntansi pemerintahan;
   sedangkan pada akuntansi komersial ada.

d. Prinsip penandingan beban dengan
  pendapatan (matching cost against revenue) pada
  akuntansi pemerintahan tidak ada; yang ada
  adalah penandingan anggaran-realisasi dari
  pendapatan-belanja.
2. Masalah Pendapatan
   Pada pemerintahan, pendapatan diperoleh
   secara berulangkali (reflektif) untuk
   membiayai belanja pada tahun anggaran
   tertentu, sedangkan untuk tahun berikutnya,
   pendapatan serupa dapat diperoleh lagi.
   Pendapatan di sini tidak bersifat
   revolusing/revolving, yang maksudnya tidak
   dapat diputar lagi untuk belanja tahun-tahun
   yang akan datang.

   Hal ini sangat berbeda dengan perusahaan
  dengan motif laba, dimana pendapatan
  tahun ini dapat “disimpan” untuk
  digunakan pada tahun-tahun mendatang.
3. Masalah Beban
   Pada akuntansi keuangan terdapat
   pengertian expense (beban), sedangkan
   pada akuntansi pemerintahan tidak
   menggunakan istilah      expense melainkan
   expenditure (kurang lebih berarti pengeluaran
   anggaran atau belanja).

  Pengertian expenditure di sini mempunyai
  pengertian yang lebih luas daripada
  pengertian expense, yaitu selain
  mempunyai pengertian yang sama dengan
  expense, juga termasuk didalamnya adalah
  pembayaran angsuran atau pelunasan hutang
  jangka panjang dan pembelian aset tetap.
4. Masalah Penganggaran
   Pada pemerintahan terdapat akuntansi anggaran
   (budgetory accounting), anggaran tersebut termasuk
   dalam sistem akuntansi serta terdapat akun atau
   rekening (account) “anggaran” dalam bagan rekening
   (chart of account).

    Sedangkan dalam akuntansi keuangan, walaupun
   terdapat anggaran, tetapi anggaran tersebut tidak
   termasuk dalam sistem akuntansi dan karenanya
   tidak terdapat rekening “anggaran” pada bagan atau
   klasifikasi rekening. Dalam hal ini,penandingan antara
   anggaran dengan realisasinya dilakukan di luar
   akuntansi(extra comptabel).
5.   Masalah Tanda Pemilikan Individual
     Pada perusahaan bisnis, terdapat tanda kepemilikan
     individual atas perusahaan tersebut, misalnya
     adalah saham.
     Pemegang tanda kepemilikan tersebut dapat
     menjual, menghibahkan, atau menukarkan tanda
     kepemilikan tersebut dengan pihak lain. Pemilik
     tanda tersebut dalam akuntansi dicatat sebagai
     “modal saham” atau nama lainnya, yang bertindak
     sebagai pemegang kebijakan stratejik perusahaan.

     Pada akuntansi pemerintahan, tanda kepemilikan
     individual seperti itu tidak ada, sehingga tidak ada
     pencatatan “modal saham”. Pada hakekatnya, yang
     bertindak sebagai pemegang kebijakan stratejik adalah
     rakyat sebagai pemegang kedaulatan, yang dalam
     praktiknya diwakili oleh lembaga legislatif.
6.   Masalah Basis Akuntansi
     Pada awalnya, akuntansi pemerintahan
     Indonesia berlaku basis kas, sedangkan pada
     akuntansi keuangan umumnya yang berlaku
     adalah basis akrual. Secara sederhana,
     akuntansi berbasis kas mengakui dan mencatat
     transaksi pada saat terjadinya penerimaan dan
     pengeluaran kas dan tidak mencatat aset
     dan kewajiban. Sedangkan basis akrual
     mengakui dan mencatat transaksi pada saat
     terjadinya transaksi (baik kas maupun
     nonkas) dan mencatat aset dan kewajiban.

     Memang pada akuntansi keuangan dapat
     juga memakai basis kas, tetapi pengertian
     basis kas pada akuntansi keuangan tersebut
     juga berbeda dengan basis kas yang dianut
     pada akuntansi pemerintahan Indonesia.
Pada akuntansi pemerintahan Indonesia, basis kas
  berarti:
 Anggaran dinyatakan sebagai beban anggaran
  pada waktu pengeluarannya dari kas
  negara/daerah
 Anggaran dinyatakan sebagai menguntungkan
  anggaran pada waktu penerimaannya oleh kas
  negara.
Akuntansi berbasis kas mempunyai kelebihan yaitu
 sederhana penerapannya dan mudah dipahami.
Namun basis ini mempunyai berbagai kekurangan
 antara lain kurang informatif karena hanya
 berisi informasi tentang penerimaan,
 pengeluaran, dan saldo kas serta tidak
 memberikan informasi tentang aset dan
 kewajiban.
Informasi yang disusun dengan akuntansi
 berbasis akrual akan mempermudah para
 pemakai untuk:

· Membandingkan secara berimbang antara
  alternatif dari pemakaian sumberdaya,
· Menilai kinerja, posisi keuangan, dan arus kas
  dari entitas pemerintah,
· Melakukan evaluasi atas kemampuan
  pemerintah untuk mendanai kegiatannya serta
  kemampuannya untuk memenuhi kewajiban
  dan komitmennya,
· Melakukan evaluasi atas biaya, efisiensi, dan
  pencapaian kinerja pemerintah,
· Memahami keberhasilan pemerintah dalam
  mengelola sumber daya.
Bagaimana Akuntansi Pemerintahan
  Indonesia Dahulu dan Saat Ini??
Akuntansi pemerintahan Indonesia pada masa lampau
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
adalah berbasis kas.
Saat ini sedang dalam perubahan dari akuntansi berbasis
kas menjadi akuntansi berbasis akrual (cash toward
accrual).

seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2003. reformasi keuangan negara

Akuntansi berbasis kas menuju akrual yang
dikembangkan di Indonesia saat ini adalah
basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan
ekuitas dalam neraca
7. Masalah Entry yang digunakan
   Pada awalnya, akuntansi pemerintahan Indonesia
   menggunakan sistem catatan tunggal (single entry),
   yaitu setiap transaksi keuangan hanya dicatat
   (dijurnal) sekali.

Biasanya sistem single entry ini dalam akuntansi
   keuangan digunakan untuk organisasi yang kecil atau
   sederhana. Dengan digunakan sistem single entry,
   maka pengertian atau catatan yang biasa terdapat
   dalam akuntansi keuangan, misalnya persamaan
   akuntansi (accounting equation),    trial balance, jurnal
   dan postingnya ke     general ledger, menjadi tidak
   ada dalam akuntansi pemerintahan Indonesia.
Dengan menggunakan single entry, produk akhir
  siklus akuntansinya bukanlah neraca,
  karena yang dicatat tidak selengkap seperti pada
  proprietory accounting.

Proprietory Accounting yaitu yang mencatat harta,
  utang, ekuitas, pendapatan serta beban dalam sistem
  akuntansinya.
  contoh, akuntansi anggaran mencatat anggaran dan
  realisasinya dari sisi pendapatan maupun belanja,
  tetapi tidak mencatat harta, utang maupun ekuitas.
  Demikian pula akuntansi inventaris yang hanya
  mencatat inventaris beserta perubahan-
  perubahannya, tidak mencatat hutang, ekuitas,
  pendapatan maupun belanja; oleh karena itu,
  akuntansi dengan sistem        single entry ini tidak
  dapat menghasilkan neraca.
Persamaan Akuntansi Komersial dengan
Akuntansi Pemerintahan


1. Tujuan yang sama, yaitu menyediakan informasi
   keuangan yang lengkap, cermat, dan tepat waktu.
2. Akuntansi pemerintahan banyak memakai konsep,
   konvensi, praktek, dan prosedur akuntansi yang dipakai
   juga di akuntansi komersial.
3. Menggunakan siklus akuntansi yang sama, biasanya
   satu tahun.
4. Keduanya memakai istilah-istilah yang sama, misalnya
   buku harian, buku besar, laporan keuangan, dan lain
   sebagainya.
5. Konsep akuntansi keuangan yang diakui secara
   umum, misalnya konsistensi (consistency), obyektifitas
   (objectivity), pengungkapan penuh (full disclosure),
   materialitas (materiality), dan kehati-hatian
   (conservatism) digunakan juga dalam akuntansi
   pemerintahan.
6. Dalam proses akuntansinya juga sama, yaitu
   dimulai dari analisa dokumen, kemudian pencatatan
   dalam buku harian, klasifikasi dan peringkasan lewat
   buku besar dan buku tambahan; kemudian diakhiri
   dengan penyusunan laporan keuangan.
ENTITAS AKUNTANSI DAN
ENTITAS PELAPORAN
                               Entitas Akuntansi
                               (accounting entity)
          Entitas dalam
      Akuntansi Pemerintahan
                                Entitas Pelaporan
                                (reporting entity)
Entitas Akuntansi (accounting entity) mengacu pada
  sebuah entitas yang dikukuhkan untuk tujuan
  akuntansi untuk aktivitas atau aktivitas-aktivitas
  tertentu (Engstrom & Copley, 2002),

Entitas pelaporan (reporting entity) mengacu pada
  organisasi secara keseluruhan (Freeman &
  Shoulders, 2003).
Dari Presiden sampai dengan satuan kerja
 masing-masing melakukan akuntansi (jadi
 merupakan entitas akuntansi).

 Apakah semua entintas akuntansi
 merupakan entitas pelaporan?
Walaupun semuanya merupakan entitas
akuntansi,
tetapi hanya Presiden dan Menteri (lebih
tepatnya adalah kementerian atau
departemen) yang laporannya diaudit oleh
BPK.

Jadi hanya Presiden dan kementerian yang
merupakan entitas pelaporan.
Hal penting yang dapat disimpulkan
    bahwa tidak semua entitas akuntansi
         menjadi entitas pelaporan.

Apakah dilakukan konsolidasi laporan antara
    pemerintah pusat dengan pemerintah
             daerah? Yes or Not
Konsolidasi laporan antara pemerintah pusat
 dengan pemerintah tidak direncanakan
 untuk dilakukan. Presiden tidak akan
 melaporkan laporan konsolidasi APBN dan
 seluruh APBD ke DPR.
    Why?........
Jika dilakukan konsolidasi, akan menjadi
  masalah:
 a. siapa yang berwenang memeriksa?
 b. opini hasil pemeriksaan akan ditujukan
  kepada siapa, apakah presiden atau
  kepala daerah?

Namun Masih perlu dibuat laporan konsolidasi,
 Untuk Apa?....
Jika ada konsolidasi atau penggabungan
laporan keuangan pusat dan daerah, hal itu
hanya untuk kepentingan analisa fiskal dan
              makro ekonomi.
TERIMA KASIH……….
   Akuntansi adalah proses pencatatan,
    pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran
    transaksi dan kejadian keuangan,
    penginterpretasian atas hasilnya serta
    penyajian laporan
   Sistem akuntansi merupakan serangkaian prosedur
    manual maupun computerized yang disusun secara
    sistematis mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
    pengikhtisaran dan pelaporan operasi dan posisi
    keuangan suatu organisasi untuk tujuan menghasilkan
    laporan tertentu.

   Standar akuntansi merupakan pedoman/acuan dalam
    penyusunan sistem akuntansi, (a.l. pengakuan,
    pengukuran, dan pencatatan/pengungkapan pos-2 lap
    keuangan). Keluaran Sistem akuntansi harus sesuai
    standar akuntansi
(1)   Pemerintah menyusun sistem akuntansi
      pemerintahan yang mengacu pada SAP
(2)   Sistem akuntansi pemerintahan pada tingkat
      pemerintah pusat diatur dengan Peraturan
      Menteri Keuangan
(3)   Sistem akuntansi pemerintahan pada tingkat
      pemerintah daerah diatur dengan peraturan
      gubernur/bupati/walikota, mengacu pada
      peraturan daerah tentang pengelolaan
      keuangan daerah yang berpedoman pada
      peraturan pemerintah
I. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan (KK)
II. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP):
   Nomor 01: Penyajian Laporan Keuangan;
           02: Laporan Realisasi Anggaran;
           03: Laporan Arus Kas;
           04: Catatan atas Laporan Keuangan;
           05: Akuntansi Persediaan;
           06: Akuntansi Investasi;
           07: Akuntansi Aset Tetap;
           08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
           09: Akuntansi Kewajiban;
           10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
               Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa; dan
           11: Laporan Keuangan Konsolidasian.
   RECOGNITION (PENGAKUAN)
   VALUATION (PENGUKURAN/PENILAIAN)
   REPORTING (PENGUNGKAPAN)
START                 Data
                        Akuntansi



                        Pengumpulan

                                         PSAP
                                         05
                         Pencatatan
                                         06
                                         07
                                         08
                        Pengikhtisaran   09
                                         10


PSAP: 01, 02, 03, 04,                           FINISH
                          Pelaporan
      & 11
   01. Penyusunan Neraca Awal Pemerintah
    Pusat.
   02. Penyusunan Neraca Awal Pemerintah
    Daerah.
   03. Konversi Laporan Keuangan Pemerintah
    Daerah.
   04. Penyajian dan pengungkapan belanja
    pemerintah

Contenu connexe

Tendances

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikAry Efendi
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangcikaaarisandi
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANrusdiman1
 
Ppt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kas
Ppt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kasPpt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kas
Ppt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kasIndah Rohmatullah
 
Manajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerahManajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerahMaylana Febrina
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404LainunKhairuna
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaraniyonZ
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAdi Jauhari
 
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor PublikPengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor PublikSujatmiko Wibowo
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahAlma'Arif Pangulu
 
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAAkuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAMahyuni Bjm
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAdi Jauhari
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanDwi Wahyu
 

Tendances (20)

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
penganggaran sektor publik
penganggaran sektor publikpenganggaran sektor publik
penganggaran sektor publik
 
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik PerpajakanAudit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
Audit Investigatif Dengan Teknik Audit Dan Teknik Perpajakan
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabang
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
 
Ppt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kas
Ppt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kasPpt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kas
Ppt bab 14 laporan perubahan modal, neraca, dan arus kas
 
Manajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerahManajemen belanja daerah
Manajemen belanja daerah
 
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan KerugianPenelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Akuntansi kewajiban
Akuntansi kewajibanAkuntansi kewajiban
Akuntansi kewajiban
 
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor PublikPengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran Kinerja Sektor Publik
 
SAPP
SAPPSAPP
SAPP
 
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerahPengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
Pengawasan, pemeriksaan dan pengendalian keuangan daerah
 
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAAkuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
 
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetap
 
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit PendahuluanMaterialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan
 

Similaire à AKUNTANSI PEMERINTAHAN: KONSEP DAN STANDAR DI INDONESIA

Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiGeoffree Rengku
 
01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansi01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansiDwimaghfiro
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1Vande Joe
 
PAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptxPAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptxAgung759333
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptWahyumiEkawanti1
 
Ch.1 Akt Pemerintahan.pptx
Ch.1 Akt Pemerintahan.pptxCh.1 Akt Pemerintahan.pptx
Ch.1 Akt Pemerintahan.pptxAnggaPermadi16
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiRusdiRustandi6
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganphatar_augrah
 
Bidang bidang akuntansi
Bidang bidang akuntansiBidang bidang akuntansi
Bidang bidang akuntansiRina Sintia
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisRiky Obicha
 

Similaire à AKUNTANSI PEMERINTAHAN: KONSEP DAN STANDAR DI INDONESIA (20)

Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansi01. gambaran umum akuntansi
01. gambaran umum akuntansi
 
TAX
TAXTAX
TAX
 
pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1pengantar-daskun mk-1
pengantar-daskun mk-1
 
PAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptxPAL - KD 3.11.pptx
PAL - KD 3.11.pptx
 
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.pptPT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
PT_01_Pengantar Akuntansi_FEB_2022_Pengantar Akuntansi dan Bisnis - RPS.ppt
 
Ch.1 Akt Pemerintahan.pptx
Ch.1 Akt Pemerintahan.pptxCh.1 Akt Pemerintahan.pptx
Ch.1 Akt Pemerintahan.pptx
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Akuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasiAkuntansi sebagai sistem informasi
Akuntansi sebagai sistem informasi
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Bidang bidang akuntansi
Bidang bidang akuntansiBidang bidang akuntansi
Bidang bidang akuntansi
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 
Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1Ppt kd 5.1
Ppt kd 5.1
 

Plus de Kementerian Dalam Negeri (13)

anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
sisdur akuntansi penerimaan kas
 sisdur akuntansi penerimaan kas sisdur akuntansi penerimaan kas
sisdur akuntansi penerimaan kas
 
Pertemuan 12 aset tetap
Pertemuan 12 aset tetapPertemuan 12 aset tetap
Pertemuan 12 aset tetap
 
Pertemuan 11 akuntansi belanja
Pertemuan 11 akuntansi belanjaPertemuan 11 akuntansi belanja
Pertemuan 11 akuntansi belanja
 
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasiPertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
 
Pertemuan 8 akuntansi pendapatan
Pertemuan 8 akuntansi pendapatanPertemuan 8 akuntansi pendapatan
Pertemuan 8 akuntansi pendapatan
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
KONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARANKONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARAN
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
 
siklus akuntansi secara umum
siklus akuntansi secara umumsiklus akuntansi secara umum
siklus akuntansi secara umum
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
 

AKUNTANSI PEMERINTAHAN: KONSEP DAN STANDAR DI INDONESIA

  • 1. PENGANTAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN: Konsep Dasar dan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia Fauzan Misra
  • 2. Proses Pengertian Akuntansi Pemerintahan Fungsi Dilihat dari segi prosesnya, “akuntansi adalah suatu keterampilan dalam mencatat, menggolong-golongkan, dan meringkas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau perusahaan, serta melaporkan hasil-hasilnya dalam suatu laporan yang disebut dengan laporan keuangan”.
  • 3. “Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transaction, and events, which are in part, at least, of a financial character, and interpreting the result thereof”.
  • 4. Dari segi fungsinya,“akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, dari suatu lembaga atau perusahaan, yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi diantara berbagai alternatif tindakan”.
  • 5. AUDITING EKSTERNAL BIDANG AKUNTANSI AKUNTANSI INTERNAL MIKRO MAKRO Akuntansi Akuntansi Bisnis Sektor Publik Nasional & Social Acc Akuntansi Pemerintahan
  • 6. Faktor Ekonomi. Mis : pertumbuhan ekonomi, Tenaga kerja dan lain-lain.  Faktor Politik . Mis: Hubungan negara dengan masyarakat, legitimasi pemerintah, ideologi negara, dll  Faktor Kultural : Mis : karakteristik Masyarakat, sistem nilai yang berlaku, tingkat pendidikan.  Faktor Demografi. Mis : pertumbuhan penduduk, struktur usian penduduk, migrasi. dll
  • 7. Organisasi dengan Sistem Perwakilan  Pembagian Kekuasaan  Pola Otonomi dan Transfer  Pengaruh Proses Politik  Absennya Hubungan Langsung antara Pendapatan dan Pelayanan  Peranan Anggaran Sebagai Pernyataan Kebijakan Publik, target fiskal dan Alat Pengendalian  Investasi yang dominan pada asset yang tidak menghasilkan pendapatan  Terbukanya penerapan “Fund Accounting”
  • 8. 1. Perbedaan Tujuan pemerintah mempunyai tujuan nirlaba, sedangkan bagi perusahaan bisnis mencari laba. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan data akuntansinya, yaitu: a. Tidak adanya perhitungan laba-rugi pada pemerintahan, perusahaan bisnis, bottom line (angka laba atau rugi) sangat penting. Pada umumnya, di pemerintahan terdapat perhitungan anggaran-realisasi dan perhitungan pendapatan-belanja, yang akan menghasilkan angka surplus atau defisit. Disamping pendapatan dan belanja, ada pembiayaan (baik penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan), yang menghasilkan bottom line yang disebut SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran)
  • 9. b. Tidak adanya masalah penilaian kembali (revaluasi) atas aktiva atau aset pada pemerintahan; dimana pada akuntansi komersial dimungkinkan adanya penilaian kembali aktiva dengan syarat-syarat tertentu. c. Masalah penyusutan atau depresiasi (maupun deplesi dan amortisasi) atas aktiva tetap tidak penting pada akuntansi pemerintahan; sedangkan pada akuntansi komersial ada. d. Prinsip penandingan beban dengan pendapatan (matching cost against revenue) pada akuntansi pemerintahan tidak ada; yang ada adalah penandingan anggaran-realisasi dari pendapatan-belanja.
  • 10. 2. Masalah Pendapatan Pada pemerintahan, pendapatan diperoleh secara berulangkali (reflektif) untuk membiayai belanja pada tahun anggaran tertentu, sedangkan untuk tahun berikutnya, pendapatan serupa dapat diperoleh lagi. Pendapatan di sini tidak bersifat revolusing/revolving, yang maksudnya tidak dapat diputar lagi untuk belanja tahun-tahun yang akan datang. Hal ini sangat berbeda dengan perusahaan dengan motif laba, dimana pendapatan tahun ini dapat “disimpan” untuk digunakan pada tahun-tahun mendatang.
  • 11. 3. Masalah Beban Pada akuntansi keuangan terdapat pengertian expense (beban), sedangkan pada akuntansi pemerintahan tidak menggunakan istilah expense melainkan expenditure (kurang lebih berarti pengeluaran anggaran atau belanja). Pengertian expenditure di sini mempunyai pengertian yang lebih luas daripada pengertian expense, yaitu selain mempunyai pengertian yang sama dengan expense, juga termasuk didalamnya adalah pembayaran angsuran atau pelunasan hutang jangka panjang dan pembelian aset tetap.
  • 12. 4. Masalah Penganggaran Pada pemerintahan terdapat akuntansi anggaran (budgetory accounting), anggaran tersebut termasuk dalam sistem akuntansi serta terdapat akun atau rekening (account) “anggaran” dalam bagan rekening (chart of account). Sedangkan dalam akuntansi keuangan, walaupun terdapat anggaran, tetapi anggaran tersebut tidak termasuk dalam sistem akuntansi dan karenanya tidak terdapat rekening “anggaran” pada bagan atau klasifikasi rekening. Dalam hal ini,penandingan antara anggaran dengan realisasinya dilakukan di luar akuntansi(extra comptabel).
  • 13. 5. Masalah Tanda Pemilikan Individual Pada perusahaan bisnis, terdapat tanda kepemilikan individual atas perusahaan tersebut, misalnya adalah saham. Pemegang tanda kepemilikan tersebut dapat menjual, menghibahkan, atau menukarkan tanda kepemilikan tersebut dengan pihak lain. Pemilik tanda tersebut dalam akuntansi dicatat sebagai “modal saham” atau nama lainnya, yang bertindak sebagai pemegang kebijakan stratejik perusahaan. Pada akuntansi pemerintahan, tanda kepemilikan individual seperti itu tidak ada, sehingga tidak ada pencatatan “modal saham”. Pada hakekatnya, yang bertindak sebagai pemegang kebijakan stratejik adalah rakyat sebagai pemegang kedaulatan, yang dalam praktiknya diwakili oleh lembaga legislatif.
  • 14. 6. Masalah Basis Akuntansi Pada awalnya, akuntansi pemerintahan Indonesia berlaku basis kas, sedangkan pada akuntansi keuangan umumnya yang berlaku adalah basis akrual. Secara sederhana, akuntansi berbasis kas mengakui dan mencatat transaksi pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran kas dan tidak mencatat aset dan kewajiban. Sedangkan basis akrual mengakui dan mencatat transaksi pada saat terjadinya transaksi (baik kas maupun nonkas) dan mencatat aset dan kewajiban. Memang pada akuntansi keuangan dapat juga memakai basis kas, tetapi pengertian basis kas pada akuntansi keuangan tersebut juga berbeda dengan basis kas yang dianut pada akuntansi pemerintahan Indonesia.
  • 15. Pada akuntansi pemerintahan Indonesia, basis kas berarti:  Anggaran dinyatakan sebagai beban anggaran pada waktu pengeluarannya dari kas negara/daerah  Anggaran dinyatakan sebagai menguntungkan anggaran pada waktu penerimaannya oleh kas negara. Akuntansi berbasis kas mempunyai kelebihan yaitu sederhana penerapannya dan mudah dipahami. Namun basis ini mempunyai berbagai kekurangan antara lain kurang informatif karena hanya berisi informasi tentang penerimaan, pengeluaran, dan saldo kas serta tidak memberikan informasi tentang aset dan kewajiban.
  • 16. Informasi yang disusun dengan akuntansi berbasis akrual akan mempermudah para pemakai untuk: · Membandingkan secara berimbang antara alternatif dari pemakaian sumberdaya, · Menilai kinerja, posisi keuangan, dan arus kas dari entitas pemerintah, · Melakukan evaluasi atas kemampuan pemerintah untuk mendanai kegiatannya serta kemampuannya untuk memenuhi kewajiban dan komitmennya, · Melakukan evaluasi atas biaya, efisiensi, dan pencapaian kinerja pemerintah, · Memahami keberhasilan pemerintah dalam mengelola sumber daya.
  • 17. Bagaimana Akuntansi Pemerintahan Indonesia Dahulu dan Saat Ini??
  • 18. Akuntansi pemerintahan Indonesia pada masa lampau pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja adalah berbasis kas. Saat ini sedang dalam perubahan dari akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual (cash toward accrual). seperti yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003. reformasi keuangan negara Akuntansi berbasis kas menuju akrual yang dikembangkan di Indonesia saat ini adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam neraca
  • 19. 7. Masalah Entry yang digunakan Pada awalnya, akuntansi pemerintahan Indonesia menggunakan sistem catatan tunggal (single entry), yaitu setiap transaksi keuangan hanya dicatat (dijurnal) sekali. Biasanya sistem single entry ini dalam akuntansi keuangan digunakan untuk organisasi yang kecil atau sederhana. Dengan digunakan sistem single entry, maka pengertian atau catatan yang biasa terdapat dalam akuntansi keuangan, misalnya persamaan akuntansi (accounting equation), trial balance, jurnal dan postingnya ke general ledger, menjadi tidak ada dalam akuntansi pemerintahan Indonesia.
  • 20. Dengan menggunakan single entry, produk akhir siklus akuntansinya bukanlah neraca, karena yang dicatat tidak selengkap seperti pada proprietory accounting. Proprietory Accounting yaitu yang mencatat harta, utang, ekuitas, pendapatan serta beban dalam sistem akuntansinya. contoh, akuntansi anggaran mencatat anggaran dan realisasinya dari sisi pendapatan maupun belanja, tetapi tidak mencatat harta, utang maupun ekuitas. Demikian pula akuntansi inventaris yang hanya mencatat inventaris beserta perubahan- perubahannya, tidak mencatat hutang, ekuitas, pendapatan maupun belanja; oleh karena itu, akuntansi dengan sistem single entry ini tidak dapat menghasilkan neraca.
  • 21. Persamaan Akuntansi Komersial dengan Akuntansi Pemerintahan 1. Tujuan yang sama, yaitu menyediakan informasi keuangan yang lengkap, cermat, dan tepat waktu. 2. Akuntansi pemerintahan banyak memakai konsep, konvensi, praktek, dan prosedur akuntansi yang dipakai juga di akuntansi komersial. 3. Menggunakan siklus akuntansi yang sama, biasanya satu tahun.
  • 22. 4. Keduanya memakai istilah-istilah yang sama, misalnya buku harian, buku besar, laporan keuangan, dan lain sebagainya. 5. Konsep akuntansi keuangan yang diakui secara umum, misalnya konsistensi (consistency), obyektifitas (objectivity), pengungkapan penuh (full disclosure), materialitas (materiality), dan kehati-hatian (conservatism) digunakan juga dalam akuntansi pemerintahan. 6. Dalam proses akuntansinya juga sama, yaitu dimulai dari analisa dokumen, kemudian pencatatan dalam buku harian, klasifikasi dan peringkasan lewat buku besar dan buku tambahan; kemudian diakhiri dengan penyusunan laporan keuangan.
  • 23. ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN Entitas Akuntansi (accounting entity) Entitas dalam Akuntansi Pemerintahan Entitas Pelaporan (reporting entity)
  • 24. Entitas Akuntansi (accounting entity) mengacu pada sebuah entitas yang dikukuhkan untuk tujuan akuntansi untuk aktivitas atau aktivitas-aktivitas tertentu (Engstrom & Copley, 2002), Entitas pelaporan (reporting entity) mengacu pada organisasi secara keseluruhan (Freeman & Shoulders, 2003).
  • 25. Dari Presiden sampai dengan satuan kerja masing-masing melakukan akuntansi (jadi merupakan entitas akuntansi). Apakah semua entintas akuntansi merupakan entitas pelaporan?
  • 26. Walaupun semuanya merupakan entitas akuntansi, tetapi hanya Presiden dan Menteri (lebih tepatnya adalah kementerian atau departemen) yang laporannya diaudit oleh BPK. Jadi hanya Presiden dan kementerian yang merupakan entitas pelaporan.
  • 27. Hal penting yang dapat disimpulkan bahwa tidak semua entitas akuntansi menjadi entitas pelaporan. Apakah dilakukan konsolidasi laporan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah? Yes or Not
  • 28. Konsolidasi laporan antara pemerintah pusat dengan pemerintah tidak direncanakan untuk dilakukan. Presiden tidak akan melaporkan laporan konsolidasi APBN dan seluruh APBD ke DPR. Why?........
  • 29. Jika dilakukan konsolidasi, akan menjadi masalah:  a. siapa yang berwenang memeriksa?  b. opini hasil pemeriksaan akan ditujukan kepada siapa, apakah presiden atau kepala daerah? Namun Masih perlu dibuat laporan konsolidasi, Untuk Apa?....
  • 30. Jika ada konsolidasi atau penggabungan laporan keuangan pusat dan daerah, hal itu hanya untuk kepentingan analisa fiskal dan makro ekonomi.
  • 32.
  • 33. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya serta penyajian laporan
  • 34. Sistem akuntansi merupakan serangkaian prosedur manual maupun computerized yang disusun secara sistematis mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan operasi dan posisi keuangan suatu organisasi untuk tujuan menghasilkan laporan tertentu.  Standar akuntansi merupakan pedoman/acuan dalam penyusunan sistem akuntansi, (a.l. pengakuan, pengukuran, dan pencatatan/pengungkapan pos-2 lap keuangan). Keluaran Sistem akuntansi harus sesuai standar akuntansi
  • 35. (1) Pemerintah menyusun sistem akuntansi pemerintahan yang mengacu pada SAP (2) Sistem akuntansi pemerintahan pada tingkat pemerintah pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan (3) Sistem akuntansi pemerintahan pada tingkat pemerintah daerah diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota, mengacu pada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah
  • 36. I. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan (KK) II. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP): Nomor 01: Penyajian Laporan Keuangan; 02: Laporan Realisasi Anggaran; 03: Laporan Arus Kas; 04: Catatan atas Laporan Keuangan; 05: Akuntansi Persediaan; 06: Akuntansi Investasi; 07: Akuntansi Aset Tetap; 08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan; 09: Akuntansi Kewajiban; 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa; dan 11: Laporan Keuangan Konsolidasian.
  • 37. RECOGNITION (PENGAKUAN)  VALUATION (PENGUKURAN/PENILAIAN)  REPORTING (PENGUNGKAPAN)
  • 38. START Data Akuntansi Pengumpulan PSAP 05 Pencatatan 06 07 08 Pengikhtisaran 09 10 PSAP: 01, 02, 03, 04, FINISH Pelaporan & 11
  • 39. 01. Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Pusat.  02. Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah.  03. Konversi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.  04. Penyajian dan pengungkapan belanja pemerintah