SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
FAUZAN MISRA
   “Belanja adalah semua pengeluaran dari
    Rekening Kas Umum Negara / Daerah yang
    mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode
    tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
    diperoleh pembayarannya kembali oleh
    pemerintah.”
   “Belanja adalah kewajiban pemerintah daerah
    yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan
    bersih.”
   Kedua definisi tersebut di atas menjelaskan
    bahwa transaksi belanja akan menurunkan
    ekuitas dana pemerintah daerah.
   Kedua peraturan yang mengatur penatusahaan
    belanja tersebut, mengklasifikasikan belanja
    dengan klasifikasi yang berbeda.
   Selanjutnya untuk keperluan penyajian
    Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan
    APBD, Permendagri No. 13 Tahun 2006 telah
    mengamanatkan bahwa penyajian laporan
    keuangan berdasarkan PP No. 24 Tahun 2005
    (telah diganti dengan PP No. 71 tahun 2010
    tentang SAP berbasis Akrual).
   Untuk      pemerintahan    daerah,    belanja
    dikelompokkan menjadi Belanja Langsung dan
    Belanja Tidak Langsung
   Belanja Langsung merupakan belanja yang
    dianggarkan terkait secara langsung dengan
    program dan kegiatan.
   Sedangkan      Belanja   Tidak     Langsung
    merupakan belanja yang tidak terkait secara
    langsung          dengan         pelaksanaan
    program/kegiatan.
1   Belanja Operasi
    - Belanja pegawai
     - Belanja barang
     - Bunga
     - Subsidi
     - Hibah
     - Bantuan sosial
2. Belanja modal
   - Belanja tanah
   - Belanja peralatan dan mesin
   - Belanja gedung dan bangunan
   - Belanja jalan, irigasi, dan Jaringan
   - Belanja aset tetap lainnya
   - Belanja aset lainnya
Belanja Tidak Langsung
   - Belanja pegawai
   - Belanja bunga
   - Belanja subsidi
   - Belanja hibah
   - Belanja bantuan sosial
   - Belanja bagi hasil kepada Provinsi/
   Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
  - Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/
    Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa
  - Belanja tidak terduga
   Belanja Langsung
    - Belanja pegawai
    - Belanja barang dan jasa
    - Belanja modal
   Belanja     tidak langsung adalah belanja
    pegawai.
   Belanja langsung yaitu belanja pegawai,
    belanja barang dan jasa, belanja modal.
1. belanja pegawai;
2. belanja barang dan jasa; dan
3. belanja modal

   Belanja pegawai dalam kelompok belanja
    langsung tersebut dimaksudkan belanja
    pegawai untuk pengeluaran honorarium/upah
    dalam melaksanakan program dan kegiatan
    pemerintahan daerah
   Merupakan        pengeluaran       pembelian/
    pengadaan barang yang nilai manfaatnya
    kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau
    pemakaian jasa dalam melaksanakan program
    dan kegiatan pemerintahan daerah
   Belanja barang dan jasa meliputi :
       belanja barang pakai habis,
       bahan/material
       jasa kantor
        premi asuransi
   perawatan kendaraan bermotor
   cetak/penggandaan
    sewa rumah/gedung/gudang/parkir
    sewa sarana mobilitas
    sewa alat berat
    sewa perlengkapan dan peralatan kantor
    makanan dan minuman
    pakaian dinas dan atributnya
    pakaian kerja
    pakaian khusus dan hari-hari tertentu
    perjalanan dinas
    perjalanan dinas pindah tugas
    pemulangan pegawai.
   Merupakan pengeluaran yang dilakukan
    dalam rangka pembelian/pengadaan atau
    pembangunan aset tetap berwujud yang
    mempunyai nilai manfaat lebih dari 12
    (duabelas) bulan untuk digunakan dalam keg
    lainnya.iatan pemerintahan seperti dalam
    bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung
    dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan
    aset tetap lainnya.
   Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya
    perolehan aset tetap atau aset lainnya yang
    menambah aset pemerintah
   Pengeluaran     tersebut   melebihi    batasan
    minimal kapitalisasi aset tetap atau aset
    lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah
   Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan
    untuk dijual.
Dalam tahun anggaran 2007, pemerintah merencanakan
membeli     3    unit   mobil    ambulans    yang      akan
dihibahkan/diserahkan kepada Palang Merah Indonesia
(PMI). Harga satuan mobil adalah sebesar Rp150.000.000,
sehingga total pembelian adalah sebesar Rp450.000.000.

Oleh karena itu, anggaran pengeluaran untuk perolehan 3
 mobil ambulans tidak dicantumkan sebagai Belanja Modal-
 Peralatan dan Mesin dalam APBD, tetapi sebagai Belanja
 Hibah (Belanja Operasional).

Realisasi pengeluarannya dicatat dan disajikan di LRA
 sebagai Belanja Hibah.
   Belanja modal atau aset tetap dicatat sebesar
    harga perolehannya.
   Rencana pengeluaran untuk perolehan aset
    tetap dicantumkan dalam       APBD sebagai
    Belanja Modal-Peralatan dan Mesin sebesar
    harga perolehan.
    Demikian juga realisasi untuk perolehan aset
    tetap dicatat dan disajikan di LRA sebagai
    Belanja Modal-Peralatan dan Mesin sebesar
    harga perolehan.
1)    Pengeluaran    tersebut    mengakibatkan
  bertambahnya masa manfaat, kapasitas,
  kualitas dan volume aset yang telah dimiliki.
2) Pengeluaran tersebut memenuhi batasan
  minimal nilai kapitalisasi aset tetap/aset
  lainnya.
   SAP mengatur bahwa belanja diakui pada saat
    terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
    Umum Daerah.
   Khusus pengeluaran melalui Bendahara
    Pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat
    pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
    disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
    perbendaharaan.
1.   Dicatat oleh PPK-Satker (Pejabat Penatausahaan
     keuangan/kasubag.       Keuangan      di     SKPD).
     Transaksi ini dicatat harian pada saat kas
     dibayarkan oleh bendahara pengeluaran atau pada
     saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak
     ketiga. Dokumen sumber pencatatannya adalah
     SPJ Bendahara pengeluaran yang tela disahkan
     oleh BUD.
2.   Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang
     terjadi pada periode pengeluaran belanja dicatat
     sebagai pengurang belanja. Bila diterima pada
     periode berikutnya , koreksi belanja dicatat sebagai
     pendapatan lain-lain (PP no. 24 tahun 2005)
   ATK
   Air, Listrik dan telepon
   Penggandaan
   Makan minum
   Perjalanan dinas
3. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas
     bruto.
  4. Transaksi belanja modal dicatat secara corrolary ( 2
     jurnal) yaitu jurnal mencatat belanja dan jurnal
     mencatat aset yang diperoleh.
5.   Transaksi belanja di Satker dilakukan dengan 2
     cara yaitu pembayaran dengan SP2D UP/GU/TU
     dan pembayaran SP2D LS.
6.   Transaksi Penerimaan Fihak Ketiga (PFK)
     merupakan       transaksi     transitoris   berupa
     penerimaan kas dari pihak ketiga yang bersifat
     titipan dan diakui sebagai utang.
Lampiran Dokumen
 Transaksi Belanja   Dokumen Sumber
                                              Sumber
Belanja dengan    - SP2D               - SPM
mekanisme LS      - nota debit bank    - SPD
                  - bukti              - berita acara serah
                    pengeluaran         terima barang / jasa
                    lainnya
Belanja dengan    - Bukti Pengesahan   - SPM
mekanisme UP/GU/TU SPJ                 - SPD
                                       - bukti transaksi
                                        lainnya
Lampiran Dokumen
 Transaksi Belanja       Dokumen Sumber
                                              Sumber
Penerimaan PFK       -   SP2D             - SPM
                     -   Bukti potongan
                     -   Surat Setoran    - SPM
Pelunasan PFK        -   Nota Kredit
                     -   Bukti potongan
                     -   Bukti
                         pengeluaran
                         lainnya
Debit       Kredit
Kas di Bendahara
pengeluaran               xxx           ---
     RK-PPKD               ---           xxx

(Penerimaan kas oleh Bendahara pengeluaran di
  SKPD)
Debit       Kredit
Belanja                    xxx         ---
   Kas di Bendahara
   Pengeluaran              ---        xxx
(Pelaksanaan belanja dengan menggunakan uang
  persediaan yang sebelumnya dicairkan melalui
  SP2D UP/ GU/ TU)
Debit      Kredit
Belanja                     xxx       ---
   RK-PPKD                   ---        xxx
(Pelaksanaan belanja dengan menggunakan
  SP2D LS)
Debit       Kredit
RK-PPKD                      xxx         ---
   Kas di Bendahara
   Pengeluaran              ---          xxx
(Pengembalian sisa uang persediaan dari SP2D
  UP/TU dari SKPD ke BUD)
Debit        Kredit
 1.RK-PPKD                        xxx            ---
      Kas di Bendahara
      Pengeluaran               ---          xxx
2. Aset tetap                 xxx           ---
     EDI-Diinvestasikan dalam
     Asset Tetap               ---          xxx
Debit      Kredit
 1.Belanja Modal              xxx        ---
      RK-PPKD                    ---       xxx
2. Aset tetap                 xxx        ---
     EDI-Diinvestasikan dalam
      Asset Tetap              ---       xxx
Debit         Kredit
Belanja Gaji dan Tunjangan     xxx           ---
Tunjangan Keluarga              xxx           ---
Tunjangan Fungsional           xxx            ---
     RK-PPKD                     ---           xxx
( PPK- Satker mencatat belanja gaji dan tunjangan
   dalam jumlah bruto)
1. Saat penerimaan potongan pajak
                       Debit        Kredit
Kas di Bendahara
Pengeluaran             xxx          ----
    Hutang pajak        ---          xxx
2. Saat pelunasan pajak
                       Debit        Kredit
Hutang Pajak             xxx          ----
    Kas di Bendahara
    Pengeluaran           ---         xxx
Debit   Kredit
Kas di Bendahara
Pengeluaran        xxx      ---
    Belanja        ---      xxx
Debit    Kredit
Kas di Bendahara
Pengeluaran          xxx       ---
    Pendapatan
    Lain-lain         ---     xxx
1.   Belanja Operasi
     a. Belanja Pegawai
     b. Belanja Barang
     c. Bunga
     d. Subsidi
     e. Hibah
     f. Bantuan sosial
2. Belanja modal
   - Belanja tanah
   - Belanja peralatan dan mesin
   - Belanja gedung dan bangunan
   -Belanja jalan, irigasi, dan jaringan
   - Belanja aset tetap lainnya
   - Belanja aset lainnya
3 Belanja tidak terduga
4 Transfer / bagi hasil pendapatan ke
  kabupaten / kota
  - bagi hasil pajak ke kab / kota
  - bagi hasil retribusi ke kab / kota
  - bagi hasil pendapatan lainnya ke kab / kota
1. Belanja Tidak Langsung
   - Belanja pegawai
   - Belanja bunga
   - Belanja subsidi
   - Belanja hibah
   - Belanja bantuan sosial
   - Belanja bagi hasil kepada Provinsi / Kabupaten /
   Kota / dan Pemerintah Desa
   - Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi /
   Kabupaten / Kota / dan Pemerintah desa
   - Belanja tidak terduga
2. Belanja Langsung
   - Belanja pegawai
   - Belanja barang dan jasa
   - Belanja modal
   Transaksi belanja di PPKD dicatat oleh Petugas
    Penatausahaan       Keuangan     PPKD       (Fungsi
    Akuntansi PPKD). Transaksi ini dicatat harian
    pada saat kas dibayarkan oleh bendahara
    pengeluaran atau pada saat menerima tembusan
    bukti transfer ke pihak ketiga.
   Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang
    terjadi pada periode pengeluaran belanja, dicatat
    sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada
    periode berikutnya, koreksi belanja dicatat sebagai
    pendapatan lain-lain (PP No. 24 th 2005).
   Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas
    bruto.
 Untuk transaksi belanja modal, pencatatan
  dilakukan secara corollary, yaitu dicatat dengan
  2 (dua) jurnal. Satu jurnal untuk mencatat
  belanja, dan yang lainnya untuk mencatat aset
  yang diperoleh dari transaksi belanja modal
  tersebut.
 Transaksi belanja di PPKD dilakukan dengan
  dua ( 2 ) cara yaitu :
 - pembayarannya dengan SP2D UP/GU/TU
 - pembayarannya dengan SP2D LS
Transaksi     Dokumen Sumber                Lampiran Dokumen
Belanja                                     Sumber
Belanja Bunga - SP2D LS                     - SPM
              - nota debit bank             - SPD
              - Bukti pengeluaran lainnya
Belanja       - SP2D LS                     - SPM
Subsidi       - nota debit bank             - SPD
              - bukti pengeluaran           - berita acara
                lainnya                     - keputusan kepala
                                            daerah
Belanja Hibah - SP2D LS                     - SPM
              - nota debit bank             - SPD
              - bukti pengeluaran           - keputusan kepala
              lainnya                       daerah
Transaksi Belanja     Dokumen Sumber        Lampiran Dokumen
                                            Sumber
Belanja       Bantuan -   SP2D LS           - SPM
Sosial                -   Bukti pengeluaran - SPD
                          lainnya           - Berita acara
                                            - Keputusan kepala
                                              daerah
                      -   SP2D LS           - SPM
Belanja Bagi Hasil    -   Bukti pengeluaran - SPD
                          lainnya           - Berita acara
                                            - Keputusan kepala
                                              daerah
Transaksi         Dokumen         Lampiran
Belanja           Sumber          Dokumen
                                  Sumber
Belanja Bantuan   - SP2D LS       - SPM
Keuangan          - Bukti         - SPD
                    pengeluaran   - Berita acara
                    lainnya       - Keputusan
                                    kepala daerah
Belanja     Tidak - SP2D LS       - SPM
Terduga           - Bukti         - SPD
                    pengeluaran   - Keputusan
                    lainnya         kepala daerah
Belanja bunga            Belanja bunga ……..………. xx
                            Kas di Kasda …..........……...          xx
Belanja subsidi          Belanja subsidi ……............. xx
                            Kas di Kasda ......................... xx
Belanja hibah            Belanja hibah …….…………. xx
                            Kas di Kasda ….........……… xx
Belanja bantuan sosial   Belanja bantuan sosial ........ xx
                            Kas di Kasda …….........……. xx
Belanja bagi hasil        Dr. Belanja bagi hasil …............     xx
                             Cr. Kas di Kasda …….........….…. xx
Belanja bantuan keuangan Dr. Belanja bantuan keuangan ... xx
                              Cr. Kas di Kasda ....................... xx
Belanja tidak terduga     Dr. Belanja tidak terduga …......... xx
                              Cr. Kas di Kasda …..........……… xx
Kas di Kasda .................................... xx
  Utang Pajak PFK ..................................... xx
  Utang Taperum PFK ................................ xx
  Utang IWP PFK ...................................... xx
   Pada periode pengeluaran belanja
    Kas di Kasda                  xxx    ---
       Belanja                   ---    xxx

   Diterima pada periode berikutnya
    Kas di Kasda                  xxx    ---
       Pendapatan lain-lain      ---    xxx

Contenu connexe

Tendances

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAMahyuni Bjm
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing Astri Yulia
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualFair Nurfachrizi
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAMahyuni Bjm
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANrusdiman1
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAMahyuni Bjm
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
 

Tendances (20)

Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja02.sapd beban&belanja
02.sapd beban&belanja
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
Akuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDAAkuntansi persediaan - PEMDA
Akuntansi persediaan - PEMDA
 
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDAAkuntansi Beban dan-belanja PEMDA
Akuntansi Beban dan-belanja PEMDA
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Kewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitasKewajiban dan ekuitas
Kewajiban dan ekuitas
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Surat perikatan-audit
Surat perikatan-auditSurat perikatan-audit
Surat perikatan-audit
 
Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-Psak 5-segmen-operasi-
Psak 5-segmen-operasi-
 
Laporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan PublikLaporan Keuangan Publik
Laporan Keuangan Publik
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIANSISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
SISTEM AKUNTANSI DAERAH - LAPORAN KONSOLIDASIAN
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Pemerintah
 

Similaire à Cara Mencatat Transaksi Belanja Pemerintah Daerah

Skpd jabar
Skpd jabarSkpd jabar
Skpd jabararvant
 
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05AmiLaksmi2
 
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanBab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanWawan Kurniadi
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Miftah Fadlilah
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanjaAli Mashduqi
 
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptxhamdanikemendagri
 
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAAkuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAMahyuni Bjm
 
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan KerjaAkuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan KerjaAmelia Febiani
 
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxmateri 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxDianIndahLestari4
 
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptxakuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptxsyahirwaan1
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptxASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptxMaresEd
 
Pertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptx
Pertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptxPertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptx
Pertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptxhamdanikemendagri
 
Akuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranAkuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranFrandy11
 
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptxSISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptxJeniferRasuh
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013UNIDHA
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdgreeneyes85
 
PAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
PAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptxPAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
PAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptxAkbarJi3
 

Similaire à Cara Mencatat Transaksi Belanja Pemerintah Daerah (20)

Skpd jabar
Skpd jabarSkpd jabar
Skpd jabar
 
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
akuntansi perpajakan pertemuan 03 sampai 05
 
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-bebanBab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
Bab 7-akuntansi-belanja-dan-beban
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
 
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
02.kebijakan akuntansi-beban-&-belanja
 
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
02. Akuntansi Belanja + Hibah Langsung.pptx
 
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDAAkuntansi Aset lainnya - PEMDA
Akuntansi Aset lainnya - PEMDA
 
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan KerjaAkuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
 
Persamaan akuntansi
Persamaan akuntansiPersamaan akuntansi
Persamaan akuntansi
 
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptxmateri 10 pemerintah daerah (1).pptx
materi 10 pemerintah daerah (1).pptx
 
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptxakuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
akuntansi pemerintahan kelompok 6.pptx
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptxASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
ASP-Pertemuan-10-LRA-18112019.pptx
 
Pertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptx
Pertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptxPertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptx
Pertemuan 1 - Akuntansi Pendapatan..pptx
 
Akuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaranAkuntansi+anggaran
Akuntansi+anggaran
 
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptxSISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
SISTEM PROSEDUR AKUNTANSI BELANJA & BEBAN_KELOMPOK 2.pptx
 
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
Lampiran ii permendagri-64-tahun-2013
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
Akuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkdAkuntansi & penyusunan lkd
Akuntansi & penyusunan lkd
 
PAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
PAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptxPAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
PAPARAN SISTEM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 

Plus de Kementerian Dalam Negeri (12)

anggaran pemerintah
anggaran pemerintahanggaran pemerintah
anggaran pemerintah
 
sisdur akuntansi penerimaan kas
 sisdur akuntansi penerimaan kas sisdur akuntansi penerimaan kas
sisdur akuntansi penerimaan kas
 
Pertemuan 12 aset tetap
Pertemuan 12 aset tetapPertemuan 12 aset tetap
Pertemuan 12 aset tetap
 
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasiPertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
Pertemuan 9 akuntansi persediaan dan investasi
 
Pertemuan 8 akuntansi pendapatan
Pertemuan 8 akuntansi pendapatanPertemuan 8 akuntansi pendapatan
Pertemuan 8 akuntansi pendapatan
 
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
REFORMASI KEUANGAN NEGARA DAN AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
AKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHANAKUNTANSI PEMERINTHAN
AKUNTANSI PEMERINTHAN
 
KONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARANKONSEP ANGGARAN
KONSEP ANGGARAN
 
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
Pedoman Pengelolan Keuangan daerah
 
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007Pengelolaan Keuaanagan Daerah  PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
Pengelolaan Keuaanagan Daerah PP58 & Permen 13 /2006 & 59/2007
 
siklus akuntansi secara umum
siklus akuntansi secara umumsiklus akuntansi secara umum
siklus akuntansi secara umum
 
Konsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansiKonsep dasar akuntansi
Konsep dasar akuntansi
 

Cara Mencatat Transaksi Belanja Pemerintah Daerah

  • 2. “Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara / Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.”
  • 3. “Belanja adalah kewajiban pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.”  Kedua definisi tersebut di atas menjelaskan bahwa transaksi belanja akan menurunkan ekuitas dana pemerintah daerah.  Kedua peraturan yang mengatur penatusahaan belanja tersebut, mengklasifikasikan belanja dengan klasifikasi yang berbeda.
  • 4. Selanjutnya untuk keperluan penyajian Laporan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, Permendagri No. 13 Tahun 2006 telah mengamanatkan bahwa penyajian laporan keuangan berdasarkan PP No. 24 Tahun 2005 (telah diganti dengan PP No. 71 tahun 2010 tentang SAP berbasis Akrual).
  • 5. Untuk pemerintahan daerah, belanja dikelompokkan menjadi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung  Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan program dan kegiatan.  Sedangkan Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan.
  • 6. 1 Belanja Operasi - Belanja pegawai - Belanja barang - Bunga - Subsidi - Hibah - Bantuan sosial
  • 7. 2. Belanja modal - Belanja tanah - Belanja peralatan dan mesin - Belanja gedung dan bangunan - Belanja jalan, irigasi, dan Jaringan - Belanja aset tetap lainnya - Belanja aset lainnya
  • 8. Belanja Tidak Langsung - Belanja pegawai - Belanja bunga - Belanja subsidi - Belanja hibah - Belanja bantuan sosial - Belanja bagi hasil kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa - Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa - Belanja tidak terduga
  • 9. Belanja Langsung - Belanja pegawai - Belanja barang dan jasa - Belanja modal
  • 10. Belanja tidak langsung adalah belanja pegawai.  Belanja langsung yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal.
  • 11. 1. belanja pegawai; 2. belanja barang dan jasa; dan 3. belanja modal  Belanja pegawai dalam kelompok belanja langsung tersebut dimaksudkan belanja pegawai untuk pengeluaran honorarium/upah dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah
  • 12. Merupakan pengeluaran pembelian/ pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintahan daerah  Belanja barang dan jasa meliputi :  belanja barang pakai habis,  bahan/material  jasa kantor  premi asuransi
  • 13. perawatan kendaraan bermotor  cetak/penggandaan  sewa rumah/gedung/gudang/parkir  sewa sarana mobilitas  sewa alat berat  sewa perlengkapan dan peralatan kantor  makanan dan minuman  pakaian dinas dan atributnya  pakaian kerja  pakaian khusus dan hari-hari tertentu  perjalanan dinas  perjalanan dinas pindah tugas  pemulangan pegawai.
  • 14. Merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 (duabelas) bulan untuk digunakan dalam keg lainnya.iatan pemerintahan seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya.
  • 15. Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang menambah aset pemerintah  Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah  Perolehan aset tetap tersebut diniatkan bukan untuk dijual.
  • 16. Dalam tahun anggaran 2007, pemerintah merencanakan membeli 3 unit mobil ambulans yang akan dihibahkan/diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI). Harga satuan mobil adalah sebesar Rp150.000.000, sehingga total pembelian adalah sebesar Rp450.000.000. Oleh karena itu, anggaran pengeluaran untuk perolehan 3 mobil ambulans tidak dicantumkan sebagai Belanja Modal- Peralatan dan Mesin dalam APBD, tetapi sebagai Belanja Hibah (Belanja Operasional). Realisasi pengeluarannya dicatat dan disajikan di LRA sebagai Belanja Hibah.
  • 17. Belanja modal atau aset tetap dicatat sebesar harga perolehannya.  Rencana pengeluaran untuk perolehan aset tetap dicantumkan dalam APBD sebagai Belanja Modal-Peralatan dan Mesin sebesar harga perolehan.  Demikian juga realisasi untuk perolehan aset tetap dicatat dan disajikan di LRA sebagai Belanja Modal-Peralatan dan Mesin sebesar harga perolehan.
  • 18. 1) Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas dan volume aset yang telah dimiliki. 2) Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal nilai kapitalisasi aset tetap/aset lainnya.
  • 19. SAP mengatur bahwa belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.  Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.
  • 20. 1. Dicatat oleh PPK-Satker (Pejabat Penatausahaan keuangan/kasubag. Keuangan di SKPD). Transaksi ini dicatat harian pada saat kas dibayarkan oleh bendahara pengeluaran atau pada saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak ketiga. Dokumen sumber pencatatannya adalah SPJ Bendahara pengeluaran yang tela disahkan oleh BUD. 2. Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dicatat sebagai pengurang belanja. Bila diterima pada periode berikutnya , koreksi belanja dicatat sebagai pendapatan lain-lain (PP no. 24 tahun 2005)
  • 21. ATK  Air, Listrik dan telepon  Penggandaan  Makan minum  Perjalanan dinas
  • 22. 3. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto. 4. Transaksi belanja modal dicatat secara corrolary ( 2 jurnal) yaitu jurnal mencatat belanja dan jurnal mencatat aset yang diperoleh. 5. Transaksi belanja di Satker dilakukan dengan 2 cara yaitu pembayaran dengan SP2D UP/GU/TU dan pembayaran SP2D LS. 6. Transaksi Penerimaan Fihak Ketiga (PFK) merupakan transaksi transitoris berupa penerimaan kas dari pihak ketiga yang bersifat titipan dan diakui sebagai utang.
  • 23. Lampiran Dokumen Transaksi Belanja Dokumen Sumber Sumber Belanja dengan - SP2D - SPM mekanisme LS - nota debit bank - SPD - bukti - berita acara serah pengeluaran terima barang / jasa lainnya Belanja dengan - Bukti Pengesahan - SPM mekanisme UP/GU/TU SPJ - SPD - bukti transaksi lainnya
  • 24. Lampiran Dokumen Transaksi Belanja Dokumen Sumber Sumber Penerimaan PFK - SP2D - SPM - Bukti potongan - Surat Setoran - SPM Pelunasan PFK - Nota Kredit - Bukti potongan - Bukti pengeluaran lainnya
  • 25. Debit Kredit Kas di Bendahara pengeluaran xxx --- RK-PPKD --- xxx (Penerimaan kas oleh Bendahara pengeluaran di SKPD)
  • 26. Debit Kredit Belanja xxx --- Kas di Bendahara Pengeluaran --- xxx (Pelaksanaan belanja dengan menggunakan uang persediaan yang sebelumnya dicairkan melalui SP2D UP/ GU/ TU)
  • 27. Debit Kredit Belanja xxx --- RK-PPKD --- xxx (Pelaksanaan belanja dengan menggunakan SP2D LS)
  • 28. Debit Kredit RK-PPKD xxx --- Kas di Bendahara Pengeluaran --- xxx (Pengembalian sisa uang persediaan dari SP2D UP/TU dari SKPD ke BUD)
  • 29. Debit Kredit 1.RK-PPKD xxx --- Kas di Bendahara Pengeluaran --- xxx 2. Aset tetap xxx --- EDI-Diinvestasikan dalam Asset Tetap --- xxx
  • 30. Debit Kredit 1.Belanja Modal xxx --- RK-PPKD --- xxx 2. Aset tetap xxx --- EDI-Diinvestasikan dalam Asset Tetap --- xxx
  • 31. Debit Kredit Belanja Gaji dan Tunjangan xxx --- Tunjangan Keluarga xxx --- Tunjangan Fungsional xxx --- RK-PPKD --- xxx ( PPK- Satker mencatat belanja gaji dan tunjangan dalam jumlah bruto)
  • 32. 1. Saat penerimaan potongan pajak Debit Kredit Kas di Bendahara Pengeluaran xxx ---- Hutang pajak --- xxx 2. Saat pelunasan pajak Debit Kredit Hutang Pajak xxx ---- Kas di Bendahara Pengeluaran --- xxx
  • 33. Debit Kredit Kas di Bendahara Pengeluaran xxx --- Belanja --- xxx
  • 34. Debit Kredit Kas di Bendahara Pengeluaran xxx --- Pendapatan Lain-lain --- xxx
  • 35. 1. Belanja Operasi a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang c. Bunga d. Subsidi e. Hibah f. Bantuan sosial
  • 36. 2. Belanja modal - Belanja tanah - Belanja peralatan dan mesin - Belanja gedung dan bangunan -Belanja jalan, irigasi, dan jaringan - Belanja aset tetap lainnya - Belanja aset lainnya
  • 37. 3 Belanja tidak terduga 4 Transfer / bagi hasil pendapatan ke kabupaten / kota - bagi hasil pajak ke kab / kota - bagi hasil retribusi ke kab / kota - bagi hasil pendapatan lainnya ke kab / kota
  • 38. 1. Belanja Tidak Langsung - Belanja pegawai - Belanja bunga - Belanja subsidi - Belanja hibah - Belanja bantuan sosial - Belanja bagi hasil kepada Provinsi / Kabupaten / Kota / dan Pemerintah Desa - Belanja bantuan keuangan kepada Provinsi / Kabupaten / Kota / dan Pemerintah desa - Belanja tidak terduga
  • 39. 2. Belanja Langsung - Belanja pegawai - Belanja barang dan jasa - Belanja modal
  • 40. Transaksi belanja di PPKD dicatat oleh Petugas Penatausahaan Keuangan PPKD (Fungsi Akuntansi PPKD). Transaksi ini dicatat harian pada saat kas dibayarkan oleh bendahara pengeluaran atau pada saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak ketiga.  Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode pengeluaran belanja, dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi belanja dicatat sebagai pendapatan lain-lain (PP No. 24 th 2005).  Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto.
  • 41.  Untuk transaksi belanja modal, pencatatan dilakukan secara corollary, yaitu dicatat dengan 2 (dua) jurnal. Satu jurnal untuk mencatat belanja, dan yang lainnya untuk mencatat aset yang diperoleh dari transaksi belanja modal tersebut.  Transaksi belanja di PPKD dilakukan dengan dua ( 2 ) cara yaitu : - pembayarannya dengan SP2D UP/GU/TU - pembayarannya dengan SP2D LS
  • 42. Transaksi Dokumen Sumber Lampiran Dokumen Belanja Sumber Belanja Bunga - SP2D LS - SPM - nota debit bank - SPD - Bukti pengeluaran lainnya Belanja - SP2D LS - SPM Subsidi - nota debit bank - SPD - bukti pengeluaran - berita acara lainnya - keputusan kepala daerah Belanja Hibah - SP2D LS - SPM - nota debit bank - SPD - bukti pengeluaran - keputusan kepala lainnya daerah
  • 43. Transaksi Belanja Dokumen Sumber Lampiran Dokumen Sumber Belanja Bantuan - SP2D LS - SPM Sosial - Bukti pengeluaran - SPD lainnya - Berita acara - Keputusan kepala daerah - SP2D LS - SPM Belanja Bagi Hasil - Bukti pengeluaran - SPD lainnya - Berita acara - Keputusan kepala daerah
  • 44. Transaksi Dokumen Lampiran Belanja Sumber Dokumen Sumber Belanja Bantuan - SP2D LS - SPM Keuangan - Bukti - SPD pengeluaran - Berita acara lainnya - Keputusan kepala daerah Belanja Tidak - SP2D LS - SPM Terduga - Bukti - SPD pengeluaran - Keputusan lainnya kepala daerah
  • 45. Belanja bunga Belanja bunga ……..………. xx Kas di Kasda …..........……... xx Belanja subsidi Belanja subsidi ……............. xx Kas di Kasda ......................... xx Belanja hibah Belanja hibah …….…………. xx Kas di Kasda ….........……… xx Belanja bantuan sosial Belanja bantuan sosial ........ xx Kas di Kasda …….........……. xx
  • 46. Belanja bagi hasil Dr. Belanja bagi hasil …............ xx Cr. Kas di Kasda …….........….…. xx Belanja bantuan keuangan Dr. Belanja bantuan keuangan ... xx Cr. Kas di Kasda ....................... xx Belanja tidak terduga Dr. Belanja tidak terduga …......... xx Cr. Kas di Kasda …..........……… xx
  • 47. Kas di Kasda .................................... xx Utang Pajak PFK ..................................... xx Utang Taperum PFK ................................ xx Utang IWP PFK ...................................... xx
  • 48. Pada periode pengeluaran belanja Kas di Kasda xxx --- Belanja --- xxx  Diterima pada periode berikutnya Kas di Kasda xxx --- Pendapatan lain-lain --- xxx