Dokumen tersebut membahas tentang analisis biaya volume dan laba yang menggambarkan hubungan antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual, volume penjualan, dan komposisi produk terhadap laba perusahaan. Dokumen ini juga menjelaskan konsep-konsep seperti titik impas, margin kontribusi, rasio margin kontribusi, dan faktor tuasan operasi.
2. DEFINISI
Suatu analisa yang menggambarkan bagaimana
perubahan biaya variabel, biaya tetap, harga
jual, volume penjualan dan bauran penjualan
akan mempengaruhi laba perusahaan.
Analisis ini mencakup studi tentang hubungan
diantara factor-factor berikut ini:
1. Harga jual produk
2. Volume atau tingkat aktivitas
3. Biaya variable per unit
4. Total Biaya tetap
5. Komposisi produk yang dijual
3. ASUMSI DAN KETERBATASAN
1. Biaya yang berkaitan dengan tingkat penjualan saat ini, telah
memisahkan elemen biaya varaibel dan biaya tetap
2. Biaya tetap senantiasa tetap selama periode yang diengaruhi oleh
keputusan manajemen yang telah diambil
3. Biaya variable berubah secara langsung (proportional)dengan
penjualan selama periode yang dipengaruhi oleh keputusan
manajemen
4. Dibatasi pada situasi dimana kondisi emonomi dan kondisi
lainnya dianggap stabil. Pada kondisi inflasi yang tinggi, misalnya
apabila sulit untuk memprediksi penjualan dan/atau biaya lebih
dari beberapa minggu kedepan, maka akan beresiko
menggunakan analisis impas (break even point) untuk
mengambil keputusan.
5. Analisis impas dan biaya-volume-laba merupakan pedoman
untuk mengambil keputusan. Analisis ini mampu menunjukkan
keputusan tertentu akan tetapi factor-factor lainnya, seperti
hubungan pelanggan dan karyawan, dapat mengarahkan pada
4. KONSEP MARGIN KONTRIBUSI
Margin Kontribusi Selisih antara
harga jual perunit dan biaya variabel
perunit besaran untuk menutup
biaya tetap dan memberikan
keuntungan perunit
5. CONTOH CONTRIBUTION MARGIN
Jumlah Perunit
Penjualan (800 VCD)
Biaya Variabel
Rp. 200.000.000
Rp. 120.000.000
Rp. 250.000
Rp. 150.000
Margin Kontribusi
Biaya Tetap
Rp. 80.000.000
Rp. 70.000.000
Rp. 100.000
Laba / Rugi Rp. 10.000.000
• Margin kontribusi perunit Rp. 100.000 menunjukkan
bahwa untuk setiap unit produk yang dibuat akan
menyumbang margin kontribusi sebesar Rp. 100.000
• Bagaimana jika VCD yang diproduksi hanya 1 unit ? 2
unit ?
6. Format perhitungan laba sebelumnya, juga berfaedah
sebagai alat perencanaan. Format ini memungkinkan
perusahaan memproyeksikan keuntungan pada setiap
tingkat aktivitas dalam kisaran relevan, misalnya :
perusahaan memproyeksikan tingkat penjualan VCD
sebanyak 1000 unit ?
7. Jumlah Perunit
Penjualan (1000 VCD)
Biaya variabel
Rp. 250.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 250.000
Rp. 150.000
Margin kontribusi
Biaya tetap
Rp. 100.000.000
Rp. 70.000.000
Rp. 100.000
Laba / Rugi Rp. 30.000.000
8. RASIO MARGIN CONTRIBUSI
Margin Contribusi dapat dinyatakan
dalam suatu persentase dari pendapatan
penjualan Rasio Margin Contribusi
Margin Kontribusi
RMC = ---------------------
Penjualan
Semakin tinggi RMC semakin baik !
Dapatkah anda menjelaskan analisisnya
?
9. RUMUS BEP
Perhitungan BEP dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Atas dasar Unit
2. Atas dasar sales dlm rupiah
Rumus BEP :
BEP = __FC__
P -VC
P = harga jual perunit
V = Biaya var perunit
FC= Biaya tetap
10. TUJUAN MENCARI TITIK
IMPAS :
Mencari tingkat aktivitas dimana
pendapatan = biaya
Menunjukkan suatu sasaran volume
penjualan menimal yang harus diraih
oleh perusahaan
Mengawasi kebijakan penentuan harga
Memungkinkan perusahaan mengetahui
apakah mereka beroperasi dekat / jauh
dari titik impas ?
11. KOMPUTASI TITIK IMPAS
Titik Impas dapat dinyatakan secara matematis
dengan persamaan :
Penjualan = Biaya
Dari contoh diatas dapat dicari BEP (dalam unit)
250.000 Q = 150.000 Q + 70.000.000 + 0
100.000 Q = 70.000.000
Q = 700 unit VCD
Dinyatakan dalam penjualan :
700 unit x Rp. 250.000
Rp. 175.000.000
12. KOMPUTASI TITIK IMPAS (LANJUTAN..)
BEP = Biaya Tetap : Margin Contribusi/unit
= Rp. 70.000.000 : Rp. 100.000
= 700 unit VCD
BEP = Biaya Tetap : Rasio margin contribusi
= Rp. 70.000.000 : 40%
= Rp. 175.000.000
14. TITIK IMPAS MULTI PRODUK
Analisis CPV dalam pengaturan produk tunggal cukup
mudah diterapkan, tetapi jika umumnya perusahaan tidak
hanya menjual 1 jenis produk tetapi lebih dari itu.
Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CPV lebih
tinggi dalam situasi multi produk, namun
pengoperasiannya tidak jauh berbeda dari analisis CPV
produk tunggal.
15. Contoh :
Adnan & Yuli Corp menawarkan 2 jenis mesin potong rambut manual
dan otomatis
Pengawas mampu memisahkan biaya tetap menjadi tetap
langsung dan umum. Biaya tetap langsung adalah biaya tetap
yang dapat ditelusur ke masing-masing produk dan akan
hilang jika produk tersebut tidak ada/tidak diproduksi
Manual Otomatis
Harga $ 400 $ 800
Estimasi penjualan 1200 unit 800 unit
Variabel cost/unit $ 325 $ 600
Biaya tetap
langsung
$ 30.000 $ 40.000
Total biaya tetap $ 96.250
16. RAMALAN PROYEKSI
Manual Otomatis Total
Penjualan $ 480.000 $ 640.000 $ 1.120.000
Total B. Variabel $ 390.000 $ 480.000 $ 870.000
MC $ 90.000 $ 160.000 $ 250.000
Biaya tetap
langsung
$ 30.000 $ 40.000 $ 70.000
Margin produk $ 60.000 $ 120.000 $ 180.000
biaya tetap umum $ 26.250
Laba operasi $ 153.750
17. Pemilik adnan & yuli Corp. cemas terhadap penambahan lini mesin potong
rumput otomatis ini dan ingin mengtahui : seberapa banyak masing-masing
model harus terjual untuk mencapai titik BEP/Impas?
Jawab :
Kembangan persamaan CPV untuk produk tunggal
BEP manual = Biaya tetap : CM = $ 30.000 : $ 75 = 400 unit
BEP otomatis = Biaya tetap : CM = $ 40.000 :$ 200 = 200 unit
Tetapi perhitungan ini hanya menutup biaya tetap lansung sebesar $ 70.000
sehingga dengan komposisi penjualan 400 unit manual dan 200 otomatis ini
akan menghasilkan kerugian $ 26.250 yaitu sebesar biaya tetap umum.
Buktinya :
Penjualan : manual = 400 unit x $ 400 = 160.000
Otomatis = 200 unit x $ 800 = 160.000 320.000
Biaya variabel: manual = 400 unit x $ 325 = 130.000
Otomatis = 200 unit x $ 600 = 120.000 250.000 -
Contribution margin 70.000
Biaya tetap total 96.250 -
Rugi 26.250
18. MARGIN OF SAFETY (MOS)
Kelebihan penjualan yang dianggarkan di atas volume
penjualan impas seberapa banyak penjualan boleh
turun sebelum perusahaan menderita kerugian
Menunjukkan tingkat resiko mendapatkan kerugian jika
terjadi kenaikan titik impas akibat suatu kondisi
19. RUMUS MOS
MOS = Penjualan (dianggarkan – BEP)
Persentase MOS = MOS : Penjualan
Jika perusahaan menganggarkan
penjualan 800 unit VCD
Maka MOS = 200.000.000 –
175.000.000
= Rp. 25.000.000
20. PT. OKKY PT. MAHARDIKHA
Jumlah % Jumlah %
Penjualan
Biaya variabel
Rp. 600.000
Rp. 450.000
100
75
Rp. 600.000
Rp. 300.000
100
50
Margin Kontribusi
Biaya Tetap
Rp. 150.000
Rp. 120.000
25 Rp. 300.000
Rp. 270.000
50
Laba Bersih Rp. 30.000 Rp. 30.000
Titik Impas
Rp. 120.000 : 25%
Rp. 270.000 : 50%
Margin Pengaman / MOS
(Penjualan – BEP)
Rp. 600.000 – Rp. 480.000
Rp. 600.000 – Rp. 540.000
Persentase MOS
Rp. 120.000 : Rp. 600.000
Rp. 60.000 : Rp. 600.000
Rp. 480.000
Rp. 120.000
20%
Rp. 540.000
Rp. 60.000
10%
21. TUASAN OPERASI
Tingkat pengeluaran biaya tetap di dalam sebuah
perusahaan
Bagi akuntan manajemen, tuasan operasi mengacu
kepada kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
kenaikan laba manakala volume penjualan berubah
22. KASUS TUASAN OPERASI
PT. OKKY PT. MAHARDIKHA
Jumlah % Jumlah %
Penjualan
Biaya variabel
Rp. 400.000
Rp. 240.000
100
60
Rp. 400.000
Rp. 120.000
100
30
Margin Kontribusi
Biaya Tetap
Rp. 160.000
Rp. 120.000
40 Rp. 280.000
Rp. 240.000
70
Laba Bersih Rp. 40.000 Rp. 40.000
23. PT. Mahardhika memiliki komposisi biaya tetap
lebih besar dibanding PT. Okky walaupun jumlah
biaya totalnya sama Rp. 360.000
Hal ini menggambarkan bagaimana dampak
komposisi biaya tetap dan biaya variabel yang
berbeda seperti ini ?
24. BAGAIMANA JIKA PENJUALAN NAIK 10% ?
APA YANG AKAN TERJADI ???
PT. OKKY PT. MAHARDIKHA
Jumlah % Jumlah %
Penjualan
Biaya variabel
Rp. 440.000
Rp. 264.000
100
60
Rp. 440.000
Rp. 132.000
100
30
Margin Kontribusi
Biaya Tetap
Rp. 176.000
Rp. 120.000
40 Rp. 308.000
Rp. 240.000
70
Laba Bersih Rp. 56.000 Rp. 68.000
Kenaikan laba PT OKKY
Rp. 16.000 : Rp. 40.000 = 40%
Kenaikan laba PT Mahardikha
Rp. 28.000 : Rp. 40.000 = 70%
25. KESIMPULAN :
Perusahaan dengan Tuasan operasi Tinggi (komposisi
biaya tetap lebih besar dari komposisi biaya variabel) akan
SANGAT PEKA terhadap perubahan LABA akibat adanya
perubahan VOLUME PENJUALAN
PT. Mahardikha punya Tuasan Operasi yang lebih besar
perubahan laba lebih besar akibat perubahan volume
penjualan 10%
26. FAKTOR TUASAN OPERASI
Margin Kontribusi
Faktor Tuasan Operasi = --------------------------
Laba Bersih
Faktor Tuasan Operasi adalah :
Suatu ukuran pada tingkat penjualan tertentu,
seberapa besar prosentase perubahan volume
penjualan akan mempengaruhi laba, dimana
manajemen berminat dalam pengukuran ini
untuk mementukan seberapa sensitif laba
terhadap perubahan penjualan.
27. Faktor Tuasan Operasi PT. Okky
Rp. 160.000 : Rp. 40.000 = 4
Maka Perubahan Penjualan :
4 x 10% = 40%
Faktor Tuasan Operasi PT. Mahardikha
Rp. 280.000 : Rp. 40.000 = 7
Maka Perubahan Penjualan :
7 x 10% = 70%
28. DAMPAK PAJAK
PENGHASILAN
Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak
memainkan peranan karena perusahaan tidak membayar
pajak bila tidak mendapatkan laba
Banyak perusahaan memilih menetapkan laba sasaran
mereka sebagai laba bersih setelah pajak dalam hal ini
pajak penghasilan dianggap sebagai biaya
29. Misal : Persentase Pajak = 15%
Laba bersih = Laba sebelum pajak – 15% x (laba sebelum pajak)
Laba bersih = 85% x laba sebelum pajak
Laba sebelum Pajak = Laba Besih : 85% atau
Laba sebelum Pajak = Laba Bersih : (1- % pajak) atau..
Pendapatan – Biaya = Laba Bersih setelah pajak : (1 - % pajak)