1) Dokumen tersebut membahas tentang kewajiban manusia kepada Allah, kedudukan Nabi Muhammad saw dan Al Quran, serta beberapa unsur penting dalam Islam seperti iman, Islam, ihsan, mu'min, Muslim, sunnah, ikhlas dan kesabaran.
2. Allah 'Azza wajalla
Allah 'Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi):
"Hai anak Adam, Aku menyuruhmu tetapi kamu berpaling,
dan Aku melarangmu tetapi kamu tidak mengindahkan,
dan Aku menutup-nutupi (kesalahan-kesalahan)mu tetapi kamu tambah berani,
dan Aku membiarkanmu dan kamu tidak mempedulikan Aku.
Wahai orang yang esok hari bila diseru oleh manusia akan menyambutnya,
dan bila diseru oleh Yang Maha Besar (Allah) dia berpaling dan
mengesampingkan,
ketahuilah, apabila kamu minta Aku memberimu,
jika kamu berdoa kepada-Ku Aku kabulkan,
dan apabila kamu sakit Aku sembuhkan,
dan jika kamu berserah diri Aku memberimu rezeki,
dan jika kamu mendatangiKu Aku menerimamu,
dan bila kamu bertaubat Aku ampuni (dosa-dosa)mu,
dan Aku Maha Penerima Taubat dan Maha Pengasih." (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
3. Muhammad Rasulullah Saw
Rasulullah Saw bersabda:
"Aku kesayangan Allah (dan tidak congkak).
Aku membawa panji "PUJIAN" pada hari kiamat, di bawahnya
Adam dan yang sesudahnya (dan tidak congkak).
Aku yang pertama pemberi syafa'at dan yang diterima syafaatnya
pada hari kiamat (dan tidak congkak).
Aku yang pertama menggerakkan pintu surga dan Allah
membukanya untukku dan aku dimasukkanNya bersama-sama
orang-orang beriman yang fakir (dan tidak congkak).
Dan Aku lah paling mulia dari kalangan terdahulu dan
terbelakang di sisi Allah (dan tidak congkak)." (HR. Tirmidzi)
4. Al Qur'an Al Karim
• Apabila seorang ingin berdialog dengan
Robbnya maka hendaklah dia membaca Al
Qur'an . (Ad-Dailami dan Al-Baihaqi)
• Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan
bersama malaikat yang mulia lagi berbakti,
dan yang membaca tetapi sulit dan terbata-
bata maka dia mendapat dua pahala. (HR.
Bukhari dan Muslim)
6. Ad Diin1
• Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada
seorang yang mempersulit agama, kecuali
pasti dikalahkannya. Bertindaklah
tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita
gembira, permudahlah dan gunakan siang dan
malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai
penolongmu. (HR. Bukhari)
7. Ad Diin2
• Akan datang satu masa, hati seorang mukmin
cair sebagaimana cairnya timah dalam api
disebabkan melihat bala dan peristiwa yang
merugikan agamanya tetapi dia tidak mampu
merubahnya. (Aththusi)
• Agama ini kokoh dan kuat. Masukilah dengan
lunak dan jangan sampai timbul dalam dirimu
kejenuhan beribadah kepada Robbmu. (HR.
Al-Baihaqi)
8. Ad Diin3
• Yang menyebabkan agama cacat ialah hawa
nafsu. (HR Asysyihaab)
• Umatku dibebaskan (dari tuntutan) disebabkan
kesalahan (yang tidak disengaja), lupa dan
terhadap apa yang dipaksakan kepada mereka.
(HR. Ath Thobari)
• Sesungguhnya Allah akan mendukung
(mengokohkan) agama ini (Islam) dengan
perantaraan seorang yang durhaka.
(Mutafaq'alaih)
9. Islam – Iman – Ihsan1
• Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo
dalam syukur. (HR. Al-Baihaqi)
• Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui
bahwa Allah selalu menyertaimu dimanapun
kamu berada. (HR. Ath Thobari)
• Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah,
terangkan kepadaku tentang Islam.
Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain."
Lalu Rasulullah Saw menjawab,
"Ikrarkanlah (katakan):
Aku beriman kepada Allah, kemudian berlakulah
jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
10. Islam – Iman – Ihsan2
Peliharalah (perintah dan larangan) Allah,
niscaya kamu akan selalu merasakan kehadiran-Nya.
Kenalilah Allah waktu kamu senang,
niscaya Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan.
Ketahuilah,
apa yang luput dari kamu adalah sesuatu yang pasti tidak
mengenaimu
dan apa yang akan mengenaimu pasti tidak akan meleset dari
kamu.
Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan
kesabaran.
Kelonggaran bersamaan dengan kesusahan
dan datangnya kesulitan bersamaan dengan kemudahan.
(HR. Tirmidzi)
11. Islam – Iman – Ihsan3
• Umat terdahulu selamat (jaya) karena teguhnya
keyakinan dan zuhud. Dan umat terakhir kelak
akan binasa karena kekikiran (harta dan jiwa) dan
cita-cita kosong." (Ibnu Abi Ad-Dunia)
• Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya
adalah shalat, dan puncaknya (atapnya) adalah
berjihad. (HR. Tirmidzi)
• Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus
hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga lurus
lidahnya. (HR. Ahmad)
12. Islam – Iman – Ihsan3
Tiga perkara berasal dari iman:
(1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan
"Laailaaha illallah" karena suatu dosa yang
dilakukannya atau mengeluarkannya dari Islam
karena sesuatu perbuatan;
(2) Jihad akan terus berlangsung semenjak Allah
mengutusku sampai pada saat yang terakhir dari
umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh
kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang
adil;
(3) Beriman kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)
13. Mu’min - Muslim1
• Barangsiapa menyenangi amalan kebaikannya dan menyedihkan
(bersedih dengan) keburukannya maka dia adalah seorang mukmin.
(HR. Al Hakim)
• Allah Azza wajalla mewajibkan tujuh hak kepada seorang mukmin
terhadap mukmin lainnya, yaitu:
1. melihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalam pandangan
matanya;
2. mencintainya di dalam hatinya;
3. menyantuninya dengan hartanya;
4. tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap
kawannya;
5. menjenguknya bila sakit;
6. melayat jenazahnya;
7. dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat. (HR. Ibnu
Baabawih)
• Seorang mukmin bukanlah pengumpat dan yang suka mengutuk,
yang keji dan yang ucapannya kotor. (HR. Bukhari)
14. Mu’min - Muslim2
• Seorang muslim ialah yang menyelamatkan kaum
muslimin (lainnya) dari (kejahatan) lidah dan
tangannya. Seorang mukmin ialah yang dipercaya
oleh kaum beriman terhadap jiwa dan harta
mereka, dan seorang muhajir ialah yang berhijrah
meninggalkan dan menjauhi keburukan
(kejahatan). (HR. Ahmad)
• Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti
saudaranya yang muslim. (HR. Abu Dawud)
• Seorang yang baik keislamannya ialah yang
meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan
dengannya. (HR. Tirmidzi)
15. Mu’min - Muslim3
• Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi
orang yang paling beribadah. Relalah dengan
pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu
menjadi orang paling kaya.
Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu
niscaya kamu termasuk orang mukmin.
Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai
bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong
muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa.
Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu
mematikan hati. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
16. Mu’min - Muslim4
• Di antara akhlak seorang mukmin adalah
berbicara dengan baik, bila mendengarkan
pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia
menyambut dengan wajah ceria dan bila
berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)
• Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi
seorang mukmin. Dia harus mengambilnya
dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli
dari sumber mana datangnya. (HR. Ibnu
Hibban)
17. Mu’min - Muslim5
• Bukan akhlak seorang mukmin berbicara
dengan lidah yang tidak sesuai kandungan
hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati)
adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-
buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab)
• Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya
semuslim maka Allah akan mengangkat
derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri
terhadapnya maka Allah akan
merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani)
18. Mu’min - Muslim6
• Barangsiapa mengintai-ngintai (menyelidiki)
keburukan saudaranya semuslim maka Allah
akan mengintai-intai keburukannya.
Barangsiapa diintai keburukannya oleh Allah
maka Allah akan mengungkitnya
(membongkarnya) walaupun dia melakukan
itu di dalam (tengah-tengah) rumahnya. (HR.
Ahmad)
• Dua sifat tidak akan bertemu dalam diri
seorang mukmin yaitu kikir (bakhil) dan akhlak
yang buruk. (HR. Ahmad)
19. Mu’min - Muslim6
• Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam
yang bagaimana yang baik?" Nabi Saw
menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-
miskin) dan memberi salam kepada yang dia
kenal dan yang tidak dikenalnya." (HR.
Bukhari)
• Seorang mukmin mempunyai tabiat atas
segala sifat aib kecuali khianat dan dusta. (HR.
Al Bazzaar)
20. Sunnah yang Utama1
• Orang yang paling dekat dengan Allah ialah yang
memulai memberi salam. (Abu Dawud)
• Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Kamu tidak
dapat masuk surga kecuali harus beriman dan tidak
beriman kecuali harus saling menyayangi. Maukah
aku tunjukkan sesuatu bila kamu lakukan niscaya
kamu saling berkasih sayang? Sebarkan salam di
antara kamu. (HR. Muslim)
• Sesungguhnya Assalaam nama dari nama-nama Allah
Ta'ala diletakkan di bumi, maka sebarkanlan ucapan
"Assalaam" di antara kamu. (HR. Bukhari)
21. Sunnah yang Utama2
• Aku berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada
Allah 'Azza wajalla, agar mendengar, taat dan patuh
meskipun pemimpinmu seorang budak. Barangsiapa
hidup panjang umur dari kamu maka dia akan
melihat banyak silang-sengketa. Berpeganglah
kepada sunnahku dan sunnah-sunnah khulafaur
rasyidin yang mendapat petunjuk dan hidayah
(sesudahku). Gigitlah kuat-kuat dengan gigi
gerahammu. Waspadalah terhadap ciptaan
persoalan-persoalan baru. Sesungguhnya tiap bid'ah
mengandung kesesatan. (HR. Tirmidzi)
22. Keikhlasan
• Barangsiapa mengucapkan "Laa ilaaha illallah" dengan
ikhlas, masuk surga. Para sahabat bertanya, "Apa
keikhlasannya, ya Rasulullah?" Nabi Saw
menjawab, "Memagarinya (melindunginya) dari segala
apa yang diharamkan Allah." (HR. Ath-Thabrani)
• Agama ialah keikhlasan (kesetiaan atau loyalitas).
Kami lalu bertanya, "Loyalitas kepada siapa, ya
Rasulullah?"
Rasulullah Saw menjawab,
"Kepada Allah, kepada kitabNya (Al Qur'an), kepada
rasulNya, kepada penguasa muslimin dan kepada rakyat
awam." (HR. Muslim)
23. Kesabaran
• Sabar adalah separo iman dan keyakinan adalah seluruh
keimanan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
• Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang
hamba yang lebih luas baginya daripada sabar. (HR. Al
Hakim)
• Sabar yang sebenarnya ialah sabar pada saat bermula
(pertama kali) tertimpa musibah. (HR. Bukhari)
• Ada tiga hal yang termasuk pusaka kebajikan, yaitu
merahasiakan keluhan, merahasiakan musibah dan
merahasiakan sodaqoh (yang kita keluarkan). (HR. Ath-
Thabrani)
• Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah
dan orang yang bila terkena ujian dan cobaan dia bersabar.
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)
24. Kesabaran
• Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian
dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla
bila menyenangi suatu kaum Allah menguji
mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya
manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka
maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)
• Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu
bersyukur, dizalimi lalu memaafkan dan
menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka
keselamatan dan mereka tergolong orang-orang
yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)
25. Taqwa
• Tiap orang yang bertakwa termasuk keluarga Muhammad (umat
Muhammad). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
• Kemuliaan dunia adalah kekayaan dan kemuliaan akhirat adalah
ketakwaan. Kamu, baik laki-laki maupun perempuan,
kemuliaanmu adalah kekayaanmu, keutamaanmu adalah
ketakwaanmu, kedudukanmu adalah akhlakmu dan (kebanggaan)
keturunanmu adalah amal perbuatanmu. (HR. Ad-Dailami)
• Rasulullah Saw ditanya tentang sebab-sebab paling banyak yang
memasukkan manusia ke surga.
Beliau menjawab, "Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik."
Beliau ditanya lagi, "Apa penyebab banyaknya manusia masuk
neraka?" Rasulullah Saw menjawab, "Mulut dan kemaluan." (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
26. Taqwa
• Bertakwalah kepada Allah dimanapun kamu berada dan ikutilah
perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya menghapusnya.
Bergaullah dengan manusia dengan akhlak yang luhur. (HR.
Tirmidzi)
• Tiadalah kamu beriman sehingga perilaku hawa nafsumu sesuai
dengan tuntunan ajaran yang aku bawa. (HR. Ath-Thabrani)
• Cukup berdosa orang yang jika diingatkan agar bertakwa kepada
Allah, dia marah. (HR. Ath-Thabrani)
27. Iblis dan Syaithan
• Bertakwalah kepada Allah karena itu adalah kumpulan
segala kebaikan, dan berjihadlah di jalan Allah karena itu
adalah kerahiban kaum muslimin, dan berzikirlah kepada
Allah serta membaca kitabNya karena itu adalah cahaya
bagimu di dunia dan ketinggian sebutan bagimu di langit.
Kuncilah lidah kecuali untuk segala hal yang baik. Dengan
demikian kamu dapat mengalahkan setan. (HR. Ath-
Thabrani)
• Iblis berkata kepada Robbnya, "Dengan keagungan dan
kebesaranMu, aku tidak akan berhenti menyesatkan bani
Adam selama mereka masih bernyawa." Lalu Allah
berfirman: "Dengan keagungan dan kebesaranKu, Aku tidak
akan berhenti mengampuni mereka selama mereka
beristighfar". (HR. Ahmad)
• Wanita adalah alat perangkap (penjaring) setan. (HR.
Asysyihaab).
28. Iblis dan Syaithan
• Rasulullah bersabda dengan membawakan
firman Allah dalam hadits Qudsi: "Pandangan
mata adalah panah beracun dari antara
panah-panah Iblis. Barangsiapa
meninggalkannya karena takut kepada-Ku
maka Aku ganti dengan keimanan yang
dirasakan manis dalam hatinya." (HR. Al
Hakim)
29. Ashabiyah
• Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya, "Ya Rasulullah,
apabila seorang mencintai kaumnya, apakah
itu tergolong fanatisme?" Nabi Saw
menjawab, "Tidak, fanatisme (Ashabiyah)
ialah bila seorang mendukung (membantu)
kaumnya atas suatu kezaliman." (HR. Ahmad)
30. Anak
• Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah
mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada
mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka
ketahui hanya kamulah yang memberi mereka
rezeki. (HR. Ath-Thahawi).
• Ibu mertua kedudukannya sebagai ibu. (HR.
Tirmidzi dan Ahmad)
31. Akhlaq
Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan
dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat
dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang
lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada
tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah.
Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan
(yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang
lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang
lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan
kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih
mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman
yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu
Majah dan Ath-Thabrani)
32. Akhlaq
• Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya
(kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian
kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al
Hakim)
• Menghemat dalam nafkah separo pendapatan
(belanja), dan mengasihi serta menyayangi orang lain
adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik
adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)
• Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah mata yang
beku, hati yang kejam, dan terlalu memburu
kesenangan dunia serta orang yang terus-menerus
melakukan perbuatan dosa. (HR. Al Hakim)
33. Kebahagiaan Dunia - Akhirat
• Allah 'Azza wajalla berfirman (dalam hadits Qudsi): "Apabila Aku
menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat
bagi seorang muslim maka Aku jadikan hatinya khusyuk dan
lidahnya banyak berzikir. Tubuhnya sabar dalam menghadapi
penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan seorang isteri
mukminah yang menyenangkannya bila ia memandangnya, dapat
menjaga kehormatan dirinya, dan memelihara harta suaminya bila
suaminya sedang tidak bersamanya. (HR. Ath-Thahawi)
34. Silaturrahim
• Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya
empat perkara. Hendaklah dia bersilaturrahim (berhubungan baik
dengan keluarga dekat) niscaya keluarganya akan mencintainya,
diperluas baginya rezekinya, ditambah umurnya dan Allah
memasukkannya ke dalam surga yang dijanjikanNya. (HR. Ar-
Rabii').
35. Jawaban untuk Shahabat
• Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya
Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi Saw
menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang
meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau
agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya kokoh
dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia berjalan di
muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)
• Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya,
"Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan menderitanya." (HR.
Ahmad dan Tirmidzi)
• Kepada Rasulullah Saw disarankan agar mengutuk orang-orang musyrik. Tetapi
beliau menjawab: "Aku tidak diutus untuk (melontarkan) kutukan, tetapi
sesungguhnya aku diutus sebagai (pembawa) rahmat." (HR. Bukhari dan Muslim)
• Anas Ra, pembantu rumah tangga Nabi Saw berkata, "Aku membantu rumah
tangga Nabi Saw sepuluh tahun lamanya, dan belum pernah beliau mengeluh "Ah"
terhadapku dan belum pernah beliau menegur, "kenapa kamu lakukan ini atau
kenapa tidak kau lakukan ini." (HR. Ahmad)
36. Jawaban untuk Shahabat
• Anas Ra berkata, "Rasulullah Saw adalah orang yang paling baik, paling dermawan (murah
tangan), dan paling berani". (HR. Ahmad)
• Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu
muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak
tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung
duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua
telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad,
beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa
tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat,
puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini
beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan
buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata,
"Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya,
karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab
kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia
bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak
wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan
penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat."
Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya
kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar)
menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril
datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)
37. Jawaban untuk Shahabat
• Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan
kepadaku tentang Islam. Aku tidak akan bertanya lagi
kepada orang lain." Lalu Rasulullah Saw menjawab,
"Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah,
kemudian berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)
• Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing
(aneh) dan akan datang kembali asing. Namun
berbahagialah orang-orang asing itu. Para sahabat bertanya
kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud
orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang
yang melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang
melakukan pengrusakan." (HR. Muslim)
38. Jawaban untuk Shahabat
• Para ulama fiqih adalah pelaksana amanat para rasul
selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar
sabda tersebut, para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa
arti memasuki (bidang) dunia?" Beliau
menjawab, "Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka
melakukan seperti itu maka hati-hatilah terhadap mereka
atas keselamatan agamamu. (HR. Ath-Thabrani)
• Rasulullah Saw bersabda : "Ya Allah, rahmatilah khalifah-
khalifahku." Para sahabat lalu bertanya, "Ya
Rasulullah, siapakah khalifah-khalifahmu?" Beliau
menjawab, "Orang-orang yang datang sesudahku
mengulang-ulang pelajaran hadits-hadits dan sunahku dan
mengajarkannya kepada orang-orang sesudahku." (HR. Ar-
Ridha)
39. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya
kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila amanah
diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya
lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?"
Nabi Saw menjawab, "Apabila perkara (urusan)
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)
• Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela 'Alharju'.
Para sahabat lalu bertanya, "Apa itu 'Alharju', ya
Rasulullah?" Lalu beliau menjawab,"Pembunuhan...
pembunuhan..." (HR. Ahmad)
40. Jawaban untuk Shahabat
• Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang
bulat dan tidak dikhitan. Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki
dan perempuan saling melihat (aurat) yang lain?" Nabi Saw
menjawab, "Pada saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga
orang tidak memperhatikan (mengindahkan) hal itu."
(Mutafaq'alaih)
• Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat
lantas bertanya tentang sabda tersebut, "Termasuk engkau juga, ya
Rasulullah?" Rasulullah lalu menjawab, "Ya, aku juga, kecuali
dikarunia Allah dengan rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu
harus berbuat yang benar (baik)." (HR. Bukhari dan Muslim)
• Anas Ra berkata,"Kami bertanya kepada Rasulullah Saw, "Bila
berjumpa sahabat (saudara seiman) apakah kita saling
membungkuk?" Nabi Saw menjawab, "Tidak usah." Kami bertanya
lagi, "Apakah berpelukan satu sama lain?" Nabi menjawab, "Tidak,
tetapi cukup dengan saling bersalaman." (HR. Ibnu Majah)
41. Jawaban untuk Shahabat
• Demi Allah, aku ini orang yang paling takut kepada Allah dan paling
bertakwa kepada-Nya. Tetapi aku berpuasa dan berbuka, aku shalat
dan tidur, dan aku mengawini wanita- wanita. Barangsiapa
mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari golonganku.
(Mutafaq'alaih)
• Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal
demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka
masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya. Para sahabat
lantas bertanya, "Siapa 'mereka' yang baginda maksudkan itu, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani."
(HR. Bukhari)
• Barangsiapa menipu umatku maka baginya laknat Allah, para
malaikat dan seluruh manusia. Ditanyakan, "Ya Rasulullah, apakah
pengertian tipuan umatmu itu?" Beliau menjawab, "Mengada-
adakan amalan bid'ah, lalu melibatkan orang-orang kepadanya."
(HR. Daruquthin dari Anas).
42. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, jenazah
orang kafir berlalu di hadapan kami, apakah kami perlu
berdiri?" Nabi Saw segera menjawab, "Ya, berdirilah.
Sesungguhnya kamu berdiri bukanlah untuk
menghormati mayitnya, tetapi menghormati yang
merenggut nyawa-nyawa." (HR. Ahmad)
• Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan
sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi
Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah
mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari
(kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur.
Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan
Allah, dan perbanyaklah doa. Sesungguhnya kamu
tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR.
Ath-Thabrani)
43. Jawaban untuk Shahabat
• Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu apa do'a
(manusia) lebih didengar (oleh Allah)?" Lalu
Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam
dan pada akhir tiap shalat fardhu (sebelum
salam)." (Mashabih Assunnah)
• Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku
sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah, rahmatilah
aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya
berkata, "Berdoalah juga untuk umum (kaum
muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi.
Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk
umum dan khusus adalah seperti bedanya langit
dan bumi." (HR. Ad-Dailami)
44. Jawaban untuk Shahabat
• Apabila kamu melewati taman-taman surga
makan dan minumlah sampai kenyang. Para
sahabat lalu bertanya, "Apa yang dimaksud
taman-taman surga itu, ya Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Kelompok zikir (Kelompok orang
yang berzikir atau majelis taklim)." (HR. Tirmidzi
dan Ahmad)
• Menang pacuan "Almufarridun". Para sahabat
bertanya, "Apa Almufarridun itu?" Nabi Saw
menjawab, "Laki-laki dan wanita-wanita yang
banyak berzikir kepada Allah." (HR. Muslim)
45. Jawaban untuk Shahabat
• Maukah aku beritahu amalanmu yang terbaik, yang
paling tinggi dalam derajatmu, paling bersih di sisi
Robbmu serta lebih baik dari menerima emas dan
perak dan lebih baik bagimu daripada berperang
dengan musuhmu yang kamu potong lehernya atau
mereka memotong lehermu? Para sahabat lalu
menjawab, "Ya." Nabi Saw berkata,"Zikrullah." (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah)
• Nabi Saw melihat Sa'ad yang sedang berwudhu, lalu
beliau berkata, "Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?" Sa'ad
bertanya, "Apakah dalam wudhu ada pemborosan?"
Nabi menjawab, "Ya, meskipun kamu (berwudhu) di
sungai yang mengalir." (HR. Ahmad)
46. Jawaban untuk Shahabat
• Abdullah ibnu Mas'ud Ra berkata, "Aku bertanya
kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, amal
perbuatan apa yang paling afdol?" Beliau
menjawab, "Shalat tepat pada waktunya." Aku
bertanya lagi, "Lalu apa lagi?" Beliau
menjawab, "Berbakti kepada kedua orang tua."
Aku bertanya lagi, "Kemudian apa lagi, ya
Rasulullah?" Beliau menjawab, "Berjihad di jalan
Allah." (HR. Bukhari)
• Yang kusenangi dari urusan duniamu adalah
wanita dan wewangian dan dijadikan kesejukan
mataku (sebagai biji mata) dalam shalat. (HR. An-
Nasaa'i dan Al Hakim)
47. Jawaban untuk Shahabat
• Ibnu Abbas Ra. berkata : Rasulullah Saw.
pernah menjama' shalat dzuhur dengan ashar
dan maghrib dengan isya' di Madinah tanpa
disebabkan faktor ketakutan (khauf) atau
hujan. Beliau ditanya apa sebabnya, lalu
menjawab, "agar tidak menyulitkan umatnya."
(HR. Muslim).
• Nabi Saw ditanya tentang shalat, "Bagaimana
shalat yang paling afdol?" Beliau menjawab,
"Berdiri yang lama." (HR. Muslim)
48. Jawaban untuk Shahabat
• Maukah aku beritahu apa yang dapat menghapus dosa-dosa dan
mengangkat derajat?" Para sahabat menjawab: "Baik ya
Rasulullah." Beliau berkata, "Berwudhu dengan baik,
menghilangkan kotoran-kotoran, banyak langkah diayunkan menuju
mesjid, dan menunggu shalat (Isya) sesudah shalat (Maghrib). Itulah
kewaspadaan (kesiagaan)." (HR. Muslim)
• Rasulullah Saw berkata kepada Muadz Ra, "Ya Muadz, jangan
meninggalkan sehabis tiap shalat ucapan:"
"Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat Engkau dan banyak
bersyukur kepada-Mu dan beribadah kepada-Mu dengan baik." (HR.
An-Nasaa'i dan Abu Dawud)
• Diberitahukan kepada Nabi Saw bahwa si Fulan shalat semalam
suntuk tetapi pada pagi harinya dia mencuri. Lalu beliau menjawab,
"Kelak shalatnya akan mencegahnya dari perbuatan mencuri." (HR.
Ath-Thahawi)
49. Jawaban untuk Shahabat
• Rasulullah Saw menaiki mimbar (untuk berkhotbah).
Menginjak anak tangga (tingkat) pertama beliau
mengucapkan, "Aamin", begitu pula pada anak tangga
kedua dan ketiga. Seusai shalat para sahabat bertanya,
"Mengapa Rasulullah mengucapkan "Aamin"? Beliau lalu
menjawab, "Malaikat Jibril datang dan berkata, "Kecewa
dan merugi seorang yang bila namamu disebut dan dia
tidak mengucap shalawat atasmu" lalu aku berucap
"Aamin." Kemudian malaikat berkata lagi, "Kecewa dan
merugi orang yang berkesempatan hidup bersama kedua
orang tuanya tetapi dia tidak sampai bisa masuk surga."
Lalu aku mengucapkan "aamin". Kemudian katanya lagi,
"Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan (hidup)
pada bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni dosa-
dosanya." Lalu aku mengucapkan "Aamin." (HR. Ahmad
50. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah
Saw, "Sodaqoh yang bagaimana yang paling
besar pahalanya?" Nabi Saw menjawab, "Saat
kamu bersodaqoh hendaklah kamu sehat dan
dalam kondisi pelit (mengekang) dan saat
kamu takut melarat tetapi mengharap kaya.
Jangan ditunda sehingga rohmu di
tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan
sekian dan untuk Fulan sekian." (HR. Bukhari)
51. Jawaban untuk Shahabat
• Tiap muslim wajib bersodaqoh. Para sahabat bertanya,
"Bagaimana kalau dia tidak memiliki sesuatu?" Nabi
Saw menjawab, "Bekerja dengan ketrampilan
tangannya untuk kemanfaatan bagi dirinya lalu
bersodaqoh." Mereka bertanya lagi. Bagaimana kalau
dia tidak mampu?" Nabi menjawab: "Menolong orang
yang membutuhkan yang sedang teraniaya" Mereka
bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"
Nabi menjawab: "Menyuruh berbuat ma'ruf." Mereka
bertanya: "Bagaimana kalau dia tidak melakukannya?"
Nabi Saw menjawab, "Mencegah diri dari berbuat
kejahatan itulah sodaqoh." (HR. Bukhari dan Muslim)
52. Jawaban untuk Shahabat
• Satu dirham memacu dan mendahului seratus
ribu dirham. Para sahabat bertanya,
"Bagaimana itu?" Nabi Saw menjawab,
"Seorang memiliki (hanya) dua dirham. Dia
mengambil satu dirham dan bersodaqoh
dengannya, dan seorang lagi memiliki harta-
benda yang banyak, dia mengambil seratus
ribu dirham untuk disodaqohkannya. (HR. An-
Nasaa'i)
53. Jawaban untuk Shahabat
• Abu Dzarr Ra berkata bahwa beberapa sahabat Rasulullah
Saw berkata, "Ya Rasulullah, orang-orang yang banyak
hartanya memperoleh lebih banyak pahala. Mereka shalat
sebagaimana kami shalat dan berpuasa sebagaimana kami
berpuasa dan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan
harta mereka." Nabi Saw lalu berkata, "Bukankah Allah
telah memberimu apa yang dapat kamu sedekahkan? Tiap-
tiap ucapan tasbih adalah sodaqoh, takbir sodaqoh, tahmid
sodaqoh, tahlil sodaqoh, amar makruf sodaqoh, nahi
mungkar sodaqoh, bersenggama dengan isteri pun
sodaqoh." Para sahabat lalu bertanya, "Apakah
melampiaskan syahwat mendapat pahala?" Nabi
menjawab, "Tidakkah kamu mengerti bahwa kalau
dilampiaskannya di tempat yang haram bukankah itu
berdosa? Begitu pula kalau syahwat diletakkan di tempat
halal, maka dia memperoleh pahala. (HR. Muslim)
54. Jawaban untuk Shahabat
• Sesungguhnya jika Allah Ta'ala menghendaki kebaikan
bagi seorang hamba maka dia dikaryakannya. Para
sahabat lalu bertanya tentang sabda Nabi Saw
tersebut, "Bagaimana dikaryakannya itu, ya
Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Diberinya taufiq
untuk beramal sholeh sebelum wafatnya." (Mashabih
Assunnah)
• Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, yang
bagaimanakah orang yang baik itu?" Nabi Saw
menjawab, "Yang panjang usianya dan baik amal
perbuatannya." Dia bertanya lagi, "Dan yang
bagaimana orang yang paling buruk (jahat)?" Nabi Saw
menjawab, "Adalah orang yang panjang usianya dan
jelek amal perbuatannya." (HR. Ath-Thabrani dan Abu
Na'im)
55. Jawaban untuk Shahabat
• Kami shalat di belakang Nabi Saw. Ketika mengangkat
kepala dari ruku' beliau mengucapkan "Sami
'allaahuliman hamidah". Lalu ada seorang yang
mengucapkan "Robbanaa walakal hamdu hamdan
katsiiran thoyyiban mubaarakan fiih." Seusai shalat,
Nabi bertanya, "Siapa yang berbicara (dengan
bersuara)?" Orang tadi menjawab, "Aku." Nabi
kemudian berkata, "Aku melihat ada lebih dari tiga
puluh malaikat berpacu, siapa yang lebih dulu
mencatat (pahalanya)." (HR. Bukhari)
• Sayyidina Ali Ra berkata: "Rasulullah menyuruh kami
bila berjumpa dengan ahli maksiat agar kami berwajah
masam." (HR. Ath-Thahawi)
56. Jawaban untuk Shahabat
• Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku
(Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa
kamu atau kamu mengalaminya. (1) Jika perbuatan mesum dalam
suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul
wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-
orang terdahulu. (2) Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat
maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena
binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama
sekali. (3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka
Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan
dan kezaliman penguasa. (4) Jika penguasa-penguasa mereka
melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah akan
menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan
merampas harta kekayaan mereka. (5) Jika mereka menyia-nyiakan
Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di
antara mereka. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
57. Jawaban untuk Shahabat
• Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari
dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, "Siapakah mereka itu,
ya Rasulullah?" Beliau lalu menjawab, "Laki-laki yang menyerupai
perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang
menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR.
Ahmad dan Ath-Thabrani)
• Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah,
seseorang melakukan amal (kebaikan) dengan dirahasiakan dan
bila diketahui orang dia juga menyukainya (merasa senang)."
Rasulullah Saw berkata, "Baginya dua pahala yaitu pahala
dirahasiakannya dan pahala terang-terangan." (HR. Tirmidzi)
• Agama ialah keikhlasan (kesetiaan atau loyalitas). Kami lalu
bertanya, "Loyalitas kepada siapa, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw
menjawab, "Kepada Allah, kepada kitabNya (Al Qur'an), kepada
rasulNya, kepada penguasa muslimin dan kepada rakyat awam."
(HR. Muslim)
58. Jawaban untuk Shahabat
• Semua umatku masuk surga kecuali orang yang menolaknya.
Mendengar sabda tersebut para sahabat bertanya, "Siapa orang
yang menolak itu, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab,
"Orang yang menentang (perintah dan larangan)ku adalah orang
yang menolak masuk surga." (HR. Bukhari)
• Sebaik-baik pemimpin adalah yang kamu cintai dan mereka
mencintaimu. Kamu mendoakan mereka dan mereka
mendoakanmu. Sejahat-jahat pemimpin adalah yang kamu benci
dan mereka membencimu. Kamu kutuk mereka dan mereka
mengutukmu. Para sahabat bertanya, "Tidakkah kami mengangkat
senjata terhadap mereka?" Nabi Saw menjawab, "Jangan, selama
mereka mendirikan shalat. Jika kamu lihat perkara-perkara yang
tidak kamu senangi maka bencimu terhadap amal perbuatannya
dan jangan membatalkan ketaatanmu kepada mereka." (HR.
Muslim)
59. Jawaban untuk Shahabat
• Barangsiapa mengucapkan "Laa ilaaha illallah" dengan ikhlas,
masuk surga. Para sahabat bertanya, "Apa keikhlasannya, ya
Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Memagarinya (melindunginya)
dari segala apa yang diharamkan Allah." (HR. Ath-Thabrani)
• Rasulullah Saw ditanya tentang sebab-sebab paling banyak yang
memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab, "Ketakwaan
kepada Allah dan akhlak yang baik." Beliau ditanya lagi, "Apa
penyebab banyaknya manusia masuk neraka?" Rasulullah Saw
menjawab, "Mulut dan kemaluan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
• Barangsiapa merampas hak orang muslim (dari) hasil sumpahnya
maka Allah mengharamkan baginya masuk surga dan
mewajibkannya masuk neraka. Para sahabat bertanya, "Ya
Rasulullah, meskipun barang itu sedikit?" Nabi menjawab,
"Meskipun hanya sebatang kayu araak (kayu yang dipakai untuk
siwak/gosok gigi)." (HR. Muslim)
60. Jawaban untuk Shahabat
• Ada tiga kelompok orang yang kelak pada hari kiamat Allah tidak
akan berkata-kata, tidak akan melihat, tidak akan pula
mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. Abu Dzarr
berkata, "Rasulullah mengulang-ulangi ucapannya tiga kali dan
aku bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Orang yang pakaiannya menyentuh tanah karena
kesombongannya, orang yang menyiarkan pemberiannya
(mempublikasikan kebaikannya), dan orang yang menjual
dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim)
• Rasulullah Saw berkata kepada Abdurrahman bin Samurah,
"Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut
suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka
kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan
tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR.
Bukhari dan Muslim)
61. Jawaban untuk Shahabat
• Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya, "Ya Rasulullah, apabila seorang
mencintai kaumnya, apakah itu tergolong fanatisme?" Nabi Saw
menjawab, "Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila seorang
mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman." (HR.
Ahmad)
• Rasulullah Saw bila melepas pasukan yang akan pergi berperang
(tanpa disertainya) berpesan: "Dengan nama Allah, dengan
disertai Allah, di jalan Allah dan atas sunah Rasulullah. Janganlah
kamu berlebihan mengambil barang rampasan tanpa seijin
pimpinan pasukan. Janganlah kamu berkhianat dan jangan pula
melakukan sadisme (menganiaya) terhadap musuh. Jangan
membunuh anak-anak, wanita-wanita dan laki-laki yang telah
tua." (HR. Ath-Thabrani dan Abu Dawud)
62. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang wanita di jaman Rasulullah Saw sesudah fathu Mekah telah
mencuri. Lalu Rasulullah memerintahkan agar tangan wanita itu
dipotong. Usamah bin Zaid menemui Rasulullah untuk meminta
keringanan hukuman bagi wanita tersebut. Mendengar penuturan
Usamah, wajah Rasulullah langsung berubah. Beliau lalu bersabda :
"Apakah kamu akan minta pertolongan (mensyafa'ati) untuk melanggar
hukum-hukum Allah Azza Wajalla?" Usamah lalu menjawab, "Mohonkan
ampunan Allah untukku, ya Rasulullah." Pada sore harinya Nabi Saw
berkhotbah setelah terlebih dulu memuji dan bersyukur kepada Allah.
Inilah sabdanya : "Amma ba'du. Orang-orang sebelum kamu telah
binasa disebabkan bila seorang bangsawan mencuri dibiarkan (tanpa
hukuman), tetapi jika yang mencuri seorang awam (lemah) maka dia
ditindak dengan hukuman. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya.
Apabila Fatimah binti Muhammad mencuri maka aku pun akan
memotong tangannya." Setelah bersabda begitu beliau pun kembali
menyuruh memotong tangan wanita yang mencuri itu. (HR. Bukhari)
63. Jawaban untuk Shahabat
• Jika terjadi saling membunuh antara dua orang muslim maka yang
membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para
sahabat bertanya, "Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana
tentang yang terbunuh?" Nabi Saw menjawab, "Yang terbunuh
juga berusaha membunuh kawannya." (HR. Bukhari)
• Wahai 'Amru, alangkah baiknya harta yang sholeh di tangan orang
yang sholeh. (HR. Ahmad)
• Jangan menimbulkan ketakutan pada dirimu sendiri sesudah
terasa olehmu keamanan (ketentraman). Para sahabat bertanya,
"Apa yang menimbulkan ketakutan itu, ya Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Hutang." (HR. Ahmad)
64. Jawaban untuk Shahabat
• Dapat diperkirakan bahwa kamu akan diperebutkan oleh bangsa-
bangsa lain sebagaimana orang-orang yang berebut melahap isi
mangkok (makanan). Para sahabat bertanya, "Apakah saat itu
jumlah kami sedikit, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Tidak,
bahkan saat itu jumlah kalian banyak sekali tetapi seperti buih air
bah (tidak berguna) dan kalian ditimpa penyakit wahan." Mereka
bertanya lagi, "Apa itu penyakit wahan, ya Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Kecintaan yang sangat kepada dunia dan takut mati."
(HR. Abu Dawud)
• Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga
puas. Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud
taman-taman surga itu?" Nabi Saw menjawab, "Majelis-majelis
taklim." (HR. Ath-Thabrani)
65. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw: "Apabila aku
shalat semua yang fardhu (yang wajib / shalat lima waktu) dan
puasa pada bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal dan
mengharamkan yang haram dan tidak lebih dari itu, apakah aku
bisa masuk surga?" Nabi Saw menjawab, "Ya." (HR. Muslim)
• Sahabat Anas Ra berkata, "Kami disuruh oleh Rasulullah Saw agar
jawaban kami tidak lebih daripada "wa'alaikum". (HR. Ad-Dainuri).
• Janganlah kamu duduk-duduk di tepian jalan. Para sahabat
berkata, "Ya Rasulullah, kami memerlukan duduk-duduk untuk
berbincang-bincang." Rasulullah kemudian berkata, "Kalau
memang harus duduk-duduk maka berilah jalanan haknya."
Mereka bertanya, "Apa haknya jalanan itu, ya Rasulullah?" Nabi
Saw menjawab, "Memalingkan pandangan (bila wanita lewat),
menghindari gangguan, menjawab ucapan salam (dari orang yang
lewat), dan beramar ma'ruf nahi mungkar." (Mutafaq'alaih)
66. Jawaban untuk Shahabat
• Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: "Hai Ali, ada tiga perkara yang
janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba
waktunya, jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis
atau janda) bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya." (HR.
Ahmad)
• Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Apa hak isteri
terhadap suaminya?" Nabi Saw menjawab, "Memberi isteri makan bila
kamu makan, memberinya pakaian bila kamu berpakaian, tidak boleh
memukul wajahnya, tidak boleh menjelek-jelekkannya dan jangan
menjauhinya kecuali dalam lingkungan rumahmu. (HR. Abu Dawud)
• Hindun, ibunya Muawiyah, bertanya kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah,
Abu Sufyan suamiku seorang yang pelit, apakah aku boleh mengambil
uangnya sedikit secara sembunyi-sembunyi?" Nabi Saw menjawab,
"Ambillah dengan cara yang makruf (baik) untuk mencukupi
kebutuhanmu dan kebutuhan anak-anakmu." (HR. Bukhari)
67. Jawaban untuk Shahabat
• Diperlihatkan kepadaku neraka kebanyakan penghuninya kaum
wanita karena kekufuran mereka. Para sahabat bertanya, "Apakah
mereka kufur kepada Allah?" Nabi Saw menjawab, "Mereka
mengkufuri pergaulan dan kebajikan (kebaikan). Apabila kamu
berbuat ihsan kepada seorang dari mereka sepanjang umur lalu
dia mengalami sesuatu yang tidak menyenangkannya dia akan
berkata, "Kamu belum pernah berbuat baik kepadaku." (HR.
Bukhari)
• Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya
untuk ikut berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu
masih mempunyai kedua orangg tua?" Orang itu menjawab,
"Masih." Lalu Nabi Saw bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah
kamu berjihad." (Mutafaq'alaih)
• Rasulullah Saw pernah berkata kepada seseorang, "Kamu dan
hartamu adalah milik ayahmu." (Asy-Syafi'i dan Abu Dawud)
68. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling
berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw
menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan
kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat
kepadamu." (Mutafaq'alaih)
• Rasulullah Saw ditanya tentang peranan kedua orang tua. Beliau
lalu menjawab, "Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu
atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)
• Termasuk dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya.
Mereka bertanya, "Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-
maki ayah dan ibunya sendiri?" Nabi Saw menjawab, "Dia
mencaci-maki ayah orang lain lalu orang itu (membalas) mencaci-
maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain lalu orang lain
itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq'alaih)
69. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, " Ya Rasulullah,
apa hak anakku ini?" Nabi Saw menjawab, "Memberinya nama
yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan
yang baik (dalam hatirnu)." (HR. Aththusi).
• Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah Saw, "Pelayan
(pembantu rumah tangga) saya berbuat keburukan dan
kezaliman." Nabi Saw menjawab, "Kamu harus memaafkannya
setiap hari tujuh puluh kali." (HR. Al-Baihaqi)
• Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi
bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan:
'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR.
Muslim)
70. Jawaban untuk Shahabat
• Abu Sa'id Al Badri berkata, "Aku sedang menyambuk budakku
yang muda, lalu aku mendengar suara orang menyeru dari
belakangku. Orang itu berkata, "Ketahuilah hai Aba Mas'ud."
Sungguh aku tidak tahu suara siapakah itu karena ketika itu aku
sedang berang (marah). Ketika orang itu mendekatiku tahulah aku
ternyata yang datang adalah Rasulullah Saw. Beliau
berkata, "Ketahuilah hai Aba Mas'ud...Ketahuilah hai Aba
Mas'ud." Mendengar perkataan itu aku campakkan cambuk dari
tanganku. Beliau kemudian melanjutkan
ucapannya, "Ketahuilah, hai Aba Mas'ud, sesungguhnya Allah
lebih mampu bertindak terhadapmu daripada tindakanmu
terhadap anak muda itu." Aku spontan menjawab, "Ya
Rasulullah, dia sekarang ini aku merdekakan karena Allah." Nabi
Saw berkata, "Kalau kamu tidak memerdekakannya maka api
neraka akan menjilatmu." (HR. Muslim)
71. Jawaban untuk Shahabat
• Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang
wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia
wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah
kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw
menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang
paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini
ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku.
Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang
baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat."
(HR. Ath-Thabrani)
• Seorang bertanya kepada Nabi Saw, "Islam yang bagaimana yang
baik?" Nabi Saw menjawab, "Membagi makanan (kepada fakir-
miskin) dan memberi salam kepada yang dia kenal dan yang tidak
dikenalnya." (HR. Bukhari)
72. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah,
berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah
(emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap
berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari)
• Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu.
Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram
kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan
menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang
meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)
• Jagalah auratmu kecuali terhadap isterimu atau budak wanita
yang kamu miliki. Aku bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana kalau
dia sedang sendirian?" Nabi Saw menjawab, "Allah lebih berhak
(patut) kamu malui." (HR. Bukhari)
73. Jawaban untuk Shahabat
• Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat
menjawab, "Allah dan rasulNya lebih mengetahui." Nabi Saw lalu
berkata, " Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah
(orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan
puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini
dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta
orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil
pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula
pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan
dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang
menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke
api neraka." (HR. Muslim)
74. Jawaban untuk Shahabat
• Berhati-hatilah duduk-duduk di pinggir jalan. Para sahabat
bertanya, "Ya Rasulullah, bagi kami sesuatu yang tidak dapat kami
tinggalkan. Dalam berkumpul (majelis) itu kami berbincang-
bincang." Nabi Saw menjawab, "Kalau memang suatu keharusan
maka berilah jalanan itu haknya." Mereka bertanya lagi, "Apa
yang dimaksud haknya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,
"Palingkan pandanganmu (dari memandang kaum wanita) dan
jangan menimbulkan gangguan. Jawablah tiap ucapan salam dan
beramar ma'ruf nahi mungkar." (HR. Bukhari dan Muslim)
• Nabi Saw mendatangi serombongan orang yang sedang duduk-
duduk di pinggir jalan lalu beliau berkata, "Kalau memang harus
kamu lakukan maka balaslah ucapan salam dan tolonglah orang
yang dizhalimi. Tunjuki jalan bagi orang yang bertanya. (HR. Abu
Dawud)
75. Jawaban untuk Shahabat
• Di antara wasiat-wasiat (pesan-pesan) Rasulullah Saw adalah:
"Jangan takut berada di jalan Allah terhadap celaan orang yang
suka mencela." Aku berkata, "Tambah lagi ya Rasulullah." Beliau
melanjutkan pesannya: "Katakanlah apa yang hak meskipun
akibatnya terasa pahit."( HR. Ibnu Hibban)
• Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw dan bertanya, "Ya
Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang bila aku
amalkan niscaya aku akan dicintai Allah dan manusia." Rasulullah
Saw menjawab, "Hiduplah di dunia dengan berzuhud (bersahaja)
maka kamu akan dicintai Allah, dan jangan tamak terhadap apa
yang ada di tangan manusia, niscaya kamu akan disenangi
manusia." (HR. Ibnu Majah).
76. Jawaban untuk Shahabat
• Seorang memuji-muji kawannya di hadapan Nabi Saw, lalu beliau
berkata kepadanya, "Waspadalah kamu, sesungguhnya kamu
telah memenggal lehernya, sesungguhnya kamu telah memenggal
lehernya (diucapkan berulang-ulang)". (HR. Ahmad)
• Tahukah kamu apa ghibah itu? Para sahabat menjawab, "Allah
dan rasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Menyebut-
nyebut sesuatu tentang saudaramu hal-hal yang dia tidak
sukai."(HR. Muslim)
• Wahai Abu Hurairah, potonglah (perpendek) kuku-kukumu.
Sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang.
(HR. Ahmad
77. Jawaban untuk Shahabat
• Wahai Sa'ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu
menjadi orang yang terkabul do'anya. Demi yang jiwa Muhammad
dalam genggamanNya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan
sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan
diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang
dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak
membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
• Rasulullah Saw berkata kepada Umar bin Abi Salamah, "Wahai anak,
ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan
makanlah dari apa yang ada di hadapanmu". (HR. Bukhari)
• Thariq bin Suwaid Ra bertanya kepada Nabi Saw tentang khamar
(arak) dan beliau melarangnya. Lalu Thariq berkata, "Aku hanya
menjadikannya campuran untuk obat." Lalu Nabi Saw berkata lagi,
"Itu bukan obat tetapi penyakit." (HR. Ahmad)
78. Jawaban untuk Shahabat
• Bertamu itu hanya tiga hari lamanya dan pemberian bekal
perjalanan bagi tamu hanya untuk sehari semalam. Tidak halal bagi
seorang muslim bertamu di rumah saudaranya semuslim sehingga
menyebabkannya berdosa. Para sahabat bertanya, "Bagaimana
sampai menyebabkan yang ditamui (tuan rumah) berdosa?" Nabi
menjawab: "Dia bertamu sedang yang ditamui hampa tidak punya
sesuatu apapun untuk disuguhkan kepada tamunya". (HR. Ahmad)
• Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Ketika aku sakit, Rasulullah datang
menjenguk dan aku berkata, "Ya Rasulullah, bolehkah aku
mewakafkan seluruh hartaku?" Nabi Saw menjawab, "Tidak." Aku
bertanya lagi, "Separonya?", Nabi menjawab, "Tidak." Aku bertanya
lagi, "Sepertiganya?" Beliau menjawab, "Meninggalkan keluargamu
dalam keadaan baik (senang) lebih baik daripada membiarkan
mereka miskin mengemis pada orang-orang." (HR. Bukhari)
79. Jawaban untuk Shahabat
• Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kami berobat?" Beliau
menjawab, "Ya, wahai hamba-hamba Allah. Sesungguhnya Allah
meletakkan penyakit dan diletakkan pula penyembuhannya, kecuali
satu penyakit yaitu penyakit ketuaan (pikun)". (HR.
Ashabussunnah)
• Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan
mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat
bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau
menjawab, "Ucapkanlah: "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali
kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan
tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau." (HR.
Ahmad)