STERILISASI 2015.pptx

A
STERILISASI 2015.pptx
Memproses peralatan bekas pakai:
Dekontaminasi
Cuci dan Bilas
Disinfeksi Tingkat Tinggi
Sterilisasi
Dekontaminasi
Tahapan Proses
peralatan
 Sterilisasi
 Kimiawi
 Uap panas tekanan tinggi
 Panas kerin
DTT
 Merebus
 Mengukus
 Kimiawi
Cuci dan Bilas
Keringkan,dinginkan, simpan atau siap pakai
 Dekontaminasi
 Masukkan peralatan bekas pakai yang akan digunakan kembali ke dalam larutan klorin 0,5%
segera setelah digunakan.
 Rendam selama 10 menit dan segera lakukan pembilasan.
 Lakukan pula pembersihan permukaan peralatan (misalnya meja bedah) dengan larutan klorin
0,5%.
Pencucian
 Cuci dengan air bersih dan sabun atau
deterjen
 Sikat dengan sikat halus hingga tampak
bersih
 Lakukan penyikatan dalam air pencuci
untuk menghindarkan percikan
 Buka engsel atau sambungan peralatan
 Bilas merata dengan air bersih.
Sterilisasi adalah suatu proses membunuh semua
mikroorganisme, termasuk endospora.
 Sterilisasi dapat dilakukan dengan :
1. Uap bertekanan tinggi (Otoklaf)
2. Pemanasan kering (Oven)
3. Bahan Kimia
4. Secara Fisik (Radiasi)
1. Uap bertekanan tinggi (Otoklaf)
 Adalah suatu proses dengan memanfaatkan panas dan tekanan
uap dalam chamber.
 Panas dan tekanan yang dihasilkan oleh pemanasan elemen
didalam chamber yang dikondisikan menjadi hampa udara :
semakin besar setting waktu dan suhu yang digunakan maka
semakin besar tekanan yang dihasilkan dalam chamber sehingga
proses sterilisasi akan lebih cepat selesai
Kelebihan :
1. Metode sterilisasi yang paling sering dipakai dan efektif.
2. Waktu siklus sterilisasi lebih pendek .
Kekurangan :
1. Membutuhkan sumber panas yang terus menerus
2. Membutuhkan peralatan (sterilisator uap) yang harus dipelihara
dengan cermat agar tetap berfungsi dengan baik
3. Membutuhkan ketaatan waktu, suhu dan tekanan secara ketat.
4. Siklus sterilisasi yang berulang-ulang dapat menyebabkan bopeng dan
penumpulan sisi instrumen yang tajam
5. Bahan-bahan plastik tidak tahan suhu tinggi
Langkah-langkah :
1. Dekontaminasi, bersihkan dan keringkan
2. Susun paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi yang bebas dan
penetrasi ke seluruh permukaan
3. Ketika menggunakan sterilisasi uap, sebainya instrumen bersih atau bahan
bersih lainnya dibungkus dengan alumunium foil. (Instrumen yang tidak
dibungkkus harus digunakan segera setelah dikeluarkan dari sterilisator,
kecuali bila tetap disimpan dalam wadah steril dan tertutup).
4. Lakukan sterilisasi pada suhu 121ºC (250ºF) selama 30 menit untuk alat
yang dibungkus, dan 20 menit untuk alat tidak terbungkus, waktu
ditentukan dengan jam
5. Tunggu 20 sampai 30 menit (atau hingga meter tekanan udara
terbaca nol) sampai sterilisator dingin.
Kemudian buka penutup atau pintunya untuk mengeluarkan uap. Biarkan paket alat kering
seluruhnya sebelum diangkat, biasanya selama 30 menit. (Paket yang basah dapat
menyerap bakteri, virus dan fungi dari sekelilingnya).
6. Untuk mencegah kondensasi ketika mengeluarkan paket – paket tersebut dari ruang
sterilisastor uap, tempatkan baki dan paket steril pada permukaan yang dilapisi dengan
kertas atau bahan lain.
7. Setelah sterilisasi, instrumen yang dibungkus dengan kain atau kertas dianggap steril
sepanjang paket tersebut tetap bersih, kering (termasuk tidak ada noda air) dan utuh.
STERILISASI DENGAN PANAS
KERING
 Panas kering adalah sebuah cara yang praktis untuk
sterilisasi jarum dan instrumen lainnya.
 Menggunakan sebuah oven konveksi dengan ruangan baja
anti karat terisolasi dan rak-rak perforasi untuk
memungkinkan sirkulasi udara panas.
 Bisa juga menggunakan oven sederhana, asalkan ada
sebuah termometer digunakan untuk memastikan suhu di
dalam oven.
 Kelebihan :
1. Metode ini sangat efektif, seperti sterilisasi panas kering dengan konduksi
menjangkau seluruh permukaan instrumen, bahkan untuk instrumen yang
tidak dapat di bongkar pasang.
2. Bersifat protektif atas benda tajam
3. Tidak meninggalkan sisa kimia
4. Mengurangi masalah paket basah di iklim lembab
 Kekurangan :
1. Tidak bisa dipakai untuk alat dari plastik dan karet.
2. Panas kering menetrasi materi secara lambat dan tidak merata
3. Membutuhkan oven dan sumber panas secara terus menerus
 Langkah-langkah:
1. Lakukan dekontaminasi, bersihkan dan keringkan
2. Bila dikehendaki, bungkuslah instrumen dengan kertas aluminium atau
tempatkan pada dressing drum, jarum jahit atau jarum suntik
dimasukkan ke dalam tabung gelas dengan disumbat kapas.
3. Tempatkan alat-alat lepas (tidak dibungkus) dalam wadah logam atau di
atas baki di oven dan panaskan hingga suhu yang diinginkan.
4. Setelah tercapai suhu yang dikehendaki, mulailah penghitungan waktu :
170ºC (340ºF) 60 menit
160ºC (320ºF) 120 menit
150ºC (300ºF) 150 menit
140ºC (285ºF) 180 menit
121ºC (250ºF) semalaman
5. Setelah dingin, angkatlah paket dan simpanlah
STERILISASI KIMIA
 Disebut juga sterilisasi dingin
 Dapat membunuh endospora setelah paparan
berkepanjangan (10 - 20 jam )
 Menggunakan glutaraldehid 2-4 % dan formaldehid 8%
Kelebihan :
 Larutan glutaraldehid dan formaldehid tidak begitu mudah dinonaktifkan
oleh materi organik
 Kedua larutan ini dapat digunakan untuk instrumen yang tidak tahan
panas
 Larutan formaldehid dapat digunakan hingga 14 hari (ganti apabila keruh),
sedangkan glutaraldehid dapat digunakan hingga 28 hari
Kekurangan :
 Glutaraldehid dan formaldehid adalah kimiawi yang menyebabkan iritasi kulit.
 Karena glutaraldehid bekerja sangat baik pada suhu ruangan, sterilisasi kimia
tidak dijamin berfungsi baik pada lingkungan dingin (suhu kurang dari
20ºC/68ºF), bahkan dengan proses perendaman yang
berkepanjangan
 Glutaraldehid mahal harganya
 Uap dari glutaraldehid diklasifikasi sebagai karsinogen, dan pada derajad yang
lebih rendah mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan
 Formaldehid tidak dapat dicampur dengan klorin karena mereduksi gas
berbahaya
 Langkah-langkah
 Lakukan dekontaminasi, bersihkan dan keringkan seluruh alat yang akan
disterilkan
 Rendamlah seluruh alat dalam larutan kimia dan tutuplah wadah tersebut
 Biarkan alat terendam :
- 10 jam dalam glutaraldehid 2-4 %
- 24 jam dalam formaldehid 8%
 Angkatlah alat yang sudah direndam dengan menggunakan korentang steril,
bilaslah tiga kali dengan air steril dan keringkan di udara
 Simpanlah alat yang telah disterilkan dalam wadah steril dengan penutup yang
ketat, apabila alat apabila alat tersebut tidak akan digunakan segera.
STERILISASI :
1. STERILISASI UAP
 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa
 20 ' untuk alat tidak terbungkus
 30 ' untuk alat yang dibungkus
2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai
 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam
3. STERILISASI KIMIA
 Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-kurangnya 10 jam
 Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
 Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau sebelum disimpan
TERIMA KASIH
ABU HAMID,SSiT, M.KES
1 sur 19

Recommandé

PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt par
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptPEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.ppt
PEMBERSIHAN, DISINFEKSI & STERILISASI I.pptAbuHamed2
129 vues36 diapositives
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA par
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
702 vues2 diapositives
Instrumentasi dasar par
Instrumentasi dasarInstrumentasi dasar
Instrumentasi dasarhammad hammad
556 vues17 diapositives
Mikrobiologi sterilisasi par
Mikrobiologi sterilisasiMikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasiWiwit Nor Indahsari
8.6K vues28 diapositives
Sterilisasi par
SterilisasiSterilisasi
SterilisasiOperator Warnet Vast Raha
722 vues6 diapositives
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx par
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxgebinawahyu
17 vues86 diapositives

Contenu connexe

Similaire à STERILISASI 2015.pptx

K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt par
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptMuhammadSahid13
41 vues20 diapositives
Prinsip pencegahan infeksi bag.6 par
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6tristyanto
43.1K vues29 diapositives
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan par
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanLaksamana Indra
12.8K vues12 diapositives
Konsep dasar sterilisasi (rischa) par
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
3.2K vues21 diapositives
Prusedur sterilisasi black diki par
Prusedur sterilisasi black dikiPrusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black dikidicky firman
2.9K vues11 diapositives
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi par
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiEllie Sirait
25.5K vues30 diapositives

Similaire à STERILISASI 2015.pptx(20)

K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt par MuhammadSahid13
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.pptK3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
K3Sterilisasi,desinfeksi Dekontaminasi -KLP 4.ppt
MuhammadSahid1341 vues
Prinsip pencegahan infeksi bag.6 par tristyanto
Prinsip pencegahan infeksi bag.6Prinsip pencegahan infeksi bag.6
Prinsip pencegahan infeksi bag.6
tristyanto43.1K vues
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan par Laksamana Indra
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatanpraktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan
Laksamana Indra12.8K vues
Prusedur sterilisasi black diki par dicky firman
Prusedur sterilisasi black dikiPrusedur sterilisasi black diki
Prusedur sterilisasi black diki
dicky firman2.9K vues
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi par Ellie Sirait
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasiSterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Sterilisasi merupakan salah satu faktor utama dalam fermentasi
Ellie Sirait25.5K vues
Boiling ega par 07051994
Boiling egaBoiling ega
Boiling ega
070519943.4K vues
Instrumen keperawatan aini par nur ainiyah
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aini
nur ainiyah642 vues
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d... par Warung Bidan
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Warung Bidan1.4K vues
oven dan ingkubator par cumipaus
oven dan ingkubatoroven dan ingkubator
oven dan ingkubator
cumipaus821 vues
oven dan ingkubator par cumipaus
oven dan ingkubatoroven dan ingkubator
oven dan ingkubator
cumipaus237 vues
oven dan ingkubator par cumipaus
oven dan ingkubatoroven dan ingkubator
oven dan ingkubator
cumipaus7.4K vues
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi) par itatriewahyuni
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
Percobaan 1 (peralatan dan sterilisasi)
itatriewahyuni10.9K vues

Plus de AbuHamed2

Template RPS Pelatihan UNM.docx par
Template RPS Pelatihan UNM.docxTemplate RPS Pelatihan UNM.docx
Template RPS Pelatihan UNM.docxAbuHamed2
8 vues5 diapositives
RANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docx par
RANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docxRANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docx
RANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docxAbuHamed2
3 vues2 diapositives
PPAKG 10.ppt par
PPAKG 10.pptPPAKG 10.ppt
PPAKG 10.pptAbuHamed2
12 vues8 diapositives
PPAKG 6 NEW.ppt par
PPAKG 6 NEW.pptPPAKG 6 NEW.ppt
PPAKG 6 NEW.pptAbuHamed2
133 vues46 diapositives
PPKAG I.ppt par
PPKAG I.pptPPKAG I.ppt
PPKAG I.pptAbuHamed2
5 vues19 diapositives
dekontaminasi dan pembersihan.pptx par
dekontaminasi dan pembersihan.pptxdekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptxAbuHamed2
6 vues13 diapositives

Plus de AbuHamed2(7)

Template RPS Pelatihan UNM.docx par AbuHamed2
Template RPS Pelatihan UNM.docxTemplate RPS Pelatihan UNM.docx
Template RPS Pelatihan UNM.docx
AbuHamed28 vues
RANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docx par AbuHamed2
RANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docxRANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docx
RANCANGAN SPMI - PPEPP Poltekkes Palembang.docx
AbuHamed23 vues
PPAKG 6 NEW.ppt par AbuHamed2
PPAKG 6 NEW.pptPPAKG 6 NEW.ppt
PPAKG 6 NEW.ppt
AbuHamed2133 vues
dekontaminasi dan pembersihan.pptx par AbuHamed2
dekontaminasi dan pembersihan.pptxdekontaminasi dan pembersihan.pptx
dekontaminasi dan pembersihan.pptx
AbuHamed26 vues
ETIKA PROFESI TM 1.ppt par AbuHamed2
ETIKA PROFESI TM 1.pptETIKA PROFESI TM 1.ppt
ETIKA PROFESI TM 1.ppt
AbuHamed23 vues

STERILISASI 2015.pptx

  • 2. Memproses peralatan bekas pakai: Dekontaminasi Cuci dan Bilas Disinfeksi Tingkat Tinggi Sterilisasi
  • 3. Dekontaminasi Tahapan Proses peralatan  Sterilisasi  Kimiawi  Uap panas tekanan tinggi  Panas kerin DTT  Merebus  Mengukus  Kimiawi Cuci dan Bilas Keringkan,dinginkan, simpan atau siap pakai
  • 4.  Dekontaminasi  Masukkan peralatan bekas pakai yang akan digunakan kembali ke dalam larutan klorin 0,5% segera setelah digunakan.  Rendam selama 10 menit dan segera lakukan pembilasan.  Lakukan pula pembersihan permukaan peralatan (misalnya meja bedah) dengan larutan klorin 0,5%.
  • 5. Pencucian  Cuci dengan air bersih dan sabun atau deterjen  Sikat dengan sikat halus hingga tampak bersih  Lakukan penyikatan dalam air pencuci untuk menghindarkan percikan  Buka engsel atau sambungan peralatan  Bilas merata dengan air bersih.
  • 6. Sterilisasi adalah suatu proses membunuh semua mikroorganisme, termasuk endospora.  Sterilisasi dapat dilakukan dengan : 1. Uap bertekanan tinggi (Otoklaf) 2. Pemanasan kering (Oven) 3. Bahan Kimia 4. Secara Fisik (Radiasi)
  • 7. 1. Uap bertekanan tinggi (Otoklaf)  Adalah suatu proses dengan memanfaatkan panas dan tekanan uap dalam chamber.  Panas dan tekanan yang dihasilkan oleh pemanasan elemen didalam chamber yang dikondisikan menjadi hampa udara : semakin besar setting waktu dan suhu yang digunakan maka semakin besar tekanan yang dihasilkan dalam chamber sehingga proses sterilisasi akan lebih cepat selesai
  • 8. Kelebihan : 1. Metode sterilisasi yang paling sering dipakai dan efektif. 2. Waktu siklus sterilisasi lebih pendek . Kekurangan : 1. Membutuhkan sumber panas yang terus menerus 2. Membutuhkan peralatan (sterilisator uap) yang harus dipelihara dengan cermat agar tetap berfungsi dengan baik 3. Membutuhkan ketaatan waktu, suhu dan tekanan secara ketat. 4. Siklus sterilisasi yang berulang-ulang dapat menyebabkan bopeng dan penumpulan sisi instrumen yang tajam 5. Bahan-bahan plastik tidak tahan suhu tinggi
  • 9. Langkah-langkah : 1. Dekontaminasi, bersihkan dan keringkan 2. Susun paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi yang bebas dan penetrasi ke seluruh permukaan 3. Ketika menggunakan sterilisasi uap, sebainya instrumen bersih atau bahan bersih lainnya dibungkus dengan alumunium foil. (Instrumen yang tidak dibungkkus harus digunakan segera setelah dikeluarkan dari sterilisator, kecuali bila tetap disimpan dalam wadah steril dan tertutup). 4. Lakukan sterilisasi pada suhu 121ºC (250ºF) selama 30 menit untuk alat yang dibungkus, dan 20 menit untuk alat tidak terbungkus, waktu ditentukan dengan jam
  • 10. 5. Tunggu 20 sampai 30 menit (atau hingga meter tekanan udara terbaca nol) sampai sterilisator dingin. Kemudian buka penutup atau pintunya untuk mengeluarkan uap. Biarkan paket alat kering seluruhnya sebelum diangkat, biasanya selama 30 menit. (Paket yang basah dapat menyerap bakteri, virus dan fungi dari sekelilingnya). 6. Untuk mencegah kondensasi ketika mengeluarkan paket – paket tersebut dari ruang sterilisastor uap, tempatkan baki dan paket steril pada permukaan yang dilapisi dengan kertas atau bahan lain. 7. Setelah sterilisasi, instrumen yang dibungkus dengan kain atau kertas dianggap steril sepanjang paket tersebut tetap bersih, kering (termasuk tidak ada noda air) dan utuh.
  • 11. STERILISASI DENGAN PANAS KERING  Panas kering adalah sebuah cara yang praktis untuk sterilisasi jarum dan instrumen lainnya.  Menggunakan sebuah oven konveksi dengan ruangan baja anti karat terisolasi dan rak-rak perforasi untuk memungkinkan sirkulasi udara panas.  Bisa juga menggunakan oven sederhana, asalkan ada sebuah termometer digunakan untuk memastikan suhu di dalam oven.
  • 12.  Kelebihan : 1. Metode ini sangat efektif, seperti sterilisasi panas kering dengan konduksi menjangkau seluruh permukaan instrumen, bahkan untuk instrumen yang tidak dapat di bongkar pasang. 2. Bersifat protektif atas benda tajam 3. Tidak meninggalkan sisa kimia 4. Mengurangi masalah paket basah di iklim lembab  Kekurangan : 1. Tidak bisa dipakai untuk alat dari plastik dan karet. 2. Panas kering menetrasi materi secara lambat dan tidak merata 3. Membutuhkan oven dan sumber panas secara terus menerus
  • 13.  Langkah-langkah: 1. Lakukan dekontaminasi, bersihkan dan keringkan 2. Bila dikehendaki, bungkuslah instrumen dengan kertas aluminium atau tempatkan pada dressing drum, jarum jahit atau jarum suntik dimasukkan ke dalam tabung gelas dengan disumbat kapas. 3. Tempatkan alat-alat lepas (tidak dibungkus) dalam wadah logam atau di atas baki di oven dan panaskan hingga suhu yang diinginkan. 4. Setelah tercapai suhu yang dikehendaki, mulailah penghitungan waktu : 170ºC (340ºF) 60 menit 160ºC (320ºF) 120 menit 150ºC (300ºF) 150 menit 140ºC (285ºF) 180 menit 121ºC (250ºF) semalaman 5. Setelah dingin, angkatlah paket dan simpanlah
  • 14. STERILISASI KIMIA  Disebut juga sterilisasi dingin  Dapat membunuh endospora setelah paparan berkepanjangan (10 - 20 jam )  Menggunakan glutaraldehid 2-4 % dan formaldehid 8%
  • 15. Kelebihan :  Larutan glutaraldehid dan formaldehid tidak begitu mudah dinonaktifkan oleh materi organik  Kedua larutan ini dapat digunakan untuk instrumen yang tidak tahan panas  Larutan formaldehid dapat digunakan hingga 14 hari (ganti apabila keruh), sedangkan glutaraldehid dapat digunakan hingga 28 hari
  • 16. Kekurangan :  Glutaraldehid dan formaldehid adalah kimiawi yang menyebabkan iritasi kulit.  Karena glutaraldehid bekerja sangat baik pada suhu ruangan, sterilisasi kimia tidak dijamin berfungsi baik pada lingkungan dingin (suhu kurang dari 20ºC/68ºF), bahkan dengan proses perendaman yang berkepanjangan  Glutaraldehid mahal harganya  Uap dari glutaraldehid diklasifikasi sebagai karsinogen, dan pada derajad yang lebih rendah mengiritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan  Formaldehid tidak dapat dicampur dengan klorin karena mereduksi gas berbahaya
  • 17.  Langkah-langkah  Lakukan dekontaminasi, bersihkan dan keringkan seluruh alat yang akan disterilkan  Rendamlah seluruh alat dalam larutan kimia dan tutuplah wadah tersebut  Biarkan alat terendam : - 10 jam dalam glutaraldehid 2-4 % - 24 jam dalam formaldehid 8%  Angkatlah alat yang sudah direndam dengan menggunakan korentang steril, bilaslah tiga kali dengan air steril dan keringkan di udara  Simpanlah alat yang telah disterilkan dalam wadah steril dengan penutup yang ketat, apabila alat apabila alat tersebut tidak akan digunakan segera.
  • 18. STERILISASI : 1. STERILISASI UAP  121 ˚C , tekanan pada 106 kPa  20 ' untuk alat tidak terbungkus  30 ' untuk alat yang dibungkus 2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)  170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah suhu yang diinginkan tercapai  160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2 jam 3. STERILISASI KIMIA  Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-kurangnya 10 jam  Formaldehid 8 %, direndam 24 jam  Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau sebelum disimpan