SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
A M A L I A S E N J A , S . K E P . , N S
KUESIONER PRA SKRINING
PERKEMBANGAN (KPSP)
Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening
Developmental (R-PDQ)
• KPSP (R-PDQ) adalah praskrining yang dijawab
orangtua yang terdiri dari 105 pertanyaan dari
Denver Developmental Screening Test (DDST),
meskipun hanya subset pertanyaan yang diajukan
untuk setiap kelompok usia.
• Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau ada penyimpangan.
Manfaat KPSP (R-PDQ)
• Penambahan dan pengaturan bagian-bagian agar
menjadi lebih tepat usia
• Menyederhanakan penilaian orangtua
• Mempermudah perbandingan dengan norma-norma DDST
untuk profesional.
Cara Penggunaan KPSP (R-PDQ)
• Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang
digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak.
• Contoh :
Jika bayi berumur 7 bulan maka yang digunakan
adalah KPSP 6 bulan. Jika anak ini kemudian telah
berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
• Tentukan umur anak dengan menjadikannya
dalam bulan (Jika umur anak lebih dari 16 hari
dibulatkan menjadi 1 bulan)
• Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari
dibulatkan menjadi 4 bulan jika umur bayi 3 bulan
15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
• Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang
sesuai dengan umur anak: oranye (0-9 bulan), ungu
(9-24 bulan), emas (2-4 tahun), putih (4-6 tahun).
• KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu :
• Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak.
• Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?”
• Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP.
• Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara
perlahan-lahan ke posisi duduk”
• Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan
yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan
lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
• Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
• Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu
jawaban YA atau TIDAK.
• Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP (R-PDQ)
• Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang-
kadang)
• Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak
pernah)
• Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan
tahapan perkembangan (S)
• Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)
• Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan
baik.
• Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan
bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan
anak.
• Keterlibatan orangtua sangat baik dalam setiap
kesempatan stimulasi. Tidak perlu mengambil momen
khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari
yang terarah.
• Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu
• Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan
(M)
• Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN
(M)
• Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi
apa yang diberikan lebih sering .
• Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar
ketertinggalan anak.
• Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada
dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak
tersebut yang menghambat perkembangannya.
• Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar
KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
• Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang
pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk
KPSP yang sesuai umur anak
• Contoh : umur anak sekarang adalah 8
bulan 2 minggu, dan anak hanya bisa 7-8 YA.
Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat
menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan.
Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9
bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan
• Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami
ketertinggalan lagi.
• Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) =
7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak
atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang
• Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
• Jika anak mengalami ”penyimpangan”, jadwalkan
skrining tahap kedua dengan Denver II sesegera
mungkin.
• Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja
ALAT DAN BAHAN
• 1.Play gym 1
• 2. kue kering,kismis, 1 toples
• 3.manik manic 1 toples
• 4.selendang/sapu tangan 2 lbr
• 4. pensil dan kertas 1 set
• 5.kursi/meja 2 set
• 6.bola 4 buah
• 7.gelas/piring plastik 4 buah
• 8.kubus mainan uk 2.5-5 cm 4 buah
• 9.gambar binatang 4 lbr
• 10.gambar kotak warna 4 buah
• 11.sepatu 4 pasang
• 12.sepeda roda 3
• 13.panduan dan lembar KPSP : 10 lbr
FIELDTRIP
• Pelaksanaan tes KPSP dalam kelompok kecil 9 atau
10 kelompok
• Laporan akhir dan video
TAMBAHAN MATERI
DDST
• Pengertian DDST II
• Penilaian perkembangan anak perlu dilakukan
untuk menemukan apakah perkembangan anak
sudah sesuai normal atau belum. Penilaian
perkembangan pada anak salah satunya dapat
menggunakan Denver
• Developmental Skrinning Test (DDST). DDST adalah
suatu tes skrining terhadap kelainan
perkembangan anak dan bukan merupakan tes
diagnostik. DDST memenuhi semua persyaratan
yang diperlukan untuk
• metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan
cepat karena membutuhkan waktu sekitar 15-20
menit, selain itu juga dapat diandalkan dan telah
menunjukkan validitas yang tinggi (Hidayat, 2008).
• Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi.
• Revisi terakhir adalah DDST II yang merupakan hasil revisi dan
• standarisasi dari DDST dan DDST-R. DDST II terdiri atas 125 item
• perkembangan, semua tugas perkembangan disusun
berdasarkan urutan
• perkembangan dan dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek
personal
• sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus. Setiap tugas
• digambarkan dengan bentuk kotak persegi panjang yang
berurutan
• berdasarkan umur. Pada umumnya pada saat tes tugas yang
diperiksa
• hanya sekitar 25-30 tugas saja. DDST II ini dapat digunakan untuk
• skrining perkembangan anak berusia 0-6 tahun (Hidayat, 2008).
• Alat-alat yang diperlukan
• Pemeriksaan DDST II menurut Hidayat (2008)
memerlukan
• peralatan sebagai berikut :
• 1) Alat peraga : benang wol merah, kerincingan
dengan gagang kecil,
• boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan
pegangan,
• manik-manik, kubus (8 buah) warna merah-kuning-biru-
hijau
• masing-masing 2 buah, permainan anak-anak, botol
kecil berwarna
• bening dengan tutup berdiameter 2 cm, bola tenis,
lonceng kecil, dan
• kertas kosong, biskuit.
• 2) Lembar formulir DDST II
• 3) Ruangan beserta meja, kursi, tempat khusus
untuk bayi berbaring.
• 4) Buku petunjuk sebagai referensi yang
menjelaskan cara-cara
• melakukan tes dan cara penilaiannya.
• Skoring penilaian Tes
• Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II
menurut (Adriana, 2011), antara lain :
• 1) L = Lulus/ lewat, ditulis dengan P = Passed
Anak dapat melakukan item dengan baik, atau ibu
pengasuh
memberi laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak
dapat melakukannya.
• 2) G = gagal, ditulis dengan F = Fail
Anak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan
baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak
dapat melakukan dengan baik.
• Tak = tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No
Opportunity
• Anak tidak mempunyai kesempatan untuk
melakukan item karena ada hambatan. Misalnya,
anak yang tangan dominannya sedang diinfus
tidak dapat melakukan item yang berhubungan
dengan tangan. Skor ini hanya digunakan untuk
item yang ada kode
• L/Laporan orangtua atau pengasuh.
• 4) M = Menolak, ditulis dengan R = Refusal
Anak menolak melakukan tes karena faktor sesaat,
misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.
• Interpretasi nilai
Interpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi 2,
yaitu penilaian per item di masing-masing sektor.
Untuk selanjutnya dinilai menjadi nilai keseluruhan
dari keempat sektor dalam DDST II
1) Penilaian per item menurut Adriana (2011), yaitu :
• a) Penilaian Advanced (lebih)
• b) Penilaian Normal
• c) Penilaian Caution (waspada)
• d) Penilaian Delayed (terlambat)
• E) Penilaian No Opportunity
• Interpretasi DDST II
Ada tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut
Adriana (2011), yaitu :
• a) Normal
Jika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal 1
caution.
Rujukannya adalah lakukan skrining rutin.
• b) Curiga / Suspect
Jika didapatkan hasil dengan dua atau lebih caution,
dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed. Rujukannya
adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk
menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit,
atau kelelahan.
• Tidak stabil / Unstable
• Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih
delayed, dan/atau 2 atau lebih caution. Dalam hal
ini delayed atau caution harus disebabkan oleh
karena penolakan (refusal) bukan karena
kegagalan (fail). Rujukannya adalah lakukan uji
ulang 1-2 minggu kemudian.

More Related Content

What's hot (20)

Ikterus Neonatorum
Ikterus NeonatorumIkterus Neonatorum
Ikterus Neonatorum
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Mekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan NormalMekanisme Persalinan Normal
Mekanisme Persalinan Normal
 
ASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMALASKEB NIFAS NORMAL
ASKEB NIFAS NORMAL
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga BerencanaPenggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Program Keluarga Berencana
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Caput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematomaCaput succedaneum dan cephalhematoma
Caput succedaneum dan cephalhematoma
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 

Similar to KPSP-DDST

Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi TumbanggStimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi TumbanggSariIndah12
 
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspKuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspans.surya ans
 
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 TahunKuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 TahunUswatun Nisa
 
DENVER II.ppt
DENVER II.pptDENVER II.ppt
DENVER II.pptRubiy1
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.pptsaefulanwarpraja1
 
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGANNenggar Sesanti
 
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anakDenver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anakteguh72252
 
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen AnakTes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anakvetoileco
 
KPSP.pptx
KPSP.pptxKPSP.pptx
KPSP.pptxNurona1
 
Penjaringan anak sekolah fitri presentasi
Penjaringan anak sekolah fitri presentasiPenjaringan anak sekolah fitri presentasi
Penjaringan anak sekolah fitri presentasiKia Luwu
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxLestariSiti1
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.pptRiniWulandari60
 

Similar to KPSP-DDST (20)

Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi TumbanggStimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
Stimulasi, Deteksi & Intervensi Tumbangg
 
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpspKuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
Kuesioner pra-skrining-perkembangan-kpsp
 
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 TahunKuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Anak 0-6 Tahun
 
DENVER II.ppt
DENVER II.pptDENVER II.ppt
DENVER II.ppt
 
10. DDST.pdf
10. DDST.pdf10. DDST.pdf
10. DDST.pdf
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
 
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
(KPSP) KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN
 
MATERI DDTK.pptx
MATERI DDTK.pptxMATERI DDTK.pptx
MATERI DDTK.pptx
 
KPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptxKPSP DDST.pptx
KPSP DDST.pptx
 
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anakDenver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
Denver cara melakukan pengukuran tumbang pada anak
 
DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)DDST (tumbuh kembang anak)
DDST (tumbuh kembang anak)
 
ppt DDST II - BARU.ppt
ppt DDST II - BARU.pptppt DDST II - BARU.ppt
ppt DDST II - BARU.ppt
 
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen AnakTes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
Tes Pendengaran pada Anak Stase Departemen Anak
 
25 sdidtk
25 sdidtk25 sdidtk
25 sdidtk
 
KPSP.pptx
KPSP.pptxKPSP.pptx
KPSP.pptx
 
DDST.ppt
DDST.pptDDST.ppt
DDST.ppt
 
Penjaringan anak sekolah fitri presentasi
Penjaringan anak sekolah fitri presentasiPenjaringan anak sekolah fitri presentasi
Penjaringan anak sekolah fitri presentasi
 
Denver ii indonesia
Denver ii indonesiaDenver ii indonesia
Denver ii indonesia
 
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptxPPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
PPT Pemberdayaan perempuan Plombokan, Februari 2024 29-2-2024.pptx
 
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppttumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
tumbuh-kembang-pangan-dan-gizi.ppt
 

More from Amalia Senja

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theoryAmalia Senja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Amalia Senja
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiAmalia Senja
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anakAmalia Senja
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaAmalia Senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON Amalia Senja
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillAmalia Senja
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY Amalia Senja
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationAmalia Senja
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2Amalia Senja
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyAmalia Senja
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Amalia Senja
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Amalia Senja
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAmalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAmalia Senja
 

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

KPSP-DDST

  • 1. A M A L I A S E N J A , S . K E P . , N S KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)
  • 2. Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening Developmental (R-PDQ) • KPSP (R-PDQ) adalah praskrining yang dijawab orangtua yang terdiri dari 105 pertanyaan dari Denver Developmental Screening Test (DDST), meskipun hanya subset pertanyaan yang diajukan untuk setiap kelompok usia. • Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
  • 3. Manfaat KPSP (R-PDQ) • Penambahan dan pengaturan bagian-bagian agar menjadi lebih tepat usia • Menyederhanakan penilaian orangtua • Mempermudah perbandingan dengan norma-norma DDST untuk profesional.
  • 4. Cara Penggunaan KPSP (R-PDQ) • Bila anak berusia diantaranya maka KPSP yang digunakan adalah yang lebih kecil dari usia anak. • Contoh : Jika bayi berumur 7 bulan maka yang digunakan adalah KPSP 6 bulan. Jika anak ini kemudian telah berumur 9 bulan yang diberikan adalah KPSP 9 bulan.
  • 5. • Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan (Jika umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan) • Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan jika umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
  • 6. • Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak: oranye (0-9 bulan), ungu (9-24 bulan), emas (2-4 tahun), putih (4-6 tahun). • KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu : • Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak. • Contoh : “dapatkah bayi makan kue sendiri?” • Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. • Contoh : “pada posisi bayi anda terlentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan-lahan ke posisi duduk”
  • 7. • Baca dulu dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau ragu-ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan. • Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu. • Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK. • Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
  • 8. Interpretasi Hasil KPSP (R-PDQ) • Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang- kadang) • Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah) • Bila jawaban YA = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan perkembangan (S)
  • 9. • Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S) • Orangtua/pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik. • Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak. • Keterlibatan orangtua sangat baik dalam setiap kesempatan stimulasi. Tidak perlu mengambil momen khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari-hari yang terarah. • Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu
  • 10. • Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M) • Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M) • Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang diberikan lebih sering . • Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan anak. • Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter/dokter anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat perkembangannya. • Lakukan KPSP ulang setelah 2 minggu menggunakan daftar KPSP yang sama pada saat anak pertama dinilai.
  • 11. • Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak • Contoh : umur anak sekarang adalah 8 bulan 2 minggu, dan anak hanya bisa 7-8 YA. Lakukan stimulasi selama 2 minggu. Pada saat menilai KPSP kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan • Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
  • 12. • Bila setelah 2 minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7-8 jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit dengan fasilitas klinik tumbuh kembang • Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P) • Jika anak mengalami ”penyimpangan”, jadwalkan skrining tahap kedua dengan Denver II sesegera mungkin. • Rincilah jawaban TIDAK pada nomor berapa saja
  • 13. ALAT DAN BAHAN • 1.Play gym 1 • 2. kue kering,kismis, 1 toples • 3.manik manic 1 toples • 4.selendang/sapu tangan 2 lbr • 4. pensil dan kertas 1 set • 5.kursi/meja 2 set • 6.bola 4 buah • 7.gelas/piring plastik 4 buah • 8.kubus mainan uk 2.5-5 cm 4 buah • 9.gambar binatang 4 lbr • 10.gambar kotak warna 4 buah • 11.sepatu 4 pasang • 12.sepeda roda 3 • 13.panduan dan lembar KPSP : 10 lbr
  • 14. FIELDTRIP • Pelaksanaan tes KPSP dalam kelompok kecil 9 atau 10 kelompok • Laporan akhir dan video
  • 15. TAMBAHAN MATERI DDST • Pengertian DDST II • Penilaian perkembangan anak perlu dilakukan untuk menemukan apakah perkembangan anak sudah sesuai normal atau belum. Penilaian perkembangan pada anak salah satunya dapat menggunakan Denver • Developmental Skrinning Test (DDST). DDST adalah suatu tes skrining terhadap kelainan perkembangan anak dan bukan merupakan tes diagnostik. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk
  • 16. • metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat karena membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit, selain itu juga dapat diandalkan dan telah menunjukkan validitas yang tinggi (Hidayat, 2008).
  • 17. • Dalam perkembangannya DDST mengalami beberapa kali revisi. • Revisi terakhir adalah DDST II yang merupakan hasil revisi dan • standarisasi dari DDST dan DDST-R. DDST II terdiri atas 125 item • perkembangan, semua tugas perkembangan disusun berdasarkan urutan • perkembangan dan dibagi menjadi empat aspek, yaitu aspek personal • sosial, motorik kasar, bahasa, dan motorik halus. Setiap tugas • digambarkan dengan bentuk kotak persegi panjang yang berurutan • berdasarkan umur. Pada umumnya pada saat tes tugas yang diperiksa • hanya sekitar 25-30 tugas saja. DDST II ini dapat digunakan untuk • skrining perkembangan anak berusia 0-6 tahun (Hidayat, 2008).
  • 18. • Alat-alat yang diperlukan • Pemeriksaan DDST II menurut Hidayat (2008) memerlukan • peralatan sebagai berikut : • 1) Alat peraga : benang wol merah, kerincingan dengan gagang kecil, • boneka kecil dengan botol susu, cangkir plastik dengan pegangan, • manik-manik, kubus (8 buah) warna merah-kuning-biru- hijau • masing-masing 2 buah, permainan anak-anak, botol kecil berwarna
  • 19. • bening dengan tutup berdiameter 2 cm, bola tenis, lonceng kecil, dan • kertas kosong, biskuit. • 2) Lembar formulir DDST II • 3) Ruangan beserta meja, kursi, tempat khusus untuk bayi berbaring. • 4) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara • melakukan tes dan cara penilaiannya.
  • 20. • Skoring penilaian Tes • Ada beberapa skoring penilaian item pada tes DDST II menurut (Adriana, 2011), antara lain : • 1) L = Lulus/ lewat, ditulis dengan P = Passed Anak dapat melakukan item dengan baik, atau ibu pengasuh memberi laporan (tepat/dapat dipercaya) bahwa anak dapat melakukannya. • 2) G = gagal, ditulis dengan F = Fail Anak tidak dapat melaksanakan item tugas dengan baik, atau ibu/pengasuh memberi laporan anak tidak dapat melakukan dengan baik.
  • 21. • Tak = tak ada kesempatan, ditulis dengan NO = No Opportunity • Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Misalnya, anak yang tangan dominannya sedang diinfus tidak dapat melakukan item yang berhubungan dengan tangan. Skor ini hanya digunakan untuk item yang ada kode • L/Laporan orangtua atau pengasuh. • 4) M = Menolak, ditulis dengan R = Refusal Anak menolak melakukan tes karena faktor sesaat, misalnya mengantuk, lelah, dan menangis.
  • 22. • Interpretasi nilai Interpretasi nilai dalam DDST II terbagi menjadi 2, yaitu penilaian per item di masing-masing sektor. Untuk selanjutnya dinilai menjadi nilai keseluruhan dari keempat sektor dalam DDST II 1) Penilaian per item menurut Adriana (2011), yaitu : • a) Penilaian Advanced (lebih) • b) Penilaian Normal • c) Penilaian Caution (waspada) • d) Penilaian Delayed (terlambat) • E) Penilaian No Opportunity
  • 23. • Interpretasi DDST II Ada tiga interpretasi hasil skrining DDST II menurut Adriana (2011), yaitu : • a) Normal Jika didapatkan hasil tidak ada delayed, maksimal 1 caution. Rujukannya adalah lakukan skrining rutin. • b) Curiga / Suspect Jika didapatkan hasil dengan dua atau lebih caution, dan/atau terdapat 1 atau lebih delayed. Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian untuk menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, sakit, atau kelelahan.
  • 24. • Tidak stabil / Unstable • Jika didapatkan hasil dengan satu atau lebih delayed, dan/atau 2 atau lebih caution. Dalam hal ini delayed atau caution harus disebabkan oleh karena penolakan (refusal) bukan karena kegagalan (fail). Rujukannya adalah lakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian.