SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
OLEH: 
Nur Azizah - 12110018
Monopoli 
Menurut ketentuan Pasal 1 No.1 Undang-Undang Antimonopoli, dikemukakan bahwa monopoli adalah 
penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku 
usaha atau satu kelompok pelaku usaha. 
Praktik Monopoli 
Dalam ketentuan Pasal 1 No.2 Undang-Undang Antimonopoli dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan 
praktik monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang 
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga 
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. 
Pemusatan Kekuatan Ekonomi 
Yang dimaksud dengan pemusatan kekuatan ekonomi dalam Pasal 1 No.3 Undang-Undang Antimonopoli 
adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasar bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga 
dapat menentukan harga barang dan atau jasa. 
Persaingan Usaha Tidak Sehat 
Menurut rumusan Pasal 1 No.6 Undang-Undang Antimonopoli, yang dimaksud dengan persaingan usaha 
tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran 
barang atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum 
atau menghambat persaingan usaha.
1. Monopoly By Law 
UUD 1945 pasal 33 ayat 3 juga membenarkan adanya 
monopoli jenis ini, yaitu dengan memberikan monopoli 
bagi negara untuk menguasai bumi dan air dan 
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya serta 
cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup 
orang banyak.
2. Monopoly By Nature 
Monopoli alamiah yang muncul karena keadaan 
alam yang khas atau berciri khusus, seperti 
kesuburan tanah, iklim yang sesuai ayau karena 
mengandung kekayaan bahan tambang tertentu. 
Monopoli alamiah ini hanya dimiliki oleh daerah-daerah 
tertentu.
3. Monopoly By License 
Hak paten atau hak cipta adalah monopoli 
berdasarkan hukum karena pengetahuan-kemampuan 
khusus (special knowledge) 
yang menciptakan daya monopoli secara 
teknik.
4. Monopoli karena Terbentuknya Struktur 
Pasar Akibat Perilaku dan Sifat Manusia 
Sifat-sifat dasar manusia yang menginginkan 
keuntungan besar dalam waktu yang singkat 
dan dengan pengorbanan dan modal yang 
sekecil mungkin atau sebaliknya, dengan 
menggunakan modal (capital) yang sangat 
besar untuk memperoleh posisi dominan guna 
menggusur para pesaing yang ada.
Manusia sebagai mahluk yang mempunyai ambisi tentunya ingin menjadi yang terbaik. 
Oleh sebab itu dalam persaingan usahapun pastinya pelaku usaha ingin menjadi yang 
terbaik, untuk mewujudkan itu semua maka akan ditempuh segala cara untuk 
meraihnya 
Kalo sudah begitu apa yang akan terjadi pada persaingan usaha??? 
Sebagai contoh saja apabila satu pelaku usaha atau kelompok usaha yang mempunyai 
modal yang besar (Perusahaan Raksasa), Perusahaan raksasa ini akan memberlakukan 
harga dibawah harga pasar (Jual Rugi), gunanya untuk apa? tidak lain tentunya untuk 
mematikan persaingan dengan pelaku usaha pesaing yang tidak mempunyai modal yang 
besar. 
Dengan diberlakukannya harga yang murah, secara otomatis konsumen akan berduyun-duyun 
untuk membelinya. Kemudian apa yang terjadi!!!! Pelaku usaha pesaing yang 
menjual barang sejenis akan gulung tikar alias bangkrut. Lalu????? Dengan bangkrutnya 
pelaku usaha pesaing maka yang terjadi dipasar tidak akan ada lagi persaingan, karena 
yang tersisa hanya satu pelaku usaha. 
Terus dampaknya terhadap konsumen apa????? 
Sudah jelas jika ada satu pelaku usaha yang menjual satu jenis barang dan atau jasa, 
maka dengan seenaknya dia akan mempermainkan harga barang dan atau jasa. dengan 
begitu konsumenlah yang akan dirugikan, mau beli mahal gak beli butuh, akhirnya mau 
ga mau harus beli karena butuh.
Pada dasarnya, sebelum 1999 persaingan curang telah diatur dalam beberapa Undang-Undang 
akan tetapi belum komprehensif. Pada 1993-1994 Departemen Perdagangan dan Fakultas Hukum 
Universitas Indonesia membuat Naskah Akademik Undang-undang Persaingan Sehat di bidang 
perdagangan. Selanjutnya, pada 1995 Partai Demokrasi Indonesia menghasilkan Rancangan 
Undang-undang Antimonopoli. 
Semuanya tenggelam sebelum sampai pada tahap pembahasan di legislatif. Akhirnya, pada 1998 
ketika Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan Indonesia bekerja sama dengan 
IMF sebagai upaya memulihkan perekonomian yang terpuruk. Salah satu syarat yang diajukan 
IMF dalam Letter of Intent (LoI) agar Indonesia membuat undang-undang yang khusus mengatur 
antimonopoli. 
Atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1998 dibuatlah Rancangan Undang-undang 
Persaingan Usaha yang kemudian disahkan serta ditandatangani Presiden pada 5 Maret 
1999 dan lahirlah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli 
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
No Aturan Perundang-Undangan Pasal Isi 
1 KUH Pidana (W.v.S) Pasal 382 
bis 
Larangan dan ancaman pidana bagi pihak yang melakukan 
perdagangan curang 
2 B.W. Pasal 1365 Setiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian pada 
orang lain mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian tersebut 
untuk memberi ganti rugi. 
3 UU PA No.5 Tahun 1960 Pasal 13 Monopoli di bidang pertanahan harus dicegah. 
4 UU No. 19 Tahun 1992/ UU No.14 
Tahun 1997 tentang Merek 
Pasal 81 
dan 82 
Ancaman pidana bagi perbuatan curang dalam pemakaian merek 
5 UU No. 5 Tahun 1984 tentang 
Perindustrian 
Pasal 7 (3) Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh salah satu 
kelompok atau perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan 
masyarakat 
6 UU No 1 Tahun 1995 tentang 
Perseroan Terbatas 
Pasal 104 
Ayat 1 
Mencegah kemungkinan terjadinya monopoli atau yang merugikan 
masyarakat akibat penggabungan, peleburan dan pengambil alihan 
perusahaan 
7 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar 
Modal 
Pasal 10 Melarang adanya ketentuan yang menghambat adanya persaingan 
sehat dalam pasar modal 
8 UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha 
Kecil 
Pasal 8 (b) Mencegah pembentukan struktur pasar pasar yang dapat melahirkan 
persaingan yang tidak wajar dalam bentuk monopoli, oligopoli, dan 
monopoli yang merugikan usaha kecil. 
9 Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 
Tahun 1998 tentang Penggabungan, 
Peleburan dan Pengambilalihan 
Perseroan Terbatas 
Pasal 4(1b) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan perusahaan, hanya 
dapat dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan 
persaingan sehat 
10 Peraturan Pemerintah (PP) No. 70 
Tahun 1992 tentang Bank Umum. 
Pasal 15 (1) Merjer dan konsolidasi hanya dapat dilakukan setelah ada izin dari 
Menkeu.
Bab I: Ketentuan Umum (Pasal 1) 
Bab II : Asas dan Tujuan (Pasal 2 s/d Pasal 3) 
Bab III : Perjanjian yang Dilarang 
Bab IV : Kegiatan Yang Dilarang, 
Bab V : Posisi Dominan, 
Bab VI : Komisi Pengawas Persaingan Usaha, 
Bab VII : Tata Cara Penanganan Perkara (Pasal 38 s/d 
Pasal 46) 
Bab VIII : Sanksi, yang terdiri dari : 
Bab IX : Ketentuan Lain, yang berisi mengenai : 
Pengecualian (Pasal 50 s/d Pasal 51) 
Bab X : Ketentuan Peralihan (Pasal 52) 
Bab XI : Ketentuan Penutup
Sesuai yang tercantum dalam ketentuan Pasal 2 Undang- 
Undang Antimonopoli yang berisi : 
“Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan 
usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan 
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku 
usaha dan kepentingan umum”.
tercantum dalam ketentuan Pasal 3 Undang-Undang 
Antimonopoli yang memuat : 
1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi 
ekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan 
kesejahteraan rakyat. 
2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan 
persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya 
kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku 
usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha 
kecil. 
3. Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha 
tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha. 
4. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
Perjanjian yang dilarang dalam UU No.5/1999 tersebut 
adalah perjanjian dalam bentuk sebagai berikut : 
1. Oligopoli 
Perjanjian untuk menguasai produksi dan/atau 
pemasaran barang atau menguasai penggunaan jasa oleh 
2 s.d. 3 pelaku usaha atau 2 s.d. 3 kelompok pelaku usaha 
tertentu.
2. Penetapan Harga 
Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya 
bersaing, sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untuk 
mengatur harga. Hal ini bisa juga disebut kartel harga. 
3. Pembagian Wilayah 
Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya 
bersaing, untuk berbagi wilayah pemasaran.
4. Pemboikotan 
Perjanjian di antara beberapa pelaku usaha untuk: 
a) Menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barrier); 
b) Membatasi ruang gerak pelaku usaha lain untuk menjual 
atau membeli suatu produk. 
5. Kartel 
Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, 
sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untuk mengatur kuota 
produksi, dan/atau alokasi pasar. Kartel juga bisa dilakukan 
untuk harga (menjadi price fixing).
6. Trust 
Perjanjian kerja sama di antara pelaku usaha dengan 
cara menggabungkan diri menjadi perseroan lebih 
besar, tetapi eksistensi perusahaan masing-masing 
tetap ada. 
7. Oligopsoni 
Perjanjian untuk menguasai penerimaan pasokan 
barang/jasa dalam suatu pasar oleh 2 s.d. 3 pelaku 
usaha atau 2 s.d. 3 kelompok pelaku usaha tertentu.
8. Integrasi Vertikal 
Perjanjian di antara perusahaan-perusahaan 
yang berada dalam satu 
rangkaian jenjang produksi barang 
tertentu, namun semuanya berada dalam 
kontrol satu tangan (satu afiliasi), untuk 
secara bersama-sama memenangkan 
persaingan secara tidak sehat.
9. Perjanjian Tertutup 
Perjanjian di antara pemasok dan penjual produk 
untuk memastikan pelaku usaha lainnya tidak 
diberi akses memperoleh pasokan yang sama atau 
barang itu tidak dijual ke pihak tertentu. 
10. Perjanjian dengan pihak luar negeri 
Semua bentuk perjanjian yang dilarang tidak hanya 
dilakukan antarsesama pelaku usaha dalam negeri, 
tetapi juga dengan pelaku usaha dari luar negeri.
 Monopoli 
Kegiatan menguasai atas produksi dan/atau pemasaran 
barang atau menguasai penggunaan jasa oleh satu pelaku 
usaha atau satu kelompok pelaku usaha tertentu. 
 Monopsoni 
Kegiatan menguasai atas penerimaan pasokan barang/jasa 
dalam suatu pasar oleh satu pelaku usaha atau satu 
kelompok pelaku usaha tertentu.
 Penguasaan Pasar 
Ada beberapa kegiatan yang termasuk kategori kegiatan 
penguasaan pasar yang dilarang: 
a) Menolak/menghalangi masuknya pelaku usaha baru 
(entry barier); 
b) Menghalangi konsumen berhubungan dengan pelaku 
usaha saingannya; 
c) Membatasi peredaran/penjualan barang/jasa pelaku 
usaha lain; 
d) Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha 
lain; 
e) Menjual rugi (banting harga).
 Persekongkolan 
Kegiatan (konspirasi) dalam rangka memenangkan suatu 
persaingan usaha secara tidak sehat, dalam bentuk: 
 Persekongkolan untuk memenangkan tender; 
 Persekongkolan mencuri rahasia perusahaan saingan; 
 Persekongkolan merusak kualitas/citra produk saingan.
Posisi Dominan adalah suatu keadaan dimana pelaku usaha 
dalam memasarkan produknya tidak mempunyai pesaing yang 
berarti di pasar yang bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa 
pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai posisi 
tertinggi di antara pesaingnya di pasar yang bersangkutan dalam 
kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada 
pasokan dan penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan 
pasokan atau permintaan barang dan jasa tertentu. 
Bentuk - Bentuk Posisi Dominan dan Penyalahgunaannya 
Posisi Dominan yang bersifat umum / Pasal 25 ayat (1) dan 
ayat (2) 
 Posisi Dominan karena jabatan rangkap 
Posisi Dominan karena pemilikan saham mayoritas 
Posisi Dominan karena pengambilalihan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah lembaga baru yang 
diperkenalkan dalam UU No. 5 Tahun 1999. Pembentukannya secara resmi melalui 
Kepres No. 75 Tahun 1999 dengan melalui serangkaian tahap pemilihan yang cukup 
alot melibatkan Pemerintah dan DPR 
Kewenangan Tugas 
1. Menerima laporan dari masyarakat / pelaku usaha; 
2. Melakukan penelitian tentang dugaan pelanggaran UU 
No. 5 / 1999; 
3. Melakukan penyelidikan / pemeriksaan; 
4. Menyimpulkan hasil penyelidikan / pemeriksaan; 
5. Memanggil pelaku usaha yang diduga melanggar; 
6. Memanggil & menghadirkan saksi, saksi ahli, dll. 
7. Meminta bantuan penyidik 
8. Meminta keterangan instansi pemerintah; 
9. Mendapatkan, meneliti, menilai alat bukti; 
10. Memutuskan dan menetapkan kerugian; 
11. Memberitahu putusan ke pihak-pihak; 
12. Menjatuhkan sanksi administratif. 
1. Menilai perjanjian di antara pelaku usaha; 
2. Menilai kegiatan pelaku usaha; 
3. Menilai ada tidaknya penyalahgunaan posisi 
dominan; 
4. Memberi saran pertimbangan atas kebijakan 
Pemerintah; 
5. Menyusun pedoman dan publikasi; 
6. Memberi laporan kerja secara berkala kepada 
Presiden dan DPR; 
7. Mengambil tindakan sesuai kewenangannya
No Pasal Uraian PIDANA POKOK PIDANA TAMBAHAN ADMINISTRATIF 
1 2 3 
1 Ps. 4 Oligopoli Ya – – Ya Ya 
2 Ps. 5 Penetapan harga – Ya – Ya Ya 
3 Ps. 6 Diskriminasi harga – Ya – Ya Ya 
4 Ps. 7 Penetapan di bawah harga pasar – Ya – Ya Ya 
5 Ps. 8 Penetapan harga maksimal – Ya – Ya Ya 
6 Ps. 9 Pembagian wilayah Ya – – Ya Ya 
7 Ps. 10 Pemboikotan Ya – – Ya Ya 
8 Ps. 11 Kartel Ya – – Ya Ya 
9 Ps. 12 Trust Ya – – Ya Ya 
10 Ps. 13 Oligopsoni Ya – – Ya Ya 
11 Ps. 14 Integrasi vertical Ya – – Ya Ya 
12 Ps. 15 Perjanjian tertutup – Ya – Ya Ya 
13 Ps. 16 Perjanjian dengan pihak asing Ya – – Ya Ya 
14 Ps. 17 Monopoli Ya – – Ya Ya 
15 Ps. 18 Monopsoni Ya – – Ya Ya 
16 Ps. 19 Penguasaan pasar Ya – – Ya Ya 
17 Ps. 20 Jual rugi – Ya – Ya Ya 
18 Ps. 21 Penetapan biaya secara curang – Ya – Ya Ya 
19 Ps. 22 Sekongkol tender – Ya – Ya Ya 
20 Ps. 23 Sekongkol informasi rahasia – Ya – Ya Ya 
21 Ps. 24 Sekongkol hambat pesaing – Ya – Ya Ya 
22 Ps. 25 Penyalahgunaan posisi dominan Ya – – Ya Ya 
23 Ps. 26 Jabatan rangkap – Ya – Ya Ya 
24 Ps. 27 Pemilikan saham Ya – – Ya Ya 
25 Ps. 28 Gabung, lebur,ambil alih Ya – – Ya Ya 
26 Ps. 41 Hambat penyelidik/pemeriksa – – Ya Ya Ya
Pasal 50 
Yang dikecualikan dari ketentuan undang-undang ini adalah: 
a) Perbuatan dan atau perjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang 
berlaku; atau 
b) Perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi, paten, merek dagang, 
hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang, serta perjanjian 
yang berkaitan dengan waralaba; atau 
c) Perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan atau 
menghalangi persaingan; atau 
d) Perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok kembali 
barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan; atau 
e) Perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat luas; 
atau 
f) Perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia; atau 
g) Perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu kebutuhan dan 
atau pasokan pasar dalam negeri; atau 
h) Pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; atau 
i) Kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya. 
Pasal 51 
“Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran barang 
dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi yang penting 
bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara dan 
atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah”.
Dampak – Dampak UU Antimonopoli bagi Prlaku Usaha : 
•pelaku usaha tidak boleh menjalankan usaha dengan cara tidak fair 
•pelaku usaha harus sungguh-sungguh bersaing dengan kompetitornya supaya tetap 
dapat eksis 
Dampak UU Antimonopoli Bagi Masyarakat (Konsumen) 
•Dampak UU Antimonopoli bagi masyarakat (konsumen) sangat dirasakan, yaitu 
akibat persaingan antara pelaku usaha masyarakat mempunyai pilihan dalam membeli 
suatu produk tertentu, baik dari aspek harga, kualitas maupun pelayanannya 
•dengan kehadiran UU Antimonopoli ini membuat konsumen lebih bisa menikmati 
fasilitas-fasiltas yang dulunya adalah barang mewah karena harga yang tidak 
terjangkau seperti fasilitas komunikasi seluler. 
Dampak UU Antimonopoli Bagi Pemerintah 
•Kehadiran UU Antimonopoli ini jelas sangat membantu tugas berat pemerintah 
dalam mengawasi persaingan usaha yang kerap merugikan masyarakat dalam 
mendapatkan pelayanan produk-produk yang dihasilkan oleh dunia usaha 
•Di sisi lain, perusahan-perusahaan miliki pemerintah (BUMN) yang melayani 
kebutuhan publik seperti listrik (PLN), pos (PT. Pos Indonesia), pelayaran (PT. Pelni), 
maskapai penerbangan (PT. Garuda Indonesia), dll dituntut untuk dikelola secara 
benar dan professional dan tidak dimungkinkan lagi melakukan praktek monopoli 
atau diberi hak istimewa sesuai dengan tuntutan UU Antimonopoli.
1.Menurut Anda sebagai Mahasiswa, sudah efektifkah 
hukum Persaingan Usaha yang ada di Indonesia? Jika 
sudah, apa alasan anda? Jika belum, apa saran Anda? 
2. Jika Anda seorang Pengusaha , Bagaimana cara Anda 
untuk menghindari persaingan usaha tidak sehat? 
3. Setujukah anda jika seandainya, PT. PLN dialihkan ke 
tangan swasta? Mengapa?

More Related Content

What's hot

HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA Fair Nurfachrizi
 
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Leks&Co
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
Hukum persaingan power point
Hukum persaingan power pointHukum persaingan power point
Hukum persaingan power pointElisha Queen
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumenrianymonika
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumEga Jalaludin
 
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehatAntimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehatAnchi Geger
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatAriee Moeslim
 

What's hot (20)

Hukum Jaminan
Hukum JaminanHukum Jaminan
Hukum Jaminan
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
 
Hukum Perbankan
Hukum PerbankanHukum Perbankan
Hukum Perbankan
 
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank SyariahKalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
 
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Hukum Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
Hukum persaingan power point
Hukum persaingan power pointHukum persaingan power point
Hukum persaingan power point
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
Ppt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan KonsumenPpt Perlindungan Konsumen
Ppt Perlindungan Konsumen
 
Hukum Kepailitan
Hukum Kepailitan Hukum Kepailitan
Hukum Kepailitan
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehatAntimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
Antimonopoli dan persaingan usaha tidak sehat
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
Hukum Surat Berharga
Hukum Surat BerhargaHukum Surat Berharga
Hukum Surat Berharga
 
Mengenal pasar keuangan
Mengenal pasar keuanganMengenal pasar keuangan
Mengenal pasar keuangan
 

Viewers also liked

Hukum bisnis : hukum persaingan usaha
Hukum bisnis : hukum persaingan usahaHukum bisnis : hukum persaingan usaha
Hukum bisnis : hukum persaingan usahaYudha Kusuma
 
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehatRevisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehatNimah Lavigne
 
Tentang Chairul Tanjung dan kesuksesannya
Tentang Chairul Tanjung dan kesuksesannyaTentang Chairul Tanjung dan kesuksesannya
Tentang Chairul Tanjung dan kesuksesannyaDiah Roshyta Sari
 
Chairul tanjung
Chairul tanjungChairul tanjung
Chairul tanjungsaryul
 
Power Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Power Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak SingkongPower Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Power Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak SingkongPembayun Puji Astuti
 
Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"Putri Sanuria
 
Biografi Chairul Tanjung
Biografi Chairul TanjungBiografi Chairul Tanjung
Biografi Chairul TanjungDini Audi
 
Chairul tanjung ppt
Chairul tanjung pptChairul tanjung ppt
Chairul tanjung pptDea Daulika
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaJohn Manullang
 

Viewers also liked (13)

Hukum bisnis : hukum persaingan usaha
Hukum bisnis : hukum persaingan usahaHukum bisnis : hukum persaingan usaha
Hukum bisnis : hukum persaingan usaha
 
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehatRevisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
Revisi anti monopoli & persaingan usaha tdk sehat
 
Kewirausahaan ii
Kewirausahaan iiKewirausahaan ii
Kewirausahaan ii
 
Chairul Tanjung inspirator bangsa
Chairul Tanjung inspirator bangsaChairul Tanjung inspirator bangsa
Chairul Tanjung inspirator bangsa
 
Tentang Chairul Tanjung dan kesuksesannya
Tentang Chairul Tanjung dan kesuksesannyaTentang Chairul Tanjung dan kesuksesannya
Tentang Chairul Tanjung dan kesuksesannya
 
Chairul tanjung
Chairul tanjungChairul tanjung
Chairul tanjung
 
Power Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Power Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak SingkongPower Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong
Power Point Bedah Buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong
 
Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"Hukum Bisnis "Kepailitan"
Hukum Bisnis "Kepailitan"
 
Inspirational Entrepreneur: Chairul Tanjung
Inspirational Entrepreneur: Chairul TanjungInspirational Entrepreneur: Chairul Tanjung
Inspirational Entrepreneur: Chairul Tanjung
 
Biografi Chairul Tanjung
Biografi Chairul TanjungBiografi Chairul Tanjung
Biografi Chairul Tanjung
 
Chairul tanjung ppt
Chairul tanjung pptChairul tanjung ppt
Chairul tanjung ppt
 
Chairul Tanjung
Chairul TanjungChairul Tanjung
Chairul Tanjung
 
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian KerjasamaContoh Surat Perjanjian Kerjasama
Contoh Surat Perjanjian Kerjasama
 

Similar to MONOPOLI UU

10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...Novi Siti
 
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...angelaregife
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...Hayyu Safitri
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...angelaregife
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Dyana Anggraini
 
HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...
HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...
HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...ZahraKamila4
 
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...SINDINALURITA1
 
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hefti Juliza
 
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...An Nisa Rizki Yulianti
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...megiirianti083
 
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Dyana Anggraini
 
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...sucimeidianapratiwi
 
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehatPengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehatAnchi Geger
 
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.docHbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.docAgnesMonica14
 
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...Santirzkamalia
 
Pasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehatPasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehatAnchi Geger
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...Hayyu Safitri
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Dyana Anggraini
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...febrysaragih
 

Similar to MONOPOLI UU (20)

10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
10. hbl,novi siti sholekah, prof.dr.hapzi ali, cma , anti monopoli dan persai...
 
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
01 hbll, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, anti mono...
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak seha...
 
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
10, hbl, angela regife laksmy situmorang, hapzi ali, anti monopoli dan persai...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
 
HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...
HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...
HBL 10, ZAHRA KAMILA, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN TIDAK SEHAT, UN...
 
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
10, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak...
 
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
10 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan b...
 
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
Hbl minggu 10, hefti juliza, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan usaha, u...
 
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
10,hbl,an nisa rizki yulianti,hapzi ali,anti monopoli & persaingan bisnis...
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, anti moopoli dan persaingan bisnis tid...
 
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
Hbl 1, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak ...
 
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
HBL 10, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS...
 
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehatPengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
Pengertin pasar monopoli persaingan tidak sehat
 
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.docHbl, agnes monica, anti monopoli  dan persaingan sehat.doc
Hbl, agnes monica, anti monopoli dan persaingan sehat.doc
 
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
Hbl 10, santi rizki amalia, prof hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tida...
 
Pasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehatPasar monopoli tidak sehat
Pasar monopoli tidak sehat
 
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
Hbl, hayyu safitri, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan tidak sehat, univ...
 
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
Hbl, dyana anggraini, hapzi ali, anti monopoli dan persaingan bisnis tidak se...
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ANTI MONOPOLI DAN PERSAINGAN BISNIS TI...
 

Recently uploaded

hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxmaxandrew9
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxAchmadHidayaht
 
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyatzidantalfayaed
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfCI kumparan
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubarazannialzur
 

Recently uploaded (6)

hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptxhukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
hukum Anti korupsi & Pencucian uang studi kasus AKIL MOCHTAR_Kelompok 3.pptx
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
 
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan RakyatPemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
Pemahaman Mahasiswa Gen Z di Tentang Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Rakyat
 
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdfPENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
PENGUMUMAN SAYEMBARA MASKOT DAN JINGLE PILKADA DKI JAKARTA.pdf
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubaraSNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
SNI 5015 2019 estimasi sumerdaya dan cadangan batubara
 

MONOPOLI UU

  • 1. OLEH: Nur Azizah - 12110018
  • 2. Monopoli Menurut ketentuan Pasal 1 No.1 Undang-Undang Antimonopoli, dikemukakan bahwa monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha. Praktik Monopoli Dalam ketentuan Pasal 1 No.2 Undang-Undang Antimonopoli dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan praktik monopoli adalah pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Pemusatan Kekuatan Ekonomi Yang dimaksud dengan pemusatan kekuatan ekonomi dalam Pasal 1 No.3 Undang-Undang Antimonopoli adalah penguasaan yang nyata atas suatu pasar bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat menentukan harga barang dan atau jasa. Persaingan Usaha Tidak Sehat Menurut rumusan Pasal 1 No.6 Undang-Undang Antimonopoli, yang dimaksud dengan persaingan usaha tidak sehat adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha.
  • 3. 1. Monopoly By Law UUD 1945 pasal 33 ayat 3 juga membenarkan adanya monopoli jenis ini, yaitu dengan memberikan monopoli bagi negara untuk menguasai bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya serta cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak.
  • 4. 2. Monopoly By Nature Monopoli alamiah yang muncul karena keadaan alam yang khas atau berciri khusus, seperti kesuburan tanah, iklim yang sesuai ayau karena mengandung kekayaan bahan tambang tertentu. Monopoli alamiah ini hanya dimiliki oleh daerah-daerah tertentu.
  • 5. 3. Monopoly By License Hak paten atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hukum karena pengetahuan-kemampuan khusus (special knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik.
  • 6. 4. Monopoli karena Terbentuknya Struktur Pasar Akibat Perilaku dan Sifat Manusia Sifat-sifat dasar manusia yang menginginkan keuntungan besar dalam waktu yang singkat dan dengan pengorbanan dan modal yang sekecil mungkin atau sebaliknya, dengan menggunakan modal (capital) yang sangat besar untuk memperoleh posisi dominan guna menggusur para pesaing yang ada.
  • 7. Manusia sebagai mahluk yang mempunyai ambisi tentunya ingin menjadi yang terbaik. Oleh sebab itu dalam persaingan usahapun pastinya pelaku usaha ingin menjadi yang terbaik, untuk mewujudkan itu semua maka akan ditempuh segala cara untuk meraihnya Kalo sudah begitu apa yang akan terjadi pada persaingan usaha??? Sebagai contoh saja apabila satu pelaku usaha atau kelompok usaha yang mempunyai modal yang besar (Perusahaan Raksasa), Perusahaan raksasa ini akan memberlakukan harga dibawah harga pasar (Jual Rugi), gunanya untuk apa? tidak lain tentunya untuk mematikan persaingan dengan pelaku usaha pesaing yang tidak mempunyai modal yang besar. Dengan diberlakukannya harga yang murah, secara otomatis konsumen akan berduyun-duyun untuk membelinya. Kemudian apa yang terjadi!!!! Pelaku usaha pesaing yang menjual barang sejenis akan gulung tikar alias bangkrut. Lalu????? Dengan bangkrutnya pelaku usaha pesaing maka yang terjadi dipasar tidak akan ada lagi persaingan, karena yang tersisa hanya satu pelaku usaha. Terus dampaknya terhadap konsumen apa????? Sudah jelas jika ada satu pelaku usaha yang menjual satu jenis barang dan atau jasa, maka dengan seenaknya dia akan mempermainkan harga barang dan atau jasa. dengan begitu konsumenlah yang akan dirugikan, mau beli mahal gak beli butuh, akhirnya mau ga mau harus beli karena butuh.
  • 8. Pada dasarnya, sebelum 1999 persaingan curang telah diatur dalam beberapa Undang-Undang akan tetapi belum komprehensif. Pada 1993-1994 Departemen Perdagangan dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia membuat Naskah Akademik Undang-undang Persaingan Sehat di bidang perdagangan. Selanjutnya, pada 1995 Partai Demokrasi Indonesia menghasilkan Rancangan Undang-undang Antimonopoli. Semuanya tenggelam sebelum sampai pada tahap pembahasan di legislatif. Akhirnya, pada 1998 ketika Indonesia mengalami krisis moneter yang mengakibatkan Indonesia bekerja sama dengan IMF sebagai upaya memulihkan perekonomian yang terpuruk. Salah satu syarat yang diajukan IMF dalam Letter of Intent (LoI) agar Indonesia membuat undang-undang yang khusus mengatur antimonopoli. Atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tahun 1998 dibuatlah Rancangan Undang-undang Persaingan Usaha yang kemudian disahkan serta ditandatangani Presiden pada 5 Maret 1999 dan lahirlah Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
  • 9. No Aturan Perundang-Undangan Pasal Isi 1 KUH Pidana (W.v.S) Pasal 382 bis Larangan dan ancaman pidana bagi pihak yang melakukan perdagangan curang 2 B.W. Pasal 1365 Setiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian pada orang lain mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian tersebut untuk memberi ganti rugi. 3 UU PA No.5 Tahun 1960 Pasal 13 Monopoli di bidang pertanahan harus dicegah. 4 UU No. 19 Tahun 1992/ UU No.14 Tahun 1997 tentang Merek Pasal 81 dan 82 Ancaman pidana bagi perbuatan curang dalam pemakaian merek 5 UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian Pasal 7 (3) Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh salah satu kelompok atau perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat 6 UU No 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas Pasal 104 Ayat 1 Mencegah kemungkinan terjadinya monopoli atau yang merugikan masyarakat akibat penggabungan, peleburan dan pengambil alihan perusahaan 7 UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 10 Melarang adanya ketentuan yang menghambat adanya persaingan sehat dalam pasar modal 8 UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil Pasal 8 (b) Mencegah pembentukan struktur pasar pasar yang dapat melahirkan persaingan yang tidak wajar dalam bentuk monopoli, oligopoli, dan monopoli yang merugikan usaha kecil. 9 Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan Perseroan Terbatas Pasal 4(1b) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan perusahaan, hanya dapat dilakukan dengan memperhatikan kepentingan masyarakat dan persaingan sehat 10 Peraturan Pemerintah (PP) No. 70 Tahun 1992 tentang Bank Umum. Pasal 15 (1) Merjer dan konsolidasi hanya dapat dilakukan setelah ada izin dari Menkeu.
  • 10. Bab I: Ketentuan Umum (Pasal 1) Bab II : Asas dan Tujuan (Pasal 2 s/d Pasal 3) Bab III : Perjanjian yang Dilarang Bab IV : Kegiatan Yang Dilarang, Bab V : Posisi Dominan, Bab VI : Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Bab VII : Tata Cara Penanganan Perkara (Pasal 38 s/d Pasal 46) Bab VIII : Sanksi, yang terdiri dari : Bab IX : Ketentuan Lain, yang berisi mengenai : Pengecualian (Pasal 50 s/d Pasal 51) Bab X : Ketentuan Peralihan (Pasal 52) Bab XI : Ketentuan Penutup
  • 11. Sesuai yang tercantum dalam ketentuan Pasal 2 Undang- Undang Antimonopoli yang berisi : “Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum”.
  • 12. tercantum dalam ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Antimonopoli yang memuat : 1. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. 2. Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan pelaku usaha kecil. 3. Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha. 4. Terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
  • 13. Perjanjian yang dilarang dalam UU No.5/1999 tersebut adalah perjanjian dalam bentuk sebagai berikut : 1. Oligopoli Perjanjian untuk menguasai produksi dan/atau pemasaran barang atau menguasai penggunaan jasa oleh 2 s.d. 3 pelaku usaha atau 2 s.d. 3 kelompok pelaku usaha tertentu.
  • 14. 2. Penetapan Harga Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untuk mengatur harga. Hal ini bisa juga disebut kartel harga. 3. Pembagian Wilayah Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, untuk berbagi wilayah pemasaran.
  • 15. 4. Pemboikotan Perjanjian di antara beberapa pelaku usaha untuk: a) Menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barrier); b) Membatasi ruang gerak pelaku usaha lain untuk menjual atau membeli suatu produk. 5. Kartel Perjanjian di antara pelaku usaha yang seharusnya bersaing, sehingga terjadi koordinasi (kolusi) untuk mengatur kuota produksi, dan/atau alokasi pasar. Kartel juga bisa dilakukan untuk harga (menjadi price fixing).
  • 16. 6. Trust Perjanjian kerja sama di antara pelaku usaha dengan cara menggabungkan diri menjadi perseroan lebih besar, tetapi eksistensi perusahaan masing-masing tetap ada. 7. Oligopsoni Perjanjian untuk menguasai penerimaan pasokan barang/jasa dalam suatu pasar oleh 2 s.d. 3 pelaku usaha atau 2 s.d. 3 kelompok pelaku usaha tertentu.
  • 17. 8. Integrasi Vertikal Perjanjian di antara perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu rangkaian jenjang produksi barang tertentu, namun semuanya berada dalam kontrol satu tangan (satu afiliasi), untuk secara bersama-sama memenangkan persaingan secara tidak sehat.
  • 18. 9. Perjanjian Tertutup Perjanjian di antara pemasok dan penjual produk untuk memastikan pelaku usaha lainnya tidak diberi akses memperoleh pasokan yang sama atau barang itu tidak dijual ke pihak tertentu. 10. Perjanjian dengan pihak luar negeri Semua bentuk perjanjian yang dilarang tidak hanya dilakukan antarsesama pelaku usaha dalam negeri, tetapi juga dengan pelaku usaha dari luar negeri.
  • 19.  Monopoli Kegiatan menguasai atas produksi dan/atau pemasaran barang atau menguasai penggunaan jasa oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha tertentu.  Monopsoni Kegiatan menguasai atas penerimaan pasokan barang/jasa dalam suatu pasar oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha tertentu.
  • 20.  Penguasaan Pasar Ada beberapa kegiatan yang termasuk kategori kegiatan penguasaan pasar yang dilarang: a) Menolak/menghalangi masuknya pelaku usaha baru (entry barier); b) Menghalangi konsumen berhubungan dengan pelaku usaha saingannya; c) Membatasi peredaran/penjualan barang/jasa pelaku usaha lain; d) Melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha lain; e) Menjual rugi (banting harga).
  • 21.  Persekongkolan Kegiatan (konspirasi) dalam rangka memenangkan suatu persaingan usaha secara tidak sehat, dalam bentuk:  Persekongkolan untuk memenangkan tender;  Persekongkolan mencuri rahasia perusahaan saingan;  Persekongkolan merusak kualitas/citra produk saingan.
  • 22. Posisi Dominan adalah suatu keadaan dimana pelaku usaha dalam memasarkan produknya tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar yang bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar yang bersangkutan dalam kaitan dengan kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan dan penjualan, serta kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang dan jasa tertentu. Bentuk - Bentuk Posisi Dominan dan Penyalahgunaannya Posisi Dominan yang bersifat umum / Pasal 25 ayat (1) dan ayat (2)  Posisi Dominan karena jabatan rangkap Posisi Dominan karena pemilikan saham mayoritas Posisi Dominan karena pengambilalihan
  • 23. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) adalah lembaga baru yang diperkenalkan dalam UU No. 5 Tahun 1999. Pembentukannya secara resmi melalui Kepres No. 75 Tahun 1999 dengan melalui serangkaian tahap pemilihan yang cukup alot melibatkan Pemerintah dan DPR Kewenangan Tugas 1. Menerima laporan dari masyarakat / pelaku usaha; 2. Melakukan penelitian tentang dugaan pelanggaran UU No. 5 / 1999; 3. Melakukan penyelidikan / pemeriksaan; 4. Menyimpulkan hasil penyelidikan / pemeriksaan; 5. Memanggil pelaku usaha yang diduga melanggar; 6. Memanggil & menghadirkan saksi, saksi ahli, dll. 7. Meminta bantuan penyidik 8. Meminta keterangan instansi pemerintah; 9. Mendapatkan, meneliti, menilai alat bukti; 10. Memutuskan dan menetapkan kerugian; 11. Memberitahu putusan ke pihak-pihak; 12. Menjatuhkan sanksi administratif. 1. Menilai perjanjian di antara pelaku usaha; 2. Menilai kegiatan pelaku usaha; 3. Menilai ada tidaknya penyalahgunaan posisi dominan; 4. Memberi saran pertimbangan atas kebijakan Pemerintah; 5. Menyusun pedoman dan publikasi; 6. Memberi laporan kerja secara berkala kepada Presiden dan DPR; 7. Mengambil tindakan sesuai kewenangannya
  • 24.
  • 25. No Pasal Uraian PIDANA POKOK PIDANA TAMBAHAN ADMINISTRATIF 1 2 3 1 Ps. 4 Oligopoli Ya – – Ya Ya 2 Ps. 5 Penetapan harga – Ya – Ya Ya 3 Ps. 6 Diskriminasi harga – Ya – Ya Ya 4 Ps. 7 Penetapan di bawah harga pasar – Ya – Ya Ya 5 Ps. 8 Penetapan harga maksimal – Ya – Ya Ya 6 Ps. 9 Pembagian wilayah Ya – – Ya Ya 7 Ps. 10 Pemboikotan Ya – – Ya Ya 8 Ps. 11 Kartel Ya – – Ya Ya 9 Ps. 12 Trust Ya – – Ya Ya 10 Ps. 13 Oligopsoni Ya – – Ya Ya 11 Ps. 14 Integrasi vertical Ya – – Ya Ya 12 Ps. 15 Perjanjian tertutup – Ya – Ya Ya 13 Ps. 16 Perjanjian dengan pihak asing Ya – – Ya Ya 14 Ps. 17 Monopoli Ya – – Ya Ya 15 Ps. 18 Monopsoni Ya – – Ya Ya 16 Ps. 19 Penguasaan pasar Ya – – Ya Ya 17 Ps. 20 Jual rugi – Ya – Ya Ya 18 Ps. 21 Penetapan biaya secara curang – Ya – Ya Ya 19 Ps. 22 Sekongkol tender – Ya – Ya Ya 20 Ps. 23 Sekongkol informasi rahasia – Ya – Ya Ya 21 Ps. 24 Sekongkol hambat pesaing – Ya – Ya Ya 22 Ps. 25 Penyalahgunaan posisi dominan Ya – – Ya Ya 23 Ps. 26 Jabatan rangkap – Ya – Ya Ya 24 Ps. 27 Pemilikan saham Ya – – Ya Ya 25 Ps. 28 Gabung, lebur,ambil alih Ya – – Ya Ya 26 Ps. 41 Hambat penyelidik/pemeriksa – – Ya Ya Ya
  • 26. Pasal 50 Yang dikecualikan dari ketentuan undang-undang ini adalah: a) Perbuatan dan atau perjanjian yang bertujuan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku; atau b) Perjanjian yang berkaitan dengan hak atas kekayaan intelektual seperti lisensi, paten, merek dagang, hak cipta, desain produk industri, rangkaian elektronik terpadu, dan rahasia dagang, serta perjanjian yang berkaitan dengan waralaba; atau c) Perjanjian penetapan standar teknis produk barang dan atau jasa yang tidak mengekang dan atau menghalangi persaingan; atau d) Perjanjian dalam rangka keagenan yang isinya tidak memuat ketentuan untuk memasok kembali barang dan atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang telah diperjanjikan; atau e) Perjanjian kerja sama penelitian untuk peningkatan atau perbaikan standar hidup masyarakat luas; atau f) Perjanjian internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia; atau g) Perjanjian dan atau perbuatan yang bertujuan untuk ekspor yang tidak mengganggu kebutuhan dan atau pasokan pasar dalam negeri; atau h) Pelaku usaha yang tergolong dalam usaha kecil; atau i) Kegiatan usaha koperasi yang secara khusus bertujuan untuk melayani anggotanya. Pasal 51 “Monopoli dan atau pemusatan kegiatan yang berkaitan dengan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang menguasai hajat hidup orang banyak serta cabang-cabang produksi yang penting bagi negara diatur dengan undang-undang dan diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara dan atau badan atau lembaga yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah”.
  • 27. Dampak – Dampak UU Antimonopoli bagi Prlaku Usaha : •pelaku usaha tidak boleh menjalankan usaha dengan cara tidak fair •pelaku usaha harus sungguh-sungguh bersaing dengan kompetitornya supaya tetap dapat eksis Dampak UU Antimonopoli Bagi Masyarakat (Konsumen) •Dampak UU Antimonopoli bagi masyarakat (konsumen) sangat dirasakan, yaitu akibat persaingan antara pelaku usaha masyarakat mempunyai pilihan dalam membeli suatu produk tertentu, baik dari aspek harga, kualitas maupun pelayanannya •dengan kehadiran UU Antimonopoli ini membuat konsumen lebih bisa menikmati fasilitas-fasiltas yang dulunya adalah barang mewah karena harga yang tidak terjangkau seperti fasilitas komunikasi seluler. Dampak UU Antimonopoli Bagi Pemerintah •Kehadiran UU Antimonopoli ini jelas sangat membantu tugas berat pemerintah dalam mengawasi persaingan usaha yang kerap merugikan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan produk-produk yang dihasilkan oleh dunia usaha •Di sisi lain, perusahan-perusahaan miliki pemerintah (BUMN) yang melayani kebutuhan publik seperti listrik (PLN), pos (PT. Pos Indonesia), pelayaran (PT. Pelni), maskapai penerbangan (PT. Garuda Indonesia), dll dituntut untuk dikelola secara benar dan professional dan tidak dimungkinkan lagi melakukan praktek monopoli atau diberi hak istimewa sesuai dengan tuntutan UU Antimonopoli.
  • 28. 1.Menurut Anda sebagai Mahasiswa, sudah efektifkah hukum Persaingan Usaha yang ada di Indonesia? Jika sudah, apa alasan anda? Jika belum, apa saran Anda? 2. Jika Anda seorang Pengusaha , Bagaimana cara Anda untuk menghindari persaingan usaha tidak sehat? 3. Setujukah anda jika seandainya, PT. PLN dialihkan ke tangan swasta? Mengapa?