LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMK
Nama Mahasiswa : Ririn Irianti
Alas Sekolah : SMA PGRI 2 Kajen
Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran
terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience,
Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya.
Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran.
Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran
oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan belajar,
sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri siswa yang bersangkutan.
Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian
tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan sendirinya.
No.
Masalah yang
telah diidentifikasi
(di salin dari
masalah yang
berada di LK1.1)
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
1 Sebagian besar
siswa kelas X
motivasi belajarnya
rendah.
Literature
A. Pengertian motivasi belajar.
1. Sardiman, AM (2015), Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, Cet.
IV; Jakarta: CV. Rajawali.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
keberlangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek dapat
tercapai.
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
literatur dan hasil wawancara, serta
dikonfirmasi melalui observasi dan
pengamatan dapat diketahui bahwa
penyebab masalah sebagian besar siswa kelas X
motivasi belajarnya rendah adalah:
1. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton
2. Guru belum merancang pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan.
B. Jenis-jenis Motivasi Belajar
1. Priyitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK
Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Motivasi Instrinsik
b. Motivasi ekstrinsik
C. Fungsi motivasi belajar.
1. Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Menurut Uno (2011), fungsi motivasi belajar adalah:
a. Menentukan penguatan belajar.
b. Memperjelas tujuan belajar.
c. Ketekunan belajar.
D. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
1. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Menurut Djamarah (2011), terdapat beberapa prinsip dasar yang
perlu diketahui dalam menimbulkan motivasi belajar pada siswa,
antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belajar.
b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik
dalam belajar.
c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman.
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
e. Motivasi dapat memupuk optimis dalam belajar.
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
1. . Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Menurut Slameto (2010), terdapat beberapa faktor yang dianggap
dapat mempengaruhi motivasi belajar pada siswa, antara lain
yaitu sebagai berikut:
3. Peserta didik tidak mendapat perhatian dari
kedua orang tua yang sibuk bekerja.
Saran Solusi:
1. Guru membuat metode pembelajaran yang
menarik yang akan membuat motivasi belajar
siswa naik, keinginan bekerja keras dan
berusaha menyelesaikan tugas hingga
selesai.
2. Memberi pelatihan kepada guru agar dapat
merancang pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
3. Berkomunikasi dengan orang tua agar
peserta didik lebih dapat perhatian orang tua.
a. Dorongan kognitif
b. Harga diri
c. Kebutuhan berafiliasi
2. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah
Volume 2 Nomor 4, 108-118 Desember 2017
Ridha Sabrina, Fauzi, M. Yamin (2017) Faktor-faktor penyebab
rendahnya motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran
matematika di kelas, yaitu:
a. Kemampuan siswa
b. Kondisi lingkungan siswa
c. Tata cara guru dalam membimbing siswa
F. Faktor Penyebab Motivasi Belajar Rendah
1. Ni Wayan Rai Pariadi, R. Dwi Jati Sajarun. Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa Kelas XI IPA Melalui Penerapan Model Cooperative
Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Materi Struktur Dan
Fungsi Tumbuhan. Jurnal Pendidikan dan Matematika Sains
Tahun III, No. 2, Desember 2015. Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA UGM.
Motivasi belajar siswa masih rendah disebabkan karena
pembelajaran masih bersifat monoton, banyak siswa
mengeluhkan bahwa pelajaran biologi merupakan salah satu
pelajaran yang rumit yang mereka dapatkan di sekolah, situasi
dan kondisi siswa saat belajar masih bersifat kompetitif.
2. Menurut Setiawan, A. (2016) Beberapa faktor yang menyebabkan
motivasi belajar siswa rendah adalah kurang dukungan dari
orang tua, guru atau lingkungan sekitar.
3. Luluatuz Zahiroh.
https://www.kompasiana.com/luluzahiroh9232/61afdb1962a70
4221740e0a3/motivasi-belajar-terhadap-hasil-belajar-siswa.
Artikel Kompas (2019) mengatakan motivasi belajar siswa
tergolong rendah disebabkan beberapa faktor internal atau
eksternal
4. Suri Yustini, Restesa Rahmayumita, Nurkhairo Hidayati. Video
dan Google Classroom: Sebuah Cara untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Pagaran Tapah, Riau.
Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi, 6 (2) Desember 2021.
https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bioed/article/view/2547
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang sifatnya
kompleks karena berkaitan dengan kehidupan dan makhluk
hidup. Pembelajaran biologi membutuhkan berbagai
keterampilan pemrosesan lisan dan tertulis, yang diharapkan
dapat menghasilkan kemampuan kognitif, psikomotor, dan
afektif yang baik (Nafisah, 2011; Simorangkir & Napitupulu,
2020).
Materi abstrak sering dijumpai dalam proses pembelajaran
biologi yang sedang berlangsung, sehingga materi tersebut
menjadi sulit untuk dipahami oleh siswa. Hal inilah yang menjadi
penyebab rendahnya motivasi siswa, terutama ketika guru
menggunakan metode ceramah yang seringkali sangat
membosankan (Listiyanto, 2015).
G. Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar
1. Sardiman, AM. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rajawali Press.
Menurut Sardiman (2016), terdapat beberapa upaya yang dapat
dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar pada siswa,
antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Memberi angka
b. Hadiah
c. Saingan/Kompetisi
d. Ego-involement
e. Memberi Ulangan
f. Mengetahui Hasil
g. Pujian
h. Hasrat untuk belajar
i. Minat
j. Tujuan yang diakui
Wawancara
1. Esty Budi Setiawan, S.Pd. Guru Biologi dan Waka Kurikulum
SMAN 1 Paninggaran.
Banyak hal yg menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa,
menurut saya antara lain :
1. Faktor lingkungan mungkinbisa krn tehnologi anak2 skrg suka
mainan Hp yg menyebabkan anak lupa belajar.
2. Faktor keluarga, mungkinbisa akibat dr permasalahan yg ada
dalam keluarganya shg anak tidak fokus utk belajar.
3. Faktor dari diri sendiri mungkinbisa krn anak tidak suka dg
pelajarannya,tidak suka dg gurunya dll.
Cara mengatasinya :
1. Adanya pembiasaan anak belajar tiap hari,kurangi penggunaan
Hp utk hal2 yg kurang penting.
2. Buat lingkungan keluarga yg menyenangkan shg anak nyaman
utk belajar.
3. Lakukanlah pembelajaran yg menyenangkan shg anak bisa
tertarik dg pelajarannya dan gurunya..
2. Ratih Kurniasih, S.Pd. Teman sejawat guru SMA PGRI 2 Kajen.
Kalau kita cermati motivasi pada siswa sendiri bisa berupa
motivasi intrinsik dari dalam diri sendiri dan motivasi ekstrinsik dari
luar diri anak, nah sebenarnya kalau dr pengalaman saya pribadi
keduanya saling berhubungan. Motivasi pd diri yg kurang dapat
disebabkan dr beberapa faktor antara lain mungkin dr lingkungan
belajar anak yg kurang menarik/tidak sesuai dengan kebutuhan
belajar anak itu sendiri yg menyebabkan minat belajarnya jd rendah,
atau mungkin karena kondisi kesiapan belajar siswa terganggu
karena emosi siswa masih belum tertata karena problem sesuatu
mungkin.
Sehingga sebagai seorang guru dri kondisi ini perlu yg namanya
mengecek kondisi anak dalam kesiapan dan kebutuhan belajarnya,
motivasi belajar ini bisa ditimbulkan dengan penyediaan pembelajaran
yg menarik yg berdiferensiasi sesuatu kebutuhan belajar siswa, dan
untuk menjaga kondisi agar emosi siswa tetap fokus dan bahagia
karena berpengaruh pd motivasi belajarnya mungkin dalam
pembelajaran bisa dilakukan icebreaking bu.
2 Sebagian besar
siswa kelas X minat
belajarnya rendah.
Literature
A. Pengertian minat belajar.
1. Poerwadarminto, W.J.S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Menurut Poerwadarminto (1985), secara etimologi dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai perhatian,
kesukaan (kecenderungan) kepada sesuatu keinginan. Minat
adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat timbul
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
literatur dan hasil wawancara, serta
dikonfirmasi melalui observasi dan
pengamatan dapat diketahui bahwa
penyebab masalah sebagian besar siswa kelas X
minat belajarnya rendah adalah:
1. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton
2. Guru belum merancang pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan.
dengan sendirinya, yang ditengarai dengan adanya rasa suka
terhadap sesuatu.
2. a
B. Unsur-unsur Minat Belajar
1. Baharuddin. 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Menurut Baharudin (2010), unsur-unsur yang terkandung dalam
minat belajar adalah sebagai berikut:
a. Perasaan
b. Perhatian
c. Motif
C. Jenis-jenis Minat Belajar
1. Suhartini, Dewi. 2001. Tesis: Minat Siswa Terhadap Topik-topik
Mata Pelajaran Sejarah dan Beberapa Faktor yang
Melatarbelakanginya (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Sekolah
Menengah Umum Negeri di Kota Bogor). Jakarta: Magister
Pendidikan Ilmu Sosial UPI
Menurut Suhartini (2001), berdasarkan sifatnya minat dapat
diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Minat personal
b. Minat situasional
c. Minat psikologikal
D. Indikator Minat Belajar
1. Safari. 2003. Indikator Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Menurut Safari (2003), minat belajar pada siswa dapat diketahui
melalui beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Perasaan senang.
b. Ketertarikan siswa
c. Perhatian siswa
d. Keterlibatan siswa
E. Minat Belajar Siswa Rendah
3. Peserta didik tidak mendapat perhatian dari
kedua orang tua yang sibuk bekerja.
4.
Saran Solusi:
1. Guru membuat metode pembelajaran yang
menarik yang akan membuat motivasi belajar
siswa naik, keinginan bekerja keras dan
berusaha menyelesaikan tugas hingga
selesai.
2. Memberi pelatihan kepada guru agar dapat
merancang pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
3. Penggunaan metode pembelajaran yang
bervariasi, sehingga siswa selalu tertarik
mengikuti pembelajaran.
4. Guru perlu berusaha meningkatkan minat
siswa dengan menemukan cara untuk
membuat pembelajaran menjadi relevan,
otentik, dan bermanfaat dalam kehidupan
siswa.
5. Guru dapat menggunakan minat belajar
tersebut sebagai motivator alami untuk
meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran.
6. Guru menggunakan media pembelajaran
yang menarik agar minat belajar siswa
menjadi tinggi.
1. Vandi Fernandez, Liza Fadillah Tunnisa, Nur Rahmatul Aulia,
Nurkhairo Hidayati. MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP
PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
POWERPOINT. Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan
Biologi (2021), 5 (1), 17-22
Peningkatan minat belajar siswa tidak terlepas dari cara pandang
siswa terhadap materi yang dipelajarinya dan mengaitkannya
atau menghubungkan kebermaanfaatannya untuk diri sendiri
dan lingkungan. Guru perlu berusaha meningkatkan minat siswa
dengan menemukan cara untuk membuat pembelajaran menjadi
relevan, otentik, dan bermanfaat dalam kehidupan siswa.
Kemudian guru dapat menggunakan minat tersebut sebagai
motivator alami untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran (Amjah, 2014).
F. Cara Menumbuhkan Minat Belajar
1. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta: Rineka Cipta.
Minat dapat timbul dengan didahului oleh suatu pengalaman.
Selain itu minat dapat ditumbuhkan dengan adanya rangsangan-
rangsangan dari suatu obyek (pelajaran) yang ada kaitannya
dengan kebutuhan dirinya. Menurut Slameto (1995), minat
belajar pada siswa dapat ditumbuhkan melalui hal-hal atau
tindakan sebagai berikut:
a. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi
b. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di
sekolah
c. Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana
d. Menumbuhkan bakat, sikap dan nilai
2. Sofyan, Nurbaeti. 2004. Skripsi : Hubungan antara Minat dan
Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA
pada SDN Labuang Baji I Makassar. Makassar: Universitas
Veteran Republik Indonesia.
Campbell (dalam Sofyan,2004:9) berpendapat: Bahwa usaha yang
dapat dilakukan untuk membina minat anak agar menjadi lebih
produktif dan efektif antara lain sebagai berikut:
1. Memperkaya ide atau gagasan.
2. Memberikan hadiah yang merangsang.
3. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif.
4. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling
secara sehat.
5. Mengembangkan fantasi.
6. Melatih sikap positif.
3. Asrianty Mas’ud, Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation. Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi.
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/bioeduin/article/downlo
ad/2925/1871
Seorang guru harus mampu menyajikan materi dengan
menerapkan model yang mampu mengubah suasana belajar
menjadi asyik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan
minat belajar siswa
Wawancara
1. Esty Budi Setiawan, S.Pd. Guru Biologi dan Waka Kurikulum
SMAN 1 Paninggaran.
Faktor penyebab rendahnya minat belajar siswa antara lain :
1. Salah pilih teman dalam pergaulan.
2. Anak tidak pny cita2 utk masa depan.
3. Anak beranggapan pokoknya brgkt sklh sj pasti naik kelas.
4. Anak memiliki masalah dalam lingkungan belajarnya.
Dampaknya :
1. Anak malas belajar
2. Anak tidak fokus dalam menerima pembelajaran.
Solusi :
1. Pilih temen yg bisa memotivasi belajar.
2. dari skrg disiapkan mau kemana setelah lulus sklh.
3. Sekolah yg rajin utk mendapatkan prestasi
4. Buat lingkungan belajar yg menyenangkan.
2. Ratih Kurniasih, S.Pd. Teman sejawat guru SMA PGRI 2 Kajen.
Rendahnya minat belajar siswa saya rasa kembali lagi karena
motivasi yg rendah yg bisa ditimbulkan karena kurang menariknya
lingkungan pembelajaran yg disediakan yg mungkin tidak sesuai
dengan kebutuhan belajar mereka, seperti misalkan anak dng gaya
belajar visual, namun guru menyediakan pembelajaran dengan sistem
ceramah nah ini kan membuat anak yg kinestetik maupun visual tidak
menyukainya sehingga mereka malas belajar, dan jelas dampaknya
mereka tidak dapat memahami materi dengan baik, nilai mereka jelas
belum bisa dikategorikan baik.
Solusinya ya perlunya assesmen diagnostik diawal sebelum
melaksanakan pembelajaran untuk memahami karakter dan kondisi
anak. Serta penyediaan pembelajaran yg berdiferensiasi sesuai
kebutuhan belajar murid.
3 Sebagian besar siswa
kelas X konsentrasi
dalam
pembelajarannya
rendah.
Literature
A. Pengertian konsentrasi belajar.
1. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009), konsentrasi belajar
adalah kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran.
Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar
maupun proses memperolehnya.
2. Aviana, dkk. "Pengaruh tingkat konsentrasi belajar siswa
terhadap daya pemahaman materi pada pembelajaran kimia di
SMA Negeri 2 Batang." Jurnal Pendidikan Sains Universitas
Muhammadiyah Semarang 3.1 (2015): 30-33.
Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses
perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai
sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang
terdapat dalam berbagai bidang studi.
B. Aspek-aspek Konsentrasi Belajar
1. Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar.
Surabaya: Prestasi Pustaka.
Menurut Nugroho (2007), konsentrasi belajar memiliki beberapa
aspek pendukung, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Pemusatan pikiran.
Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
literatur dan hasil wawancara, serta
dikonfirmasi melalui observasi dan
pengamatan dapat diketahui bahwa
penyebab masalah sebagian besar siswa kelas X
konsentrasi dalam pembelajarannya rendah
adalah:
1. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton
2. Kurangnya minat dan motivasi belajar yang
akan menyebabkan siswa mudah
terpengaruh pada hal-hal yang lebih menarik
perhatian ketika proses belajar berlangsung
3. Perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh
adanya konflik dengan pihak lain.
4. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan
berantakan
5. Peserta didik tidak dilibatkan secara
langsung dalam proses belajar mengajar
sehingga anak bersikap pasif yang membawa
pada perilaku impulsive dan menurunnya
konsentrasi belajar karena tidak dilibatkan
dalam proses pembelajaran.
Saran Solusi:
b. Motivasi
c. Rasa khawatir
d. Perasaan tertekan
e. Gangguan pemikiran
f. Gangguan kepanikan
g. Kesiapan belajar
2. Olivia Fridaram, dkk. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta
Didik dengan Bimbingan Klasikal Metode Cooperative Learning
Tipe Jigsaw.
https://ejournal.uksw.edu/jms/article/download/4076/1654/
Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang memengaruhi
konsentrasi, Adapun faktor internal misalnya: keadaan jasmani
dan rohani yang sehat,
tidak ada gangguan di dalam panca indera, tubuh dalam kondisi
fit, tidak sedang dalam
keadaan stress atau tertekan, dan memiliki ketenangan batin
dan emosi. Sedangkan
faktor ekternal misalnya: suasana lingkungan yang tenang,
terbebas dari polusi udara,
penerangan cukup, dan sarana prasarana yang memadai
(Ikawati, 2015).
C. Indikator Konsentrasi Belajar
1. Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya offset
Menurut Makmun (2003), konsentrasi belajar yang dilakukan
oleh siswa memiliki beberapa indikator atau ciri-ciri, yaitu
sebagai berikut:
a. Konsentrasi perhatian.
b. Sambutan lisan (verbal response)
c. Memberikan pernyataan
d. Menjawab
1. Guru mengkondisikan peserta didik agar
dapat siap meneriam pembelejaran, dengan
memberikan apersepsi sebelum dimulai
pembelajaran..
2. Memberi pelatihan kepada guru agar dapat
merancang pembelajaran yang aktif dan
menyenangkan.
3. Membuat pembelajaran yang menyenangkan
yang melibatkan peserta didik.
4. Buat proses pembelajaran yg menyenangkan.
5. Pembelajaran berorientasi kpd siswa, guru
berperan sebagai fasilitator.
6. Anak diberi kebebasan utk mengemukakan
pendapat
e. Sambutan psikomotorik
D. Faktor Penyebab Rendahnya Konsentrasi Belajar
1. Safari. 2003. Indikator Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Menurut Surya (2009), beberapa faktor yang dianggap dapat
mempengaruhi rendahnya konsentrasi belajar siswa antara lain,
yaitu sebagai berikut:
a. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran.
b. Timbulnya perasaan negatif seperti gelisah, tertekan, marah,
khawatir, takut, benci dan dendam.
c. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan.
d. Bersifat pasif dalam belajar.
e. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik.
f. Gangguan kebugaran jasmani.
2. Lidya Yohana, Lufri. Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan
Biologi.
https://spizaetus.nusanipa.ac.id/index.php/spizaetus/article/do
wnload/77/62
Permasalahan siswa dalam pembelajaran biologi diantaranya
seperti kurangnya motivasi, minat dan konsentrasi siswa dalam
belajar. Masalah ini dapat dilatarbelakangi oleh sikap negatif
terhadap guru, materi pelajaran, dan proses pembelajaran
(Budiyono, 2018)
Menurut Nugroho (2007), keberhasilan dalam berkonsentrasi
dalam belajar tergantung pada pribadi siswa masing-masing
karena yang dapat mengontrol diri dan mengesampingkan semua
hal yang dapat memberi pengaruh buruk pada konsentrasi
belajar adalah diri siswa itu sendiri.
E. Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar
1. Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar.
Surabaya: Prestasi Pustaka.
Menurut Nugroho (2007), terdapat berbagai strategi dan upaya
yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi dalam
belajar, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Kenali karakter
b. Pergunakan konsep reward dan punishment dalam belajar
c. Mengubah kebiasaan belajar
d. Persiapan sarana dan prasarana yang mendukung
Wawancara
1. Esty Budi Setiawan, S.Pd. Guru Biologi dan Waka Kurikulum
SMAN 1 Paninggaran.
Siswa yg kurang fokus dan konsentrasi dalam pembelajaran
mungkin bisa disebabkan krn :
1. Siswa tidak suka dg materi yg diajarkan
2. Guru dalam proses pembelajaran kurang menarik
3.Siswa dalam pembelajaran tidak diberi kebebasan utk
mengeksplor materi pembelajaran.
Solusi utk meningkatkan konsentrasi belajar :
1. Buat proses pembelajaran yg menyenangkan.
2. Pembelajaran berorientasi kpd siswa, guru berperan sebagai
fasilitator.
3. Anak diberi kebebasan utk mengemukakan pendapat.
Yang mempengaruhi konsentrasi belajar belajar siswa yg sangat
rendah :
2. Faktor lingkungan dalam keluarga, lingkungan sklh, masalah
pribadi.
2. Ratih Kurniasih, S.Pd. Teman sejawat guru SMA PGRI 2 Kajen.
Konsentrasi belajar rendah mMenurut saya ini hal yg wajar, dan
memang sering terjadi. Hal ini bisa disebabkan karena mereka
mungkin sudah jenuh, bosen, Lelah.
Solusinya bisa dilakukan ice breaking di awal pembelajaran dan
ditengah pembelajaran agar fokus anak tetap terjaga.
Yg mempengaruhi konsentrasi belajar rendah rendah kondisi ruang
belajar, situasi di dalam kelas.
1 sur 15

Contenu connexe

Similaire à LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf

Similaire à LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf(20)

FIX LK. 1.2 kelompok  3.docxFIX LK. 1.2 kelompok  3.docx
FIX LK. 1.2 kelompok 3.docx
Noprianti52 vues
Makalah y prian budi purwantoMakalah y prian budi purwanto
Makalah y prian budi purwanto
Yohanes Purwanto460 vues
Proposal ajirProposal ajir
Proposal ajir
Ahmad Ajir2.6K vues
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdfANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MTK_2021.pdf
LIDYANATALIAPASORONG12 vues
BAB I.docxBAB I.docx
BAB I.docx
MartinusOlaNedin3 vues
B nonoh b.indonesia repairedB nonoh b.indonesia repaired
B nonoh b.indonesia repaired
Ilham Muhit67 vues
Karya ilmiah nur sabaniahKarya ilmiah nur sabaniah
Karya ilmiah nur sabaniah
Operator Warnet Vast Raha 482 vues
Penelitian tindakan kelasPenelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas
Barkun Milanisti1.2K vues
lk-12-eksplorasi-penyebab-masalah.pdflk-12-eksplorasi-penyebab-masalah.pdf
lk-12-eksplorasi-penyebab-masalah.pdf
ThimoPanjaitan135 vues
Dasar dasar mipa ppt tuti resri yantiDasar dasar mipa ppt tuti resri yanti
Dasar dasar mipa ppt tuti resri yanti
Tuti Resri Yanti1.9K vues
PERMASALAHAN DALAM PTK.pptPERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
PERMASALAHAN DALAM PTK.ppt
RandiElpadri8 vues
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
rela eryd56 vues

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMA.pdf

  • 1. LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah pembelajaran peserta didik SMK Nama Mahasiswa : Ririn Irianti Alas Sekolah : SMA PGRI 2 Kajen Masalah pembelajaran adalah: Kesenjangan antara tujuan yang direncanakan dengan realisasi pencapaian oleh siswa. Tujuan pembelajaran terbagi pada dua hal yaitu capaian kompetensi (KD/TP) dan proses pencapaian kompetensi (proses belajar). Pada terminologi ABCD (Audience, Behavoir, Condition and Degree), maka B dan D merupakan representasi capaian kompetensi, sedangkan C adalah proses pencapaiannya. Identifikasi masalah adalah: proses menemukan kesenjangan yang terjadi pada siswa sebagaiaman definisi maslah pembelajaran. Eksplorasi penyebab masalah adalah: Mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Penyebab tersebut dapat bersumber dari metode yang diterapkan oleg guru, sarana prasarana pembelajaran, lingkungan belajar, sikap dan perilaku guru, lingkungan sosial dan keluarga, dan diri siswa yang bersangkutan. Penentuan penyebab masalah adalah: proses memilah dan menentukan penyebab yang paling dominan atas timbulnya kesenjangan pencapaian tujuan pembelajaran oleh siswa. Jika penyebab ini diatasi, maka harapannya penyebab lain yang tereksplorasi akan selesai dengan sendirinya. No. Masalah yang telah diidentifikasi (di salin dari masalah yang berada di LK1.1) Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah 1 Sebagian besar siswa kelas X motivasi belajarnya rendah. Literature A. Pengertian motivasi belajar. 1. Sardiman, AM (2015), Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar, Cet. IV; Jakarta: CV. Rajawali. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek dapat tercapai. Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan hasil wawancara, serta dikonfirmasi melalui observasi dan pengamatan dapat diketahui bahwa penyebab masalah sebagian besar siswa kelas X motivasi belajarnya rendah adalah: 1. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton 2. Guru belum merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
  • 2. B. Jenis-jenis Motivasi Belajar 1. Priyitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: a. Motivasi Instrinsik b. Motivasi ekstrinsik C. Fungsi motivasi belajar. 1. Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Menurut Uno (2011), fungsi motivasi belajar adalah: a. Menentukan penguatan belajar. b. Memperjelas tujuan belajar. c. Ketekunan belajar. D. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar 1. Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Menurut Djamarah (2011), terdapat beberapa prinsip dasar yang perlu diketahui dalam menimbulkan motivasi belajar pada siswa, antara lain yaitu sebagai berikut: a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar. b. Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar. c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar. e. Motivasi dapat memupuk optimis dalam belajar. f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar 1. . Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Menurut Slameto (2010), terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi motivasi belajar pada siswa, antara lain yaitu sebagai berikut: 3. Peserta didik tidak mendapat perhatian dari kedua orang tua yang sibuk bekerja. Saran Solusi: 1. Guru membuat metode pembelajaran yang menarik yang akan membuat motivasi belajar siswa naik, keinginan bekerja keras dan berusaha menyelesaikan tugas hingga selesai. 2. Memberi pelatihan kepada guru agar dapat merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 3. Berkomunikasi dengan orang tua agar peserta didik lebih dapat perhatian orang tua.
  • 3. a. Dorongan kognitif b. Harga diri c. Kebutuhan berafiliasi 2. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah Volume 2 Nomor 4, 108-118 Desember 2017 Ridha Sabrina, Fauzi, M. Yamin (2017) Faktor-faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa pada proses pembelajaran matematika di kelas, yaitu: a. Kemampuan siswa b. Kondisi lingkungan siswa c. Tata cara guru dalam membimbing siswa F. Faktor Penyebab Motivasi Belajar Rendah 1. Ni Wayan Rai Pariadi, R. Dwi Jati Sajarun. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPA Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together Pada Materi Struktur Dan Fungsi Tumbuhan. Jurnal Pendidikan dan Matematika Sains Tahun III, No. 2, Desember 2015. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UGM. Motivasi belajar siswa masih rendah disebabkan karena pembelajaran masih bersifat monoton, banyak siswa mengeluhkan bahwa pelajaran biologi merupakan salah satu pelajaran yang rumit yang mereka dapatkan di sekolah, situasi dan kondisi siswa saat belajar masih bersifat kompetitif. 2. Menurut Setiawan, A. (2016) Beberapa faktor yang menyebabkan motivasi belajar siswa rendah adalah kurang dukungan dari orang tua, guru atau lingkungan sekitar. 3. Luluatuz Zahiroh. https://www.kompasiana.com/luluzahiroh9232/61afdb1962a70 4221740e0a3/motivasi-belajar-terhadap-hasil-belajar-siswa. Artikel Kompas (2019) mengatakan motivasi belajar siswa tergolong rendah disebabkan beberapa faktor internal atau eksternal
  • 4. 4. Suri Yustini, Restesa Rahmayumita, Nurkhairo Hidayati. Video dan Google Classroom: Sebuah Cara untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Biologi Siswa SMAN 1 Pagaran Tapah, Riau. Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi, 6 (2) Desember 2021. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bioed/article/view/2547 Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang sifatnya kompleks karena berkaitan dengan kehidupan dan makhluk hidup. Pembelajaran biologi membutuhkan berbagai keterampilan pemrosesan lisan dan tertulis, yang diharapkan dapat menghasilkan kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif yang baik (Nafisah, 2011; Simorangkir & Napitupulu, 2020). Materi abstrak sering dijumpai dalam proses pembelajaran biologi yang sedang berlangsung, sehingga materi tersebut menjadi sulit untuk dipahami oleh siswa. Hal inilah yang menjadi penyebab rendahnya motivasi siswa, terutama ketika guru menggunakan metode ceramah yang seringkali sangat membosankan (Listiyanto, 2015). G. Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar 1. Sardiman, AM. 2016. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Menurut Sardiman (2016), terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar pada siswa, antara lain yaitu sebagai berikut: a. Memberi angka b. Hadiah c. Saingan/Kompetisi d. Ego-involement e. Memberi Ulangan f. Mengetahui Hasil g. Pujian
  • 5. h. Hasrat untuk belajar i. Minat j. Tujuan yang diakui Wawancara 1. Esty Budi Setiawan, S.Pd. Guru Biologi dan Waka Kurikulum SMAN 1 Paninggaran. Banyak hal yg menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa, menurut saya antara lain : 1. Faktor lingkungan mungkinbisa krn tehnologi anak2 skrg suka mainan Hp yg menyebabkan anak lupa belajar. 2. Faktor keluarga, mungkinbisa akibat dr permasalahan yg ada dalam keluarganya shg anak tidak fokus utk belajar. 3. Faktor dari diri sendiri mungkinbisa krn anak tidak suka dg pelajarannya,tidak suka dg gurunya dll. Cara mengatasinya : 1. Adanya pembiasaan anak belajar tiap hari,kurangi penggunaan Hp utk hal2 yg kurang penting. 2. Buat lingkungan keluarga yg menyenangkan shg anak nyaman utk belajar. 3. Lakukanlah pembelajaran yg menyenangkan shg anak bisa tertarik dg pelajarannya dan gurunya.. 2. Ratih Kurniasih, S.Pd. Teman sejawat guru SMA PGRI 2 Kajen. Kalau kita cermati motivasi pada siswa sendiri bisa berupa motivasi intrinsik dari dalam diri sendiri dan motivasi ekstrinsik dari
  • 6. luar diri anak, nah sebenarnya kalau dr pengalaman saya pribadi keduanya saling berhubungan. Motivasi pd diri yg kurang dapat disebabkan dr beberapa faktor antara lain mungkin dr lingkungan belajar anak yg kurang menarik/tidak sesuai dengan kebutuhan belajar anak itu sendiri yg menyebabkan minat belajarnya jd rendah, atau mungkin karena kondisi kesiapan belajar siswa terganggu karena emosi siswa masih belum tertata karena problem sesuatu mungkin. Sehingga sebagai seorang guru dri kondisi ini perlu yg namanya mengecek kondisi anak dalam kesiapan dan kebutuhan belajarnya, motivasi belajar ini bisa ditimbulkan dengan penyediaan pembelajaran yg menarik yg berdiferensiasi sesuatu kebutuhan belajar siswa, dan untuk menjaga kondisi agar emosi siswa tetap fokus dan bahagia karena berpengaruh pd motivasi belajarnya mungkin dalam pembelajaran bisa dilakukan icebreaking bu. 2 Sebagian besar siswa kelas X minat belajarnya rendah. Literature A. Pengertian minat belajar. 1. Poerwadarminto, W.J.S. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Menurut Poerwadarminto (1985), secara etimologi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan) kepada sesuatu keinginan. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat timbul Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan hasil wawancara, serta dikonfirmasi melalui observasi dan pengamatan dapat diketahui bahwa penyebab masalah sebagian besar siswa kelas X minat belajarnya rendah adalah: 1. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton 2. Guru belum merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
  • 7. dengan sendirinya, yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu. 2. a B. Unsur-unsur Minat Belajar 1. Baharuddin. 2010. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Menurut Baharudin (2010), unsur-unsur yang terkandung dalam minat belajar adalah sebagai berikut: a. Perasaan b. Perhatian c. Motif C. Jenis-jenis Minat Belajar 1. Suhartini, Dewi. 2001. Tesis: Minat Siswa Terhadap Topik-topik Mata Pelajaran Sejarah dan Beberapa Faktor yang Melatarbelakanginya (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Sekolah Menengah Umum Negeri di Kota Bogor). Jakarta: Magister Pendidikan Ilmu Sosial UPI Menurut Suhartini (2001), berdasarkan sifatnya minat dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut: a. Minat personal b. Minat situasional c. Minat psikologikal D. Indikator Minat Belajar 1. Safari. 2003. Indikator Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Menurut Safari (2003), minat belajar pada siswa dapat diketahui melalui beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai berikut: a. Perasaan senang. b. Ketertarikan siswa c. Perhatian siswa d. Keterlibatan siswa E. Minat Belajar Siswa Rendah 3. Peserta didik tidak mendapat perhatian dari kedua orang tua yang sibuk bekerja. 4. Saran Solusi: 1. Guru membuat metode pembelajaran yang menarik yang akan membuat motivasi belajar siswa naik, keinginan bekerja keras dan berusaha menyelesaikan tugas hingga selesai. 2. Memberi pelatihan kepada guru agar dapat merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 3. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi, sehingga siswa selalu tertarik mengikuti pembelajaran. 4. Guru perlu berusaha meningkatkan minat siswa dengan menemukan cara untuk membuat pembelajaran menjadi relevan, otentik, dan bermanfaat dalam kehidupan siswa. 5. Guru dapat menggunakan minat belajar tersebut sebagai motivator alami untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 6. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik agar minat belajar siswa menjadi tinggi.
  • 8. 1. Vandi Fernandez, Liza Fadillah Tunnisa, Nur Rahmatul Aulia, Nurkhairo Hidayati. MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT. Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2021), 5 (1), 17-22 Peningkatan minat belajar siswa tidak terlepas dari cara pandang siswa terhadap materi yang dipelajarinya dan mengaitkannya atau menghubungkan kebermaanfaatannya untuk diri sendiri dan lingkungan. Guru perlu berusaha meningkatkan minat siswa dengan menemukan cara untuk membuat pembelajaran menjadi relevan, otentik, dan bermanfaat dalam kehidupan siswa. Kemudian guru dapat menggunakan minat tersebut sebagai motivator alami untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran (Amjah, 2014). F. Cara Menumbuhkan Minat Belajar 1. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Minat dapat timbul dengan didahului oleh suatu pengalaman. Selain itu minat dapat ditumbuhkan dengan adanya rangsangan- rangsangan dari suatu obyek (pelajaran) yang ada kaitannya dengan kebutuhan dirinya. Menurut Slameto (1995), minat belajar pada siswa dapat ditumbuhkan melalui hal-hal atau tindakan sebagai berikut: a. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi b. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah c. Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana d. Menumbuhkan bakat, sikap dan nilai 2. Sofyan, Nurbaeti. 2004. Skripsi : Hubungan antara Minat dan Perhatian dengan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA pada SDN Labuang Baji I Makassar. Makassar: Universitas
  • 9. Veteran Republik Indonesia. Campbell (dalam Sofyan,2004:9) berpendapat: Bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk membina minat anak agar menjadi lebih produktif dan efektif antara lain sebagai berikut: 1. Memperkaya ide atau gagasan. 2. Memberikan hadiah yang merangsang. 3. Berkenalan dengan orang-orang yang kreatif. 4. Petualangan dalam arti berpetualangan ke alam sekeliling secara sehat. 5. Mengembangkan fantasi. 6. Melatih sikap positif. 3. Asrianty Mas’ud, Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation. Jurnal Program Studi Pendidikan Biologi. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/bioeduin/article/downlo ad/2925/1871 Seorang guru harus mampu menyajikan materi dengan menerapkan model yang mampu mengubah suasana belajar menjadi asyik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa Wawancara 1. Esty Budi Setiawan, S.Pd. Guru Biologi dan Waka Kurikulum SMAN 1 Paninggaran. Faktor penyebab rendahnya minat belajar siswa antara lain : 1. Salah pilih teman dalam pergaulan. 2. Anak tidak pny cita2 utk masa depan. 3. Anak beranggapan pokoknya brgkt sklh sj pasti naik kelas. 4. Anak memiliki masalah dalam lingkungan belajarnya. Dampaknya : 1. Anak malas belajar
  • 10. 2. Anak tidak fokus dalam menerima pembelajaran. Solusi : 1. Pilih temen yg bisa memotivasi belajar. 2. dari skrg disiapkan mau kemana setelah lulus sklh. 3. Sekolah yg rajin utk mendapatkan prestasi 4. Buat lingkungan belajar yg menyenangkan. 2. Ratih Kurniasih, S.Pd. Teman sejawat guru SMA PGRI 2 Kajen. Rendahnya minat belajar siswa saya rasa kembali lagi karena motivasi yg rendah yg bisa ditimbulkan karena kurang menariknya lingkungan pembelajaran yg disediakan yg mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan belajar mereka, seperti misalkan anak dng gaya belajar visual, namun guru menyediakan pembelajaran dengan sistem ceramah nah ini kan membuat anak yg kinestetik maupun visual tidak menyukainya sehingga mereka malas belajar, dan jelas dampaknya mereka tidak dapat memahami materi dengan baik, nilai mereka jelas belum bisa dikategorikan baik. Solusinya ya perlunya assesmen diagnostik diawal sebelum melaksanakan pembelajaran untuk memahami karakter dan kondisi anak. Serta penyediaan pembelajaran yg berdiferensiasi sesuai kebutuhan belajar murid.
  • 11. 3 Sebagian besar siswa kelas X konsentrasi dalam pembelajarannya rendah. Literature A. Pengertian konsentrasi belajar. 1. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009), konsentrasi belajar adalah kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. 2. Aviana, dkk. "Pengaruh tingkat konsentrasi belajar siswa terhadap daya pemahaman materi pada pembelajaran kimia di SMA Negeri 2 Batang." Jurnal Pendidikan Sains Universitas Muhammadiyah Semarang 3.1 (2015): 30-33. Konsentrasi belajar adalah pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi. B. Aspek-aspek Konsentrasi Belajar 1. Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi Pustaka. Menurut Nugroho (2007), konsentrasi belajar memiliki beberapa aspek pendukung, antara lain yaitu sebagai berikut: a. Pemusatan pikiran. Setelah dilakukan analisis terhadap kajian literatur dan hasil wawancara, serta dikonfirmasi melalui observasi dan pengamatan dapat diketahui bahwa penyebab masalah sebagian besar siswa kelas X konsentrasi dalam pembelajarannya rendah adalah: 1. Pembelajaran di dalam kelas masih monoton 2. Kurangnya minat dan motivasi belajar yang akan menyebabkan siswa mudah terpengaruh pada hal-hal yang lebih menarik perhatian ketika proses belajar berlangsung 3. Perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh adanya konflik dengan pihak lain. 4. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan 5. Peserta didik tidak dilibatkan secara langsung dalam proses belajar mengajar sehingga anak bersikap pasif yang membawa pada perilaku impulsive dan menurunnya konsentrasi belajar karena tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran. Saran Solusi:
  • 12. b. Motivasi c. Rasa khawatir d. Perasaan tertekan e. Gangguan pemikiran f. Gangguan kepanikan g. Kesiapan belajar 2. Olivia Fridaram, dkk. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dengan Bimbingan Klasikal Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw. https://ejournal.uksw.edu/jms/article/download/4076/1654/ Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang memengaruhi konsentrasi, Adapun faktor internal misalnya: keadaan jasmani dan rohani yang sehat, tidak ada gangguan di dalam panca indera, tubuh dalam kondisi fit, tidak sedang dalam keadaan stress atau tertekan, dan memiliki ketenangan batin dan emosi. Sedangkan faktor ekternal misalnya: suasana lingkungan yang tenang, terbebas dari polusi udara, penerangan cukup, dan sarana prasarana yang memadai (Ikawati, 2015). C. Indikator Konsentrasi Belajar 1. Makmun, Abin Syamsuddin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya offset Menurut Makmun (2003), konsentrasi belajar yang dilakukan oleh siswa memiliki beberapa indikator atau ciri-ciri, yaitu sebagai berikut: a. Konsentrasi perhatian. b. Sambutan lisan (verbal response) c. Memberikan pernyataan d. Menjawab 1. Guru mengkondisikan peserta didik agar dapat siap meneriam pembelejaran, dengan memberikan apersepsi sebelum dimulai pembelajaran.. 2. Memberi pelatihan kepada guru agar dapat merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. 3. Membuat pembelajaran yang menyenangkan yang melibatkan peserta didik. 4. Buat proses pembelajaran yg menyenangkan. 5. Pembelajaran berorientasi kpd siswa, guru berperan sebagai fasilitator. 6. Anak diberi kebebasan utk mengemukakan pendapat
  • 13. e. Sambutan psikomotorik D. Faktor Penyebab Rendahnya Konsentrasi Belajar 1. Safari. 2003. Indikator Minat Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Menurut Surya (2009), beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi rendahnya konsentrasi belajar siswa antara lain, yaitu sebagai berikut: a. Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran. b. Timbulnya perasaan negatif seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir, takut, benci dan dendam. c. Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan. d. Bersifat pasif dalam belajar. e. Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik. f. Gangguan kebugaran jasmani. 2. Lidya Yohana, Lufri. Spizaetus: Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi. https://spizaetus.nusanipa.ac.id/index.php/spizaetus/article/do wnload/77/62 Permasalahan siswa dalam pembelajaran biologi diantaranya seperti kurangnya motivasi, minat dan konsentrasi siswa dalam belajar. Masalah ini dapat dilatarbelakangi oleh sikap negatif terhadap guru, materi pelajaran, dan proses pembelajaran (Budiyono, 2018) Menurut Nugroho (2007), keberhasilan dalam berkonsentrasi dalam belajar tergantung pada pribadi siswa masing-masing karena yang dapat mengontrol diri dan mengesampingkan semua hal yang dapat memberi pengaruh buruk pada konsentrasi belajar adalah diri siswa itu sendiri. E. Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar 1. Nugroho, W. 2007. Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi Pustaka.
  • 14. Menurut Nugroho (2007), terdapat berbagai strategi dan upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi dalam belajar, antara lain yaitu sebagai berikut: a. Kenali karakter b. Pergunakan konsep reward dan punishment dalam belajar c. Mengubah kebiasaan belajar d. Persiapan sarana dan prasarana yang mendukung Wawancara 1. Esty Budi Setiawan, S.Pd. Guru Biologi dan Waka Kurikulum SMAN 1 Paninggaran. Siswa yg kurang fokus dan konsentrasi dalam pembelajaran mungkin bisa disebabkan krn : 1. Siswa tidak suka dg materi yg diajarkan 2. Guru dalam proses pembelajaran kurang menarik 3.Siswa dalam pembelajaran tidak diberi kebebasan utk mengeksplor materi pembelajaran. Solusi utk meningkatkan konsentrasi belajar : 1. Buat proses pembelajaran yg menyenangkan. 2. Pembelajaran berorientasi kpd siswa, guru berperan sebagai fasilitator. 3. Anak diberi kebebasan utk mengemukakan pendapat. Yang mempengaruhi konsentrasi belajar belajar siswa yg sangat rendah : 2. Faktor lingkungan dalam keluarga, lingkungan sklh, masalah pribadi.
  • 15. 2. Ratih Kurniasih, S.Pd. Teman sejawat guru SMA PGRI 2 Kajen. Konsentrasi belajar rendah mMenurut saya ini hal yg wajar, dan memang sering terjadi. Hal ini bisa disebabkan karena mereka mungkin sudah jenuh, bosen, Lelah. Solusinya bisa dilakukan ice breaking di awal pembelajaran dan ditengah pembelajaran agar fokus anak tetap terjaga. Yg mempengaruhi konsentrasi belajar rendah rendah kondisi ruang belajar, situasi di dalam kelas.