SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  37
Paradigma Naratif
Walter Fisher




Arum Martikasari
          071146004

Vita Monica
              071148013

Ninah Aris
              071148011
Core dari teori ini adalah komunikasi
kepada publik – khalayak sebagi
partisipan.
Paradigma naratif (Narrative Paradigm)
mengemukakan keyakinan bahwa manusia
adalah seorang pencerita (homo narrans) dan
bahwa pertimbangan akan nilai, emosi, dan
estetika menjadi dasar keyakinan dan
perilaku kita.
Kisah seseorang akan efektif jika sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut oleh pendengarnya.
Kita cenderung dapat lebih terbujuk oleh
sebuah cerita yang bagus ketimbang oleh
       sebuah argumen yang baik.
Fisher menyatakan
bahwa esensi dari
    sifat dasar
  manusia adalah
   menceritakan
       kisah.
Pergeseran Paradigma
           Pergeseran paradigma adalah perubahan
            signifikan dalam cara kebanyakan orang
                       melihat dunia dan maknanya.

    Pergeseran terjadi dari paradigma dunia rasional
           (sistem logika) ke arah paradigma naratif.

                   Fisher berusaha memperlihatkan
                          paradigma naratif sebagai
                  penggabungan logika dan estetika.
Asumsi paradigma naratif
 #1 Manusia pada dasarnya
adalah makhluk pencerita
       (homo narrans)
#2 Keputusan mengenai harga dari sebuah
cerita didasarkan pada “pertimbangan yang
sehat”.
#3 Pertimbangan yang sehat
ditentukan oleh sejarah, biografi,
budaya, dan karakter.
#4 Rasionalitas
didasarkan pada
penilaian orang
mengenai
konsistensi
dan kebenaran
sebuah cerita.
#5 Kita mengalami dunia
sebagai dunia yang diisi
dengan cerita, dan kita harus
memilih dari cerita yang
ada.
Konsep
         kunci dalam   Rasionalitas
narasi
         pendekatan      naratif

           naratif
Narasi: sebuah
                 deskripsi yang oleh
                 pendengar diberi
                 makna




“Semua komunikasi adalah
naratif…semua kehidupan disusun
dari cerita-cerita atau naratif”
(Fisher, 1987).
adalah sebuah
               metode–standart
               untuk menilai cerita
               mana yang dipercayai
               dan mana yang
Rasionalitas   diabaikan.
  Naratif
Elemen-elemen
Rasionalitas Naratif
Koherensi (coherence)
• Koherensi adalah prinsip
  rasionalitas naratif yang menilai
  konsitensi internal dari
  sebuah cerita.
• Naratif memiliki koherensi
  ketika semua potongan dari
  cerita ada.
Koherensi adalah standar dari
pemahaman yang diterapkan pada naratif
              tertentu.
Proses pemahaman
ini biasanya dicapai
     ketika ada
  konsistensi
  internal dari
  sebuah narasi.
Koherensi struktural – suatu jenis koherensi
     yang merujuk pada aliran cerita.
Koherensi material – jenis koherensi yang
merujuk pada kongruensi antara satu cerita dan
        cerita lainnya yang berkaitan.
Koherensi karakterologis – jenis
 koherensi yang merujuk pada
  dipercayanya karakter-
  karakter di dalam cerita.
Kebenaran (fidelity)
Elemen-elemen    merepresentasikan
    cerita




                                     kebenaran


(Fisher, 1987)
Logika dari Good Reason
Good reason–pertimbangan yang sehat,
adalah seperangkat nilai untuk menerima
suatu cerita sebagai benar dan berharga untuk
diterima; memberikan suatu metode untuk
menilai kebenaran.
The values to choose




                       accept
    Logic of
     good
    reason

                       reject
Apapun yang mendorong seseorang untuk
percaya sebuah naratif tergantung pada
    nilai atau konsepsi yang baik.
5 pertanyaan yang membentuk
                            logika alasan
1. Apakah pertanyaan-pertanyaan diklaim faktual di
   dalam sebuah naratif benar-benar faktual?
2. Apakah ada fakta-fakta relevan yang telah dihapuskan
   dari naratif atau didistorsi dalam penyampaiannya?
3. Pola-pola pertimbangan apa yang ada di dalam
   naratif?
4. Seberapa relevan argumen-argumen di dalam cerita
   dengan keputusan apa pun yang mungkin akan dibuat
   oleh pendengar?
5. Seberapa baik naratif ini menjawab isu-isu penting
   dan signifikan dari kasus ini?
5 pertanyaan yang mengubah logika
     alasan menjadi logika good reason
1. Nilai implisit dan eksplisit apakah yang
   terkandung di dalam naratif?
2. Apakah nilai-nilai ini sesuai dengan keputusan
   yang relevan dengan naratif itu?
3. Apakah dampak dari mengikuti nilai-nilai yang
   tertanam dalam naratif tersebut?
4. Apakah nilai-nilai tersebut dapat dikonfirmasi
   atau divalidasi dalam pengalaman yang dijalani?
5. Apakah nilai-nilai dari naratif merupakan dasar
   bagi perilaku manusia yang ideal?
Kritik & Penutup
• Paradigma naratif terlalu luas (berfokus pada klaim Fisher
  bahwa semua komunikasi adalah naratif.
• Teori ini dianggap kurang berguna karena sesuatu hal yang
  disebut dengan “bias konservatif”.
• Dinilai gagal untuk konsisten dengan beberapa klaim yang
  dibuat oleh Fisher.
• Namun paradigma ini juga ternyata dinilai telah
  memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kajian
  mengenai komunikasi manusia. Pertama, ide mengenai
  orang sebagai pencerita telah terbukti menarik dan
  heuristik. Fisher telah memberikan sebuah paradigma baru
  untuk memahami sifat dasar manusia, tepat terletak di
  dalam wilayah simbolik dari komunikasi.
Paradigma Naratif Walter Fisher

Contenu connexe

Tendances

Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory mankoma2012
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theoryelsatamara
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosialmankoma2012
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theorymankoma2012
 
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theoryFaiz Sujudi
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Alvin Agustino Saputra
 
Aqilah nafisah ulya communication privacy management
Aqilah nafisah ulya  communication privacy managementAqilah nafisah ulya  communication privacy management
Aqilah nafisah ulya communication privacy managementFaiz Sujudi
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theorymankoma2012
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeddy Ayomi
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIANTeddy Ayomi
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosialmankoma2013
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theorymankoma2012
 
Teori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange TheoryTeori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange TheoryMauliena Nurul Ainiyah
 
Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deceptionmankoma2013
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2012
 
Teori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosialTeori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosialLauna Usni
 
Groupthink theory
Groupthink theoryGroupthink theory
Groupthink theorymankoma2013
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theorymankoma2012
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal wordLingga - Universitas Riau
 

Tendances (20)

Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Teori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi SosialTeori Penetrasi Sosial
Teori Penetrasi Sosial
 
Dramatism Theory
Dramatism TheoryDramatism Theory
Dramatism Theory
 
uses and gratification theory
uses and gratification theoryuses and gratification theory
uses and gratification theory
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Aqilah nafisah ulya communication privacy management
Aqilah nafisah ulya  communication privacy managementAqilah nafisah ulya  communication privacy management
Aqilah nafisah ulya communication privacy management
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapan
 
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIANTEORI KOMUNIKASIPENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
TEORI KOMUNIKASI PENGURANGAN KETIDAKPASTIAN
 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosial
 
Teori komunikasi
Teori komunikasiTeori komunikasi
Teori komunikasi
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theory
 
Teori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange TheoryTeori Komunikasi - Social Exchange Theory
Teori Komunikasi - Social Exchange Theory
 
Interpersonal deception
Interpersonal deceptionInterpersonal deception
Interpersonal deception
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Teori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosialTeori penetrasi sosial
Teori penetrasi sosial
 
Groupthink theory
Groupthink theoryGroupthink theory
Groupthink theory
 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
 
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word
 

En vedette

En vedette (16)

Lilin harapan
Lilin harapanLilin harapan
Lilin harapan
 
Neuro linguistic programming (nlp)
Neuro linguistic programming (nlp)Neuro linguistic programming (nlp)
Neuro linguistic programming (nlp)
 
Kekuatan pola pikir novi catur m
Kekuatan pola pikir novi catur mKekuatan pola pikir novi catur m
Kekuatan pola pikir novi catur m
 
Lilin Harapan
Lilin HarapanLilin Harapan
Lilin Harapan
 
The narrative paradigm
The narrative paradigm The narrative paradigm
The narrative paradigm
 
Materi be the best o ki
Materi be the best o kiMateri be the best o ki
Materi be the best o ki
 
Cinta pekerjaan (Profesionalisme)
Cinta pekerjaan (Profesionalisme)Cinta pekerjaan (Profesionalisme)
Cinta pekerjaan (Profesionalisme)
 
Slides For Nlp(Anchoring)
Slides For Nlp(Anchoring)Slides For Nlp(Anchoring)
Slides For Nlp(Anchoring)
 
Thesecret
Thesecret Thesecret
Thesecret
 
Rahasia Angsa
Rahasia AngsaRahasia Angsa
Rahasia Angsa
 
Lilin harapan
Lilin harapanLilin harapan
Lilin harapan
 
Saat detik cinta itu tiba
Saat detik cinta itu tibaSaat detik cinta itu tiba
Saat detik cinta itu tiba
 
Kisah 4 lilin
Kisah 4 lilinKisah 4 lilin
Kisah 4 lilin
 
Revolusipolapikir
RevolusipolapikirRevolusipolapikir
Revolusipolapikir
 
Revolusi pola pikir
Revolusi pola pikirRevolusi pola pikir
Revolusi pola pikir
 
Mengubah mindset
Mengubah mindsetMengubah mindset
Mengubah mindset
 

Similaire à Paradigma Naratif Walter Fisher

presentasi publik
presentasi publikpresentasi publik
presentasi publikHasrul Azis
 
filsafat 2021.pptx
filsafat 2021.pptxfilsafat 2021.pptx
filsafat 2021.pptxavayna
 
Manusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranManusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranNoor Rochman
 
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfP3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfiwayan suta
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmumira_punya
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmuoktavianidiann
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theoryRonzzy Kevin
 
MATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdf
MATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdfMATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdf
MATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdfFransiskusMaximus
 
Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )
Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )
Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )DebbyAmmarAlfaruq
 
FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9Rinda Fn
 
Rangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiRangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiNasria Ika
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafatndlestr
 
Minggu 3 25 sept
Minggu 3 25 septMinggu 3 25 sept
Minggu 3 25 septcolleges
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasilaifaajja
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfKevinLaia
 
Ethnography and Narrative Research design
Ethnography and Narrative Research designEthnography and Narrative Research design
Ethnography and Narrative Research designYudi Kurniawan
 

Similaire à Paradigma Naratif Walter Fisher (20)

presentasi publik
presentasi publikpresentasi publik
presentasi publik
 
filsafat 2021.pptx
filsafat 2021.pptxfilsafat 2021.pptx
filsafat 2021.pptx
 
161 m. syafri s-18 d
161 m. syafri s-18 d161 m. syafri s-18 d
161 m. syafri s-18 d
 
Manusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranManusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaran
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdfP3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
P3_Retorika dan Kepribadian Komunikator.pdf
 
Teori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmuTeori filsafat ilmu
Teori filsafat ilmu
 
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
Kumpulan soal   soal filsafat ilmuKumpulan soal   soal filsafat ilmu
Kumpulan soal soal filsafat ilmu
 
The rhetoric theory
The rhetoric theoryThe rhetoric theory
The rhetoric theory
 
MATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdf
MATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdfMATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdf
MATERI FILSAFAT ABAD KONTEMPORER.pdf
 
Filsafat Analitik Kontemporer
Filsafat Analitik KontemporerFilsafat Analitik Kontemporer
Filsafat Analitik Kontemporer
 
Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )
Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )
Kelompok 5 filsafat ilmu ( a )
 
FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9
FILSAFAT ILMU Bab Kebenaran Kel 9
 
Rangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologiRangkuman fenomenologi
Rangkuman fenomenologi
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Minggu 3 25 sept
Minggu 3 25 septMinggu 3 25 sept
Minggu 3 25 sept
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdf
 
Ethnography and Narrative Research design
Ethnography and Narrative Research designEthnography and Narrative Research design
Ethnography and Narrative Research design
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 

Plus de Arum Martikasari

Plus de Arum Martikasari (6)

Good ad
Good adGood ad
Good ad
 
Brand
BrandBrand
Brand
 
Teori teori periklanan
Teori teori periklananTeori teori periklanan
Teori teori periklanan
 
Jenis jenis ads
Jenis jenis adsJenis jenis ads
Jenis jenis ads
 
Shop till you dropp - the culture and behaviour
Shop till you dropp  - the culture and behaviourShop till you dropp  - the culture and behaviour
Shop till you dropp - the culture and behaviour
 
Groupthink presentation
Groupthink presentationGroupthink presentation
Groupthink presentation
 

Dernier

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 

Dernier (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 

Paradigma Naratif Walter Fisher

  • 1. Paradigma Naratif Walter Fisher Arum Martikasari 071146004 Vita Monica 071148013 Ninah Aris 071148011
  • 2. Core dari teori ini adalah komunikasi kepada publik – khalayak sebagi partisipan.
  • 3. Paradigma naratif (Narrative Paradigm) mengemukakan keyakinan bahwa manusia adalah seorang pencerita (homo narrans) dan bahwa pertimbangan akan nilai, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita.
  • 4. Kisah seseorang akan efektif jika sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh pendengarnya.
  • 5. Kita cenderung dapat lebih terbujuk oleh sebuah cerita yang bagus ketimbang oleh sebuah argumen yang baik.
  • 6. Fisher menyatakan bahwa esensi dari sifat dasar manusia adalah menceritakan kisah.
  • 7. Pergeseran Paradigma Pergeseran paradigma adalah perubahan signifikan dalam cara kebanyakan orang melihat dunia dan maknanya. Pergeseran terjadi dari paradigma dunia rasional (sistem logika) ke arah paradigma naratif. Fisher berusaha memperlihatkan paradigma naratif sebagai penggabungan logika dan estetika.
  • 8. Asumsi paradigma naratif #1 Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencerita (homo narrans)
  • 9.
  • 10. #2 Keputusan mengenai harga dari sebuah cerita didasarkan pada “pertimbangan yang sehat”.
  • 11.
  • 12. #3 Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh sejarah, biografi, budaya, dan karakter.
  • 13.
  • 14. #4 Rasionalitas didasarkan pada penilaian orang mengenai konsistensi dan kebenaran sebuah cerita.
  • 15.
  • 16. #5 Kita mengalami dunia sebagai dunia yang diisi dengan cerita, dan kita harus memilih dari cerita yang ada.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Konsep kunci dalam Rasionalitas narasi pendekatan naratif naratif
  • 20. Narasi: sebuah deskripsi yang oleh pendengar diberi makna “Semua komunikasi adalah naratif…semua kehidupan disusun dari cerita-cerita atau naratif” (Fisher, 1987).
  • 21. adalah sebuah metode–standart untuk menilai cerita mana yang dipercayai dan mana yang Rasionalitas diabaikan. Naratif
  • 23. Koherensi (coherence) • Koherensi adalah prinsip rasionalitas naratif yang menilai konsitensi internal dari sebuah cerita. • Naratif memiliki koherensi ketika semua potongan dari cerita ada.
  • 24. Koherensi adalah standar dari pemahaman yang diterapkan pada naratif tertentu.
  • 25. Proses pemahaman ini biasanya dicapai ketika ada konsistensi internal dari sebuah narasi.
  • 26. Koherensi struktural – suatu jenis koherensi yang merujuk pada aliran cerita.
  • 27. Koherensi material – jenis koherensi yang merujuk pada kongruensi antara satu cerita dan cerita lainnya yang berkaitan.
  • 28. Koherensi karakterologis – jenis koherensi yang merujuk pada dipercayanya karakter- karakter di dalam cerita.
  • 30. Elemen-elemen merepresentasikan cerita kebenaran (Fisher, 1987)
  • 31. Logika dari Good Reason Good reason–pertimbangan yang sehat, adalah seperangkat nilai untuk menerima suatu cerita sebagai benar dan berharga untuk diterima; memberikan suatu metode untuk menilai kebenaran.
  • 32. The values to choose accept Logic of good reason reject
  • 33. Apapun yang mendorong seseorang untuk percaya sebuah naratif tergantung pada nilai atau konsepsi yang baik.
  • 34. 5 pertanyaan yang membentuk logika alasan 1. Apakah pertanyaan-pertanyaan diklaim faktual di dalam sebuah naratif benar-benar faktual? 2. Apakah ada fakta-fakta relevan yang telah dihapuskan dari naratif atau didistorsi dalam penyampaiannya? 3. Pola-pola pertimbangan apa yang ada di dalam naratif? 4. Seberapa relevan argumen-argumen di dalam cerita dengan keputusan apa pun yang mungkin akan dibuat oleh pendengar? 5. Seberapa baik naratif ini menjawab isu-isu penting dan signifikan dari kasus ini?
  • 35. 5 pertanyaan yang mengubah logika alasan menjadi logika good reason 1. Nilai implisit dan eksplisit apakah yang terkandung di dalam naratif? 2. Apakah nilai-nilai ini sesuai dengan keputusan yang relevan dengan naratif itu? 3. Apakah dampak dari mengikuti nilai-nilai yang tertanam dalam naratif tersebut? 4. Apakah nilai-nilai tersebut dapat dikonfirmasi atau divalidasi dalam pengalaman yang dijalani? 5. Apakah nilai-nilai dari naratif merupakan dasar bagi perilaku manusia yang ideal?
  • 36. Kritik & Penutup • Paradigma naratif terlalu luas (berfokus pada klaim Fisher bahwa semua komunikasi adalah naratif. • Teori ini dianggap kurang berguna karena sesuatu hal yang disebut dengan “bias konservatif”. • Dinilai gagal untuk konsisten dengan beberapa klaim yang dibuat oleh Fisher. • Namun paradigma ini juga ternyata dinilai telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kajian mengenai komunikasi manusia. Pertama, ide mengenai orang sebagai pencerita telah terbukti menarik dan heuristik. Fisher telah memberikan sebuah paradigma baru untuk memahami sifat dasar manusia, tepat terletak di dalam wilayah simbolik dari komunikasi.