Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada Allah SWT dan Asmaul Husna yang merupakan 99 nama Allah.
2) Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah ada dan Allah Maha Esa.
3) Asmaul Husna mencakup beberapa nama Allah seperti Al-Karim, Al-Mukmin, Al-Wakil yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
4. Materi yang Dibahas
1) Iman Kepada Allah SWT
2) Asmaul Husna
Al-Karim
Al-Mukmin
Al-Wakil
Al-Jami
Al-Matin
Al-Adl
Al-Akhir
5. IMAN KEPADA ALLAH SWT
Menurut pengertian bahasa, kata iman adalah percaya
atau membenarkan. Menurut ilmu Tauhid, iman adalah
membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan
memperbuat dengan anggota badan (beramal). Dengan
demikian iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT itu ada, Allah Maha Esa.
6. Iman Kepada Allah SWT
Keyakinan itu diucapkan dalam kalimat :
أشهد أن الإله إال هللا
Artinya :
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah”
7. Asmaul Husna
Asmaul Husna yang berjumlah 99 Al-Asmaul Husna & tidak namaMenurut pengertian bahasa, hanya milik Allah swtartinya ada yang mempunyai &
menyamai nama – nama tersebut . Oleh karena itu , manusia sebagai makhluk ciptaannama Allah yang indah dan baik. Menurut istilah Ilmu Tajwid, AlNya , diharapkan untuk mengucapkan nama – nama indah & agung tersebut dalam
Asmaul Husna itu hari . Ketika berzikir yang baik, yang hanya dimiliki husna kita baca
kehidupan sehari – ialah nama-nama / berdoa nama – nama asmaul
oleh Allah SWT,sesuai permintaan kita .
dengan memilih sebagai bukti keagungannya.
“Katakanlah Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan
nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al
asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) “
8. Al Karim
Berikut ini beberapa penjelasan para ulama pakar bahasa Arab mengenai makna
al-Karîm:
Ibnu Fâris rahimahullah menyebut bahwa asal kata karom (bentuk noun kata
al-Karîm) menunjukkan dua makna, salah satunya adalah kemuliaan.
Ibnu Qutaibah rahimahullah berkata, "al-Karîm artinya pemaaf. Allah
Azza wa Jalla adalah al-Karîm yang memaafkan dosa para hamba-Nya
yang beriman".
Al-Azhari rahimahullah mengartikannya dengan: " al-Karîm salah satu dari sifat
Allah Azza wa Jalla dan nama-Nya. Maknanya, yaitu dzat yang sangat banyak
memiliki kebaikan, amat pemurah, pemberi nikmat dan keutamaan". al-Karîm
adalah nama yang mencakup segala sifat yang terpuji. Allah Azza wa Jalla adalah
al-Karîm (Maha Mulia) amat terpuji segala perpuatan-Nya.
9. Al Karim
Al-Karîm adalah yang mulia dalam segala hal, yang amat banyak pemberian dan
kebaikannya, baik ketika diminta maupun tidak. Nama al-Karîm menunjukkan
kesempurnaan kemuliaan Allah Azza wa Jalla dalam zat dan segala sifat serta
perbuatan-Nya:
1. Allah Azza wa Jalla Maha Mulia dalam dzat-Nya. Tidak ada cacat sedikit
pun dalam dzat Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya dzat Allah Maha Indah.
2. Allah Azza wa Jalla Maha Mulia dalam segala sifat-Nya. Tidak ada sifat
jelek pun pada Allah . Sesungguhnya sifat-sifat Allah amat sempurna dalam
segala maknanya.
3. Allah Azza wa Jalla juga Maha Mulia dalam segala perbuatannya. Tidak ada
cacat dalam perbuatan Allah Azza wa Jalla. Sesungguhnya segala perbuatan
Allah Azza wa Jalla penuh dengan berbagai hikmah yang luas.
10. Al - Mukmin
Kata amuna ya'manu amanatan berarti jujur atau dapat dipercaya. Kata amina
berarti aman, tenteram dan kata amana bihi berarti percaya. Kata al iman
berarti percaya dan al mukmin berarti yang percaya. Kata Al Mukmin dalam Al
Qur'an pada umumnya mengacu pada makna tersebut yakni orang yang
beriman (percaya).
Al Ghazali memberikan makna mukmin sebagai tempat kembalinya rasa
aman dan keamanan. Secara fitri manusia itu sangat lemah, selalu
teracam oleh rasa lapar, haus, lelah, letih, kantuk, sakit, dan mati. Selalu
merasa terancam oleh rasa takut karena pencurian, perampokan,
penyiksaasn, perang, dan pembunuhan. Hanya Allah sajalah yang dapat
memberikan rasa aman dan keamanan kepada manusia. Itulah makna Al
Mukmin
Seberapa luas jangkauanan rasa aman dan seberapa kuat keamanan yang
diberikan oleh Allah kepada manusia, tidak ada seorang menusiapun yang dapat
membayangkannya. Sebagai gambaran Rasulullah pernah memberitakan bahwa
Allah mengirimkan 3000 malaikat untuk membantu para mujahid yang terjun ke
medan perang Badar (QS 3: 124).
11. Al - Wakil
Kalimah ini terambil dari huruf waw, kaf dan lam (wakala) yang makna
asalnya mewakilkan atau mempercayakan orang lain bagi sesuatu
urusan atau pekerjaan yang sepatutnya dilakukan sendiri. Dia adalah
Dzat yang mengurus segala urusan hamba-Nya dan memudahkan
segala yang dibutuhkan oleh mereka atau Dzat yang segala perkara
diwakilkan kepada-Nya.
Wakil terbagi atas :
1. Yang memenuhi apa yang diwakilkan kepadanya
dengan sempurna, tanpa pamrih,
2. Yang memenuhi tetapi tidak semua.
12. Al Jami
Dia adalah Dzat yang menghimpun seluruh manusia pada hari kiamat. Dan ada pendapat
lain mengatakan, bahwa Dia adalah Dzat yang mengumpulkan bagia-bagian tubuh
manusia sesudah ia bercerai-berai, dan yang membangkitkan mereka kembali, serta
menghimpun mereka di padang mahsyar.
Khasiatnya
Barangsiapa membanyakkan zikir dengan ism ini, maka ia akan berhasil
mencapai segala cita-citanya. Dan jika orang kehilangan sesuatu barang,
lalu membaca: Allahumma ya jami’an-nasi li yaumin la raiba fihi, ijma’
dhallati (Ya Allah, ya Tuhan yang mengumpulkan manusia pada hari kiamat,
kumpulkanlah aku dengan barangku), maka insya Allah barangnya akan
dikembalikan Allah, atau digantikan-Nya dengan yang lebih baik, berkat
karunia dan kemurahan-Nya.
13. Al - Matiin
Kalimah yang terambil daripada Mim, Ta' dan Nun bermaksud kukuh,
terbentang, panjang, dan keras. Dengan sifat-sifat ini DIA tidak goyah, Dia stabil
dan tidak mudah dikalahkan.
al-Matiin yang bermaksud kukuh, kuat dan tak goyah sentiasa
dihadapkan kepada mereka yang coba menentang Allah SWT.
Allah SWT memberitahu kepada sesiapa yang coba untuk
melawan atau terus menerus menentang Allah nescaya dapat
dikalahkan oleh Allah. Ini kerana Allah SWT tak mungkin dapat
Manfaatnya :
dikalahkan atau ditundukkan.
Barang siapa mengamalkanlah dzikir ini sebanyak
mungkin, maka ia mempunyai fadhilat yang besar
sekali, antaranya untuk mengembalikan kekuatan
sehingga musuh merasa gentar untuk mengganggu.
14. Al Karim
Kata ini adalah kata dasar, di mana Allah menyifatkan diri-Nya sebagai
sifat mubalaghah, yakni bersifat adil yang sempurna. Dia bersih dari sifat
aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara
hukum-Nya mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah, bahwasanya tidak ada
bagi manusia itu kecuali apa yang dia usahakan, dan bahwa hasil dari segala
usahanya itu akan dilihatnya. Sesungguhnya, orang-orang yang saleh berada di
dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, dan bahwa orang-orang durhaka
akan dimasukkan ke dalam api neraka jahanam
15. Al - Akhir
Al-Akhir adalah Zat yang memiliki sifat kekal dan Maha Akhir yang tidak ada sesuatu pun
setelah-Nya. Nama ini disebutkan di dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
"Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu."
( QS. Al-Hadid : 3 ).
Sedangkan zat dan sifat Allah SWT seperti keperkasaan, kemahatinggian,
rahmat, kemampuan, kerajaan, dan kekuatan Allah adalah sifat yang kekal
abadi.Kekal adalah sifat Zat Allah, karena Allah adalah Zat yang Mahaakhir tiada
sesuatupun setelah-Nya.