SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Makalah Geologi Struktur Tentang
 Rekahan, Patahan, dan Lipatan

           Nama : Yusri Utama

          NIM : 103112600150011

              Jurusan : Fisika




       UNIVERSITAS NASIONAL

          J A K A R T A

                  2011 012
1. Rekahan
       Banyak teori yang dikemukan untuk menjelaskan terjadinya kekandasan pada batuan bila
  mengalami suatu gaya tekanan, terutama dalam hal pembentukan rekahan-rekahan gerus
  (shear fracture) dan hubungannya dengan besarnya sudut yang mereka bentuk di alam.
  Rekahan adalah hasil proses geologi yang tidak menunjukkan perpindahan yang dpt diamati
  (Ramsay & Huber,’87).
  Rekahan adalah pecahan pd batuan yang tidak atau sedikit sekali mengalami pergerakan
  (Twiss & Moores,’92)
  Retakan pada batuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengalami pergeseran (Davis,1996).
  Retakan yang terjadi gaya tekanan disebut “shear fractures” dan yang terjadi karena gaya
  tarikan disebut “tension fractures” (Hatcher,1990 & Dennis,1972).
  Billings (1972), membagi kekar tarikan kedalam “extension joints” dan “release joints”.
  Fungsi Kekar : Sebagai jalannya larutan (air/larutan magma dll), Sebagai ruang untuk
  pengendapan cebakan, Sebagai jalan migrasi minyak bumi, Sebagai reservoir minyak bumi,
  Untuk memudahkan penambangan batu

  Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja
  pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a).
  Pemotongan bidang perlapisan batuan;
  b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;
  c) kenampakan breksiasi.

       Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta
  arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan
  adalah sebagai berikut:

  1.Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling
       berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint
       umumnya bersifat tertutup.

  2.Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama,
       Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka.

  3.Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah
       gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka.


      Terjadinya Kekar dapat disebabkan karena ;
  - Tektonik (Kekar Gerus/Shear Joint dan Kekar Regangan/ Tension Joint/Gash Fracture,
      Extension & Release Joint)
  - Non-Tektonik (coling Joint, Shrinkage Joint & akibat hilangnya beban )

      Berdasarkan Struktur disekitarnya (Kekar penyerta lipatan dan sesar) cirri di lapangan :
  - Kekar tarikan ; tidak rapat, batas retakan relatif tidak rata, kuarza yang mengisi kristalnya
      baik, tidak berpasangan. Dibawah suatu tarikan, batuan patah melalui bidang-bidang
      patahan yang tegak lurus arah tegasan (tensile stress).
- Kekar tekanan ; rapat,lurus, memotong semua lapisan batuan, biasa berpasangan jika terisi
       kuarza kristalnya kurang baik. Dibawah suatu tekanan, maka tiap bidang kecuali bidang
       yang 3 akan membentuk poros-poros tegasan, dalam benda itu akan dipengaruhi oleh
       tegasan normal dan tegasan geser.
       Tegasan-tegasan Geser secara teoritis besarnya akan maksimum pada bidang-bidang
       yang membuat sudut 45 derajat dengan poros tegasan utama terbesar dan terkecil, dan
       berpotongan pada poros menengah, tetapi pada kenyataannya sudut antara 2 rekahan
       geser itu besarnya kurang dari 90 derajat.




                                        Sumbu Tegasan

2. Patahan

        Patahan terjadi ketika suatu batuan mengalami retakan terlebih dahulu yang kejadian ini
berkaitan erat dengan tekanan dan kekuatan batuan yang mendapatkan gaya sehingga timbul
adanya retakan (fracture). Tekanan yang diberikan mampu memberikan perubahan pada batuan
dengan waktu yang sangat lama dan hingga memberikan gerakan sebesar seperseratus sentimeter
dan bahkan sampai beberapa meter. Ketika ini terjadi, maka akan timbul sebuah gaya yang sangat
besar yang berdampak getaran bagi sekitarnya saat suatu batuan mengalami patahan atau yang
sering kita sebut dengan gempa. Arah pergerakan pada suatu patahan tergantung pada kekuatan
batuan. Patahan diakibatkan oleh batuan yang ditekankan atau mendapatkan gaya yang pada
umumnya dalam bentuk tekanan ( pada umumnya membentuk lipatan) yang kemudian batuan
dapat pecah. Patahan adalah istilah yang menandai adanya gaya tekan atau tekanan dan terjadi
secara alami yang geometris.
        Patahan terjadi searah dengan retakan. Sesar mempunyai bentuk dan ukuran bervariasi,
ukurannya ada yang sepanjang ratusan Km, ada yang hanya beberapa Cm saja.
Contoh Sepanjang Ratusan Km : Sesar Semangko, lempeng Austria..

       - Blok Semangko (The Semangko Block)
                Terletak diantara Zone Semangko Sesaran Lampung (Lampung Fault). Bagian
         Selatan dari blok Semangko terbagi menjadi bentang alam menjadi seperti pegunungan
         Semangko, Depresi Ulehbeluh dan Walima, Horst Ratai dan Depresi Telukbetung.
         Sedangkan bagian Utara Blok Semangko (Central Block) berbentuk seperti Dome
(diameter + 40 Km). Patahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang di
Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di
Lampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran
tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah
terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi.




                        Peta struktur patahan sesar Sumatra
                     segmen sianok dan episentrum gempa bumi



      Patahan ini merupakan patahan geser, seperti patahan San Andreas di California.
Memanjang di sepanjang Pulau Sumatra, mulai dari ujung Aceh hingga Selat Sunda,
dengan bidang vertikal dan pergerakan lateral meng-kanan (dextral-strike slip). Sesar
ini menyebabkan terjadinya gempa di darat oleh sebab pelepasan energi di sesar/patahan
Semangko apabila sesar tersebut teraktifkan kembali (peristiwa reaktivasi sesar) dengan
bergesernya lapisan batuan di sekitar zona sesar tersebut. Pergerakan sesar yang
merupakan salah satu sesar teraktif di dunia ini diyakini disebabkan oleh desakan
lempeng India-Australia ke dalam lempeng Eurasia.

       Bagian barat sesar ini bergerak ke utara dan bagian timur bergerak ke selatan.
Jika lama tidak terjadi gempa besar, artinya sedang terjadi pengumpulan energi di
patahan tersebut. Di sepanjang Patahan Sumatera ini terdapat pula ribuan patahan kecil
yang juga dapat mengakibatkan rawan gempa. Seperti halnya gempa asal laut, gempa
darat di Sumatera biasanya juga cukup besar dan menyebabkan kerusakan yang cukup
parah.
Ngarai Sianok, terbentuk akibat adanya patahan Semangko.


1.1 Patahan terdiri dari beberapa tipe yang diantaranya :


  a. Dip – Slip Fault
     - Normal Fault
               Patahan normal adalah patahan yang terjadi pada batuan yang salah satu
      bagiannya mengalami pergerakan ke bawah terhadap keadaan asalnya. Gerakan patahan
      ini adalah disebabkan oleh kekuatan tegang dan mengakibatkan perluasan (ada bidang
      fault plane). Nama lain adalah normal-slip fault, patahan gaya berat atau patahan tegang.
Dari empat gambar di atas dapat diketahui dan dilihat dengan jelas bidang
patahan. Pada 4 gambar diatas merupakan contoh yang terjadi dilapangan. Patahan yang
terjadi akan membentuk fault plane. Itulah yang merupakan salah satu ciri yang
menandakan bahwa batuan tesebut mengalami normal fault.

- Reserve fault
        Pada reserve fault adalah kebalikan dari normal fault. Yaitu arah patahan bagian
batuan adalah naik terhadap keadaan awal batuan. Gerakan patahhan ini disebabkan oleh
kekuatan compresional (tekanan) yang mengakibatkan pemendekan atau penyempitan.
Dari dua gambar dibawah adalah contoh dari reserve fault. Dari contoh diatas dapat
   dilihat bahwa salah satu bagaian yang patah naik, dan bagian lainnya tetap. Hal ini
   mengakibatkan seolah mengalami penyempitan dari keadaan luas sebelumnya




b. Strike – Slip Fault.

             Patahan Strike – Slip ini merupakan patahan yang terjadi pada batuan yang arah
   patahannya secara horizontal. Bagian yang bergerak menjauhi bagian kanan bidang
   dinamanakan left-fault. Dan sebaliknya apabila bagian yang bergerak menjauhi bagian
   kiri bidang dinamakan right-fault. Patahan ini terjadi karena gaya yang mengenai sebuah
   batuan berasal dari samping atau gaya melintang.
             Dari gambar dibawah tampak bahwa daerah tersebut mengalami patahan secara
   strike-slip fault. Sehingga tampak pada gambar rel kereta api mengalami perubahan
   bentuk dan arah yang pada mulanya rel kereta berada pada jalur yang lurus. Karena
   daerah tersebut mengalami patahan maka rel kereta tampak seperti pada gambar dibawah.
c. Oblique – slip Fault
           Oblique – Slip Fault merupakan kejadian yang merupakan gabungan dari Dip-
   Slip fault dan strike-slip fault. Sehingga pergerakan batuan terjadi secara naik atau turun
   dan juga mengalami pergerakan secara horisontal ke kanan atau ke kiri. Sehingga
   pergerakan yang timbul secara vertikal dan horizontal. Patahan ini disebabkan oleh gaya
   tekan dari atas atau dari bawah dan juga gaya samping yang diberikan / dikenakan pada
   batuan.
~ Endapan BatuBara Akibat Patahan




          Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana deposit batubara mengalami
beberapa seri patahan. Apabila hal ini terjadi, akan mempersulit dalam melakukan
perhitungan cadangan batubara. Hal ini disebabkan telah terjadi pergeseran perlapisan
batubara ke arah vertikal. Dalam melaksanakan eksplorasi batubara di daerah yang
memperlihatkan banyak gejala patahan, diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi, tidak
dibenarkan hanya berpedoman pada hasil pemetaan geologi permukaan saja. Oleh sebab
itu, di samping kegiatan pemboran inti, akan lebih baik bila ditunjang oleh data hasil
penelitian geofisika.
          Dengan demikian rekonstruksi perjalanan lapisan batubara dapat diikuti dengan
bantuan hasil interpretasi dari data geofisika. Apabila patahan-patahan secara seri
didapatkan, keadaan batubara pada daerah patahan akan ikut hancur. Akibatnya
keberadaan kontaminan anorganik pada batubara tidak terhindarkan. Makin banyak
patahan yang terjadi pada satu seri sedimentasi endapan batubara, makin banyak
kontaminan anorganik yang terikut pada batubara pada saat ditambang.

~ Patahan baik yang terjadi di bawah permukaan maupun di bawah bumi yang cukup
dalam, mempunyai banyak manfaat, diantaranya :
        Terjadinya jebakan atau daerah tempat terakumulasinya minyak bumi. Akibat
        tertutup patahan, minyak bumi tidak bisa mengalir ke tempat dengan tekanan
        lebih rendah. Jebakan bisa ditemukan lewat eksplorasi dengan cara seismik. Salah
        satu daerah yang terkenal dengan jebakan seperti ini adalah daerah Kutai,
        Kalimantan.
        Bidang pertanian, terutama di pegunungan kapur selatan. Misalnya, di Kecamatan
        Besuki, Campurdarat, atau Pakel dan sekitarnya di Tulungagung terlihat
        hamparan sawah atau ladang luas yang dibatasi bukit kapur. Hamparan sawah itu
        dahulu merupakan pegunungan kapur. Akibat patahan, bagian atas dari blok yang
        turun mengalami proses sedimentasi sehingga permukaan tanah bisa dijadikan
        sawah. Hal serupa terjadi di perladangan di Malang selatan.
Eksploitasi pertambangan menjadi mudah karena adanya patahan. Bila di suatu
               daerah terdapat tambang batu bara dan di salah satu sisi terjadi patahan, pola
               lapisan batu bara akan semakin terlihat. Tambang batu bara seperti ini ada di
               Australia. Jalan lewat, Tempat pengendapan cebakan mineral, Tempat
               pembentukan, Dengan mengetahui polanya kita dapat menghitung cadangan &
               merencanakan sistem penambangan
               Bidang geologi teknik ; Dalam rencana pembuatan bendungan, terowongan, dan
               bangunan lainnya perlu diperhitungkan.

3. Lipatan
        Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga
  batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk
  lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu lipatan sinklin dan lipatan antiklin. Lipatan
  Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah
  lipatan yang cembung ke arah atas.




  Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi :

  1) Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.

  2) Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.

  3) Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya
      sumbu utama.

  4) Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya.

  5) Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar.

  6) Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar.

  7) Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.
Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti Lipatan Seretan
(Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.

Contenu connexe

Tendances

deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alamRahmawati03
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Batuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabroBatuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabronirwanfamiasamri
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone'Oke Aflatun'
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuadbel Edwar
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turunlassak
 

Tendances (20)

deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alam
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Bgi ppt presentation
Bgi ppt presentationBgi ppt presentation
Bgi ppt presentation
 
batu Sekis
batu Sekisbatu Sekis
batu Sekis
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Tugas ganesa bahan galian i
Tugas ganesa bahan galian iTugas ganesa bahan galian i
Tugas ganesa bahan galian i
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Batuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabroBatuan beku basalt dan gabro
Batuan beku basalt dan gabro
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstoneResume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
Resume batu conglomerate, breksi, sandstone, dan mudstone
 
Istilah-istilah Pertambangan
Istilah-istilah  PertambanganIstilah-istilah  Pertambangan
Istilah-istilah Pertambangan
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turun
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 

En vedette

Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiIsaacHamonangan
 
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar Semangko
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar SemangkoAnalisis Kinematik dan Dinamik Sesar Semangko
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar SemangkoRoishe Prabowo
 
Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo2Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo24211410001
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanMario Yuven
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakUVRI - UKDM
 
Membuat Presentasi Menggunakan Prezi
Membuat Presentasi Menggunakan PreziMembuat Presentasi Menggunakan Prezi
Membuat Presentasi Menggunakan PreziIrma23042010
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 

En vedette (13)

geologi struktur
geologi strukturgeologi struktur
geologi struktur
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
 
Sesar General presentation
Sesar  General presentationSesar  General presentation
Sesar General presentation
 
Geologi struktur
Geologi strukturGeologi struktur
Geologi struktur
 
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar Semangko
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar SemangkoAnalisis Kinematik dan Dinamik Sesar Semangko
Analisis Kinematik dan Dinamik Sesar Semangko
 
Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo2Ppt struktur geo2
Ppt struktur geo2
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
 
Tipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledakTipe dan jenis bahan peledak
Tipe dan jenis bahan peledak
 
Membuat Presentasi Menggunakan Prezi
Membuat Presentasi Menggunakan PreziMembuat Presentasi Menggunakan Prezi
Membuat Presentasi Menggunakan Prezi
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 

Similaire à Makalah geologi struktur ( tugas )

BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)Riadi
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfAgus Budiharso
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearingmentariizhura
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptxTedi Eka
 
Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxbaya13
 
Oseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir SadengOseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir Sadengiruluril
 
Oseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir SadengOseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir Sadengiruluril
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Lovegood Loony
 
4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx
4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx
4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptxAsepMuhamadYusup
 
Tugas fixx pemetaan praktikum
Tugas fixx pemetaan praktikumTugas fixx pemetaan praktikum
Tugas fixx pemetaan praktikumM Naufal
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempengMul Hadramy
 
Konsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonikKonsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonikOvan Geovano
 

Similaire à Makalah geologi struktur ( tugas ) (20)

BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)BAB 3 (Geologi Struktur)
BAB 3 (Geologi Struktur)
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
 
Sesar atau fault
Sesar atau faultSesar atau fault
Sesar atau fault
 
Geotek tension shearing
Geotek tension shearingGeotek tension shearing
Geotek tension shearing
 
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
212809794 gerak-dan-sifat-interaksi-lempeng-litosfer-pptx
 
Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptx
 
Geostruk
GeostrukGeostruk
Geostruk
 
Oseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir SadengOseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir Sadeng
 
Oseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir SadengOseano Pesisir Sadeng
Oseano Pesisir Sadeng
 
Jenis Batas Lempeng
Jenis Batas LempengJenis Batas Lempeng
Jenis Batas Lempeng
 
Batas transform
Batas transformBatas transform
Batas transform
 
Kekar
KekarKekar
Kekar
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
 
4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx
4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx
4. Pembentukan Lautan dan Daratan.pptx
 
Gerak Tektonik
Gerak TektonikGerak Tektonik
Gerak Tektonik
 
Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003
 
Tugas fixx pemetaan praktikum
Tugas fixx pemetaan praktikumTugas fixx pemetaan praktikum
Tugas fixx pemetaan praktikum
 
Lithosfer
LithosferLithosfer
Lithosfer
 
Tektonik lempeng
Tektonik lempengTektonik lempeng
Tektonik lempeng
 
Konsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonikKonsepdasar tektonik
Konsepdasar tektonik
 

Dernier

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 

Makalah geologi struktur ( tugas )

  • 1. Makalah Geologi Struktur Tentang Rekahan, Patahan, dan Lipatan Nama : Yusri Utama NIM : 103112600150011 Jurusan : Fisika UNIVERSITAS NASIONAL J A K A R T A 2011 012
  • 2. 1. Rekahan Banyak teori yang dikemukan untuk menjelaskan terjadinya kekandasan pada batuan bila mengalami suatu gaya tekanan, terutama dalam hal pembentukan rekahan-rekahan gerus (shear fracture) dan hubungannya dengan besarnya sudut yang mereka bentuk di alam. Rekahan adalah hasil proses geologi yang tidak menunjukkan perpindahan yang dpt diamati (Ramsay & Huber,’87). Rekahan adalah pecahan pd batuan yang tidak atau sedikit sekali mengalami pergerakan (Twiss & Moores,’92) Retakan pada batuan yang sedikit atau tidak sama sekali mengalami pergeseran (Davis,1996). Retakan yang terjadi gaya tekanan disebut “shear fractures” dan yang terjadi karena gaya tarikan disebut “tension fractures” (Hatcher,1990 & Dennis,1972). Billings (1972), membagi kekar tarikan kedalam “extension joints” dan “release joints”. Fungsi Kekar : Sebagai jalannya larutan (air/larutan magma dll), Sebagai ruang untuk pengendapan cebakan, Sebagai jalan migrasi minyak bumi, Sebagai reservoir minyak bumi, Untuk memudahkan penambangan batu Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh: a). Pemotongan bidang perlapisan batuan; b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb; c) kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut. Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai berikut: 1.Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang membentuk pola saling berpotongan membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint umumnya bersifat tertutup. 2.Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat terbuka. 3.Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan umumnya terbuka. Terjadinya Kekar dapat disebabkan karena ; - Tektonik (Kekar Gerus/Shear Joint dan Kekar Regangan/ Tension Joint/Gash Fracture, Extension & Release Joint) - Non-Tektonik (coling Joint, Shrinkage Joint & akibat hilangnya beban ) Berdasarkan Struktur disekitarnya (Kekar penyerta lipatan dan sesar) cirri di lapangan : - Kekar tarikan ; tidak rapat, batas retakan relatif tidak rata, kuarza yang mengisi kristalnya baik, tidak berpasangan. Dibawah suatu tarikan, batuan patah melalui bidang-bidang patahan yang tegak lurus arah tegasan (tensile stress).
  • 3. - Kekar tekanan ; rapat,lurus, memotong semua lapisan batuan, biasa berpasangan jika terisi kuarza kristalnya kurang baik. Dibawah suatu tekanan, maka tiap bidang kecuali bidang yang 3 akan membentuk poros-poros tegasan, dalam benda itu akan dipengaruhi oleh tegasan normal dan tegasan geser. Tegasan-tegasan Geser secara teoritis besarnya akan maksimum pada bidang-bidang yang membuat sudut 45 derajat dengan poros tegasan utama terbesar dan terkecil, dan berpotongan pada poros menengah, tetapi pada kenyataannya sudut antara 2 rekahan geser itu besarnya kurang dari 90 derajat. Sumbu Tegasan 2. Patahan Patahan terjadi ketika suatu batuan mengalami retakan terlebih dahulu yang kejadian ini berkaitan erat dengan tekanan dan kekuatan batuan yang mendapatkan gaya sehingga timbul adanya retakan (fracture). Tekanan yang diberikan mampu memberikan perubahan pada batuan dengan waktu yang sangat lama dan hingga memberikan gerakan sebesar seperseratus sentimeter dan bahkan sampai beberapa meter. Ketika ini terjadi, maka akan timbul sebuah gaya yang sangat besar yang berdampak getaran bagi sekitarnya saat suatu batuan mengalami patahan atau yang sering kita sebut dengan gempa. Arah pergerakan pada suatu patahan tergantung pada kekuatan batuan. Patahan diakibatkan oleh batuan yang ditekankan atau mendapatkan gaya yang pada umumnya dalam bentuk tekanan ( pada umumnya membentuk lipatan) yang kemudian batuan dapat pecah. Patahan adalah istilah yang menandai adanya gaya tekan atau tekanan dan terjadi secara alami yang geometris. Patahan terjadi searah dengan retakan. Sesar mempunyai bentuk dan ukuran bervariasi, ukurannya ada yang sepanjang ratusan Km, ada yang hanya beberapa Cm saja. Contoh Sepanjang Ratusan Km : Sesar Semangko, lempeng Austria.. - Blok Semangko (The Semangko Block) Terletak diantara Zone Semangko Sesaran Lampung (Lampung Fault). Bagian Selatan dari blok Semangko terbagi menjadi bentang alam menjadi seperti pegunungan Semangko, Depresi Ulehbeluh dan Walima, Horst Ratai dan Depresi Telukbetung. Sedangkan bagian Utara Blok Semangko (Central Block) berbentuk seperti Dome
  • 4. (diameter + 40 Km). Patahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang di Pulau Sumatera dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi. Peta struktur patahan sesar Sumatra segmen sianok dan episentrum gempa bumi Patahan ini merupakan patahan geser, seperti patahan San Andreas di California. Memanjang di sepanjang Pulau Sumatra, mulai dari ujung Aceh hingga Selat Sunda, dengan bidang vertikal dan pergerakan lateral meng-kanan (dextral-strike slip). Sesar ini menyebabkan terjadinya gempa di darat oleh sebab pelepasan energi di sesar/patahan Semangko apabila sesar tersebut teraktifkan kembali (peristiwa reaktivasi sesar) dengan bergesernya lapisan batuan di sekitar zona sesar tersebut. Pergerakan sesar yang merupakan salah satu sesar teraktif di dunia ini diyakini disebabkan oleh desakan lempeng India-Australia ke dalam lempeng Eurasia. Bagian barat sesar ini bergerak ke utara dan bagian timur bergerak ke selatan. Jika lama tidak terjadi gempa besar, artinya sedang terjadi pengumpulan energi di patahan tersebut. Di sepanjang Patahan Sumatera ini terdapat pula ribuan patahan kecil yang juga dapat mengakibatkan rawan gempa. Seperti halnya gempa asal laut, gempa darat di Sumatera biasanya juga cukup besar dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
  • 5. Ngarai Sianok, terbentuk akibat adanya patahan Semangko. 1.1 Patahan terdiri dari beberapa tipe yang diantaranya : a. Dip – Slip Fault - Normal Fault Patahan normal adalah patahan yang terjadi pada batuan yang salah satu bagiannya mengalami pergerakan ke bawah terhadap keadaan asalnya. Gerakan patahan ini adalah disebabkan oleh kekuatan tegang dan mengakibatkan perluasan (ada bidang fault plane). Nama lain adalah normal-slip fault, patahan gaya berat atau patahan tegang.
  • 6. Dari empat gambar di atas dapat diketahui dan dilihat dengan jelas bidang patahan. Pada 4 gambar diatas merupakan contoh yang terjadi dilapangan. Patahan yang terjadi akan membentuk fault plane. Itulah yang merupakan salah satu ciri yang menandakan bahwa batuan tesebut mengalami normal fault. - Reserve fault Pada reserve fault adalah kebalikan dari normal fault. Yaitu arah patahan bagian batuan adalah naik terhadap keadaan awal batuan. Gerakan patahhan ini disebabkan oleh kekuatan compresional (tekanan) yang mengakibatkan pemendekan atau penyempitan.
  • 7. Dari dua gambar dibawah adalah contoh dari reserve fault. Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa salah satu bagaian yang patah naik, dan bagian lainnya tetap. Hal ini mengakibatkan seolah mengalami penyempitan dari keadaan luas sebelumnya b. Strike – Slip Fault. Patahan Strike – Slip ini merupakan patahan yang terjadi pada batuan yang arah patahannya secara horizontal. Bagian yang bergerak menjauhi bagian kanan bidang dinamanakan left-fault. Dan sebaliknya apabila bagian yang bergerak menjauhi bagian kiri bidang dinamakan right-fault. Patahan ini terjadi karena gaya yang mengenai sebuah batuan berasal dari samping atau gaya melintang. Dari gambar dibawah tampak bahwa daerah tersebut mengalami patahan secara strike-slip fault. Sehingga tampak pada gambar rel kereta api mengalami perubahan bentuk dan arah yang pada mulanya rel kereta berada pada jalur yang lurus. Karena daerah tersebut mengalami patahan maka rel kereta tampak seperti pada gambar dibawah.
  • 8. c. Oblique – slip Fault Oblique – Slip Fault merupakan kejadian yang merupakan gabungan dari Dip- Slip fault dan strike-slip fault. Sehingga pergerakan batuan terjadi secara naik atau turun dan juga mengalami pergerakan secara horisontal ke kanan atau ke kiri. Sehingga pergerakan yang timbul secara vertikal dan horizontal. Patahan ini disebabkan oleh gaya tekan dari atas atau dari bawah dan juga gaya samping yang diberikan / dikenakan pada batuan.
  • 9. ~ Endapan BatuBara Akibat Patahan Bentuk ini terjadi apabila di daerah di mana deposit batubara mengalami beberapa seri patahan. Apabila hal ini terjadi, akan mempersulit dalam melakukan perhitungan cadangan batubara. Hal ini disebabkan telah terjadi pergeseran perlapisan batubara ke arah vertikal. Dalam melaksanakan eksplorasi batubara di daerah yang memperlihatkan banyak gejala patahan, diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi, tidak dibenarkan hanya berpedoman pada hasil pemetaan geologi permukaan saja. Oleh sebab itu, di samping kegiatan pemboran inti, akan lebih baik bila ditunjang oleh data hasil penelitian geofisika. Dengan demikian rekonstruksi perjalanan lapisan batubara dapat diikuti dengan bantuan hasil interpretasi dari data geofisika. Apabila patahan-patahan secara seri didapatkan, keadaan batubara pada daerah patahan akan ikut hancur. Akibatnya keberadaan kontaminan anorganik pada batubara tidak terhindarkan. Makin banyak patahan yang terjadi pada satu seri sedimentasi endapan batubara, makin banyak kontaminan anorganik yang terikut pada batubara pada saat ditambang. ~ Patahan baik yang terjadi di bawah permukaan maupun di bawah bumi yang cukup dalam, mempunyai banyak manfaat, diantaranya : Terjadinya jebakan atau daerah tempat terakumulasinya minyak bumi. Akibat tertutup patahan, minyak bumi tidak bisa mengalir ke tempat dengan tekanan lebih rendah. Jebakan bisa ditemukan lewat eksplorasi dengan cara seismik. Salah satu daerah yang terkenal dengan jebakan seperti ini adalah daerah Kutai, Kalimantan. Bidang pertanian, terutama di pegunungan kapur selatan. Misalnya, di Kecamatan Besuki, Campurdarat, atau Pakel dan sekitarnya di Tulungagung terlihat hamparan sawah atau ladang luas yang dibatasi bukit kapur. Hamparan sawah itu dahulu merupakan pegunungan kapur. Akibat patahan, bagian atas dari blok yang turun mengalami proses sedimentasi sehingga permukaan tanah bisa dijadikan sawah. Hal serupa terjadi di perladangan di Malang selatan.
  • 10. Eksploitasi pertambangan menjadi mudah karena adanya patahan. Bila di suatu daerah terdapat tambang batu bara dan di salah satu sisi terjadi patahan, pola lapisan batu bara akan semakin terlihat. Tambang batu bara seperti ini ada di Australia. Jalan lewat, Tempat pengendapan cebakan mineral, Tempat pembentukan, Dengan mengetahui polanya kita dapat menghitung cadangan & merencanakan sistem penambangan Bidang geologi teknik ; Dalam rencana pembuatan bendungan, terowongan, dan bangunan lainnya perlu diperhitungkan. 3. Lipatan Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan bentuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu lipatan sinklin dan lipatan antiklin. Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipatan yang cembung ke arah atas. Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan menjadi : 1) Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap. 2) Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama. 3) Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya sumbu utama. 4) Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya. 5) Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar. 6) Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar. 7) Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar.
  • 11. Disamping lipatan tersebut diatas, dijumpai juga berbagai jenis lipatan, seperti Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan suatu sesar.