SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
MOTIVASI DALAM BELAJAR

Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Belajar dan Pembelajaran
yang dibina oleh Ibu Dr. Hj. Dahlia, M.Si

OlehKelompok 3 Off A :
1. Qurotul A’yun

(110341421523)

2. Gresia lukluk N

(110341421

3. Anisa Nur istiqomah

(110341421515)

4. Zuha farhana

(110341421506)

)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Oktober, 2013
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul “MOTIVASI
DALAM BELAJAR” dengan baik. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami karena
telah diberi kesempatan untuk memberikan referensi pada para pembaca. Pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Dahlia, M.Si. selaku dosen Belajar dan Pembelajaran
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan semangat yang
sangat kami butuhkan demi terselesaikannya makalah ini.
3. Teman-teman yang telah membantu kami memberikan informasi untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan
manfaat kepada para pembaca. Kami sadar, dengan keterbatasan ilmu dan
kemampuan yang kami miliki tentunya dalam penyusunan makalah ini masih belum
sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca sekalian yang bersifat membangun, sehingga pada kesempatan berikutnya
kami dapat menyusun makalah yang lebih baik.

Malang, oktober 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR

................................................................................. i

DAFTAR ISI

................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

.................................................................................1

1.1 Latar Belakang

................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................1
1.3 Tujuan

.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

.................................................................................3

2.1 Pengertian Motivasi Dalam Belajar……………………………………3
2.2 Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar

…………………….………5

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar…………6
2.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar………………………………………8
2.5 Ciri Motivasi Dalam Belajar …………………………………………10
2.6 Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar……………………11
BAB III PENUTUP .............................................................................................12.
3.1 Kesimpulan

……….......................................................................12

3.2 Saran

..................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

................................................................................ 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, sudah tak dapat dielakkan lagi bahwa minat untuk belajar
seseorang akan mudah sekali naik turun. Agar minat untuk belajar ini senantiasa
tetap naik dalam waktu ke waktu, maka setiap siswa harus memiliki keinginan
untuk tetap terus belajar. Agar keinginan untuk tetap terus belajar itu ada dan
semakin meningkat frekuensinya, maka setiap siswa tentu saja harus memiliki
motif-motif tertentu yang menyebabkan ia harus tetap semangat belajar.
Keseluruhan motif-motif yang menjadikan seseorang menjadi semangat
belajar ini, secara umum dapat dikatakan sebagai motivasi. Maksud dari motivasi
belajar disini adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan
belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.
Berdasarkan pengertian motivasi tersebut, sudah sangat jelas bahwa motivasi
dalam proses belajar sangat penting. Karena yang dibicarakan adalah proses
belajar, maka manfaat motivasi tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga
oleh seorang guru. Melalui pengetahuan tentang motivasi, seorang guru dapat
mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas, bahakan dapat juga
membantu sisiwa untuk meningkatkan motivasinya. Mengingat pentingnya
pengetahuan akan motivasi, maka pembahasan mengenai motivasi belajar dirasa
perlu untuk diangkat.
1.2 Rumusan Masalah
2.1 Apakah Pengertian Motivasi Dalam Belajar?
2.2 Apa saja Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar?
2.3 Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar?
2.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar?
2.5 Apa saja Ciri Motivasi Dalam Belajar?
2.6 Bagaimana Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar?
1.3 Tujuan
3.1 Mengetahui Pengertian Motivasi Dalam Belajar
3.2 Mengetahui Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar
3.3 Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar
3.4 Mengetahui Fungsi Motivasi Dalam Belajar
3.5 Mengetahui Apa saja Ciri Motivasi Dalam Belajar
3.6 Mengetahui Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi Dalam Belajar
Pengertian motivasi, yaitu: suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam
diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah
lakunya (Ria,V.2012). Peryataan ini sejalan dengan Hamzah B.Uno dalam Ria,V
(2012) motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhanya.
Definisi diatas sesuai dengan define yang diutarakan oleh ahli lain seperti J.P
Chaplin(2001) motivasi merupakan suatu variabel yang mempengaruhi serta
menimbulkan factor-faktor tertentu dalam organism, membangkitkan ,mengelola,
mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju sasaran. Senada dengan
teori tersebut Munadar (2001) juga menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu
proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang unuk melakukan
kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian motovasi yang telah dikemukakan para ahli
sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah pendorong bagi
perbuatan seseorang atau merupakan motif mengapa seseorang melakukan suatu
proses belajar. Motivasi juga menyangkut mengapa seseorang berbuat demikian
dan apa tujuanya sehingga seseorang mau melakukan kegiatan belajar.
Teori-Teori Motivasi
Elida dalam Ria (2012) Teori motivasi dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Teori kebutuhan
Teori ini mengatakan bahwa manusia sebagai mahluk yang tidak akan puas
hanya dengan terpenuhi satu kebutuhan, tetapi ia akan puas jika semua kebutuhan
terpenuhi. Walaupun semua kebutuhan sudah terpenuhi pasti ia akan mengejar
kebutuhan yang baru. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, maka ia akan
termotivasi untuk mencapai kebutuhan yang diinginkan. Sehingga membuat ia
puas, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Demikian seterusnya,
sampai terpuaskannya kebutuhan yang paling tinggi.
b. Teori Humanistik
Teori ini percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang
hanya berasal dari masing-masing individu. Motivasi tersebut dimiliki
oleh individu itu sepanjang waktu dan dimana pun ia berada. Yang
penting lagi menurut teori ini adalah menghormati atau menghargai
seorang sebagai manusia yang mempunyai potensi dan keinginan untuk
belajar.
c. Teori Behavioristik
Teori ini berpendapat bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan.
Suatu tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku
itu dapat menggetarkan emosi individu, yaitu menjadi suka atau tidak suka.
Apabila konsekuensi tingkah laku menimbulkan rasa suka, maka tingkah laku
menjadi kuat, tetapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka
tingkah laku itu akan ditinggalkan.
Sedangkan menurut Wahjosumidjo dan Mujito (1985) terdapat 5 teori
motivasi yaitu:
a. Teori Hedonistis
Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu
disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun
kekuatan dalam pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari
hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan.
Akibat dari teori ini adalah banyak siswa yang pasif, suka menghindari tugas.
Oleh karena itu siswa harus dimotivasi secara tepat agar aktif dan terlibat
dalam kegiatan belajar mengajar.
b.

Teori Insting
Teori ini mengatakan kekuatan biologis adalah kekuatan yang dibawa
sejak lahir. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak
menurut cara tertentu, demikianlah dasar pemikiran teori ini. Kekuatan insting
inilah yang seolah-olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara
tertentu, untuk mengadakan pendekatan kepada rangsa
c. Teori Hasil Belajar
Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia bukan didorong oleh
naluri seperti hewan tetapi merupakan hasil belajar. Belajar dari lingkungan
dan kebudayaan dimana seseorang itu hidup. Konsekuensi dari teori ini
seorang pengajar harus memotivasi siswa serta memperhatikan naluri dan
budaya dimana seseorang atau kelompok siswa itu hidup.
d. Teori Daya Pendorong
Teori ini mengkombinasikan teori naluri dan teori hasil belajar. Daya
pendorong disebut sebagai semacam naluri namun kekuatan dorongannya
dipengaruhi oleh budaya. teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang
mendorong terjadinya tingkah laku.
e. Teori Kebutuhan
Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia pada dasarnya untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Dalam diri manusia berkembang 2 motivasi motivasi dasar
pertama berhubungan dengan kelangsungan hidup tidak hanya berlangsung tetap
hidup namun juga mempertahankan cara hidup tertentu. Motivasi dasar kedua
adalah mewujudkan diri atau mengaktualisasi diri. Hal ini berarti menjadikan apa
yang terdapat pada diri sendiri menjadi kenyataan melalui berbuat. Tujuan dari
motivasi dasar kedua ini adalah untuk memiliki kehidupan yang penuh arti atau
bermakna.
2.2 Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar
a. Motivasi intrinsik
Thornburgh dalam Elida Prayitno dalam Ria,V(2012) berpendapat bahwa
motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong
dari dalam diri (internal) individu.

Individu yang digerakkan oleh motivasi

intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang dilakukan telah mencapai hasil yang
terlibat dalam kegiatan itu. Motivasi intrinsik merupakan dorongan atau kehendak
yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat motivasi intrinsik
yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar kemungkinan ia memperlihatkan
tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu
melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas
belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar. Menurut
Singgih D. Gunarsa, dalam Ria,V (2012) yang dimaksud dengan motivasi
ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri,
ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan dari orang lain.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono, ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa, diantaranya:
a. Cita-cita dan aspirasi siswa
Di sini dapat dikatakan bahwa cita-cita akan memperkuat motivasi belajar
siswa. Misalnya cita-cita siswa untuk menjadi pemain bulu tangkis akan
memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, ia akan rajin
berolah raga, melatih nafas, berlari, meloncat, disamping tekun berlatih
bulutangkis
b. Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Contoh: seorang anak yang tidak biasa mengucapkan
huruf ìrî di beri latihan berulang kali sehingga mampu mengucapkan huruf ìrî,
keberhasilan atau kemampuan ini memuaskan dan menyenagkan hatinya,
secara perlahan-lahan
terjadilah kegemaran membaca pada anak ini. Secara ringkas dapatlah
dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa
Kindisi siswa yang meliputi kondisi-kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Contoh: seorang siswa yang sedang sakit
akan mempengaruhi perhatian belajar, sebaliknya seorang siswa yang sehat
akan mudah memusatkan perhatian. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan
rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat
maka siswa terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat
tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa
akan menganggu kesunguhan belajar. Di dalam sumber tersebut tidak
diuraikan tentang sarana dan prasarana. Menurut hemat penulis, sarana dan
prasarana itu termasuk di dalam kondisi lingkungan siswa yang menjadi
subyek pembahasan penulis pada pembahasan
makalah ini.
e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru adalah seorang pendidik professional. Ia bergaul setiap hari dengan
puluhan siswa. Interaksi efektif pergaulannya akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa. Dengan kata-kata yang arif
seperti: suaramu membaca sangat merdu, maka pujian guru tersebut dapat
menimbulkan kegemaran membaca. Dari berbagai kajian teori tentang
motivasi belajar siswa, maka yang dimaksud dengan motivasi belajar siswa
dalam penelitian ini adalah dorongan atau kemauan yang muncul dalam diri
siswa untuk melakukan aktivitas belajarnya dengan giat sehingga mendapat
kepuasan/ganjaran diakhir kegiatan belajarnya dan agar kualitas hasil belajar
siswa juga memungkinkannya dapat diwujudkan serta tercapai tujuannya
yaitu memiliki prestasi tinggi di sekolah, memiliki pengetahuan,
keterampilan maupun pengalaman yang dapat dibanggakan.

2.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah
siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu
pulalah kualitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat
diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang
kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu
dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut:
a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai
motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang
ingin dicapai (Sabri, 1996)
Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motif
itu berfungsi sebagai penggerak atau sabagai motor yang memberikan
energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Motif itu
menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau
cita-cita.
Motivasi mencegah penyelewengan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi
mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai
tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus
ditempuh. Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu
perbuatan tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Motivasi akan
mendorong untuk bekerja atau melakukan sesuatu perbuatan dengan
sungguh-sungguh (tekun) dan selanjutnya akan menentukan pula hasil
pekerjaannya.

2.5 Ciri-ciri Motivasi Dalam Belajar
Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini
dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan
Brown dalam Muzzamilah (2012) sebagai berikut:
1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak
acuh;
2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan;
3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya
terutama kepada guru;
4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas;
5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain;
6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri;
7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; dan
8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Sedangkan menurut Sardiman dalam Azyraf (2013) bahwa motivasi yang ada
dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.

Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2.

Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3.

Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk
sukses).

4.

Mempunyai orientasi ke masa depan.

5.

Lebih senang bekerja mandiri.

6.

Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

7.

Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

8.

Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.
9.

Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

2.6 Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar
Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam Universitas Negeri
Yogyakarta (Tanpa Tahun), motivasi pada siswa dapat tumbuh melalui cara
mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, memberikan
stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik,
memberikan kesempatan kepada peserta didik menyalurkan belajarnya,
menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian peserta didik, seperti
gambar, foto, video, dan lain sebagainya. Menurut Sardiman Universitas Negeri
Yogyakarta (Tanpa Tahun) ada beberapa contoh dan cara untuk menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk dan cara motivasi
tersebut diantaranya (a) memberi angka; (b) hadiah; (c) saingan atau kompetisi;
(d) ego-involvement; (e) memberi ulangan; (f) mengetahui hasil; (g) pujian; (h)
hukuman; (i) hasrat untuk belajar; (j) minat; (k) tujuan yang diakui.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat
ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang bervariasi sehingga mampu
menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan dapat
memberi kesempatan kepada peserta didik menyalurkan dan untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas prestasi siswa
juga bisa membangkitkan semangat untuk lebih giat belajar sehingga tujuan
pendidikan dan keberhasilan pembelajaran dapat tercapai (Universitas Negeri
Yogyakarta, Tanpa Tahun).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian motivasi, yaitu: suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam
diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan
tingkah lakunya
Aspek motivasi dalam belajar: Motivasi intrinsic, Motivasi Ekstrinsik
Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar: Cita-cita dan
aspirasi siswa, Kemampuan siswa, Kondisi siswa, Kondisi lingkungan siswa,
Upaya guru dalam membelajarkan siswa
fungsi motivasi sebagai berikut:
a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai
motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang
ingin dicapai

Ciri-ciri Motivasi Dalam Belajar
1.

Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak
acuh

2.

Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan

3.

Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya
terutama kepada guru

4.

Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas

5.

Ingin identitasnya diakui oleh orang lain

6.

Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri

7.

Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; dan

8.

Selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Cara motivasi tersebut diantaranya (a) memberi angka; (b) hadiah; (c) saingan
atau kompetisi; (d) ego-involvement; (e) memberi ulangan; (f) mengetahui
hasil; (g) pujian; (h) hukuman; (i) hasrat untuk belajar; (j) minat; (k) tujuan
yang diakui.

3.2 Saran
Bagi penulis selanjutnya disarankan agar menulis lebih baik lagi dan
memperbanyak referensi.
DAFTAR PUSTAKA

Azyraf, Anjar. 2013. Ciri-ciri Motivasi Belajar. Online,
(http://www.wawasanpendidikan.com/2013/07/artikel-pendidikan-tentangciri-ciri-motivasi-belajar.html), diakses tanggal 16 Oktober 2013
Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Perkembangan, Jakarta: PT
Rineka Cipta
M. Alisuf Sabri.1996. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Munadar,A. Psikologi industry dan Organisasi edisi pertama.UIP
Muzzamilah. 2012. Motivasi Belajar: Pengertian, Ciri-ciri, dan Upaya. Online,
(http://muzzam.wordpress.com/2012/05/18/motivasi-belajar-pengertian-ciriciri-dan-upaya/), diakses tanggal 16 Oktober 2013
Ria,V.2012.Motivasibelajar.(Online:http://eprints.uny.ac.id/9221/3/BAB%202
%20%2010604227166.pdf) Diakses pada tanggal 16 Oktober 2013.
Universitas Negeri Yogyakarta. Tanpa Tahun. Hakekat Motivasi Belajar.
Online, (http://eprints.uny.ac.id/8864/3/BAB%202%20%2008416241001.pdf), diakses tanggal 16 Oktober 2013
Wahjosumidjo dan Mujito .1985. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia,
Indonesia

Contenu connexe

Tendances

Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
TyasMommy Cozy Azalea
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
dodikdomek
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
Poetra Chebhungsu
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Achmad Anang Aswanto
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Noenu Nurjanna
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
rizka_pratiwi
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Wulan Yulian
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 

Tendances (20)

Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SDHakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
Hakikat ipa, ipa sebagai produk, proses, serta ipa untuk SD
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikapTeknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
Teknik dan bentuk_instrumen_penilaian_sikap
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta DidikKarakteristik Psikomotorik Peserta Didik
Karakteristik Psikomotorik Peserta Didik
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Makalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanyaMakalah keterampilan bertanya
Makalah keterampilan bertanya
 
Ppt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaranPpt pendekatan pembelajaran
Ppt pendekatan pembelajaran
 
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
Makalah teori teori motivasi (psikologi pendidikan)
 
REFLEKSI PROSES DAN HASIL ASESMEN
REFLEKSI PROSES DAN HASIL ASESMENREFLEKSI PROSES DAN HASIL ASESMEN
REFLEKSI PROSES DAN HASIL ASESMEN
 
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam PembelajaranKB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
KB 1 Teori Belajar Behavioristik Penerapannya Dalam Pembelajaran
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
 
Isu-Isu Perkembangan
Isu-Isu PerkembanganIsu-Isu Perkembangan
Isu-Isu Perkembangan
 
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah BDP)
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 

En vedette

Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
Aldi Rizaldi
 
Motivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam BelajarMotivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam Belajar
guestf50aef
 
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangKematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Santi Susanti
 
makalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power point
makalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power pointmakalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power point
makalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power point
Dita Yuniarti
 
Model model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiModel model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologi
Al-Fitrah Zees
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
Fitriani Susiloningrum
 
173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian
Sunrise James
 
Makalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsMakalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aids
robin2dompas
 

En vedette (20)

MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASIMAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
MAKALAH PENGERTIAN MOTIVASI DAN TEORI MOTIVASI
 
Makalah motivasi
Makalah motivasiMakalah motivasi
Makalah motivasi
 
Motivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar PptMotivasi Belajar Ppt
Motivasi Belajar Ppt
 
Bk motivasi belajar
Bk motivasi belajarBk motivasi belajar
Bk motivasi belajar
 
Motivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam BelajarMotivasi Dalam Belajar
Motivasi Dalam Belajar
 
MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI
MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINIMOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI
MOTIVASI BELAJAR ANAK USIA DINI
 
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinyaBelajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
 
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangKematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
 
makalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power point
makalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power pointmakalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power point
makalah aplikasi komputer tentang fungsi meni insert pada ms. power point
 
Self concept
Self conceptSelf concept
Self concept
 
Hakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_mediaHakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_media
 
Model model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologiModel model-pembelajaran-biologi
Model model-pembelajaran-biologi
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
 
173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian173749490 makalah-penilaian
173749490 makalah-penilaian
 
Buku 1 rev_2_2
Buku 1 rev_2_2Buku 1 rev_2_2
Buku 1 rev_2_2
 
Hakikat Pembelajaran
Hakikat PembelajaranHakikat Pembelajaran
Hakikat Pembelajaran
 
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan IslamManajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
Manajemen sumber daya manusia di lingkungan pendidikan Islam
 
Makalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aidsMakalah kel. 4 hiv & aids
Makalah kel. 4 hiv & aids
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinyaFaktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis dan teori-teorinya
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 

Similaire à Makalah motivasi dalam belajar

Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
66601
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
66601
 
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
AhmadSuryadi12
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
Muhamad Yogi
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
Uwes Chaeruman
 

Similaire à Makalah motivasi dalam belajar (20)

Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajarKarya tulis ilmiah motivasi dan belajar
Karya tulis ilmiah motivasi dan belajar
 
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengMakalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Makalah Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
Makalah Motivasi
Makalah MotivasiMakalah Motivasi
Makalah Motivasi
 
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_FaliqMENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
MENERAPKAN APLIKASI KONSEP MOTIVASI BELAJAR - @Coach_Faliq
 
MOTIVASI
MOTIVASIMOTIVASI
MOTIVASI
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajarMakalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
Makalah motivasi belajar tugas mata kuliah psikologi belajar
 
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajarMotivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
Motivasi Belajar Disusun untuk memenuhi tugas kuliah psikologi belajar
 
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsikMotivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
Motivasi belajar instrinsik & ekstrinsik
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARANTEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docxAhmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
Ahmad Suryadi-Muh. Ulil Amri-Muh.Azhar Ma'ruf-Motivasi dan Pembelajaran.docx
 
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam Motivasi belajar dalam pendidikan islam
Motivasi belajar dalam pendidikan islam
 
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana MentengPresentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
Presentasi Motivasi Kelompok 1 - Fak. Psikologi - Univ. Mercu Buana Menteng
 
Peran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai MotivatorPeran Guru Sebagai Motivator
Peran Guru Sebagai Motivator
 
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptxtugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
tugas kelompok 5 motivasi belajar.pptx
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2Psikologi modul 3 kb 2
Psikologi modul 3 kb 2
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 

Plus de Zuha Farhana

Resume metode simulasi
Resume metode simulasiResume metode simulasi
Resume metode simulasi
Zuha Farhana
 
Resume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasiResume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasi
Zuha Farhana
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
Zuha Farhana
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
Zuha Farhana
 
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologisPengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Zuha Farhana
 
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologisPengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Zuha Farhana
 
Pendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatifPendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatif
Zuha Farhana
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
Zuha Farhana
 
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsepPendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep
Zuha Farhana
 
Pembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoorPembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoor
Zuha Farhana
 
Model pembelajaran lc
Model pembelajaran lcModel pembelajaran lc
Model pembelajaran lc
Zuha Farhana
 
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eModel pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Zuha Farhana
 
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsungModel pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
Zuha Farhana
 
Metode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisionalMetode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisional
Zuha Farhana
 
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasiMedia realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Zuha Farhana
 
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifJenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
Zuha Farhana
 

Plus de Zuha Farhana (20)

Tulang
TulangTulang
Tulang
 
Resume metode simulasi
Resume metode simulasiResume metode simulasi
Resume metode simulasi
 
Resume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasiResume metode demonstrasi
Resume metode demonstrasi
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
 
Problem solving
Problem solvingProblem solving
Problem solving
 
Problem posing
Problem posingProblem posing
Problem posing
 
Problem based learning
Problem based learningProblem based learning
Problem based learning
 
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologisPengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
 
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologisPengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
Pengelolaan kelas secara fisik dan pengelolaan ruang secara psikologis
 
Pendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatifPendekatan pembelajaran kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatif
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsepPendekatan fakta dan pendekatan konsep
Pendekatan fakta dan pendekatan konsep
 
Pembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoorPembelajaran outdoor
Pembelajaran outdoor
 
Model pembelajaran lc
Model pembelajaran lcModel pembelajaran lc
Model pembelajaran lc
 
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eModel pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
 
Model pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsungModel pembelajaran langsung
Model pembelajaran langsung
 
Metode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisionalMetode sekolah tradisional
Metode sekolah tradisional
 
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasiMedia realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
Media realia,video,kmputer,foto,gambr,permainan simulasi
 
Media percobaan
Media percobaanMedia percobaan
Media percobaan
 
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatifJenis jenis model pembelajaran kooperatif
Jenis jenis model pembelajaran kooperatif
 

Makalah motivasi dalam belajar

  • 1. MOTIVASI DALAM BELAJAR Makalah Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Belajar dan Pembelajaran yang dibina oleh Ibu Dr. Hj. Dahlia, M.Si OlehKelompok 3 Off A : 1. Qurotul A’yun (110341421523) 2. Gresia lukluk N (110341421 3. Anisa Nur istiqomah (110341421515) 4. Zuha farhana (110341421506) ) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Oktober, 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul “MOTIVASI DALAM BELAJAR” dengan baik. Merupakan suatu kebahagiaan bagi kami karena telah diberi kesempatan untuk memberikan referensi pada para pembaca. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr. Hj. Dahlia, M.Si. selaku dosen Belajar dan Pembelajaran 2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan semangat yang sangat kami butuhkan demi terselesaikannya makalah ini. 3. Teman-teman yang telah membantu kami memberikan informasi untuk menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami sadar, dengan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang kami miliki tentunya dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca sekalian yang bersifat membangun, sehingga pada kesempatan berikutnya kami dapat menyusun makalah yang lebih baik. Malang, oktober 2013 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1 1.1 Latar Belakang ................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................1 1.3 Tujuan .................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3 2.1 Pengertian Motivasi Dalam Belajar……………………………………3 2.2 Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar …………………….………5 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar…………6 2.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar………………………………………8 2.5 Ciri Motivasi Dalam Belajar …………………………………………10 2.6 Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar……………………11 BAB III PENUTUP .............................................................................................12. 3.1 Kesimpulan ……….......................................................................12 3.2 Saran ..................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, sudah tak dapat dielakkan lagi bahwa minat untuk belajar seseorang akan mudah sekali naik turun. Agar minat untuk belajar ini senantiasa tetap naik dalam waktu ke waktu, maka setiap siswa harus memiliki keinginan untuk tetap terus belajar. Agar keinginan untuk tetap terus belajar itu ada dan semakin meningkat frekuensinya, maka setiap siswa tentu saja harus memiliki motif-motif tertentu yang menyebabkan ia harus tetap semangat belajar. Keseluruhan motif-motif yang menjadikan seseorang menjadi semangat belajar ini, secara umum dapat dikatakan sebagai motivasi. Maksud dari motivasi belajar disini adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai. Berdasarkan pengertian motivasi tersebut, sudah sangat jelas bahwa motivasi dalam proses belajar sangat penting. Karena yang dibicarakan adalah proses belajar, maka manfaat motivasi tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga oleh seorang guru. Melalui pengetahuan tentang motivasi, seorang guru dapat mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas, bahakan dapat juga membantu sisiwa untuk meningkatkan motivasinya. Mengingat pentingnya pengetahuan akan motivasi, maka pembahasan mengenai motivasi belajar dirasa perlu untuk diangkat. 1.2 Rumusan Masalah 2.1 Apakah Pengertian Motivasi Dalam Belajar? 2.2 Apa saja Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar? 2.3 Faktor-faktor apa yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar? 2.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar? 2.5 Apa saja Ciri Motivasi Dalam Belajar? 2.6 Bagaimana Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar?
  • 5. 1.3 Tujuan 3.1 Mengetahui Pengertian Motivasi Dalam Belajar 3.2 Mengetahui Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar 3.3 Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar 3.4 Mengetahui Fungsi Motivasi Dalam Belajar 3.5 Mengetahui Apa saja Ciri Motivasi Dalam Belajar 3.6 Mengetahui Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar
  • 6. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Motivasi Dalam Belajar Pengertian motivasi, yaitu: suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya (Ria,V.2012). Peryataan ini sejalan dengan Hamzah B.Uno dalam Ria,V (2012) motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya. Definisi diatas sesuai dengan define yang diutarakan oleh ahli lain seperti J.P Chaplin(2001) motivasi merupakan suatu variabel yang mempengaruhi serta menimbulkan factor-faktor tertentu dalam organism, membangkitkan ,mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju sasaran. Senada dengan teori tersebut Munadar (2001) juga menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang unuk melakukan kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian motovasi yang telah dikemukakan para ahli sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah pendorong bagi perbuatan seseorang atau merupakan motif mengapa seseorang melakukan suatu proses belajar. Motivasi juga menyangkut mengapa seseorang berbuat demikian dan apa tujuanya sehingga seseorang mau melakukan kegiatan belajar. Teori-Teori Motivasi Elida dalam Ria (2012) Teori motivasi dibagi menjadi 3 yaitu: a. Teori kebutuhan Teori ini mengatakan bahwa manusia sebagai mahluk yang tidak akan puas hanya dengan terpenuhi satu kebutuhan, tetapi ia akan puas jika semua kebutuhan terpenuhi. Walaupun semua kebutuhan sudah terpenuhi pasti ia akan mengejar kebutuhan yang baru. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, maka ia akan
  • 7. termotivasi untuk mencapai kebutuhan yang diinginkan. Sehingga membuat ia puas, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Demikian seterusnya, sampai terpuaskannya kebutuhan yang paling tinggi. b. Teori Humanistik Teori ini percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang hanya berasal dari masing-masing individu. Motivasi tersebut dimiliki oleh individu itu sepanjang waktu dan dimana pun ia berada. Yang penting lagi menurut teori ini adalah menghormati atau menghargai seorang sebagai manusia yang mempunyai potensi dan keinginan untuk belajar. c. Teori Behavioristik Teori ini berpendapat bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan. Suatu tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku itu dapat menggetarkan emosi individu, yaitu menjadi suka atau tidak suka. Apabila konsekuensi tingkah laku menimbulkan rasa suka, maka tingkah laku menjadi kuat, tetapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka tingkah laku itu akan ditinggalkan. Sedangkan menurut Wahjosumidjo dan Mujito (1985) terdapat 5 teori motivasi yaitu: a. Teori Hedonistis Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan. Akibat dari teori ini adalah banyak siswa yang pasif, suka menghindari tugas. Oleh karena itu siswa harus dimotivasi secara tepat agar aktif dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. b. Teori Insting Teori ini mengatakan kekuatan biologis adalah kekuatan yang dibawa sejak lahir. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak
  • 8. menurut cara tertentu, demikianlah dasar pemikiran teori ini. Kekuatan insting inilah yang seolah-olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu, untuk mengadakan pendekatan kepada rangsa c. Teori Hasil Belajar Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia bukan didorong oleh naluri seperti hewan tetapi merupakan hasil belajar. Belajar dari lingkungan dan kebudayaan dimana seseorang itu hidup. Konsekuensi dari teori ini seorang pengajar harus memotivasi siswa serta memperhatikan naluri dan budaya dimana seseorang atau kelompok siswa itu hidup. d. Teori Daya Pendorong Teori ini mengkombinasikan teori naluri dan teori hasil belajar. Daya pendorong disebut sebagai semacam naluri namun kekuatan dorongannya dipengaruhi oleh budaya. teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku. e. Teori Kebutuhan Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Dalam diri manusia berkembang 2 motivasi motivasi dasar pertama berhubungan dengan kelangsungan hidup tidak hanya berlangsung tetap hidup namun juga mempertahankan cara hidup tertentu. Motivasi dasar kedua adalah mewujudkan diri atau mengaktualisasi diri. Hal ini berarti menjadikan apa yang terdapat pada diri sendiri menjadi kenyataan melalui berbuat. Tujuan dari motivasi dasar kedua ini adalah untuk memiliki kehidupan yang penuh arti atau bermakna. 2.2 Aspek-aspek Motivasi Dalam Belajar a. Motivasi intrinsik Thornburgh dalam Elida Prayitno dalam Ria,V(2012) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong
  • 9. dari dalam diri (internal) individu. Individu yang digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang dilakukan telah mencapai hasil yang terlibat dalam kegiatan itu. Motivasi intrinsik merupakan dorongan atau kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat motivasi intrinsik yang dimiliki oleh seseorang, semakin besar kemungkinan ia memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar. Menurut Singgih D. Gunarsa, dalam Ria,V (2012) yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri, ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan dari orang lain. 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar Menurut Dimyati dan Mudjiono, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, diantaranya: a. Cita-cita dan aspirasi siswa Di sini dapat dikatakan bahwa cita-cita akan memperkuat motivasi belajar siswa. Misalnya cita-cita siswa untuk menjadi pemain bulu tangkis akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, ia akan rajin berolah raga, melatih nafas, berlari, meloncat, disamping tekun berlatih bulutangkis b. Kemampuan siswa Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Contoh: seorang anak yang tidak biasa mengucapkan huruf ìrî di beri latihan berulang kali sehingga mampu mengucapkan huruf ìrî, keberhasilan atau kemampuan ini memuaskan dan menyenagkan hatinya, secara perlahan-lahan
  • 10. terjadilah kegemaran membaca pada anak ini. Secara ringkas dapatlah dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan. c. Kondisi siswa Kindisi siswa yang meliputi kondisi-kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Contoh: seorang siswa yang sedang sakit akan mempengaruhi perhatian belajar, sebaliknya seorang siswa yang sehat akan mudah memusatkan perhatian. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh pada motivasi belajar. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa akan menganggu kesunguhan belajar. Di dalam sumber tersebut tidak diuraikan tentang sarana dan prasarana. Menurut hemat penulis, sarana dan prasarana itu termasuk di dalam kondisi lingkungan siswa yang menjadi subyek pembahasan penulis pada pembahasan makalah ini. e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa Guru adalah seorang pendidik professional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan siswa. Interaksi efektif pergaulannya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa. Dengan kata-kata yang arif seperti: suaramu membaca sangat merdu, maka pujian guru tersebut dapat menimbulkan kegemaran membaca. Dari berbagai kajian teori tentang motivasi belajar siswa, maka yang dimaksud dengan motivasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah dorongan atau kemauan yang muncul dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajarnya dengan giat sehingga mendapat
  • 11. kepuasan/ganjaran diakhir kegiatan belajarnya dan agar kualitas hasil belajar siswa juga memungkinkannya dapat diwujudkan serta tercapai tujuannya yaitu memiliki prestasi tinggi di sekolah, memiliki pengetahuan, keterampilan maupun pengalaman yang dapat dibanggakan. 2.4 Fungsi Motivasi Dalam Belajar Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah kualitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut: a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai (Sabri, 1996) Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sabagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh. Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Motivasi akan mendorong untuk bekerja atau melakukan sesuatu perbuatan dengan
  • 12. sungguh-sungguh (tekun) dan selanjutnya akan menentukan pula hasil pekerjaannya. 2.5 Ciri-ciri Motivasi Dalam Belajar Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dikemukakan Brown dalam Muzzamilah (2012) sebagai berikut: 1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh; 2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan; 3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru; 4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas; 5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain; 6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri; 7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; dan 8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya. Sedangkan menurut Sardiman dalam Azyraf (2013) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses). 4. Mempunyai orientasi ke masa depan. 5. Lebih senang bekerja mandiri. 6. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 7. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 8. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.
  • 13. 9. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. 2.6 Cara mengembangkan Motivasi Dalam Belajar Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam Universitas Negeri Yogyakarta (Tanpa Tahun), motivasi pada siswa dapat tumbuh melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberikan kesempatan kepada peserta didik menyalurkan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian peserta didik, seperti gambar, foto, video, dan lain sebagainya. Menurut Sardiman Universitas Negeri Yogyakarta (Tanpa Tahun) ada beberapa contoh dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya (a) memberi angka; (b) hadiah; (c) saingan atau kompetisi; (d) ego-involvement; (e) memberi ulangan; (f) mengetahui hasil; (g) pujian; (h) hukuman; (i) hasrat untuk belajar; (j) minat; (k) tujuan yang diakui. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang bervariasi sehingga mampu menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan dapat memberi kesempatan kepada peserta didik menyalurkan dan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas prestasi siswa juga bisa membangkitkan semangat untuk lebih giat belajar sehingga tujuan pendidikan dan keberhasilan pembelajaran dapat tercapai (Universitas Negeri Yogyakarta, Tanpa Tahun).
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pengertian motivasi, yaitu: suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya Aspek motivasi dalam belajar: Motivasi intrinsic, Motivasi Ekstrinsik Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Dalam Belajar: Cita-cita dan aspirasi siswa, Kemampuan siswa, Kondisi siswa, Kondisi lingkungan siswa, Upaya guru dalam membelajarkan siswa fungsi motivasi sebagai berikut: a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. b. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai Ciri-ciri Motivasi Dalam Belajar 1. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh 2. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan 3. Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya terutama kepada guru 4. Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas 5. Ingin identitasnya diakui oleh orang lain 6. Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri 7. Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; dan 8. Selalu terkontrol oleh lingkungannya.
  • 15. Cara motivasi tersebut diantaranya (a) memberi angka; (b) hadiah; (c) saingan atau kompetisi; (d) ego-involvement; (e) memberi ulangan; (f) mengetahui hasil; (g) pujian; (h) hukuman; (i) hasrat untuk belajar; (j) minat; (k) tujuan yang diakui. 3.2 Saran Bagi penulis selanjutnya disarankan agar menulis lebih baik lagi dan memperbanyak referensi.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Azyraf, Anjar. 2013. Ciri-ciri Motivasi Belajar. Online, (http://www.wawasanpendidikan.com/2013/07/artikel-pendidikan-tentangciri-ciri-motivasi-belajar.html), diakses tanggal 16 Oktober 2013 Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta M. Alisuf Sabri.1996. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya Munadar,A. Psikologi industry dan Organisasi edisi pertama.UIP Muzzamilah. 2012. Motivasi Belajar: Pengertian, Ciri-ciri, dan Upaya. Online, (http://muzzam.wordpress.com/2012/05/18/motivasi-belajar-pengertian-ciriciri-dan-upaya/), diakses tanggal 16 Oktober 2013 Ria,V.2012.Motivasibelajar.(Online:http://eprints.uny.ac.id/9221/3/BAB%202 %20%2010604227166.pdf) Diakses pada tanggal 16 Oktober 2013. Universitas Negeri Yogyakarta. Tanpa Tahun. Hakekat Motivasi Belajar. Online, (http://eprints.uny.ac.id/8864/3/BAB%202%20%2008416241001.pdf), diakses tanggal 16 Oktober 2013 Wahjosumidjo dan Mujito .1985. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia, Indonesia