Dokumen tersebut membahas tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam kurikulum 2013 dan proses penetapan peminatan belajar siswa di SMA dan SMK. Terdapat beberapa komponen yang digunakan untuk menentukan peminatan siswa seperti prestasi belajar, minat siswa, dan masukan orang tua. Guru BK bertanggung jawab dalam melakukan pendampingan siswa sesuai dengan peminatan yang ditetapkan.
1. Peran Guru Bimbingan dan
Konseling dalam Kurikulum 2013
Muh Farozin
Dosen FIP UNY
08122707448
Disajikan dalam Seminar Nasional yang
diselenggarakan oleh Jurusan Bimbingan dan
Konseling FIP UM
2 Juni 2013
2. Sekedar mengingatkan kita tentang perkembangan istilah
bimbingan dan konseling di satuan pendidikan , antara lain
1. Bimbingan dan Penuyuluhan ----BP
2. Bimbingan dan Konseling ---BK
3. Bimbingan Karir ---- BK
4. Bimbingan dan Konseling ----BK
5. Konseling ----
6. Bimbingan dan Konseling ----BK
7. Pengembangan Diri ---- BK (2006-KTSP)
8. PEMINATAN PESERTA DIDIK ---- BK ( KURIKULUM 2013 )
9. BIMBINGAN DAN KONSELING, yang
didalamnya ada layanan peminatan peserta
didik
3. 3
PENGERTIAN PEMINATAN PESERTA DIDIK
pemilihan dan penetapan
bidang keahlian peserta
didik yang ditawarkan oleh
satuan pendidikan;
Pendekatan pembelajaran
berbasis minat peserta
didik sesuai kesempatan
belajar yang ada dalam
satuan pendidikan;
pengambilan pilihan dan keputusan oleh
peserta didik tentang peminatan belajar,
matapelajaran pilihan, bidang keahlian
atau kompetensi keahlian yang
didasarkan atas pemahaman potensi diri
dan peluang yang diselenggarakan oleh
satuan penddiikan
yang berkesinambungan untuk
memfasilitasi peserta didik
mencapai keberhasilan proses
dan hasil belajar serta
perkembangan optimal dalam
rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
PROSES
4. Macam Peminatan Peserta didik
1.Peminatan Bidang / Keahlian/Kompetensi
2.Peminatan Mata pelajaran
3.Peminatan Studi lanjut
4.Peminatan Pekerjaan
5.Peminatan Jabatan
6.Peminatan ekstrakurikuler
5. Layanan Bimbingan dan Konseling
untuk Peminatan Peserta Didik
Bimbingan dan konseling belajar, pribadi, sosial, karier
Konseling individual, Konseling kelompok,
Bimbingan kelompok, Bimbingan klasikal,
Konsultasi, Referral, Advokasi, Home visit,
Kerjasama/kolaborasi
1. Peminatan Bidang /
Keahlian/Kompetensi
2. Peminatan Mata pelajaran
3. Peminatan Studi lanjut
4. Peminatan Pekerjaan
5. Peminatan Jabatan
6. Peminatan ekstrakurikuler
Akhlak mulia, Cerdas, Terampil
Mandiri, Bahagia, Sejahtera
PT
SMTA
SMTP
SD
1. Pemilihan +
penetapan
2. Pendampingan
3. Pengembangan +
penyaluran
4. Evaluasi dan
tindak lanjut
Peminatan PP
6. Struktur Kurikulum 2013 ( draf /bahan uji publik)
Dalam draf struktur kurikulum 2013
untuk SMA sbb.:
1. Kelompok matapelajaran A , wajib
2. Kelompok matapelajaran B , wajib
3. Kelompok matapelajaran C , peminatan
akademik
4. Matapelajaran pendalaman minat dan
atau lintas minat
7. Struktur Kurikulum 2013
(bahan uji publik)
Dalam draf struktur kurikulum 2013 untuk
SMK sebagai berikut :
1. Kelompok matapelajaran A, wajib
2. Kelompok matapelajaran B, wajib
3. Kelompok matapelajaran C
(Peminatan akademik dan vokasi)
8. Jenis Peminatan Peserta didik
SMA/SMK
SMA
PEMINATAN AKADEMIK :
1. Peminatan Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam
2. Peminatan Ilmu-ilmu
Sosial
3. Peminatan Ilmu-ilmu
Bahasa dan Budaya
4. Matapelajaran
pendalaman minat dan
atau lintas minat
SMK
PEMINATAN AKADEMIK dan
VOKASI :
8 BIDANG STUDI KEAHLIAN,
45 PROGRAM STUDI
KEAHLIAN,
141 PAKET KEAHLIAN
SS
9. 8 BIDANG STUDI KEAHLIAN, 45 PROGRAM
STUDI KEAHLIAN, 141 PAKET KEAHLIAN
DELAPAN BIDANG STUDI KEAHLIAN
1. Teknologi dan Rekayasa
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kesehatan
4. Agrobisnis dan Agroteknologi
5. Perikanan dan Kelautan
6. Bisnis dan Manajemen
7. Pariwisata
8. Seni dan Kerajinan
10. Kelompok Mata Pelajaran Wajib SMA/MA
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
11. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3
Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 66 76 76
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
12. PENELUSURAN PEMINATAN PESERTA DIDIK
• Pada dasarnya penelusuran peminatan dapat
digunakan teknik tes dan teknik non tes.
1. Dokumentasi : untuk memperoleh data prestasi
belajar, data prestasi non akademik (kejuaraan-
kejuaraan), data UN, rekomendasi, dll.
2. Angket : untuk memperoleh data minat belajar
peserta didik, perhatian/ harapan orang tua
tentang peminatan belajar putra-putrinya
13. 3. Wawancara : untuk memperoleh data baru
yang diperlukan dan dapat untuk klarifikasi
tentang data yang diragukan.
4. Observasi : untuk mengetahui perilaku peserta
didik yang mempunyai arti penting bagi
penyelenggaraan pendidikan
5. Tes bakat minat : untuk memperoleh data
bakat, minat. Tes ini dapat dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling/ konselor yang
bersertifikat sebagai tester.
14. Komponen peminatan peserta didik
SMA/MA/SMK
1. Prestasi belajar SMP/MTs kelas VII,VIII,IX
2. Prestasi non akademik dari SD sd SMP
3. Nilai Ujian Nasional SMP/MTs
4. Minat siswa .
yang dinyatakan dalam angket minat siswa saat mendaftar
masuk di SMA/SMK
5. Perhatian orang tua .
yang dinyatakan dalam angket perhatian orang terhadap
peminatan bagi putra-putri yang akan masuk di SMA/SMK
6. Rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP /MTs
7. Hasil diteksi peminatan yang diperoleh saat peserta didik
akan masuk SMA/SMK yang dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling ( analisis
17. 5 komponen :
a. Prestasi belajar kelas VII, VIII, IX
b. Prestasi non akademik SD s/d SMP/MTs.
c. Nilai UN SMP/MTs.
d. Minat belajar peserta didik
e. Perhatian orang tua
6 komponen :
a. Prestasi blajar kelas VII, VIII, IX
b. Prestasi non akademik SD s/d SMP/MTs.
c. Nilai UN SMP/MTs.
d. Minat belajar peserta didik
e. Perhatian orang tua
f. Rekomendasi Guru BK SMP/MTs.
6 komponen :
a. Prestasi belajar kelas VII, VII, IX
b. Prestasi Non Akademik SD s/d SMP/MTs.
c. Nilai UN SMP/MTs.
d. Minat belajar peserta didik
e. Deteksi potensi/ tes peminatan di SMA/SMK
f. Perhatian Orang tua
7 komponen :
a. Prestasi belajar kelas VII, VIII, IX
b. Prestasi UN SMP/MTs
c. Prestasi Non Akademik SD s/d SMP/MTs
d. Minat belajar
e. Rekomendasi Guru BK SMP/MTs
f. Data Detekdi potensi di SMA/SMK
g. Perhatian dan harapan orangtua
18. Data
prestasi
dan minat
siswa
Data untuk
peminatan
siswa
Data
Perhatian
Orang Tua
Seleksi
Administrasi
Seleksi
Akademik
Kecenderungan
peminatan
Peminatan
belajar
berdasarkan
data siswa
dan
program
peminatan
Pengelom
pokan
peminatan
belajar
siswa
Pendampingan,
pengembangan,
penyaluran,
evaluasi dan
tindak lanjut
Peminatan
belajar
siswa
berdasar
data
peserta
didik dan
program
peminatan
SMK
8 bidang studi
keahlian,
45 prodi
keahlian,
141kompetensi
keahlian
Pengelompoka
n siswa
berdasarkan
peminatan
Pendampingan
,pengembanga
n, penyaluran,
evaluasi dan
tindak lanjut
LULUSAN
SMA
3Peminatan
LULUSAN
DIAGRAM PEMETAAN PEMINATAN BELAJAR
Wawancara
Performance/
Fisik
Rekomendasi
guru BK,Tes
peminatan di
SMTA
19. Kriteria penetapan peminatan
peserta didik
• Secara umum kriteria peminatan peserta
didik hendaknya memenuhi bebearap hal
sebagai berikut :
1. Memilih jenis peminatan
2. Rata-rata nilai matapelajaran dan UN yang
relevan dengan jenis peminatan
3. Prestasi non akademik yang relevan
4. Data perhatian orang tua
5. Rekomendasi dari guru BK
20. Contoh Peminatan belajar bagi peserta
didik SMA
– Peminatan Matematika dan Sains
• Diutamakan bagi yang memilih peminatan
Matematika dan Sains sebagai pilihan pertama
• Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Semester 1,2,3,4,5,6 dan UN ≥ 7,00
• Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata
Pelajaran yang relevan dengan bidang
Matematika dan Sains.
• Memiliki data perhatian orang tua
• Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP/MTs. pada
peminatan Matematika dan Sains
21. Contoh Peminatan belajar bagi
peserta didik SMK
– Teknologi dan Rekayasa
• Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok
Teknologi dan Rekayasa sebagai pilihan pertama
• Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan
kebutuhan sekolah)
• Memiliki Nilai rata-rata matapelajaran Matematika dan
Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥
7,00
• Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang
relevan dengan bidang Teknologi dan Rekayasa
• Memiliki data perhatian orang tua
• Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada
peminatan Teknologi dan Rekayasa
24. Pemilihan dan penetapan peminatan
beramaan dengan PPDB
1. Sebelum pendaftaran PPDB dilaksanakan, sekolah
memberikan informasi tertulis kepada siswa
lama, orang tua, dan masyarakat serta atasan
langsung tentang rancangan program
pembelajaran sekolah secara lengkap.
2. Informasi yang disampaikan misalnya : daya
tampung, jenis peminatan, sarat setiap jenis
peminatan, komponen peminatan peserta didik,
mekanisme dan sarat pendaftaran serta seleksi
PPDB, kriteria yang dapat diterima sebagai
peserta didik baru, kegiatan pembelajarannya,
25. 3. Melaksanakan pendaftaran dan seleksi PPDB
serta penetapan dan pemilihan peminatan
berdasarkan alur/ mekanisme yang telah
ditetapkan dan disosialisasikan.
4. Dalam pemilihan dan penetapan peminatan
peserta didik, hendaknya melibatkan secara
penuh orang tua/wali peserta didik, dan
mengutamakan potensi peserta didik.
5. Melaksanakan pendampingan, pengembangan
dan penyaluran, serta melaksanakan evaluasi
dan tindak lanjut peminatan peserta didik.
27. Y ( diterima )
Pengumuman Lapor Diri
Proses
Pembelajaran
Seleksi
Administrasi
Oleh Guru
BK
Seleksi Fisik
Seleksi
Akademik
Oleh Guru
BK
Mengembalikan
Formulir
Mendaftar, Mengambil
dan Mengisi Formulir
Datang Kesekolah
Calon Peserta Didik Orang Tua
Wawancara
Oleh Guru
BK
Penetapan
Peminatan
1
2
3
4
5
6
7
8
T(ditolak)
28. Pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik
pada minggu pertaman/ awal bulan
pembelajaran tahun pelajaran baru
1. Membantu pemahaman diri peserta didik tentang
potensi , kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya
2. Memberikan informasi dan orientasi tentang peminatan
peserta didik (quota, jenis, komponen, mekanisme, dll.)
3. Mengumpulkan data peminatan peserta didik
4. menganalisis data dan menetapkan peminatan peserta
didik
5. mengumumkan penetapan peminatan belajar peserta
didik
6. Memberikan layanan konsultasi peminatan bagi
peserta didik dan atau orang tua.
29. Layanan peminatan siswa pada minggu/awal
bulan pembelajaran tahun ajaran baru (lanjutan)
7. Menetapkan peminatan berdasarkan hasil
analisis dan konsultasi antara siswa-orang tua
dengan guru bimbingan dan konseling.
7. Peserta didik melakukan lapor diri sebagai
peserta didik baru untuk mengikuti pembelajaran
8. Peserta didik menempuh pembelajaran sesuai
dengan peminatannya
9. Guru bimbingan dan konseling melaksanakan
pendampingan, pengembangan dan penyaluran,
evaluasi dan tindak lanjut program peminatan
belajar peserta didik.
30. Draf BAGAN 2
DIAGRAM ALIR ALTERNATIF 2
(Mekanisme Peminatan Belajar Minggu
Pertama Awal Tahun Pelajaran )
31. Tdk(ditolak) Mendaftar, mengambil
Formulir Peminatan
Mengembalikan Formulir
Peminatan
Seleksi
Administrasi
Oleh Guru
BK
Seleksi
Akademik
Oleh Guru
BK
Wawancara
Oleh Guru
BK
Ya (diterima)
Penetapan
Peminatan
1
2
3
4
5
6
7
Lapor DiriPengumuman
Proses
Pembelajaran
Konsultasi bersama
antara Guru BK, Orang
Tua dan Peserta Didik
Tdk
Ya
TIDAK
Ya
Peserta Didik Orang Tua
34. Seleksi Administrasi
Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh TIM
Wawancara
Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh Guru BK
Mengembalikan Formulir
Peminatan
Ekstrakurikluler
Mendaftar, mengambil
Formulir Peminatan
Ekstrakurikluler
Penetapan
Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh Guru BK
Pengumuman Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh Guru BK
Lapor Diri
Pembelajaran
Ekstrakurikuler
Peserta Didik
Kelas X
1
2
3
4
5
6
7
Orang Tua
Konsultasi bersama
antara Guru BK, Orang
Tua dan Peserta Didik
Ya
Tdk
Ya
Tdk
35. Pindah peminatan belajar peserta didik
1. Pindah peminatan belajar bagi peserta didik
dapat dilakukan dengan catatan dapat
terselenggara di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
2. Pindah peminatan memerlukan pencermatan
berkaitan dengan dukungan
penyelenggaraannya. Peran Guru Bimbingan
dan Konseling / Konselor kolaborasi dengan
guru mapel mempengaruhi penetapan
pindah peminatan, dan pertimbangan orang
tua.
36. Instrumen peminatan peserta didik
1. Angket peminatan peserta didik SMA
2. Angket peminatan peserta didik SMK
3. Angket data preetasi peserta didik
SMA/SMK
4. Angket perhatian orang tua peserta didik
5. Formulir pendaftaran calon peserta didik
6. Formulir pemeriksaan Fisik
7. Rekapitulasi data peminatan belajar peserta
didik
8. Struktur Kurikulum SMA 2013
9. Struktur Kurikulum SMK 2013
37. Catatan :
beberapa slite materi yang berkaitan dengan
peminatan peserta didik, diambil dari draf yang
dikembangkan oleh Direktorat P2TK Dikmen
Kemendikbud, dan Naskah Bimbingan dan
konseling dalam Kurikulum 2013, masukan kepada
pemerintah oleh masyarakat profesi bimbingan dan
konseling.
39. PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING
DI SEKOLAH
Muh Farozin
Dosen FIP UNY
08122707448
Disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan
oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UM
2 Juni 2013
40. 2 HAL PENTING UNTUK BERPERAN DALAM
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1
• Memahami dan memiliki secara mendalam konsep
profesi bimbingan dan konseling
2
• Memahami KURIKULUM 2013 yang diberlakukan
• Melakukan TUGAS PROFESI Bimbingan dan Konseling
berdasarkan anggapan dasar , prinsip, teori, konsep
bimbingan dan konseling.
41. • Suatu proses pemberian bantuan secara ilmiah
dan kontinyu, secara langsung dan tidak
lansung oleh konselor kepada konseli , agar
dengan kemampuannya sendiri konseli dapat
memahami diri, menerima diri, mengarahkan
diri, mengambil keputusan diri, dan
merealisasikan keputusannya secara
bertanggung jawab, sehingga mencapai
kesejahteraan-kebermaknaan - kebahagiaan
hidup, dan selamat hidup didunia - akherat.
41
PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING (1)
42. Suatu proses pemberian bantuan secara ilmiah
dan kontinyu, langsung dan tidak langsung oleh
konselor kepada konseli agar konseli dengan
kemampuannya sendiri dapat mencapai
kemandirian dalam kehidupannya,
melaksanakan tugas perkembangan secara
optimal, mengentaskan masalah yang dihadapi,
mencapai kesejahteraan - kebermaknaan –
kebahagiaan dalam kehidupan, dan selamat
dalam hidup didunia dan akherat.
42
PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING (2)
43. Bimbingan dan konseling berfungsi
membantu peserta didik dalam:
1. memahami diri tentang potensi diri, peminatan belajar
yang diselenggarakan di satuan pendidikan dan peluang
pengembangannya,
2. mengembangkan potensinya dan mencapai
perkembangan optimal
3. enyaluran potensi yang dimiliki sesuai dengan program
peminatan yang diselenggarakan di satuan pendidikan
dan kesempatan lain yang ada,
4. menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi satuan
pendidikan,
5. menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif
sesuai peminatannya dan kondisi lingkungan
pembelajarannya,
44. Bimbingan dan konseling berfungsi
membantu peserta didik dalam: lanjutan
6. mencegah agar tidak mengalami kekeliruan
pikiran, perasaan dan perilaku yang menghambat
kelancaran belajar
7. mengentaskan masalahnya ,
8. memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan dan
bertindak atau berkehendak,
9. menjaga diri dan mempertahankan situasi
kondusif yang telah tercipta dalam dirinya, dan
10.mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai
dengan kesempatan yang ada dan masa
depannya.
45. Layanan bimbingan dan konseling
didasarkan kepada :
• Upaya pencapaian tugas perkembangan,
pengembangan potensi, dan pengentasan
masalah-masalah peserta didik sebagai suatu
keutuhan yang diselenggarakan secara intensif
dan kolaboratif.
• Tugas-tugas perkembangan dirumuskan sebagai
standar kompetensi belajar, pribadi, sosial dan
moral-spriritual, serta karir yang harus dicapai
tiap peserta didik sesuai usianya.
• Rumusan SKKPD dapat dipakai sebagai salah satu
acuan pengambangan materi layanan bimbingan
dan konseling terjadwal di kelas.
46. PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar danproses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya,masyarakat,
bangsa dan negara (UU SPN No. 20 tahun
2003 Pasal 1 ayat 1)
47. PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta tanggung jawab. (UU SPN No.
20 tahun 2003, pasal 3)
47
48. Bimbingan dan konseling -- Pendidikan
• Bimbingan dan Konseling merupakan kegiatan
kemanusiaan dan dalam setting pendidikan,
• Tujuan Bimbingan dan Konseling sesuai/ sejalan
dengan tujuan penas, membantu tercapainya
tujuan penas .
• Pelayanan Bimbingan dan Konseling diberikan
secara ilmiah oleh tenaga ahli bidang
bimbingan dan konseling.
49. • Bimbingan dan konseling merupakan sub
sistem /bagian integral dalam pendidikan,
• Program layanan bimbingan dan konseling
sesuai dengan ilmu bimbingan dan konseling.
• Program bimbingan dan konseling disusun
idealis - realistis dan memperhatikan
kebijakan pendidikan yang diberlakukan oleh
pemerintah.
• Bimbingan dan konseling yang diharakan
dalam pendidikan digambarkan sebagai
berikut :
50. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Wilayah Manajemen &
Kepemimpinan
Manajemen
& Supervisi
Pembelajaran
Bidang Studi
Bimbingan &
Konseling
Tujuan:
Perkembangan
Optimal tiap
Peserta Didik
Wilayah Pembelajaran
yang Mendidik
Wilayah Bimbingan dan
Konseling yang
Memandirikan
51. Sekedar mengingatkan kita tentang perkembangan istilah
bimbingan dan konseling di satuan pendidikan , antara lain
1. Bimbingan dan Penuyuluhan ----BP
2. Bimbingan dan Konseling ---BK
3. Bimbingan Karir ---- BK
4. Bimbingan dan Konseling ----BK
5. Konseling ----
6. Bimbingan dan Konseling ----BK
7. Pengembangan Diri ---- BK (2006-KTSP)
8. PEMINATAN PESERTA DIDIK ---- BK ( draf Kurikulum 2013)
9. BIMBINGAN DAN KONSELING, yang
didalamnya ada layanan peminatan peserta
didik
52. Profesi bimbingan dan konseling dalam
setting pendidikan formal, antara lain :
1. Bimbingan dan konseling untuk semua peserta
didik, baik yang memerlukan atau yang
dipandang perlu layanan bimbingan dan
konseling.
2. Membantu peserta didik mencapai kemandirian,
perkembangan optimal, pengentasan masalah,
dan kebahagiaan-kesejahteraan-keselamatan.
3. Membantu peserta didik menjadi manusia
berakhlak mulia, cerdas, berpengetahuan luas dan
terampil, mandiri , sejahtera - bahagia –selamat.
53. 4. Program bimbingan dan konseling
bertumpu pada pencapaian tujuan
pendidikan nasional,
5. Layanan bimbingan dan konseling
berbasis kebutuhan dan perkembangan
peserta didik serta nilai-nilai luhur
bangsa dan negara
6. Bidang gerak bimbingan dan konseling
pribadi, sosial, belajar, dan karir
54. 7. Layanan bimbingan dan konseling
dilaksanakan secara : konseling individual,
konseling kelompok, bimbingan kelompok,
bimbingan klasikal , dan layanan bimbingan
menggunakan media
8. Kolaborasi kerja dan referal dengan guru
mapel, atau profesi lain atau institusi lain perlu
dilakukan untuk kesuksesan peserta didik,
9. Dll. ……………………..
55. KOLABORASI KERJA
Guru Bimbingan dan Konseling – Guru Mapel
1. Saling mendukung tercapainya perkembangan
optimal peserta didik
2. Saling referal pengentasan masalah peserta
didik atas dasar keahlian masing-masing
3. Guru Bimbingan dan Konseling
menyelenggarakan layanan Bimbingan dan
Konseling yang memandirikan, dan Guru
mapel menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik
56. Kolaborasi dengan ahli lain
• Kolaborasi dengan ahli lain yang relevan dapat
dilakukan untuk kepentingan tercapainya
tujuan layanan BK yaitu kemandirian -
perkembangan optimal - pengentasan masalah
peserta didik,
• Diasumsikan bahwa setiap keahlian yang
relevan dengan pendidikan peserta didik
mempunyai andil bagi pengembangan peserta
didik.
57. Standar Kompetensi
Kemandirian untk
mewujudkan diri
(pribadi, sosial,
belajar, karir)
(Bimbingan dan
Konseling)
Misi bersama guru
mapel dan guru bk
dalam memfasilitasi
perkembangan
peserta didik
seutuhnya dan
pencapaian tujuan
pendidikan nasional
Standar
Kompetensi
Lulusan mata
pelajaran
(Pembelajaran
bidang studi)
PERKEMBANGAN OPTIMUM PESERTA DIDIK:
PRIBADI, SOSIAL, BELAJAR, DAN KARIR
Kolaborasi Guru Bimbingan dan Konseling dan Guru Matapelajaran
Wilayah
Guru BK
Kolaborasi Guru
BK dg Guru
Mapel
Wilayah
Guru
58. Sifat dan fungsi
bimbingan dan konseling
Sifat
1. Pencegahan
2. Perbaikan
3. Penyembuhan
4. Pemeliharaan
5. Pengembangan
Fungsi
1. Pemermudah
(Fasilitasi)
2. Pemahaman
3. Penyesuaian
4. Penyaluran
5. penempatan
59. Peran Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi
kurikulum 2013
membimbing
perkembangan pribadi,
sosial, belajar dan karir.
Memfasilitasi
advokasi dan
aksesbilitas
memahami potensi dan
pengembangan kesiapan
belajar siswa,,
merancang ragam
program pembelajaran
dan melayani
kekhususan kebutuhan
siswa,
Menguatkan
Pembelajaran
yang Mendidik
mendorong terjadinya
internalisasi nilai
sebagai proses
individuasi siswa.
memahami kesiapan belajar
siswa dan penerapan prinsip
bimbingan dan konseling
dalam pembelajaran,
melakukan asesmen
potensi siswa
Melakukan Diagnostik
Kesulitan Perkembangan
dan belajar siswa,
Menyelenggarakan
Fungsi Outreach
membangun hubungan
kerjasama dengan
institusi terkait lainnya
untuk membantu
perkembangan peserta
didik secara optimal.
kolaborasi dengan orang
tua/keluarga
kolaborasi dengan dunia
kerja dan lembaga
pendidikan
60. Guru bimbingan dan konseling / konselor
termasuk orang yang “BMS”:
1. Berakhlak mulia
2. Berpengetahuan
pengetahuan luas
3. Berpenampilan menarik
4. Berbusana sopan, rapi,
indah, suci …
5. Bertutur kata santun
6. Berjiwa senang
menolong
7. Mampu membimbing
dan meng konseling
8. Mampu menggunakan
instrumen bimbingan
dan konseling
9. Mampu menggunakan
teknologi dalam
layanan bimbingan dan
konseling
10. Selalu disenangi dan
diteladani
61. Guru Bimbingan dan Konseling /konselor
hendaknya “3 MKK + 4 M” atau KPKSP
Memiliki, menguasai, dan menerapkan kompetensi
konselor secara utuh :
1. Memahami secara mendalam konseli yang hendak
dilayani
2. Menguasai landasan teoritik bimbingan dan
konseling
3. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan
konseling yang memandirikan
4. Mengembangkan kepribadian dan profesionalitas
secara berkelanjutan,
ATAU = kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
dan profesional
62. •
STANDAR
KOMPETENSI
KEMANDIRIAN
• TATARAN
TUJUAN
BIMBINGAN
DAN
KONSELING
(PENYADAR
AN,
AKOMODASI,
TINDAKAN)
KOMPONEN
PROGRAM
LAYANAN DASAR (“KURIKULUM”
BIMBINGAN )
UNTUK SELURUH SISWA,
ORIENTASI JANGKA PANJANG
LAYANAN RESPONSIF
PEMECAHAN MASALAH
REMEDIASI
INDIVIDU/KELOMPOK TERTENTU
PERENCANAAN INDIVIDUAL
SELURUH SISWA
PERENCANAAN PENDIDIKAN,
KARIR DSB.
DUKUNGAN SISTEM DAN
KOLABORASI
ASPEK MANAJEMEN BIMBINGAN
DAN KONSELING
STRATEGI, TEKNIK, DAN
MANAJEMEN
-BIMBINGAN KLASIKAL
-BIMBINGAN KELOMPOK
-KOLABORASI KONSELOR GURU
-KOLABORASI ORANGTUA
-TEKNIK LAINNYA
-KONSULTASI
-KONSELING INDIVIDUAL
-KONSELING KRISIS
-RUJUKAN
-BIMBINGAN TEMAN SEBAYA
-TEKNIK LAINNYA
-PENILAIAN INDIVIDUAL ATAU KELOMPOK
-BANTUAN INDIVIDUAL ATAU KELOMPOK
-TEKNIK LAINNYA
-PENGEMBANGAN PROFESI
-KONSULTASI, KOLABORASI
-SISTEM MANAJEMEN
• EVALUASI, AKUNTABILITASKEBUTUHAN
PERKEMANGAN
SISWAASESMEN SISSWA
HARAPAN DAN
KONDISI
LINGKUNGAN
ASESMEN LINGKUNGAN
STANDAR
KOMPETENSI
KEMANDIRIAN
(AKADEMIK, KARIR,
PRIBADI, SOSIAL)
KERANGKA KERJA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
62
63. • PEMINATAN PESERTA DIDIK DALAM
KURIKULUM 2013, bila dikaitkan dengan
kerangka kerja bimbingan dan konseling di
sekolah adalah berada dalam KOMPONEN
PERENCANAAN INDIVIDUAL.
• Berbagai perubahan kurikulum, profesi
bimbingan dan konseling selalu
diperlukan disebabkan kerangka kerja
yang khas dan luas.
64. BENTUK LAYANAN SD SMP SMA/SMK
Layanan Dasar 35 – 45 % 25 – 35 % 15 – 25 %
Layanan Responsif 30 – 40 % 30- 40 % 25 – 35 %
Layanan Perencanaan
Individual
15 – 10 % 15 – 25 % 25 – 30 %
Dukungan Sistem dan
Kolaboratif
10 – 15 % 10 – 15 % 15 – 20 %
Proporsi Bentuk Layanan BK
65. Bentuk Layanan
Bimbingan Dan
Konseling
Pembagian Waktu Pelayanan Bk
Di SMA/SMK
24 – 40 Jam Kerja
Layanan Dasar 20 % X (24 - 40 jam kerja) = 5 - 8 jam kerja
Layanan Responsif 35 % X (24 – 4.0 jam kerja) = 8 – 14 jam kerja
Layanan Perencanaan
Individual
30 % X (24- 40 jam kerja) = 7 – 12 jam kerja
Dukungan sistem dan
Kolaboratif
15. X (24 -40 jam kerja) = 4 – 6 jam kerja
Pembagian Waktu Pelayanan
Bimbingan dan Konseling SMA dan SMK
66. • Upaya peningakatan mutu diri guru
bimbingan dan konseling/ konselor
tentang penguasaan ilmu bimbingan dan
koseling dan ketrampilan melaksanakan
tugas profesi bimbingan dan konseling
berbagai strategi layanan antara lain :
individual, kelompok, klasikal, hove visit,
pertemuan kasus, referal, advokasi,
layanan menggunakan media.
67. 3 hal penting dalam implementasi
Kurikulum 2013
PEMINATAN PESERTA DIDIK
Guru BK
Manajemen
satuan
pendidikan
Kepsek
Pembelajaran
dan penilaian
Guru
69. 69
PENGERTIAN PEMINATAN PESERTA DIDIK
pemilihan dan penetapan
bidang keahlian peserta
didik yang ditawarkan oleh
satuan pendidikan;
Pendekatan pembelajaran
berbasis minat peserta
didik sesuai kesempatan
belajar yang ada dalam
satuan pendidikan;
pengambilan pilihan dan keputusan oleh
peserta didik tentang peminatan belajar,
matapelajaran pilihan, bidang keahlian
atau kompetensi keahlian yang
didasarkan atas pemahaman potensi diri
dan peluang yang diselenggarakan oleh
satuan penddiikan
yang berkesinambungan untuk
memfasilitasi peserta didik
mencapai keberhasilan proses
dan hasil belajar serta
perkembangan optimal dalam
rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
PROSES
70. • Profesi bimbingan dan konseling
mempunyai peran penting dan utuh
tentang peminatan peserta didik
(pemilihan dan penetapan, pendampingan,
pengembangan dan penyaluran, evaluasi
dan tindak lanjut ). Berikut ini disajikan
gambar Layanan Bimbingan dan
Konseling untuk peminatan peserta didik,
sbb.
71. Layanan Bimbingan dan Konseling
untuk Peminatan Peserta Didik
Bimbingan dan konseling belajar, pribadi, sosial, karier
Konseling individual, Konseling kelompok,
Bimbingan kelompok, Bimbingan klasikal,
Konsultasi, Referral, Advokasi, Home visit,
Kerjasama/kolaborasi
1. Peminatan Bidang /
Keahlian/Kompetensi
2. Peminatan kel. mapel
3. Peminatan Mata pelajaran
4. Peminatan Studi lanjut
5. Peminatan Pekerjaan
6. Peminatan Jabatan
7. Peminatan ekstrakurikuler
Akhlak mulia, Cerdas, Terampil
Mandiri, Bahagia, Sejahtera
PT
SMTA
SMTP
SD
1. Pemilihan +
penetapan
2. Pendampingan
3. Pengembangan +
penyaluran
4. Evaluasi dan
tindak lanjut
Peminatan PP
72. Jenis peminatan
1.Peminatan Bidang / Keahlian/Kompetensi
2.Peminatan kelompok matapelajaran
3.Peminatan Mata pelajaran
4.Peminatan Studi lanjut
5.Peminatan Pekerjaan
6.Peminatan Jabatan
7.Peminatan ekstrakurikuler
SD ---SMTP ----SMTA---PT
73. A. Kegiatan pemilihan dan penetapan
peminatan peserta didik, antara lain :
1. Membantu pemahaman diri peserta didik tentang
potensi , kelebihan dan kelemahan yang
dimilikinya
2. Memberikan informasi peminatan peserta didik
(jenis, syarat/kriteria, prospek, mekanisme, quota
peserta didik setiap jenis peminatan belajar, dll.)
3. Mengumpulkan data komponen pemilihan dan
penetapan peminatan (prestasi belajar, prestasi
UN, prestasi non akademik, minat peserta didik,
perhatian orang tua, rekomendasi guru BK
SMP/MTs, kuota yang ditetapkan dll.)
74. Kegiatan pemilihan dan penetapan peminatan
peserta didik, antara lain : lanjutan
4. Menganalisis data komponen peminatan
belajar peserta didik,
5. Memberikan layanan konsultasi kepada orang
tua yang memerlukan/ dipandang perlu
6. Melakukan penetapan peminatan berdasarkan
analisis data peminatan peserta didik
75. B. Kegiatan pendampingan peminatan peserta
didik, antara lain :
1. Menganalisis kebutuhan sebagai dasar
pemberian layanan bagi peserta didik.
2. Menyiapkan materi layanan bimbingan dan
konseling berdasarkan analisis kebutuhan
3. Memberikan informasi sesuai kebutuhan peserta
didik meliputi bimbingan dan konseling pribadi,
sosial, belajar dan karir, dan SKKPD,
76. Kegiatan pendampingan peminatan peserta
didik, lanjutan
4. Melaksanakan konseling individual, konseling
kelompok, bimbingan kelompok, dan bimbingan
klasikal, dan menggunakan media tertentu.
5. Memberikan layanan konsultasi kepada orang tua /
peserta didik yang memerlukan/ dipandang perlu
6. Bekerja sama dengan guru mapel dan orang tua
peserta didik untuk pencapaian tujuan belajar
7. Bekerja sama dengan profesi lain untuk layanan
peserta didik
8. Memahami perkembangan peserta didik dalam
pembelajaran , sebagai dasar pemberian
pendampingan
77. Bimbingan klasikal
Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi
layanan dasar program bimbingan dan konseling
yang diberikan rutin 2 jam per minggu terjadwal di
kelas.
Guru bimbingan dan konseling secara rutin terjadwal
di kelas memberikan materi bimbingan dan
konseling mencakup : pribadi, sosial, belajar dan
karir, SKKPD. Materi dapat disiapkan berkelanjutan.
Tentang kegiatan terjadwal di kelas, hal ini seperti
yang dinyatakan dalam penjelasan pasal 54 ayat 6,
PP 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebagai berikut.
78. PENJELASAN PASAL 54 (6)
Pasal 54 , ayat (6)
Yang dimaksud dengan “mengampu
layanan bimbingan dan konseling” adalah
pemberian perhatian, pengarahan,
pengendalian, dan pengawasan kepada
sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dapat
dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan yang memerlukan.
78
79. C. Kegiatan pengembangan dan
penyaluran peserta didik, antara lain
1. Memahami perkembangan potensi, ketrampilan,
minat, bakat perserta didik
2. Melakukan kerjasama dengan instansi terkait
untuk pendidikan bagi peserta didik,
3. Melakukan kerja sama dengan dunia usaha dan
industri untuk menyalurkan potensi, ketrampilan,
minat, bakat dalam bentuk praktik atau magang
4. Melakukan kerjasama untuk memasarkan produk
kerja peserta didik
5. Jalinan kerja sama dalam penyerapan lulusan
80. D. Kegiatan evaluasi antara lain :
Guru bimbingan dan konseling melakukan
evaluasi kegiatan memberikan bantuan
pemilihan dan penetapan peminatan peserta
didik, kegiatan pendampingannya,
pengembangan dan penyalurannya.
Keberhasilan layanan peminatan antara lain
adalah peserta didik :
1. senang dalam proses pembelajaran,
2. tidak mengalami kesulitan dalam proses,
81. 3. mencapai hasil belajar maksimal
4. menyenangi pilihan minat belajarnya,
5. aktif melaksanakan kegiatan pembelajaran,
6. menunjukkan hasrat tinggi ingin tahu atau
ingin belajar bidang yang dipilihnya
7. menunjukkan perkembangan belajar yang
positif dari awal sampai akhir.
8. tugas-tugas kegiatan pembelajaran dapat
diselesaikan tepat waktu
9. tepat waktu kehadiran belajar di sekolah
10. tidak banyak keluhan selama belajar
82. D. Tindak lanjut hasil evaluasi
Hasil pencermatan terhadap kegiatan layanan yang
telah dilaksanakan baik proses maupun hasil:
pemilihan dan penetapan,
pendampingan,
pengembangan dan penyaluran
apakah perlu perbaikan ,
apakah perlu pemeliharaan,
apakah perlu pengembangan
perubahan lebih baik
83. Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor
dalam layanan Peminatan Peserta Didik
1. Guru Kelas diharapkan dapat menumbuh
kembangkan potensi peserta didik dan
penanaman ketertarikan terhadap
matapelajaran-aktivitas yang berkaitan erat
dengan suatu profesi.
84. • 2. Guru Bimbingan dan Konseling SMTP
berperan penting membantu peserta didik
dalam peminatan belajar ke SMTA,
memberikan informasi yang lengkap
tentang jenis peminatan, persyaratan yang
diperlukan, alamat satuan pendidikan,
prospek studi lanjut dan pekerjaan;
memberikan layanan konsultasi peminatan,
memberikan rekomendasi tentang
peminatan peserta didik, dll.
85. 3. Guru Bimbingan dan Konseling SMTA
berperan penting dalam membantu
a. pemilihan dan penetapan
b. pendampingan
c. pengembangan dan penyaluran ,
d. evaluasi dan tindak lanjut layanan
peminatan bagi peserta didik
86. Peran Bimbingan dan Konseling dalam
Kurikulum 2013
• Layanan bimbingan dan konseling dalam segala
kurikulum tetap mengacu pada ilmu bimbingan
dan konseling.
• Layanan bimbingan dan konseling dalam segala
kurikulum selalu mendukung pelaksanaan
kurikulum yang diberlakukan
• Layanan bimbingan dan konseling dalam segala
kurikulum harus selalu mendukung tercapainya
tujuan pendidikan nasional
87. SUATU PEMIKIRAN
YANG PERLU DI KAJI MENDALAM
1. Posisi bimbingan dan konseling dalam satuan
pendidikan merupakan bagian integral dan
sebagai sub sistem, sebagaimana yang ada
sekarang ini, atau
2. Posisi bimbingan dan konseling dalam satuan
pendidikan merupakan suatu Unit Pelayanan
Bimbingan dan konseling yang berdiri sendiri
MANA YANG PALING TEPAT?
88. Struktur Kurikulum 2013 ( draf /bahan uji publik)
Dalam draf struktur kurikulum 2013
untuk SMA sbb.:
1. Kelompok matapelajaran A , wajib
2. Kelompok matapelajaran B , wajib
3. Kelompok matapelajaran C , peminatan
akademik
4. Matapelajaran pendalaman minat dan
atau lintas minat
89. Struktur Kurikulum 2013
(bahan uji publik)
Dalam draf struktur kurikulum 2013 untuk
SMK sebagai berikut :
1. Kelompok matapelajaran A, wajib
2. Kelompok matapelajaran B, wajib
3. Kelompok matapelajaran C
(Peminatan akademik dan vokasi)
90. Jenis Peminatan Peserta didik
SMA/SMK
SMA
PEMINATAN AKADEMIK :
1. Peminatan Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam
2. Peminatan Ilmu-ilmu
Sosial
3. Peminatan Ilmu-ilmu
Bahasa dan Budaya
4. Matapelajaran
pendalaman minat dan
atau lintas minat
SMK
PEMINATAN AKADEMIK dan
VOKASI :
8 BIDANG STUDI KEAHLIAN,
45 PROGRAM STUDI
KEAHLIAN,
141 PAKET KEAHLIAN
SS
91. 8 BIDANG STUDI KEAHLIAN, 45 PROGRAM
STUDI KEAHLIAN, 141 PAKET KEAHLIAN
DELAPAN BIDANG STUDI KEAHLIAN
1. Teknologi dan Rekayasa
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi
3. Kesehatan
4. Agrobisnis dan Agroteknologi
5. Perikanan dan Kelautan
6. Bisnis dan Manajemen
7. Pariwisata
8. Seni dan Kerajinan
92. Kelompok Mata Pelajaran Wajib SMA/MA
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per Minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
93. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
MATA PELAJARAN
Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmuSosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3
Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 66 76 76
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44
94. PENELUSURAN PEMINATAN PESERTA DIDIK
• Pada dasarnya penelusuran peminatan dapat
digunakan teknik tes dan teknik non tes.
1. Dokumentasi : untuk memperoleh data prestasi
belajar, data prestasi non akademik (kejuaraan-
kejuaraan), data UN, rekomendasi, dll.
2. Angket : untuk memperoleh data minat belajar
peserta didik, perhatian/ harapan orang tua
tentang peminatan belajar putra-putrinya
95. 3. Wawancara : untuk memperoleh data baru
yang diperlukan dan dapat untuk klarifikasi
tentang data yang diragukan.
4. Observasi : untuk mengetahui perilaku peserta
didik yang mempunyai arti penting bagi
penyelenggaraan pendidikan
5. Tes bakat minat : untuk memperoleh data
bakat, minat. Tes ini dapat dilakukan oleh guru
bimbingan dan konseling/ konselor yang
bersertifikat sebagai tester.
96. Komponen peminatan peserta didik
SMA/MA/SMK
1. Prestasi belajar SMP/MTs kelas VII,VIII,IX
2. Prestasi non akademik dari SD sd SMP
3. Nilai Ujian Nasional SMP/MTs
4. Minat siswa .
yang dinyatakan dalam angket minat siswa saat mendaftar
masuk di SMA/SMK
5. Perhatian orang tua .
yang dinyatakan dalam angket perhatian orang terhadap
peminatan bagi putra-putri yang akan masuk di SMA/SMK
6. Rekomendasi dari Guru BK/Konselor SMP /MTs
7. Hasil diteksi peminatan yang diperoleh saat peserta didik
akan masuk SMA/SMK yang dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling ( analisis
98. 5 komponen :
a. Prestasi belajar kelas VII, VIII, IX
b. Prestasi non akademik SD s/d SMP/MTs.
c. Nilai UN SMP/MTs.
d. Minat belajar peserta didik
e. Perhatian orang tua
6 komponen :
a. Prestasi blajar kelas VII, VIII, IX
b. Prestasi non akademik SD s/d SMP/MTs.
c. Nilai UN SMP/MTs.
d. Minat belajar peserta didik
e. Perhatian orang tua
f. Rekomendasi Guru BK SMP/MTs.
6 komponen :
a. Prestasi belajar kelas VII, VII, IX
b. Prestasi Non Akademik SD s/d SMP/MTs.
c. Nilai UN SMP/MTs.
d. Minat belajar peserta didik
e. Deteksi potensi/ tes peminatan di SMA/SMK
f. Perhatian Orang tua
7 komponen :
a. Prestasi belajar kelas VII, VIII, IX
b. Prestasi UN SMP/MTs
c. Prestasi Non Akademik SD s/d SMP/MTs
d. Minat belajar
e. Rekomendasi Guru BK SMP/MTs
f. Data Detekdi potensi di SMA/SMK
g. Perhatian dan harapan orangtua
99. Data
prestasi
dan minat
siswa
Data untuk
peminatan
siswa
Data
Perhatian
Orang Tua
Seleksi
Administrasi
Seleksi
Akademik
Kecenderungan
peminatan
Peminatan
belajar
berdasarkan
data siswa
dan
program
peminatan
Pengelom
pokan
peminatan
belajar
siswa
Pendampingan,
pengembangan,
penyaluran,
evaluasi dan
tindak lanjut
Peminatan
belajar
siswa
berdasar
data
peserta
didik dan
program
peminatan
SMK
8 bidang studi
keahlian,
45 prodi
keahlian,
141kompetensi
keahlian
Pengelompoka
n siswa
berdasarkan
peminatan
Pendampingan
,pengembanga
n, penyaluran,
evaluasi dan
tindak lanjut
LULUSAN
SMA
3Peminatan
LULUSAN
DIAGRAM PEMETAAN PEMINATAN BELAJAR
Wawancara
Performance/
Fisik
Rekomendasi
guru BK,Tes
peminatan di
SMTA
100. Kriteria penetapan peminatan
peserta didik
• Secara umum kriteria peminatan peserta didik
hendaknya memenuhi bebearap hal sebagai
berikut :
1. Memilih jenis peminatan
2. Rata-rata nilai matapelajaran dan UN yang
relevan dengan jenis peminatan
3. Prestasi non akademik yang relevan
4. Data perhatian orang tua
5. Rekomendasi dari guru BK
101. Contoh Peminatan belajar bagi peserta
didik SMA
– Peminatan Matematika dan Sains
• Diutamakan bagi yang memilih peminatan
Matematika dan Sains sebagai pilihan pertama
• Memiliki Nilai rata-rata Mata pelajaran
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Semester 1,2,3,4,5,6 dan UN ≥ 7,00
• Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik Mata
Pelajaran yang relevan dengan bidang
Matematika dan Sains.
• Memiliki data perhatian orang tua
• Memiliki Rekomendasi Guru BK SMP/MTs. pada
peminatan Matematika dan Sains
102. Contoh Peminatan belajar bagi peserta
didik SMK
– Teknologi dan Rekayasa
• Diutamakan bagi yang memilih peminatan Kelompok
Teknologi dan Rekayasa sebagai pilihan pertama
• Hasil tes fisik dan kesehatan = normal (menyesuaikan
kebutuhan sekolah)
• Memiliki Nilai rata-rata matapelajaran Matematika dan
Bahasa Inggris pada semester 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan UN ≥
7,00
• Diutamakan memiliki Prestasi Non Akademik yang
relevan dengan bidang Teknologi dan Rekayasa
• Memiliki data perhatian orang tua
• Memiliki rekomendasi dari Guru BK SMP/MTs. pada
peminatan Teknologi dan Rekayasa
104. Pemilihan dan penetapan peminatan
beramaan dengan PPDB
1. Sebelum pendaftaran PPDB dilaksanakan, sekolah
memberikan informasi tertulis kepada siswa
lama, orang tua, dan masyarakat serta atasan
langsung tentang rancangan program
pembelajaran sekolah secara lengkap.
2. Informasi yang disampaikan misalnya : daya
tampung, jenis peminatan, sarat setiap jenis
peminatan, komponen peminatan peserta didik,
mekanisme dan sarat pendaftaran serta seleksi
PPDB, kriteria yang dapat diterima sebagai
peserta didik baru, kegiatan pembelajarannya,
105. 3. Melaksanakan pendaftaran dan seleksi PPDB
serta penetapan dan pemilihan peminatan
berdasarkan alur/ mekanisme yang telah
ditetapkan dan disosialisasikan.
4. Dalam pemilihan dan penetapan peminatan
peserta didik, hendaknya melibatkan secara
penuh orang tua/wali peserta didik, dan
mengutamakan potensi peserta didik.
5. Melaksanakan pendampingan, pengembangan
dan penyaluran, serta melaksanakan evaluasi
dan tindak lanjut peminatan peserta didik.
107. Y ( diterima )
Pengumuman Lapor Diri
Proses
Pembelajaran
Seleksi
Administrasi
Oleh Guru
BK
Seleksi Fisik
Seleksi
Akademik
Oleh Guru
BK
Mengembalikan
Formulir
Mendaftar, Mengambil
dan Mengisi Formulir
Datang Kesekolah
Calon Peserta Didik Orang Tua
Wawancara
Oleh Guru
BK
Penetapan
Peminatan
1
2
3
4
5
6
7
8
T(ditolak)
108. Pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik
pada minggu pertaman/ awal bulan
pembelajaran tahun pelajaran baru
1. Membantu pemahaman diri peserta didik tentang
potensi , kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya
2. Memberikan informasi dan orientasi tentang peminatan
peserta didik (quota, jenis, komponen, mekanisme, dll.)
3. Mengumpulkan data peminatan peserta didik
4. menganalisis data dan menetapkan peminatan peserta
didik
5. mengumumkan penetapan peminatan belajar peserta
didik
6. Memberikan layanan konsultasi peminatan bagi
peserta didik dan atau orang tua.
109. Layanan peminatan siswa pada minggu/awal
bulan pembelajaran tahun ajaran baru (lanjutan)
7. Menetapkan peminatan berdasarkan hasil
analisis dan konsultasi antara siswa-orang tua
dengan guru bimbingan dan konseling.
7. Peserta didik melakukan lapor diri sebagai
peserta didik baru untuk mengikuti pembelajaran
8. Peserta didik menempuh pembelajaran sesuai
dengan peminatannya
9. Guru bimbingan dan konseling melaksanakan
pendampingan, pengembangan dan penyaluran,
evaluasi dan tindak lanjut program peminatan
belajar peserta didik.
110. Draf BAGAN 2
DIAGRAM ALIR ALTERNATIF 2
(Mekanisme Peminatan Belajar Minggu
Pertama Awal Tahun Pelajaran )
111. Tdk(ditolak) Mendaftar, mengambil
Formulir Peminatan
Mengembalikan Formulir
Peminatan
Seleksi
Administrasi
Oleh Guru
BK
Seleksi
Akademik
Oleh Guru
BK
Wawancara
Oleh Guru
BK
Ya (diterima)
Penetapan
Peminatan
1
2
3
4
5
6
7
Lapor DiriPengumuman
Proses
Pembelajaran
Konsultasi bersama
antara Guru BK, Orang
Tua dan Peserta Didik
Tdk
Ya
TIDAK
Ya
Peserta Didik Orang Tua
112. Pindah peminatan belajar peserta didik
1. Pindah peminatan belajar bagi peserta didik
dapat dilakukan dengan catatan dapat
terselenggara di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
2. Pindah peminatan memerlukan pencermatan
berkaitan dengan dukungan
penyelenggaraannya. Peran Guru Bimbingan
dan Konseling / Konselor kolaborasi dengan
guru mapel mempengaruhi penetapan
pindah peminatan, dan pertimbangan orang
tua.
114. Seleksi Administrasi
Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh TIM
Wawancara
Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh Guru BK
Mengembalikan Formulir
Peminatan
Ekstrakurikluler
Mendaftar, mengambil
Formulir Peminatan
Ekstrakurikluler
Penetapan
Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh Guru BK
Pengumuman Peminatan
Ekstrakurikuler
Oleh Guru BK
Lapor Diri
Pembelajaran
Ekstrakurikuler
Peserta Didik
Kelas X
1
2
3
4
5
6
7
Orang Tua
Konsultasi bersama
antara Guru BK, Orang
Tua dan Peserta Didik
Ya
Tdk
Ya
Tdk
115. Instrumen peminatan peserta didik
1. Angket peminatan peserta didik SMA
2. Angket peminatan peserta didik SMK
3. Angket data preetasi peserta didik
SMA/SMK
4. Angket perhatian orang tua peserta didik
5. Formulir pendaftaran calon peserta didik
6. Formulir pemeriksaan Fisik
7. Rekapitulasi data peminatan belajar peserta
didik
8. Struktur Kurikulum SMA 2013
9. Struktur Kurikulum SMK 2013
116. Catatan :
beberapa slite materi yang berkaitan dengan
peminatan peserta didik, diambil dari draf yang
dikembangkan oleh Direktorat P2TK Dikmen
Kemendikbud, dan Naskah Bimbingan dan
konseling dalam Kurikulum 2013, masukan kepada
pemerintah oleh masyarakat profesi bimbingan dan
konseling.