4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup terdiri dari manusia, hewan, dan
tumbuhan.
Dalam Sehari hari makhluk hidup perlu makan
dan minum. Dengan makan dan minum makhluk
hidup dapat bertahan hidup. Selain itu, makhluk
hidup juga
melakukan aktivitas lainnya. Makhluk hidup
mempunyai ciri
ciri yang membedakan dengan benda tidak hidup
5. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
BERGERAK BERNAFAS MAKAN
TUMBUH DAN
BERKEMBANG
MENGELUARKAN
ZAT SISA
BERKEMBANG
BIAK
PEKA TERHADAP
RANGSANGAN
BERADAPTASI
6. BERGERAK
Ada 2 macam gerak pada makhluk hidup:
- Gerak berpindah tempat (manusia dan hewan)
- Gerak tidak berpindah tempat (Tumbuhan)
Gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati dan tidak
dapat berpindah tempat, hanya diberikan pengaruh
Gerak pada hewan mudah diamati dan dapat berpindah
pindah tempat secara leluasa, gerak tersebut
berhubungan dengan aktivitas hidupnya seperti
mencari makan
8. BERNAFAS
Fungsi utama bernafas yaitu untuk meghasilkan
energi
Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup
Energi yg dimiliki makhluk hidup berasal dari
makanan yg mereka makan. Hal ini menyangkut
proses pernafasan pada tubuh. Perhatikan reaksi
pernafasan berikut:
C6 H12 O6 + 6CO2 + 12H2O + 674 kkai
Ketika makhluk menghirup oksigen (O2) dan
menghembuskan karbon dioksida (CO2).
10. MAKAN
Makhluk hidup perlu makan agar memperoleh
energi untuk beraktivitas. Makanan juga di
gunakan untuk pertumbuhan dan mengganti sel-
sel yg rusak. Manusia dan hewan tidak dapat
membuat makanannya sendiri (heterotrof). Oleh
karena itu manusia dan hewan bergantung pada
tumbuhan hijau.
12. TUMBUH DAN BERKEMBANG
Pertumbuhan merupakan perubahan yg sifatnya
kuantitatif, sedangkan perkembangan merupakan
perubahan kualitatif. Jika pertumbuhan lebih
memusatkan tinjauan pada perubahan struktur
fisik, maka perkembangan lebih memusatkan
tinjauan pada perubahan struktur fisik
Tumbuh dikatakan dewasa jika telah mempunyai
organ reproduksi
14. MENGELUARKAN ZAT SISA
Proses pengeluaran zat sisa metabolisme pada makhluk hidup
disebut ekskresi.
Alat-alat pengeluaran pada manusia antara lain paru-paru , kulit,
ginjal dan hati.
Pengeluaran zat sisa di bagi menjadi 3 yaitu:
Ekskresi : pengeluaran zat sisa yang dilakukan oleh
kulit dan ginjal.
Respirasi : pengeluaran CO2 sebagai zat sisa yang
dikeluarkan melalui hidung, atau disebut
pernapasan.
Defekasi : pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang
berupa tinja (feses) melalui anus.
15. Berkembang biak
Berkembangbiak merupakan upaya makhluk hidup
untuk menghasilkan keturunan. Tujuannya untuk
mempertahankan kelestarian jenisnya.
Berkembang biak dibagi menjadi dua, yaitu:
-vegetatif (tidak kawin)
-generatif (kawin)
16. Berkembang biak pada tumbuhan
Vegetatif alami :
Umbi akar : singkong dan wortel
Umbi batang : kentang
Umbi lapis : bawang merah dan bawang putih
Tunas : pisang dan bambu
Tunas adventif : cocor bebek dan begonia
Spora : lumut dan tumbuhan paku
Geragih : rumput teki dan stoberi
Akar tinggal (stolon) : kunyit dan jahe
17. Vegetatif buatan :
Cangkok : mangga dan jambu
Stek batang : mawar dan singkong
Stek daun : wijaya kusuma
Merunduk : apel dan alamanda
18. Generatif :
Konjungsi : reproduksi generatif pada tumbuhan
yang belum jelas alat kelaminnya : spyrogyra
(ganggang hijau)
Isogami : Peleburan 2 sel kelamin yang sama besar :
clamydomonas (ganggang biru)
Anisogami: peleburan 2 sel yang tidak sama besar:
Ulva (ganggang yang berbentuk lembaran)
Penyerbukan yang diikuti pembuahan: terjadi pada
tumbuhan berbunga(antophyta) / berbiji
(spermatophyta) .
19. Perkembang biakan pada hewan
*Generatif : -Ovipar= bertelur
Contoh: ayam, kurakura, cecak, ikan mas,penguin,
dkk.
-Ovovivipar= bertelur dan melahirkan
Contoh : beberapa jenis ular dan kadal
-Vivipar= melahirkan
Contoh : orangutan , paus, kucing, kelelawar, dkk.
*Vegetatif : - tunas = hydra, anemon laut
-Membelah diri
-Fragmentasi
21. Peka Terhadap Rangsang
(manusia dan hewan)
Untuk menerima rangsang, hewan dan manusia
mempunyai alat indra yaitu :
mata,telinga,hidung,lidah dan kulit
o Mata : Peka terhadap rangsang cahaya
o Telinga : Peka terhadap rangsang suara
o Hidung : Peka terhadap rangsang bau
o Lidah : Peka terhadap rangsang rasa
o Kulit : Peka terhadap rangsag sentuhan.
22. Peka terhadap rangsang
(tumbuhan)
Untuk menerima rangsang tumbuhan
tidak punya alat indra namun juga peka
terhadap rangsang dan menanggapi
dengan gerak. Rangsangan tersebut
berupa : sentuhan, cahaya, air, zat kimia,
suhu, dan gravitas bumi.
23. Contoh
Pada hewan :
Bila anjing mendengar suara asing, bila
kepanasan akan mengulurkan lidahnya, laron
slalu mendekai cahaya, dan semut selalu
menghindari tempat-tempat berair.
Pada tumbuhan :
Daun putri malu jika terkena sentuhan,
daunnya akan menguncup, bunga matahari
mengikuti arah sinar matahari.
25. Adaptasi
Adaptasi adalah Kemampuan makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri terhadap
llingkungan dan mempertahankan diri.
Adaptasi dibagi menjadi 3 yaitu :
Adaptasi morfologi
Adaptasi fisiologi
Adaptasi tingkah laku
26. Adaptasi morfologi :
penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya,
contoh: -burung elang mempunyai kuku yang
tajam untuk menerkam mangsa,dll.
Adaptasi fisiologi :
penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan
fungsi alat-alat tubuh.
Contoh:-manusia menambah jumlah sel darah
merah bila berada di pegunungan.
Adaptasi tingkahlaku:
Penyesuaian diri terhadap lingkungannya dengan
tingkah laku.
Contoh:-bunglon merubah warna di tubuhnya.
29. Upaya Pelestarian
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (biological
divercity) adalah berbagai macam variasi bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat yang tampak pada
berbagai tingkatan mahluk hidup yang meliputi
tingkatan ekoistem, tingkatan jeni (spesies), dan
keanekaragaman ekosistem. Berdasarkan
pengertiannya, keanekaragaman hayati dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu: keanekaragaman gen
(genetik), keanekaragaman spesies (jenis), dan
keanekaragaman ekosistem.
30. Fungsi keanekaragaman :
Sumber penghidupan dan kelangsungan hidup
manusia karena bahan sandang, pangan, papan,
obat-obatan, dan kebutuhan hidup lain berasal
dari sana.
Sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengembangan sosial budaya umat manusia.
Membangkitkan nuansa keindahan yang
mencerminkan kehebatan sang pencipta.
31. Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah
dengan cara melakukan pelestarian (konservasi)
keanekaragaman hayati. Tujuan :
Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai
penyangga kehidupan
Mencegah terjadinya kepunahan spesies yang
disebabkan oleh kerusakan habitat dan
pemanfaatan yang tidak terkendali.
Menyediakan sumber plasma nutfah untuk
mendukung pengembangan dan budidaya kultivar-
kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun
hewan ternak.
33. Pelestarian Makhluk Hidup
Usaha pelestarian hewan dan tumbuhan dapat
dilakukan melalui:
Pelestarian in situ : dilakukan di habitat
aslinya.
Contoh: pembuatan suaka marga satwa, taman
nasional, cagar alam,dll.
Pelestarian ex situ : dilakukan di luar
habitatnya
Contoh: kebun botani, penangkaran, kebun
binatang,dll.