SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 2015). Di
Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat
(PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan
sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif.
Keperawatan sebagai bentuk komprehensif melakukan penekanan tujuan
untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas mengatasi
stressor melalui pencegahan primer, sekunder, tersier. Peningkatan kesehatan
berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui pelayanan keperawatan langsung dan
perhatian langsung terhadap seluruh masyarakat dan mempertimbangkan
bagaimana masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi kesehatan individu,
keluarga, dan kelompok.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari kesehatan ?
2. Apasaja indicator sehat?
3. Bagaimana karakteristik dan perilaku sehat ?
4. Apa itu kesehatan komunitas ?
5. Bagaimana tahapan pencegahannya ?
2
C. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui definisi dari kesehatan
2. Mahasiswa mengetahui Apasaja indicator sehat
3. Mahasiswa mengetahui karakteristik dan perilaku sehat
4. Mahasiswa mengetahui definisi kesehatan komunitas
5. Mahasiswa mengetahui tentantang tahapan pencegahan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kesehatan.
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care
Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions)
secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan
diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi
psikososial dan spiritual. (Menurut Paune, 1983).
2.2 Indicator Sehat
Indikator sehat menurut WHO:
1) Berhubungan dengan status kesehatan masyarakat
 Indikator komprehensif
1. Angka kematian kasar menurun
2. Rasio angka moralitas proporsional rendah
3. Umur harapan hidup meningkat
 Indikator spesifik
1. Angka kematian ibu dan anak menurun
2. Angka kematian karena penyakit menular menurun
3. Angka kelahiran menurun
2) Berhubungan dengan pelayanan kesehatan
 rasio antara pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
 distribusi tenaga kesehatan merata
 informasi lengkap tentang fasilitas kesehatan
 informasi tentang sarana Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit,
Puskesmas, dan lain-lain
Indikator Kesehatan menurut Indonesia Sehat 2010 dari Depkes RI
tahun 2003 terdiri dari 3 indikator, yaitu:
4
 Indikator Derajat Kesehatan yang merupakan hasil akhir, terdiri
atas indikator angka-angka mortalitas, angka-angka morbiditas, dan
indikator status gizi
 Indikator Hasil Antara, terdiri atas indikator keadaan lingkungan,
indikator perilaku hidup masyarakat, dan indikator akses dan mutu
pelayanan kesehatan Indikator Proses dan Masukan, terdiri atas
indikator pelayanan kesehatan,
 indikator sumber daya kesehatan, dan indikator manajemen
kesehatan serta indikator kontribusi sektor-sektor terkait.
2.3 Karakteristik dan perilaku sehat
sejalan dengan batasan perilaku menurut Skiner maka perilaku kesehatan
(health behavior) adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sehat-sakit., penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman dan pelayanan
kesehatan. Dengan kata lain,
perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik
yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati
(unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi
diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan
mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan. Oleh
sebab itu, perilaku kesehatan ini pada garis besarnya dikelompokkan menjadi
dua, yakni:
1. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat. Oleh sebab itu,
perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior), yang mencakup
perilaku-perilaku (overtake dan convert behavior) dalam mencegah atau
menghindari dari penyakit dan penyebab penyakit atau masalah atau
penyebab masalah kesehatan (perilaku preventif), dan perilaku dalam
mengupayakan meningkatnya kesehatan (perilaku promotif). Contoh:
makan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minum
5
minuman keras, menghindari gigitan nyamuk, menggosok gigi setelah
makan, cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sebagainya.
2. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk
memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya. Oleh
sebab itu perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan
(health sering behavior). Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan yang
diambil seseorang atau anaknya bila sakit atau terkena masalah kesehatan
untuk memperoleh kesembuhan atau terlepasnya dari masalah kesehatan
tersebut. Tempat pencarian kesembuhan ini adalah tempat atau fasilitas
pelayanan kesehatan, baik fasilitas atau pelayanan kesehatan tradisional
(dukun, sinshe, atau paranormal), maupun modern atau profesional
(Rumah sakit, Puskesmas, Poliklinik, dan sebagainya).
2.4 Kesehatan komunitas
 Pengertian komunitas
Komunitas adalah kelompok sosial yang berasal dari beberapa organisme
yang saling berinteraksi di dalam daerah tertentu dan saling berbagi
lingkungan. Biasanya mempunyai ketertarikan dan habitat yang sama.Atau
definisi Komunitas yang lainnya adalah sebuah kelompok yang
menunjukkan adanya kesamaan kriteria sosial sebagai ciri khas
keanggotaannya, misalnya seperti: kesamaan profesi, kesamaan tempat
tinggal, kesamaan kegemaran dan lain sebagainya. Seperti contohnya:
kelompok petani, karyawan pabrik, kelompok warga, kelompok suporter
sepak bola dan lain sebagainya.
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu
sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan
kesehatan komunitas ini bersifat menye¬luruh dengan tidak membatasi
pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan
dan melibatkan masya¬rakat.
6
2.5 Tahapan pencegahan
pencegahan merupakan mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian.pencegahan penyakit secara umum ada 4 tingkatan,
yaitu :
1. pencegahan tingkat dasar
bisa dikatakan dengan primordial prevention, yaitu usaha mencegah
terjadinya risiko atau mempertahankan keadaan risiko rendah dalam
dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum.tujuan dari
pencegahan primordial adalah untuk menghindari terbentuknya pola
hidup sosial ekonomi dan kultural yang diketahui mempunyai
kontribusi untuk meningkatkan risiko penyakit. contoh: upaya
primordial dari penyakit jantung koroner dapat berupa kebijaksanaan
nasional nutrisi dalam sektor agrokultur, industri makanan, impor dan
ekspor makanan, promosi aktivitas fisik/olahraga. contoh lain adalah
adanya peraturan dilarang merokok pada wilayah-wilayah tertentu.
dilapangan, pencegahan primordial yang efektif itu memerlukan
adanya peraturan yang ketat dari pemerintah.
2. pencegahan tingkat pertama
disebut juga dengan primary prevention, yaitu suatu usaha pencegahan
penyakit melalui usaha mengatasi atau mengontrol faktor-faktor risiko
dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha peningkatan
derajat kesehatan secara umum (promosi kesehatan) serta usaha
pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu. contoh pencegahan
primer : penggunaan kondom untuk mencegah infeksi HIV,
pengurangan kadar paparan hingga ke dalam kadar yang tidak dapat
menyebabkan sakit untuk industri-industri,dll.
pencegahan primer terdiri dari :
a peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
7
yaitu meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat
secara optimal, mengurangi peranan penyebab serta derajat risiko,
juga meningkatkan secara optimal lingkungan yang sehat.
b .perlindungan khusus (spesific protection)
yaitu pencegahan khusus untuk meningkatkan daya tahan maupun
untuk mengurangi risiko terhadap penyakit tertentu.
pencegahan primer meliputi 2 buah strategi yang saling melengkapi, yaitu :
 strategi populasi
strategi ini difokuskan kepada populasi secara keseluruhan dengan
tujuan untuk mengurangi risiko rerata. keuntungan dari strategi ini
adalah tidak membutuhkan identifikasi atas kelompok yang
mempunyai risiko tinggi. kerugiannya adalah memberikan sedikit
keuntungan kepada para individu, karena risiko absolut dari
penyakit benar – benar rendah. contoh: hampir semua orang akan
memakai helm saat mereka mengendarai sepeda motor di
sepanjang hidupnya, tetapi risiko untuk mengalami kecelakaan
tidak sama besarnya pada setiap orang
 strategi individual
strategi individual adalah strategi pada individu yang mempunyai
risiko tinggi sebagai akibat dari adanya paparan yang tertentu.
keuntungan dari strategi individual adalah mempunyai
kecenderungan untuk mengurangi adanya efek-efek yang
merugikan bagi individu tersebut. sedangkan kerugiannya adalah
membutuhkan program penyaringan guna mengidentifikasi
kelompok risiko tinggi.
3. pencegahan sekunder
merupakan pencegahan yang mana sasaran utamanya adalah pada mereka
yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit
tertentu melalui diagnosis dini serta pemberian pengobatan yang cepat dan
tepat. tujuan dari pencegahan sekunder adalah untuk menghentikan proses
penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi. contoh: kegiatan
8
penyaringan(screening) untuk kanker leher rahim, pengukuran tekanan
darah dan pengobatan tekanan darah tinggi pada usia pertengahan dan usia
lanjut, dll.
4. pencegahan tersier
merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita
penyakit tertentu, dalam usaha mencegah bertambah beratnya penyakit
atau mencegah terjadinya cacat serta program rehabilitasi.tujuannya adalah
menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan, dan
membantu penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian
terhadap kondisi-kondisi yang tidak dapat diobati lagi. contoh: rehabilitasi
pada penderita-penderita poliomielitis, stroke dll. pencegahan tersier
terdiri dari : pembatasan kecacatan dan rehabilitasi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care
Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions)
secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap
perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik
yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable)
yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Komunitas adalah kelompok sosial yang berasal dari beberapa organisme
yang saling berinteraksi di dalam daerah tertentu dan saling berbagi lingkungan.
3.2 SARAN
Perawat khususnya di bidang keperawatan komunitas harusnya lebih
menekankan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan
yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan
rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 2015).

Contenu connexe

Tendances

Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarSeptian Muna Barakati
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE Fransiska Oktafiani
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.pjj_kemenkes
 
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)Ahmad Kholid
 
Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatsahril sahril
 
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan KesehatanTanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan KesehatanAlfi Jauharo
 
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikCandra Wiguna
 
Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalCandra Wiguna
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatanpjj_kemenkes
 

Tendances (20)

Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
Makalah febris
Makalah febrisMakalah febris
Makalah febris
 
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.
 
Personal hygine
Personal hyginePersonal hygine
Personal hygine
 
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
Manajemen Sumber Daya Keluarga (Askep Keluarga)
 
Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakat
 
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan KesehatanTanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
Tanggung Jawab & Kebebasan Perawat dalam Pelayanan Kesehatan
 
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontikKonsep legal dan etik keperawatan gerontik
Konsep legal dan etik keperawatan gerontik
 
Regulasi Keperawatan
Regulasi KeperawatanRegulasi Keperawatan
Regulasi Keperawatan
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
Sistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan NasionalSistem Kesehatan Nasional
Sistem Kesehatan Nasional
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).pptHAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN (1).ppt
 

Similaire à Kelompok2 kmunitas

KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptxKONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptxjennyjosephkim
 
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan GlobalPresentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan GlobalLaOdeMuhTaufiq
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxCitaZulviani
 
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakitUpaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakitSofiaNofianti
 
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.pptTamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.pptTamrinlaTaangi
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiWarnet Raha
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiSeptian Muna Barakati
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuDwi Ayu
 
ORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptxORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptxmatildasary
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatFransiska Oktafiani
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.pptIkaSavitri2
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifOperator Warnet Vast Raha
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifOperator Warnet Vast Raha
 
Konsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakatKonsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakatUFDK
 

Similaire à Kelompok2 kmunitas (20)

KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptxKONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
KONSEP DASAR PENCEGAHAN PENYAKIT KLPK 2.pptx
 
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan GlobalPresentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
Presentase mata kuliah Ilmu kesmas dan Kesehatan Global
 
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptxResume Pharmaceutical in Public Health.pptx
Resume Pharmaceutical in Public Health.pptx
 
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakitUpaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
Upaya apoteker dalam (preventif) mencegah penyakit
 
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.pptTamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
Tamrin.; Strategi pendekatan promosi kesehatan.ppt
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andrianiMakalah hidup sehat dan bersih siti andriani
Makalah hidup sehat dan bersih siti andriani
 
Analisis promkes
Analisis promkesAnalisis promkes
Analisis promkes
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
 
Konsep dasar promkes
Konsep dasar promkesKonsep dasar promkes
Konsep dasar promkes
 
Paradigma sehat
Paradigma sehatParadigma sehat
Paradigma sehat
 
ORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptxORGANISASI KESEHATAN.pptx
ORGANISASI KESEHATAN.pptx
 
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan MasyarakatKonsep Dasar Kesehatan Masyarakat
Konsep Dasar Kesehatan Masyarakat
 
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
1. Konsep Kesehatan Masyarakat.ppt
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 
Teori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi KesehatanTeori Dasar Promosi Kesehatan
Teori Dasar Promosi Kesehatan
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatifPelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan kesehatan promotif,preventif,kuratif dan rehabilitatif
 
Konsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakatKonsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakat
 

Dernier

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Dernier (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Kelompok2 kmunitas

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 2015). Di Indonesia dikenal dengan sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara komprehensif. Keperawatan sebagai bentuk komprehensif melakukan penekanan tujuan untuk menekan stressor atau meningkatkan kemampuan komunitas mengatasi stressor melalui pencegahan primer, sekunder, tersier. Peningkatan kesehatan berupa pencegahan penyakit ini bisa melalui pelayanan keperawatan langsung dan perhatian langsung terhadap seluruh masyarakat dan mempertimbangkan bagaimana masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi kesehatan individu, keluarga, dan kelompok. B. Rumusan Masalah 1. Apakah definisi dari kesehatan ? 2. Apasaja indicator sehat? 3. Bagaimana karakteristik dan perilaku sehat ? 4. Apa itu kesehatan komunitas ? 5. Bagaimana tahapan pencegahannya ?
  • 2. 2 C. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui definisi dari kesehatan 2. Mahasiswa mengetahui Apasaja indicator sehat 3. Mahasiswa mengetahui karakteristik dan perilaku sehat 4. Mahasiswa mengetahui definisi kesehatan komunitas 5. Mahasiswa mengetahui tentantang tahapan pencegahan
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian kesehatan. Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. (Menurut Paune, 1983). 2.2 Indicator Sehat Indikator sehat menurut WHO: 1) Berhubungan dengan status kesehatan masyarakat  Indikator komprehensif 1. Angka kematian kasar menurun 2. Rasio angka moralitas proporsional rendah 3. Umur harapan hidup meningkat  Indikator spesifik 1. Angka kematian ibu dan anak menurun 2. Angka kematian karena penyakit menular menurun 3. Angka kelahiran menurun 2) Berhubungan dengan pelayanan kesehatan  rasio antara pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk seimbang  distribusi tenaga kesehatan merata  informasi lengkap tentang fasilitas kesehatan  informasi tentang sarana Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain-lain Indikator Kesehatan menurut Indonesia Sehat 2010 dari Depkes RI tahun 2003 terdiri dari 3 indikator, yaitu:
  • 4. 4  Indikator Derajat Kesehatan yang merupakan hasil akhir, terdiri atas indikator angka-angka mortalitas, angka-angka morbiditas, dan indikator status gizi  Indikator Hasil Antara, terdiri atas indikator keadaan lingkungan, indikator perilaku hidup masyarakat, dan indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan Indikator Proses dan Masukan, terdiri atas indikator pelayanan kesehatan,  indikator sumber daya kesehatan, dan indikator manajemen kesehatan serta indikator kontribusi sektor-sektor terkait. 2.3 Karakteristik dan perilaku sehat sejalan dengan batasan perilaku menurut Skiner maka perilaku kesehatan (health behavior) adalah respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit., penyakit, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan. Oleh sebab itu, perilaku kesehatan ini pada garis besarnya dikelompokkan menjadi dua, yakni: 1. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat. Oleh sebab itu, perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behavior), yang mencakup perilaku-perilaku (overtake dan convert behavior) dalam mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab penyakit atau masalah atau penyebab masalah kesehatan (perilaku preventif), dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya kesehatan (perilaku promotif). Contoh: makan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan minum
  • 5. 5 minuman keras, menghindari gigitan nyamuk, menggosok gigi setelah makan, cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sebagainya. 2. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya. Oleh sebab itu perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan (health sering behavior). Perilaku ini mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang atau anaknya bila sakit atau terkena masalah kesehatan untuk memperoleh kesembuhan atau terlepasnya dari masalah kesehatan tersebut. Tempat pencarian kesembuhan ini adalah tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan, baik fasilitas atau pelayanan kesehatan tradisional (dukun, sinshe, atau paranormal), maupun modern atau profesional (Rumah sakit, Puskesmas, Poliklinik, dan sebagainya). 2.4 Kesehatan komunitas  Pengertian komunitas Komunitas adalah kelompok sosial yang berasal dari beberapa organisme yang saling berinteraksi di dalam daerah tertentu dan saling berbagi lingkungan. Biasanya mempunyai ketertarikan dan habitat yang sama.Atau definisi Komunitas yang lainnya adalah sebuah kelompok yang menunjukkan adanya kesamaan kriteria sosial sebagai ciri khas keanggotaannya, misalnya seperti: kesamaan profesi, kesamaan tempat tinggal, kesamaan kegemaran dan lain sebagainya. Seperti contohnya: kelompok petani, karyawan pabrik, kelompok warga, kelompok suporter sepak bola dan lain sebagainya. Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang dilaku¬kan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan kesehatan komunitas ini bersifat menye¬luruh dengan tidak membatasi pelayanan yang diberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan masya¬rakat.
  • 6. 6 2.5 Tahapan pencegahan pencegahan merupakan mengambil tindakan terlebih dahulu sebelum kejadian.pencegahan penyakit secara umum ada 4 tingkatan, yaitu : 1. pencegahan tingkat dasar bisa dikatakan dengan primordial prevention, yaitu usaha mencegah terjadinya risiko atau mempertahankan keadaan risiko rendah dalam dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum.tujuan dari pencegahan primordial adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang diketahui mempunyai kontribusi untuk meningkatkan risiko penyakit. contoh: upaya primordial dari penyakit jantung koroner dapat berupa kebijaksanaan nasional nutrisi dalam sektor agrokultur, industri makanan, impor dan ekspor makanan, promosi aktivitas fisik/olahraga. contoh lain adalah adanya peraturan dilarang merokok pada wilayah-wilayah tertentu. dilapangan, pencegahan primordial yang efektif itu memerlukan adanya peraturan yang ketat dari pemerintah. 2. pencegahan tingkat pertama disebut juga dengan primary prevention, yaitu suatu usaha pencegahan penyakit melalui usaha mengatasi atau mengontrol faktor-faktor risiko dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha peningkatan derajat kesehatan secara umum (promosi kesehatan) serta usaha pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu. contoh pencegahan primer : penggunaan kondom untuk mencegah infeksi HIV, pengurangan kadar paparan hingga ke dalam kadar yang tidak dapat menyebabkan sakit untuk industri-industri,dll. pencegahan primer terdiri dari : a peningkatan derajat kesehatan (health promotion)
  • 7. 7 yaitu meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat secara optimal, mengurangi peranan penyebab serta derajat risiko, juga meningkatkan secara optimal lingkungan yang sehat. b .perlindungan khusus (spesific protection) yaitu pencegahan khusus untuk meningkatkan daya tahan maupun untuk mengurangi risiko terhadap penyakit tertentu. pencegahan primer meliputi 2 buah strategi yang saling melengkapi, yaitu :  strategi populasi strategi ini difokuskan kepada populasi secara keseluruhan dengan tujuan untuk mengurangi risiko rerata. keuntungan dari strategi ini adalah tidak membutuhkan identifikasi atas kelompok yang mempunyai risiko tinggi. kerugiannya adalah memberikan sedikit keuntungan kepada para individu, karena risiko absolut dari penyakit benar – benar rendah. contoh: hampir semua orang akan memakai helm saat mereka mengendarai sepeda motor di sepanjang hidupnya, tetapi risiko untuk mengalami kecelakaan tidak sama besarnya pada setiap orang  strategi individual strategi individual adalah strategi pada individu yang mempunyai risiko tinggi sebagai akibat dari adanya paparan yang tertentu. keuntungan dari strategi individual adalah mempunyai kecenderungan untuk mengurangi adanya efek-efek yang merugikan bagi individu tersebut. sedangkan kerugiannya adalah membutuhkan program penyaringan guna mengidentifikasi kelompok risiko tinggi. 3. pencegahan sekunder merupakan pencegahan yang mana sasaran utamanya adalah pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu melalui diagnosis dini serta pemberian pengobatan yang cepat dan tepat. tujuan dari pencegahan sekunder adalah untuk menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi. contoh: kegiatan
  • 8. 8 penyaringan(screening) untuk kanker leher rahim, pengukuran tekanan darah dan pengobatan tekanan darah tinggi pada usia pertengahan dan usia lanjut, dll. 4. pencegahan tersier merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam usaha mencegah bertambah beratnya penyakit atau mencegah terjadinya cacat serta program rehabilitasi.tujuannya adalah menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan, dan membantu penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi-kondisi yang tidak dapat diobati lagi. contoh: rehabilitasi pada penderita-penderita poliomielitis, stroke dll. pencegahan tersier terdiri dari : pembatasan kecacatan dan rehabilitasi.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku kesehatan adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Komunitas adalah kelompok sosial yang berasal dari beberapa organisme yang saling berinteraksi di dalam daerah tertentu dan saling berbagi lingkungan. 3.2 SARAN Perawat khususnya di bidang keperawatan komunitas harusnya lebih menekankan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 2015).