Tiga aspek penting dalam asesmen pendidikan khusus adalah pengumpulan informasi yang terkait pendidikan untuk membuat keputusan tentang program dan layanan pendidikan khusus, pendekatan kolaborasi tim multidispliner, dan penggunaan berbagai prosedur asesmen formal maupun informal.
2. APA ASESMEN ?
• Asesmen adalah Proses Pengumpulan Data Untuk
Tujuan Membuat Keputusan
• Istilah :
–
–
–
–
–
Pengukuran
Penilaian
Tes
Non tes
Asesmen
3. ASESMEN
• Refer to the gathering of relevant information to
help in making decisions regarding appropriate
goals and objectives, teaching strategies and
program placement. (Taylor, 2000)
• assessment is a broad term defined as a process
for obtaining information that is used for making
decisions about student, curricula and programs,
and educational policy (Nitko, 2001)
4. TEST-MEASUREMENT-EVALUATION
• Test is an instrument or systematic procedure for
observing and describing one or more characteristic of
a student using either a numerical scale or a
classification scheme. Test is a concept narrower than
assessment. (Nitko, 2001)
• Measurament is defined as a procedure for assigning
numbers (usually called scores) to a specified attribute
or characteristic of a person in such a way that numbers
describe the degree to which the person possessed the
attribute. (Nitko, 2001)
5. • Evaluation is defined as the process of making
a value judgment about the worth of student’s
product or performance. (Nitko, 2001).
• PENGUKURAN
• (MEASUREMENT)
7. Contoh Pengukuran
1. Seutas tali dinyatakan memiliki panjang 1,5
meter, setelah dilakukan pembanding dengan alat
ukur meteran
2. Sebatang besi dinyatakan memiliki berat 3 kg
setelah dilakukan pembandingan dengan alat
penimbang berat
3. Seseorang dinyatakan mendapat skor 70 setelah
mengikuti tes matematika
4. Seseorang dinyatakan memiliki IQ 110 setelah
mengikuti tes kecerdasan
8. PENILAIAN/EVALUASI
(EVALUATION)
1.Penetapan makna atau keputusan terhadap
sesuatu berdasarkan data hasil pengukuran
atau berdasarkan suatu aturan tertentu
2.Penilaian biasanya didahului oleh pengukuran,
sehingga pengukuran sering dianggap bagian
dari kegiatan penelitian
9. ASESMEN DALAM PENDIDIKAN KHUSUS
• The systematic process of gathering educationally
relevant information to make legal and instructional
decisions about the provision of special services
• Sebagai proses sistematik dalam mengumpulkan
informasi yang terkait dengan pendidikan dengan
tujuan untuk membuat keputusan legal dan keputusan
pembelajaran tentang ketentuan/penentuan atau
penyediaan layanan-layanan khusus. (McLoughlin
dan Lewis, 2008:4)
10. Jenis-jenis Keputusan
• Keputusan Sah (Legal Decisions)
terkait dengan pertanyaan : siapa yang sah
akan menerima layanan pendidikan khusus ?
• Terkait dengan pendanaan untuk layanan
pendidikan khusus, pengadaan ruang sumber,
dan orang-orang yang terlibat.
• Keputusan juga sangat bergantung pada
ringan, sedang, dan beratnya disabilitas anak
11. ASPEK-ASPEK PENTING DALAM ASESMEN
1.
Asesmen adalah proses yang dilakukan terus menerus
2.
Sistematik melibatkan tim multidipliner (mis: guru pendidikan khusus,
psikolog, speech language clinical , dll)
3.
Fokus pada pengumpulan informasi yang terkait pendidikan (mis: prestasi
sekolah menilai kemajuan siswa yang berkaitan dengan semua bidang
dalam kurikulum sekolah dalam prestasi akademik ; para ahli
melihat keterampilan siswa di bidang bahasa, sosial, perilaku,
kemampuan belajar siswa dan strategi-strategi yang tepat. Dalam
lingkungan belajar; partisipasi siswa dalam belajar di kelas semua
informasi ini untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dan
jenis/macam dukungan yang mereka perlukan umtuk keberhasilan di
sekolah.
12. 4. Mengumpulkan informasi dalam rangka membuat
keputusan penting tentang pendidikan yang diterima
di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus
keputusan tersebut untuk penentuan apakah
siswa-siswa tersebut layak untuk mendapatkan
layanan pendidikan khusus, pemilihan program
yang tepat, dan penempatan siswa, membuat
tujuan
pembelajaran,
pemilihan
metode
pembelajaran dan bahan yang akan diajarkan
dan melakukan monitor kemajuan siswa serta
efektivitas pendekatan pembelajaran
13. Istilah
• Asesmen ≠ testing ≠ diagnosis
• Test salah satu jenis atau macam teknik
dalam asesmen
• Testing salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan dalam asesmen
• Asesmen lebih luas proses pengumpulan
segala/seluruh data dan keputusan yang
dihasilkan dari proses tersebut
14. • Diagnosis istilah dipinjam dari medis yaitu
penyebab sakit atau kondisi-kondisi sakit di
kenali atau didagnosis sehingga dapat ditawarkan
pengobatan yang tepat
• Diagnosis secara khusus akan nampak dalam
pelabelan mis: autism label tersebut
dikaitkan dengan perlakuan
• Asesmen pendidikan tidak dirancang untuk
mencari faktor penyebab dan pelabelan pada
siswa atau penentuan layanan pendidikan yang
didasarkan pada label
15. Kesimpulan :
Asesmen pendidikan khusus, seperti
pembelajaran khusus berlaku secara
individual disesuikan dengan kebutuhan setiap
siswa disabilitas
Data asesmen digunakan untuk membuat
keputusan-keputusan tentang pemenuhan
syarat bagi siswa untuk memperoleh layanan
pendidikan khusus dan tentang jenis-jenis
layanan yang diberikan
16. Asesmen fokus pada informasi-informasi yang
berkaitan dengan pendidikan, sehingga dapat
dikembangkan IEP yang tepat dilaksanakan
dan dimonitor.
Asesmen juga fokus pada keterlibatan siswa
dan kemajuan siswa dalam mengikuti
kurikulum pendidikan umum
Siswa bukan hanya satu-satunya subyek
asesmen. Lingkungan belajar juga terus di nilai
seperti; interaksi siswa dengan tugas-tugas
kelas
17. Keragaman/macam-macam prosedur
digunakan dalam asesmen tidak dibatasi
hanya pada pengadministrasian tes-tes standar
Para ahli (profesional) mendorong untuk
asesmen nonbias untuk semua siswa,
khususnya dari kelompok budaya dan bahasa
yang beragam
Asesmen tidak berhenti ketika pembelajaran
dimulai program pembelajaran secara
kontinyu dievaluasi dan dimonitor.
18. TUJUAN ASESMEN
1. Identifikasi/Menemukenali dan Referral
menemukenali siapa siswa yang disabilitas :
a. Screening (penjaringan)
adalah kegiatan pengumpulan data dalam
skala besar untuk menemukenali secara cepat
(mis: Pemeriksaan Ketajaman penglihatan, tes
pendengaran secara berkala)
b. Prereferral Strategy
ditujukan pada pemecahan masalah-masalah
kinerja sekolah siswa secara individu dimulai
ketika guru umum melakukan konsultasi dengan guru
lainnya di sekolah tentang pengalaman kesulitankesulitan siswa di sekolah
19. 2. Penentuan Pemenuhan Syarat
didasarkan pada 2 kriteria yang saling
berkaitan :
a. Masalah-masalah kinerja siswa di sekolah
b. Masalah-masalah tersebut dikaitkan
dengan disabilitas
20. 3. Perencanaan Program
data dari asesmen dapat digunakan untuk
merancang IEP (individualized education
program) :
– Setelah kebutuhan-kebutuhan pendidikan siswa
dikenali dan menjadi prioritas, lalu kembangkan
tujuan yang ingin dicapai
– Team IEP memutuskan jenis layanan pendidikan
khusus dan layanan terkait apa yang
diperlukan/yang harus diperoleh siswa dan
bantuan tambahan yang diperlukan
21. dan layanan yang dapat mempertahankan siswasiswa untuk tetap berada di kelas umum (jika
memungkinkan)
IEP harus dilengkapi dengan tujuan jangka
panjang dan tujuan jangka pendek, tempat
pemberian pelayanan, jumlah waktu yang
diperlukan, garis besar kemajuan siswa, dan
informasi yang perlu disampaikan pada orang tua
siswa tentang kemajuan siswa
22. 4. Implemantasi Program dan Evaluasi
•
•
•
•
Memonitor kemajuan siswa-siswa dalam program
pendidikan dikumpulkan oleh guru dan yang
lainnya tentang efektivitas pembelajaran dan jenis
intervensi lainnya
Biasanya bisa dilakukan dalam mingguan atau harian
Beragam prosedur dapat digunakan, kebanyakan
adalah dengan teknik informal (mis: pengamatan
perilaku siswa, review pekerjaan siswa, pengukuran
langsung kinerja di bidang keterampilan yang
menjadi minatnya)
Dalam tahapan ini asesmen dan pembelajaran
tercampur berbaur bersama
23. • Program Evaluasi :
– IEP untuk semua siswa dengan disabilitas dikaji
ulang secara periodik oleh staff sekolah dan
orang tua untuk menguji kemajuan siswa dan hasil
dari program serta diputuskan jika layanan
pendidikan khusus harus dilanjutkan, modifikasi,
atau tidak dilanjutkan.
24. Macam-macam Prosedur Asesmen
1. Asesmen formal
2. Asesmen informal
Asesmen Formal :
Suatu strategi prosedur asesmen yang
terstruktur dengan bimbingan atau panduan
khusus untuk pengadministrasian,
pensekoran, dan interpretasi dari hasil (mis:
tes standar norm referenced test
25. Asesmen informal :
Adalah prosedur yang digunakan dalam
asesmen pendidikan untuk menentukan
kemampuan siswa/tingkat kinerja siswa saat
ini, dokumen kemajuan siswa dan perubahanperubahan langsung dalam program
pembelajaran
26. Prosedur Asesmen Informal
• Biasanya kurang terstruktur/strukturnya sangat
berbeda dari tes standar
• Dirancang sendiri oleh guru
• Tujuannya adalah mengumpulkan informasi
pembelajaran secara langsung
• Ada bagian subyektifitas dalam rancangan
asesmen informal terutama terkait
pengadministrasian, pensekoran dan
interpretasi
27. • Meskipun prosedur informal memiliki
kekurangan dalam pensekoran tetapi hasilnya
sesuai dengan pembelajaran karena prosedur
informal dapat menjelasan istilah-istilah
pembelajaran
• Alat dalam asesmen informal sangat bervariasi
dalam bagaimana mengukur secara langsung
kinerja siswa dan kondisi-kondisi pembelajaran,
dalam beberapa kegiatan melibatkan siswa secara
langsung, kegiatan lainnya bergantung pada
informan seperti orang tua dan guru
28. • Pengamatan (observation)
• Asesmen berdasarkan kurikulum (curriculum
based asesment) strategi asesmen informal
secara jelas berkaitan dengan kurikulum
29. Anak Berkebutuhan Khusus
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
mental retardation
A hearing impairment (including deafness)
A speech or language impairment
A visual impairment (including blindness)
A serious emotional disturbance
An orthopedic impairment
Autism
Traumatic brain injury
Other health impairment
A specific learning disabilities
Deaf-blindness
Multiple disabilities who, by reason thereof, need special
education and related service ( IDEA 2004 Final
Regulation)
30. Pendekatan Kolaborasi dalam Tim
• Keputusan penting dalam pendidikan terkait
dengan siswa harus dilakukan oleh tim
• Karena dengan pendekatan tim setiap orang
membawa informasi yang diperlukan dari
siswa dari berbagai perspektif
• Tim harus beranggotkan orang tua siswa,
profesional dalam pendidikan umum, guru
pendidikan khusus, psikolog, medis, terapi
wicara dan lainnya sesuai kebutuhan
31. • Setiap anggota tim mengumpulkan data siswa
dan menginterpretasikan dari perspektif
masing-masing, kemudian di share kepada
anggota tim yang lain
• Kemudian tim menganalisis semua informasi
yang didapat termasuk orang tua siswa
• Pendekatan tim bukan merupakan sesuatu
yang baru dalam pendidikan khusus
• Tim dapat melakukan keputusan sebagai
berikut:
32. 1. Evaluasi dari pemenuhan syarat siswa-siswa
untuk layanan pendidikan khusus dan layanan
terkait lainnya
2. Memformulasikan program pembelajaran
individual (PPI/IEP)
3. Melakukan evaluasi dan modifikasi PPI
4. Melakukan review secara periodik dari
kebutuhan untuk pendidikan khusus dan
layanan terkait
33. Anggota Tim dan Jenis Informasi
Anggota
Tim
JENIS INFORMASI
health
educators
parents
Social &
emotionsl
status
General
Ability
V
Psychologists
V
V
V
Speechlanguage
pathologists
Conselor and
social worker
V
V
Students
Medical
Personnel
Communicati
ve status
V
V
School
Performance
Motor Skill
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Transition
spesialist
Motor skill
specialist
Transition
Factors
V
V
V
35. Guru Umum
• Memberikan informasi tentang semua hal yang
berkaitan dengan perkembangan siswa
terutama prestasi akademik, keadaan sosial, dan
keadaan emosional.
• Informasi tentang keterampilan sosial siswa
dalam berinteraksi dengan teman sebaya
• Sumber utama :
– Informasi tentang program pembelajaran dan prosedur
yang digunakan dalam kelas
– Orang pertama yang mengetahui/memahami respon
siswa terhadap program atau prosedur
36. – Dalam kegiatan asesmen guru umum dapat
menjelaskan seberapa baik siswanya yang
disabilitas menunjukkan kemajuan dalam
pembelajaran dengan kurikulum umum
dibandingkan dengan siswa lainnya di kelas
– Informasi-informasi ini dapat digunakan dalam
menentukan jenis adaptasi dan akomodasi yang
dibutuhkan siswa untuk mencapai keberhasilannya
di kelas
37. Guru Pendidikan Khusus
• Melaksanakan prosedur asesmen secara/lebih
mengarah individual
• Mengumpulkan data formal dan informal
tentang keterampilan akademik, bidang
bahasa, dan perilaku
• Informasi yang didapat dari guru khusus +
informasi dari guru umum dapat membantu
membuat keputusan tentang jenis-jenis layanan
yang dibutuhkan oleh siswa disabilitas (ABK)
38. • Guru Khusus (sebagai bagian dari Tim) harus
mampu berkolaborasi dan memberikan
konsultasi dengan guru umum
• Guru khusus berperan sebagai pengamat di
kelas umum dan bekerja dengan tim untuk
mengembangkan kemungkinan-kemungkinan
strategi yang disesuaikan dengan masalah
belajar dan perilaku siswa dalam kelas umum
• Ketika ada siswa yang dirujuk untuk
memperoleh layanan khusus, guru khusus
memegang peran utama dalam proses asesmen
39. Pengelola Sekolah
• Kepala sekolah/wakil kepala sekolah
• Kepala Dinas/Pengawas Sekolah
ikut terlibat dalam memberikan motivasi,
dorongan dukungan dari program
pendidikan khusus dan program inklusi
berbagi informasi dan pengalaman atau
pengetahuan tentang pilihan-pilihan program
pendidikan khusus yang tepat.
40. Keluarga dan Siswa
• Orang tua dan anggota keluarga lainnya :
– Mereka lebih memahami tentang perilaku anak mereka
– Informasi terkait dengan tingkat kemampuan saat ini
– Informasi dari perspektif yang berbeda terutama
tentang pengamatan mereka di rumah, tetangga, dan
lingkungan masyarakat terdekat
– Informasi tentang pengalaman pendidikan yang telah
diikuti siswa, sejarah kesehatan anak/siswa, kemajuan
dalam setiap perkembangannya.
41. Siswa (terutama siswa kelas atas)
• Sebagai bagian dari tim dapat berkontribusi pada :
– Pengumpulan informasi tentang kinerja siswa di
sekolah (perasaannya, sikapnya, tujuan, dan aspirasi
dimasa yang akan datang.
– Dalam proses asesmen dapat berpartisipasi dalam
prosedur asesmen formal dan informal
– Menjawab pertanyaan wawancara yang ditujukan
padanya
– Melengkapi skala
– Menjawab pertanyaan di kuesioner
42. Personil Sekolah Lain (Dukungan)
Psikolog :
– Mengumpulkan data untuk membantu penentuan
apakah siswa syah/layak untuk mendapatkan program
pendidikan khusus
– Ahli yang bertanggungjawab untuk
pengadministrasian dan interpretasi hasil dari tes
formal yang ditujukan pada tingkat inteligensi
umum
– Laporan asesmen yang dibuat psikolog ditujukan pada
tingkat kemampuan umum siswa, status keterampilan
khusus yang dibutukan dalam belajar, emosi dan
perilaku
43. • Informasi dari psikolog di kombinasikan
dengan hasil informasi laporan akademik dari
guru laporan dari psikolog akan digunakan
oleh team (tim) dalam membandingkan kinerja
aktual siswa di kelas dengan tingkat harapan
prestasi siswa
• Dalam merancang program pendidikan
psikolog dapat membantu membangun tujuantujuan yang tepat dan memberi informasi
tentang kemampuan belajar khusus
44. Speech-Language Pathologist
• terlibat dalam asesmen dan pembelajaran bagi
siswa dengan gangguan bicara dan bahasa
• Bertanggungjawab untuk mengevaluasi
keterampilan-keterampilan komunikasi siswa
• Merujuk siswa pada spesialis lain jika dibutuhkan
• Pemberian layanan pembelajaran langsung dan
berkonsultasi dengan ahli lain yang bekerja
dengan siswa tersebut
• Prosedur asesmennya bisa formal dan informal