Rangkaian Arus AC yang terdiri atas R, L, dan C murni.
^_^ saya mahasiswa madura yang sekarang kuliah di UNIVERSITAS MADURA jurusan FKIP MATEMATIKA
Jl. Raya Panglegur KM 3,5 pamekasan
Come join us..
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Fisika: Rangkaian Arus AC RLC murni
1.
2. Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus
listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara
bolak-balik. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik
biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang
memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien.
Gerak lengkap (bolak-balik) dinamakan satu periode.Jangka
waktu satu periode adalah (t) detik (waktu periode).Banyaknya
periode setiap detik dinamakan frekuensi,dimana satuan utuk
frekuensi adalah Hertz (Hz).
Nilai efektif kuat arus/tegangan AC adalah arus/tegangan AC
yang dianggap setara dengan kuat arus/tegangan AC yang
menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu
penghantar dalam waktu yang sama.
Kuat arus efektif : Ief= Imaks/
Tegangan efektif : Vef= Vmaks/
3. Generator adalah alat yang dapat menimbulkan sumber
tegangan. Arus dan tegangan ac dapat dengan mudah
dihasilkan oleh generator ac. Cukup dengan memutar
sebuah gelung di antara medan magnetik yang dihasilkan
oleh pasang kutub U-S sebuah magnet.
Tegangan Bolak-Balik (V) yang ditimbulkan
oleh generator :
V=Vm sin ωt
=2πf = frekuensi anguler
Arus dan teganganbolak-balik dapat dinyatakan dalam
fungsi berikut:
i= Im sin ωt
v= Vm sin ωt
ArusBolak-Balik(I) yangmengalir adalah :
I=V/R=Vm/Rsin ωt
I=Im sin ωt
Vm = tegangan maksimum
Im dan Vm menyatakan nilai maksimum dari arus dan
tegangan. Arus listrik dan tegangan bolak balik dapat
dinyatakan dalam diagram fasor ( diagram yang
menyatakan suatu besaran dalam vektor )
4. Rangkaian arus AC L,R,C murni
Alat ukur arus atau tegangan ac menunjukkan nilai
efektif arus atau tegangan.
Alat ukur tegangan ac disebut voltmeter ac,sedangkan
alat ukur arus ac disebut amperemeter.
Bila hambatan murni sebesar R berada dalam
rangkaian arus bolak-balik, besar tegangan pada
hambatan berubah-ubah secara sinusoidal, demikian
juga kuat arusnya. Antara kuat arus dan tegangan tidak
ada perbedaan fase, artinya pada saat tegangan
maksimum, kuat arusnya mencapai harga maksimum
pula
5. Arah Resistor fasor R saja, V
induktor L saja dan
Tegangan antara ujung rangkaian seri
kapasitor tgθ= C VL saja – VC/terdapat R
dalam rangkaian
Sudut L,R,C, yaitu fase antara VAB=V kuat adalah arus jumlah dan tegangan
fasor
ac. Hukum Tegangan ohm masing-dalam masing masing-komponen
masing
antara VR= VR, Vm VL, Sin dan ωt
VC : V= VR + VL + VC
rangkaian VR= i adalah
R
Besar VL= tegangan Vm sin VAB (ωt-90)
atau V adalah
XR=VR/VL= IR
i XL
V=√([VC= VR2+(Vm VL+sin VC)(ωt-2])
90)
dan IR=VL/VC= IL
i XC
dan XC=VC/
6. Rangkaian Resesif, Induktif dan Kapasitif Murni
a. Rangkaian Resistor Murni (R)
Pada rangkaian resesif murni arus
dan tegangan sefase, artinya dalam
waktu yang sama besar sudut
fasenya sama.
Persamaan tegangan dan arus sesaatnya adalah :
Dan hubungan antara Vm dan Im
Keterangan :
V = tegangan sesaat/pada waktu tertentu (V)
I = arus sesaat (A)
R = hambatan (ohm)
7. b. Rangkaian Induktif Murni (L)
Pada rangkaian Induktif murni arus
terlambat 900 dari tegangan atau
tegangan mendahului 900 dari
arusnya.
maka persamaan arus sesaat :
Keterangan :
jika persamaan arus sesaat :
maka persamaan tegangan sesaatnya :
Atau Jika persamaan tegangan sesaatnya :
dan hubungan antara Vm dan Im :
8. c. Rangkaian Kapasitif Murni (C)
Pada rangkaian Kapasitif murni
arus mendahului 900 dari
tegangan atau tegangan
terlambat 900 dari arusnya.
Keterangan :
XL = reaktansi kapasitif (ohm)
C = kapasitas kapasitor (C)
jika persamaan arus sesaat :
maka persamaan tegangan sesaatnya :
atau Jika persamaan tegangan sesaatnya :
maka persamaan arus sesaat :
dan hubungan antara Vm dan Im :
9. Faktor Daya dan Daya Rangkaian
a. Faktor Daya
besarnya faktor daya juga dapat
dicari dengan rumus :
b. Daya Rangkaian Arus Bolak-balik
besarnya daya disipas atau transfer laju energi
(P) dapat dicari dengan beberapa rumus
sebagai berikut :
ketiga rumus di atas memerlukan faktor daya
untuk mencari besarnya daya (P). besarnya
daya juga samadengan daya nyata (Pnyata)
yang telah dibaha sebelumnya.