Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan merdeka belajar yang dilakukan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih pelajaran sesuai bakatnya agar dapat mengoptimalkan potensinya dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa. Pendekatan ini bertujuan agar siswa dapat belajar sesuai minat dan bakatnya.
2. Kolaborasi oleh:
Andi nur hajar, S.Pd.SD.
Dian Asmarani, S.Pd.
Abdul Razak, S.Pd.
Elly Cindrayani, S.Pd.SD.
3. ADALAH SUATU PENDEKATAN YANG
DILAKUKAN SUPAYA SISWA BISA
MEMILIH PELAJARAN YANG DIMINTA.
HAL INI DILAKUKAN AGAR PARA SISWA
DAPAT MENGOPTIMALKAN BAKATNYA
SERTA DAPAT MEMBERIKAN
SUMBANGAN YANG PALING BAIK
DALAM BERKARYA BAGI BANGSA.
Apa itu
merdeka
belajar
4. 1. Pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan
pemikiran KHD
2. Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh
sesuai kodratnya
3. Penerapan pembelajaran yang memerdekakan murid
Tujuan Topik
5. Player 1 Player 2 Player 3
MODUL 1 : MENGENALI
DAN MEMAHAMI DIRI
SEBAGAI PENDIDIK
Mengenali diri dan perannya sebagai
pendidik
Sebagai pendidik tentu sudah
seharusnya mampu mengenali
karakteristik dan kebutuhan murid.
Akan tetapi hal yang paling mendasar
juga harus dimulai dari diri sendiri
yaitu mengenali kekuatan dan
kelemahan diri
Apa peran saya sebagai guru
Sebagai guru pasti ingin membekali
murid-murid dengan
pengetahuan,ketrampilan dan sikap
untuk terus belajar , mendampingi
mereka memahami dan mencapai tujuan
belajar.
Ingin menjadi guru seperti apa saya
Murid seringkali terinspirasi dari
gurunya. Tentu sebagai guru kita ingin
memberikan pengaruh-pengaruh yang
baik di masa depan murid.
6. Modul 2
Mendidik dan Mengajar
Sistem Among
Ing Ngarso Sung Tulodo
Ing Madya Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Pengajaran adalah suatu cara
menyampaikan ilmu bermanfaat bagi
hidup anak-anak secara lahir maupun
batin
Pendidikan adalah tempat menaburkan
benih-benih kebudayaan yang hidup
dalam masyarakat sebagai instrumen tumbuhnya unsur
peradaban
7. MODUL 3 : MURID DENGAN
UTUH DAN MENYELURUH
·Kodrat zaman
Kodrat zaman bagian dasar
pendidikan murid yang
berhubungan dengan isi dan
irama. Isi dan irama pendidikan
bergerak dinamis, sesuai
perkembangan zaman. Maka
kita pendidik bergegas
beradaptasi terhadap kodrat
zaman untuk membantu murid
mencapai selamat dan bahagia
·Kodrat alam :
Setiap murid dilahirkan dengan kodrat
alam yang berbeda-beda. Ada yang
ttinggal diperkotaan, pedesaan,
pantai, gunung, dll. Murid dengan
kodrat alam perkotaan sejatinya dilihat
sebagai bagian dari masyarakat
perkotaan.
Pembelajaran yang diterima murid
sebaiknya mampu mendekatkannya
dengan konteks /kodrat alamiah bukan
sebaliknya malah menjauhkan.
·Kodrat keadaan :
Pendidikan bergerak
dinamis menyesuaikan
keadaan yang terus
bergerak begitu cepat.
Sebagai guru perlu
mengantisipasi dan
membaca arah perubahan
tersebut.
8. Trikon ( Asas kontinyu,
konvergen, dan
konsentris)
Asas trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju
pembelajaran yang berpihak pada murid. Pendidikan adalah
suatu proses yang yang dinamis.pendidikan terus berubah dan
berkembang sesuai dengan kondisi zaman dan juga kondisi
murid.
Dengan trikon guru dapat merancang pembelajaran secara
berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa
9. MODUL 4 :
MENDIDIK DAN
MELATIH
KECERDASAN BUDI
PEKERTI
Materi : Menumbuhkan budi pekerti
Budi Pekerti
Teori Konvergensi dan
pengaruh Pendidikan
Kecerdasan berpikir murid
harus dapat mengembangkan
budi pekerti atau murid yang
tidak hanya dibentuk di
sekolah,tetapi dalam keluarga
dan lingkungan.
Sebagi pendidik , tentu kita
menemukan berbagai macam
watak murid setiap harinya di
kelas. Menemani proses
belajarnya,mendampingi
tumbuhnya kecerdasan
pikirannya, dan membantu
murid menemukan budi pekerti
atau watak baiknya serta
membantu murid
mengendalikan dan
memperbaiki watak atau yang
kurang baik. budi pekerti
Ki Hajar Dewantara tidak serta
merta menggunakan teori-teori
barat dalam pendidikan nasional.
Beliau dengan cermat
mengidentifikasikan teori-teori
yang sesuai dengan kepribadian
bangsa. Teori konvergensi di
dasarkan atas dua teori utama,
yaitu TEORI TABULARASA dan
TEORI NEGATIF. KI hajar Dewantara
menggabungkan /mengintegrasikan
kedua pendekatan teori tersebut
menjadi suatu pendekatan yang
disebut dengan TEORI
KONVERGENSI, Yang mempercayai
Kode manusia sebagai kertas putih
dengan tulisan-tulisan samar dan
belum jelas maksud dan tujuannya.
Maka tugas pendidik adalah
membantu manusia atau individu
untuk dapat menebalkan dan
memperjelas arti dan maksud tulisan
samar yang ada di kertas tersebut
dengan tuntunan yang baik
10. MODUL 5 : PENDIDIKAN YANG
MENGANTARKAN KESELAMATAN DAN
KEBAHAGIAAN
·Merdeka belajar abad 21
Kompetensi abad 21 menjadi
kompetensi yang perlu dimiliki
murid untuk menghadapi
tantangan ke depan. Untuk
mencapai itu pendidik yang
memerdekakan murid menjadi
salah satu cara , murid
merdeka dalam belajar,
menggali keingintahuannya,
dengan bibmbingan guru.
·Sistem among
System among bukan sekedar metode
membimbing dan mendampingi murid.
Lebih dari itu sebagai guru kita
diharapkan memiliki mindset among
terlebih dahulu sebelum mempraktekkan
metode among. sehinnga dapat
meneruskan dalam menuntun siswa
·Selamat dan bahagia
Pendidikan sejatinya dapat
mengantarkan murid untuk
keselamatan dan
kebahagiaan. Peran Guru
tidak hanya mengajar
materi pelajaran tetapi
mendorong murid untuk
menemukan pemahaman
bermakna yang relevan
dengan kehidupannya
11. Menciptakan
lingkungan
pembelajaran
terbaik murid.
Materi : Menumbuhkan budi pekerti
·Membimbing murid
memperbaiki bangsa
·Peran keluarga,sekolah
dan masyrakat
Guru membimbing dan
mendampingi murid dalam
proses belajarnya . bukan
hanya sekedar meningkatkan
kecerdasan berpikirnya,
melainkan juga secara tidak
langsung berperan
memperbaiki bangsa
Pendidikan bukan hanya tanggung
jawab guru di sekolah. Perlu
kerjasama dan kolaborasi antara
keluarga , sekolah, dan masyarakat
mewujudkan lingkungan pembelajaran
yang optimal bagi murid