Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Jarkom Ardi prayoga 2019
1. MAKALAH IPADDRESS AND SUBNETTING
Disusun oleh:
ARDI PRAYOGA
15312573
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
BANDAR LAMPUNG
2019
2. A. Pengeritian IPAddress
IP Address (Internet Protocol Address) adalah nomor biner atau identitas numerik yang yang
dipakai disetiap komputer agar komputer tersebut dapat saling berhubungan. IP Address terdiri dari
4 blok angka desimal dimana angka tersebut tidak boleh melebihi nilai 255. Sebenarnya komputer
hanya mengirim dan menerima data dalam bentuk kode biner (hanya angka satu dan nol). IP
Address yang terdapat dalam komputer juga merupakan sebuah kode biner yang di terjemahkan
kedalam angka – angka .
Sebagai Contoh IP Address adalah :192.168.1.3 atau bisa juga dalam bentuk biner adalah :
11000000.10101000.00000001.00000011. IP Address memiliki 2 jenis yaitu IPv4 dan IPv6 . IPv4
atau IP versi 4 adalah IP yang memiliki panjang angka 32 bit sedangkan IPv6 atau IP versi 6 adalah
IP yang memiliki panjang angka 128 bit. Terbentuknya IPv6 karna antisipasi dari melonjak nya
pengguna internet dari hari ke hari untuk IPv4 bisa menampung host sebanyak 4.294.967.296
sedangkan IPv6 bisa menampung pangkat 4 dari IPv4.
B. Apa Fungsi IPAddress
1.IP Address digunakan sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan
Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang
tersebut. Dalam jaringan komputer pun berlaku hal yang sama yaitu alamat IP Address yang
unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device pada jaringan.
2.IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan
Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk
memudahkan pengiriman paket data, maka IP Address memuat informasi keberadaannya. Ada
rute yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
C. Jenis IPAddress
1.IP versi 4 (IPv4)
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari
4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh
dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
2.IP versi 6 (IPv6)
IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan kemampuan IPv4 yang hanya
menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di seluruh dunia, semakin banyaknya
pengguna jaringan internet dari hari ke hari di seluruh dunia IPv4 dinilai suatu saat akan
mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, untuk itulah IPv6 versi 128 bit
diciptakan. Dengan kemampuanya yang jauh lebih besar dari IPv4 dinilai akan mampu
menyediakan IP Address pada seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia yang
semakin hari semakin banyak.
3. Internet protocol versi 6 atau IPv6 ini terdiri dari 128 bit. IP ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah
host yang bisa ditampung bukan 4 kali dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296 pangkat 4,
jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.
Pembagian Kelas IPAddress
IP Address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP
Address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP Address sebanyak ini harus dibagi-bagikan
keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya,
IP Address harus dikelompokan dalam kelas-kelas.
IP Address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak
pada ukuran dan jumlah. IP Address kelas A jaringan. IP Address Kelas B digunakan untuk jaringan
berukuran besar dan sedang. IP Address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun
masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. IP Address Kelas D dan E juga
didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan
multicast, dan E untuk Eksperimental.
Pembagian kelas-kelas IP Address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari
suatu IP Address Setiap IP Address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan
Host ID (Indentitas Host dalam suatu jaringan). Masing-masing komputer atau router di suatu
jaringan Host ID nya harus unik dan harus berbeda dengan komputer yang lain.
4. 1. Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama : 0
Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)
Oktet pertama : 0 – 127
Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (0 dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network : 126
Jumlah IP Address : 16.777.214
IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP Address kelas
A misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID :113, Host ID = 46.5.6
5. 2. Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
2 bit pertama : 10
Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)
Oktet pertama : 128 – 191
Range IP Address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384
Jumlah IP Address : 65.534
Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit
selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
3. Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh (n = Net ID, h = Host ID)
3 bit pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)
Oktet pertama : 192 – 223
Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152
Jumlah IP Address : 254
Host ID adalah 8 bit terakhir, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang
masing-masing memiliki 256 IP Address Tiga bit pertama IP Address kelas C selalu berisi 111
dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.
4. Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
6. 4 Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte Inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast
Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur
sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP Address ini. Dalam multicasting tidak
dikenal network bit dan host bit.
5. Kelas E
Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental
Cara Setting ip adalah
Sebelum mengubungkan client dengan server di Bee Accounting anda perlu setting IP komputer
Server maupun Client.
Tujuannya agar koneksi tidak seting putus sambung saat menggunakan Bee karena ip komputer
server yang berubah-ubah (Jika terdapat koneksi pada tempat anda).
Untuk cara setting IP ikuti langkah berikut :
7. 1. Klik kanan icon network anda
– Jika anda menggunakan wifi icon akan berbentuk seperti sinyal / wifi
– Jika anda menggunakan kabel LAN icon akan berbrntuk seperti gambar berikut
2. Pilih “Open Network and Sharing Center”
8. 3. Lalu klik pada network yang anda gunakan
4. Lalu pilih “Details..”
– Untuk cara no 4 & 5 hanya di lakukan jika di tempat anda terdapat koneksi internet, jika tidak ada
langsung menuju step ke-6.
5. Lalu catat pada bagian IPv4 Address
– Pada step ini anda perlu mencatat IP anda dan Gateway anda, agar anda bisa tetap bisa terhubung
10. 7. Pilih / Double klik pada “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)”
8. Lalu pilih Pilih “Use the followong IP address“.
– Jika di tempat anda terdapat koneksi internet anda bisa isi IP anddress, Subnet mask dan Default
Geteway seperti yang tertera sebelumnya (pada no 5)
– Jika di tempat anda terdapat tidak terdapat koneksi internet anda bisa isi sesuai berikut :
IP Address : 192.168.1.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.1.1
dan untuk settingan client bisa isi sama seperti di atas hanya bisa IP addressnya saja, bisa di isi urut
192.168.1.3 dst.
11. – Jika sudah selesai klik OK
9. Pilih Ok lagi.
Komputer anda sudah tersetting ipnya.