SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Oleh :
Abulkhair Abdullah
70100111001
Farmasi A1
Kelompok I
I. Formula Asli
R/ Emulsi Lotion
II. Rancangan Formula
Nama Formula
Jumlah Produk
Tanggal Formulasi
Tanggal Pembuatan
No. Reg
No. Batch

: Vsilin® Suspensi
: 10 botol @ 100 mL
: 28 Desember 2013
: 28 Desember 2014
:
:
Komposisi

:
Tiap 100 mL mengandung :
Vitamin E
Vitamin C
Asam Stearat
Trietanolamin
Metil Paraben
Propil Paraben
Propilenglikol
Mineral Oil & Lanolin Alkohol
Aquadest
ad

0.005 %
0,1 %
5%
10 %
0,18 %
0,02 %
15 %
3%
100 mL
III. Master Formula
IV. Alasan Pembuatan Produk
Emulsi merupakan suatu sediaan yang mengandung dua jenis cairan yang tidak
saling bercampur satu sama lain, namun terdispersi membentuk bulatan-bulatan kecil
yang tersebar secara merata dalam medium pembawa.
Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan

rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis.
Mekansmenya lotion yang di oleskan ke permukaan kulit menembus masuk ke
jaringan epidermis yang paling menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit,
karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis.
Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan menyumbangkan
elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi
vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan
membuat vitamin C juda menjadi radikal. Kerja sama antara vitamin E dan vitamin C
bermaksud untuk melindungi sesama antioksidan agar tidak teroksidasi. Siklus ini

berjalan terus, dan dapat memelihara tubuh dari keseimbangan antioksidan secara
sinergis bekerja sama, sehingga mempunyai efek yang lebih kuat lagi.
V. Alasan Penambahan Bahan
Zat Aktif : Vitamin E & Vitamin C (Antioksidan)

Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan
menyumbagkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku
akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan
vitamin C yang akhirnya akan membuat vitamin C juda menjadi radikal (Teoriradikal-bebas. Damara. Pdf)

Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua
cara yaitu:


Melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging).



Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Mekanisme pengikatannya
melalui pengikatan logam, menangkap oksigen; mengubah hidroperoksida
menjadi spesies non radikal, menyerap sinar ultraviolet dan mendeaktivasi
Zat Tambahan : Asam Stearat (Emulgator)
Asam stearat secara luas digunakan untuk formulasi oral dan topikal
sediaan farmasi. Pada formulasi topikal, asam stearat digunakan sebagai
pengemulsi dan agen pensolubilising. Penggunaan asam stearat dikombinasi

dengan trietanolamin dalam preparat krim dengan konsntrasi 1-20%
(Excipient 6th, 2009: 754).

Umumnya emulsi minyak dalam air, mengandung air dalam persentase
yang besar dan asam stearat (Ansel, 2008: 513

Asam lemak seperti asam stearat biasa digunakan sebagai agen
pengemulsi (Codex: 84)
Zat Tambahan : Trietanolamin (Emulgator)
Jika dikombinasi dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam
oleat, trietanolamin yang bersifat anionik, akan menghasilkan butir halus.
Stabil dalam emulsi m/a. Konsentrasi yang khas digunakan 2-4 % untuk

emulsi dan dan 2-5 kali dari asam lemak (Excipient 6th, 2009: 754).

Hasil emulsi minyak dalam air terbentuk dari amin seperti etanolamin,
dietanolamin, trietanolamin atau isopropanolin dan asam lemak seperti asam
oleat atau asam stearat (Codex: 85).

Emulsi yang dipakai untuk obat luar bertipe o/w atau w/o. Emulsi tipe
o/w menggunakan zat pengemulsi

na.lauril sulfat, trietanolamin stearat,

sabun monovalen, alkil sulfat (Farmasi Fisik: 1144).
Zat Tambahan : Metil Paraben (Pengawet)

Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan
parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk

topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil
paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596).

Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi

benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510).

Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-,
propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener

(Dirjen POM, 1995: 17).
Zat Tambahan : Propil Paraben (Pengawet)

Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan
parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk

topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil
paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596).

Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi

benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510).

Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-,
propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener
(Dirjen POM, 1995: 17).
Zat Tambahan : Propilenglikol (Pengawet)

Propilen

glikol

antimkroba/pengawet

secara

luas

dimacam

digunakan

jenis

sebagai

parenteral,

dan

pelarut

ekstrak,

formulasi

non

parenteral. Untuk pengawetan larutan dan semipadat konsentrasi untu
pengawet yaitu 15-30% (Excipient: 592).

Sebagai kompensasi atas hilangnya pengawet dengan interaksi, bisa
ditambahkan suatu jumlah yang setara dengan bahan yang tergabung.
Ternyata pula bahwa penambahan berbagai alkohol tampak mengaktifkan
ester-ester p-hidroksibenzoat dalam adanya zat-zat nonionik; propilen glikol
terutama tampak berguna (Lachman: 1067).
Zat Tambahan : Mineral Oil & Lanolin Alkohol (Emolien)

Minyak mineral dan lanolin alkohol adalah cairan berminyak yang
digunakan dalam formulasi topikal farmasi dan kosmetika sebagai pengemulsi
dan sifat emolien. Range sebagai emolien 3.0-6 % (Excipient 6th;, 2009: 449).

Efek emolien ialah melembutkan permukaan kulit, pada batang tubuh,
ektemitas atas dan bawah biasanya menggunakan dengan bahan vaselin
fungsinya sebagai emolien dengan akibat meninggikan daya penetrasi bahan
aktif. Emolien yang lain adalah minyak mineral dan lanolin alkohol (Ilmu
penyakit kulit dan kelamin IV, 2009: 194).

Secara eksternal, parafin cair digunakan sebagai komposisi dari basis
salep, sebagai emolien dan pembersih pada kondisi kulit tertentu, dan sebagai
lubrikan sediaan mata pada mata kering (Martindale 36th, 2009: 2031).
Zat Tambahan : Aquadest (Pembawa)

Air suling dibuat dengan menyuling air uang dapat diminum
(Dirjen POM, 1979: 96).
Air secara luas digunakan sebagai bahan dasar, bahan-bahan dan
pelarut pada formulasi&pembuatan produk farmasetik. Air digunakan
hingga konsentrasi 100% (Excipient 6th, 2009)
VI. Perhitungan

Perbotol:
Vitamin E

0,05/100 x 100 mL

= 0,05 g

Vitamin C

0,1/100 x 100 mL

= 0,1 g

Asam Stearat

5/100 x 100 mL

= 5g

Trietanolamin

10/100 x 100 mL

= 10 mL

Metil Paraben

0,18 /100 x 100 mL

= 0,18 g

Propil Paraben

0,02/100 x 100 mL

= 0,02 g

Propilenglikol

15/100 x 100 mL

= 0,05 mL

Mineral Oil & Lanolin Alkohol

3/100 x 100 mL

= 3g

Aquadest

ad

100 mL
Perbotol :
Vitamin E

0,05 x 10

= 0,5 g

Vitamin C

0,1 x 10

= 1g

Asam Stearat

5 x 10

= 50 g

Trietanolamin

10 x 10

= 100 mL

Metil Paraben

0,18 x 10

= 1,8 g

Propil Paraben

0,02 x 10

= 0,2 g

Propilenglikol

0,05 x 10

= 0,5 mL

Mineral Oil & Lanolin Alkohol

3 x 10

= 30 g

Aquadest

ad

1000 mL
VI. Perhitungan

Perbatch :
Fenoksimetil penisilin

2 g x 10

=

20 g

Metil selulosa

1,2 g x 10

=

12 g

Polisorbat 80

0,06 g x 10

=

0,6 g

Asam Benzoat

0,06 g x 10

=

0,6 g

Sucralose

0,18 g x 10

=

1,8 g

Oleum Citri

0,12 g x 10

=

1,2 g

Tartrazin

3 x 10-4 g x 10 =

0,003 g

Aquadest

60 mL x 10

600 mL

=
VII. Cara Kerja

1. Ucapkan Basmalah.
2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Ditimbang semua bahan
4. Dibuat fase minyak dan fase air
5. Fase minyak dibuat dengan cara dileburkan asam stearat kemudian pada

wadah yang lain minyak mineral oil & lanolin alkohol, propilen glikol dan propil
paraben.
6. Dicampurkan bahan-bahan fase minyak, kemudian dihomogenkan.
7. Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian
dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya.
8. Fase

air

dibuat

dengan

cara

dilarutkan

bahan-bahan

antara

lain

treietanolamin, propilen glikol ke dalam air suling lalu dipanaskan hingga suhu
yang sama dengan fase minyak tadi.
9. Dilarutkan metil paraben dalam air panas, setelah larut dimasukkan dalam

wadah yang sebelumnya telah berisi fase air. Kemudian dihomogenkan.
10.Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian
dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya.
11. Jika fase air dan fase minyak telah sama suhunya, kedua fase dicampur dalam
sebuah beker kemudian dihomogenkan dengan metode mixer.
14.Dimasukkan dalam botol.
15.Diucapkan hamdalah.
Etiket
Syukron,
Thank You,
Terima Kasih

More Related Content

What's hot (20)

Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrakStandarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
Standarisasi dan spesifikasi simplisia dan ekstrak
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Salep
SalepSalep
Salep
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Emulsi (7)
Emulsi (7)Emulsi (7)
Emulsi (7)
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Gel
GelGel
Gel
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Pill
PillPill
Pill
 

Similar to ini menggunakan kata kunci "vitamin" dan "lotion

Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanMega Zhang
 
MINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxMINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxdaengshau
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitdanyindriawaty
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaFikri Nisa
 
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptxppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptxIchaKiranaSelfira
 
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)Dessypsd1296
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolKezia Hani Novita
 
Cream antiacne
Cream antiacneCream antiacne
Cream antiacnerezkilatry
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand bodyfitri11
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.2110070100058
 
farmakognosi LIPID
farmakognosi LIPIDfarmakognosi LIPID
farmakognosi LIPIDSapan Nada
 
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholLaporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholKezia Hani Novita
 
PPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptx
PPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptxPPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptx
PPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptxChyntiaAngeline
 

Similar to ini menggunakan kata kunci "vitamin" dan "lotion (20)

Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
 
Ppt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotikPpt suspensi antibiotik
Ppt suspensi antibiotik
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Percobaan iv budi
Percobaan iv budiPercobaan iv budi
Percobaan iv budi
 
70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow70106276 eye-shadow
70106276 eye-shadow
 
MINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptxMINYAK ATSIRI.pptx
MINYAK ATSIRI.pptx
 
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulitKel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
Kel 11 kelas m preparat untuk perawatan kulit
 
Pengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar KosmetikaPengetahuan Dasar Kosmetika
Pengetahuan Dasar Kosmetika
 
KOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdfKOSMETIKA PPT.pdf
KOSMETIKA PPT.pdf
 
Analisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetikaAnalisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetika
 
53 109-1-pb
53 109-1-pb53 109-1-pb
53 109-1-pb
 
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptxppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
ppt kelompok 4 minyak gosok.pptx
 
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
KOSMETIKA (SHAMPOO/SAMPO)
 
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazolLaporan resmi dry syrup kotrimoxazol
Laporan resmi dry syrup kotrimoxazol
 
Cream antiacne
Cream antiacneCream antiacne
Cream antiacne
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand body
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
 
farmakognosi LIPID
farmakognosi LIPIDfarmakognosi LIPID
farmakognosi LIPID
 
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholLaporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
 
PPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptx
PPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptxPPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptx
PPT TSF CAIR DAN SEMISOLID GEL METRONIDAZOLE.pptx
 

More from Abulkhair Abdullah (20)

Asam Urat
Asam UratAsam Urat
Asam Urat
 
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes MelitusLower Back Pain dan Diabetes Melitus
Lower Back Pain dan Diabetes Melitus
 
Marine Pharmacognosy
Marine PharmacognosyMarine Pharmacognosy
Marine Pharmacognosy
 
Slimming Agent
Slimming AgentSlimming Agent
Slimming Agent
 
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obatMolekul pembawa sebagai target aksi obat
Molekul pembawa sebagai target aksi obat
 
Kosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan PembagiannyaKosmetik dan Pembagiannya
Kosmetik dan Pembagiannya
 
Hipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe IHipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe I
 
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe IIIReaksi Hipersensitivitas Tipe III
Reaksi Hipersensitivitas Tipe III
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Kompleksasi
KompleksasiKompleksasi
Kompleksasi
 
Fenomena Distribusi
Fenomena DistribusiFenomena Distribusi
Fenomena Distribusi
 
Emulsifikasi
EmulsifikasiEmulsifikasi
Emulsifikasi
 
Berat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat JenisBerat Jenis dan Rapat Jenis
Berat Jenis dan Rapat Jenis
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan MatematikaDasar-Dasar Fisika dan Matematika
Dasar-Dasar Fisika dan Matematika
 
Sistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darahSistem pembuluh darah
Sistem pembuluh darah
 
Tnf alpha
Tnf alphaTnf alpha
Tnf alpha
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Gandaria
GandariaGandaria
Gandaria
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

ini menggunakan kata kunci "vitamin" dan "lotion

  • 2. I. Formula Asli R/ Emulsi Lotion II. Rancangan Formula Nama Formula Jumlah Produk Tanggal Formulasi Tanggal Pembuatan No. Reg No. Batch : Vsilin® Suspensi : 10 botol @ 100 mL : 28 Desember 2013 : 28 Desember 2014 : :
  • 3. Komposisi : Tiap 100 mL mengandung : Vitamin E Vitamin C Asam Stearat Trietanolamin Metil Paraben Propil Paraben Propilenglikol Mineral Oil & Lanolin Alkohol Aquadest ad 0.005 % 0,1 % 5% 10 % 0,18 % 0,02 % 15 % 3% 100 mL
  • 5. IV. Alasan Pembuatan Produk Emulsi merupakan suatu sediaan yang mengandung dua jenis cairan yang tidak saling bercampur satu sama lain, namun terdispersi membentuk bulatan-bulatan kecil yang tersebar secara merata dalam medium pembawa. Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis. Mekansmenya lotion yang di oleskan ke permukaan kulit menembus masuk ke jaringan epidermis yang paling menarik untuk diperhatikan dalam perawatan kulit, karena kosmetik dipakai pada bagian epidermis. Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan membuat vitamin C juda menjadi radikal. Kerja sama antara vitamin E dan vitamin C bermaksud untuk melindungi sesama antioksidan agar tidak teroksidasi. Siklus ini berjalan terus, dan dapat memelihara tubuh dari keseimbangan antioksidan secara sinergis bekerja sama, sehingga mempunyai efek yang lebih kuat lagi.
  • 6. V. Alasan Penambahan Bahan Zat Aktif : Vitamin E & Vitamin C (Antioksidan) Cara kerja vitamin E dan C sebagai antioksidan adalah dengan menyumbagkan elektron kepada radikal bebas. Karena itu, vitamin E yang kaku akan berubah menjadi vitamin E yang radikal. Untuk menjinakkannya, diperlukan vitamin C yang akhirnya akan membuat vitamin C juda menjadi radikal (Teoriradikal-bebas. Damara. Pdf) Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua cara yaitu:  Melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging).  Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Mekanisme pengikatannya melalui pengikatan logam, menangkap oksigen; mengubah hidroperoksida menjadi spesies non radikal, menyerap sinar ultraviolet dan mendeaktivasi
  • 7. Zat Tambahan : Asam Stearat (Emulgator) Asam stearat secara luas digunakan untuk formulasi oral dan topikal sediaan farmasi. Pada formulasi topikal, asam stearat digunakan sebagai pengemulsi dan agen pensolubilising. Penggunaan asam stearat dikombinasi dengan trietanolamin dalam preparat krim dengan konsntrasi 1-20% (Excipient 6th, 2009: 754). Umumnya emulsi minyak dalam air, mengandung air dalam persentase yang besar dan asam stearat (Ansel, 2008: 513 Asam lemak seperti asam stearat biasa digunakan sebagai agen pengemulsi (Codex: 84)
  • 8. Zat Tambahan : Trietanolamin (Emulgator) Jika dikombinasi dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam oleat, trietanolamin yang bersifat anionik, akan menghasilkan butir halus. Stabil dalam emulsi m/a. Konsentrasi yang khas digunakan 2-4 % untuk emulsi dan dan 2-5 kali dari asam lemak (Excipient 6th, 2009: 754). Hasil emulsi minyak dalam air terbentuk dari amin seperti etanolamin, dietanolamin, trietanolamin atau isopropanolin dan asam lemak seperti asam oleat atau asam stearat (Codex: 85). Emulsi yang dipakai untuk obat luar bertipe o/w atau w/o. Emulsi tipe o/w menggunakan zat pengemulsi na.lauril sulfat, trietanolamin stearat, sabun monovalen, alkil sulfat (Farmasi Fisik: 1144).
  • 9. Zat Tambahan : Metil Paraben (Pengawet) Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596). Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510). Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-, propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener (Dirjen POM, 1995: 17).
  • 10. Zat Tambahan : Propil Paraben (Pengawet) Propil paraben biasa digunakan dengan metil paraben pada sediaan parenteral dan digunakan kombinasi dengan paraben yang lainjuga untuk topikal dan formulasi oral. Propil paraben (0.02 %) digunakan bersama metil paraben (0.18%) digunakan sebagai preservatif (Excipient 6th;, 2009: 596). Penambahan pengawet kimia sebagai antimikroba seperti hidroksi benzoat, fenol, asam borat, garam amonium kuartener (Ansel, 2008: 510). Pengawet yang biasa digunakan dalam emulsi adalah metil-, etil-, propil-, dan butil paraben, asam benzoat, dan senyawa amonium kuaretener (Dirjen POM, 1995: 17).
  • 11. Zat Tambahan : Propilenglikol (Pengawet) Propilen glikol antimkroba/pengawet secara luas dimacam digunakan jenis sebagai parenteral, dan pelarut ekstrak, formulasi non parenteral. Untuk pengawetan larutan dan semipadat konsentrasi untu pengawet yaitu 15-30% (Excipient: 592). Sebagai kompensasi atas hilangnya pengawet dengan interaksi, bisa ditambahkan suatu jumlah yang setara dengan bahan yang tergabung. Ternyata pula bahwa penambahan berbagai alkohol tampak mengaktifkan ester-ester p-hidroksibenzoat dalam adanya zat-zat nonionik; propilen glikol terutama tampak berguna (Lachman: 1067).
  • 12. Zat Tambahan : Mineral Oil & Lanolin Alkohol (Emolien) Minyak mineral dan lanolin alkohol adalah cairan berminyak yang digunakan dalam formulasi topikal farmasi dan kosmetika sebagai pengemulsi dan sifat emolien. Range sebagai emolien 3.0-6 % (Excipient 6th;, 2009: 449). Efek emolien ialah melembutkan permukaan kulit, pada batang tubuh, ektemitas atas dan bawah biasanya menggunakan dengan bahan vaselin fungsinya sebagai emolien dengan akibat meninggikan daya penetrasi bahan aktif. Emolien yang lain adalah minyak mineral dan lanolin alkohol (Ilmu penyakit kulit dan kelamin IV, 2009: 194). Secara eksternal, parafin cair digunakan sebagai komposisi dari basis salep, sebagai emolien dan pembersih pada kondisi kulit tertentu, dan sebagai lubrikan sediaan mata pada mata kering (Martindale 36th, 2009: 2031).
  • 13. Zat Tambahan : Aquadest (Pembawa) Air suling dibuat dengan menyuling air uang dapat diminum (Dirjen POM, 1979: 96). Air secara luas digunakan sebagai bahan dasar, bahan-bahan dan pelarut pada formulasi&pembuatan produk farmasetik. Air digunakan hingga konsentrasi 100% (Excipient 6th, 2009)
  • 14. VI. Perhitungan Perbotol: Vitamin E 0,05/100 x 100 mL = 0,05 g Vitamin C 0,1/100 x 100 mL = 0,1 g Asam Stearat 5/100 x 100 mL = 5g Trietanolamin 10/100 x 100 mL = 10 mL Metil Paraben 0,18 /100 x 100 mL = 0,18 g Propil Paraben 0,02/100 x 100 mL = 0,02 g Propilenglikol 15/100 x 100 mL = 0,05 mL Mineral Oil & Lanolin Alkohol 3/100 x 100 mL = 3g Aquadest ad 100 mL
  • 15. Perbotol : Vitamin E 0,05 x 10 = 0,5 g Vitamin C 0,1 x 10 = 1g Asam Stearat 5 x 10 = 50 g Trietanolamin 10 x 10 = 100 mL Metil Paraben 0,18 x 10 = 1,8 g Propil Paraben 0,02 x 10 = 0,2 g Propilenglikol 0,05 x 10 = 0,5 mL Mineral Oil & Lanolin Alkohol 3 x 10 = 30 g Aquadest ad 1000 mL
  • 16. VI. Perhitungan Perbatch : Fenoksimetil penisilin 2 g x 10 = 20 g Metil selulosa 1,2 g x 10 = 12 g Polisorbat 80 0,06 g x 10 = 0,6 g Asam Benzoat 0,06 g x 10 = 0,6 g Sucralose 0,18 g x 10 = 1,8 g Oleum Citri 0,12 g x 10 = 1,2 g Tartrazin 3 x 10-4 g x 10 = 0,003 g Aquadest 60 mL x 10 600 mL =
  • 17. VII. Cara Kerja 1. Ucapkan Basmalah. 2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 3. Ditimbang semua bahan 4. Dibuat fase minyak dan fase air 5. Fase minyak dibuat dengan cara dileburkan asam stearat kemudian pada wadah yang lain minyak mineral oil & lanolin alkohol, propilen glikol dan propil paraben. 6. Dicampurkan bahan-bahan fase minyak, kemudian dihomogenkan. 7. Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya.
  • 18. 8. Fase air dibuat dengan cara dilarutkan bahan-bahan antara lain treietanolamin, propilen glikol ke dalam air suling lalu dipanaskan hingga suhu yang sama dengan fase minyak tadi. 9. Dilarutkan metil paraben dalam air panas, setelah larut dimasukkan dalam wadah yang sebelumnya telah berisi fase air. Kemudian dihomogenkan. 10.Fase minyak yang telah dibuat tadi diturunkan dari penangas kemudian dimasukkan vitamin E kemudian dihomogenkan sambil diukur suhunya. 11. Jika fase air dan fase minyak telah sama suhunya, kedua fase dicampur dalam sebuah beker kemudian dihomogenkan dengan metode mixer. 14.Dimasukkan dalam botol. 15.Diucapkan hamdalah.