1. TEORI PERKEMBANGAN
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Perkembangan
Diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Kelompok: 2
Anggota: Deni Rahayu Rahmawati
Istry Mahmudah
Mar’atus Sholikhah
Khusnul Afifah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
Tahun 2012
2. TEORI PERKEMBANGAN
Teori empirisme Teori ilmu
Teori nativisme kerohanian
Teori konvergensi Teori behaviour dan
Teori rekapitulasi belajar sosial
Teori psikodinamika Teori kemungkinan
berkembang
Teori yang
berorientasi biologis Teori
interaksionisme
Teori lingkungan
3. 1.Teori empirisme
adalah perkembangan yang ditentukan karena
adanya pengaruh dari luar,seperti pendidikan dan
pengajaran.
Dengan demikian menurut teori ini,pendidikan dan
pengajaran anak pasti berhasil dalam usahanya
membentuk teori lain seperti:
a.Teori optimisme
b.Teori tabularasa
c.Teori yang berorientasi pada lingkungan
4. 2.Teori nativisme
• Teori ini mengemukakan bahwa anak lahir
telah dilengkapi pembawaan bakat
alami(kodrat).pengaruh lain dari luar tidak akn
mampu mengubah pembawaan anak.dengan
demikian maka pendidikan bagi anak akan sia-
sia.
istilah lain dari teori nativisme:
a Teori pesimisme
b Teori biologisme
5. 3.Teori konvergensi
• Teori ini mengemukakan bahwa kepribadian
seorang anak akan terbentuk dengan baik
apabila dibina oleh pendidikan dan
pengalaman yang baik.
Menurut teori ini perkembangan jiwa anak
banyak ditentukan oleh faktor bakat dan
pengaruh lingkungan.
6. Teori rekapitulasi
• Rekapitulisasi berarti ulangan,maksudnya
perkembangan jiwa anak adalah merupakan
hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis
manusia.
• Disimpulkan bahwa seorang manusia akan
mengalami tingkatan masa sebagai
berikut:masa berburu,masa
menggembala,masa bertani,masa
berdagang,masa industri.
7. Teori Psikodinamika
• Teori ini berpendapat bahwa perkembangan
jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan
oleh komponen dasar yang bersifat sosio-
efektif,yakni ketegangan yang ada dalam diri
seseorang ikut menentukan dinamikanya
ditengah lingkungannya.
• Unsur-unsur yang sangat ditentukan dalam
teori ini adalah motivasi,emosi dan aspek
internal lainnya.
8. Teori yang berorentiasi pada biologis
• Teori ini menitikberatkan pada pengruh bakat,jika
perkembangan telah maju maka tidak dapat
mundur lagi.Pengaruh lingkungan yang
menguntungkan dan tidak menguntungkan ikut
menentukan sifat dapat terlihat yang dimiliki
organisme dalam periode tertentu.
• Kelemahan teori nampak pada penelitian anak
kembar, anak kembar identik yang dibesarkan
dalam lingkungan berbeda, mengalami proses
perkembangan yang berbeda pula.
9. Teori Lingkungan
Dalam kelompok teori yang mementingkan
pengaruh lingkungan terhadap perkembangan
anak termasuk teori-teori belajar dan
mengenai sosialisasi yang bersifat sosiologis.
Teori ini nkurang memperhatikan pengaruh
pembawaan yang juga relativ kuat terhadap
perkembangan seseorang.
10. Teori ilmu Kerohanian
• Gejala-gejala psikis seseorang tidak mungkin
dapat diterangkan seperti halnya dilakukan
pada gejala-gejala fisik. Hal itu dapat
dilakukan pada gejala fisiologis, misalnya pada
permulaan pemasakan seksual (puberitas/
permulaan masa remaja).
11. Teori Behavior dan Belajar Sosial
• Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang
dapat diamati dan yang bersifat umum mengenai
otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal
sebagaimana terwuju pada gerakan bagian-bagian
tubuh atau pada pengeluaran air mata,keringat
Ada 3 versi tradisi behavior
1. Pavlov dan kondisioning klasik
2. B.F. Skinner dan kondisioning operant
3. Bandura dan teori belajar sosial
12. Teori Kemungkinan Berkembang
• Perkembangan dilukiskan sebagai suatu
proses yang membangun seseorang kepada
pola tingkah laku yang lebih tinggi.
• Teori ini berlandaskan pada alasan-alasan:
1. Anak adalah makhluk manusia yang hidup.
2. Waktu dilahirkan dalam kondisi tidak berdaya
3. Anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif
dan aktif.
13. Teori Interaksionisme
• Perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak
ditentukan oleh adanya dialektif dengan
lingkungannya. Maksudnya perkembangan kognitif
seorang anak bukan merupakan perkembangan yang
wajar, melainkan ditentukan interaksi budaya.
• Pengaruh yang datang dari pengalaman dalam
berinteraksi budaya, serta dari penanaman nilai-nilai
lewat pendidikan (disebut tramisi sosial) itu diharapkan
mencapai suatu stadium yang disebut ekuilibrasi yakni
keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi pada diri
anak.