SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB III
                        METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Metodologi Penelitian

   1. Pengumpulan Data.
               Mendefinisikan masalah, mengumpulkan bahan dan data-data yang
        di perlukan. Memecah masalah dan mengelompokkan permasalahan untuk
        mempermudah dalam proses analisis.
               Data diperoleh dari penelitian sensor asap AF30, penulis
         menggunakan media uji yaitu ruangan dengan ukuran 3 x 4 x 3 meter.
         Kemudian dari ruangan tersebut penulis melakukan aktivitas merokok
         dengan jumlah perokok adalah 1 orang sebagai simulasi keadaan ada
         asap rokok. Kemudian didapat data sebagai berikut :


                               Tabel 3.1 Tabel Data Pengujian
                                                Konsentrasi       Keterangan
    No        Volume           Durasi Asap
                                                   Gas            H2O : CO2
    1     Asap tipis            5-10 detik         20%              80 : 20
    2     Asap sedang          10 – 20 detik     25 – 50%           60 : 40
    3     Asap Tebal            > 20 detik        > 50%           CO2 > 55%


   2. Analisa
               Menganalisa    masing-masing     subpermasalahan     yang      sudah
         didefinisikan dalam tahap awal. Tahap ini juga dianalisa kebutuhan
         sistem secara keseluruhan dan rinci.
3. Desain
              Dalam tahap ini hasil analisis dibuat pemodelan sistem, struktur
       program, struktur data, rancangan antar muka untuk masing-masing
       modul sistem dan juga rancangan secara keseluruhan dan rinci.



                       LCD 2 X 16             BUZZER



Sensor Asap                Micro Controler AT89S52                     KIPAS
   AF30



                           ALARM              LED

          Gambar 3.1 Desain Sistem Mikrokontroler Pendeteksi asap Rokok


              Sensor Asap AF30 mengubah besaran fisik mengubah asap rokok
      menjadi besaran elektrik berupa tegangan, yang menjadi masukan untuk
      sistem mikrokontroler AT89S52. Sedangkan keluaran dari mikrokontroler,
      yang tidak lain sebagai penanganan dini yaitu buzzer, kipas, lampu LED
      dan LCD.


  4. Coding
              Tahap selanjutnya adalah tahap pengkodean ke dalam bahasa
       pemrograman C++ dan Small Device C Compiler (SDCC), sebagai
       program penyunting teks (notepad++) berdasarkan kepada hasil
       rancangan secara keseluruhan dalam tahap desain.
5. Implementasi
          Setelah Prototype dinyatakan bebas dari kesalahan penulis
    mencoba memperlakukan program sesuai dengan sistem yang terjadi di
    dunia nyata.


6. Dokumentasi
          Dalam    tahap   ini   penyusun   melakukan   dokumentasi    atau
    pengumpulan dokumen untuk semua bahan, data-data, modul-modul
    yang telah selesai dikerjakan dari tahap awal sampai dengan tahap akhir
    pengerjaan yang berhubungan dengan sistem yang dikerjakan.
Diagram penelitian :

                                 Latar Belakang
                                 Permasalahan                   Studi Literatur

                               Merumuskan Masalah
                                dan Judul Penelitan


                               ANALISIS DATA


                                DESAIN SISTEM


                                     CODING


                                IMPLEMENTASI


                                DOKUMENTASI


                         Gambar 3.2 Metode Kerja Penelitian
                         Sumber : Suharsimi Arikunto, 1996: 4


3.2 Metode Pengumpulan Data
   3.2.1    Objek Penelitian

                  Dalam penelitian ini data diperoleh dari penelitian penulis
           langsung menggunakan sensor asap AF30 dan asap Rokok.
   3.2.2 Metode pengumpulan data
           1. Metode studi kepustakaan
              Pengambilan data yang diperoleh dari literatur buku adalah data-
              data yang menunjang tugas akhir, diantaranya:
              a. Indikator adanya asap rokok
              b. Proses deteksi sensor pada asap rokok
              c. Sistem kerja alat
              d. Pemprograman alat
2. Metode observasi
   Pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap
   objek penelitian. Peneliti melakukan observasi untuk mendapatkan
   sampel penelitian yaitu asap rokok dan sensor AF-30.
3. Perangkat yang digunakan
   Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
   1.   Rokok
   2.   Perangkat Robotika dan Sensor
   3.   Perangkat elektronika :
        a. AVO Meter
        b. Solder
        c. Tenol
        d. dll
   4.   Perangkat lain :
        a. Selotip
        b. Penghapus
        c. Cutter
        d. Alat tulis / Kapur sebagai penanda
        e. Papan Uji
   5.   Komputer           :
        a. Intel E2140 Processor
        b. DDR3 2 GB
        c. HDD Seagate 500 GB
        d. VGA ATI Radeon HD 6230
        e. Sound Altec Lansing
        f. Case 450 Watt
   6.   Software :

        a. Small Device C Compiler (SDCC)
        b. SPI Flash Programmer V 3.7
        c. Microsoft windows XP Professional SP3
3.2 Proses Penelitian Objek
    3.2.1   Penelitian Gas Asap Rokok
                    Gas Karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak
             memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
             sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang
             dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di
             hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang
             terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu
             ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian
             saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus
             pinggir (side – stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu
             perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi
             keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin
             (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat
             dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping
             kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah
             merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang
             diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang
             menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu
             melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau
             spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus
             maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses
             aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan
             terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki,
             di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
3.2.2   Metode Pendeteksian Sensor AF-30

        Rangkaian internal sensor AF-30




                    Gambar 3.3 Rangkaian Internal Sensor AF-30


         Rangkaian gambar 3.3 adalah rangkaian internal Sensor AF 30. Pada
         dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi
         keberadaan gas-gas yang dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas
         Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30 mempunyai tingkat sensitifitas
         yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut.


3.2.3   Proses Kerja Sensor
        Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut di udara
        (Hydrogen dan Ethanol) dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka
        sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor
        mendeteksi keberadaan gas-gas tersbut maka resistansi elektrik sensor
        akan turun seperti yang telah dibahas pada artikel lalu. Dengan
        memanfaatkan prinsip kerja dari sensor AF-30 ini, kandungan gas-gas
        tersebut dapat diukur. Gambar 3.4 adalah grafik tingkat sensitifitas
        sensor AF-30 terhadap kedua gas tersebut.
Gambar 3.4 Konsentrasi Senosr AF-30


Dari grafik pada gambar 3.4 dapat dilihat bahwa dengan mengukur
perbandingan antara resistansi sensor pada saat terdapat gas dan
resistansi sensor pada udara bersih atau tidak mengandung gas
tersebut (Rgas/Rair), dapat diketahui kadar gas tersebut. Sebagai
contoh jika resistansi sensor (RS) pada saat terdapat gas Hydrogen
adalah 1 KΩ dan resistansi sensor (RS) pada saat udara bersih adalah
10 KΩ maka :




               Rumus 3.1 Perbandingan Rgas dan Rair
Dari perhitungan rumus 3.1 serta menurut grafik pada gambar 3.4,
jika Rgas/Rair=0.1 maka konsentrasi gas Hydrogen pada udara adalah
sekitar 100ppm. Untuk mengetahui besarnya resistansi sensor (RS)
saat udara bersih dapat dihitung menggunakan rumus:



               Rumus 3.2 Resistansi Saat Udara Bersih


Sebagai contoh jika Vout pada saat udara bersih adalah 2,8V dan RL
yang digunakan adalah 10 KΩ maka dengan rumus diatas diperoleh
RS saat udara bersih (Rair) adalah 7857,14 Ω atau 7857 Ω. Dari hasil
perhitungan diatas diperoleh      RL=10 KΩ, RS saat udara bersih
(Rair)=7857Ω, dengan Vout saat udara bersih = 2,8V. Dengan melihat
grafik gambar 3.2 dan hasil perhitungan rumus 3.2, maka nilai Vout
untuk tiap-tiap nilai perbandingan Rgas/Rair dapat diketahui sehingga
tingkat konsentrasi dari gas tersebut juga diketahui pula. Misalnya
untuk gas Hydrogen dengan tingkat konsentrasi 10 ppm, dari grafik
gambar 3.4 Rgas/Rair ≈ 0,29 maka :
Rgas/Rair ≈ 0,29
Rair      = 7857O
Rgas      = Rair x (Rgas/Rair)
          = 7857Ω x 0,29
          = 2279Ω
       Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai Rgas pada saat
konsentrasi gas Hydrogen 10ppm. Karena Rgas adalah sama dengan
resistansi sensor (RS), maka berdasarkan nilai Rgas yang diperoleh
tersebut, maka dari rumus mencari nilai RS, nilai Vout pada saat
konsentrasi Hydrogen 10 ppm dapat diperoleh.
Rgas      = 2279 Ω
Vc        = 5V
RL        = 10K Ω
          = 5-Vout
          = 10K Ω
          = 2279Ω = Vout
Vout      = 4,072V


       Jadi nilai Vout pada saat sensor mendeteksi nilai konsentrasi
Hydrogen 10ppm adalah sebesar 4,072V. Dengan cara yang sama
dapat diperoleh nilai-nilai Vout untuk tiap-tiap tingkat konsentrasi gas
Hydrogen dan Ethanol sesuai dengan grafik gambar 3.4. Dari nilai-
nilai Vout tersebut didapatkan tabel perubahan nilai Vout. Jika Vout
kita umpankan kemodul ADC0809 maka diperoleh nilai digital dari
        Vout. Nilai keluaran dari ADC ini kemudian diolah menggunakan IC
        AT89S52 untuk ditampilkan hasilnya pada modul LCD.
               Pada saat kondisi udara bersih Vout telah menghasilkan
        tegangan sebesar 2,8V, maka jika Vout ini kita umpankan langsung ke
        modul ADC, maka keluaran hasil konversi kebentuk digital oleh
        modul ADC tidak bernilai 00H. Agar keluaran dari modul ADC0809
        bernilai 00H, maka sebelum Vout diumpankan kemodul ADC0809,
        nilai Vout dikurangi dahulu sebesar 2,8V.


3.2.4   Proses Penelitian
         Penelitian dilakukan dengan mencoba membuang asap rokok di
         dalam ruangan semi tertutup ukuran 3x4x3, kemudian meletakkan
         sensor AF30 di atas ruangan. Kemudian dilakukan pengukuran pada
         kaki-kaki sensor AF 30 dengan AVO Meter tentang tegangan yang
         keluar dari kaki-kaki sensor AF 30 sesuai dengan konsentrasi dari
         gas yang ada pada ruangan tersebut. Dapat dilihat pada gambar 3.5




              Ruangan 3x4x3       Sensor        Avometer


                  Gambar 3.5 Proses Penelitian Sensor Asap Rokok
  1. Konsentrasi Asap Rokok Rendah         = 0.5 – 1.5 Volt
  2. Konsentrasi Asap Rokok Sedang         = 1.6 – 3 Volt
  3. Konsentrasi Asap Rokok Tinggi         = 3.1 – 5 Volt
3.2.5   Jadwal Penelitian
           Penelitian ini penulis lakukan mulai bulan September minggu pertama
           hingga Oktober minggu kedua, dengan rincian seperti pada tabel 3.1


                                  Tabel 3.2 Jadwal Penelitian


                                                September           Oktober
           NO       Nama Kegiatan
                                         1       2     3        4   1     2
            1     Penentuan Judul
            2     Pencarian Referensi
            3     Pencarian Alat
            4     Proses Penelitian
            5     Proses Perancangan
            6     Uji Coba


   3.2.6   Bentuk Alat dan Cara Kerja
           Alat berada dalam kotak rangkaian, dimana rangkaian berisi dengan
           IC Mikrokontroller AT89S52 kemudian terdapat sensor yang
           ditempatkan pada sudut ruangan atau tengah ruangan, alat disertai
           dengan LCD sebagai indikator dan informasi, selain itu alat juga
           dilengkapi dengan alarm, dan dihubungkan dengan kipas buang,
           yang berfungsi akan membuang konsentrasi asap rokok dalam
           ruangan


3.3 Penentuan Proses Kerja

                Proses kerja adalah memfungsikan alat dalam mendeteksi asap
   rokok kemudian alat akan mengaktifkan alarm dan kipas buang, tergantung
   dari besarnya konsentrasi asap rokok dalam ruangan tersebut.
3.4 Penentuan Output

             Output yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah mengetahui ciri
   dan kandungan asap rokok, mencoba melakukan penelitian sensor terhadap
   asap rokok, mencoba pemasangan sensor kepada AVO Meter supaya dapat
   terukur   besarnya   tegangan   yang    dikeluarkan   dengan   perbandingan
   konsentrasi asap rokok dalam ruangan.

More Related Content

Similar to Bab iii andri

simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
Abe Anzer
 
Contoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa ciptaContoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa cipta
Zakiyul Mu'min
 
Publikasi 08.01.2392
Publikasi 08.01.2392Publikasi 08.01.2392
Publikasi 08.01.2392
Rahman Malang
 
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperMasalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
dwicahyanti7
 

Similar to Bab iii andri (20)

Sistem Kendali Suhu Ruangan dengan Metode PID Menggunakan LM35 dan Triac Be...
Sistem Kendali  Suhu Ruangan dengan Metode PID  Menggunakan LM35 dan Triac Be...Sistem Kendali  Suhu Ruangan dengan Metode PID  Menggunakan LM35 dan Triac Be...
Sistem Kendali Suhu Ruangan dengan Metode PID Menggunakan LM35 dan Triac Be...
 
alat pendeteksi asap rokok at89s52 in"UNSIQ 2012
alat pendeteksi asap rokok at89s52 in"UNSIQ 2012alat pendeteksi asap rokok at89s52 in"UNSIQ 2012
alat pendeteksi asap rokok at89s52 in"UNSIQ 2012
 
4271 13118-1-pb
4271 13118-1-pb4271 13118-1-pb
4271 13118-1-pb
 
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
simulasi-pemanas-ruang-menggunakan-sensor-ping-dan-lm35
 
Contoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa ciptaContoh proposal pkm karsa cipta
Contoh proposal pkm karsa cipta
 
Dermaga 1-4-7 ka-andal_bab_3
Dermaga   1-4-7 ka-andal_bab_3Dermaga   1-4-7 ka-andal_bab_3
Dermaga 1-4-7 ka-andal_bab_3
 
Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa Paper instrumen ssa
Paper instrumen ssa
 
B200 - WATER LEVEL CONTROLLER WITH PID
B200 - WATER LEVEL CONTROLLER WITH PIDB200 - WATER LEVEL CONTROLLER WITH PID
B200 - WATER LEVEL CONTROLLER WITH PID
 
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptxTraffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
Traffic Lights Infographics by Slidesgo.pptx
 
Pertemuan 10 Mikrotik dan IOT MQ-2 .pptx
Pertemuan 10 Mikrotik dan  IOT MQ-2 .pptxPertemuan 10 Mikrotik dan  IOT MQ-2 .pptx
Pertemuan 10 Mikrotik dan IOT MQ-2 .pptx
 
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
"Kendali Temperature Ruangan dengan PID Berbasis Arduino" Document B100-600
 
Alat detektor api
Alat detektor apiAlat detektor api
Alat detektor api
 
Publikasi 08.01.2392
Publikasi 08.01.2392Publikasi 08.01.2392
Publikasi 08.01.2392
 
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papperMasalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
Masalah dan batasan masalah dalam beberapa papper
 
Alat Pendeteksi Tingkat Stress Manusia ATMEGA8535
Alat Pendeteksi Tingkat Stress Manusia ATMEGA8535Alat Pendeteksi Tingkat Stress Manusia ATMEGA8535
Alat Pendeteksi Tingkat Stress Manusia ATMEGA8535
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
Sistem Kendali Temperatur Ruangan dengan TRIAC menggunakan metode PID berbasi...
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Dokumen b100 b600 project mandiri sistem kendali suhu menggunakan lm35, mosfe...
Dokumen b100 b600 project mandiri sistem kendali suhu menggunakan lm35, mosfe...Dokumen b100 b600 project mandiri sistem kendali suhu menggunakan lm35, mosfe...
Dokumen b100 b600 project mandiri sistem kendali suhu menggunakan lm35, mosfe...
 
perancangan pengukur detak jantung dan suhu tubuh berbasis arduino serta smar...
perancangan pengukur detak jantung dan suhu tubuh berbasis arduino serta smar...perancangan pengukur detak jantung dan suhu tubuh berbasis arduino serta smar...
perancangan pengukur detak jantung dan suhu tubuh berbasis arduino serta smar...
 

More from Andri Riyatno (14)

Awal
AwalAwal
Awal
 
Profil penulis
Profil penulisProfil penulis
Profil penulis
 
Pendadaran
PendadaranPendadaran
Pendadaran
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Tugas besar anper
Tugas besar anperTugas besar anper
Tugas besar anper
 
Bab iv andri
Bab iv andriBab iv andri
Bab iv andri
 
Proposal robot deteksi asap
Proposal robot deteksi asapProposal robot deteksi asap
Proposal robot deteksi asap
 
Curicullum Vitae
Curicullum VitaeCuricullum Vitae
Curicullum Vitae
 
Cover at
Cover atCover at
Cover at
 
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten WonosoboLap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
Lap. individu KPM’2012 in Kecamatan : Kepil, Pulosaren, Kabupaten Wonosobo
 
Sturktur organ
Sturktur organSturktur organ
Sturktur organ
 
Motto
MottoMotto
Motto
 
Bab i. pendahuluan
Bab i. pendahuluanBab i. pendahuluan
Bab i. pendahuluan
 
Cover analisis sistem informasi perkreditan
Cover analisis sistem informasi perkreditanCover analisis sistem informasi perkreditan
Cover analisis sistem informasi perkreditan
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Bab iii andri

  • 1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 1. Pengumpulan Data. Mendefinisikan masalah, mengumpulkan bahan dan data-data yang di perlukan. Memecah masalah dan mengelompokkan permasalahan untuk mempermudah dalam proses analisis. Data diperoleh dari penelitian sensor asap AF30, penulis menggunakan media uji yaitu ruangan dengan ukuran 3 x 4 x 3 meter. Kemudian dari ruangan tersebut penulis melakukan aktivitas merokok dengan jumlah perokok adalah 1 orang sebagai simulasi keadaan ada asap rokok. Kemudian didapat data sebagai berikut : Tabel 3.1 Tabel Data Pengujian Konsentrasi Keterangan No Volume Durasi Asap Gas H2O : CO2 1 Asap tipis 5-10 detik 20% 80 : 20 2 Asap sedang 10 – 20 detik 25 – 50% 60 : 40 3 Asap Tebal > 20 detik > 50% CO2 > 55% 2. Analisa Menganalisa masing-masing subpermasalahan yang sudah didefinisikan dalam tahap awal. Tahap ini juga dianalisa kebutuhan sistem secara keseluruhan dan rinci.
  • 2. 3. Desain Dalam tahap ini hasil analisis dibuat pemodelan sistem, struktur program, struktur data, rancangan antar muka untuk masing-masing modul sistem dan juga rancangan secara keseluruhan dan rinci. LCD 2 X 16 BUZZER Sensor Asap Micro Controler AT89S52 KIPAS AF30 ALARM LED Gambar 3.1 Desain Sistem Mikrokontroler Pendeteksi asap Rokok Sensor Asap AF30 mengubah besaran fisik mengubah asap rokok menjadi besaran elektrik berupa tegangan, yang menjadi masukan untuk sistem mikrokontroler AT89S52. Sedangkan keluaran dari mikrokontroler, yang tidak lain sebagai penanganan dini yaitu buzzer, kipas, lampu LED dan LCD. 4. Coding Tahap selanjutnya adalah tahap pengkodean ke dalam bahasa pemrograman C++ dan Small Device C Compiler (SDCC), sebagai program penyunting teks (notepad++) berdasarkan kepada hasil rancangan secara keseluruhan dalam tahap desain.
  • 3. 5. Implementasi Setelah Prototype dinyatakan bebas dari kesalahan penulis mencoba memperlakukan program sesuai dengan sistem yang terjadi di dunia nyata. 6. Dokumentasi Dalam tahap ini penyusun melakukan dokumentasi atau pengumpulan dokumen untuk semua bahan, data-data, modul-modul yang telah selesai dikerjakan dari tahap awal sampai dengan tahap akhir pengerjaan yang berhubungan dengan sistem yang dikerjakan.
  • 4. Diagram penelitian : Latar Belakang Permasalahan Studi Literatur Merumuskan Masalah dan Judul Penelitan ANALISIS DATA DESAIN SISTEM CODING IMPLEMENTASI DOKUMENTASI Gambar 3.2 Metode Kerja Penelitian Sumber : Suharsimi Arikunto, 1996: 4 3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini data diperoleh dari penelitian penulis langsung menggunakan sensor asap AF30 dan asap Rokok. 3.2.2 Metode pengumpulan data 1. Metode studi kepustakaan Pengambilan data yang diperoleh dari literatur buku adalah data- data yang menunjang tugas akhir, diantaranya: a. Indikator adanya asap rokok b. Proses deteksi sensor pada asap rokok c. Sistem kerja alat d. Pemprograman alat
  • 5. 2. Metode observasi Pengambilan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Peneliti melakukan observasi untuk mendapatkan sampel penelitian yaitu asap rokok dan sensor AF-30. 3. Perangkat yang digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Rokok 2. Perangkat Robotika dan Sensor 3. Perangkat elektronika : a. AVO Meter b. Solder c. Tenol d. dll 4. Perangkat lain : a. Selotip b. Penghapus c. Cutter d. Alat tulis / Kapur sebagai penanda e. Papan Uji 5. Komputer : a. Intel E2140 Processor b. DDR3 2 GB c. HDD Seagate 500 GB d. VGA ATI Radeon HD 6230 e. Sound Altec Lansing f. Case 450 Watt 6. Software : a. Small Device C Compiler (SDCC) b. SPI Flash Programmer V 3.7 c. Microsoft windows XP Professional SP3
  • 6. 3.2 Proses Penelitian Objek 3.2.1 Penelitian Gas Asap Rokok Gas Karbon monoksida (CO) adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja. Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja, yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream) akan tetap berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2 (oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan, di ari-ari pada wanita hamil.
  • 7. 3.2.2 Metode Pendeteksian Sensor AF-30 Rangkaian internal sensor AF-30 Gambar 3.3 Rangkaian Internal Sensor AF-30 Rangkaian gambar 3.3 adalah rangkaian internal Sensor AF 30. Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas yang dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30 mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. 3.2.3 Proses Kerja Sensor Jika sensor tersebut mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut di udara (Hydrogen dan Ethanol) dengan tingkat konsentrasi tertentu, maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi keberadaan gas-gas tersbut maka resistansi elektrik sensor akan turun seperti yang telah dibahas pada artikel lalu. Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor AF-30 ini, kandungan gas-gas tersebut dapat diukur. Gambar 3.4 adalah grafik tingkat sensitifitas sensor AF-30 terhadap kedua gas tersebut.
  • 8. Gambar 3.4 Konsentrasi Senosr AF-30 Dari grafik pada gambar 3.4 dapat dilihat bahwa dengan mengukur perbandingan antara resistansi sensor pada saat terdapat gas dan resistansi sensor pada udara bersih atau tidak mengandung gas tersebut (Rgas/Rair), dapat diketahui kadar gas tersebut. Sebagai contoh jika resistansi sensor (RS) pada saat terdapat gas Hydrogen adalah 1 KΩ dan resistansi sensor (RS) pada saat udara bersih adalah 10 KΩ maka : Rumus 3.1 Perbandingan Rgas dan Rair Dari perhitungan rumus 3.1 serta menurut grafik pada gambar 3.4, jika Rgas/Rair=0.1 maka konsentrasi gas Hydrogen pada udara adalah sekitar 100ppm. Untuk mengetahui besarnya resistansi sensor (RS) saat udara bersih dapat dihitung menggunakan rumus: Rumus 3.2 Resistansi Saat Udara Bersih Sebagai contoh jika Vout pada saat udara bersih adalah 2,8V dan RL yang digunakan adalah 10 KΩ maka dengan rumus diatas diperoleh
  • 9. RS saat udara bersih (Rair) adalah 7857,14 Ω atau 7857 Ω. Dari hasil perhitungan diatas diperoleh RL=10 KΩ, RS saat udara bersih (Rair)=7857Ω, dengan Vout saat udara bersih = 2,8V. Dengan melihat grafik gambar 3.2 dan hasil perhitungan rumus 3.2, maka nilai Vout untuk tiap-tiap nilai perbandingan Rgas/Rair dapat diketahui sehingga tingkat konsentrasi dari gas tersebut juga diketahui pula. Misalnya untuk gas Hydrogen dengan tingkat konsentrasi 10 ppm, dari grafik gambar 3.4 Rgas/Rair ≈ 0,29 maka : Rgas/Rair ≈ 0,29 Rair = 7857O Rgas = Rair x (Rgas/Rair) = 7857Ω x 0,29 = 2279Ω Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai Rgas pada saat konsentrasi gas Hydrogen 10ppm. Karena Rgas adalah sama dengan resistansi sensor (RS), maka berdasarkan nilai Rgas yang diperoleh tersebut, maka dari rumus mencari nilai RS, nilai Vout pada saat konsentrasi Hydrogen 10 ppm dapat diperoleh. Rgas = 2279 Ω Vc = 5V RL = 10K Ω = 5-Vout = 10K Ω = 2279Ω = Vout Vout = 4,072V Jadi nilai Vout pada saat sensor mendeteksi nilai konsentrasi Hydrogen 10ppm adalah sebesar 4,072V. Dengan cara yang sama dapat diperoleh nilai-nilai Vout untuk tiap-tiap tingkat konsentrasi gas Hydrogen dan Ethanol sesuai dengan grafik gambar 3.4. Dari nilai- nilai Vout tersebut didapatkan tabel perubahan nilai Vout. Jika Vout
  • 10. kita umpankan kemodul ADC0809 maka diperoleh nilai digital dari Vout. Nilai keluaran dari ADC ini kemudian diolah menggunakan IC AT89S52 untuk ditampilkan hasilnya pada modul LCD. Pada saat kondisi udara bersih Vout telah menghasilkan tegangan sebesar 2,8V, maka jika Vout ini kita umpankan langsung ke modul ADC, maka keluaran hasil konversi kebentuk digital oleh modul ADC tidak bernilai 00H. Agar keluaran dari modul ADC0809 bernilai 00H, maka sebelum Vout diumpankan kemodul ADC0809, nilai Vout dikurangi dahulu sebesar 2,8V. 3.2.4 Proses Penelitian Penelitian dilakukan dengan mencoba membuang asap rokok di dalam ruangan semi tertutup ukuran 3x4x3, kemudian meletakkan sensor AF30 di atas ruangan. Kemudian dilakukan pengukuran pada kaki-kaki sensor AF 30 dengan AVO Meter tentang tegangan yang keluar dari kaki-kaki sensor AF 30 sesuai dengan konsentrasi dari gas yang ada pada ruangan tersebut. Dapat dilihat pada gambar 3.5 Ruangan 3x4x3 Sensor Avometer Gambar 3.5 Proses Penelitian Sensor Asap Rokok 1. Konsentrasi Asap Rokok Rendah = 0.5 – 1.5 Volt 2. Konsentrasi Asap Rokok Sedang = 1.6 – 3 Volt 3. Konsentrasi Asap Rokok Tinggi = 3.1 – 5 Volt
  • 11. 3.2.5 Jadwal Penelitian Penelitian ini penulis lakukan mulai bulan September minggu pertama hingga Oktober minggu kedua, dengan rincian seperti pada tabel 3.1 Tabel 3.2 Jadwal Penelitian September Oktober NO Nama Kegiatan 1 2 3 4 1 2 1 Penentuan Judul 2 Pencarian Referensi 3 Pencarian Alat 4 Proses Penelitian 5 Proses Perancangan 6 Uji Coba 3.2.6 Bentuk Alat dan Cara Kerja Alat berada dalam kotak rangkaian, dimana rangkaian berisi dengan IC Mikrokontroller AT89S52 kemudian terdapat sensor yang ditempatkan pada sudut ruangan atau tengah ruangan, alat disertai dengan LCD sebagai indikator dan informasi, selain itu alat juga dilengkapi dengan alarm, dan dihubungkan dengan kipas buang, yang berfungsi akan membuang konsentrasi asap rokok dalam ruangan 3.3 Penentuan Proses Kerja Proses kerja adalah memfungsikan alat dalam mendeteksi asap rokok kemudian alat akan mengaktifkan alarm dan kipas buang, tergantung dari besarnya konsentrasi asap rokok dalam ruangan tersebut.
  • 12. 3.4 Penentuan Output Output yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah mengetahui ciri dan kandungan asap rokok, mencoba melakukan penelitian sensor terhadap asap rokok, mencoba pemasangan sensor kepada AVO Meter supaya dapat terukur besarnya tegangan yang dikeluarkan dengan perbandingan konsentrasi asap rokok dalam ruangan.