1. KONSEP MANAJEMEN
KELOMPOK 2
RESTU MONIKA ULINDARI
RIDWAN SUPRIMA
ZAHARA ASWARNI
MERRY ZEFNIATI
MUHAMMAD DAFIT
RANDES FAUZAN
VINA
HENDRA FAJRI
2. PENGERTIAN MANAJEMEN
Encyclopedia of the Social Science Manajemen adalah suatu proses di mana
pelaksanaan suatu tujan diselenggarakan dan diaawasi.
George R. Terry, Manajemen adalah sebuah proses yang khas, terdiri dari
kegiatan perencanaan, pengorganisasiaan, menggerakkan dan pengawasan yang
dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya yang lain
Parker Follet, memberikan batasan manajemen sebagai seni untuk melak ukan suatu
pekerjaan melalui orang-orang (the art getting think through people).
James A. F. Stoner, manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan anggota
organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan organisasi ang telah ditetapkan.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu
dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengendalian atas sumber daya, terutama SDM untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Ada tiga (3) hal pokok dalam manajemen : a)ada tujuan yang hendak dicapai;
b)tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain; c)kegiatan-kegiatan orang
lain tersebut harus dibimbing dan diawasi
3. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Fungsi manajemen adalah pengaturan
proses perusahaan dalam pengertian
keseluruhan
Fungsi manajemen terdiri atas:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Directing)
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
5. Pengawasan (Controlling)
4. A. FUNGSI PERENCANAAN
Perencanaan adalah penentuan serangkaian
tindakan berdasarkan pemilihan dari berbagai
alternatif data yang ada, dirumuskan dalam bentuk
keputusan yang akan dikerjakan untuk masa yang
akan datang dalam usaha mencapai tujuan yang
diinginkan.
Perencanaan memiliki beberapa bentuk, yaitu :
a. Sasaran
b. Kebijakan
c. Prosedur
d. Aturan
e. Program
5. Suatu perencanaan yang baik perlu memiliki
sifat-sifat, antara lain :
Rasional, artinya perencanaan dibuat berdasarkan
pemikiran serta perhitungan yang masak dan logis
sehingga memudahkan dalam pelaksanaannya
Fleksibel, artinya bahwa perencanaan harus selalu
dapat menyesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan yang ada, agar dapat diterapkan pada
tempat dan waktu tertentu
Kontinu, artinya perencaan harus dibuat secara
terus menerus.
6. Perencanaan manajemen yang baik harus
mampu menjawab Five W’s the How Question :
Tindakan apa yang harus dilaksanakan ( What action in
necessary)
Mengapa hel tersebut dilaksanakan ( Why must it to be
done)
Dimanakan hal tersebut dilaksanakan ( Where will it take
place)
Kapan hal tersebut dilaksanakan ( When will it take place)
Siapa yang akan melaksanakan ( Who will do it)
Bagaimana hal tersebut dilaksanakan ( How will do it)
7. Perencanaan yang baik memungkinkan perusahaan
memperoleh keuntungan sebagai berikut :
Mengurangi ketidakpastian (uncertainty) dimasa yang akan
datang karena segala sesuatu telah diperkirakan sebelumnya
Adanya perencanaan memungkinkan manajemen selalu
memfokuskan perhatian pada tujuan
Memperoleh tindakan yang terkoordinasi dengan baik dari
berbagai bagian dalam perusahaan karena adanya tujuan
Penentuan dan pemanfaatan metode kerja yang lebih efisien
dan efektif sehingga dapat mengurangi biaya yang harus
dikerluarkan perusahaan
Pendelegasian kekuasan untuk dapat bertindak lebih lancar,
karena adanya berbagai kebijakan, prosedur serta jadwal yang
telah ditentukan terlebih dahulu sehingga karyawan yang kurang
cakap sekalipun dapat melakukan tugasnya dengan baik
Perencanaan merupakan pedoman untuk melakukan
pengawasan karena perencanaan menghasilkan standar yang
dapat dipakai sebagai alat pengukur hasil kerja.
8. Proses perencanaan, yaitu
1. mengumpulkan fakta dan informasi yang berkaiatan
dengan situasi dan kondisi yang ada
2. menganalisis situasi dan maslah yang terlibat,
memperkirakan perkembangan di masa yang akan
datang
3. menetapkan tujuan dan hasil, sebagai pedoman untuk
sasaran yang dicapai,
4. mengembangkan alternatif untuk arah tindakan dan
memilih alternatif yang paling sesuai,
5. mengembangkan wahana untuk mengevaluasi
kemajuan, dan mencocokkan kembali pandangan
seseorang serentak dengan berlangsungnya
perencanaan.
9. B.FUNGSI PENGORGANISASIAN
Organisasi adalah kelompok orang yang
mempunyai kegiatan dan bekerja bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Organisasi bukanlah suatu tujuan, tetapi
sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Pengorganisasian adalah sebagai proses
menciptakan hubungan antara fungsi-fungsi,
personalia, dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan
yang harus dilaksanakan disatukan
dan diarahkan pada pencapaian tujuan
bersama.
10. Pengorganisasian meliputi langkah-langkah
atau usaha untuk :
(a) menetapkan struktur,
(b) menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan,
(c) memilih, menempatkan dan melatih keryawan,
(d) merumuskan garis kegiatan, dan
(e) membentuk sejumlah hubungan di dalam
organisasi dan kemudian menunjuk stafnya.
11. Tujuan Fungsi Tanggung
jawab
wewenang Pertanggung
jawaban
Hubungan antarkomponen organisasi
12. C.FUNGSI PENGARAHAN
Pengarahan dapat diartikan sebagai aspek
hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat bawahan untuk bersedia
mengerti dan menyumbangkan pikiran dan
tenaganya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi pengarahan dapat diartikan sebagai
tugas untuk membuat organisasi tetap hidup
dan untuk menciptakan kondisi yang
menumbuhkan minat kerja, kekuatan bertindak,
pemikiran yang imajinatif dan kelompok kerja
yang berkelanjutan.
13. Menurut Downey dan Erickson (1992),
pengarahan bertujuan untuk :
menentukan kewajiban dan tanggung jawab
menetapkan hasil yang harus dicapai
mendelegasikan wewenang yang diperlukan
menciptakan hasrat untuk berhasil
mengawasi agar pekerjaan benar-benar
dilaksanakan sebagaimana mestinya
14. James A.F. Stoner mendefiniskan
kepemimpinan manajerial sebagai suatu
proses memengaruhi aktivitas kelompok
yang ditujukan untuk pencapaian tujuan
tertentu.
Kepemimpinan pada dasarnya ada tiga
gaya, yaitu :
Kepemimpinan yang Otoriter (Authoritarian)
Kepemimpinan yang Kebebasan (laissez faire)
Kepemimpinan yang Demokratis (democratic)
15. D.FUNGSI KOORDINASI
Koordinasi merupakan daya upaya untuk menyelaraskan dan
menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Koordinasi
merupakan otak dalam batang dari keahlian manusia. Jika
seorang manajer menemukan kesulitan yang berkelanjutan
dalam koordinasi maka ia harus mencurigai kelemahan program
perencanaan. Pengorganisasian dan pengarahan.
Pengoordinasian berlangsung serentak dengan :
Penafsiran program, kebijakan, prosedur, dan praktik
Pengupayaan pertumbuhan dan perkembangan karyawan
Pembinaan hubungan dengan para karyawab dan sikap yang tetap
mengarah ke masa depan
Pengupayaan iklim untuk berhasil
Pengadaan arus informasi yang bebas, komunikasi tidak saja ke
bawah (pimpinan kepada bawahan) tetapi juga ke atas (bawahan
kepada pimpinan) dan ke samping (pada tingkat yang sama)
16. E. FUNGSI PENGAWASAN (CONTROLLING)
Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
mendeterminasi apa-apa yang telah dilaksanakan sesuai dengan
perencanaan yang ada dalam suatu kegiatan organisasi dengan
tujuan untuk segera mengetahui kemungkinan terjadinya
hambatan dan penyimpangan, sekaligus mengadakan koreksi
untuk memperlancar tercapainya tujuan.
Fungsi ini akan menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan dapat memberikan hasil yang diinginkan.
Pelaksanaan pengawasan meliputi kegiatan-kegiatan berikut :
Menentukan standar
Mengukur dan membandingkan hasil kerja terhadap standar
Memperbaiki penyimpangan, jika ada
17. MEKANISME KERJA DARI FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN
Informasi
Bsic Resources The 6
M's
1. Men/Manusia
2. Money/uang
3. Materials/Material
4. Machines/Mesin
5. Methods/metode
6. Market/pasar
Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
2 .Pengorganisasian
3 .Pengarahan
4 .Pengoordiansian
5 .Pengawasan
Tujuan
dan
sasaran
19. TINGKATAN MANAJEMEN
1. Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak berperan dalam menentukan kebijakan strategis
dan mempengaruhi jalannya perusahaan. Ia bertanggung jawab atas manajemen
bidang usaha dari perusahaan secara menyeluruh. Misal: Direktur, wakil direktur,
direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat puncak adalah
konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk
dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
2. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah memberi pengarahan kegiatan kepada manajer
bawahan atau dalam hal tertentu bisa juga kepada karyawan operasional. Jika
manajer puncak menetapkan kerbijaksanaan operasional dan pemecahan
masalah lingkungan organisasi maka manajer/ manajemen menengah
bertanggung jawab terhadap implementasi kebijaksanaan organisasi.
Manajemen menengah harus memiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya
keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer
bertanggung jawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu
tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
20. 3. Manajemen Bawah/Lini Pertama (Low
Management)
Manajemen Lini Pertama bertanggung jawab atas
pekerjaan orang lain (bawahannya) dan memberikan
pengarahan kepada mereka. Manager bertanggung
jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah
ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada
tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian
teknis, artinya keahlian yahng mencakup prosedur,
teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang
khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi,
mandor.
21. MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS
Manajemen agribisnis adalah suatu kegiatan dalam
bidang pertanian yang menerapkan manajemen
dalam melaksanakan fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pengarahan , dan fungsi
pengawasan dan pengendalian dengan
menggunakan sumber daya yang tersedia untuk
menghasilkan produk pertanian dan keuntungan
yang maksimal.
Manajer Agribisnis adalah seseorang yang
bertanggung jawab dalam kegiatan sektor pertanian
mulai dari subsistem hulu, subsistem usaha tani,
subsistem pengolahan, subsistem pemasaran
dansubsistem penyediaan jasa
22. KEKHUSUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
Menurut Downey dan Erickson (1992), beberapa hal yang
membedakan manajemen agribisnis dengan manajemen
lain yaitu :
• Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada
sektor agribisnis yaitu dari para produsen dasar sampai
ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis
perusahaan bisnis yang pernah dikenal di peradaban
• Besarnya jumlah pelaku agribisnis,
• Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha
tani
• Keanekaragaman skala usaha di sektor agribisnis
• Persaingan pasar yang ketat
23. Beberapa kekhususan manajemen agribisnis lainnya :
• Agribisnis yang berukuran kecil dan harus bersaing di pasar yang
relative bebas dengan penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang
lebih sedikit.
• Falsafah hidup tradisional yang dianut oleh para pekerja agribisnis
cendrung membuat agribisnis lebih kolot disbanding bisnis lainnya.
• Kenyataan badan usaha agribisnis cendrung berorientasi pada
masyarakat.
• Kenyataan bahwa agribisnis cendrung berorientasi pada masyarakat,
banyak di antaranya terdapat dikota kecil dan pedesaan, dimana
hubungan antar perorangan penting dan ikatan bersifat jangka panjang.
• Kenyataan bahwa agribisnis bahwa yang sudah menjadi industri
raksasa sekali pun sangat bersifat musiman.
• Agribisnis bertalian dengan gejala alam.
• Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena langsung
pada agribisnis.Misalnya harga gabah sangat dipengaruhi oleh
peraturan pemerintah.
24. PERAN MANAJER
Peranan yang dimainkan oleh manajer terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur
untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi,
serta peran sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan
perunding.
Manajer yang memimpin beberapa karyawan, biasanya memberikan
pelimpahan masalah kepada karyawannya berupa tugas-tugas
pekerjaan yang harus di selesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu,
seorang manajer harus mampu memberikan keputusan bagi tugas yang
telah dikerjakan oleh karyawannya demi terjaminnya mutu kerja yang
telah dijunjung bersama.
25. KETERAMPILAN MANAJER
Robert L.ktz pada tahun 1970 mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut
adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat
konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta
konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan
untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi
suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagaiproses
perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
26. 2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain
(humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu
dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif
harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif,
bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
27. 3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi
manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan
teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan
suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat
kursi, akuntansi dan lain-lai
28. MANAEMEN INTERNASIONAL
Pada dasarnya perusahaan multinasional atau multinational corporation
bisa didefinisikan sebagai perusahaan yang menjalankan kegiatan
bisnisnya lebih dari satu Negara. Kegiatan bisnis tersebut dapat meliputi
keseluruhan jenis kegiatan operasional, mulai dari produksi hingga
pemasaran, maupun salah satu dari kegiatan tersebut. Misalnya,
perusahaan tersebut meminjam dana dari perusahaan asing dan
menginvestasikan dalam perusahaan dalam negeri, maupun
perusahaan tersebut melakukan produksi untuk kemudian produknya
dipasarkan ke luar negeri dimana perusahaan tersebut memproduksi
produk tersebut. Karena ruang lingkup kegiatan perusahaan
multinasional lebih dari satu Negara, oleh karena itu salah satu
konsekuensi dari ruang lingkup kegiatannya tersebut, perusahaan
multinasional melibatkan aturan bisnis yang lebih dari satu Negara,
mungkin pula melibatkan sumber daya manusia yang lebih dari satu
Negara (lintas Negara dan lintas budaya), serta melakukan
pemasaraSSn ke konsumen yang lebih dari satu Negara.