SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Assalamualaikum WR . WB

Kami dari kelompok 2 akan mempresentasikan tentang
• Sistem Ketatanegaraan di Indonesia Berdasarkan Konstitusi yang
Berlaku dan Bentuk Penyimpangannya
Nama – nama anggota Kelompok 2 :
₪ Aditya Wijaya

₪ Dian Adiningsih
₪ Grace Yeshiya
₪ Julianingtias Virgiani
₪ Muhamad Reza Permana
₪ Muhammad Fajar Effendi

₪ Shania Wilda Fitris
Sistem Ketatanegaraan di Indonesia Berdasarkan
Konstitusi yang Berlaku dan Bentuk
Penyimpangannya
Sistem
ketatanegaraan
menurut UUD 1945
sebelum Amandemen

Sistem
ketatanegaraan
menurut Konstitusi
RIS

Sistem
ketatanegaraan
menurut UUD
sementara 1950
Sistem
ketatanegaraan
menurut UUD 1945
Si s t e m
Ke t a t a n e g a r a a n
m e n u r u t U U D 1945
s e b e l u m A ma n d e me n

De
i t
me
d a
d a
k e
a n
a.

b.

n g a n d i t e t a p k a n U U D 1945, s e j a k s a a t
u n e g a r a Re p u b l i k I n d o n e s i a
n g a k u i a d a n y a p e mb a g i a n k e k u a s a a n
l a m s i s t e m k e t a t a n e g a r a a n . Ha l i n i
p a t d i l i h a t d a r i k e t e n t u a n –
t e n t u a n y a n g t e r d a p a t d a l a m U U D 1945
t a r a l a i n :
Be n t u k Ne g a r a
P a s a l 1 A y a t (1) m e n e g a s k a n , “N e g a r a
I n d o n e s i a a d a l a h n e g a r a k e s a t u a n
y a n g t e r b e n t u k r e p u b l i k .” B e n t u k
n e g a r a i n i s e b a g a i wu j u d c i t a – c i t a
p e r j u a n g a n b a n g s a I n d o n e s i a
s e b a g a i ma n a t e r c a n t u m d a l a m
p e m b u k a a n U U D 1945 A l i n e a I I y a n g
b e r b u n y a , “... n e g a r a I n d o n e s i a y a n g
me r d e k a , b e r s a t u , a d i l d a n ma k mu r ” .
Ke d a u l a t a n Ne g a r a
c . B e n t u k P e me r i n t a h
B e n t u k P e me r i n t a h I n d o n e s i a
a d a l a n Re p u b l i k
d. S i s t e m P e m e r i n t a h a n N e g a r a
P e n j e l a s a n U U D 1945 m e n y a t a k a n
b a h w a s i s t e m p e me r i n t a h a n n e g a r a
a n t a r a l a i n s e b a g a i b e r i k u t :
1) I n d o n e s i a I a l a h n e g a r a y a n g
b e r d a s a r k a n a t a s h u k u m, t i d a k
b e r d a s a r k a n a t a s k e k u a s a a n
b e l a k a .
2) P e m e r i n t a h b e r d a s a r a t a s s i s t e m
k o n s t i t u s i t i d a k b e r s i f a t
a b s o l u t .
3) K e k u a s a a n T e r t i n g g i d i t a n g a n
r a k y a t , MP R s e b a g a i p e n j e l ma a n
s e l u r u h r a k y a t I n d o n e s i a .
4) P r e s i d e n i a l a h p e n y e l e n g g a r a a n
p e me r i n t a h n e g a r a y a n g t e r t i n g g i
d i b a w a h Ma j e l i s .
Back to Menu
Sintem Ketatanegaraan menurut Konstitusi
RIS
a. Bentuk dan Kedaulatan
Sesuai dangan pasal 1 Konstitusi RIS, bentuk negara adalah federasi dan
kekuasaan berkedaulatan RIS dilakukan oleh pemerintah bersama-sama
dengan DPR.
b. Kabinet Parlementer
Parlemen RIS terdiri atas dua badan, yaitu Senat dan DPR. Senat terdiri
atas Wakil daerah-daerah bagian, DPR berjumlah 150 orang yang terdiri
atas golongan–golongan kecil Tionghoa, Eropa, dan Arab.
Salah Satu bentuk penyimpangan yang terjadi diberlakukan Konstitusi
RIS adalah sebagai berikut.
a. NKRI berubah menjadi negara federasi Republik Indinesia Serikat
(RIS) berdasarkan pada Konstitusi RIS.
b. Kekuasaan legislatif yang seharusnya dilaksanakan Presiden dan
DPR dilakukan DPR dan Senat.
Back to Menu
Sistem Ketatanegaraan menurut UUD
Sementara 1950
Sistem ketatanegaraan menurut UUD
Sementara 1950 adalah sebagai berikut.
a. Bentuk Negara adalah kesatuan
b. Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan oleh
pemerintah bersam-sama DPR.
c. Sisitem pemerintahan negara sesuai Pasal 44. Alat
kelengkapan negara ialah presiden dan wakil
presiden, menteri-menteri, DPR, MA, DPK (Dewan
Pengawas Keuangan).
Salah satu bentuk penyimpangan
yang terjadi ketika setela
diberlakukannya UUDS 1950
adalah sebagai perubahan sistem
kabinet presindensial menjadi
parlementer sehingga tidak
tercapainya stabilitas politik dan
pemerintah dan berakibat sering
bergantinya kebinet.

Back to Menu
Sistem Ketatanegaraan menurut UUD
1945 (Dekret Presiden 1959)
Di Bagi Menjadi 3, yaitu:
Masa Pemerintahan
Orde Lama (19591965)

Masa Pemerintahan
Orde Baru (19661998)

Masa Pemerintahan
Reformasi (1998Sekarang)
Masa pemerintahan Orde Lama (19591965)
Dengan diberlakukannya kembali UUD 1945
maka berakhir pula penggunaan asas
demokrasi liberal dan diganti dengan asas
demokrasi terpimpin.Demokrasi terpimpin
ialah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
Pada tanggal 9 Juli 1959 Presiden Soekarno
mengumumkan terbentuknya kabinet kerja.
Susunan kabinet tersebut terdiri atas
kabinet inti
(11
dan menteri muda ( 26 orang ). Kedudukan
presiden pada masa ini sangat kuat, lebih lagi
setelah ,MPRS dalam sidang di Bandung
mengangkatnya sebagai presiden seumur
hidup. Pengangkatan ini jelas bertentangan
dengan pasal 7 UUD 1945

Kembali
Masa Pemerintahan Orde Baru (1966-1998)
Pada masa pemerintahan Orde Baru, sistem
ketatanegaraan diawali dengan adanya
konsensus/kesepakatan nasional, yaitu :
1. untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945
2. cara-cara mempertahankan Pancasila dan UUD
1945
Cara mempertahankan Pancasila dan UUD 1945
dicapai kesepakatan sebagai berikut
1. melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dangan konsekuen
2. Memberikan dasar formal yuridis yang mantap bagi
berlakunya UUD 1945
3. Mengamankan pelaksanaan Pasal 37 UUD 1945 dengan
pengangkatan sepertiga anggota MPR (termaksud ABRI).
Pergantian pimpinan nasional mengikuti pola
mekanisme lima tahunan sebagaimana diatur dalam UUD
1945, yaitu sebagai berikut.
1. MPR mengadakan sidang umum sekali dalam 5 tahun.
2. Dalam sidang, MPR menetapkan GBHN, memilih presidan
dan wakil presiden.
3. Presiden mendataris MPR dibantu wakil presiden dan meteri
yang bertanggu jawab kepada presiden.
4. DPR melaksanakan tugasnya mengawasi pelaksanaan
tugas presiden dan sebagainya.
5. Lembaga-lembaga negara melaksanakan tugas sesuai
dengan UUD 1945.
Kembali
Masa Pemerintahan Reformasi
(1998-Sekarang)
Masa pemerintahan ini ditandai dangan adanya
keterbukaan dan tuntutan perbaikan di segala kehidupan.
Misalnya, menghapus peran ABRI yang sangat luas
melelui melelui penghapusan dwifungsi ABRI, perbaikan
sistem ketatanegraan ditandai dengan dibentuknya
lembaga negara (MPR, DPR, DPD, BPK, MA, MK, Komisi
Yudisial, dan presiden), Perubahan UUD 1945,
keterlibatan rakyat dalam pengambilan kebijakan publik,
perlindungan terhadap hak-hak warga negara,
pemberantasan KKN, pemilihan wakil rakyat serta
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung,
pemilihan kepala daerah secara lengsung.
Penyimpangan terhadap konstitusi dapat disebabkan
beberapa faktor berikut.
1. Adanya pemahaman atau penafsiran terhadap
konstitusi yang berbeda-beda.
2. Adanya kelompok-kelompok tertentu yang
dengan sengaja membelokkan atau
memanfaatkan konstitusi untuk tujuan
tertentu.
3. Ambisi kekuasaan oleh kekuasaan orang.
Bentuk penyimpangan terhadap konstitusi,
antara lain sebagai berikut.
1. Sejak Dekret Presiden 5 Juni 1959, lembaga
kepresidenan memosisikan diri menjadi lembaga yang
sangat kuat dan sukar dikontrol.
2. Pembubaran DPR oleh presiden karena DPR tidak
menyetujui atau menolak RAPBN yang diajukan
pemerintah.
3. Pengangkatan presiden seumur hidup (Tap. MPRS No.
III/MPRS/1963)
4. Manifesto politik dari pidato presiden dijadikan
sebagai GBHN (Tap. MPRS No. V/MPRS/1965).
5. Pelaksanaan politik luar negeri yang condong ke
poros RRC.
6. Praktik KKN.
7. Politik uang (money politic)
8. Pelanggaran terhadap hak-hak politik rakyat
termasuk HAM
9. Adanya sentralisasi kakuasaan/pemusatan
Penyimpangan –penyimpangan kontitusi
tersebut berakibat dalam kehidupan negara
adalah
1. Menimbulkan kekacauan bahkan rasa
permusuhan/disintegrasi bangsa;
2. Kehidupan negara yang tidak nyaman,
masyarakat kacau/anarkis;
3. Kepentingan orang banyak diabaikan;
4. Menimbulkan kerugian bagi negara;
5. Kurangnya kepercayaan terhadap
pemerintah;
6. Terhambatnya pembangunan nasional;
7. Ketidakpercayaan luar negeri kepada
indonesia.
Atas
Perhatiaanya
Mohon Maaf
Apabila Ada
Salah Kata
Mohon
Dimaafkan

More Related Content

What's hot

BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaBAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaRisdiana Hidayat
 
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risSistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risAkhmad Puryanto
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAar00927
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanmuhammad_solikhin
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataNeyna Fazadiq
 
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraRizza Magfira
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraSiti Hardiyanti
 
PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945
PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945
PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945guruppkn11
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaAhmad Thoriq
 
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )Senior High School
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumEga Jalaludin
 
Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Trisna Monalia
 
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMADINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMAFaisal Husaini
 
HAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of LawHAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of Lawguntorotama
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesiarezekysholikhah
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumHamdi Se-Abad
 

What's hot (20)

BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaBAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
 
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-risSistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
Sistem pemerintahan-pada-masa-konstitusi-ris
 
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIAKONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
KONSTITUSI DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
 
Bentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahanBentuk negara & sistem pemerintahan
Bentuk negara & sistem pemerintahan
 
Pengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdataPengantar hukum perdata
Pengantar hukum perdata
 
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
Politik Hukum - Pertemuan Ketujuh - 7. politik hukum penegakan hukum dan poli...
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945
PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945
PENGESAHAN UUD NRI TAHUN 1945
 
Perekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektorPerekonimian empat sektor
Perekonimian empat sektor
 
Konstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesiaKonstitusi di indonesia
Konstitusi di indonesia
 
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
BPK ( Badan Pengurus Keuangan )
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945Hubungan pancasila dan UUD 1945
Hubungan pancasila dan UUD 1945
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
 
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMADINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
DINAMIKA PELAKSANAAN PANCASILA DARI KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA
 
HAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of LawHAM dan Rule Of Law
HAM dan Rule Of Law
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan IndonesiaPancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia
 
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukumKonstitusi negara-dan-negara-hukum
Konstitusi negara-dan-negara-hukum
 

Viewers also liked

Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik IndonesiaBab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik IndonesiaNurmah Wijayanti
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALZainal Abidin
 
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...Beast12A3
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesiaBetha Taiyou
 
Struktur ketatanegaraan
Struktur ketatanegaraanStruktur ketatanegaraan
Struktur ketatanegaraanNanangnugrah4
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiHans Sagita
 
UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003suprapto
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosAmphie Yuurisman
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsaliawidialee
 
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaKelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaMuhammad Ardhiansyah
 
Program perkuliahan pendidikan pancasila
Program perkuliahan pendidikan pancasilaProgram perkuliahan pendidikan pancasila
Program perkuliahan pendidikan pancasilaEdi Ison
 

Viewers also liked (20)

SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIASISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Sistem Ketatanegaraan
Sistem KetatanegaraanSistem Ketatanegaraan
Sistem Ketatanegaraan
 
Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3
 
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik IndonesiaBab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Sistem Ketatanegaraan
Sistem KetatanegaraanSistem Ketatanegaraan
Sistem Ketatanegaraan
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
#P1S (Aisah,Facilia,Hanief,Lulu) Perjuangan bangsa indonesia mempertahankan i...
 
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan  kesatuan republik indonesiaKonstitusi negara dan  kesatuan republik indonesia
Konstitusi negara dan kesatuan republik indonesia
 
Struktur ketatanegaraan
Struktur ketatanegaraanStruktur ketatanegaraan
Struktur ketatanegaraan
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003UU No. 20 Tahun 2003
UU No. 20 Tahun 2003
 
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybiosBentuk negara : sistem pemerintahan polybios
Bentuk negara : sistem pemerintahan polybios
 
Materi pkn kls xii bab 3
Materi pkn kls xii bab 3Materi pkn kls xii bab 3
Materi pkn kls xii bab 3
 
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi BangsaUpaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dari Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik IndonesiaKelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
Kelompok kepentingan- Sistem Politik Indonesia
 
Konstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesiaKonstitusi negara indonesia
Konstitusi negara indonesia
 
Program perkuliahan pendidikan pancasila
Program perkuliahan pendidikan pancasilaProgram perkuliahan pendidikan pancasila
Program perkuliahan pendidikan pancasila
 

Similar to Sistem ketatanegaraan di indonesia berdasarkan konstitusi yang berlaku dan bentuk penyimpangannya

INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIA
INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIAINSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIA
INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIAakhdi romli
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Umi Azizah
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )sunnysidemochi
 
BAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdf
BAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdfBAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdf
BAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdfTTSSM
 
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraPkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraoniharnanyo
 
Ranadi Putra
Ranadi PutraRanadi Putra
Ranadi Putraomcivics
 
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptxBellaDwiLestari2
 
PKN BAB 5 KELAS 8
PKN BAB 5  KELAS 8 PKN BAB 5  KELAS 8
PKN BAB 5 KELAS 8 Raechan Anam
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptxDMumtazah
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniHendrastuti Retno
 
Kemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapatKemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapatMuhammad Fajri
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)AmirahNada1
 

Similar to Sistem ketatanegaraan di indonesia berdasarkan konstitusi yang berlaku dan bentuk penyimpangannya (20)

INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIA
INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIAINSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIA
INSTRUMEN HAM INTERNASIONAL & INDONESIA
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
Uud 1945 dan dinamika pelaksanaannya (7 )
 
BAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdf
BAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdfBAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdf
BAB 1. KASUS PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA.pdf
 
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraPkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Ranadi Putra
Ranadi PutraRanadi Putra
Ranadi Putra
 
Pelajaran 6
Pelajaran 6Pelajaran 6
Pelajaran 6
 
MAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASIMAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASI
 
MAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASIMAKALAH DEMOKRASI
MAKALAH DEMOKRASI
 
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
10. SOAL UUD NRI tahun 1945 dan Pembukaan.pptx
 
PKN BAB 5 KELAS 8
PKN BAB 5  KELAS 8 PKN BAB 5  KELAS 8
PKN BAB 5 KELAS 8
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Kemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapatKemerdekaan berpendapat
Kemerdekaan berpendapat
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945Dinamika UUD 1945
Dinamika UUD 1945
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
 
Dekrit presiden
Dekrit presidenDekrit presiden
Dekrit presiden
 
Makalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpinMakalah demokrasi terpimpin
Makalah demokrasi terpimpin
 

Sistem ketatanegaraan di indonesia berdasarkan konstitusi yang berlaku dan bentuk penyimpangannya

  • 1. Assalamualaikum WR . WB Kami dari kelompok 2 akan mempresentasikan tentang • Sistem Ketatanegaraan di Indonesia Berdasarkan Konstitusi yang Berlaku dan Bentuk Penyimpangannya
  • 2. Nama – nama anggota Kelompok 2 : ₪ Aditya Wijaya ₪ Dian Adiningsih ₪ Grace Yeshiya ₪ Julianingtias Virgiani ₪ Muhamad Reza Permana ₪ Muhammad Fajar Effendi ₪ Shania Wilda Fitris
  • 3. Sistem Ketatanegaraan di Indonesia Berdasarkan Konstitusi yang Berlaku dan Bentuk Penyimpangannya Sistem ketatanegaraan menurut UUD 1945 sebelum Amandemen Sistem ketatanegaraan menurut Konstitusi RIS Sistem ketatanegaraan menurut UUD sementara 1950 Sistem ketatanegaraan menurut UUD 1945
  • 4. Si s t e m Ke t a t a n e g a r a a n m e n u r u t U U D 1945 s e b e l u m A ma n d e me n De i t me d a d a k e a n a. b. n g a n d i t e t a p k a n U U D 1945, s e j a k s a a t u n e g a r a Re p u b l i k I n d o n e s i a n g a k u i a d a n y a p e mb a g i a n k e k u a s a a n l a m s i s t e m k e t a t a n e g a r a a n . Ha l i n i p a t d i l i h a t d a r i k e t e n t u a n – t e n t u a n y a n g t e r d a p a t d a l a m U U D 1945 t a r a l a i n : Be n t u k Ne g a r a P a s a l 1 A y a t (1) m e n e g a s k a n , “N e g a r a I n d o n e s i a a d a l a h n e g a r a k e s a t u a n y a n g t e r b e n t u k r e p u b l i k .” B e n t u k n e g a r a i n i s e b a g a i wu j u d c i t a – c i t a p e r j u a n g a n b a n g s a I n d o n e s i a s e b a g a i ma n a t e r c a n t u m d a l a m p e m b u k a a n U U D 1945 A l i n e a I I y a n g b e r b u n y a , “... n e g a r a I n d o n e s i a y a n g me r d e k a , b e r s a t u , a d i l d a n ma k mu r ” . Ke d a u l a t a n Ne g a r a
  • 5. c . B e n t u k P e me r i n t a h B e n t u k P e me r i n t a h I n d o n e s i a a d a l a n Re p u b l i k d. S i s t e m P e m e r i n t a h a n N e g a r a P e n j e l a s a n U U D 1945 m e n y a t a k a n b a h w a s i s t e m p e me r i n t a h a n n e g a r a a n t a r a l a i n s e b a g a i b e r i k u t : 1) I n d o n e s i a I a l a h n e g a r a y a n g b e r d a s a r k a n a t a s h u k u m, t i d a k b e r d a s a r k a n a t a s k e k u a s a a n b e l a k a . 2) P e m e r i n t a h b e r d a s a r a t a s s i s t e m k o n s t i t u s i t i d a k b e r s i f a t a b s o l u t . 3) K e k u a s a a n T e r t i n g g i d i t a n g a n r a k y a t , MP R s e b a g a i p e n j e l ma a n s e l u r u h r a k y a t I n d o n e s i a . 4) P r e s i d e n i a l a h p e n y e l e n g g a r a a n p e me r i n t a h n e g a r a y a n g t e r t i n g g i d i b a w a h Ma j e l i s . Back to Menu
  • 6. Sintem Ketatanegaraan menurut Konstitusi RIS a. Bentuk dan Kedaulatan Sesuai dangan pasal 1 Konstitusi RIS, bentuk negara adalah federasi dan kekuasaan berkedaulatan RIS dilakukan oleh pemerintah bersama-sama dengan DPR. b. Kabinet Parlementer Parlemen RIS terdiri atas dua badan, yaitu Senat dan DPR. Senat terdiri atas Wakil daerah-daerah bagian, DPR berjumlah 150 orang yang terdiri atas golongan–golongan kecil Tionghoa, Eropa, dan Arab. Salah Satu bentuk penyimpangan yang terjadi diberlakukan Konstitusi RIS adalah sebagai berikut. a. NKRI berubah menjadi negara federasi Republik Indinesia Serikat (RIS) berdasarkan pada Konstitusi RIS. b. Kekuasaan legislatif yang seharusnya dilaksanakan Presiden dan DPR dilakukan DPR dan Senat. Back to Menu
  • 7. Sistem Ketatanegaraan menurut UUD Sementara 1950 Sistem ketatanegaraan menurut UUD Sementara 1950 adalah sebagai berikut. a. Bentuk Negara adalah kesatuan b. Kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersam-sama DPR. c. Sisitem pemerintahan negara sesuai Pasal 44. Alat kelengkapan negara ialah presiden dan wakil presiden, menteri-menteri, DPR, MA, DPK (Dewan Pengawas Keuangan).
  • 8. Salah satu bentuk penyimpangan yang terjadi ketika setela diberlakukannya UUDS 1950 adalah sebagai perubahan sistem kabinet presindensial menjadi parlementer sehingga tidak tercapainya stabilitas politik dan pemerintah dan berakibat sering bergantinya kebinet. Back to Menu
  • 9. Sistem Ketatanegaraan menurut UUD 1945 (Dekret Presiden 1959) Di Bagi Menjadi 3, yaitu: Masa Pemerintahan Orde Lama (19591965) Masa Pemerintahan Orde Baru (19661998) Masa Pemerintahan Reformasi (1998Sekarang)
  • 10. Masa pemerintahan Orde Lama (19591965) Dengan diberlakukannya kembali UUD 1945 maka berakhir pula penggunaan asas demokrasi liberal dan diganti dengan asas demokrasi terpimpin.Demokrasi terpimpin ialah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Pada tanggal 9 Juli 1959 Presiden Soekarno mengumumkan terbentuknya kabinet kerja. Susunan kabinet tersebut terdiri atas kabinet inti (11
  • 11. dan menteri muda ( 26 orang ). Kedudukan presiden pada masa ini sangat kuat, lebih lagi setelah ,MPRS dalam sidang di Bandung mengangkatnya sebagai presiden seumur hidup. Pengangkatan ini jelas bertentangan dengan pasal 7 UUD 1945 Kembali
  • 12. Masa Pemerintahan Orde Baru (1966-1998) Pada masa pemerintahan Orde Baru, sistem ketatanegaraan diawali dengan adanya konsensus/kesepakatan nasional, yaitu : 1. untuk mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 2. cara-cara mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 Cara mempertahankan Pancasila dan UUD 1945 dicapai kesepakatan sebagai berikut 1. melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dangan konsekuen 2. Memberikan dasar formal yuridis yang mantap bagi berlakunya UUD 1945
  • 13. 3. Mengamankan pelaksanaan Pasal 37 UUD 1945 dengan pengangkatan sepertiga anggota MPR (termaksud ABRI). Pergantian pimpinan nasional mengikuti pola mekanisme lima tahunan sebagaimana diatur dalam UUD 1945, yaitu sebagai berikut. 1. MPR mengadakan sidang umum sekali dalam 5 tahun. 2. Dalam sidang, MPR menetapkan GBHN, memilih presidan dan wakil presiden. 3. Presiden mendataris MPR dibantu wakil presiden dan meteri yang bertanggu jawab kepada presiden. 4. DPR melaksanakan tugasnya mengawasi pelaksanaan tugas presiden dan sebagainya. 5. Lembaga-lembaga negara melaksanakan tugas sesuai dengan UUD 1945. Kembali
  • 14. Masa Pemerintahan Reformasi (1998-Sekarang) Masa pemerintahan ini ditandai dangan adanya keterbukaan dan tuntutan perbaikan di segala kehidupan. Misalnya, menghapus peran ABRI yang sangat luas melelui melelui penghapusan dwifungsi ABRI, perbaikan sistem ketatanegraan ditandai dengan dibentuknya lembaga negara (MPR, DPR, DPD, BPK, MA, MK, Komisi Yudisial, dan presiden), Perubahan UUD 1945, keterlibatan rakyat dalam pengambilan kebijakan publik, perlindungan terhadap hak-hak warga negara, pemberantasan KKN, pemilihan wakil rakyat serta pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung, pemilihan kepala daerah secara lengsung.
  • 15. Penyimpangan terhadap konstitusi dapat disebabkan beberapa faktor berikut. 1. Adanya pemahaman atau penafsiran terhadap konstitusi yang berbeda-beda. 2. Adanya kelompok-kelompok tertentu yang dengan sengaja membelokkan atau memanfaatkan konstitusi untuk tujuan tertentu. 3. Ambisi kekuasaan oleh kekuasaan orang.
  • 16. Bentuk penyimpangan terhadap konstitusi, antara lain sebagai berikut. 1. Sejak Dekret Presiden 5 Juni 1959, lembaga kepresidenan memosisikan diri menjadi lembaga yang sangat kuat dan sukar dikontrol. 2. Pembubaran DPR oleh presiden karena DPR tidak menyetujui atau menolak RAPBN yang diajukan pemerintah. 3. Pengangkatan presiden seumur hidup (Tap. MPRS No. III/MPRS/1963) 4. Manifesto politik dari pidato presiden dijadikan sebagai GBHN (Tap. MPRS No. V/MPRS/1965). 5. Pelaksanaan politik luar negeri yang condong ke poros RRC. 6. Praktik KKN. 7. Politik uang (money politic) 8. Pelanggaran terhadap hak-hak politik rakyat termasuk HAM 9. Adanya sentralisasi kakuasaan/pemusatan
  • 17. Penyimpangan –penyimpangan kontitusi tersebut berakibat dalam kehidupan negara adalah 1. Menimbulkan kekacauan bahkan rasa permusuhan/disintegrasi bangsa; 2. Kehidupan negara yang tidak nyaman, masyarakat kacau/anarkis; 3. Kepentingan orang banyak diabaikan; 4. Menimbulkan kerugian bagi negara; 5. Kurangnya kepercayaan terhadap pemerintah; 6. Terhambatnya pembangunan nasional; 7. Ketidakpercayaan luar negeri kepada indonesia.