SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gaya interaksi
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu:

A. Ikatan antar atom:

1. Ikatan ion = heteropolar

Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu
senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari ka2tion dan juga anion.
Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya terdiri dari
logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-unsur
yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan oksigen.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda
keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda
keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat. Ikatan ionik
tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari
perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya.

Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation
terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang disyaratkan
dalam aturan Lewis. Selanjutnya elektron yang dilepaskan ini akan diterima oleh anion hingga
mencapai jumlah oktet. Proses transfer elektron ini akan menghasilkan suatu ikatan ionik yang
mempersatukan ion anion dan kation.

Sifat-Sifat ikatan ionik adalah:

     a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar

     b. Memiliki titik leleh yang tinggi

     c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit

2. Ikatan kovalen = homopolar

Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama
oleh atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non
logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua
atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama.

Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan
oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom
memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H yang menyesuaikan
diri dengan konfigurasi atom dari He (2ē valensi) untuk mencapai tingkat kestabilannya. Selain
itu, elektron-elektron yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen disebut elektron bebas. Elektron
bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan geometri molekul.

Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasangan elektron
yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang terbentuk 1
pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari dua pasangan
elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3 pasangan elektron. Ikatan
rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan tunggal. Selain itu terdapat
juga bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan sigma, pi, delta, dan lain-lain.

Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada senyawa
kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap
elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara atom-
atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Sementara itu pada
senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan berhimpit karena beda
keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada.




                              Gambar Ikatan Kovalen pada metana

3. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar

Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron
bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara itu
atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja.

Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:

           1. Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas
           2. Atom yang lainnya memiliki orbital kosong

Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan ikatan ion, namun kedua ikatan ini
berbeda oleh karena beda keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen koordinat sehingga
menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen.

4. Ikatan Logam
Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron tidak
hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang
ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi sehingga dapat bergerak
bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat
bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan
logam ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam
semata.

B. Ikatan antar molekul

1. Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai
keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan
ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih
lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion.

Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki
pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron
bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan
hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin
besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya.

Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin
besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa
tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap
molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen
lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar.

2. Ikatan van der walls

Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar
molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol
seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai
diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam
fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol
ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi
dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.
Perbedaan Antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion

Perbedaan antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion

Ikatan kimia ada bermacam-macam, diantaranya ada ikatan kovalen,ikatan ion, ikatan koordinasi
dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari tentang perbedaan
antara ikatan kovalen dan ikatan ion.
Pada dasarnya ikatan kovalen dapat dijelaskan melalui dua pendekatan yaitu: teori ikatan valensi
dan yang kedua adalah teori orbital molekul. Pada teori yang pertama yaitu tentang tentang teori
ikatan valensi,dijelaskan interaksi electron valensi atom-atom yang saling berdekatan. Pada teori
ini jarak antara inti atom adalah yang mempunyai energi terendah. Sedangkan pada teori yang
kedua yakni tentang teori orbital molekul, menjelaskan tentang orbital sekitar inti – inti atom
yang bergabung. pada teori ini, orbital adalah gelombang electron pada molekul.
Sedangakan pada senyawa yang berikatan ion mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa
yang berikatan ion karena pada ikatan ion, didalam kisinya terdapat kation
dan anion. Adanya ion-ion tersebut (kation dan anion), menyebabkan terjadinya tarik menarik
yang kuat antara anion dan kation. Namun, selain terdapat gaya tarik menari, juga terdapat gaya
tolak-menolak di antara kation-kation dan anion-anion yang sangat kecil sehingga dapat
diabaikan.

Berikut adalah perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan Ion.
Pada Ikatan Kovalen

1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi:
a.Padatan
(contoh: I2 dan gula)
b.Cair
(contoh: HCl, H2SO4, Br2)
c.Gas
(contoh: CO2, O2, H¬2, Cl¬2)

2.Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar maupun pelarut non polar.
a. Kovalen Non Polar larut dengan pelarut non polar)
(contoh: I2 larut dengan baik pada CCl4)
b. Kovalen polar larut dengan pelarut polar.
(contoh: gula larut dalam air)

3.Bentuk Kristal
Padatan kovalen dua dimensi

4.Daya Hantar Listrik
a. Untuk kovalen Polar, dapat menghantarkan listrik
(contoh: HCl dapat menghantarkan listrik)
b. Untuk kovalen non polar, tidak dapat menghantarkan listrik walaupun berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan gula tidak dapat menghantarkan listrik)
5.Isomer
Punya

6.Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih rendah (kecuali intan karena kristalnya terikat dengan kuat sehingga energi yang
diperlukan untuk memutuskan energipun lebih besar).

7.Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur non logam dengan unsur non logam dengan penggunaan elektron
bersama-sama.

8. Proses Terjadinya IKatan
Penggunaan bersama pasangan elektron

9.Perbedaan Elektronegativitas
Kecil.

10.Daya Tarik
Melibatkan elektron-elektron yang dikongsi dan dua atau lebih inti atom yang bermuatan positif
secara bersama menarik elektro-elektron bermuatan negatif yang dikongsi.

11. Jari-jari
Lebih panjang.

12.Partikel Terkecil
Molekul

13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih besar.

Sedangkan pada Ikatan Ion adalah:

1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi
Padatan ionik
(contoh: NaCl, KCL, CaCl2, KSN, CaSO4.2H2O)

2.Kelarutan
Mudah larut dalam pelarut polar.
(contoh: NaCl larut dalan H2O)


3.Bentuk Kristal
Padatan ionik tiga dimensi (ion-ion berikat kuat didalam kisi-kisinya)

4.Daya Hantar Listrik
Dapat menghantarkan listrik ketika berbentuk lelehan.
(contoh: lelehan NaCl dapat menghantarkan listrik dengan baik)

5.Isomer
Tidak punya (namun punya isoelektron).

6.Titik Leleh dan Titik Didih
Lebih tinggi (karena ion-ionnya terikat kuat pada kisi-kisinya sehingga untuk memutuskan ikatan
diperlukan energi yang lebih besar)

7.Terjadinya Ikatan
Terjadinya ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam

8. Proses Terjadinya Ikatan
Adanya transfer elektron

9.Perbedaan Elektronegativitas
Besar

10.Daya Tarik
Inti atom yang bermuatan positif, secara dominan melebihi muatan positif inti atom lainnya,
sehingga secara efektif menyebabkan satu atom menstransfer elektronnya ke atom yang lainnya.

11.Jari-jari
Lebih pendek.

12.Partikel terkecil
Ion postif dan ion negatif.

13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron.
Lebih kecil.

Dari data diatas dapat dilihat beberapa perbedaan antara ikatan kovalen dengan ikatan ion.
Namun masih banyak lagi perbedan antara senyawa yang berikatan dengan Kovalen dan
senyawa yang berikatan dengan Ion.
IKATAN KIMIA

Sifat-sifat zat sebagian ditentukan oleh ikatan kimia antara atom-atom pembentukya. Suatu
ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kaut antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat.
Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom
dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat
mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk tertentu
yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis
atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa. Dalam bab ini akan
dipelajari penggabungan atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi.
Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia yaitu:

     1.   Ikatan ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar
     2.   Ikatan kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar
     3.   Ikatan kovalen koordinasi / ikatan semipolar
     4.   Ikatan logam
     5.   Ikatan Hidrogen
     6.   Ikatan (Gaya) Van Der Waals.

Bagaimana ikatan kimia dapat terjadi? Bagian atom mana yang berperan dalam membentuk
ikatan kimia? Bagaimana ciri-ciri dan sifat dari senyawa dengan ikatan kimia tertentu?
Pertanyaan itu semua dapat terjawab setelah anda mengikuti uraian dalam bab ini. Ikatan
hidrogen dan gaya Van Der Waals dibahas di kelas 11 semester 1.

10.1 SUSUNAN ELEKTRON STABIL

Unsur-unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang sukar bereaksi dengan unsur lain. Sifat ini
dapat dimiliki oleh unsur-unsur gas mulia karena konfigurasinya yang stabil. Konfigurasi
elektron gas mulia dapat anda lihat dalam tabel.

                             Kulit elektron
                Nomor
Unsur                                                                  Elektron valensi
                atom
                             K      L        M      N         O

He              2            2e                                        2e

Ne              10           2e         8e                             8e

Ar              18           2e         8e    8e                       8e

Kr              36           2e         8e    18e       8e             8e

Xe              54           2e         8e    18e       18e       8e   8e
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron
pada kulit terluar (oktet) sebagaimana yang dimiliki oleh atom-atom unsur gas mulia kecuali
helium (dua elektron atau duplet). Menurut Kossel dan Lewis (1916) keadaan seperti ini
merupakan keadaan paling stabil yang dimiliki atom-atom unsur gas mulia (oktet). Sehingga
atom dari unsur-unsur yang lain berusaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti
konfigurasi elektron atom unsur gas mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi
elektron stabil inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya ikatan kimia.

Usaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil dapat dicapai dengan cara:

     1. Melepaskan elektron valensinya (elektron valensi pada umumnya £ 3, kecuali B, H, Be, He)
        sehingga terbentuk ion positif yang bermuatan sejimlah elektron yang dilepaskannya.

Na     : 2e 8e 1e ® Na+ : 2e 8e + 1e

Mg : 2e 8e 2e ® Mg2+ : 2e 8e + 2e

Al     : 2e 8e 3e ® Al3+ : 2e 8e + 3e

     1. Menarik elektron dari luar (elektron valensi pada umumnya ³ 5) sehingga bermuatan negatif
        sebesar elektron yang ditariknya.

F      : 2e 7e + 1 e      ®       F- : 2e 8e

O     : 2e 6e + 2 e       ®       O2- : 2e 8e

Cl     : 2e 8e 7e + 1 e     ®      Cl- : 2e 8e 8e

Antara ion positif dan ion negatif yang terbentuk akan terjagi gaya tarik menarik (gaya
elektrostatik) sehingga terbentuklah ikatan ion

     1. Penggunaan bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan sehingga
        terbentuk pasangan elektron terikat sebanyak elektron yang saling dipinjamkan. Akibat
        penggunaan bersama pasangan elektron ini terbentuklah ikatan kovalen.

Contoh :    atom hidrogen yang mempunyai 1 elektron akan saling menyumbangkan
elektronnya untuk digunakan bersama dalam molekul H2, sehingga masing-masing atom
hidrogen memiliki 2 elektron

                                                  H* +      o   H ® H *o H

Kegiatan 1

Unsur Ne dengan nomor atom 10 dan unsur Ar dengan nomor atom 18 memiliki konfigurasi
elektron yang stabil. Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sekitar Ne atau Ar ingin
memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Lengkapi tabel di bawah ini.
Jumlah Banyaknya elektron yang                   Jumlah     Susunan
Atom                                            Ion
         elektron diikat/dibebaskan                       elektron   elektron

11Na     11       Membebaskan 1 elektron        Na+       10         2e 8e

9F       9        Menerima 1 elektron           F         10         2e 8e

12Mg


13Al


8O


17Cl


20Ca




Kesimpulan apakah yang dapat anda peroleh dari kegiatan tersebut?

………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………

10.2 Ikatan Ion

Ikatan kimia yang terbentuk akibat gaya tarik menarik antara ion positif (kation) dengan ion
negatif (anion) disebut sebagai ikatan ion. Jika atom-atom logam berdekatan atom-atom bukan
logam akan terjadi perpindahan elektron valensi dari atom logam kepada atom bukan logam.
Akibatnya atom logam membentuk kation sedangkan atom bukan logam membentuk anion.
Antara anion dan kation yang berlawanan muatan akan saling tarik menarik dan terbentuklah
ikatan ion (ikatan elektrovalen).

Atom logam natrium yang mempunyai susunan elektron 2e 8e 1e sedangkan atom klor
mempunyai susunan elektron 2e 8e 7e. Agar kedua atom di atas mempunyai susunan elektron
stabil (oktet) maka logam natrium akan melepaskan sebuah elektron valensinya, sedangkan atom
klor cenderung untuk menerima elektron yang dilepaskan oleh natrium tersebut

Pelepasan dan penerimaan elektron tersebut dapat digambarkan sebagai:

Na : 2e 8e 1e ® Na+ : 2e 8e + 1e

Cl : 2e 8e 7e + 1e ® Cl- : 2e 8e 8e

Atara ion Na+ dengan ion Cl- akan tarik menarik membentuk Na+Cl- dan ditulis sebagai NaCl.
11p

Atom natrium, Na                             ion natrium, Na+

2e 8e 1e                                         2e 8e

               Atom klrin, Cl                                   ion klorida, Cl-

2e 8e 7e                                            2e 8e 8e

      +                     -

Dengan cara yang sama terangakan pembentukan senyawa MgF2, Na2O, CaCl2, Na3N

Kekuatan ikatan ion

Kekuatan ikatan ion suatu senyawa dapat dipredeksikan dari perbedaan skala keelektro-negatifan
atom unsur pembentuknya. Makin besar beda skala kelektronegatifannya makin kuat ikatan
ionnya. Bagaimana kekuatan ikatan ion senyawa – senyawa dibawah ini?

LiCl        BeCl2 BCl3 K3N            K2O   KF

NaCl       MgCl2 AlCl3 K2S            KCl

KCl        CaCl2 K2Se           KBr

RbCl       SrCl2 KI

CsCl        BaCl2

Bagaimana kekuatan ion dari :

   1.     LiCl ke CsCl :    ……………………………………………………………………………
   2.     NaCl ke AlCl3 :   ……………………………………………………………………………
   3.     K3N ke KF     :   ……………………………………………………………………………
   4.     KF ke KI      :   ……………………………………………………………………………

Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua
atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin
menangkap elektron (semi logam dan bukan logam). Pasangan elektron yang dipakai bersama
dapat berupa sumbangan masing-masing atom berikatan atau sumbangan salah satu atom yang
berikatan.
Dalam melukiskan ikatan kovalen, kita menggunakan apa yang disebut rumus LEWIS, yaitu
setiap elektron valensi (elektron pada kulit terluar) dilambangkan dengan tanda (titik, silang, kros
atau yang lain).

x             .           .            ..

H*        xCx        :N.          :O.         : Cl :

x             .          ..            .

Untuk memudahkan pemikiran rumus lewis perlu diperhatikan:

     1. Pembentukan ikatan kimia merupakan upaya atom suatu unsur untuk mencapai susunan oktet
        (8 elektron terluar) atau duplet (2 elektron terluar).
     2. Pasangan elektron terikat digambarkan diantara 2 atom yang berikatan.
     3. Sepasang elektron dapat digambarkan dengan satu garis

Contoh:       H                   H

ç

H     C       H   atau         H- C–H

ç

H                    H

Untuk lebih memahami ikatan kovalen lengkapi tabel berikut:

          Elektron                 Elektron       Rumus
Unsur                     Unsur                             Rumus Lewis    Rumus struktur
          valensi                  valensi        senyawa

N         5               H        1              NH3

P         5               Cl       7              PCl3

H         1               O        6              H2O

B         3               Cl       7              BCl3

N         5               N        5              N2

C         4               O        6              CO2
Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang dipergunakan bersama ikatan kovalen dapat
dibedakan menjadi:

       1. Ikatan tunggal (dilambangkan dengan satu garis ikatan) melibatkan sepasang elektron
       2. Ikatan kovalen rangkap (melibatkan lebih dari sepasang elektron, 2 pasang elektron disebut
          ikatan rangkap dua, dan kalau 3 pasang elektron disebut ikatan rangkap 3).

Kepolaran Ikatan

Didalam molekul HCl ternyata pasangan elektron yang dipergunakan bersama lebih tertarik
kepada Cl, karena atom Cl lebih kuat menarik elektron dari pada atom H (Cl lebih elektronegatif
dari pada H). Akibatnya dalam molekul HCl terbetuk dwi kutub (bersifat polar). Ikatan kovalen
semacam ini disebut ikatan kovalen polar. Kepolaran senyawa akan bertambah jika beda
keelektronegatifan atom-atom yang berikatan semakin besar.

Kegiatan:

Perhatikan senyawa hidrida dalam tabel:

CH4              NH3            H2O            HF

2,5              3,0            3,5            4,0
SiH4             PH3            H2S            HCl

1,8              2,1            2,5            3,0
GeH4             AsH3           H2Se           HBr

1,8              2,0            2,4            2,8
SnH4             SbH3           H2Te           HI

1,8              1,9            2,1            2,5

Jika skala keelektronegatifan = 2,1 dan skala kelektronegatifan yang lain sesuai dalam tabel,
bagaimana perubahan kopolaran ikatan dari :

       1. kiri ke kanan    : …………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..

       1. atas ke bawah     : …………………………………………………………………………..

…………………………………………………………………………..
Dalam molekul H2, Cl2, O2 pasangan elektron yang dipergunakan bersama tertarik sama kuat
oleh atom-atom yang berikatan oleh karena itu tidak terjadi dwi kutub (dipol). Ikatan kovalen
yang demikian disebut ikatan kovalen non polar.

Dalam molekul dwi atom (terdiri dari dua atom) kepolaran ikatannya dapat ditentukan dengan
mudah yaitu:

Molekul-molekul unsur (terdiri dari atom-atom sejenis) memiliki ikatan kovalen non polar (H2,
Br2, Cl2, O2 dan sebagainya)

Molekul-molekul senyawa (terdiri dari atom-atom tidak sejenis) memiliki ikatan kovalen polar
(HI, HCl, HBr, IF dan sebagainya)

Untuk molekul-molekul yang mengandung atom lebih dari dua, ikatan kimianya tetap
merupakan ikatan kovalen polar, tetapi dapat bersifat non polar jika bentuk molekulnya simetris
dan atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas (PEB).

Contoh :

CH4, BF3, SiO2, CO2 ikatan antar atomnya adalah ikatan kovalen polar, tetapi molekul molekul
tersebut bersifat non polar.

H2O, NH3, PCl3 ikatan antar atomnya kovalen polar dan molekul bersifat polar.

Kegiatan :

Tujuan :

Mengetahui kepolaran senyawa

Alat dan bahan :

Biuret, standart (statif) lengkap dengan penjepit buaya, erlenmayer, beaker glass, penggaris
polietena, kain wool atau kain flannel, air (H2O), etanol (C2H5OH), aseton (CH3COOH), karbon
tetra klorida (CCl4).

Cara kerja:

-        Pasanglah 4 buret pada statif dan isilah masing – masing buret dengan cairan yang
tersedia.

-      Buatlah batang polietena bermuatan listrik dengan cara menggosok batang polietena
dengan kain flannel.

-       Pengaruhi aliran cairan dari tiap – tiap buret dengan batang politen bermuatan
-         Amati aliran cairan zat cair, apakah zat cair mengalami pembelokan?

Tabel Pengamatan

                        Aliran zat cair
Bahan
                        dibelokkan        Tidak dibelokkan

Air

Etanol

Aseton

Karbon tetra klorida


Pertanyaan :

      1. Kesimpulan apa yang anda dapatkan pada percobaan di atas?

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

      1. Mengapa ada zat cair yang dibelokkan dan ada yang tidak dibelokkan oleh batang politen
         bermuatan? Jelaskan!

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

      1. Dengan memperhatikan struktur Lewis senyawa – senyawa di atas, tentukan faktor – faktor
         yang mempengaruhi kepolaran suatu molekul.

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………

Ikatan Kovalen Koordinasi

Pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan kovalen berasal dari salah
satu atom yang berikatan (atom donor), sedangkan atom yang lain tidak menyumbangkan
elektron (atom akseptor). Ikatanm kovalen yang demikian disebut sebagai ikatan kovalen
koordinasi , semi polar atau ikatan datif

Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terbentuk apabila salah satu atom mempunyai pasangan
elektron bebas (PEB). Ketika berikatan, PEB berubah status menjadi PEI. Sebagai contoh
pembentukan ikatan antara amonia dengan ion hidrogen membentuk ion amonium. Atom N
dalam amonia mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat dipergunakan bersama dengan
ion hidrogen yang telah kehilangan elektronnya.

                                                                        H
                                                                            H          +

                                                                        H     N        + H+ ®       H
                                                                        N     H

                                                                        H
                                                                        H            ikatan koordinasi

Kegiatan

Tuliskan Rumus Lewis dalam molekul/ion di bawah ini dan tentukan ikatan kovalen
koordinasinya.

1. SO3 3. NH3BF3

2. CO                                                  4. H3O+

Perbandinngan sifat fisika senyawa ion dengan senyawa kovalen

Ikatan ion jauh lebih kuat daripada ikatan kovalen karena ikatan ion terjadi akibat gaya Coulomb
(gaya elektrostatis), sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan
elektron ikatan. Berikut adalah perbandingan sifat fisika senyawa ion dengan senyawa kovalen.

Senyawa ion                                       Senyawa Kovalen

1.   Mempunyai titik didih dan titik leleh yang   1.   Mempunyai titik didih dan titik leleh yang
     tinggi                                            rendah
2.                                                2.
   Cairan dan larutannya dapat menghantar    Cairannya tidak dapat menghantar listrik
3. listrik (bersifat elektrolit)          3.
                                             Pada suhu kamar ada yang berwujud
   Semua senyawa elektrovalen pada suhu      padat, cair maupun gas.
   kamar berwujud padat

Ikatan Logam
Gaya tarik menarik seperti pada molekul-molekul polar dapat juga terjadi antara muatan positif
dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bergerak bebas. Interaksi
inilah yang dikenal sebagai ikatan logam.

Unsur-unsur logam menunjukkan sifat-sifat yang khas, seperti umumnya berupa zat padat pada
suhu kamar, dapat ditempa dan merupakan penghantar listrik dan panas yang baik.

Sifat-sifat tersebut dapat dimaklumi setelah melihat bagaimana atom-atom logam dalam
membentuk ikatan logam. Atom-atom logam mempunyai elektron valensi yang kecil, sehingga
elektron valensi dapat bergerak bebas dan sangat mudah dilepaskan akibatnya elektron-elektron
valensi tersebut bukan hanya milik salah satu ion logam tetapi merupakan milik bersama ion-ion
logam yang terjejal dalam kisi kristal logam. Dapat dikatakan bahwa elektron valensi dalam
logam terdelokalisasi, membaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif
logam yang telah melepaskan sebagian elektron valensinya. Akibatnya terjadi interaksi antara
kedua muatan (elektron bermuatan negatif dengan ion logam yang bermuatan positif) yang
berlawanan dan membentuk ikatan logam. Gaya tarik menarik ini cukup kuat sehingga pada
umumnya unsur logam mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi.

Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh:

   1. jari-jari atom, makin besar jari-jari atom menyebabkan ikatan logam semakin lemah
   2. jumlah elektron valensi, makin banyak elektron valensinya ikatan logam semakin kuat
   3. jenis elektron s, p atau d. logam-logam blok s ikatannya paling lemah dan logam-logam blok d
      ikatan logamnya paling kuat (kelas 11).

Rangkuman

   1. Cara suatu atom mencapai struktur elektron stabil seperti gas mulia, yaitu dengan mengikat
      atau membebaskan elektron, dan menggunakan bersama pasangan elektron
   2. Elektron yang berperan dalam ikatan kimia adalah elektron valensi
   3. Ikatan ion adalah ikatan dengan gaya elektrostatif antara ion positif dan ion negatif.
   4. Ikatan kovalen dapat terbentuk akibat penggunaan pasangan elektron, ikatan tunggal (sepasang
      elektron), ikatan rangkap (dua pasang elektron atau lebih)
   5. Berdasarkan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan ikatan kovalen dapat dibedakan
      menjadi ikatan kovalen non polar dan ikatan kovalen polar.
   6. Kepolaran senyawa akan bertambah jika beda skala keelektronegatifan atom-atom yang
      berikatan semakin besar

Contenu connexe

Tendances (19)

Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
ikatan logam
ikatan logamikatan logam
ikatan logam
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Materi ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia docMateri ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia doc
 
Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Ikatan logam
Ikatan logam Ikatan logam
Ikatan logam
 
Polarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaPolarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimia
 
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasIkatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritas
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ppt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabunganPpt ikatan kimia gabungan
Ppt ikatan kimia gabungan
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
 
Tugas 6 ikatan pada logam
Tugas 6 ikatan pada logamTugas 6 ikatan pada logam
Tugas 6 ikatan pada logam
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 

En vedette

Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon1habib
 
Tugas kimia x.1
Tugas kimia x.1Tugas kimia x.1
Tugas kimia x.1pingitan
 
Soal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimiaSoal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimiaFajri Irin
 
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012Dhieant Witrie
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanArsyi Nurani
 

En vedette (11)

Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Tugas kimia x.1
Tugas kimia x.1Tugas kimia x.1
Tugas kimia x.1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Hukum henry
Hukum henryHukum henry
Hukum henry
 
Soal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimiaSoal Kesetimbangan kimia
Soal Kesetimbangan kimia
 
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
Kumpulan soal prediksi per skl un kimia sma 2012
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + PembahasanSoal Laju Reaksi + Pembahasan
Soal Laju Reaksi + Pembahasan
 

Similaire à Ikatan Kimia

Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfCHakun1999
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxMindaYula
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIAdePratama34
 
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaUSN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaifa musdalifa
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...ZainulHasan13
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenrizkihade
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnajaZidniAzizati1
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenhilalhidayatullah
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulujangsupiandi
 

Similaire à Ikatan Kimia (20)

Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
Ikaan kimia
Ikaan kimiaIkaan kimia
Ikaan kimia
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia II
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaUSN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Kimia Teknik mg 2.pptx
Kimia Teknik mg 2.pptxKimia Teknik mg 2.pptx
Kimia Teknik mg 2.pptx
 

Dernier

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Dernier (20)

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

Ikatan Kimia

  • 1. Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: A. Ikatan antar atom: 1. Ikatan ion = heteropolar Ikatan ionik adalah sebuah gaya elektrostatik yang mempersatukan ion-ion dalam suatu senyawa ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan kimia ini terdiri dari ka2tion dan juga anion. Kation terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki energi ionisasi rendah dan biasanya terdiri dari logam-logam alkali dan alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan oksigen. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi oleh besarnya beda keelektronegatifan dari atom-atom pembentuk senyawa tersebut. Semakin besar beda keelektronegatifannya, maka ikatan ionik yang dihasilkan akan semakin kuat. Ikatan ionik tergolong ikatan kuat, dalam hal ini memiliki energi ikatan yang kuat sebagai akibat dari perbedaan keelektronegatifan ion penyusunnya. Pembentukan ikatan ionik dilakukan dengan cara transfer elektron. Dalam hal ini, kation terionisasi dan melepaskan sejumlah elektron hingga mencapai jumlah oktet yang disyaratkan dalam aturan Lewis. Selanjutnya elektron yang dilepaskan ini akan diterima oleh anion hingga mencapai jumlah oktet. Proses transfer elektron ini akan menghasilkan suatu ikatan ionik yang mempersatukan ion anion dan kation. Sifat-Sifat ikatan ionik adalah: a. Bersifat polar sehingga larut dalam pelarut polar b. Memiliki titik leleh yang tinggi c. Baik larutan maupun lelehannya bersifat elektrolit 2. Ikatan kovalen = homopolar Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang terbentuk dari pemakaian elektron bersama oleh atom-atom pembentuk ikatan. Ikatan kovalen biasanya terbentuk dari unsur-unsur non logam. Dalam ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan tertarik ke dalam nukleus kedua atom. Tarik menarik elektron inilah yang menyebabkan kedua atom terikat bersama. Ikatan kovalen terjadi ketika masing-masing atom dalam ikatan tidak mampu memenuhi aturan oktet, dengan pemakaian elektron bersama dalam ikatan kovalen, masing-masing atom memenuhi jumlah oktetnya. Hal ini mendapat pengecualian untuk atom H yang menyesuaikan diri dengan konfigurasi atom dari He (2ē valensi) untuk mencapai tingkat kestabilannya. Selain
  • 2. itu, elektron-elektron yang tidak terlibat dalam ikatan kovalen disebut elektron bebas. Elektron bebas ini berpengaruh dalam menentukan bentuk dan geometri molekul. Ada beberapa jenis ikatan kovalen yang semuanya bergantung pada jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam ikatan kovalen. Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen yang terbentuk 1 pasangan elektron. Ikatan rangkap 2 merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari dua pasangan elektron, beitu juga dengan ikatan rangkap 3 yang terdiri dari 3 pasangan elektron. Ikatan rangkap memiliki panjang ikatan yang lebih pendek daripada ikatan tunggal. Selain itu terdapat juga bermacam-macam jenis ikatan kovalen lain seperti ikatan sigma, pi, delta, dan lain-lain. Senyawa kovalen dapat dibagi mejadi senyawa kovalen polar dan non polar. Pada senyawa kovalen polar, atom-atom pembentuknya mempunyai gaya tarik yang tidak sama terhadap elektron pasangan persekutuannya. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan antara atom- atom penyusunnya. Akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif. Sementara itu pada senyawa kovalen non-polar titik muatan negatif elekton persekutuan berhimpit karena beda keelektronegatifan yang kecil atau tidak ada. Gambar Ikatan Kovalen pada metana 3. Ikatan kovalen koordinasi = semipolar Ikatan kovalen koordinat merupakan ikatan kimia yang terjadi apabila pasangan elektron bersama yang dipakai oleh kedua atom disumbangkan oleh sala satu atom saja. Sementara itu atom yang lain hanya berfungsi sebagai penerima elektron berpasangan saja. Syarat-syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat: 1. Salah satu atom memiliki pasangan elektron bebas 2. Atom yang lainnya memiliki orbital kosong Susunan ikatan kovalen koordinat sepintas mirip dengan ikatan ion, namun kedua ikatan ini berbeda oleh karena beda keelektronegatifan yang kecil pada ikatan kovalen koordinat sehingga menghasilkan ikatan yang cenderung mirip kovalen. 4. Ikatan Logam
  • 3. Ikatan logam merupakan salah satu ciri khusus dari logam, pada ikatan logam ini elektron tidak hanya menjadi miliki satu atau dua atom saja, melainkan menjadi milik dari semua atom yang ada dalam ikatan logam tersebut. Elektron-elektron dapat terdelokalisasi sehingga dapat bergerak bebas dalam awan elektron yang mengelilingi atom-atom logam. Akibat dari elektron yang dapat bergerak bebas ini adalah sifat logam yang dapat menghantarkan listrik dengan mudah. Ikatan logam ini hanya ditemui pada ikatan yang seluruhnya terdiri dari atom unsur-unsur logam semata. B. Ikatan antar molekul 1. Ikatan hidrogen Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang paling kuat dibandingkan dengan ikatan antar molekul lain, namun ikatan ini masih lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen maupun ikatan ion. Ikatan hidrogen ini terjadi pada ikatan antara atom H dengan atom N, O, dan F yang memiliki pasangan elektron bebas. Hidrogen dari molekul lain akan bereaksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh beda keelektronegatifan dari atom-atom penyusunnya. Semakin besar perbedaannya semakin besar pula ikatan hidrogen yang dibentuknya. Kekuatan ikatan hidrogen ini akan mempengaruhi titik didih dari senyawa tersebut. Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya maka akan semakin besar titik didih dari senyawa tersebut. Namun, terdapat pengecualian untuk H2O yang memiliki dua ikatan hidrogen tiap molekulnya. Akibatnya, titik didihnya paling besar dibanding senyawa dengan ikatan hidrogen lain, bahkan lebih tinggi dari HF yang memiliki beda keelektronegatifan terbesar. 2. Ikatan van der walls Gaya Van Der Walls dahulu dipakai untuk menunjukan semua jenis gaya tarik menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada gaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol seketika. Ikatan ini merupakan jenis ikatan antar molekul yang terlemah, namun sering dijumpai diantara semua zat kimia terutama gas. Pada saat tertentu, molekul-molekul dapat berada dalam fase dipol seketika ketika salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Dalam keadaa dipol ini, molekul dapat menarik atau menolak elektron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipol. Gaya tarik menarik yang muncul sesaat ini merupakan gaya Van der Walls.
  • 4. Perbedaan Antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion Perbedaan antara Ikatan Kovalen dan Ikatan Ion Ikatan kimia ada bermacam-macam, diantaranya ada ikatan kovalen,ikatan ion, ikatan koordinasi dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari tentang perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan ion. Pada dasarnya ikatan kovalen dapat dijelaskan melalui dua pendekatan yaitu: teori ikatan valensi dan yang kedua adalah teori orbital molekul. Pada teori yang pertama yaitu tentang tentang teori ikatan valensi,dijelaskan interaksi electron valensi atom-atom yang saling berdekatan. Pada teori ini jarak antara inti atom adalah yang mempunyai energi terendah. Sedangkan pada teori yang kedua yakni tentang teori orbital molekul, menjelaskan tentang orbital sekitar inti – inti atom yang bergabung. pada teori ini, orbital adalah gelombang electron pada molekul. Sedangakan pada senyawa yang berikatan ion mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa yang berikatan ion karena pada ikatan ion, didalam kisinya terdapat kation dan anion. Adanya ion-ion tersebut (kation dan anion), menyebabkan terjadinya tarik menarik yang kuat antara anion dan kation. Namun, selain terdapat gaya tarik menari, juga terdapat gaya tolak-menolak di antara kation-kation dan anion-anion yang sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Berikut adalah perbedaan antara ikatan kovalen dan ikatan Ion. Pada Ikatan Kovalen 1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi: a.Padatan (contoh: I2 dan gula) b.Cair (contoh: HCl, H2SO4, Br2) c.Gas (contoh: CO2, O2, H¬2, Cl¬2) 2.Kelarutan Mudah larut dalam pelarut polar maupun pelarut non polar. a. Kovalen Non Polar larut dengan pelarut non polar) (contoh: I2 larut dengan baik pada CCl4) b. Kovalen polar larut dengan pelarut polar. (contoh: gula larut dalam air) 3.Bentuk Kristal Padatan kovalen dua dimensi 4.Daya Hantar Listrik a. Untuk kovalen Polar, dapat menghantarkan listrik (contoh: HCl dapat menghantarkan listrik) b. Untuk kovalen non polar, tidak dapat menghantarkan listrik walaupun berbentuk lelehan. (contoh: lelehan gula tidak dapat menghantarkan listrik)
  • 5. 5.Isomer Punya 6.Titik Leleh dan Titik Didih Lebih rendah (kecuali intan karena kristalnya terikat dengan kuat sehingga energi yang diperlukan untuk memutuskan energipun lebih besar). 7.Terjadinya Ikatan Terjadinya ikatan antara unsur non logam dengan unsur non logam dengan penggunaan elektron bersama-sama. 8. Proses Terjadinya IKatan Penggunaan bersama pasangan elektron 9.Perbedaan Elektronegativitas Kecil. 10.Daya Tarik Melibatkan elektron-elektron yang dikongsi dan dua atau lebih inti atom yang bermuatan positif secara bersama menarik elektro-elektron bermuatan negatif yang dikongsi. 11. Jari-jari Lebih panjang. 12.Partikel Terkecil Molekul 13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron. Lebih besar. Sedangkan pada Ikatan Ion adalah: 1.Bentuk Senyawa yang dapat terjadi Padatan ionik (contoh: NaCl, KCL, CaCl2, KSN, CaSO4.2H2O) 2.Kelarutan Mudah larut dalam pelarut polar. (contoh: NaCl larut dalan H2O) 3.Bentuk Kristal Padatan ionik tiga dimensi (ion-ion berikat kuat didalam kisi-kisinya) 4.Daya Hantar Listrik
  • 6. Dapat menghantarkan listrik ketika berbentuk lelehan. (contoh: lelehan NaCl dapat menghantarkan listrik dengan baik) 5.Isomer Tidak punya (namun punya isoelektron). 6.Titik Leleh dan Titik Didih Lebih tinggi (karena ion-ionnya terikat kuat pada kisi-kisinya sehingga untuk memutuskan ikatan diperlukan energi yang lebih besar) 7.Terjadinya Ikatan Terjadinya ikatan antara unsur logam dengan unsur non logam 8. Proses Terjadinya Ikatan Adanya transfer elektron 9.Perbedaan Elektronegativitas Besar 10.Daya Tarik Inti atom yang bermuatan positif, secara dominan melebihi muatan positif inti atom lainnya, sehingga secara efektif menyebabkan satu atom menstransfer elektronnya ke atom yang lainnya. 11.Jari-jari Lebih pendek. 12.Partikel terkecil Ion postif dan ion negatif. 13.Energi yang digunakan untuk memutuskan elektron. Lebih kecil. Dari data diatas dapat dilihat beberapa perbedaan antara ikatan kovalen dengan ikatan ion. Namun masih banyak lagi perbedan antara senyawa yang berikatan dengan Kovalen dan senyawa yang berikatan dengan Ion.
  • 7. IKATAN KIMIA Sifat-sifat zat sebagian ditentukan oleh ikatan kimia antara atom-atom pembentukya. Suatu ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kaut antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk tertentu yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa. Dalam bab ini akan dipelajari penggabungan atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi. Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia yaitu: 1. Ikatan ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar 2. Ikatan kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar 3. Ikatan kovalen koordinasi / ikatan semipolar 4. Ikatan logam 5. Ikatan Hidrogen 6. Ikatan (Gaya) Van Der Waals. Bagaimana ikatan kimia dapat terjadi? Bagian atom mana yang berperan dalam membentuk ikatan kimia? Bagaimana ciri-ciri dan sifat dari senyawa dengan ikatan kimia tertentu? Pertanyaan itu semua dapat terjawab setelah anda mengikuti uraian dalam bab ini. Ikatan hidrogen dan gaya Van Der Waals dibahas di kelas 11 semester 1. 10.1 SUSUNAN ELEKTRON STABIL Unsur-unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang sukar bereaksi dengan unsur lain. Sifat ini dapat dimiliki oleh unsur-unsur gas mulia karena konfigurasinya yang stabil. Konfigurasi elektron gas mulia dapat anda lihat dalam tabel. Kulit elektron Nomor Unsur Elektron valensi atom K L M N O He 2 2e 2e Ne 10 2e 8e 8e Ar 18 2e 8e 8e 8e Kr 36 2e 8e 18e 8e 8e Xe 54 2e 8e 18e 18e 8e 8e
  • 8. Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada kulit terluar (oktet) sebagaimana yang dimiliki oleh atom-atom unsur gas mulia kecuali helium (dua elektron atau duplet). Menurut Kossel dan Lewis (1916) keadaan seperti ini merupakan keadaan paling stabil yang dimiliki atom-atom unsur gas mulia (oktet). Sehingga atom dari unsur-unsur yang lain berusaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti konfigurasi elektron atom unsur gas mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi elektron stabil inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya ikatan kimia. Usaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil dapat dicapai dengan cara: 1. Melepaskan elektron valensinya (elektron valensi pada umumnya £ 3, kecuali B, H, Be, He) sehingga terbentuk ion positif yang bermuatan sejimlah elektron yang dilepaskannya. Na : 2e 8e 1e ® Na+ : 2e 8e + 1e Mg : 2e 8e 2e ® Mg2+ : 2e 8e + 2e Al : 2e 8e 3e ® Al3+ : 2e 8e + 3e 1. Menarik elektron dari luar (elektron valensi pada umumnya ³ 5) sehingga bermuatan negatif sebesar elektron yang ditariknya. F : 2e 7e + 1 e ® F- : 2e 8e O : 2e 6e + 2 e ® O2- : 2e 8e Cl : 2e 8e 7e + 1 e ® Cl- : 2e 8e 8e Antara ion positif dan ion negatif yang terbentuk akan terjagi gaya tarik menarik (gaya elektrostatik) sehingga terbentuklah ikatan ion 1. Penggunaan bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan sehingga terbentuk pasangan elektron terikat sebanyak elektron yang saling dipinjamkan. Akibat penggunaan bersama pasangan elektron ini terbentuklah ikatan kovalen. Contoh : atom hidrogen yang mempunyai 1 elektron akan saling menyumbangkan elektronnya untuk digunakan bersama dalam molekul H2, sehingga masing-masing atom hidrogen memiliki 2 elektron H* + o H ® H *o H Kegiatan 1 Unsur Ne dengan nomor atom 10 dan unsur Ar dengan nomor atom 18 memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sekitar Ne atau Ar ingin memiliki konfigurasi elektron yang stabil. Lengkapi tabel di bawah ini.
  • 9. Jumlah Banyaknya elektron yang Jumlah Susunan Atom Ion elektron diikat/dibebaskan elektron elektron 11Na 11 Membebaskan 1 elektron Na+ 10 2e 8e 9F 9 Menerima 1 elektron F 10 2e 8e 12Mg 13Al 8O 17Cl 20Ca Kesimpulan apakah yang dapat anda peroleh dari kegiatan tersebut? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 10.2 Ikatan Ion Ikatan kimia yang terbentuk akibat gaya tarik menarik antara ion positif (kation) dengan ion negatif (anion) disebut sebagai ikatan ion. Jika atom-atom logam berdekatan atom-atom bukan logam akan terjadi perpindahan elektron valensi dari atom logam kepada atom bukan logam. Akibatnya atom logam membentuk kation sedangkan atom bukan logam membentuk anion. Antara anion dan kation yang berlawanan muatan akan saling tarik menarik dan terbentuklah ikatan ion (ikatan elektrovalen). Atom logam natrium yang mempunyai susunan elektron 2e 8e 1e sedangkan atom klor mempunyai susunan elektron 2e 8e 7e. Agar kedua atom di atas mempunyai susunan elektron stabil (oktet) maka logam natrium akan melepaskan sebuah elektron valensinya, sedangkan atom klor cenderung untuk menerima elektron yang dilepaskan oleh natrium tersebut Pelepasan dan penerimaan elektron tersebut dapat digambarkan sebagai: Na : 2e 8e 1e ® Na+ : 2e 8e + 1e Cl : 2e 8e 7e + 1e ® Cl- : 2e 8e 8e Atara ion Na+ dengan ion Cl- akan tarik menarik membentuk Na+Cl- dan ditulis sebagai NaCl.
  • 10. 11p Atom natrium, Na ion natrium, Na+ 2e 8e 1e 2e 8e Atom klrin, Cl ion klorida, Cl- 2e 8e 7e 2e 8e 8e + - Dengan cara yang sama terangakan pembentukan senyawa MgF2, Na2O, CaCl2, Na3N Kekuatan ikatan ion Kekuatan ikatan ion suatu senyawa dapat dipredeksikan dari perbedaan skala keelektro-negatifan atom unsur pembentuknya. Makin besar beda skala kelektronegatifannya makin kuat ikatan ionnya. Bagaimana kekuatan ikatan ion senyawa – senyawa dibawah ini? LiCl BeCl2 BCl3 K3N K2O KF NaCl MgCl2 AlCl3 K2S KCl KCl CaCl2 K2Se KBr RbCl SrCl2 KI CsCl BaCl2 Bagaimana kekuatan ion dari : 1. LiCl ke CsCl : …………………………………………………………………………… 2. NaCl ke AlCl3 : …………………………………………………………………………… 3. K3N ke KF : …………………………………………………………………………… 4. KF ke KI : …………………………………………………………………………… Ikatan Kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (semi logam dan bukan logam). Pasangan elektron yang dipakai bersama dapat berupa sumbangan masing-masing atom berikatan atau sumbangan salah satu atom yang berikatan.
  • 11. Dalam melukiskan ikatan kovalen, kita menggunakan apa yang disebut rumus LEWIS, yaitu setiap elektron valensi (elektron pada kulit terluar) dilambangkan dengan tanda (titik, silang, kros atau yang lain). x . . .. H* xCx :N. :O. : Cl : x . .. . Untuk memudahkan pemikiran rumus lewis perlu diperhatikan: 1. Pembentukan ikatan kimia merupakan upaya atom suatu unsur untuk mencapai susunan oktet (8 elektron terluar) atau duplet (2 elektron terluar). 2. Pasangan elektron terikat digambarkan diantara 2 atom yang berikatan. 3. Sepasang elektron dapat digambarkan dengan satu garis Contoh: H H ç H C H atau H- C–H ç H H Untuk lebih memahami ikatan kovalen lengkapi tabel berikut: Elektron Elektron Rumus Unsur Unsur Rumus Lewis Rumus struktur valensi valensi senyawa N 5 H 1 NH3 P 5 Cl 7 PCl3 H 1 O 6 H2O B 3 Cl 7 BCl3 N 5 N 5 N2 C 4 O 6 CO2
  • 12. Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang dipergunakan bersama ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi: 1. Ikatan tunggal (dilambangkan dengan satu garis ikatan) melibatkan sepasang elektron 2. Ikatan kovalen rangkap (melibatkan lebih dari sepasang elektron, 2 pasang elektron disebut ikatan rangkap dua, dan kalau 3 pasang elektron disebut ikatan rangkap 3). Kepolaran Ikatan Didalam molekul HCl ternyata pasangan elektron yang dipergunakan bersama lebih tertarik kepada Cl, karena atom Cl lebih kuat menarik elektron dari pada atom H (Cl lebih elektronegatif dari pada H). Akibatnya dalam molekul HCl terbetuk dwi kutub (bersifat polar). Ikatan kovalen semacam ini disebut ikatan kovalen polar. Kepolaran senyawa akan bertambah jika beda keelektronegatifan atom-atom yang berikatan semakin besar. Kegiatan: Perhatikan senyawa hidrida dalam tabel: CH4 NH3 H2O HF 2,5 3,0 3,5 4,0 SiH4 PH3 H2S HCl 1,8 2,1 2,5 3,0 GeH4 AsH3 H2Se HBr 1,8 2,0 2,4 2,8 SnH4 SbH3 H2Te HI 1,8 1,9 2,1 2,5 Jika skala keelektronegatifan = 2,1 dan skala kelektronegatifan yang lain sesuai dalam tabel, bagaimana perubahan kopolaran ikatan dari : 1. kiri ke kanan : ………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………….. 1. atas ke bawah : ………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………..
  • 13. Dalam molekul H2, Cl2, O2 pasangan elektron yang dipergunakan bersama tertarik sama kuat oleh atom-atom yang berikatan oleh karena itu tidak terjadi dwi kutub (dipol). Ikatan kovalen yang demikian disebut ikatan kovalen non polar. Dalam molekul dwi atom (terdiri dari dua atom) kepolaran ikatannya dapat ditentukan dengan mudah yaitu: Molekul-molekul unsur (terdiri dari atom-atom sejenis) memiliki ikatan kovalen non polar (H2, Br2, Cl2, O2 dan sebagainya) Molekul-molekul senyawa (terdiri dari atom-atom tidak sejenis) memiliki ikatan kovalen polar (HI, HCl, HBr, IF dan sebagainya) Untuk molekul-molekul yang mengandung atom lebih dari dua, ikatan kimianya tetap merupakan ikatan kovalen polar, tetapi dapat bersifat non polar jika bentuk molekulnya simetris dan atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas (PEB). Contoh : CH4, BF3, SiO2, CO2 ikatan antar atomnya adalah ikatan kovalen polar, tetapi molekul molekul tersebut bersifat non polar. H2O, NH3, PCl3 ikatan antar atomnya kovalen polar dan molekul bersifat polar. Kegiatan : Tujuan : Mengetahui kepolaran senyawa Alat dan bahan : Biuret, standart (statif) lengkap dengan penjepit buaya, erlenmayer, beaker glass, penggaris polietena, kain wool atau kain flannel, air (H2O), etanol (C2H5OH), aseton (CH3COOH), karbon tetra klorida (CCl4). Cara kerja: - Pasanglah 4 buret pada statif dan isilah masing – masing buret dengan cairan yang tersedia. - Buatlah batang polietena bermuatan listrik dengan cara menggosok batang polietena dengan kain flannel. - Pengaruhi aliran cairan dari tiap – tiap buret dengan batang politen bermuatan
  • 14. - Amati aliran cairan zat cair, apakah zat cair mengalami pembelokan? Tabel Pengamatan Aliran zat cair Bahan dibelokkan Tidak dibelokkan Air Etanol Aseton Karbon tetra klorida Pertanyaan : 1. Kesimpulan apa yang anda dapatkan pada percobaan di atas? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 1. Mengapa ada zat cair yang dibelokkan dan ada yang tidak dibelokkan oleh batang politen bermuatan? Jelaskan! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 1. Dengan memperhatikan struktur Lewis senyawa – senyawa di atas, tentukan faktor – faktor yang mempengaruhi kepolaran suatu molekul. ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Ikatan Kovalen Koordinasi Pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan kovalen berasal dari salah satu atom yang berikatan (atom donor), sedangkan atom yang lain tidak menyumbangkan
  • 15. elektron (atom akseptor). Ikatanm kovalen yang demikian disebut sebagai ikatan kovalen koordinasi , semi polar atau ikatan datif Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terbentuk apabila salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas (PEB). Ketika berikatan, PEB berubah status menjadi PEI. Sebagai contoh pembentukan ikatan antara amonia dengan ion hidrogen membentuk ion amonium. Atom N dalam amonia mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat dipergunakan bersama dengan ion hidrogen yang telah kehilangan elektronnya. H H + H N + H+ ® H N H H H ikatan koordinasi Kegiatan Tuliskan Rumus Lewis dalam molekul/ion di bawah ini dan tentukan ikatan kovalen koordinasinya. 1. SO3 3. NH3BF3 2. CO 4. H3O+ Perbandinngan sifat fisika senyawa ion dengan senyawa kovalen Ikatan ion jauh lebih kuat daripada ikatan kovalen karena ikatan ion terjadi akibat gaya Coulomb (gaya elektrostatis), sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron ikatan. Berikut adalah perbandingan sifat fisika senyawa ion dengan senyawa kovalen. Senyawa ion Senyawa Kovalen 1. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang 1. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi rendah 2. 2. Cairan dan larutannya dapat menghantar Cairannya tidak dapat menghantar listrik 3. listrik (bersifat elektrolit) 3. Pada suhu kamar ada yang berwujud Semua senyawa elektrovalen pada suhu padat, cair maupun gas. kamar berwujud padat Ikatan Logam
  • 16. Gaya tarik menarik seperti pada molekul-molekul polar dapat juga terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bergerak bebas. Interaksi inilah yang dikenal sebagai ikatan logam. Unsur-unsur logam menunjukkan sifat-sifat yang khas, seperti umumnya berupa zat padat pada suhu kamar, dapat ditempa dan merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Sifat-sifat tersebut dapat dimaklumi setelah melihat bagaimana atom-atom logam dalam membentuk ikatan logam. Atom-atom logam mempunyai elektron valensi yang kecil, sehingga elektron valensi dapat bergerak bebas dan sangat mudah dilepaskan akibatnya elektron-elektron valensi tersebut bukan hanya milik salah satu ion logam tetapi merupakan milik bersama ion-ion logam yang terjejal dalam kisi kristal logam. Dapat dikatakan bahwa elektron valensi dalam logam terdelokalisasi, membaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion positif logam yang telah melepaskan sebagian elektron valensinya. Akibatnya terjadi interaksi antara kedua muatan (elektron bermuatan negatif dengan ion logam yang bermuatan positif) yang berlawanan dan membentuk ikatan logam. Gaya tarik menarik ini cukup kuat sehingga pada umumnya unsur logam mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi. Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh: 1. jari-jari atom, makin besar jari-jari atom menyebabkan ikatan logam semakin lemah 2. jumlah elektron valensi, makin banyak elektron valensinya ikatan logam semakin kuat 3. jenis elektron s, p atau d. logam-logam blok s ikatannya paling lemah dan logam-logam blok d ikatan logamnya paling kuat (kelas 11). Rangkuman 1. Cara suatu atom mencapai struktur elektron stabil seperti gas mulia, yaitu dengan mengikat atau membebaskan elektron, dan menggunakan bersama pasangan elektron 2. Elektron yang berperan dalam ikatan kimia adalah elektron valensi 3. Ikatan ion adalah ikatan dengan gaya elektrostatif antara ion positif dan ion negatif. 4. Ikatan kovalen dapat terbentuk akibat penggunaan pasangan elektron, ikatan tunggal (sepasang elektron), ikatan rangkap (dua pasang elektron atau lebih) 5. Berdasarkan keelektronegatifan atom-atom yang berikatan ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi ikatan kovalen non polar dan ikatan kovalen polar. 6. Kepolaran senyawa akan bertambah jika beda skala keelektronegatifan atom-atom yang berikatan semakin besar