SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Analisis Puisi Kesabaran Karya Chairil Anwar 
Kesabaran 
Karya Chairil Anwar 
Aku tak bisa tidur 
Orang ngomong, anjing nggonggong 
Dunia jauh mengabur 
Kelam mendinding batu 
Dihantam suara bertalu-talu 
Di sebelahnya api dan abu 
Aku hendak bicara 
Suaraku hilang, tenaga terbang 
Sudah! Tidak jadi apa-apa! 
Ini dunia enggan disapa, ambil perduli 
Keras membeku air kali 
Dan hidup bukan hidup lagi 
Kuulangi yang dulu kembali 
Sambil bertutup telinga, berpicing mata 
Menunggu reda yang mesti tiba
ANALISIS PUISI MENGGUNAKAN TEORI STRUKTURAL 
1. Struktur Bathin 
a. Tema 
Herman J. Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter 
yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa tema 
merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema 
(umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema 
dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh. 
Tema di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar yaitu tema sosial, karena 
menceritakan kehidupan sosial penyair yang kemugkinan besar berusaha sabar dalam 
menghadapi orang lain. 
b. Perasaan (Feeling) 
Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair 
yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”. 
Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar perasaannya yaitu perasaan penyair 
yang berusaha sabar dalam menghadapi hidup, ia tidak memperdulikan apapun yang orang 
katakan tentang dirinya. Ia lebih baik diam dan tidak berkomentar. 
c. Nada dan Suasana 
Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadap pembaca, beraneka 
ragam sikap yang sering digunakan oleh penyair, seperti yang dikemukakan oleh Herman J. 
Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, menyindir, atau 
bersikap lugas…”. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu, atau 
akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. 
Nada di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar Penulis berpendapat bahwa 
puisi tersebut bernada lugas, sebab penyair begitu lugas dalam mengemukakan bagaimana 
pengalamannya dalam bersabar. Puisi yang berjudul ‘Kesabaran’ mencerminkan bagaimana 
kelugasan penyair dalam mengemukakan pengalamannya, tidak bersikap menggurui. Hal ini 
disebabkan bahwa kesabaran adalah sesuatu yang sangat sakral, ada di dalam setiap diri 
manusia. 
Suasana di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar memberikan suasana pada 
pembaca, bahwa perasaan penyair sangat kuat dan ia tidak memikirkan apapun yang 
membuat ia sakit hati, ia akan bersabar dan tidak akan banyak berkomentar. Hal ini penulis
rasakan setelah membaca puisi tersebut, memberikan kesadaran bahwa apabila kita 
menghadapi masalah harus bersikap sabar dan yakin bahwa cobaan itu akan berlalu seiring 
berjalannya waktu. 
d. Amanat atau pesan 
Setelah memahami tentang tema, nada,dan perasaan yang terdapat dalam puisi 
tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam 
puisinya adalah tentang kesabaran, penyair ingin mengamanatkan bahwa kita harus bersabar 
dalam menghadapi masalah, sebab masalah pasti akan selalu datang. Maka dari itu, kita harus 
bersabar dan yakin bahwa suatu saat cobaan itu akan berlalu. 
2. Struktur fisik (Metode Puisi) 
a. Diksi (Pemilihan Kata) 
Penyair sangat cermat dalam memilih kata-kata sebab kata-kata yang ditulis harus 
dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di 
tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu. Oleh sebab itu, 
disamping memilih kata yang tepat, penyair juga mempertimbangkan urutan katanya dan 
kekuatan atau daya magis dari kata-kata tersebut. Kata-kata diberi makna baru dan yang tidak 
bermakna diberi makna menurut kehendak penyair. Karena begitu pentingnya kata-kata 
dalam puisi, maka bunyi kata juga dipertimbangkan secara cermat dalam pemilihannya. 
Karena pemilihan kata-kata mempertimbangkan berbagai aspek estetis, maka kata-kata yang 
sudah dipilih oleh penyair untuk puisinya bersifat absolut dan tidak bisa diganti dengan padan 
katanya, sekalipun maknanya tidak berbeda. Bahkan sekalipun unsur bunyinya hampir mirip 
dan maknanya sama, kata yang sudah dipilih itu tidak dapat diganti. Jika kata itu diganti akan 
mengganggu komposisi dengan kata lainnya dalam konstruksi keseluruhan puisi itu. 
Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar diksi atau pemilihan kata 
menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca meskipun dalam struktur kata 
tidak beraturan dan kurang sesuai dengan struktur kata pada umumnya. Misalnya: kata 
‘nggonggong’ dalam struktur kata pada umumnya bukan ‘nggonggong’ tetapi 
‘menggonggong’, namun penyair lebih memilih kata ‘nggonggong’ sebagai kata yang 
memiliki unsur orisinalitas atau private symbol sehingga menghasilkan poetic power.
b. Pengimajian 
Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata kongkret. Diksi yang dipilih 
harus menghasilkan pengimajian oleh karena itu kata-kata menjadi lebih kongkret seperti kita 
hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa. Pengimajian dapat dibatasi dengan 
pengertian: kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, 
seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris atau bait puisi itu seolah mengandung 
gema suara (imaji auditif), benda yang nampak (imaji visual), atau sesuatu yang bisa kita 
rasakan, raba, atau sentuh (imaji taktil). 
Pengimajian di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar yaitu sebagai berikut: 
- Aku tak bisa tidur (imaji taktil) 
- Orang ngomong, anjing nggonggong (imaji auditif) 
- Dunia jauh mengabur (imaji taktil) 
- Kelam mendiding batu (imaji taktil) 
- Dihantam suara bertalu-talu (imaji auditif) 
- Di sebelahnya api dan abu (imaji visual) 
- Aku hendak bicara (imaji taktil) 
- Suaraku hilang, tenagaku terbang (imaji taktil) 
- Sudah! tidak jadi apa-apa! (imaji taktil) 
- Ini dunia enggan disapa, ambil perduli (imaji taktil) 
- Keras membeku air kali (imaji visual) 
- Dan hidup bukan hidup lagi (imaji taktil) 
- Kuulangi yang dulu kembali (imaji taktil) 
- Sambil bertutup telinga, berpicing mata (imaji visual) 
- Menunggu reda yang mesti tiba (imaji taktil)
c. Kata Kongkret 
Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus 
diperkongkret, maksudnya ialah bahwa kata-kata itu dapat menyaran kepada arti yang 
menyeluruh. Seperti halnya pengimajian, kata yang diperkongkret ini juga erat hubungannya 
dengan penggunaan kiasan dan lambang. Jika penyair mahir memperkongkret kata-kata, 
maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang dilukiskan oleh 
penyair. Dengan demikian pembaca terlibat penuh secara bathin kedalam puisinya. Jika imaji 
pembaca merupakan akibat dari pengimajian yang diciptakan penyair, maka kata kongkret ini 
merupakan syarat atau sebab terjadinya pengimajian itu. Dengan kata yang diperkongkret, 
pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh 
penyair. 
Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar kata kongkret yang dipilih untuk 
melukiskan ia berusaha sabar dan mengabaikan orang-orang yang menggunjingnya atau 
membicarakannya ia menggunakan kata ‘Aku tak bisa tidur/Orang ngomong, anjing 
nggonggong/Dunia jauh mengabur/Kelam mendinding batu/Dihantam suara bertalu-talu/Di 
sebelahnya api dan abu’, kata kongkret yang dipilih untuk melukiskan ia berusaha berbicara 
namun ia tidak dapat berbicara dan akhirnya berusaha untuk tidak perduli ia menggunakan 
kata ‘Aku hendak bicara/Suaraku hilang, tenaga terbang/Sudah! tidak jadi apa-apa!/Ini 
dunia enggan disapa, ambil perduli’, kata kongkret yang dipilih untuk melukiskan ia sudah 
tahan dan kuat untuk menjalani hidup ia menggunakan kata ‘Keras membeku air kali/Dan 
hidup bukan hidup lagi’, kata kongkret yang dipilih untuk melukiskan bahwa ia akan terus 
bersabar dan yakin bahwa suatu saat nanti cobaan itu akan berlalu seiring berjalannya waktu 
ia menggunakan kata ‘Kuulangi yang dulu kembali/Sambil bertutup telinga, berpicing 
mata/Menunggu reda yang mesti tiba’. 
d. Bahasa Figuratif (Majas) 
Penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau berpigura sehingga disebut 
bahasa figuratif. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan 
banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan penyair 
untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung 
mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang. 
Bahasa figuratif dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksudkan 
penyair karena: 1) bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif, 2) bahasa 
figuratif adalah cara untuk menghasilkan imaji tambahan dalam puisi sehingga yang abstrak
menjadi kongkret dan menjadikan puisi lebih nikmat dibaca, 3) bahasa figuratif adalah cara 
menambah intensitas perasaan penyair untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair, 4) 
bahasa figuratif adalah cara untuk mengkonsentrasikan makna yang hendak disampaikan dan 
cara menyampaikan sesuatu yang banyak dan luas dengan bahasa yang singkat (Perrine, 
1974:616-617). 
Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar menggunakan majas hiperbola 
yakni kiasan yang berlebih-lebihan. Misalnya dalam kata ‘Dunia jauh mengabur’, ‘Kelam 
mendinding batu’, ‘Suaraku hilang, tenaga terbang’, ‘Keras membeku air kali’, ‘Dan hidup 
bukan hidup lagi’. Selain itu puisi tersebut juga menggunakan majas personifikasi seperti 
dalam kata ‘Ini dunia enggan disapa, ambil perduli’. 
e. Rima dan Ritma 
Bunyi di dalam puisi menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah pengulangan bunyi 
di dalam puisi. Dalam ritma pemotongan-pemotongan baris menjadi frasa yang berulang-ulang, 
merupakan unsur yang memperindah puisi itu. 
1. Rima 
Pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi. 
Dengan pengulangan bunyi itu puisi menjadi merdu jika dibaca. Untuk mengulang bunyi ini 
penyair juga mempertimbangkan lambang bunyi. Dengan cara ini pemilihan bunyi-bunyi 
mendukung perasaan dan suasana puisi. 
Rima di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut: 
Aku tak bisa tidur (pengulangan bunyi fonem /a/ dan /i/) 
Orang ngomong, anjing nggonggong (pengulangan bunyi fonem /o/ dan /ng/) 
Dunia jauh mengabur (pengulangan bunyi fonem /u/) 
Kelam mendinding batu (pengulangan bunyi fonem /e/ dan /m/) 
Dihantam suara bertalu-talu (pengulangan bunyi fonem /a/) 
Di sebelahnya api dan abu (pengulangan bunyi fonem /a/) 
Aku hendak bicara (pengulangan bunyi fonem /a/) 
Suaraku hilang, tenaga terbang (pengulangan bunyi fonem /a/ dan /ng/) 
Sudah! tidak jadi apa-apa! (pengulangan bunyi fonem /a/) 
Ini dunia enggan disapa, ambil perduli (pengulangan bunyi fonem /i/ dan /a/)
Keras membeku air kali (pengulangan bunyi fonem /k/, /e/, dan /a/) 
Dan hidup bukan hidup lagi (pengulangan bunyi fonem /a/, /i/ dan kata ‘hidup’) 
Kuulangi yang dulu kembali (pengulangan bunyi fonem /u/ dan /a/) 
Sambil bertutup telinga, berpicing mata (pengulangan bunyi fonem /a/,/i/ dan /u/) 
Menunggu reda yang mesti tiba (pengulangan bunyi fonem /e/ dan /a/) 
2. Ritma 
Ritma sangat berhubungan dengan bunyi dan juga berhubungan dengan 
pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Ritma dapat dikatakan sebagai irama namun 
berbeda dengan metrum (matra). Dalam puisi karya-karya Chairil Anwar, irama sudah 
diciptakan secara kreatif artinya tidak hanya berupa pemotongan baris-baris puisi menjadi 
dua frasa, namun dapat berupa pengulangan kata-kata tertentu untuk mengikat beberapa baris 
puisi. 
Ritma di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar adalah kata ‘aku’ yang 
merupakan pengikat beberapa baris, sehingga baris-baris itu seolah bergelombang 
menimbulkan ritma. 
Aku tak bisa tidur 
Orang ngomong, anjing nggonggong 
Dunia jauh mengabur 
Kelam mendinding batu 
Dihantam suara bertalu-talu 
Di sebelahnya api dan abu 
Aku hendak bicara 
Suaraku hilang, tenaga terbang 
Sudah! Tidak jadi apa-apa! 
Ini dunia enggan disapa, ambil perduli 
Keras membeku air kali 
Dan hidup bukan hidup lagi 
Kuulangi yang dulu kembali 
Sambil bertutup telinga, berpicing mata 
Menunggu reda yang mesti tiba

More Related Content

What's hot

SMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdf
SMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdfSMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdf
SMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdfWawanKurniawan735417
 
Sistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitasSistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitasduaenam081994
 
Perkakasan komputer
Perkakasan komputerPerkakasan komputer
Perkakasan komputerBazlin Ahmad
 
Kumpulan Puisi Sahabat
Kumpulan Puisi SahabatKumpulan Puisi Sahabat
Kumpulan Puisi Sahabatannisaindah580
 
Soalan peperiksaan radio amatur
Soalan peperiksaan radio amaturSoalan peperiksaan radio amatur
Soalan peperiksaan radio amaturAzlee Johar
 
Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)
Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)
Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)wulandari1996
 
Analisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiAnalisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiSamsul Surya
 
RPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkak
RPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkakRPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkak
RPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkakharry widhiarto
 
Standar komunikasi data
Standar komunikasi dataStandar komunikasi data
Standar komunikasi datasyafirahds
 

What's hot (14)

Cerita fantasi
Cerita fantasiCerita fantasi
Cerita fantasi
 
SMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdf
SMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdfSMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdf
SMK.F.TKJ.DIS.1 Alur Tujuan Pembelajaran.pdf
 
Sistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitasSistematika tugas akhir intertekstualitas
Sistematika tugas akhir intertekstualitas
 
Hakikat dan konsep sosiologi politik
Hakikat dan konsep sosiologi politikHakikat dan konsep sosiologi politik
Hakikat dan konsep sosiologi politik
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Perkakasan komputer
Perkakasan komputerPerkakasan komputer
Perkakasan komputer
 
Pidato tentang narkoba
Pidato tentang narkobaPidato tentang narkoba
Pidato tentang narkoba
 
Kumpulan Puisi Sahabat
Kumpulan Puisi SahabatKumpulan Puisi Sahabat
Kumpulan Puisi Sahabat
 
Soalan peperiksaan radio amatur
Soalan peperiksaan radio amaturSoalan peperiksaan radio amatur
Soalan peperiksaan radio amatur
 
Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)
Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)
Mekanisme Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)
 
Analisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisiAnalisis intertekstualitas puisi
Analisis intertekstualitas puisi
 
35 lagu daerah
35 lagu daerah35 lagu daerah
35 lagu daerah
 
RPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkak
RPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkakRPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkak
RPP Bahasa Jawa Kelas x Materi cerkak
 
Standar komunikasi data
Standar komunikasi dataStandar komunikasi data
Standar komunikasi data
 

Similar to Bintan puisi

Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiDhea Yulia Ningsih
 
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxPowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxppgrisayulianti00228
 
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptxMenganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptxINDAHWATIHUTABARAT17
 
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptxPPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptxppgrisayulianti00228
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisintysulastry
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)Andi Karman
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisilebda wisesa
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiSMPK Stella Maris
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Dian Agatha
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastraCoral Reef
 
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxMengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxNina Arthayasa
 
Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiPriyanka Eka
 

Similar to Bintan puisi (20)

Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
Bhs indonesi mu
Bhs indonesi muBhs indonesi mu
Bhs indonesi mu
 
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptxPowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
PowerPoint UNSUR-UNSUR Teks PUISI XI .pptx
 
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptxMenganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
Menganalisis_Unsur_Pembangun_Puisi(1).pptx
 
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptxPPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
PPT PERTEMUAN 3 STRUKTUR PUISI peserta didik.pptx
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
Puisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzahPuisi berdiri aku amir hamzah
Puisi berdiri aku amir hamzah
 
MATERI 3.7 TEKS PUISI .pdf
MATERI 3.7  TEKS PUISI .pdfMATERI 3.7  TEKS PUISI .pdf
MATERI 3.7 TEKS PUISI .pdf
 
Power point (01)
Power point (01)Power point (01)
Power point (01)
 
Pengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docxPengertian Puisi.docx
Pengertian Puisi.docx
 
Unsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisiUnsur fisik batin puisi
Unsur fisik batin puisi
 
Puisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.pptPuisi Kontemporer.ppt
Puisi Kontemporer.ppt
 
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisiBin 8 bab 4 indahnya berpuisi
Bin 8 bab 4 indahnya berpuisi
 
Bmm3116
Bmm3116Bmm3116
Bmm3116
 
Puisi bagian 1
Puisi bagian 1Puisi bagian 1
Puisi bagian 1
 
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
Karya ilmiah, bahasa indonesia, MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISI YANG DI BUAT...
 
4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra4. aspek aspek kritik sastra
4. aspek aspek kritik sastra
 
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptxMengenal Apa Itu Puisi.pptx
Mengenal Apa Itu Puisi.pptx
 
Makalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisiMakalah pengenalan puisi
Makalah pengenalan puisi
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Bintan puisi

  • 1. Analisis Puisi Kesabaran Karya Chairil Anwar Kesabaran Karya Chairil Anwar Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak bicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba
  • 2. ANALISIS PUISI MENGGUNAKAN TEORI STRUKTURAL 1. Struktur Bathin a. Tema Herman J. Waluyo (1987:106) mengatakan “Tema merupakan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair”. Ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari sebuah puisi, sebuah puisi pasti memiliki sebuah tema (umumnya satu) yang melingkupi keseluruhan puisi. Oleh sebab itu dalam menafsirkan tema dalam puisi, puisi tersebut harus ditafsirkan secara utuh. Tema di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar yaitu tema sosial, karena menceritakan kehidupan sosial penyair yang kemugkinan besar berusaha sabar dalam menghadapi orang lain. b. Perasaan (Feeling) Herman J. Waluyo (1987:121) bahwa perasaan adalah “ suasana perasaan penyair yang ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca”. Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar perasaannya yaitu perasaan penyair yang berusaha sabar dalam menghadapi hidup, ia tidak memperdulikan apapun yang orang katakan tentang dirinya. Ia lebih baik diam dan tidak berkomentar. c. Nada dan Suasana Nada adalah sikap penyair dalam menyampaikan puisi terhadap pembaca, beraneka ragam sikap yang sering digunakan oleh penyair, seperti yang dikemukakan oleh Herman J. Waluyo (1987:125) “…apakah dia ingin bersikap menggurui, menasihati, menyindir, atau bersikap lugas…”. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu, atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Nada di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar Penulis berpendapat bahwa puisi tersebut bernada lugas, sebab penyair begitu lugas dalam mengemukakan bagaimana pengalamannya dalam bersabar. Puisi yang berjudul ‘Kesabaran’ mencerminkan bagaimana kelugasan penyair dalam mengemukakan pengalamannya, tidak bersikap menggurui. Hal ini disebabkan bahwa kesabaran adalah sesuatu yang sangat sakral, ada di dalam setiap diri manusia. Suasana di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar memberikan suasana pada pembaca, bahwa perasaan penyair sangat kuat dan ia tidak memikirkan apapun yang membuat ia sakit hati, ia akan bersabar dan tidak akan banyak berkomentar. Hal ini penulis
  • 3. rasakan setelah membaca puisi tersebut, memberikan kesadaran bahwa apabila kita menghadapi masalah harus bersikap sabar dan yakin bahwa cobaan itu akan berlalu seiring berjalannya waktu. d. Amanat atau pesan Setelah memahami tentang tema, nada,dan perasaan yang terdapat dalam puisi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam puisinya adalah tentang kesabaran, penyair ingin mengamanatkan bahwa kita harus bersabar dalam menghadapi masalah, sebab masalah pasti akan selalu datang. Maka dari itu, kita harus bersabar dan yakin bahwa suatu saat cobaan itu akan berlalu. 2. Struktur fisik (Metode Puisi) a. Diksi (Pemilihan Kata) Penyair sangat cermat dalam memilih kata-kata sebab kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu. Oleh sebab itu, disamping memilih kata yang tepat, penyair juga mempertimbangkan urutan katanya dan kekuatan atau daya magis dari kata-kata tersebut. Kata-kata diberi makna baru dan yang tidak bermakna diberi makna menurut kehendak penyair. Karena begitu pentingnya kata-kata dalam puisi, maka bunyi kata juga dipertimbangkan secara cermat dalam pemilihannya. Karena pemilihan kata-kata mempertimbangkan berbagai aspek estetis, maka kata-kata yang sudah dipilih oleh penyair untuk puisinya bersifat absolut dan tidak bisa diganti dengan padan katanya, sekalipun maknanya tidak berbeda. Bahkan sekalipun unsur bunyinya hampir mirip dan maknanya sama, kata yang sudah dipilih itu tidak dapat diganti. Jika kata itu diganti akan mengganggu komposisi dengan kata lainnya dalam konstruksi keseluruhan puisi itu. Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar diksi atau pemilihan kata menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti oleh pembaca meskipun dalam struktur kata tidak beraturan dan kurang sesuai dengan struktur kata pada umumnya. Misalnya: kata ‘nggonggong’ dalam struktur kata pada umumnya bukan ‘nggonggong’ tetapi ‘menggonggong’, namun penyair lebih memilih kata ‘nggonggong’ sebagai kata yang memiliki unsur orisinalitas atau private symbol sehingga menghasilkan poetic power.
  • 4. b. Pengimajian Ada hubungan erat antara diksi, pengimajian, dan kata kongkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian oleh karena itu kata-kata menjadi lebih kongkret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa. Pengimajian dapat dibatasi dengan pengertian: kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Baris atau bait puisi itu seolah mengandung gema suara (imaji auditif), benda yang nampak (imaji visual), atau sesuatu yang bisa kita rasakan, raba, atau sentuh (imaji taktil). Pengimajian di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar yaitu sebagai berikut: - Aku tak bisa tidur (imaji taktil) - Orang ngomong, anjing nggonggong (imaji auditif) - Dunia jauh mengabur (imaji taktil) - Kelam mendiding batu (imaji taktil) - Dihantam suara bertalu-talu (imaji auditif) - Di sebelahnya api dan abu (imaji visual) - Aku hendak bicara (imaji taktil) - Suaraku hilang, tenagaku terbang (imaji taktil) - Sudah! tidak jadi apa-apa! (imaji taktil) - Ini dunia enggan disapa, ambil perduli (imaji taktil) - Keras membeku air kali (imaji visual) - Dan hidup bukan hidup lagi (imaji taktil) - Kuulangi yang dulu kembali (imaji taktil) - Sambil bertutup telinga, berpicing mata (imaji visual) - Menunggu reda yang mesti tiba (imaji taktil)
  • 5. c. Kata Kongkret Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus diperkongkret, maksudnya ialah bahwa kata-kata itu dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh. Seperti halnya pengimajian, kata yang diperkongkret ini juga erat hubungannya dengan penggunaan kiasan dan lambang. Jika penyair mahir memperkongkret kata-kata, maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang dilukiskan oleh penyair. Dengan demikian pembaca terlibat penuh secara bathin kedalam puisinya. Jika imaji pembaca merupakan akibat dari pengimajian yang diciptakan penyair, maka kata kongkret ini merupakan syarat atau sebab terjadinya pengimajian itu. Dengan kata yang diperkongkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar kata kongkret yang dipilih untuk melukiskan ia berusaha sabar dan mengabaikan orang-orang yang menggunjingnya atau membicarakannya ia menggunakan kata ‘Aku tak bisa tidur/Orang ngomong, anjing nggonggong/Dunia jauh mengabur/Kelam mendinding batu/Dihantam suara bertalu-talu/Di sebelahnya api dan abu’, kata kongkret yang dipilih untuk melukiskan ia berusaha berbicara namun ia tidak dapat berbicara dan akhirnya berusaha untuk tidak perduli ia menggunakan kata ‘Aku hendak bicara/Suaraku hilang, tenaga terbang/Sudah! tidak jadi apa-apa!/Ini dunia enggan disapa, ambil perduli’, kata kongkret yang dipilih untuk melukiskan ia sudah tahan dan kuat untuk menjalani hidup ia menggunakan kata ‘Keras membeku air kali/Dan hidup bukan hidup lagi’, kata kongkret yang dipilih untuk melukiskan bahwa ia akan terus bersabar dan yakin bahwa suatu saat nanti cobaan itu akan berlalu seiring berjalannya waktu ia menggunakan kata ‘Kuulangi yang dulu kembali/Sambil bertutup telinga, berpicing mata/Menunggu reda yang mesti tiba’. d. Bahasa Figuratif (Majas) Penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau berpigura sehingga disebut bahasa figuratif. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang. Bahasa figuratif dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksudkan penyair karena: 1) bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif, 2) bahasa figuratif adalah cara untuk menghasilkan imaji tambahan dalam puisi sehingga yang abstrak
  • 6. menjadi kongkret dan menjadikan puisi lebih nikmat dibaca, 3) bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas perasaan penyair untuk puisinya dan menyampaikan sikap penyair, 4) bahasa figuratif adalah cara untuk mengkonsentrasikan makna yang hendak disampaikan dan cara menyampaikan sesuatu yang banyak dan luas dengan bahasa yang singkat (Perrine, 1974:616-617). Di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar menggunakan majas hiperbola yakni kiasan yang berlebih-lebihan. Misalnya dalam kata ‘Dunia jauh mengabur’, ‘Kelam mendinding batu’, ‘Suaraku hilang, tenaga terbang’, ‘Keras membeku air kali’, ‘Dan hidup bukan hidup lagi’. Selain itu puisi tersebut juga menggunakan majas personifikasi seperti dalam kata ‘Ini dunia enggan disapa, ambil perduli’. e. Rima dan Ritma Bunyi di dalam puisi menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah pengulangan bunyi di dalam puisi. Dalam ritma pemotongan-pemotongan baris menjadi frasa yang berulang-ulang, merupakan unsur yang memperindah puisi itu. 1. Rima Pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi. Dengan pengulangan bunyi itu puisi menjadi merdu jika dibaca. Untuk mengulang bunyi ini penyair juga mempertimbangkan lambang bunyi. Dengan cara ini pemilihan bunyi-bunyi mendukung perasaan dan suasana puisi. Rima di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar adalah sebagai berikut: Aku tak bisa tidur (pengulangan bunyi fonem /a/ dan /i/) Orang ngomong, anjing nggonggong (pengulangan bunyi fonem /o/ dan /ng/) Dunia jauh mengabur (pengulangan bunyi fonem /u/) Kelam mendinding batu (pengulangan bunyi fonem /e/ dan /m/) Dihantam suara bertalu-talu (pengulangan bunyi fonem /a/) Di sebelahnya api dan abu (pengulangan bunyi fonem /a/) Aku hendak bicara (pengulangan bunyi fonem /a/) Suaraku hilang, tenaga terbang (pengulangan bunyi fonem /a/ dan /ng/) Sudah! tidak jadi apa-apa! (pengulangan bunyi fonem /a/) Ini dunia enggan disapa, ambil perduli (pengulangan bunyi fonem /i/ dan /a/)
  • 7. Keras membeku air kali (pengulangan bunyi fonem /k/, /e/, dan /a/) Dan hidup bukan hidup lagi (pengulangan bunyi fonem /a/, /i/ dan kata ‘hidup’) Kuulangi yang dulu kembali (pengulangan bunyi fonem /u/ dan /a/) Sambil bertutup telinga, berpicing mata (pengulangan bunyi fonem /a/,/i/ dan /u/) Menunggu reda yang mesti tiba (pengulangan bunyi fonem /e/ dan /a/) 2. Ritma Ritma sangat berhubungan dengan bunyi dan juga berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Ritma dapat dikatakan sebagai irama namun berbeda dengan metrum (matra). Dalam puisi karya-karya Chairil Anwar, irama sudah diciptakan secara kreatif artinya tidak hanya berupa pemotongan baris-baris puisi menjadi dua frasa, namun dapat berupa pengulangan kata-kata tertentu untuk mengikat beberapa baris puisi. Ritma di dalam puisi ‘Kesabaran’ karya Chairil Anwar adalah kata ‘aku’ yang merupakan pengikat beberapa baris, sehingga baris-baris itu seolah bergelombang menimbulkan ritma. Aku tak bisa tidur Orang ngomong, anjing nggonggong Dunia jauh mengabur Kelam mendinding batu Dihantam suara bertalu-talu Di sebelahnya api dan abu Aku hendak bicara Suaraku hilang, tenaga terbang Sudah! Tidak jadi apa-apa! Ini dunia enggan disapa, ambil perduli Keras membeku air kali Dan hidup bukan hidup lagi Kuulangi yang dulu kembali Sambil bertutup telinga, berpicing mata Menunggu reda yang mesti tiba