Teknik kromatografi memisahkan komponen molekul berdasarkan perbedaan interaksinya dengan fase gerak dan fase diam. Kromatografi cair dan gas memanfaatkan pelarut cair dan gas sebagai fase gerak untuk memisahkan ion dan molekul dalam sampel. High performance liquid chromatography (HPLC) memiliki aplikasi luas dalam bidang bioteknologi, klinik, forensik, dan farmasi.
3. • Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan
molekul berdasarkan perbedaan pola
pergerakan antara fase gerak dan fase diam
untuk memisahkan komponen (berupa molekul)
yang berada pada larutan.
• Dalam fase gerak, teknik kromatografi terbagi
menjadi dua yaitu, Kromatografi gas dan
Kromatografi cair.
4. Kromatografi Cair atau Liquid Chromatography (LC)
adalah kromatografi dengan fasa gerak berupa zat cair,
Kromatografi cair merupakan teknik yang tepat untuk
memisahkan ion atau molekul yang terlarut dalam suatu
larutan.
- Kromatografi Kolom
- Kromatografi Kertas (Partisi)
- Kromatografi Lapis Tipis (Absorbsi)
- High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
5. Kromatografi gas atau Gas Chromatography (GC) adalah
proses pemisahan campuran menjadi komponen-
komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase
bergerak yang melewati suatu lapisan serapan yang diam.
-Gas Liquid Chromatography ( GLC )
- Gas Solid Chromatography ( GSC )
6.
7.
8. • Fase Mobil (Gas Pembawa).
Dipasok dari tanki melalui pengaturan pengurangan
tekanan. Kemudian membawa cuplikan langsung ke dalam
kolom.
• Sistem Injeksi Sampel
Sampel dimasukkan ke dalam aliran gas, jika sampel
berupa cairan harus diencerkan terlebih dahulu dalam bentuk
larutan.
• Kolom
Terjadi pemisahan komponen-komponen cuplikan kolom
terbuat dari baja tahan karat, nikel, kaca dan berwujud puncak-
puncak yang disebut kromatogram.
• Detektor
Untuk memonitor gas pembawa yang keluar dari kolom dan
merespon perubahan komposisi yang terelusi.
• Pencatat (Recorder)
Untuk mencetak hasil percobaan pada sebuah kertas yang
hasilnya disebut kromatogram
9. 1.Kromatografi liquid sederhana (LPLC/ Low Performance Liquid
Chromatography)
Misalnya, kita ingin memisahkan sebuah campuran yang jika
ditambahkan pelarut akan menghasilkan warna berbeda. Warna
larutan awal adalah hijau. Pertama, penutup kran dibuka untuk
membiarkan pelarut yang berada di kolom mengering sehingga
material terpadatkan rata pada bagian atas.
Kemudian, campuran dimasukkan dengan hati-hati dari bagian atas
kolom. Setelah itu, kran dibuka lagi agar campuran berwarna diserap
pada bagian atas material terpadatkan. Karena pelarut mengalir secara
terus-menerus, pelarut baru perlu ditambahkan melalui bagian atas
kolom dengan tidak merusak material terpadatkan dalam kolom,
sehingga kolom tidak pernah kering. Pelarut yang mengalir
dikumpulkan dalam satu gelas kimia
10. 2. Kromatografi Kertas
Cuplikan yang mengandung campuran yang akan
dipisahkan diteteskan pada daerah yang diberi tanda di
atas sepotong kertas saring dimana ia akan meluas
membentuk noda yang bulat. Bila noda telah kering kertas
dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan
satu ujung, dimana tetesan cuplikan ditempatkan, tercelup
dalam pelarut yang dipilih sebagai fase gerak (jangan
sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang akan
dipisahkan akan terlarut dari kertas).
11. Pelarut bergerak melalui serat dari kertas oleh gaya kapiler dan
menggerakkan komponen dari campuran cuplikan pada
perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Bila permukaan
pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya atau
setelah waktu yang telah ditentukan, kertas diambil dari bejana
dan kedudukan dari permukaan pelarut diberi tanda dan
lembaran kertas dibiarkan kering.
Jika senyawa-senyawa berwarna maka mereka akan terlihat
sebagai pita atau noda yang terpisah. Jika senyawa tidak
berwarna harus dideteksi dengan cara fisika dan kimia yaitu
dengan menggunakan suatu pereaksi–pereaksi yang
memberikan sebuah warna terhadap beberapa atau semua dari
senyawa-senyawa.
Bila daerah dari noda yang terpisah telah dideteksi, maka perlu
mengidentifikasi tiap individu dari senyawa. Metode identifikasi
yang paling mudah adalah berdasarkan pada kedudukan dari
noda relatif terhadap permukaan pelarut, menggunakan harga
RF
13. • Sampel dimasukkan ke dalam aliran fase gerak
dengan cara penyuntikan.
• Di dalam kolom terjadi pemisahan senyawa-
senyawa dalam kolom akan keluar atas dasar
kepolaran yang berbeda
• Senyawa yang keluar dari kolom akan dideteksi
oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk
kromatogram. Dari kromatogram tersebut akan
dapat diidentifikasikan waktu retensi (tR) dan luas
area/tinggi puncak. Informasi tR digunakan untuk
analisis kualitatif, sedangkan informasi luas area
atau tinggi puncak untuk analisis kuantitatif.
14.
15. • Bidang Bioteknologi
• Bidang Klinik
• Bidang Forensik
• Bidang lingkungan
• Polusi udara
• Bahan pelapis
• Minyak atsiri
• Bahan makanan
• Bidang farmasi dan obat-obatan
16.
17. • Kolom (tabung gelas) diisi dengan bahan seperti alumina,
silika gel atau pati yang dicampur dengan adsorben, dan
pastanya diisikan ke dalam kolom. Larutan sampel
kemudian diisikan ke dalam kolom dari atas sehingga
sampel diabsorbsi oleh adsorben. Kemudian pelarut (fase
mobil; pembawa) ditambahkan tetes demi tetes dari atas
kolom.
• Partisi zat terlarut berlangsung di pelarut yang turun ke
bawah (fase mobil) dan pelarut yang ter adsorbsi oleh
adsorben (fase stasioner). Selama perjalanan turun, zat
terlarut akan mengalami proses adsorpsi dan partisi
berulang-ulang. Laju penurunan berbeda untuk masing-
masing zat terlarut dan bergantung pada koefisien partisi
masing-masing zat terlarut. Akhirnya, zat terlarut akan
terpisahkan membentuk beberapa lapisan.