LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
MULTIMETER DAN HUKUM OHM
Disusun Oleh :
1. Mikha Kristanto (0651 12 330)
2. Yufika Agustyani (0651 12 332)
3. Yudhodanto Setyadi (0651 12 346)
18-12-2012
Assisten Dosen
1. Risa Ratimanjari S.si
2. Nurlela
3. Desi
LABORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
2012
1
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mempelajari cara penggunaan multimeter
2. Mempelajari teknik pengukuran dalam rangkaian
3. Mempelajari berlakunya Hukum Ohm dalam rangkaian listrik sederhana
1.2 Dasar Teori
Jika memakai perbedaan potensial yang sama di antara ujung-ujung tongkattembaga dan
tongkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa, maka dihasilkan arus-arusyang
sangat berbeda. Karakteristik (sifat) penghantar yang menyebabkan hal ini
adalahhambatannya. Kita mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering
dinamakantahanan = resistor) di antara dua titik dengan menaikan sebuah beda potensial V
di antaratitik-titik tersebut, dan dengan mengukur arus i.
Jika V dinyatakan di dalam volts dan i dinyatakan di dalam ampere, maka hambatan
akan dinyatakan di dalam ohms (disingkat Ω).
Aliran muatan yang melalui sebuah penghantar seringkali dibandingkan denganaliran air
melalui sebuah pipa, yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan di antara ujung-ujung
pipa tersebut, yang barangkali dihasilkan oleh sebuah pompa. Perbedaan tekanan inidapat
dibandingkan dengan sebuah perbedaan potensial yang dihasilkan oleh sebuah bateraidi
antara ujung-ujung dari sebuah tahanan (resistor) aliran air (misal liter/detik)
dibandingkandengan arus (coulomb/detik atau ampere). Banyakanya air yang mengalir per
satuan waktu(rate of flow of water) untuk suatu perbedaan tekanan yang diberikan
ditentukan oleh sifatpipa.
Hukum OhmBerdasarkan dasar teori di atas, maka dapat diberikan gambaran
mengenaihambatan.Hambatan pada sebuah rangkaian erat kaitannya dengan
berlakunya Hukum Ohm.
Hambatan pada sebuah penghatar adalah sama, tidak perduli berapapun
tegangan yang digunakan untuk mengukur arus tersebut.
Multimeter adalah alat ukur listrik yang telah dikenal luas.Pada umumnyamultimeter
digunakan untuk pengukuran tegangan, arus, serta tahanan.Pengetahuan tentangcara
penggunaan multimeter sangat penting untuk menghindari kecelakaan yang
dapatmembahayakan alat maupun pengguna.Dalam percobaan ini digunakan multimeter
analogABB MA 2H. Walaupun penampilan suatu jenis multimeter berbeda dengan
multimeter lain,namun pengetahuan akan suatu jenis multimeter akan sangat membantu
dalam mempelajaricara penggunaan multimeter secara umum.
2
3. Gambar multimeter dengan beberapa bagian pentingnya pada gambat 1. Lubang-
lubang 1 hingga 5 adalah tempat untuk menghubungkan alat dengan bagian yang akan
diukurdengan rincian sebagai berikut:-
1. Lubang 1 adalah ground yang selalu digunakan untuk berbagai pengukuran.-
2. Lubang 2 digunakan pada pengukuran arus AC dan DC hingga 15 A.-
3. Lubang 3 untuk pengukuran tahanan.-
4. Lubang untuk pengukutan tegangan AC dan DC hingga 1000 V.-
5. Lubang untuk pengukuran tegangan dam arus dengan batas ukur 1,5 untuk arus dan 500
Vuntuk tegangan.-
6. Tombol 7 adalah untuk memilih jenis besaran yang hendak diukur dengan
berbagai batsukurnya. Batas ukur berarti harga maksimal besaran yang dapat
diukur oleh alat. Bilaharga besaran yang hendak diukur melebihi batas ini,
maka alat akan rusak.
Sebaliknya bila harga besaran jauh di bawah batas ukur, maka pengukuran
menjadi tidak teliti. Misalnya hendak diukur dengan tegangan yang
diperkirakan berharga 40 V, makabatas ukur yang sesuai adalah 50 V. Bila
harga besaran yang hendak diukur tidak diketahui, maka cara paling aman
adalah memilih batas ukur paling tinggi, kemudianmenurunkannya bila
ternyata harga besaran di bawah batas tersebut.-
7. Tombol adalah tombol untuk menara alat. Pada layar terdapat tiga bagian
skala, yaituskala tegangan dan arus DC yang terletak paling atas, tegangan
dan arus DC terletak ditengah, dan tahanan terletak paling bawah. Layar skala
ini dilengkapi dengan cerminuntuk membantu agar pembacaan skala menjadi
teliti. Pembacaan akan benar bila matapembaca tepat tegak lurus di atas
jarum penunjuk, sehingga bayangan jarum di cermintidak terlihat karena
tertutup oleh jarum penunjuk, sehingga bayangan jarum di cermintidak
terlihat karena tertutup oleh jarum. Pada alat ukur ini tanda (-) berarti AC,
dan tanda(--) berarti DC.1.
PeneraanPenerapan diperlukan agar diperoleh harga besaran yang benar. Peneraan
dilakukandengan mengatur tombol 7 pada posisi jenis ukur dan batas ukur yang
diinginkanm lalumemutar tombol 8 hingga jarum penunjuk pada nol. Tombol yang
sejenis dengan tombol 8 juga terdapat di bagian belakang multimeter. Pada peneraan
untuk pengukuran tahanan,kedua kabel penghubung ke multimeter harus
dihubungkan disingkat.2.
Pengukuran tegangan AC dan DC (di bawah 500 V)Lubang yang digunakan adalah lubang 1 dan 5.
Batas ukur dan jenis tegangan (ACatau DC) dipilih dengan tombol 7.Hubungkan kabel
multimeter ke tangkaian yang hendak diukur.Pada pengukuran tegangan DC, kabel
jangan duhubungkan terbalik, karena iniakan menyebabkan simpangan jarum ke arah
3
4. berlawanan. Untuk tegangan 500 V, carapengukuran sama, hanya saja lubang yang
digunakan adalah lubang 4.3.
Pengukuran arus AC dan DC (hingga 1,5 A)Multimeter dihubungkan seri dengan
beban, dan lubang yang digunakan adalahlubang 5. Janga menghubungkan
multimeter ke sumber arus/tegangan langsung tanpadiseri dengan beban, karena akan
merusak multimeter. Tombol 7 diatur sesuai jenis arusdan batas ukur. Pada pengukuran
arus antara 1,5 A hingga 15 A, lubang yang digunakanadalah lubang 5.4.
Pengukuran tahananMultimeter dihubungkan dengan tahanan seperti pada gambar,
dan digunakan
lubang 3. Cara pengukuran sepertu hanya boleh dilakukan pada tahanan “mati” yaitu
tahanan yang tidak dihubungkan dengan sumber arus atau tegangan.5.
Pengukuran dalam rangkaianSering kali diperlukan yang berlangsung dalam waktu
panjang pada suatu rangkaianaktif.Misalnya hendak diukur tahanan suatu beban yang
harganya terlalu kecil hinggatidak dapat diukur secara langsung.Berdasarkan hukum
Ohm, tegangan dan arus mengalirpada suatu beban memenuhi.
V = I x R
Dengan mengukur variasi tegangan terhadap variasi arus, kemudian
menggambargrafik V vs I akan diperoleh harga R sebagai gradien grafik.
4
5. BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat
1. Multimeter Abb MA 2H
2. Multimeter demonstrasi Leybold
3. Tahanan geser
4. Kabel penghubung
5. Kawat tahanan
6. Catu daya DC
2.2 Bahan
1. Resistor
5
6. BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Percobaan I
a. Tegangan dari sumber listrik PLN dihitung. Dalam melakukan pengukuran
harus berhati-hati, serta tegangan listrik dari PLN cukup tinggi.
b. Batas ukur yang digunakan harus sesuai
c. Tera multimeter sebelum digunakan
2. Percobaan II
a. Tegangan keluaran dari transformer diukur. Tera multimeter sebelum
digunakan, serta gunakan batas ukur yang sesuai.
b. Dalam keadaan tetap terhubung dengan multimeter, tombol pengatur
keluaran transformer sehingga menunjuk pada strip-strip skala. Tegangan
keluaran untuk setiap strip dihitung
3. Percobaan III
Sepuluh buah resistor yang disediakan diukur.Batas ukur masing-masing
resistor diatur sesuai kebutuhan.
4. Percobaan IV
a. Rangkaian dibuat seperti gambar. Pada gambar tersebut R adalah kawat
tahanan, Rvadalah tegangan geser (variable). Salah satu kawat tahanan
dipilih sebagai R
b. Voltmeter diatur pada batas ukur maksimal 3V, dan amperemeter pada batas
ukur maksimal 3A. Leybold multimeter digunakan sebagai amperemeter.
c. Catu daya dinyalakan.pada tegangan 0V diamati apakah sudah ada arus
yang lewat pada tahanan. Tegangan dinaikan menjadi 5V dan besarnya arus
yang lewat pada tahanan dicatat. Selanjutnyategangan dinaikan, arusnya
diukur kembali untuk setiap kenaikan tegangan 0,5V. data dimasukkan pada
tabel 1. Untuk menaikan tegangan selain dengan cara menaikkan tegangan
keluaran catu daya, dapat pula dilakukan dengan mengurangi besarnya
hambatan variable dengan menggeser variaknya.
d. Ingat bahwa nilai tegangan tertinggi adalah 3V, jangan melebihi batas ini.
Jangan biarkan kawat dalam keadaan bertegangan dalam waktu yang lama.
Setiap selesai pengukuran kembalikan tegangan output catu daya ke posisi
nol. Bila kawat dalalui arus yang cukup besar dalam waktu yang lama, akan
timbul panas pada kawat, dan kawat akan memuai. Hal ini mempengaruhi
pengukuran yang dilakukan.
e. Langkah tersebut dilakukan untuk semua kawat tahanan yang tersedia
6
7. BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
DATA PENGAMATAN
Nama Percobaan : Multimeter dan Hukum Ohm
Tanggal Percobaan : 08Januari 2013
Nama Asisten : 1. Risa Ratimanjari S. si
2. Nurlela
3. Desi
Nama Mahasiswa : 1. Mikha Kristanto Nrp. : 0651 12 330
2. Yufika Agustyani Nrp. : 0651 12 332
3. Yudhodanto Setyadi Nrp : 0651 12 346
Keadaan ruangan P (cm)Hg T(ºC) C(%)
Sebelum Percobaan 75,6 25ºC 80%
Sesudah percobaan 75,5 25ºC 80,5%
1. Tegangan AC
Tegangan PLN = x jarum penunjuk
= x 60 = 240 Volt
2. Tegangan DC
Tegangan power supply
Min = 0 Volt
Max = x 21 = 21 Volt
3. Resistor
No Warna Rhitung Rukur
1 Kuning, ungu, coklat, emas 446,5 – 493,5 490
2 Orange, orange, merah, emas 3135 – 3465 3300
1. Resistor 1
Rhitung
Kuning = 4 Ungu = 7 Coklat = 101 Emas = 5%
7
8. 47 x 101- 5% = 446,5 47 x 101 + 5% = 493,5
2. Resistor 2
Rhitung
Orange = 3 Orange = 3 Merah = 102 Emas = 5%
33 x 102 - 5% = 3135 33 x 102 + 5% = 3465
4. Seri Rs = R1 + R2
No V I Rhitung Rukur
1 2 0,001 2000 2000
2 4 0,0025 2000 1600
- - 2000 1800
1. Resistor dengan tegangan 2V
Rhitung
Coklat = 1 Hitam = 0 Merah = 102
10 x102= 1000 Rs = 1000 + 1000 = 2000
Rukur
R=
R= = 2000
2. Resistor dengan tegangan 4V
Rhitung
Coklat = 1 Hitam = 0 Merah = 102
10 x102= 1000 Rs = 1000 + 1000 = 2000
Rukur
R=
R= = 1600
5. Parallel = +
No V I Rhitung Rukur
1 2 0,0045 500 444,44
2 4 0,0095 500 421,053
- - 500 432,7
8
9. 1. Resistor dengan tegangan 2V
Rhitung
Coklat = 1 Hitam = 0 Merah = 102
10 x102= 1000 = + = 500
Rukur
R=
R= = 444,44
2. Resistor dengan tegangan 4V
Rhitung
Coklat = 1 Hitam = 0 Merah = 102
10 x102= 1000 = + = 500
Rukur
R=
R= = 421,053
9
10. BAB V
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini yaitu “Multimeter dan Hukum Ohm“ kami akan
sedikit memberi pembahasan. Percobaan kali ini berhubungan dengan cara-cara
mengukur tegangan, arus, dan tahanan dengan menggunakan beberapa alat. Alat-alat
tersebut dapat mengukur besarnya arus, tegangan, dan tahanan. Nama-nama alat
tersebut adalah multimeter Abb MA 2H dan Multimeter demonstrasi Leybold.
Percobaan pertama yang dilakukan adalah menghitung tegangan. Tegangan
ada dua jenis, yaitu AC dan DC. Pada percobaan ini mengukur tegangan AC PLN.
Rumusnya adalah skala yang terbaca. Dimana batas skala adalah skala
yang terdapat pada multimeter bagian atas. Ada 3 skala yang dapat kita pilih. Skala
dengan batas maksimal 5, 10, dan 250. Dan pada menghitung tegangan DC maka
digunakan power supply. Untuk nilai minimal pasti bernilai nol. Dan untuk nilai
maksimal sama seperti menghitung tegangan AC PLN.
Percobaan kedua adalah mengukur nilai resistor atau tahanan. Resisistor yang
digunakan pada percobaan kali ini ada tiga buah. Resistor mempunyai cincin-cincin
warna dimana warna-warna tersebut menandakan seberapa besar nilai sebuah
resistor.
Percobaan yang ketiga adalah menghitung nilai tahanan pada rangkaian seri.
Maksudnya rangkaian seri adalah dua atau beberapa resistor disusun secara berderet
sehingga arus yang mengalir pada tiap komponen sama besarnya. Pertama untuk
menghitung R hitung maka resistor harus diukur seberapa besar nilainya dengan
menggunakan multimeter. Pada saat menghitung nilai tahanan, kita juga akan
mendapatkan nilai arus dan tegangan. Setelah nilai R1 dan R, maka dapat kita
masukan ke dalam rumus. Dimana rumus untuk Rtotal adalah .
Percobaan yang terakhir adalah menghitung nilai tahanan pada rangkaian
paralel. Sama halnya dengan mengukur nilai tahanan pada rangkaian seri. Pada
rangkaian seri rumus yang digunakan adalah
10
11. BAB VI
KESIMPULAN
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi menahan arus litrik, dan
karena aruslistrik berhubungan dengan tegangan listrik, sehingga jika suatu tegangan
listrik dilewatkan pada resistor maka akan terjadi penurunan pada tegangan tersebut.
Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen listrik
disusunsecara berderet sehingga arus yang mengalir pada tiap komponen sama.
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen
listrik disusunsecara sejajar sehingga tegangan pada tiap komponen sama.
Rangkaian kombinasi adalah gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian
paralel.
Rumus untuk mencari nilai tegangan V = I . R
Rumus untuk mencari nilai arus I = V / R
Rumus untuk mencari nilai hambatan R = V / I
11