SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340
kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
MEMAHAMI POLA MENONTON
KELAS MENENGAH MUDA URBAN JAKARTA
Survei di Tiga Universitas di Jakarta
Oktober 2015
 Survei penonton ini merupakan bagian dari upaya SMRC untuk
mempelajari peta permasalah perfilman Indonesia
 SMRC melihat film adalah sebuah sektor yang memiliki nilai
strategis secara ekonomis-sosial-budaya, “sebuah industri
kebudayaan yang vital”, namun tidak hidup dalam ekosistem yang
mendukung
 Dengan dana sendiri, SMRC telah mulai melakukan penelitian yang
mencakup segala lini perfilman: pra-produksi, pendanaan, produksi,
pasca produksi, promosi, distribusi, konsumsi
PendahuluanPendahuluan
2
 Sejak Agustus 2015 telah dilakukan rangkaian wawancara terhadap
sejumlah narasumber yang terlibat dalam dunia perfilman
Indonesia, studi dokumen dan analisis data box office film
Indonesia
 Survei penonton dilakukan pada September-Oktober 2015 di tiga
kampus terkemuka: Universitas Indonesia, Universitas Paramadina,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
 Pengambilan sampel survei dilakukan secara non-random
 Responden penelitian adalah 505 mahasiswa
 Setiap mahasiswa mengisi sendiri kuestioner dengan pertanyaan
tertutup, dengan dipandu peneliti
3
 Karena dipilih secara non-random, hasil penelitian tidak dapat
digeneralisasi kepada seluruh kaum muda Jakarta
 Namun kalangan yang diteliti di sini adalah mereka yang dapat
dikategorikan sebagai pasar paling potensial di Indonesia: kalangan
yang secara ekonomi mampu untuk membeli tiket film di bioskop,
memiliki modal budaya untuk ‘menonton film’ (dibesarkan dengan
tradisi menonton film), punya waktu senggang dan perilaku sosial
‘hang out’.
4
PENGELUARAN PER BULAN PERSENTASE
0- Rp 1.000.000 40 %
> Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 41.9 %
> Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 13.9 %
> Rp 3.000.000 4.2 %
N 505 (100%)
PROFIL RESPONDEN: PENGELUARAN PERPROFIL RESPONDEN: PENGELUARAN PER
BULANBULAN
5
* Di luar biaya kost* Di luar biaya kost
PENGELUARAN PER BULAN UNTUK
MENONTON FILM DI BIOSKOP
0 – Rp 100,000 59.0%
Rp 100,000 – Rp 200,000 31.3%
> Rp 200,000 7.5%
N 505 (100%)
PROFIL RESPONDEN:PROFIL RESPONDEN: TINGKAT PENGELUARANTINGKAT PENGELUARAN
UNTUK MENONTONUNTUK MENONTON
6
LATAR BELAKANG:
PENURUNAN JUMLAH
PENONTON DAN PERSOALAN
GEDUNG BIOSKOP
 Salah satu persoalan utama film Indonesia: jumlah film
yang diproduksi terus meningkat, jumlah penonton
secara keseluruhan terus menurun.
Latar Belakang: Penurunan JumlahLatar Belakang: Penurunan Jumlah
PenontonPenonton
8
TAHUN JUMLAH
PRODUKSI
JUMLAH TOTAL
PENONTON
RATA-RATA
PENONTON
2007 53
2008 88 32 (?) juta 364 ribu
2009 85 30 (?) juta 352 ribu
2010 74 16,3 juta 220 ribu
2011 80 15,1 juta 188 ribu
2012 87 18,6 juta 213 ribu
2013 108 17,8 juta 165 ribu
2014 122 20,4 juta 167 ribu
2015 (s.d Juni) 72 8,7 juta 122 ribu
Data 2007 merujuk pada Sheila Timothy
Data 2008-2012 merujuk pada Adrian Pasaribu
Data 2013-2015 merujuk pada Yan Widjaya
 Sejalan dengan semakin banyak jumlah produksi film
nasional, terdapat penurunan jumlah film yang bisa
mencapai jumlah penonton lebih dari 500 ribu
 Namun angka ini pun fluktuatif
JUMLAH FILM DENGANJUMLAH FILM DENGAN
PENONTONPENONTON
DI ATAS 500 RIBUDI ATAS 500 RIBU
Film > 500 ribu Jumlah film %
2007 10 53 18
2008 10 88 11
2009 10 85 12
2010 4 74 5
2011 8 80 10
2012 5 87 6
2013 6 108 6
2014 8 122 7
2015 (sd
Juni_
3 72 4
Rata-rata Jumlah PenontonRata-rata Jumlah Penonton
Per genrePer genre
GENRE 2013 2014 2015
Action 96,8ribu 310 ribu 25 ribu
Anak 180 ribu 11,9 ribu 170,4 ribu
Animasi 32 ribu 55 ribu 49 ribu
Drama 221,2 ribu 123,6 ribu 98,1 ribu
Horror 104,4 ribu 95,2 ribu 47.4 ribu
Komedi 159,8 ribu 269,7 ribu 181,2 ribu
Thriller 150,4 ribu 170 ribu
Musikal 126 ribu
Legenda 49 ribu
GEDUNG BIOSKOPGEDUNG BIOSKOP
 Salah satu faktor yang sering dituduh sebagai
penyebab penurunan jumlah penonton adalah
keterbatasan jumlah bioskop dan layar
 Namun data menunjukkan perkembangan
produksi film sebenarnya diiringi dengan
perkembangan jumlah layar yang sepadan
 Pada 2004, ada 458 layar. Pada 2013,
angka itu sudah meningkat menjadi 1074
layar (meski itu menurun kembali menjadi
942 pada 2014)
Sumber: SheilaTimothy, Presentasi UI, 2015
Tahun Jumlah layar Jumlah Total
Penonton
2007 548
2008 611 32 (?) juta
2009 651 30 (?) juta
2010 676 16,3 juta
2011 774 15,1 juta
2012 1017 18,6 juta
2013 1074 17,8 juta
2014 942 20,4 juta
 Pertumbuhan gedung bioskop dan layar
berlangsung di pasar yang sudah ‘sesak’
 Sekitar 550-600 layar berada di
Jabodetabek, Bandung, Surabaya dengan
total penduduk 36 juta
 Dengan demikian, dilihat dari faktor ekshibisi,
penyebab yang menghambat perkembangan film
Indonesia saat ini bisa jadi bukanlah jumlah
bioskop dan layar melainkan penyebaran serta
kehadiran layar alternatif
19
 Dengan mempertimbangkan fakta bahwa gedung bioskop
terkonsentrasi di beberapa kota besar, angka besaran pasar
penonton film Indonesia sebenarnya jauh di bawah populasi
Indonesia.
 Bila menggunakan rujukan AGB Nielsen (dikutip dari Media Scene,
2014), jumlah penduduk 9 kota besar adalah: 44,3 juta
 Dengan asumsi hanya kelas A-B yang sanggup menonton di
bioskop, besaran pasar itu kembali menciut menjadi: 21 juta (kalau
hanya kelas A yang dihitung, besarannya menjadi 7,6 juta)
20
2009 2010 2011 2012 2013
Kelas AB 3.1 2.8 2.5 1.9 1.1
Kelas CDE 1.0 0.9 0.3 0.4 0.3
PENONTON FILM DI BIOSKOP ADALAH KALANGAN A-PENONTON FILM DI BIOSKOP ADALAH KALANGAN A-
BB
(merujuk pada data AGB Nielsen, dengan pertanyaan:(merujuk pada data AGB Nielsen, dengan pertanyaan: “Menonton film“Menonton film
sepekan terakhir …)sepekan terakhir …)
21
 Penelitian SMRC Oktober 2015 hanya
memusatkan perhatian pada kalangan muda AB.
 Dalam stuktur populasi Indonesia, kalangan muda
ini merupakan 30% dari keseluruhan penduduk
22
POLA PERILAKU MENONTON
FILM BIOSKOP KELAS
MENENGAH MUDA URBAN
JAKARTA
KESUKAAN MENONTON FILMKESUKAAN MENONTON FILM
Q1 Apakah Anda suka menonton film? (TIDAK MASALAH jika Anda menonton film di
bioskop, TV, VCD/DVD, online streaming, festival film, dsb) … (%)
24
Q6 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film (Indonesia, Hollywood, Eropa, India,
Mandarin, Korea, dsb) yang Anda tonton di bioskop? … (%)
JUMLAH FILM YANG DITONTON DI BIOSKOP
PER TAHUN
25
JUMLAH FILM YANG DITONTON DI BIOSKOP
26
Q6 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film (Indonesia, Hollywood, Eropa, India,
Mandarin, Korea, dsb) yang Anda tonton di bioskop? DAN Q8 Dalam SETAHUN terakhir,
kira-kira berapa FILM INDONESIA yang Anda tonton di bioskop?
JUMLAH FILM YANG DITONTON DI
BIOSKOP MENURUT GENDER DAN
PENDAPATAN
27
Q6 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film (Indonesia, Hollywood, Eropa, India,
Mandarin, Korea, dsb) yang Anda tonton di bioskop?
BASE
Tidak
pernah
1-4 film 5-8 Film Lebih dari 9
GENDER
Laki-laki 27.8 1 28 25 46
Perempuan 72.2 2 28 33 38
PENDAPATAN
< 1 juta 39.5 3 36 35 26
1 - 2 juta 41.3 2 28 25 45
=> 2 juta 19.2 0 10 33 58
JUMLAH FILM INDONESIA YANG
DITONTON DI BIOSKOP MENURUT
GENDER DAN PENDAPATAN
28
Q8 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film INDONESIA yang Anda tonton di
bioskop?
BASE
Tidak
pernah
1-4 film 5-8 Film Lebih dari 9
GENDER
Laki-laki 27.8 26 64 8 3
Perempuan 72.2 33 59 8 1
PENDAPATAN
< 1 juta 39.5 33 57 10 1
1 - 2 juta 41.3 28 66 4 2
=> 2 juta 19.2 35 53 11 1
DENGAN SIAPA KE BIOSKOP?
29
Q7 Biasanya dengan siapa Anda menonton film di bioskop?
 Mereka suka menonton film (sangat suka mencapai 60%).
 Di atas 50% menonton sekitar 7-8 film di bioskop per tahun
 Sekitar 30% menonton satu film atau lebih di bioskop per bulan.
TAPI:
 Sekitar 30% sama sekali tidak menonton film Indonesia selama setahun
terakhir
 Sekitar 30% menonton hanya 1-2 film Indonesia di bioskop selama setahun
terakhir
 Hanya 1% menonton satu film Indonesia atau lebih di bioskop per bulan
 Kalangan dengan tingkat pengeluaran lebih tinggi cenderung lebih tinggi
untuk menonton film di bioskop (“semakin kaya semakin banyak menonton
film di bioskop”). Namun ini tak berlaku untuk film Indonesia.
 Menonton di bioskop adalah kegiatan ‘hang out’ dengan teman/pacar
TemuanTemuan
30
INDONESIA VS HOLLYWOOD
VS KOREA
Peringkat Film yang Paling DisukaiPeringkat Film yang Paling Disukai
Berdasarkan Asal NegaraBerdasarkan Asal Negara
Q3 Ada berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia,
Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor
urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SUKAI (1-
6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda suka. ... (%) NO. 1 DAN 2
32
1 2 3 4 5 6
Paling
Suka
Paling
Tidak
Suka
Peringkat Film yang Paling DisukasiPeringkat Film yang Paling Disukasi
berdasarkan Asal Negaraberdasarkan Asal Negara
Q3 Ada berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia,
Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor
urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SUKAI (1-
6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda suka. ...
33
  1 2 3 4 5 6
Film Indonesia 3.2 39.2 32.2 16.9 6.4 2
Film Amerika 82.6 11.1 3 1.8 0.8 0.8
Film Korea 7.7 27.4 26.8 20.2 11.3 6.6
Film Mandarin 1.5 4.1 11.5 24.9 39.7 18.3
Film India 1.7 5.2 12.6 21.5 32.2 26.7
1 2 3 4 5 6
Paling
Suka
Paling
Tidak
Suka
Peringkat Film yang Paling DisukaiPeringkat Film yang Paling Disukai
Berdasarkan Asal NegaraBerdasarkan Asal Negara MenurutMenurut
PengeluaranPengeluaran
Q3 Ada berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia,
Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor
urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SUKAI (1-
6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda suka. ...
34
1 2 3 4 5 6
Paling
Suka
Paling
Tidak
Suka
  BASE <1 Juta 1-2 Juta >2 Juta
No. 1+2
Film Indonesia 42.4 44.7 40.7 41.7
Film Amerika (Hollywood) 93.7 95.9 95.2 91
Film Korea 35.1 33.3 37.3 34.2
Film Mandarin 5.6 5.1 5.5 6.8
Film India 6.9 9.3 4.8 6.7
Tingkat Kesukaan Film Berdasarkan AsalTingkat Kesukaan Film Berdasarkan Asal
NegaraNegara
Q9 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film
Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT
KESUKAAN Anda untuk masing-masing jenis film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat
Suka”, “Cukup Suka”, “Kurang Suka”, “Tidak Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Lingkari
pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda ... (%)
35
Tingkat Kesukaan Film Berdasarkan AsalTingkat Kesukaan Film Berdasarkan Asal
NegaraNegara
Q9 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film
Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT
KESUKAAN Anda untuk masing-masing jenis film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat
Suka”, “Cukup Suka”, “Kurang Suka”, “Tidak Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Lingkari
pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda ... (%)
36
Film Indonesia Film Amerika Film KoreaFilm Mandarin Film India
DIFFERENCE (SUKA-
TIDAK)
47.9 98.2 -29.7 20.2 -18.4
Suka 72.7 99 22.4 53.9 30.1
Tidak Suka 24.8 0.8 52.1 33.7 48.5
 Film yang paling disukai adalah Hollywood.
 Hanya 3,2% yang menyatakan film Indonesia ‘no 1’
 Sekitar 25% menempatkan film Indonesia di peringkat ‘4+5+6’
 7,7% menyatakan film Korsel ‘no 1’
 Mereka yang menempatkan film Indonesia di peringkat ‘1+2’ lebh
tinggi daripada film Korsel ( 42,4% : 35,1%)
 Selain itu, pencinta film Korsel kalah dengan mereka yang mengaku
tidak suka film Korsel
 Tingkat pengeluaran sama sekali tidak berpengaruh
TemuanTemuan
37
Film yang Ditonton di Bioskop Menurut AsalFilm yang Ditonton di Bioskop Menurut Asal
NegaraNegara
Q5 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film
Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan
menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang
paling Anda SERING TONTON DI BIOSKOP (1-6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang
PALING Anda SERING TONTON DI BIOSKOP. ... (%)
38
1 2 3 4 5 6
Paling
sering
Tidak
pernah
Film yang Ditonton di Bioskop Menurut AsalFilm yang Ditonton di Bioskop Menurut Asal
NegaraNegara
Q5 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film
Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan
menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang
paling Anda SERING TONTON DI BIOSKOP (1-6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang
PALING Anda SERING TONTON DI BIOSKOP. ... (%)
39
Paling
sering
1 2 3 4 5 6
Film Indonesia 5.9 74.3 11.4 4.8 2.6 0.9
Film Amerika 91.2 6.2 0.8 0.2 0.8 0.8
Film Korea 1.2 8.4 39 28.9 14.9 7.6
Film Mandarin 2 4 15.5 27.1 31.9 19.5
Film India 0.8 4 15.3 21.7 37.3 20.9
1 2 3 4 5 6
Tidak
pernah
Film yang Ditonton di Bioskop Menurut AsalFilm yang Ditonton di Bioskop Menurut Asal
NegaraNegara
Q5 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film
Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan
menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang
paling Anda SERING TONTON DI BIOSKOP (1-6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang
PALING Anda SERING TONTON DI BIOSKOP. ... (%)
40
Paling
sering
1 2 3 4 5 6
Tidak
pernah
  BASE <1 Juta 1-2 Juta >2 Juta
No. 1+2
Film Indonesia 80.2 76.9 83.5 80.5
Film Amerika (Hollywood) 97.4 97.5 97.6 96.9
Film Korea 9.6 10.2 12.3 2.3
Film Mandarin 6 5.8 4 10.6
Film India 6.6 4.1 2.2 4.8
 Lebih dari 90% menyatakan film yang paling sering ditonton di
bioskop adalah film Hollywood
 Namun ada sekitar 6% menyatakan film yang paling sering ditonton
adalah film Indonesia
 Tingkat pengeluaran tidak berpengaruh dengan pola ini
TemuanTemuan
41
MENGAPA TIDAK MENONTON
FILM INDONESIA?
Penyebab Jarang ke Bioskop UntukPenyebab Jarang ke Bioskop Untuk
Nonton Film IndonesiaNonton Film Indonesia
Q10 Bila Anda menjawab ‘tidak pernah’ menonton atau hanya menonton ‘1-5 film Indonesia’ di
bioskop selama setahun terakhir, apakah hal-hal berikut merupakan penyebabnya … (%)
43
Penyebab Jarang ke Bioskop UntukPenyebab Jarang ke Bioskop Untuk
Nonton Film Indonesia MenurutNonton Film Indonesia Menurut
Pengeluaran (1/2)Pengeluaran (1/2)Q10 Bila Anda menjawab ‘tidak pernah’ atau hanya ‘1-5 film’ dalam pertanyaan no. 8, apakah
hal-hal berikut merupakan penyebabnya … (%)
44
  BASE Ya Tidak
HARGA BIOKSOP TERLALU MAHAL
<1 Juta 40.8 40.6 59.4
1-2 Juta 40.8 37 63
>2 Juta 18.5 21.8 78.2
GEDUNG BIOSKOP SULIT DIJANGKAU
<1 Juta 45.5 4.8 95.2
1-2 Juta 35.8 5.2 94.8
>2 Juta 18.8 3.5 96.5
KUALITAS FILM INDONESIA UMUMNYA MENGECEWAKAN
<1 Juta 45.5 73.7 26.3
1-2 Juta 35.8 79.7 20.3
>2 Juta 18.8 80.7 19.3
LEBIH BAIK MENONTON FILM DI DVD, ONLINE, ATAU FREE DOWNLOAD
<1 Juta 45.5 77.5 22.5
1-2 Juta 35.8 77.3 22.7
>2 Juta 18.8 69.4 30.6
Penyebab Jarang ke Bioskop UntukPenyebab Jarang ke Bioskop Untuk
Nonton Film Indonesia MenurutNonton Film Indonesia Menurut
Pengeluaran (2/2)Pengeluaran (2/2)
Q10 Bila Anda menjawab ‘tidak pernah’ atau hanya ‘1-5 film’ dalam pertanyaan no. 8, apakah
hal-hal berikut merupakan penyebabnya … (%)
45
  BASE Ya Tidak
TIDAK SUKA MENONTON FILM DI BIOSKOP
<1 Juta 45.5 11.1 88.9
1-2 Juta 35.8 6.8 93.2
>2 Juta 18.8 3.5 96.5
LEBIH BAIK MENUNGGU SAMPAI FILMNYA DIPUTAR DI TELEVISI
<1 Juta 45.5 54.4 45.6
1-2 Juta 35.8 51.3 48.7
>2 Juta 18.8 46.5 53.5
PROMOSI TERLALU MINIM
<1 Juta 45.5 50 50
1-2 Juta 35.8 48.2 51.8
>2 Juta 18.8 45.9 54.1
 Ada ketidakpercayaan tentang kualitas film Indonesia (hampir 78%
menyatakan kualitas film Indonesia umumnya mengecewakan),
sehingga bisa dipahami bila mereka merasa tidak harus menonton
di bioskop dan menunggu sampai hadir dalam beragam media
alternatif
 Pendapat negatif tentang kualitas FI ini terlihat lebih kuat di
kalangan berpengeluaran lebih tinggi
 Hampir 50% menganggap ‘promosi terlalu minim’
 Hampir 36% menganggap harga tiket terlalu mahal (terutama di
kalangan mereka yang memiliki tingkat pengeluaran di bawah Rp 2
juta per bulan)
TemuanTemuan
46
APA YANG MENDORONG
MENONTON FILM INDONESIA
Motivasi Tonton Film IndonesiaMotivasi Tonton Film Indonesia
Q14 Berikut adalah berbagai MOTIVASI seseorang menonton sebuah FILM INDONESIA di bioskop,
apakah karena bintangnya, sutradaranya, ceritanya dan lain-lain. Kami ingin mengetahui, saat Anda
memutuskan menonton film Indonesia di BIOSKOP, apa motivasi Anda? Beri tanda (V) pada setiap
motivasi yang ada di daftar di bawah yang sesuai dengan pendapat Anda (“Sangat Setuju”, “Cukup
Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, atau “Tidak Punya Pendapat”)… (%)
48
 Cerita dan genre film sangat menentukan
 Pilihan pemain mendorong motivasi; sutradara
tidak dianggap terlalu penting
 Bagi penonton, apa yang dibicarakan orang dan
trailer bisa kuat mendorong motivasi menonton
(implikasi pada pemasaran)
 Apa yang sudah penonton kenal (buku, novel,
kisah hidup) punya pengaruh kuat mendorong
motivasi penonton
TemuanTemuan
49
INFORMASI TENTANG FILM
INDONESIA
Sumber Informasi Tentang FilmSumber Informasi Tentang Film
IndonesiaIndonesia
Q15 Berikut adalah berbagai cara seseorang mencari tahu sebuah film yang ingin mereka
tonton. Kami ingin cara Anda mencari tahu FILM INDONESIA yang ingin Anda tonton DI
BIOSKOP. Beri tanda (V) pada setiap motivasi yang ada di daftar di bawah yang sesuai
dengan Anda (“Sangat Sering”, “Cukup Sering”, “Jarang”, atau “Tidak Pernah”)... (%)
51
Sumber Informasi Tentang Film IndonesiaSumber Informasi Tentang Film Indonesia
Menurut PengeluaranMenurut Pengeluaran
Q15 Berikut adalah berbagai cara seseorang mencari tahu sebuah film yang ingin mereka
tonton. Kami ingin cara Anda mencari tahu FILM INDONESIA yang ingin Anda tonton DI
BIOSKOP. Beri tanda (V) pada setiap motivasi yang ada di daftar di bawah yang sesuai
dengan Anda (“Sangat Sering”, “Cukup Sering”, “Jarang”, atau “Tidak Pernah”)... (%)
52
  BASE <1 Juta 1-2 Juta >2 Juta
SUMBER INFORMASI (SERING ATAU CUKUP SERING)
Saya mencari informasi apa pun tentang
film secara aktif
35.9 32.5 36.2 42.1
Menonton trailer film secara online (misal,
Youtube)
58.5 59.9 56.5 60
Mengunjungi website per film 13.6 16.8 10.1 14.7
Mengunjungi website yang secara khusus
mengulas film (misal, IMDB)
44.7 41.6 43 54.7
Mengunjungi laman blog yang mengulas
film (misal, blog penggemar, kritik film,
dsb)
25.8 24.2 27.1 26.3
Mengikuti informasi dari media sosial
(misal, Facebook, Twitter)
56.4 57.1 57.5 52.6
 Mayoritas penonton tidak mencari informasi
secara aktif. Hanya 36% yang aktif. Artinya calon
penonton harus didatangi, jangan diharapkan
mendatangi film.
 Kalangan berpengeluaran lebih tinggi lebih aktif.
 Kampanye media sosial dan online adalah media
promosi yang cukup membantu
TemuanTemuan
53
PREFERENSI GENRE FILM
INDONESIA
Top of Mind: Film IndonesiaTop of Mind: Film Indonesia
Q11 Sebutkan 5 FILM INDONESIA yang terakhir Anda tonton DI BIOSKOP … (# kali disebut,
N=505)
55
Tingkat Kesukaan Genre Film IndonesiaTingkat Kesukaan Genre Film Indonesia
Q13 Berikut adalah berbagai jenis film INDONESIA berdasarkan genre seperti drama, laga
(action), horor dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT KESUKAAN Anda untuk
masing-masing genre film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat Suka”, “Cukup Suka”, “Tidak
Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Beri tanda (V) pada kolom yang sesuai dengan pendapat
Anda... (%)
56
Tingkat Kesukaan Genre Film IndonesiaTingkat Kesukaan Genre Film Indonesia
Q13 Berikut adalah berbagai jenis film INDONESIA berdasarkan genre seperti drama, laga
(action), horor dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT KESUKAAN Anda untuk
masing-masing genre film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat Suka”, “Cukup Suka”, “Tidak
Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Beri tanda (V) pada kolom yang sesuai dengan pendapat
Anda... (%)
57
Drama
Laga
(action)
Horor Komedi
Adaptasi
Novel
Agama Percintaan
Anak-
anak
Animasi
DIFFERENCE
(Suka - Tidak)
40 59 -29.3 63.8 68.7 14.1 61.2 52.9 18.7
Suka 68.3 78.2 33.7 81.2 82.8 54.3 64 59 54.7
Tidak Suka 28.3 19.2 63 17.4 14.1 40.2 2.8 6.1 36
 Adaptasi Novel, Komedi dan Film Laga adalah
tiga tipe isi film yang paling diminati secara
menonjol
 Film Percintaan tidak terlalu mencuat, namun
kalangan yang tidak menyukainya juga sangat
kecil
 Yang paling berimbang antara mereka yang
menyukai dan tidak menyukai adalah: agama
 Yang paling tidak disukai: horor
TemuanTemuan
58
PERSEPSI TENTANG FILM
INDONESIA
Pandangan Tentang Film Indonesia (1/2)Pandangan Tentang Film Indonesia (1/2)
Q16 Kami ingin mengetahui pandangan personal Anda sebagai penonton film Indonesia.
Mohon beri tanda (V) pada setiap pernyataan yang Anda setujui (“Tidak Setuju”, “Kurang
Setuju”, “Setuju”, “Sangat Setuju” atau “Tidak Ada Pendapat”) ... (%)
60
Pandangan Tentang Film Indonesia (2/2)Pandangan Tentang Film Indonesia (2/2)
Q16 Kami ingin mengetahui pandangan personal Anda sebagai penonton film Indonesia.
Mohon beri tanda (V) pada setiap pernyataan yang Anda setujui (“Tidak Setuju”, “Kurang
Setuju”, “Setuju”, “Sangat Setuju” atau “Tidak Ada Pendapat”) ... (%)
61
 
Harga Tiket 
Terlalu Mahal 
Kualitas Kurang 
Bagus
Mendukung 
Ekonomi 
Indonesia 
Menonton 
Tanpa Rencana 
Tertarik dengan 
masalah film 
DIFFERENCE
(YA- TIDAK)
29.5 - 13.8 74.4 -61.4 33.4
Suka 62.2 42.1 85.6 17.2 65.5
Tidak Suka 32,7 55.9 11.2 78.6 32.1
62
 Penonton merencanakan terlebih dahulu apa yang mereka akan tonton.
Hanya 17.2% responden menonton film Indonesia tanpa menentukan film
yang akan ditonton sebelum berangkat ke bioskop. Artinya, informasi
mengenai film bisa sangat menentukan.
 Mayoritas responden menganggap tiket film Indonesia terlalu mahal.
 Ada persepsi kuat bahwa kualitas film Indonesia kurang bagus
 Ada kesadaran kuat bahwa menonton film Indonesia adalah kegiatan yang
mendukung ekonomi
 Mayoritas anak muda tertarik dengan masalah film Indonesia
TemuanTemuan
63
KESIMPULAN
 Jumlah penonton film Indonesia terus menurun dan ini selayaknya
disikapI secara serius.
 Dlihat dari faktor ekshibisi, penyebab yang menghambat
perkembangan film Indonesia saat ini bisa jadi bukanlah jumlah
bioskop dan layar melainkan penyebaran serta kehadiran layar
alternatif
 Bila pola penyebaran tidak berubah, pasar film Indonesia
sebenarnya hanyalah sekitar 21 juta orang
65
 Kalangan muda AB adalah kalangan yang suka menonton film di
bioskop.
 Dominasi Hollywood sangat terasa. Ancaman terdekat datang dari
Korea (dan bahkan Thailand)
 Salah satu persoalan utama yang mengganjal adalah adanya
persepsi negatif tentang kualitas film Indonesia.
 Para penonton potensial ini tidak dijangkau oleh sarana pemasaran
dan promosi yang efektif, sementara jumlah film Indonesia baru
terus bertambah dan promosi film Hollywood sangat gencar.
 Film Indonesia harus bisa menarik perhatian calon penonton, di
tengah lingkungan yang sudah sesak informasi .
 Kampanye media sosial dan online penting
66
 Para penonton tidak memiliki informasi yang cukup tentang film
Indonesia karena itu faktor seperti ‘adaptasi novel’ atau ‘biografi’
bisa sangat berpengaruh
 Para penonton adalah kalangan yang aktif menentukan dulu apa
yang akan mereka saksikan. Keminiman informasi sangat
menentukan
 Tiga genre/jenis film nasional yang paling disukai: adaptasi novel,
komedi dan laga
 Yang paling tidak disukai: horor; sementara tentang film agama,
penonton terbelah
 Mayoritas responden menganggap tiket film Indonesia terlalu
mahal.
67
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Përpilimi i planit te biznesit
Përpilimi i planit te biznesitPërpilimi i planit te biznesit
Përpilimi i planit te biznesitMetiCOm
 
81438428 biznesi-nderkombetar
81438428 biznesi-nderkombetar81438428 biznesi-nderkombetar
81438428 biznesi-nderkombetarpranvera123
 
Institucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetar
Institucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetarInstitucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetar
Institucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetarMenaxherat
 
Balence of payments of India
Balence of payments of IndiaBalence of payments of India
Balence of payments of IndiaNilesh Patil
 
MIE.S1.2022-2023on.pdf
MIE.S1.2022-2023on.pdfMIE.S1.2022-2023on.pdf
MIE.S1.2022-2023on.pdfssuserca5598
 
Variablat qe ndikojne procesin e vendimarrjes etik
Variablat  qe ndikojne procesin e vendimarrjes etikVariablat  qe ndikojne procesin e vendimarrjes etik
Variablat qe ndikojne procesin e vendimarrjes etikajsli
 
Marketing - Kollokviumi i 2-të
Marketing - Kollokviumi i 2-tëMarketing - Kollokviumi i 2-të
Marketing - Kollokviumi i 2-tëJozef Nokaj
 
HYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIARE
HYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIAREHYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIARE
HYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIAREMenaxherat
 
Marketingu Nderkombetar - Ali Jakupi
Marketingu Nderkombetar - Ali JakupiMarketingu Nderkombetar - Ali Jakupi
Marketingu Nderkombetar - Ali JakupiMenaxherat
 
Jishee bodlogo 13
Jishee bodlogo 13Jishee bodlogo 13
Jishee bodlogo 13hicheel2020
 

What's hot (20)

Bie daalt 2
Bie daalt  2Bie daalt  2
Bie daalt 2
 
Eksporti dhe importi
Eksporti dhe importiEksporti dhe importi
Eksporti dhe importi
 
Analiza e tregut
Analiza e tregutAnaliza e tregut
Analiza e tregut
 
Përpilimi i planit te biznesit
Përpilimi i planit te biznesitPërpilimi i planit te biznesit
Përpilimi i planit te biznesit
 
81438428 biznesi-nderkombetar
81438428 biznesi-nderkombetar81438428 biznesi-nderkombetar
81438428 biznesi-nderkombetar
 
Econom.s3-b
Econom.s3-bEconom.s3-b
Econom.s3-b
 
Integrimi ekonomik nderkombetare
Integrimi  ekonomik nderkombetareIntegrimi  ekonomik nderkombetare
Integrimi ekonomik nderkombetare
 
Institucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetar
Institucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetarInstitucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetar
Institucionet dhe mjedisi i biznesit nderkombetar
 
Balence of payments of India
Balence of payments of IndiaBalence of payments of India
Balence of payments of India
 
Tregtia nderkombetare
Tregtia nderkombetareTregtia nderkombetare
Tregtia nderkombetare
 
MIE.S1.2022-2023on.pdf
MIE.S1.2022-2023on.pdfMIE.S1.2022-2023on.pdf
MIE.S1.2022-2023on.pdf
 
Gravity model
Gravity modelGravity model
Gravity model
 
Lekts 15 16 ajilgvidel, tvvniig buuruulah
Lekts 15 16 ajilgvidel, tvvniig buuruulahLekts 15 16 ajilgvidel, tvvniig buuruulah
Lekts 15 16 ajilgvidel, tvvniig buuruulah
 
Variablat qe ndikojne procesin e vendimarrjes etik
Variablat  qe ndikojne procesin e vendimarrjes etikVariablat  qe ndikojne procesin e vendimarrjes etik
Variablat qe ndikojne procesin e vendimarrjes etik
 
Lecture 4
Lecture 4Lecture 4
Lecture 4
 
Marketing - Kollokviumi i 2-të
Marketing - Kollokviumi i 2-tëMarketing - Kollokviumi i 2-të
Marketing - Kollokviumi i 2-të
 
HYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIARE
HYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIAREHYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIARE
HYRJE NE ANALIZEN E PASQYRAVE FINANCIARE
 
Marketingu Nderkombetar - Ali Jakupi
Marketingu Nderkombetar - Ali JakupiMarketingu Nderkombetar - Ali Jakupi
Marketingu Nderkombetar - Ali Jakupi
 
Jishee bodlogo 13
Jishee bodlogo 13Jishee bodlogo 13
Jishee bodlogo 13
 
лекц №3
лекц №3лекц №3
лекц №3
 

Viewers also liked

Indonesian Moviegoers Survey Result
Indonesian Moviegoers Survey ResultIndonesian Moviegoers Survey Result
Indonesian Moviegoers Survey ResultShabrina Rina
 
Social media monitoring and engaging influencers
Social media monitoring and engaging influencersSocial media monitoring and engaging influencers
Social media monitoring and engaging influencersMatthew Gain
 
Mathematics survey assignment
Mathematics survey assignmentMathematics survey assignment
Mathematics survey assignmentGan Jet Foong
 
2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust Barometer
2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust Barometer2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust Barometer
2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust BarometerEdelman
 
Movie Industry Presentation
Movie Industry PresentationMovie Industry Presentation
Movie Industry Presentationkwaito84
 
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaAndi Undu
 
Public Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examples
Public Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examplesPublic Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examples
Public Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examplesManeesh Garg
 
2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global Results
2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global Results2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global Results
2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global ResultsEdelman
 
2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services Industry
2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services Industry2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services Industry
2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services IndustryEdelman
 

Viewers also liked (13)

Indonesian Moviegoers Survey Result
Indonesian Moviegoers Survey ResultIndonesian Moviegoers Survey Result
Indonesian Moviegoers Survey Result
 
Social media monitoring and engaging influencers
Social media monitoring and engaging influencersSocial media monitoring and engaging influencers
Social media monitoring and engaging influencers
 
Mathematics survey assignment
Mathematics survey assignmentMathematics survey assignment
Mathematics survey assignment
 
2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust Barometer
2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust Barometer2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust Barometer
2013 Emerging Markets Supplement: Edelman Trust Barometer
 
Movie Industry Presentation
Movie Industry PresentationMovie Industry Presentation
Movie Industry Presentation
 
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remajaPengaruh  media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
Pengaruh media sosial terhadap perkembangan pola fikir remaja
 
Comprehensive new digital in 2016 report presents internet social media and m...
Comprehensive new digital in 2016 report presents internet social media and m...Comprehensive new digital in 2016 report presents internet social media and m...
Comprehensive new digital in 2016 report presents internet social media and m...
 
Public Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examples
Public Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examplesPublic Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examples
Public Relations, Publicity and Corporate Advertising explained through examples
 
2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global Results
2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global Results2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global Results
2016 Edelman TRUST BAROMETER - Global Results
 
2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services Industry
2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services Industry2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services Industry
2014 Edelman Trust Barometer: Financial Services Industry
 
Online Marketing PPT
Online Marketing PPTOnline Marketing PPT
Online Marketing PPT
 
Digital Marketing PPT
Digital Marketing PPTDigital Marketing PPT
Digital Marketing PPT
 
Digital in 2016
Digital in 2016Digital in 2016
Digital in 2016
 

SMRC Survei Penonton Film, Oktober 2015

  • 1. Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com MEMAHAMI POLA MENONTON KELAS MENENGAH MUDA URBAN JAKARTA Survei di Tiga Universitas di Jakarta Oktober 2015
  • 2.  Survei penonton ini merupakan bagian dari upaya SMRC untuk mempelajari peta permasalah perfilman Indonesia  SMRC melihat film adalah sebuah sektor yang memiliki nilai strategis secara ekonomis-sosial-budaya, “sebuah industri kebudayaan yang vital”, namun tidak hidup dalam ekosistem yang mendukung  Dengan dana sendiri, SMRC telah mulai melakukan penelitian yang mencakup segala lini perfilman: pra-produksi, pendanaan, produksi, pasca produksi, promosi, distribusi, konsumsi PendahuluanPendahuluan 2
  • 3.  Sejak Agustus 2015 telah dilakukan rangkaian wawancara terhadap sejumlah narasumber yang terlibat dalam dunia perfilman Indonesia, studi dokumen dan analisis data box office film Indonesia  Survei penonton dilakukan pada September-Oktober 2015 di tiga kampus terkemuka: Universitas Indonesia, Universitas Paramadina, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah  Pengambilan sampel survei dilakukan secara non-random  Responden penelitian adalah 505 mahasiswa  Setiap mahasiswa mengisi sendiri kuestioner dengan pertanyaan tertutup, dengan dipandu peneliti 3
  • 4.  Karena dipilih secara non-random, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasi kepada seluruh kaum muda Jakarta  Namun kalangan yang diteliti di sini adalah mereka yang dapat dikategorikan sebagai pasar paling potensial di Indonesia: kalangan yang secara ekonomi mampu untuk membeli tiket film di bioskop, memiliki modal budaya untuk ‘menonton film’ (dibesarkan dengan tradisi menonton film), punya waktu senggang dan perilaku sosial ‘hang out’. 4
  • 5. PENGELUARAN PER BULAN PERSENTASE 0- Rp 1.000.000 40 % > Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 41.9 % > Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 13.9 % > Rp 3.000.000 4.2 % N 505 (100%) PROFIL RESPONDEN: PENGELUARAN PERPROFIL RESPONDEN: PENGELUARAN PER BULANBULAN 5 * Di luar biaya kost* Di luar biaya kost
  • 6. PENGELUARAN PER BULAN UNTUK MENONTON FILM DI BIOSKOP 0 – Rp 100,000 59.0% Rp 100,000 – Rp 200,000 31.3% > Rp 200,000 7.5% N 505 (100%) PROFIL RESPONDEN:PROFIL RESPONDEN: TINGKAT PENGELUARANTINGKAT PENGELUARAN UNTUK MENONTONUNTUK MENONTON 6
  • 7. LATAR BELAKANG: PENURUNAN JUMLAH PENONTON DAN PERSOALAN GEDUNG BIOSKOP
  • 8.  Salah satu persoalan utama film Indonesia: jumlah film yang diproduksi terus meningkat, jumlah penonton secara keseluruhan terus menurun. Latar Belakang: Penurunan JumlahLatar Belakang: Penurunan Jumlah PenontonPenonton 8
  • 9. TAHUN JUMLAH PRODUKSI JUMLAH TOTAL PENONTON RATA-RATA PENONTON 2007 53 2008 88 32 (?) juta 364 ribu 2009 85 30 (?) juta 352 ribu 2010 74 16,3 juta 220 ribu 2011 80 15,1 juta 188 ribu 2012 87 18,6 juta 213 ribu 2013 108 17,8 juta 165 ribu 2014 122 20,4 juta 167 ribu 2015 (s.d Juni) 72 8,7 juta 122 ribu Data 2007 merujuk pada Sheila Timothy Data 2008-2012 merujuk pada Adrian Pasaribu Data 2013-2015 merujuk pada Yan Widjaya
  • 10.  Sejalan dengan semakin banyak jumlah produksi film nasional, terdapat penurunan jumlah film yang bisa mencapai jumlah penonton lebih dari 500 ribu  Namun angka ini pun fluktuatif
  • 11. JUMLAH FILM DENGANJUMLAH FILM DENGAN PENONTONPENONTON DI ATAS 500 RIBUDI ATAS 500 RIBU Film > 500 ribu Jumlah film % 2007 10 53 18 2008 10 88 11 2009 10 85 12 2010 4 74 5 2011 8 80 10 2012 5 87 6 2013 6 108 6 2014 8 122 7 2015 (sd Juni_ 3 72 4
  • 12. Rata-rata Jumlah PenontonRata-rata Jumlah Penonton Per genrePer genre GENRE 2013 2014 2015 Action 96,8ribu 310 ribu 25 ribu Anak 180 ribu 11,9 ribu 170,4 ribu Animasi 32 ribu 55 ribu 49 ribu Drama 221,2 ribu 123,6 ribu 98,1 ribu Horror 104,4 ribu 95,2 ribu 47.4 ribu Komedi 159,8 ribu 269,7 ribu 181,2 ribu Thriller 150,4 ribu 170 ribu Musikal 126 ribu Legenda 49 ribu
  • 13. GEDUNG BIOSKOPGEDUNG BIOSKOP  Salah satu faktor yang sering dituduh sebagai penyebab penurunan jumlah penonton adalah keterbatasan jumlah bioskop dan layar  Namun data menunjukkan perkembangan produksi film sebenarnya diiringi dengan perkembangan jumlah layar yang sepadan
  • 14.  Pada 2004, ada 458 layar. Pada 2013, angka itu sudah meningkat menjadi 1074 layar (meski itu menurun kembali menjadi 942 pada 2014)
  • 16. Tahun Jumlah layar Jumlah Total Penonton 2007 548 2008 611 32 (?) juta 2009 651 30 (?) juta 2010 676 16,3 juta 2011 774 15,1 juta 2012 1017 18,6 juta 2013 1074 17,8 juta 2014 942 20,4 juta
  • 17.  Pertumbuhan gedung bioskop dan layar berlangsung di pasar yang sudah ‘sesak’  Sekitar 550-600 layar berada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya dengan total penduduk 36 juta
  • 18.
  • 19.  Dengan demikian, dilihat dari faktor ekshibisi, penyebab yang menghambat perkembangan film Indonesia saat ini bisa jadi bukanlah jumlah bioskop dan layar melainkan penyebaran serta kehadiran layar alternatif 19
  • 20.  Dengan mempertimbangkan fakta bahwa gedung bioskop terkonsentrasi di beberapa kota besar, angka besaran pasar penonton film Indonesia sebenarnya jauh di bawah populasi Indonesia.  Bila menggunakan rujukan AGB Nielsen (dikutip dari Media Scene, 2014), jumlah penduduk 9 kota besar adalah: 44,3 juta  Dengan asumsi hanya kelas A-B yang sanggup menonton di bioskop, besaran pasar itu kembali menciut menjadi: 21 juta (kalau hanya kelas A yang dihitung, besarannya menjadi 7,6 juta) 20
  • 21. 2009 2010 2011 2012 2013 Kelas AB 3.1 2.8 2.5 1.9 1.1 Kelas CDE 1.0 0.9 0.3 0.4 0.3 PENONTON FILM DI BIOSKOP ADALAH KALANGAN A-PENONTON FILM DI BIOSKOP ADALAH KALANGAN A- BB (merujuk pada data AGB Nielsen, dengan pertanyaan:(merujuk pada data AGB Nielsen, dengan pertanyaan: “Menonton film“Menonton film sepekan terakhir …)sepekan terakhir …) 21
  • 22.  Penelitian SMRC Oktober 2015 hanya memusatkan perhatian pada kalangan muda AB.  Dalam stuktur populasi Indonesia, kalangan muda ini merupakan 30% dari keseluruhan penduduk 22
  • 23. POLA PERILAKU MENONTON FILM BIOSKOP KELAS MENENGAH MUDA URBAN JAKARTA
  • 24. KESUKAAN MENONTON FILMKESUKAAN MENONTON FILM Q1 Apakah Anda suka menonton film? (TIDAK MASALAH jika Anda menonton film di bioskop, TV, VCD/DVD, online streaming, festival film, dsb) … (%) 24
  • 25. Q6 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film (Indonesia, Hollywood, Eropa, India, Mandarin, Korea, dsb) yang Anda tonton di bioskop? … (%) JUMLAH FILM YANG DITONTON DI BIOSKOP PER TAHUN 25
  • 26. JUMLAH FILM YANG DITONTON DI BIOSKOP 26 Q6 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film (Indonesia, Hollywood, Eropa, India, Mandarin, Korea, dsb) yang Anda tonton di bioskop? DAN Q8 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa FILM INDONESIA yang Anda tonton di bioskop?
  • 27. JUMLAH FILM YANG DITONTON DI BIOSKOP MENURUT GENDER DAN PENDAPATAN 27 Q6 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film (Indonesia, Hollywood, Eropa, India, Mandarin, Korea, dsb) yang Anda tonton di bioskop? BASE Tidak pernah 1-4 film 5-8 Film Lebih dari 9 GENDER Laki-laki 27.8 1 28 25 46 Perempuan 72.2 2 28 33 38 PENDAPATAN < 1 juta 39.5 3 36 35 26 1 - 2 juta 41.3 2 28 25 45 => 2 juta 19.2 0 10 33 58
  • 28. JUMLAH FILM INDONESIA YANG DITONTON DI BIOSKOP MENURUT GENDER DAN PENDAPATAN 28 Q8 Dalam SETAHUN terakhir, kira-kira berapa film INDONESIA yang Anda tonton di bioskop? BASE Tidak pernah 1-4 film 5-8 Film Lebih dari 9 GENDER Laki-laki 27.8 26 64 8 3 Perempuan 72.2 33 59 8 1 PENDAPATAN < 1 juta 39.5 33 57 10 1 1 - 2 juta 41.3 28 66 4 2 => 2 juta 19.2 35 53 11 1
  • 29. DENGAN SIAPA KE BIOSKOP? 29 Q7 Biasanya dengan siapa Anda menonton film di bioskop?
  • 30.  Mereka suka menonton film (sangat suka mencapai 60%).  Di atas 50% menonton sekitar 7-8 film di bioskop per tahun  Sekitar 30% menonton satu film atau lebih di bioskop per bulan. TAPI:  Sekitar 30% sama sekali tidak menonton film Indonesia selama setahun terakhir  Sekitar 30% menonton hanya 1-2 film Indonesia di bioskop selama setahun terakhir  Hanya 1% menonton satu film Indonesia atau lebih di bioskop per bulan  Kalangan dengan tingkat pengeluaran lebih tinggi cenderung lebih tinggi untuk menonton film di bioskop (“semakin kaya semakin banyak menonton film di bioskop”). Namun ini tak berlaku untuk film Indonesia.  Menonton di bioskop adalah kegiatan ‘hang out’ dengan teman/pacar TemuanTemuan 30
  • 32. Peringkat Film yang Paling DisukaiPeringkat Film yang Paling Disukai Berdasarkan Asal NegaraBerdasarkan Asal Negara Q3 Ada berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SUKAI (1- 6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda suka. ... (%) NO. 1 DAN 2 32 1 2 3 4 5 6 Paling Suka Paling Tidak Suka
  • 33. Peringkat Film yang Paling DisukasiPeringkat Film yang Paling Disukasi berdasarkan Asal Negaraberdasarkan Asal Negara Q3 Ada berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SUKAI (1- 6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda suka. ... 33   1 2 3 4 5 6 Film Indonesia 3.2 39.2 32.2 16.9 6.4 2 Film Amerika 82.6 11.1 3 1.8 0.8 0.8 Film Korea 7.7 27.4 26.8 20.2 11.3 6.6 Film Mandarin 1.5 4.1 11.5 24.9 39.7 18.3 Film India 1.7 5.2 12.6 21.5 32.2 26.7 1 2 3 4 5 6 Paling Suka Paling Tidak Suka
  • 34. Peringkat Film yang Paling DisukaiPeringkat Film yang Paling Disukai Berdasarkan Asal NegaraBerdasarkan Asal Negara MenurutMenurut PengeluaranPengeluaran Q3 Ada berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SUKAI (1- 6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda suka. ... 34 1 2 3 4 5 6 Paling Suka Paling Tidak Suka   BASE <1 Juta 1-2 Juta >2 Juta No. 1+2 Film Indonesia 42.4 44.7 40.7 41.7 Film Amerika (Hollywood) 93.7 95.9 95.2 91 Film Korea 35.1 33.3 37.3 34.2 Film Mandarin 5.6 5.1 5.5 6.8 Film India 6.9 9.3 4.8 6.7
  • 35. Tingkat Kesukaan Film Berdasarkan AsalTingkat Kesukaan Film Berdasarkan Asal NegaraNegara Q9 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT KESUKAAN Anda untuk masing-masing jenis film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat Suka”, “Cukup Suka”, “Kurang Suka”, “Tidak Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Lingkari pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda ... (%) 35
  • 36. Tingkat Kesukaan Film Berdasarkan AsalTingkat Kesukaan Film Berdasarkan Asal NegaraNegara Q9 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT KESUKAAN Anda untuk masing-masing jenis film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat Suka”, “Cukup Suka”, “Kurang Suka”, “Tidak Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Lingkari pilihan jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda ... (%) 36 Film Indonesia Film Amerika Film KoreaFilm Mandarin Film India DIFFERENCE (SUKA- TIDAK) 47.9 98.2 -29.7 20.2 -18.4 Suka 72.7 99 22.4 53.9 30.1 Tidak Suka 24.8 0.8 52.1 33.7 48.5
  • 37.  Film yang paling disukai adalah Hollywood.  Hanya 3,2% yang menyatakan film Indonesia ‘no 1’  Sekitar 25% menempatkan film Indonesia di peringkat ‘4+5+6’  7,7% menyatakan film Korsel ‘no 1’  Mereka yang menempatkan film Indonesia di peringkat ‘1+2’ lebh tinggi daripada film Korsel ( 42,4% : 35,1%)  Selain itu, pencinta film Korsel kalah dengan mereka yang mengaku tidak suka film Korsel  Tingkat pengeluaran sama sekali tidak berpengaruh TemuanTemuan 37
  • 38. Film yang Ditonton di Bioskop Menurut AsalFilm yang Ditonton di Bioskop Menurut Asal NegaraNegara Q5 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SERING TONTON DI BIOSKOP (1-6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda SERING TONTON DI BIOSKOP. ... (%) 38 1 2 3 4 5 6 Paling sering Tidak pernah
  • 39. Film yang Ditonton di Bioskop Menurut AsalFilm yang Ditonton di Bioskop Menurut Asal NegaraNegara Q5 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SERING TONTON DI BIOSKOP (1-6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda SERING TONTON DI BIOSKOP. ... (%) 39 Paling sering 1 2 3 4 5 6 Film Indonesia 5.9 74.3 11.4 4.8 2.6 0.9 Film Amerika 91.2 6.2 0.8 0.2 0.8 0.8 Film Korea 1.2 8.4 39 28.9 14.9 7.6 Film Mandarin 2 4 15.5 27.1 31.9 19.5 Film India 0.8 4 15.3 21.7 37.3 20.9 1 2 3 4 5 6 Tidak pernah
  • 40. Film yang Ditonton di Bioskop Menurut AsalFilm yang Ditonton di Bioskop Menurut Asal NegaraNegara Q5 Berikut adalah berbagai jenis film berdasarkan asal negara sebuah film dibuat, seperti film Indonesia, Amerika (Hollywood), Korea, dan lain-lain. Anda diminta memberikan dan menuliskan nomor urut untuk masing-masing jenis film dengan dimulai dari jenis film yang paling Anda SERING TONTON DI BIOSKOP (1-6). Angka 1 menunjuk untuk jenis film yang PALING Anda SERING TONTON DI BIOSKOP. ... (%) 40 Paling sering 1 2 3 4 5 6 Tidak pernah   BASE <1 Juta 1-2 Juta >2 Juta No. 1+2 Film Indonesia 80.2 76.9 83.5 80.5 Film Amerika (Hollywood) 97.4 97.5 97.6 96.9 Film Korea 9.6 10.2 12.3 2.3 Film Mandarin 6 5.8 4 10.6 Film India 6.6 4.1 2.2 4.8
  • 41.  Lebih dari 90% menyatakan film yang paling sering ditonton di bioskop adalah film Hollywood  Namun ada sekitar 6% menyatakan film yang paling sering ditonton adalah film Indonesia  Tingkat pengeluaran tidak berpengaruh dengan pola ini TemuanTemuan 41
  • 43. Penyebab Jarang ke Bioskop UntukPenyebab Jarang ke Bioskop Untuk Nonton Film IndonesiaNonton Film Indonesia Q10 Bila Anda menjawab ‘tidak pernah’ menonton atau hanya menonton ‘1-5 film Indonesia’ di bioskop selama setahun terakhir, apakah hal-hal berikut merupakan penyebabnya … (%) 43
  • 44. Penyebab Jarang ke Bioskop UntukPenyebab Jarang ke Bioskop Untuk Nonton Film Indonesia MenurutNonton Film Indonesia Menurut Pengeluaran (1/2)Pengeluaran (1/2)Q10 Bila Anda menjawab ‘tidak pernah’ atau hanya ‘1-5 film’ dalam pertanyaan no. 8, apakah hal-hal berikut merupakan penyebabnya … (%) 44   BASE Ya Tidak HARGA BIOKSOP TERLALU MAHAL <1 Juta 40.8 40.6 59.4 1-2 Juta 40.8 37 63 >2 Juta 18.5 21.8 78.2 GEDUNG BIOSKOP SULIT DIJANGKAU <1 Juta 45.5 4.8 95.2 1-2 Juta 35.8 5.2 94.8 >2 Juta 18.8 3.5 96.5 KUALITAS FILM INDONESIA UMUMNYA MENGECEWAKAN <1 Juta 45.5 73.7 26.3 1-2 Juta 35.8 79.7 20.3 >2 Juta 18.8 80.7 19.3 LEBIH BAIK MENONTON FILM DI DVD, ONLINE, ATAU FREE DOWNLOAD <1 Juta 45.5 77.5 22.5 1-2 Juta 35.8 77.3 22.7 >2 Juta 18.8 69.4 30.6
  • 45. Penyebab Jarang ke Bioskop UntukPenyebab Jarang ke Bioskop Untuk Nonton Film Indonesia MenurutNonton Film Indonesia Menurut Pengeluaran (2/2)Pengeluaran (2/2) Q10 Bila Anda menjawab ‘tidak pernah’ atau hanya ‘1-5 film’ dalam pertanyaan no. 8, apakah hal-hal berikut merupakan penyebabnya … (%) 45   BASE Ya Tidak TIDAK SUKA MENONTON FILM DI BIOSKOP <1 Juta 45.5 11.1 88.9 1-2 Juta 35.8 6.8 93.2 >2 Juta 18.8 3.5 96.5 LEBIH BAIK MENUNGGU SAMPAI FILMNYA DIPUTAR DI TELEVISI <1 Juta 45.5 54.4 45.6 1-2 Juta 35.8 51.3 48.7 >2 Juta 18.8 46.5 53.5 PROMOSI TERLALU MINIM <1 Juta 45.5 50 50 1-2 Juta 35.8 48.2 51.8 >2 Juta 18.8 45.9 54.1
  • 46.  Ada ketidakpercayaan tentang kualitas film Indonesia (hampir 78% menyatakan kualitas film Indonesia umumnya mengecewakan), sehingga bisa dipahami bila mereka merasa tidak harus menonton di bioskop dan menunggu sampai hadir dalam beragam media alternatif  Pendapat negatif tentang kualitas FI ini terlihat lebih kuat di kalangan berpengeluaran lebih tinggi  Hampir 50% menganggap ‘promosi terlalu minim’  Hampir 36% menganggap harga tiket terlalu mahal (terutama di kalangan mereka yang memiliki tingkat pengeluaran di bawah Rp 2 juta per bulan) TemuanTemuan 46
  • 47. APA YANG MENDORONG MENONTON FILM INDONESIA
  • 48. Motivasi Tonton Film IndonesiaMotivasi Tonton Film Indonesia Q14 Berikut adalah berbagai MOTIVASI seseorang menonton sebuah FILM INDONESIA di bioskop, apakah karena bintangnya, sutradaranya, ceritanya dan lain-lain. Kami ingin mengetahui, saat Anda memutuskan menonton film Indonesia di BIOSKOP, apa motivasi Anda? Beri tanda (V) pada setiap motivasi yang ada di daftar di bawah yang sesuai dengan pendapat Anda (“Sangat Setuju”, “Cukup Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, atau “Tidak Punya Pendapat”)… (%) 48
  • 49.  Cerita dan genre film sangat menentukan  Pilihan pemain mendorong motivasi; sutradara tidak dianggap terlalu penting  Bagi penonton, apa yang dibicarakan orang dan trailer bisa kuat mendorong motivasi menonton (implikasi pada pemasaran)  Apa yang sudah penonton kenal (buku, novel, kisah hidup) punya pengaruh kuat mendorong motivasi penonton TemuanTemuan 49
  • 51. Sumber Informasi Tentang FilmSumber Informasi Tentang Film IndonesiaIndonesia Q15 Berikut adalah berbagai cara seseorang mencari tahu sebuah film yang ingin mereka tonton. Kami ingin cara Anda mencari tahu FILM INDONESIA yang ingin Anda tonton DI BIOSKOP. Beri tanda (V) pada setiap motivasi yang ada di daftar di bawah yang sesuai dengan Anda (“Sangat Sering”, “Cukup Sering”, “Jarang”, atau “Tidak Pernah”)... (%) 51
  • 52. Sumber Informasi Tentang Film IndonesiaSumber Informasi Tentang Film Indonesia Menurut PengeluaranMenurut Pengeluaran Q15 Berikut adalah berbagai cara seseorang mencari tahu sebuah film yang ingin mereka tonton. Kami ingin cara Anda mencari tahu FILM INDONESIA yang ingin Anda tonton DI BIOSKOP. Beri tanda (V) pada setiap motivasi yang ada di daftar di bawah yang sesuai dengan Anda (“Sangat Sering”, “Cukup Sering”, “Jarang”, atau “Tidak Pernah”)... (%) 52   BASE <1 Juta 1-2 Juta >2 Juta SUMBER INFORMASI (SERING ATAU CUKUP SERING) Saya mencari informasi apa pun tentang film secara aktif 35.9 32.5 36.2 42.1 Menonton trailer film secara online (misal, Youtube) 58.5 59.9 56.5 60 Mengunjungi website per film 13.6 16.8 10.1 14.7 Mengunjungi website yang secara khusus mengulas film (misal, IMDB) 44.7 41.6 43 54.7 Mengunjungi laman blog yang mengulas film (misal, blog penggemar, kritik film, dsb) 25.8 24.2 27.1 26.3 Mengikuti informasi dari media sosial (misal, Facebook, Twitter) 56.4 57.1 57.5 52.6
  • 53.  Mayoritas penonton tidak mencari informasi secara aktif. Hanya 36% yang aktif. Artinya calon penonton harus didatangi, jangan diharapkan mendatangi film.  Kalangan berpengeluaran lebih tinggi lebih aktif.  Kampanye media sosial dan online adalah media promosi yang cukup membantu TemuanTemuan 53
  • 55. Top of Mind: Film IndonesiaTop of Mind: Film Indonesia Q11 Sebutkan 5 FILM INDONESIA yang terakhir Anda tonton DI BIOSKOP … (# kali disebut, N=505) 55
  • 56. Tingkat Kesukaan Genre Film IndonesiaTingkat Kesukaan Genre Film Indonesia Q13 Berikut adalah berbagai jenis film INDONESIA berdasarkan genre seperti drama, laga (action), horor dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT KESUKAAN Anda untuk masing-masing genre film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat Suka”, “Cukup Suka”, “Tidak Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Beri tanda (V) pada kolom yang sesuai dengan pendapat Anda... (%) 56
  • 57. Tingkat Kesukaan Genre Film IndonesiaTingkat Kesukaan Genre Film Indonesia Q13 Berikut adalah berbagai jenis film INDONESIA berdasarkan genre seperti drama, laga (action), horor dan lain-lain. Kami ingin mengetahui TINGKAT KESUKAAN Anda untuk masing-masing genre film. Tingkat kesukaan diukur dari “Sangat Suka”, “Cukup Suka”, “Tidak Suka”, dan “Tidak Punya Pendapat”. Beri tanda (V) pada kolom yang sesuai dengan pendapat Anda... (%) 57 Drama Laga (action) Horor Komedi Adaptasi Novel Agama Percintaan Anak- anak Animasi DIFFERENCE (Suka - Tidak) 40 59 -29.3 63.8 68.7 14.1 61.2 52.9 18.7 Suka 68.3 78.2 33.7 81.2 82.8 54.3 64 59 54.7 Tidak Suka 28.3 19.2 63 17.4 14.1 40.2 2.8 6.1 36
  • 58.  Adaptasi Novel, Komedi dan Film Laga adalah tiga tipe isi film yang paling diminati secara menonjol  Film Percintaan tidak terlalu mencuat, namun kalangan yang tidak menyukainya juga sangat kecil  Yang paling berimbang antara mereka yang menyukai dan tidak menyukai adalah: agama  Yang paling tidak disukai: horor TemuanTemuan 58
  • 60. Pandangan Tentang Film Indonesia (1/2)Pandangan Tentang Film Indonesia (1/2) Q16 Kami ingin mengetahui pandangan personal Anda sebagai penonton film Indonesia. Mohon beri tanda (V) pada setiap pernyataan yang Anda setujui (“Tidak Setuju”, “Kurang Setuju”, “Setuju”, “Sangat Setuju” atau “Tidak Ada Pendapat”) ... (%) 60
  • 61. Pandangan Tentang Film Indonesia (2/2)Pandangan Tentang Film Indonesia (2/2) Q16 Kami ingin mengetahui pandangan personal Anda sebagai penonton film Indonesia. Mohon beri tanda (V) pada setiap pernyataan yang Anda setujui (“Tidak Setuju”, “Kurang Setuju”, “Setuju”, “Sangat Setuju” atau “Tidak Ada Pendapat”) ... (%) 61
  • 63.  Penonton merencanakan terlebih dahulu apa yang mereka akan tonton. Hanya 17.2% responden menonton film Indonesia tanpa menentukan film yang akan ditonton sebelum berangkat ke bioskop. Artinya, informasi mengenai film bisa sangat menentukan.  Mayoritas responden menganggap tiket film Indonesia terlalu mahal.  Ada persepsi kuat bahwa kualitas film Indonesia kurang bagus  Ada kesadaran kuat bahwa menonton film Indonesia adalah kegiatan yang mendukung ekonomi  Mayoritas anak muda tertarik dengan masalah film Indonesia TemuanTemuan 63
  • 65.  Jumlah penonton film Indonesia terus menurun dan ini selayaknya disikapI secara serius.  Dlihat dari faktor ekshibisi, penyebab yang menghambat perkembangan film Indonesia saat ini bisa jadi bukanlah jumlah bioskop dan layar melainkan penyebaran serta kehadiran layar alternatif  Bila pola penyebaran tidak berubah, pasar film Indonesia sebenarnya hanyalah sekitar 21 juta orang 65
  • 66.  Kalangan muda AB adalah kalangan yang suka menonton film di bioskop.  Dominasi Hollywood sangat terasa. Ancaman terdekat datang dari Korea (dan bahkan Thailand)  Salah satu persoalan utama yang mengganjal adalah adanya persepsi negatif tentang kualitas film Indonesia.  Para penonton potensial ini tidak dijangkau oleh sarana pemasaran dan promosi yang efektif, sementara jumlah film Indonesia baru terus bertambah dan promosi film Hollywood sangat gencar.  Film Indonesia harus bisa menarik perhatian calon penonton, di tengah lingkungan yang sudah sesak informasi .  Kampanye media sosial dan online penting 66
  • 67.  Para penonton tidak memiliki informasi yang cukup tentang film Indonesia karena itu faktor seperti ‘adaptasi novel’ atau ‘biografi’ bisa sangat berpengaruh  Para penonton adalah kalangan yang aktif menentukan dulu apa yang akan mereka saksikan. Keminiman informasi sangat menentukan  Tiga genre/jenis film nasional yang paling disukai: adaptasi novel, komedi dan laga  Yang paling tidak disukai: horor; sementara tentang film agama, penonton terbelah  Mayoritas responden menganggap tiket film Indonesia terlalu mahal. 67