1. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model internalisasi nilai karakter kinerja yang efektif dalam membina karakter entrepreneur berbasis paradigma Effective Citizen Model.
2. Model pembelajaran kewirausahaan konvensional hanya berfokus pada teori dan kurang membina karakter entrepreneur. Model yang dikembangkan terdiri dari komunitas pembelajaran etika, self study, other-study, dan presentasi publik.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model
1. INTERNALISASI NILAI PERFORMANCE
CHARACTER DALAM MEMBINA KARAKTER
ENTREPRENEUR MELALUI PENDIDIKAN
KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PARADIGMA
EFFECTIVE CITIZEN MODEL
AJANG RAMDANI
NIM 1803185
2. Introduction
Fenomena meningkatnya angka
pengangguran di Indonesia dari tahun
ketahun semakin meningkat, selain karena
Covid-19, Perguruan tinggi juga
menyumbang angka pengangguran yang
tinggi. Data tersebut dapat kita lihat pada
tabel berikut ini:
Presentation title 2
4. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Presentation title 4
1. Bagaimana karakter entrepreneur mahasiswa Institut Agama
Islam Tasikmalaya dan Universitas Perjuangan
Tasikmalaya?
2. Bagaimana model pembelajaran kewirausahaan
konvensional dalam membina karakter entrepreneur?
3. Bagaimana model hipotetik internalisasi nilai karakter
kinerja yang efektif dalam membina karakter entrepreneur
berbasis paradigma Effective Citizen Model?
4. Bagaimana model internalisasi nilai karakter kinerja yang
efektif dalam membina karakter entrepreneur berbasis
paradigma Effective Citizen Model?
5. Presentation title 5
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode pengembangan (Research
dan Development), adapaun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
6. Berdasarkan Hasil Penelitian Ditemukan Bahwa
1. Kondisi Awal karakter entrepreneur mahasiswa Institut
Agama Islam Tasikmalaya dan Universitas Perjuangan
Tasikmalaya
6
Tujuan
Kompetensi
Indikator Rata-rata %
Karakter
Entrepreneur
- Ketekunan 61
- Keuletan 45
- Etika kerja yang kuat 47
- Sikap positif 65
- Kecerdikan 56
- Disiplin diri 52
- Jujur 53
- Kreatif dan onovatif 58
- dapat mengambil
resiko
65
Rata-rata % 55,77
Data Hasil Studi Pendahuluan Karakter
entrepreneur
mahasiswa Institut Agama Islam Tasikmalaya
Tujuan
Kompetensi
Indikator Rata-rata %
Karakter
Entrepreneur
- Ketekunan 53
- Keuletan 58
- Etika kerja
yang kuat
65
- Sikap positif 46
- Kecerdikan 53
- Disiplin diri 62
- Jujur 67
- Kreatif dan
onovatif
48
- dapat
mengambil
resiko
50
Rata-rata % 55,77
Data Hasil Studi Pendahuluan Karakter entrepreneur
mahasiswa Universitas Perjuangan Tasikmalaya
7. 2. Gambaran model pembelajaran kewirausahaan
konvensional dalam membina karakter entrepreneur
1
Pada umumnya
lebih difokuskan
hanya pada teori
mengenai konsep
kewirausahaan
2
Penempatan
semester mata
kuliah
kewirausahaan
yang tidak sama
setiap program
studi
3
Pemetaan mata
kuliah satu dan
lainnya minim
integrasi atau
berdiri sendiri,
4
Mayoritas dosen
menetapkan
tujuan
pembelajarannya
pada kemampuan
merancang
rencana bisnis
5
Bahan
pembelajaran
menggunakan
sumber literatur
referensi masing-
masing dosen
Presentation title 7
8. 2. Gambaran model pembelajaran kewirausahaan
konvensional dalam membina karakter entrepreneur
6
kegiatan
pembelajaran yang
terjadi masih
seputar mayoritas
mengamati paparan
materi, diskusi,
menyampaikan hasil
pembelajaran, dan
evaluasi tertulis
7
kegiatan
pembelajaran di
kelas masih
cenderung
berbentuk klasikal
teori, diskusi,
menyampaikan hasil
pembelajaran, dan
valuasi tertulis
8
metode
pembelajaran
yang digunakan
yaitu klasikal
teori, diskusi, dan
pendekatan
proyek
9
alat pembelajaran
menggunakan
komputer / media
digital dan buku /
kertas kerja
10
evaluasi
pembelajaran
berupa ujian
tertulis teori dan
ujian praktik
presentasi
Presentation title 8
9. 1
Analisis Kebutuhan Pengembangan
Model
2
Rancangan Model Awal (Versi I)
internalisasi nilai karakter kinerja
berbasis paradigma Effective Citizen
Model
3. Model hipotetik
internalisasi nilai
karakter kinerja yang
efektif dalam membina
karakter entrepreneur
berbasis paradigma
Effective Citizen Model
9
Presentation title
10. Bagan Draft Awal Model internalisasi nilai karakter kinerja ini adalah membina karakter entrepreneur
mahasiswa
Presentation title 10
11. Berdasarkan desain awal (draft) model
Internalisasi Karakter Kinerja tersebut,
pengembangan model Internalisasi Karakter
Kinerja untuk membina karakter entrepreneur
mahasiswa, maka disusun model Internalisasi
Karakter Kinerja sebagai berikut:
Presentation title 11
12. Review Ahli
Pendahuluan : ahli menyarankan untuk tidak berfokus
pada menggalai pengatahuan saja. Tetapi dapat
meningkatkan minat para mahasiswa untuk memilih
wirausaha sebagai salah satu pilihan karir selain
menajadi pegawai negeri sipil (PNS) yang selama ini
menjadi pilihan favorit. Model internalisasi karakter
kinerja berbasis paradigma Effective Citizen Model
dapat mengarahkan sikap, perilaku, minat dan motivasi
serta pola pikir mahasiswa menajadi seorang
entrepreneur sejati. Mahasiswa merupakan calon
lulusan terdidik (intelektual) yang perlu didorong dan
ditumbuhkan niat serta motivasi untuk berwirausaha
(entrepreneurial intension) mengingat persaingan dunia
bisnis saat ini dan masa mendatang lebih
mengandalkan pengetahuan (knowledge).
Presentation title 12
13. Review Ahli
Dalam penyusunan materi, ahli mengharapkan
adanya penyampaian topik apa saja yang akan
dibahas.
Presentation title 13
14. Review Ahli
Kegiatan inti, yang terdiri dari beberapa langkah
pembelajaran, yaitu: Langkah Pertama: Komunitas
pembelajaran etika. Langkah Kedua: Belajar
sendiri (Self Study). Langkah Ketiga: Belajar pada
yang lain (Other-Study). Langah Keempat:
Pembuktian/Presentasi Publik. Pada Langkah ketiga
mahasiswa tidak hanya belajar dari ahli yang
didatang oleh dosen pengampu melalui visiting
lecturer saja, akan tetapi membawa mahasiswa
melalui program magang di perusahaan tertentu
yang di tunjuk lembaga.
Presentation title 14
15. Presentation title 15
Bagan Desain Versi II (Draft) Model internalisasi nilai
karakter kinerja berbasis paradigma Effective Citizen
Model untuk membina karakter entrepreneur mahasiswa.
17. 4. Model internalisasi nilai karakter kinerja yang efektif dalam
membina karakter entrepreneur berbasis paradigma Effective
Citizen Model
17
Peningkatan nilai karakter entreupreneur yang ditunjukkan
oleh hasil analisis data setelah menggunakan treatment
berupa model internalisasi nilai karakter kinerja berbasis
paradigma Effective Citizen Model, dari hasil tersebut
disimpulkan bahwa model yang ditelah dikembangkan
efektif untuk membina karakter entrepreneur mahasiswa.
Adapun hasilnya terlihat dari data sebagai berikut:
18. Tests of Normality
KELAS
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
POSTTEST KONTROL .137 30 .159 .956 30 .240
EKSPERIMEN .108 30 .200*
.972 30 .598
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Presentation title 18
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
POSTTEST Based on Mean 2.759 1 58 .102
Based on Median 2.736 1 58 .104
Based on Median and with
adjusted df
2.736 1 50.435 .104
Based on trimmed mean 2.753 1 58 .102
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
POSTTEST Equal variances
assumed
2.759 .102 -8.622 58 .000 -126.400 14.661 -155.746 -97.054
Equal variances not
assumed
-8.622 51.438 .000 -126.400 14.661 -155.826 -96.974
Hasil survei tersebut sejalan dengan pandangan Hannon (2007) dan Kirby, (2004) bahwa para mahasiswa setelah lulus hanya untuk mencari kerja, bukan menciptaan lapangan kerja. Dengan demikian, tidak heran jika setiap tahun angka pengangguran semakin bertambah, karena pertumbuhan lapangan kerja tidak sebanding dengan laju pertumbuhan angka pencari kerja.
Berdasarkan fenomena diatas, terdapat ketidak sesuaian antara karakter kinerja dengan realita sosial kedepannya. Hal ini perlu dijembatani melalui pendidikan karakter kinerja para mahasiswa sehingga memiliki jiwa kemandirian termasuk kemandirian dalam berkerja. Dengan demikian, para lulusan perguruan tinggi terpaku pada paradigma menjadi job seeker atau pencari kerja, bukan job creator atau pencipta kerja (Laukanen, 2000). Setiap tahun beratus-ratus orang ingin bekerja dan mendapatkan pekerjaan, mereka berusaha mengajukan lamaran untuk menjadi pegawai. Namun ketersediaan lapangan pekerjaan berbanding terbalik dengan jumlah pencari kerja (Majdi, 2012). Padahal dengan kecerdasan intelektual yang dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi, yang disertai dengan ilmu yang diperolah selama kuliah, maka semua itu bisa menjadi sumber penciptaan lapangan kerja baru yang dapat memberikan income jauh melebihi apabila seseorang bekerja di instatsi tertentu (Bahri, 2019:29). Kemudian jika para sarjana muda ada keinginan melakukan inovasi-inovasi baru terhadap berbagai produk dan jasa, atau apabila lulusan perguruan tinggi bisa lebih kreatif dan inovatif, serta mau bekerja keras membangun berbagai macam usaha yang belum tergarap dan dikembangkan, maka lapangan kerja di Indonesia akan terbuka luas (Basrowi, 2014:77). Dengan adanya hal tersebut sarjana yang belum bekerja dapat membangun usaha sendiri, tidak menjadi pencari kerja namun mampu menciptakan lapangan kerja baru (Kabango & Okpara, 2010; Maas & Jones, 2017; Draycott & Rae 2011; Gibb, 2011).