SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Company
LOGO KAYU MERANTI
KELOMPOK 2
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
BAHAN BANGUNAN 2
PENDAHULUAN
Kayu Meranti merupakan salah satu jenis kayu khas daerah tropis
yang cukup terkenal. Dan kayu ini juga termasuk salah satu jenis kayu
komersial yang banyak peminatnya. Di Indonesia, kayu meranti berasal dari
beberapa daerah yakni Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan beberapa juga
ada yang berasal dari Sulawesi. Dan dari keempat daerah itu, Kalimantan
merupakan daerah penghasil kayu meranti yang paling bagus dari pada tiga
daerah lainnya, sehingga orang-orang banyak yang menyebut meranti
sebagai kayu kalimantan.
SIFAT KAYU
Kayu meranti tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-
sedang. Berat jenisnyaberkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%.
Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan,
hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan berat
jenisnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang
lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat
tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea
tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu.
Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak
dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan
dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan
menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
BAGIAN KAYU
Kayu Meranti ini sebenarnya tidak terlalu awet sehingga kayu meranti
memasuki kategori golongan tingkat III sampai IV dalam tingkat
keawetannya. Namun, permintaan pasar akan kayu meranti terlihat cukup
banyak termasuk dalam daftar terdepan kategori komoditas kayu yang
sering diperdagangkan. Kayu yang diproduksi adalah kayu yang berumur
25 Tahun ke atas yang berdiameter minimal 40 Cm
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Theales
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Spesies : Shorea leprosula Miq.
KLASIFIKASI KAYU
Dari 70 spesies Shorea yang termasuk dalam kelompok meranti
merah, terbanyak dijumpai di Kalimantan (62 spesies), diikuti oleh Sumatra
(23 spesies) dan Semenanjung Malaya(19 spesies). Di luar wilayah-wilayah
itu, meranti merah juga ditemukan di Thailand selatan, Filipina dan Maluku.
FUNGSI KAYU
Meranti merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia
Tenggara. Kayu ini juga yang paling umum dipakai untuk berbagai
keperluan di kawasan Asia. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi,
panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot
rumah tangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah-tua
yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat,
balok, kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak
jembatan, serta untuk membuat perahu.
TEKNIS PEMASANGAN
Ide dasar untuk mendapatkan bentuk konstruksi kuda-kuda seperti
urutan gambar di bawah ini:
• Akibat adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian
atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda-
kuda menekan kedua tembok ke arah samping. Bila tembok tidak kokoh
maka tembok akan roboh.
• Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping perlu
dipasang balok horizontal untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki
kuda-kuda tersebut. Batang horizontal tersebut dinamakan balok tarik (AB).
• Karena bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri
kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun
ketitik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah-olah ke dalam.
• Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik di ujung atas kaki
kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung
tengahtengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.
• Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang panjang, sehingga
kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya
pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung
kedalam, ini tidak boleh terjadi.
• Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang
sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah
tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda.
Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
• Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi
kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu
perlu diperkuat dengan dua batang kayu horizontal yang diletakkan kirakira
ditengah-tengah tinggi tiang gantung.
Batang-batang konstruksi kuda-kuda :
Keterangan:
a. Balok tarik
b. Balok kunci
c. Kaki kuda-kuda miring
d. Tiang gantung
e. Batang sokong
f. Balok gapit
g. Balok bubungan
h. Balok gording
i. Balok tembok
PERAWATAN KAYU
Beberapa jenis kayu tertentu harus diawetkan untuk mencegah
serangan serangga/organisme maupun jamur perusak kayu. Yang
dimaksudkan dengan pengawetan yaitu memasukkan bahan kimia ke
dalam (pori-pori) kayu sehingga menembus permukaan kayu setebal
beberapa mm ke dalam daging kayu.
Pengawetan bertujuan untuk menambah umur pakai kayu lebih lama
terutama kayu yang dipakai untuk bahan bangunan ataupun untuk perabot
di luar ruangan.
Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas awet.
1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling
2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni
3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus
4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia
5. Kelas awet V (sangat tidak awet)
1. Perendaman
• Perendaman ini dilakukan dengan menggunakan bahan garam yang
kepekatannya telah ditentukan selama beberapa hari. Dalam proses
perendaman ini pastikan bahwa bagian kayu telah terendam semuanya.
Keuntungannya bisa mengawetkan kayu sekaligus, sedangkan
kelemahannya peralatan mudah berkarat dan memakan proses yang cukup
lama.
2. Pemulasan dan Penyemprotan
• Cara pengawetan ini kurang baik dan tidak bertahan lama karena bahan
pengawet yang masuk kedalam kayu hanyalah sedikit. Contoh pengawetan
dengan cara pemulasan dan penyemprotan adalah dengan melabur kayu
dengan ter dan memberikan lapisan cat pada kayu. Keuntungan
pengawetan dengan cara ini adalah mudah, murah dan alatnya pun cukup
sederhana, sedangkan kelemahannya yaitu hasil pengawetan kurang baik
dan tidak tahan lama.
3. Vakum dan Tekanan
• Pengawetan dengan cara ini adalah jenis pengawetan modern. Keuntungan
dari cara ini adalah keawetan bahan pengawet sangat tinggi dan waktu
yang diperlukan cukup singkat, bisa digunakan untuk mengawetkan kayu
basah maupun kayu kering. Sedangkan kelemahannya adalah biaya yang
dikeluarkan cukup mahal dan biasanya hanya digunakan untuk perusahaan
komersil.
HARGA
Harga pasaran untuk kayu meranti ini bervariasi tergantung dimana
lokasi penjualannya, karena harga kayu kalimantan (kayu meranti) sedikit
banyak memang dipengaruhi oleh besar-kecilnya biaya transportasi yang
dikeluarkan untuk proses pengangkutan kayu. Semakin dekat dengan
pelabuhan tempat singgah kayu atau tempat transitnya kayu, tentu semakin
murah harga kayu ini.
DOKUMENTASI
Kayu Meranti
Kayu Meranti

More Related Content

What's hot

Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayu
Dwi Anugrah
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
afifsalim
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Posma Andri Octavia Siagian
 

What's hot (20)

Laporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayuLaporan akhir ilmu kayu
Laporan akhir ilmu kayu
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYUKARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT KAYU
 
struktur kayu I
struktur kayu Istruktur kayu I
struktur kayu I
 
Laporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutanLaporan inventarisasi hutan
Laporan inventarisasi hutan
 
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropisHutan hujan tropis
Hutan hujan tropis
 
323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt
323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt
323948611 perkembangan-teknologi-konstruksi-ppt
 
Dasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayuDasar dasar konstruksi kayu
Dasar dasar konstruksi kayu
 
Fisika Kayu Penampilan Kayu.pptx
Fisika Kayu Penampilan Kayu.pptxFisika Kayu Penampilan Kayu.pptx
Fisika Kayu Penampilan Kayu.pptx
 
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonKonstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
Menggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayuMenggambar sambungan kayu
Menggambar sambungan kayu
 
SIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIR
SIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIRSIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIR
SIFAT FISIS KAYU, BERAT JENIS DAN KADAR AIR
 
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptxRESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
RESPON KAYU TERHADAP FAKTOR BIOLOGIS DAN NON BIOLOGIS.pptx
 
slide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunanslide power point kontruksi bangunan
slide power point kontruksi bangunan
 
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
KOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYUKOMPONEN KIMIA KAYU
KOMPONEN KIMIA KAYU
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 

Viewers also liked

Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industriBab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Sinta Lestari
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kiki Zakiyah
 
Tembok penahan
Tembok penahanTembok penahan
Tembok penahan
UTHM
 
Kaedah-dan-bahan-binaan
 Kaedah-dan-bahan-binaan Kaedah-dan-bahan-binaan
Kaedah-dan-bahan-binaan
shahrun
 

Viewers also liked (16)

Ciri ciri kayu
Ciri ciri kayuCiri ciri kayu
Ciri ciri kayu
 
Kayu kelas II
Kayu kelas IIKayu kelas II
Kayu kelas II
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
Pengenalan ilmu-kimia
Pengenalan ilmu-kimiaPengenalan ilmu-kimia
Pengenalan ilmu-kimia
 
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industriBab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Bab ix industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Struktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti PutihStruktur Kayu - Meranti Putih
Struktur Kayu - Meranti Putih
 
Perencanaan pemeliharaan sungai
Perencanaan pemeliharaan sungaiPerencanaan pemeliharaan sungai
Perencanaan pemeliharaan sungai
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a_kiki cs_kayu-lengkap_okky
 
Uang palsu 1
Uang palsu 1Uang palsu 1
Uang palsu 1
 
Kayu (Materi: Bahan Bangunan)
Kayu (Materi: Bahan Bangunan)Kayu (Materi: Bahan Bangunan)
Kayu (Materi: Bahan Bangunan)
 
1472 mk struktur kayu
1472 mk struktur kayu1472 mk struktur kayu
1472 mk struktur kayu
 
Cerucukjkr
CerucukjkrCerucukjkr
Cerucukjkr
 
Tembok penahan
Tembok penahanTembok penahan
Tembok penahan
 
Kaedah-dan-bahan-binaan
 Kaedah-dan-bahan-binaan Kaedah-dan-bahan-binaan
Kaedah-dan-bahan-binaan
 
Bab 5 tenaga dan perubahan kimia
Bab 5 tenaga dan perubahan kimiaBab 5 tenaga dan perubahan kimia
Bab 5 tenaga dan perubahan kimia
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 

Similar to Kayu Meranti

604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b
604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b
604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b
Alen Pepa
 
Modul bahan bangunan kayu
Modul bahan bangunan kayuModul bahan bangunan kayu
Modul bahan bangunan kayu
doloksanggul
 
Asas kejuruteraan awam
Asas kejuruteraan awamAsas kejuruteraan awam
Asas kejuruteraan awam
sakoi
 
ppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptx
ppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptxppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptx
ppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptx
ViniElvionika
 

Similar to Kayu Meranti (20)

pertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptxpertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
pertemuan 1 Pendahuluan2.pptx
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a kiki cs_kayu_okky
 
KAYU
KAYUKAYU
KAYU
 
604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b
604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b
604cd429c80ddec6c1cd2642d5bba73b
 
Modul bahan bangunan kayu
Modul bahan bangunan kayuModul bahan bangunan kayu
Modul bahan bangunan kayu
 
Asas kejuruteraan awam
Asas kejuruteraan awamAsas kejuruteraan awam
Asas kejuruteraan awam
 
Konstruksi kayu
Konstruksi kayuKonstruksi kayu
Konstruksi kayu
 
KAYU lanjutan.pptx
KAYU lanjutan.pptxKAYU lanjutan.pptx
KAYU lanjutan.pptx
 
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
2. Mutu dan Jenis Kayu.pdf
 
6 jenis kayu untuk konstruksi
6 jenis kayu untuk konstruksi6 jenis kayu untuk konstruksi
6 jenis kayu untuk konstruksi
 
RBT1044 KAYU.pptx
RBT1044 KAYU.pptxRBT1044 KAYU.pptx
RBT1044 KAYU.pptx
 
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptxKELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
KELOMPOK 1 Kayu revisi.pptx
 
Mengenal kayu merbau
Mengenal kayu merbauMengenal kayu merbau
Mengenal kayu merbau
 
Bahan bangunan
Bahan bangunanBahan bangunan
Bahan bangunan
 
Kayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan KonstruksiKayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan Konstruksi
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
Kbb_UII _arsi 14_a kiki cs_bambu_okky
Kbb_UII _arsi 14_a kiki cs_bambu_okkyKbb_UII _arsi 14_a kiki cs_bambu_okky
Kbb_UII _arsi 14_a kiki cs_bambu_okky
 
ppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptx
ppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptxppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptx
ppt fisika kayu_anggitya tiara pakpahan(g1012211004).pptx
 
Konstruksi kayu
Konstruksi kayuKonstruksi kayu
Konstruksi kayu
 
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
Ri desain media pembelajaran yosep p. sinaga ptb-a'19
 

More from Hamdanil Hamdanil (9)

FLOAT GLASS
FLOAT GLASSFLOAT GLASS
FLOAT GLASS
 
RHEOBUILD 1100
RHEOBUILD 1100RHEOBUILD 1100
RHEOBUILD 1100
 
GENTENG METAL
GENTENG METALGENTENG METAL
GENTENG METAL
 
Pembuatan Batu Bata Tradisional
Pembuatan Batu Bata TradisionalPembuatan Batu Bata Tradisional
Pembuatan Batu Bata Tradisional
 
SEMEN PORTLAND
SEMEN PORTLANDSEMEN PORTLAND
SEMEN PORTLAND
 
Pendulangan Intan Martapura
Pendulangan Intan MartapuraPendulangan Intan Martapura
Pendulangan Intan Martapura
 
Pelat Lantai
Pelat LantaiPelat Lantai
Pelat Lantai
 
Pengadaan Barang dan Tender
Pengadaan Barang dan TenderPengadaan Barang dan Tender
Pengadaan Barang dan Tender
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan SriwijayaKerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 

Recently uploaded (6)

JSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisisJSA jsa working at height , job safety analisis
JSA jsa working at height , job safety analisis
 
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjmodul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
modul lingkaran kelas 8.docxmnkjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptxGEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
GEJALA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA.pptx
 
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
Teori Analisis Risiko Lingkungan (PowerPoint Presentation)
 
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .pptSukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
Sukses Budidaya Jagung Manis hibrida .ppt
 
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptxPPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
PPT Sistem Rekayasa Air Limbah dan Pembuangannya.pptx
 

Kayu Meranti

  • 1. Company LOGO KAYU MERANTI KELOMPOK 2 POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BAHAN BANGUNAN 2
  • 2. PENDAHULUAN Kayu Meranti merupakan salah satu jenis kayu khas daerah tropis yang cukup terkenal. Dan kayu ini juga termasuk salah satu jenis kayu komersial yang banyak peminatnya. Di Indonesia, kayu meranti berasal dari beberapa daerah yakni Sumatra, Kalimantan, Maluku, dan beberapa juga ada yang berasal dari Sulawesi. Dan dari keempat daerah itu, Kalimantan merupakan daerah penghasil kayu meranti yang paling bagus dari pada tiga daerah lainnya, sehingga orang-orang banyak yang menyebut meranti sebagai kayu kalimantan.
  • 3. SIFAT KAYU Kayu meranti tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat- sedang. Berat jenisnyaberkisar antara 0,3 – 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan berat jenisnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu kadang-kadang menghasilkan kedua macam kayu itu. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreosot.
  • 4. BAGIAN KAYU Kayu Meranti ini sebenarnya tidak terlalu awet sehingga kayu meranti memasuki kategori golongan tingkat III sampai IV dalam tingkat keawetannya. Namun, permintaan pasar akan kayu meranti terlihat cukup banyak termasuk dalam daftar terdepan kategori komoditas kayu yang sering diperdagangkan. Kayu yang diproduksi adalah kayu yang berumur 25 Tahun ke atas yang berdiameter minimal 40 Cm Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Theales Famili : Dipterocarpaceae Genus : Shorea Spesies : Shorea leprosula Miq.
  • 5. KLASIFIKASI KAYU Dari 70 spesies Shorea yang termasuk dalam kelompok meranti merah, terbanyak dijumpai di Kalimantan (62 spesies), diikuti oleh Sumatra (23 spesies) dan Semenanjung Malaya(19 spesies). Di luar wilayah-wilayah itu, meranti merah juga ditemukan di Thailand selatan, Filipina dan Maluku.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. FUNGSI KAYU Meranti merupakan salah satu kayu komersial terpenting di Asia Tenggara. Kayu ini juga yang paling umum dipakai untuk berbagai keperluan di kawasan Asia. Kayu ini lazim dipakai sebagai kayu konstruksi, panil kayu untuk dinding, loteng, sekat ruangan, bahan mebel dan perabot rumah tangga, mainan, peti mati dan lain-lain. Kayu meranti merah-tua yang lebih berat biasa digunakan untuk konstruksi sedang sampai berat, balok, kasau, kusen pintu-pintu dan jendela, papan lantai, geladak jembatan, serta untuk membuat perahu.
  • 13. TEKNIS PEMASANGAN Ide dasar untuk mendapatkan bentuk konstruksi kuda-kuda seperti urutan gambar di bawah ini: • Akibat adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P’, sehingga kaki kuda- kuda menekan kedua tembok ke arah samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.
  • 14. • Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping perlu dipasang balok horizontal untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-kuda tersebut. Batang horizontal tersebut dinamakan balok tarik (AB).
  • 15. • Karena bentangan menahan beban yang bekerja dan beban berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ketitik P’, dengan adanya pelenturan, tembok seolah-olah ke dalam.
  • 16. • Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik di ujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengahtengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.
  • 17. • Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang panjang, sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.
  • 18. • Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
  • 19. • Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu diperkuat dengan dua batang kayu horizontal yang diletakkan kirakira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.
  • 20. Batang-batang konstruksi kuda-kuda : Keterangan: a. Balok tarik b. Balok kunci c. Kaki kuda-kuda miring d. Tiang gantung e. Batang sokong f. Balok gapit g. Balok bubungan h. Balok gording i. Balok tembok
  • 21.
  • 22. PERAWATAN KAYU Beberapa jenis kayu tertentu harus diawetkan untuk mencegah serangan serangga/organisme maupun jamur perusak kayu. Yang dimaksudkan dengan pengawetan yaitu memasukkan bahan kimia ke dalam (pori-pori) kayu sehingga menembus permukaan kayu setebal beberapa mm ke dalam daging kayu. Pengawetan bertujuan untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai untuk bahan bangunan ataupun untuk perabot di luar ruangan. Kayu dikategorikan ke dalam beberapa kelas awet. 1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling 2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni 3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus 4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia 5. Kelas awet V (sangat tidak awet)
  • 23. 1. Perendaman • Perendaman ini dilakukan dengan menggunakan bahan garam yang kepekatannya telah ditentukan selama beberapa hari. Dalam proses perendaman ini pastikan bahwa bagian kayu telah terendam semuanya. Keuntungannya bisa mengawetkan kayu sekaligus, sedangkan kelemahannya peralatan mudah berkarat dan memakan proses yang cukup lama.
  • 24. 2. Pemulasan dan Penyemprotan • Cara pengawetan ini kurang baik dan tidak bertahan lama karena bahan pengawet yang masuk kedalam kayu hanyalah sedikit. Contoh pengawetan dengan cara pemulasan dan penyemprotan adalah dengan melabur kayu dengan ter dan memberikan lapisan cat pada kayu. Keuntungan pengawetan dengan cara ini adalah mudah, murah dan alatnya pun cukup sederhana, sedangkan kelemahannya yaitu hasil pengawetan kurang baik dan tidak tahan lama.
  • 25. 3. Vakum dan Tekanan • Pengawetan dengan cara ini adalah jenis pengawetan modern. Keuntungan dari cara ini adalah keawetan bahan pengawet sangat tinggi dan waktu yang diperlukan cukup singkat, bisa digunakan untuk mengawetkan kayu basah maupun kayu kering. Sedangkan kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan cukup mahal dan biasanya hanya digunakan untuk perusahaan komersil.
  • 26. HARGA Harga pasaran untuk kayu meranti ini bervariasi tergantung dimana lokasi penjualannya, karena harga kayu kalimantan (kayu meranti) sedikit banyak memang dipengaruhi oleh besar-kecilnya biaya transportasi yang dikeluarkan untuk proses pengangkutan kayu. Semakin dekat dengan pelabuhan tempat singgah kayu atau tempat transitnya kayu, tentu semakin murah harga kayu ini.
  • 27.
  • 28.
  • 29.