SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
Télécharger pour lire hors ligne
1
IDENTIFIKASI LOBBY & NEGOSIASI DALAM INVESTOR
RELATIONS PT. GOTO GOJEK TOKOPEDIA TBK.
Disusun Oleh :
Arum Nugrahaini - 44321120034
Bima Tirtamanggala Putra - 44321120025
Febysia Helena Sentosa - 44321110030
PROGRAM STUDI MARKETING COMMUNICATION
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2022
2
KATA PENGANTAR
Segala puja hanya bagi Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk
“IDENTIFIKASI LOBBY & NEGOSIASI DALAM INVESTOR RELATIONS PT.
GOTO GOJEK TOKOPEDIA TBK.” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas Negosiasi Luring dan Daring. Dalam proses penyusunannya tak
lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari bagian kelompok.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga
kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami khusus.
Jakarta, 5 Januari 2023
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 3
BAB I................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 6
BAB II.................................................................................................................................................. 7
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................... 7
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................................................. 7
2.2 Lobby & Negosiasi .................................................................................................................... 8
2.3 Investor Relations..................................................................................................................... 10
2.4 Resesi 2023 .............................................................................................................................. 12
BAB III .............................................................................................................................................. 16
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................... 16
3.1 Analisis SWOT ........................................................................................................................ 16
3.2 STP........................................................................................................................................... 18
3.3 Proses Komunikasi................................................................................................................... 19
3.4 Teknik Lobi & Negosiasi......................................................................................................... 21
3.5 Kendala & Solusi ..................................................................................................................... 23
BAB IV.............................................................................................................................................. 24
PENUTUP ......................................................................................................................................... 24
4.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 24
4.2 Saran......................................................................................................................................... 24
4.3 Rencana Tindak Lanjut ............................................................................................................ 25
4.4 Timeline ................................................................................................................................... 27
4.5 Data Pendukung ....................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 29
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
International Monetary Fund (IMF) merilis laporan World Economic Outlook: War
Sets Back the Global Recovery pada bulan April 2022. Laporan tersebut memperingatkan
seluruh negara di dunia akan adanya ancaman inflasi dan resesi ekonomi dunia pada tahun
2022/2023. IMF pun mengoreksi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022
hampir 50 persen dari proyeksi tahun 2021. Pada saat yang bersamaan, World Bank juga
telah merilis laporan yang berjudul Commodity Markets Outlook: The Impact of the War in
Ukraine on Commodity Markets. Laporan tersebut mengungkapkan kenaikan harga-harga
komoditas dunia yang diperkirakan terjadi hingga tahun 2024. Kenaikan harga tersebut salah
satunya disebabkan oleh dampak perang Rusia Ukraina. Dengan kedua laporan tersebut,
seluruh negara harus melakukan langkah mitigasi atas ancaman inflasi dan resesi (stagflasi).
Ekonomi dunia yang baru saja mulai pulih dari Pandemi Covid-19, harus kembali
menghadapi tantangan baru yakni resesi ekonomi dunia.
Para Investor sebagai bagian dari perekonomian global juga tidak dapat terlepas dari
ancaman resesi global tersebut. Terutama di Indonesia, isyarat resesi ekonomi santer
terdengar akhir-akhir ini. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima
Yudhistira membeberkan dampak dari ancaman resesi 2023 terhadap Indonesia. Salah
satunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar secara kontinu. Efek tersebut
beresiko terhadap beberapa sektor, mulai pendapatan negara, aktivitas konsumsi rumah
tangga, hingga realisasi investasi. Seorang investor akan mengalami kekhawatiran ketika
tanda-tanda resesi terlihat, karena hal ini akan menyebabkan turunnya harga saham dan pasar
biasanya akan mengalami pergolakan dengan harga saham yang mengalami ayunan liar.
Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung
menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman. Oleh sebab itu seorang investor
harus merencanakan penyusunan portofolio untuk menghindari dampak dari resesi tersebuT.
5
Dalam suatu perusahaan untuk mencegah dampak resesi yang besar, perlu adanya fungsi
Investor Relations dalam menjaga hubungan dengan para investor sebagai publik internal
perusahaan.
Tanggung jawab Investor Relations adalah menjaga agar investor selalu mengetahui
eksistensi dan kinerja perusahaan di tengah-tengah persaingan ataupun resesi yang akan
dihadapinya. Pada tahap ini, adanya seorang Investor Relations sangat dibutuhkan. Sesuai
dengan namanya, maka mereka lah pihak yang menjembatani hubungan dengan pihak lain
yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak-pihak tersebut paling utama harus dilayani
atau yang menjadi fokus suatu perusahaan yaitu para investor atau pemegang saham.
Kegiatan investor relations melalui program komunikasi harian tersebut merupakan salah
satu usaha untuk membina hubungan harmonis serta menciptakan komunikasi dua arah
timbal balik antara perusahaan dengan publiknya.
Dalam melaksanakan kegiatannya, investor relations perlu membangun hubungan
baik dengan beberapa pihak diantaranya Regulator sebagai lembaga pemerintah yang
berfungsi melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari dengan tujuan
mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien, dan melindungi kepentingan
investor dan masyarakat. Bursa Efek Indonesia sebagai pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Manajer Investasi
sebagai pihak yang kegiatannya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah Investor Relations di PT. GOTO sangat berperan dalam mengatasi isu
resesi 2023?
6
2. Bagaimana cara Investor Relations di PT. GOTO melakukan lobby dan negosiasi
antara investor dan perusahaan di tengah krisis ekonomi?
1.3 Tujuan Penelitian
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Negosiasi
Luring & Daring dan mengkaji materi yang telah diberikan. Selain itu tugas ini bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peran Investor Relations dalam lobby
dan negosiasi.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian terdahulu ini, peneliti dapat mencari tahu perbedaan serta
persamaan antara penelitian serupa yang telah diteliti sebelumnya, sehingga menjadi
gambaran peneliti serta acuan dalam pengerjaan penulisan ini. Berikut merupakan beberapa
penelitian yang terkait dengan judul penelitan, yaitu:
Penelitian pertama “MEMBANGUN KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP
MARCOMM (STUDI KASUS INVESTOR RELATIONS PERUSAHAAN PAN
ARCADIA CAPITAL)” yang dibuat oleh Syafira Putriana, 2020. Penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif studi kasus dengan menggunakan teori Pilihan Rasional. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan merupakan aspek paling kuat dan
signifikan dalam pemberian kepercayaan nasabah pada tahap pra relasi.
Penelitian kedua, “Komunikasi Bisnis Investor Relations PT Mayora Indah Tbk
Sebagai Upaya Mewujudkan Harapan Investor dan Mengembangkan Kerjasama Bisnis
Perusahaan” yang dibuat oleh MARSHELIA GLORIA NARIDA. penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan komunikasi bisnis yang dilakukan
perusahaan sebagai upaya untuk memenuhi harapan investor serta pengembangan aspek
bisnis perusahaan, salah satunya dalam bidang kerjasama bisnis perusahaan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa Pelayanan informasi yang cepat dan up to date merupakan salah satu
faktor kunci yang tidak dapat ditawar lagi dalam upaya mewujudkan harapan investor yang
tentunya akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Penelitian ketiga, “Implementasi Tanggung Jawab Investor Relations Pada Corporate
Website 9 Perusahaan Fortune” yang dibuat oleh Patriccia Rebecca. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui Implementasi Tanggung Jawab Investor Relations pada Corporate
Website: 9 Perusahaan Terbaik Fortune Indonesia 2012 dengan menggunakan Metode
Analisis Isi Kuantitatif. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa enam dari
sembilan Perusahaan Terbaik Fortune Indonesia 2012 tersebut telah mengimplementasikan
Tanggung Jawab Investor Relations pada Corporate Website-nya yaitu Astra International,
8
Telekomunikasi Indonesia, United Tractors, Bank Mandiri, Bumi Resources, dan Wijaya
Karya. Tiga perusahaan lainnya yaitu HM Sampoerna, SMART dan Indah Kiat Pulp and
Paper belum mengimplementasikan Tanggung Jawab Investor Relations Pada Corporate
Website-nya.
Penelitian keempat, “Studi Eksploratif Aktivitas Investor relations Sebagai Salah Satu
Bidang Public Relations (Unit Investor relations PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.)”
yang dibuat oleh Anita, Apriliany Vivi, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan
serta memberi gambaran mengenai Investor relations dilihat dari aktivitas yang dilakukan
oleh Investor relations serta melihatnya dari segi bidang Public Relations. Penelitian ini
menggunakan metode Studi Eksploratif. Metode pengambilan datanya adalah Kualitatif data
dengan menggunakan wawancara serta observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Investor relations lebih banyak melakukan aktivitas mereka untuk mengembangkan corporate
value melalui komunikasi yang efektif (fungsi Public Relations) dibandingkan fungsi
keuangan.
2.2 Lobby & Negosiasi
Fungsi lobby dalam negosiasi adalah untuk memperoleh tujuan ataupun target yang
sudah ditentukan sebelum melakukan negosiasi oleh individu maupun organisasi dan lobby
ini berada di bawah kontrol individu atau organisasi tersebut. Bagi sebuah perusahaan, lobby
dalam negosiasi sangatlah penting dan tidak bisa dilepaskan dari kegiatan Public Relations
(PR) atau divisi Hubungan Masyarakat (HUMAS). Inilah mengapa seorang Public Relations
harus peka terhadap kliennya agar bisa membangun relasi yang baik, begitu pula dengan para
praktisi di dunia komunikasi yang pasti akan melakukan interaksi dengan orang lain di
perusahaannya.
Untuk bisa melakukan lobby dan negosiasi dengan baik, kita harus mempersiapkan
segalanya dengan matang, tentu saja secara efektif dan efisien. Agar saat pelaksanaanya, kita
memiliki landasan yang kuat jika muncul hal yang tidak diinginkan. Kemudian, aspek yang
paling penting dari aktivitas lobbying adalah mempersiapkan kasus-kasus dalam mendukung
9
tujuan organisasi. Sehingga kita bisa menganalisis kasus yang mendukung tersebut untuk bisa
memperbaiki aktivitas lobbying yang akan kita lakukan.
Adapun bentuk-bentuk lobby, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak langsung
2. Langsung
3. Terbuka
4. Tertutup
Teknik-teknik dalam melakukan lobby bisa dijabarkan seperti ini:
1. Mampu mengenal dan mengidentifikasi target lobby dengan baik
2. Memberikan performance atau pengenalan diri yang baik
3. Memperhatikan situasi dan kondisi sekitar
4. Menjadi pendengar sekaligus pembicara yang baik
5. Mampu mengemas pesan secara ringkas dan tepat
6. Memiliki jiwa optimis
7. Sabar, gigih dan fleksibel
Setelah mengetahui dasar-dasar dalam melakukan lobby dan negosiasi, kita harus
menerapkannya agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Beberapa tujuan dari lobby
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk membangun koalisasi dengan organisasi lain
2. Untuk mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan
3. Untuk melakukan kontak dengan individu-individu yang berpengaruh
4. Untuk mempersiapkan pengamatan dan pembicara ahli
5. Untuk memusatkan argumentasi pada isi kunci, fakta dan bukti-bukti yang
mendukung.
Selain kemampuan lobby yang baik, seorang praktisi komunikasi juga harus memiliki
kemampuan negosiasi yang baik. Negosiasi yang merupakan proses tawar menawar ini harus
diusahakan agar bisa mencapai tujuan akhir. Seorang negosiator memiliki peran yang sangat
besar dalam keberhasilan negosiasi. Meskipun pada dasarnya negosiasi bisa dilakukan oleh
siapapun, akan tetapi terdapat beberapa unsur penting yang sebaiknya dimiliki oleh negosiator
10
seperti Kekuatan (Power), Pemanfaatan waktu (timing), Pengambilan posisi (positioning) :
Pengambilan posisi fisik & Pengambilan posisi konseptual.
Baik negosiasi secara daring maupun luring harus mampu menerapkan teknik-teknik
lobby yang disesuaikan dengan bentuk lobby dalam negosiasi, hal ini akan membantu
negosiator dalam mencapai tujuan. Kemudian dalam pembahasan selanjutnya, kita akan
melihat lobby dan negosiasi dalam Investor Relations.
2.3 Investor Relations
Peran utama dari departemen investor relations adalah memungkinkan perusahaan
mendapatkan harga saham optimal tanpa melupakan nilai-nilai perusahaan tersebut. Tak
hanya itu, mereka juga berperan sebagai perwakilan perusahaan terhadap investor dan
sebaliknya. Contohnya adalah, meskipun pekerjaannya berkaitan erat dengan dunia
keuangan, mereka tetap harus menyediakan data nonfinansial yang mungkin saja
meningkatkan nilai perusahaan.
Sebaliknya, kalau ada feedback dari investor, investor relations juga bertanggung
jawab untuk menyampaikannya ke perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab dalam
menyelesaikan salah satu proses sales, yaitu closing. Intinya, IR ini bisa dibilang merupakan
perantara utama yang menjembatani perusahaan dan investor.
Perusahaan yang menghadapi ancaman resesi harus mengadopsi strategi hubungan investor
aktif yang bertujuan untuk merekonstruksi persepsi pasar dan mempertahankan keselarasan
investor. Perusahaan yang paling harus mengintensifkan komunikasi langsung dan langsung
dengan investor mereka. Maka peran investor relations sangat berpengaruh. Dalam sebuah
perusahaan, seorang Investor Relation bertanggung pada hal-hal berikut ini yaitu:
1. Mengatur Pertemuan
Perusahaan biasanya baru membentuk tim investor relations ketika
akan go public atau dalam fase IPO (Initial Public Offering). Mereka
dibutuhkan sebagai tim yang akan mengaudit keuangan internal perusahaan
dan berkomunikasi dengan para calon investor IPO. Pasalnya, ketika
perusahaan memasuki fase IPO, akan banyak investor yang tertarik untuk
11
mengetahui lebih lanjut tentang perusahaan tersebut. Di sinilah tugas dan
tanggung jawab investor relations, yakni mengatur pertemuan antara
perusahaan dengan investor tersebut ataupun dengan pemegang saham dan
pers.
Karena hal tersebut pula, departemen IR membutuhkan data kualitatif
dan kuantitatif, mulai dari deskripsi produk, laporan keuangan, hingga struktur
organisasi perusahaan, yang nantinya digunakan sebagai sumber informasi
kepada calon investor.
2. Merilis Informasi Finansial
Investor relations juga perlu merilis informasi finansial perusahaan ke
investor. Begitu pun dengan informasi non finansial jika memang dibutuhkan.
Intinya, departemen ini harus mengetahui semua informasi penting dan dapat
menjadi jembatan yang baik dalam mengkomunikasikan hal tersebut.
3. Mengurus Laporan Keuangan
Terakhir, yang menjadi tugas dan tanggung jawab investor relations
adalah mengurus laporan keuangan. Hal ini dimulai dari pengarsipan sampai
ke penerbitan laporan tersebut, yang tentunya dilakukan di bawah naungan
komisi keuangan.
Keberhasilan dalam melakukan program investor relations dapat diukur melalui
indikator utama yakni saham perusahaan semakin banyak ditransaksikan di Bursa Efek atau
menjadi semakin likuid. Selain itu dapat dilihat juga apakah pasar menjadi semakin sensitif
atau cepat bereaksi terhadap setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan
Indikator lainnya adalah adanya rasa ingin tahu yang semakin meningkat tentang perusahaan
di kalangan masyarakat pasar modal pada umumnya dan calon investor pada khususnya dan
juga adanya semakin banyak analis dan pengamat yang membahas faktor fundamental
perusahaan dan mengamati pergerakan harga saham perusahaan
12
2.4 Resesi 2023
Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Para ahli menyatakan resesi ketika ekonomi
suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, tingkat pengangguran
meningkat, penurunan penjualan ritel, ukuran pendapatan dan manufaktur yang berkontraksi
untuk jangka waktu yang lama.
Menurut Forbes, resesi dianggap sebagai bagian yang tak terhindarkan dari siklus
bisnis dan kontraksi reguler yang terjadi dalam perekonomian suatu negara. Selama resesi,
orang kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat penjualan lebih sedikit dan output ekonomi
negara secara keseluruhan menurun. Titik di mana ekonomi secara resmi jatuh ke dalam resesi
tergantung pada berbagai faktor. Pada tahun 1974, ekonom Julius Shiskin mengemukakan
beberapa aturan praktis untuk mendefinisikan resesi: Yang paling populer adalah penurunan
PDB selama dua kuartal berturut-turut. Ekonomi yang sehat berkembang dari waktu ke waktu,
sehingga dua kuartal berturut-turut dari output yang berkontraksi menunjukkan ada masalah
mendasar yang serius, menurut Shiskin. Definisi resesi ini menjadi standar umum selama
bertahun-tahun.
Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) umumnya diakui sebagai otoritas yang
menentukan tanggal mulai dan berakhirnya resesi AS. NBER memiliki definisi sendiri
tentang apa yang dimaksud dengan resesi, yaitu “penurunan signifikan dalam aktivitas
ekonomi yang tersebar di seluruh perekonomian, berlangsung lebih dari beberapa bulan,
biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan
penjualan grosir-eceran”.
2.4.1 Prediksi Resesi 2023
Menurut studi dari World Bank, dunia mungkin bergerak menuju resesi global
pada tahun 2023 ketika bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan
suku bunga sebagai respons terhadap inflasi. “Pertumbuhan global melambat tajam,
dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke
dalam resesi. Kekhawatiran mendalam saya adalah bahwa tren ini akan bertahan,
13
dengan konsekuensi jangka panjang yang menghancurkan orang-orang di pasar
negara berkembang dan ekonomi berkembang,” kata Presiden Grup Bank Dunia
David Malpass. “Untuk mencapai tingkat inflasi yang rendah, stabilitas mata uang,
dan pertumbuhan yang lebih cepat, para pembuat kebijakan dapat mengalihkan fokus
mereka dari mengurangi konsumsi ke meningkatkan produksi.
Kebijakan harus berusaha untuk menghasilkan investasi tambahan dan
meningkatkan produktivitas dan alokasi modal, yang sangat penting untuk
pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan.” Studi ini menyoroti keadaan luar biasa
di mana bank sentral memerangi inflasi hari ini. Beberapa indikator historis resesi
global sudah memberikan peringatan. Perekonomian global saat ini mengalami
perlambatan paling tajam setelah pemulihan pasca-resesi sejak tahun 1970.
Bank sentral harus mengkomunikasikan keputusan kebijakan dengan jelas
sambil menjaga independensi mereka. Ini dapat membantu menopang ekspektasi
inflasi dan mengurangi tingkat pengetatan yang diperlukan. Di negara maju, bank
sentral harus mengingat efek limpahan lintas batas dari pengetatan moneter. Di pasar
negara berkembang, mereka harus memperkuat peraturan makroprudensial dan
membangun cadangan devisa.
2.4.2 Dampak Resesi Bagi Perekonomian Indonesia
Apabila terjadi resesi ekonomi mengakibatkan para investor akan menarik
uangnya dari saham Indonesia maupun pasar obligasi, dan investor tersebut lebih
memilih untuk beralih ke aset investasi lainnya yang lebih aman misalnya emas yang
mengakibatkan semakin melemahnya nilai tukar rupiah. Selain itu, negara pengimpor
barang dari Indonesia seperti Amerika Serikat nantinya akan membuat tekanan pada
sisi permintaannya. Jika angka permintaan tersebut turun maka akan berpengaruh
terhadap neraca perdagangan yang dapat mengakibatkan terjadinya defisit dan
pendapatan negara menjadi menurun
Dampak dari adanya resesi akan mengakibatkan semakin meningkatnya
jumlah pengangguran di Indonesia karena kondisi ekonomi yang buruk dapat
14
mengancam para pekerja dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, para
pekerja juga kemungkinan akan menerima jumlah pemotongan gaji serta tunjangan.
Ekonomi yang semakin sulit pasti akan mengakibatkan adanya melemahnya
daya beli masyarakat yang disebabkan karena mereka akan lebih selektif lagi saat
menggunakan uangnya tersebut dengan lebih mementingkan untuk pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.
Dampak yang terjadi dari resesi ekonomi yaitu adanya kenaikan tingkat suku
bunga yang tajam. Bank Indonesia akan menyesuaikan tingkat suku bunga acuan.
Masyarakat umum dan pelaku usaha saat melakukan pinjaman akan naik serta bisa
menjadi penghambat ekspansi usaha. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan pada
pertumbuhan ekonomi 2022 dan 2023.
2.4.3 Dampak Resesi Bagi Perusahaan
Selain pemerintah, perusahaan juga menerima dampak resesi ekonomi parah.
Bagi perusahaan, dampak resesi adalah sebagai berikut:
1. Turunnya daya beli masyarakat akan membuat permintaan barang (demand)
tidak sesuai stok barang yang ada (supply). Akhirnya omzet perusahaan pun
turun drastis, sehingga tidak cukup membiayai operasional bisnis lagi.
2. Turunnya permintaan barang akan membuat perusahaan-perusahaan dalam
satu industri berebut mendapat konsumen. Akibatnya, terjadilah perang harga,
dimana tiap perusahaan menjatuhkan harga agar produknya terjual.
Prinsipnya, lebih baik stok perusahaan terjual sangat murah daripada tidak ada
pendapatan sama sekali.
3. Setelah banting harga, perusahaan akan kehabisan daya untuk produksi lebih
banyak barang. Belum juga memikirkan tagihan-tagihan menumpuk. Jika
tidak kuat membayar tagihan dan kewajiban lainnya, perusahaan terpaksa
harus rela gulung tikar.
15
2.4.4 Peran Investor Relations dalam Resesi
• Merupakan perantara utama yang menjembatani perusahaan dan investor.
Merupakan perantara utama yang menjembatani perusahaan dan investor.
• Melakukan Lobi dan Negosiasi untuk mengembalikan kepercayaan dari Investor.
Pembuatan kebijakan dan proyek-proyek strategis yang bertujuan agar para
investor tertarik kembali untuk menanamkan modalnya tersebut ke Perusahaan.
• Memungkinkan perusahaan mendapatkan harga saham optimal tanpa melupakan
nilai-nilai perusahaan tersebut.
• Tugas Investor Relations juga mewakilan perusahaan terhadap investor dan
sebaliknya, yang dimana skill bernegosiasi sangat dibutuhkan agar tercapainya
win win solution.
• Menyediakan data nonfinansial yang mungkin saja meningkatkan nilai
perusahaan.
• Jika ada feedback dari investor, investor relations juga bertanggung jawab untuk
menyampaikannya ke perusahaan.
• Menyelesaikan salah satu proses sales, yaitu closing.
16
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Analisis SWOT
Berikut adalah Analisa SWOT dari investor relations di PT. GOTO:
1. Strenght (Kekuatan)
• Gojek dan Tokopedia merupakan 2 perusahaan startup asal Indonesia
yang mempunyai gelar unicorn
• Memiliki pendapatan yang stabil dan cenderung mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun
• Mitra yang bertambah banyak sehingga menambah kekuatan dalam hal
keuangan
• Berkontribusi besar untuk sektor UMKM di Indonesia yang memperkuat
daya saing ekonomi digital
2. Weakness (Kelemahan)
• Karena merupakan merger dari 2 perusahaan yaitu Gojek dan Tokopedia,
maka risiko dalam hal keuangan semakin meningkat
• Terbilang cukup telat untuk masuk ke dunia saham dibandingkan
perusahaan lainnya
17
• E-commerce mempunyai track record kurang baik dalam dunia saham,
sehingga sewaktu-waktu dapat mengalami kerugian, misalnya saham
BUKA oleh Bukalapak yang gagal
• Masih banyak investor yang kurang tertarik untuk berinvestasi di
perusahaan hasil merger
3. Opportunity (Peluang)
• Merger 2 perusahaan tentu saja tetap memberikan keuntungan dan
kekuatan lebih, karena kolaborasi ini bisa menjadi keuntungan dalam hal
digitalisasi ekonomi
• Terdapat lalu lintas transaksi yang semakin besar sehingga memperbesar
peluang untuk perputaran ekonomi yang semakin besar lagi
• Melibatkan masyarakat khususnya sector UMKM yang akan memperkuat
persaingan antar pelaku ekonomi
• Semakin bertambahnya mitra dan investor yang ingin menanam saham di
PT. GOTO
18
• Margin yang semakin besar dibandingkan harga awal saat saham GOTO
pertama kali dibuka, sehingga membuat investor semakin tertarik untuk
menanam saham di PT. GOTO
4. Threats (Ancaman)
• Ada perusahaan merger lainnya yang sudah lebih dulu berkiprah di dunia
saham (Shopee & Grab), sehingga banyak ancaman kedepannya.
• Ancaman ekonomi nasional yang bisa kapan saja muncul terutama pada
masa sehabis pandemi dan isu resesi 2023 yang sedang diperhatikan oleh
banyak investor
• Penopang dasar yang adalah UMKM mempunyai rasio 60% dalam hal
keuangan perusahaan ini, sehingga jika ada permasalahan pada HPP
(Harga Pokok Produksi), maka GOTO akan terkena dampaknya juga
• Akan muncul saingan lain yang kemungkinan akan melakukan merger
juga
3.2 STP
Berikut Analisa STP dari investor relations di PT. GOTO:
1. Segmentation
PT. GOTO Gojek Tokopedia ingin memberikan yang terbaik kepada para
investornya serta memberikan berbagai kemudahan baik dalam transaksi,
mobilitas, kebutuhan hingga gaya hidup yang harus dipenuhi. Selain itu PT.
GOTO juga terbukti memiliki target pasar yang general atau umum, karena siapa
saja bisa menjadi investor tidak tergantung oleh latar belakang kondisi keuangan
para investor. Hal ini juga semakin diperkuat dengan PT. GOTO yang
memberikan edukasi kepada para driver Gojek untuk belajar menabung di saham
dan melakukan investasi, dengan memberikan mereka bekal sejumlah uang untuk
mulai investasi di PT. GOTO. PT. GOTO bukan hanya sekedar ingin mencari
investor sebanyak-banyaknya namun lebih mencari investor yang loyal/
19
2. Targeting
Targeting yang dilakukan oleh PT. GOTO sangat beragam dan hampir
mencakup seluruh segmen yang ada dalam proses segmentation. PT. GOTO ingin
secara maksimal memanfaatkan kesempatan yang ada dan mempersilahkan
siapapun untuk berkontribusi ke PT. GOTO, Dengan banyaknya kemudahan yang
ditawarkan PT. GOTO, apalagi perusahaan ini adalah merger 2 perusahaan besar
di Indonesia, maka PT. GOTO sangat berharap bahwa penggunanya bisa memilih
mereka sebagai solusi nomor 1 di berbagai aspek.
3. Positioning
PT. GOTO mempunyai slogan Go Far, Go Together yang berarti
melangkah jauh, melangkah bersama. Slogan ini ditujukkan kepada para investor
maupun calon investor PT. GOTO dengan harapan mereka bisa mempercayakan
dana mereka untuk berinvestasi di PT. GOTO, hal ini dilakukan agar bisa
berkembang bersama dan maju bersama. GOTO ingin hadir sebagai jawaban dari
segala permasalahan yang dihadapi oleh para investornya. Apalagi layanan yang
bisa mereka tawarkan sangat bervariasi, karena Gojek dan Tokopedia
menyediakan apapun hanya dalam 1 aplikasi.
3.3 Proses Komunikasi
GoTo menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani
sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga. Jaringan mitra usaha dan mitra
driver di dalam Grup GoTo saling melengkapi dengan menghadirkan pilihan barang
dan jasa yang diklaim bakal tak tertandingi, didukung oleh layanan pembayaran
digital dan keuangan untuk mempermudah kehidupan masyarakat, sekaligus
meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan.
Keputusan merger ini, dari Gojek memimpin GoTo sebagai CEO Group.
Pembentukan Grup GoTo menandai fase pertumbuhan bagi Gojek, Tokopedia dan
GoTo Financial. Mitra driver Gojek memiliki peluang pendapatan yang lebih besar
20
antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia,
sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis mendapatkan
berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya. Hadirnya Grup
GoTo juga memungkinkan mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia
Tenggara (Aida, 2021).
Proses Penggabungan organisasi melibatkan tinjauan komprehensif dari
deskripsi pekerjaan personel (Rafferty & Restubog, 2010). Karyawan dijamin tidak
kehilangan pekerjaannya. Pembentukan komite yang dibentuk dari perwakilan
sumber daya manusia senior dari kedua mitra merger dan konsultan eksternal, yang
mengepalai komite. Komite peninjau pekerjaan dibentuk saat merger diumumkan
pertama kalinya, meskipun tidak ada perubahan pekerjaan yang sebenarnya terjadi
sampai tujuh bulan kemudian pada saat pertemuan kedua.
Merger Gojek-Tokopedia, jika terwujud tidak akan menciptakan monopoli.
Mereka berada disegmen bisnis yang berbeda. Justru ini saling melengkapi dan itu
strategi yang sangat taktis dalam menghadapi pandemi ini,” Piter dalam keterangan
tertulis yang diterima mengatakan hadirnya perusahaan baru hasil merger ini tidak
akan menciptakan barrier to entry yang tinggi bagi potensi masuknya pemain baru
baik yang akan menggarap ceruk pasar baru atau berkompetisidi bidang sama dengan
perusahaan hasil gabungan Gojek dan Tokopedia(Aida, 2021).
Oleh karena itu, didalam penggabungan dua perusahaan ini pastinya ada
proses komunikasi yang panjang, seperti yang sudah bisa terlihat. Maka komunikasi
harus terus dijaga agar relasi antar Gojek dengan Tokopedia bisa berjalan lancar
untuk mendukung perkembangan PT. GOTO kedepannya.
21
3.4 Teknik Lobi & Negosiasi
Dalam melakukan lobi dan negosiasi, pihak yang berdebat bisa lebih saling
memahami, dapat diperkirakan perbedaan di antara mereka dapat dikurangi dan melalui
perundingan mungkin dapat dicapai persetujuan. Memahami dan menyetujui adalah dua hal
yang sama sekali berlainan. Ketika Anda memahami pesan seseorang, dapat saja berarti
Anda tidak menyetujuinya, bisa saja Anda jauh lebih tidak setuju daripada sebelumnya. Pada
situasi lobi dan negosiasi tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari
kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan
berusaha agar orang lain memahami ucapan kita.
Dalam lobi, menjadi rahasia umum bahwa seseorang dapat memilih kata yang tepat,
mempersiapkan jauh sebelumnya dan mengemukakannya dengan tepat pula, maka akan
menghasilkan komunikasi yang prima. Namun, keefektifan komunikasi secara keseluruhan
masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Negosiasi tidak
akan terjadi apabila salah satu pihak mempunyai wewenang atau kuasa secara pihak untuk
memaksakan suatu keputusan kepada pihak lain. Negosiasi bukan terdiri dari sebuah
ketrampilan saja. Dalam arti luas berkaitan dengan pokok bahasan, sifat dasar pihak yang
terlibat, dan tingkat formalitas. Negosiasi mempunyai kualitas yang berbeda-beda tergantung
pada mereka yang terlibat dalam negosiasi atas nama mereka atau sebagai wakil. Mereka yang
bertindak atas nama sendiri dapat menentukan batas dan sasarannya dan segera mengambil
keputusan. Sedangkan mereka yang bernegosiasi mewakili perusahaan atau suatu lembaga,
kurang bebas.
Keduanya mengandung untung dan rugi. Peranan langsung memungkinkan keputusan
yang lebih cepat dan pasti, tetapi merupakan posisi terbuka tanpa mempunyai kesempatan
untuk mundur. Sedangkan peran sebagai wakil, jika wewenang bernegosiasi terlalu dibatasi,
mungkin mengurangi kredibilitas si perunding, tetapi memberikan kesempatan untuk
mendapatkan waktu mengacu kembali untuk arah baru dan menawarkan kemungkinan untuk
memecahkan jalan buntu dengan mengalihkan negosiasi ke arah baru yang lebih tinggi.
Ada satu faktor komunikasi lagi untuk menunjang keberhasilan di dalam lobi dan
negosiasi selain kemampuan berkomunikasi yang efektif, yaitu kemampuan untuk menjadi
22
pendengar yang baik. Namun, terkadang untuk menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah
karena adanya beberapa hambatan, yaitu:
1. Terperangkap masalah lain di luar kontek pembicaraan, Ada masalah pribadi
sehingga sulit berkonsentrasi perhatiannya untuk mendengarkan secara efektif.
2. Sikap tidak kondusif terhadap topik yang dibahas, Sikap apriori atau telah
berburuk sangka terhadap lawan bicara, merasa sudah banyak tahu tentang
masalah yang akan dilontarkan.
3. Kebiasaan mendengarkan yang kurang menguntungkan Terlalu memperhatikan
penampilan pembicara, mendengarkan pembicara tanpa memandangnya, terlalu
mudah terganggu pada gangguan kecil, cepat putus asa untuk berusaha menangkap
arti pesan yang diberikan pembicara, terlalu banyak mencatat dan terlalu sensitif
terhadap kata.
4. Hambatan berupa kelelahan fisik yang diakibatkan. Suhu udara ruang pertemuan,
gangguan suara, gerakan yang tidak diharapkan dan jarak dari pembicara.
Ada berapa cara bila menghadapi orang yang kita ajak bernegosiasi tidak seperti yang
diharapkan, yaitu kita bertemu dengan tipe:
1. Negosiator bingung
Gunakan peraga untuk menjelaskan masalah kompleks yang
membingungkan Tuliskan usulan yang kompleks dengan kalimat singkat dan
jelas Ikuti agenda setahap demi setahap agar tidak semakin bingung Libatkan pihak
ketiga untuk mengulasnya dari sudut pandang yang lain.
2. Negosiator Ragu-ragu
Lanjutkan secara perlahan dan teratur, kalau perlu ulang pokok-pokoknya. Janjikan
untuk mengulas kembali pokok-pokok pembicaraan itu kemudian. Tunda beberapa
saat agar negosiator yang ragu-ragu bisa berunding dengan timnya. Coba sampaikan
pokok-pokok masalah dengan cara yang lebih segar.
3. Negosiator Agresif
23
Ulangi semua fakta, tetap tenang dan hindari bahasa emosional. Jangan terbawa situasi
perang mulut dan tetaplah tenang. Tegaskan bahwa intimidasi, ejekan dan ancaman
tidak bisa diterima. Usulkan penundaan negosiasi sampai emosi reda.
4. Negosiator Emosional
Usahakan jangan menyinggung alasan atau integritas negosiator.
3.5 Kendala & Solusi
Saat menjalankan sebuah perusahaan baru, pasti akan ada kendala yang dihadapi.
Salah satu kendala terbesar yang dihadapi oleh PT. GOTO yaitu kerugian dimana saham
mereka anjlok dan angkanya tidak sesuai yang diharapkan. PT GoTo Gojek Tokopedia resmi
memulai rangkaian rangkaian menuju go public alias Initial Public Offering. Berdasarkan
prospektus yang tayang hari ini, startup dengan ekosistem terbesar di Indonesia itu akan
menawarkan sebanyak banyaknya 52 miliar saham, setara 4,39% saham, dan sedikit dikitnya
48 miliar saham.
Masalah besar pun datang, sampai akhir Juni 2022 lalu, GOTO tercatat memiliki
sekitar 9.630 karyawan tetap. Berdasarkan laporan keuangan triwulanan perusahaan ini juga
mempekerjakan sekitar 455 karyawan tidak tetap pada akhir 2021. Namun sekalipun rugi,
GoTo memiliki ekuitas mencapai Rp130 triliun. Jumlah ini sudah menyerap data rugi
akumulasi sejak perusahaan berdiri. Tanpa memperhitungkan akumulasi rugi, total modal
yang disetor investor mencapai Rp179 triliun.
Sehingga GOTO mencari solusi dengan memanfaatkan bisnis inti yang ada. Bisnis
inti GoTo terbagi menjadi tiga bagian besar, yakni layanan on demand (Gojek, GoCar,
GoFood, dan lain-lain), e-commerce melalui Tokopedia, dan layanan finansial (uang
elektronik Gopay, fintech paylater Findaya, dan lain lain). Saat ini, GoTo menciptakan
sumber pendapatan baru dengan secara berani masuk ke bisnis kendaraan listrik dan bisnis
gaming. Selain itu, sejumlah unit saat ini juga berhasil dimonetisasi dengan pertumbuhan
yang agresif, seperti Moka dan Midtrans.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bagi individu atau organisasi, lobi bisa digunakan untuk menunjang keberhasilan
bisnis, misalnya untuk memenangkan kontrak bisnis, mempermudah urusan bisnis (terutama
ketika berurusan dengan pemerintah), memperoleh akses bagi kegiatan bisnis, dan lain
Dalam lingkungan bisnis, lobi dapat digunakan antara lain untuk memenangkan kontrak
bisnis, mempermudah urusan bisnis, atau memperoleh akses bagi kegiatan bisnis, dan lain-
lain. Sebagai kegiatan yang cenderung bersifat informal (tidak resmi), penyampaian pesan
secara persuasif sangatlah dominan selama proses lobi berlangsung.
Meskipun bersifat informal, lobi perlu dipersiapkan dengan baik, antara lain adalah
dengan menyiapkan berbagai argumentasi yang meyakinkan, memahami orientasi pihak
yang akan di lobi, dan lainnya. Ketika lobi sedang berlangsung, pesan yang hendak
disampaikan harus diutarakan sejelas mungkin supaya bisa terhindar dari salah pengertian.
Selain itu, suasana lobi juga harus didukung oleh sikap saling menghormati satu sama lain.
Guna menunjang keberhasilan lobi, kita sebaiknya memperhatikan strategi lobi yang efektif
dan sekaligus memahami hambatan dalam komunikasi yang sangat mungkin terjadi selama
lobi berlangsung.
4.2 Saran
Dalam keberhasilan lobi dan negosiasi tidak lepas dari proses komunikasi yang baik
$dan tentunya seseorang yang menjadi negosiator tersebut harus terlebih dahulu memiliki
pengetahuan atau informasi mengenai siapa yang menjadi subjek di dalam negosiasinya dan
didukung juga dengan pesan-pesan yang nantinya akan disampaikan di dalam forum tersebut
sehingga kegiatan melobi atau negosiasi dapat berjalan dengan baik dan lancar, karena itu
sebagai komunikator, atau negosiator harus dapat memahami kliennya yang di pihak lain
berperan sebagai komunikan.
25
4.3 Rencana Tindak Lanjut
Dengan adanya isu resesi dalam 2023 maka Investor Relations harus bisa meyakinkan
kepada para investor agar tetap tenang dan jangan buru buru untuk jual asset, namun bukan
berarti masyarakat harus berhenti berinvestasi. Atau bahkan menjual seluruh kepemilikan
aset investasinya. Para investor disarankan untuk tidak serta merta menjual aset investasinya.
Apalagi aset investasi yang dimiliki saat ini nilainya berada jauh di bawah harga beli. Alih-
alih menambah kepemilikan uang tunai, hal itu justru membuat masyarakat merugi.
Perencana Keuangan Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan, dengan kondisi
pasar yang fluktuatif, bukan berarti individu harus mengurangi atau bahkan berhenti
investasi. Menurutnya, saat ini individu masih dapat menempatkan dananya di instrumen
investasi yang memiliki risiko rendah. Contohnya logam mulia, deposito, atau reksa dana
berbasis pendapatan tetap. "Jadi biar (dana) tetap bisa digunakan, dan dicairkan, namun
kemungkinan melawan inflasi cukup kuat, kita bisa ditaruh di uang tunai atau instrumen
investasi yang memang gampang dicairkan," tutur Andy. Selain itu, sebenarnya individu juga
masih bisa menempatkan dananya di instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham.
Namun, ini harus disesuaikan dengan profil investasi masing-masing individu.
Sebagaimana diketahui, profil risiko investasi secara umum terbagi menjadi tiga jenis yakni
konservatif, moderat, dan agresif. Di mana konservatif memiliki profil risiko paling rendah,
moderat profil risiko menengah, dan agresif profil risiko paling tinggi. Untuk individu yang
memiliki profil risiko konservatif, Andy tidak menyarankan untuk menempatkan dananya di
instrumen investasi risiko tinggi, seperti saham. Ia merekomendasikan seluruh dana investasi
ditempatkan di instrumen investasi risiko rendah. "Saya akan menyarankan saat ini lebih
pada ke deposito misal 20 persen, kemudian logam mulia 20 persen, kemudian mau di reksa
dana pendapatan tetap itu bisa di sekitar 30 persen, dan di surat berharga negara itu bisa
berupa ORI atau sukuk ritel itu bisa 30 persen," tuturnya. Sementara untuk profil risiko
moderat, individu diperbolehkan untuk menempatkan dananya di produk reksa dana berbasis
campuran.
Akan tetapi, sebagian besar dana investasi disarankan untuk ditempatkan di produk
investasi pendapatan tetap seperti deposito dan SBN. "Mereka bisa meraciknya dengan
26
mereka punya portofolio di SBN sebesar 30 persen, kemudian reksa dana berbasis campuran
itu 40 persen, kemudian juga untuk deposito itu 15 persen dan logam mulia 15 persen,"
katanya. Instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham baru direkomendasikan kepada
individu dengan profil risiko agresif. Bahkan, kepemilikan saham direkomendasikan
mencapai 50 persen dari total portofolio investasi. Andy mengingatkan, individu perlu untuk
terus memantau kondisi fundamental perekonomian global. Ini guna meminimalisir potensi
kerugian yang besar jika pasar saham berguguran nantinya. "Teman-teman yang
portofolionya agresif, saya akan menyarankan pasar saham 50 persen, kemudian mereka juga
bisa masuk juga di reksa dana berbasis pasar saham 30 persen, kemudian obligasi ritel atau
sukuk ritel 20 persen," ucap Andy.
Peningkatan inflasi itu juga diikuti oleh kebijakan pengetatan moneter oleh bank
sentral di negara Eropa dan Amerika dengan menaikkan tingkat bunga acuan yang akan
berdampak juga pada kebijakan yang diambil bank sentral di negara lainnya. “Jika bunga
acuan meningkat, biaya modal dan bunga kredit yang akan ditanggung bisnis juga akan naik.
Dampak selanjutnya biasanya akan diikuti oleh melemahnya mata uang lokal terhadap mata
uang asing,” tutur Wayan seperti dikutip dari laman resmi situs UGM, Sabtu (1/10/22). Jika
suatu negara memiliki banyak pinjaman dalam mata uang asing, baik pemerintah maupun
swasta maka jumlah mata uang lokal yang akan dikeluarkan untuk membayar pinjaman
dalam mata uang asing juga akan meningkat. Jika kondisi tak kunjung membaik maka
kombinasi rentetan harga produk yang meroket, inflasi yang meningkat, bunga acuan kredit
naik, serta pelemahan mata uang lokal akhirnya akan berisiko menyebabkan terjadinya krisis
ekonomi global.
Menurut Wayan, ada dua tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi tahun
2023. Pertama, mencari alternatif tambahan penghasilan selain dari gaji tetap setiap bulan. Ia
menjelaskan, mencari tambahan penghasilan antara lain bisa dengan memanfaatkan hobi
untuk bisnis. Misalnya, berjualan secara daring atau online dan mau berinvestasi secara rutin.
Apalagi saat ini sudah era digital sehingga peluang untuk berbisnis online sangat terbuka
lebar. “Investasi selama ini terbukti menjadi cara yang efektif untuk melawan dampak negatif
inflasi. Pilihan investasi yang cocok untuk mengantisipasi terjadinya krisis ekonomi global
27
adalah menggeser bobot dana investasi kita lebih banyak pada aset investasi yang tergolong
aman (safe haven),” kata Wayan. Wayan mencontohkan, jenis investasi yang aman dilakukan
antara lain deposito, emas, surat berharga yang diterbitkan negara. Jika ingin melakukan
investasi pada saham, menurut Wayan sebaiknya invetasi pada saham-saham yang bergerak
pada sektor industri yang defensif, tetap bisa bertahan meskipun ada krisis. Misalnya saham
perusahaan yang bergerak di industri consumer goods, kesehatan, bank, energi dan utilitas.
4.4 Timeline
8 oktober – Menentukan Masalah Penelitian yang akan di teliti
15 oktober - Melakukan research mengenai studi kasus yang sesuai dengan tema
pembahasan
22 oktober – Mencari latar belakang permasalahan
29 oktober – Melakukan Review Literatur
5 November – Membuat design penelitian
12 November - Obtain necessary approvals
19 – November – Mengumpulkan Data
26 November – Menganalisa data
3 Desember – Mengolah Data
10 Desember – Review Data yang telah dibuat
17 Desember - Finishing
28
4.5 Data Pendukung
29
DAFTAR PUSTAKA
Zainal, Anna Gustina. 2017. Teknik Lobi dan Negosiasi. Bandar Lampung: CV
Anugrah Utama Raharja.
Ardianto, Elvinaro. 2013. Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media.
Guntur, Agus. 2010. Strategi Negosiasi dikutip dari
http://www.stekpi.ac.id/informasi/datas/users/1/negosiasi.pdf.

Contenu connexe

Similaire à UAS Negosiasi Luring & Daring - Arum Nugrahaini Susanto 44321120034.pdf

Investor Relations Concept
Investor Relations ConceptInvestor Relations Concept
Investor Relations ConceptJudhie Setiawan
 
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...Venti Eka Satya
 
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buanaHbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buanafarizsatiano32
 
Makalah I manajemen keuangan
Makalah I manajemen keuanganMakalah I manajemen keuangan
Makalah I manajemen keuanganSintiya Sintiya
 
X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...
X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...
X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...YaniAdyaramdhani1
 
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docxMakalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docxArdianSyahputraShow
 
BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI, GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...
BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI,   GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI,   GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...
BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI, GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...menik11111
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Triocahyo Utomo
 
Tugas Makalah Investasi & Portofolio
Tugas Makalah Investasi & PortofolioTugas Makalah Investasi & Portofolio
Tugas Makalah Investasi & PortofolioGayuAngga
 
Kelompok 1 aspek keuangan kelayakan bisnis
Kelompok 1 aspek keuangan  kelayakan bisnisKelompok 1 aspek keuangan  kelayakan bisnis
Kelompok 1 aspek keuangan kelayakan bisnisYosaniaWidiAgustin
 
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULAR
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULARMAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULAR
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULARfalentinalarasayu
 
Paper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.doc
Paper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.docPaper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.doc
Paper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.docAngraArdana
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utstarmidi_saputra
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I roslinais
 
Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021Afrianto Budi
 
Analisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom group
Analisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom groupAnalisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom group
Analisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom groupESQ Business School
 
Tm14 kelompok 8 manajemen piutang perusahaan
Tm14 kelompok 8  manajemen piutang perusahaanTm14 kelompok 8  manajemen piutang perusahaan
Tm14 kelompok 8 manajemen piutang perusahaanLaksamanaRackaAlBahr
 

Similaire à UAS Negosiasi Luring & Daring - Arum Nugrahaini Susanto 44321120034.pdf (20)

Investor Relations Concept
Investor Relations ConceptInvestor Relations Concept
Investor Relations Concept
 
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi  Peringkat O...
Jurnal venti 7 des 2012_Overview Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat O...
 
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buanaHbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium  hutang, universitas mercu buana
Hbl,4, fariz satiano, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana
 
Makalah I manajemen keuangan
Makalah I manajemen keuanganMakalah I manajemen keuangan
Makalah I manajemen keuangan
 
Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1Makalah Manajemen Keuangan 1
Makalah Manajemen Keuangan 1
 
X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...
X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...
X_Ekonomi_KD 3.5_Lembaga Jasa Keuangan Dalam Perekonomian Indonesia (www.bosp...
 
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docxMakalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
Makalah Analisis Informasi Akuntansi Kel 5 (1).docx
 
BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI, GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...
BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI,   GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI,   GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...
BE & GG, SUKMAWATI, PROF HAPZI ALI, GCG BPJS KETENAGAKERJAAN, UNIVERSITAS M...
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2
 
Tugas Makalah Investasi & Portofolio
Tugas Makalah Investasi & PortofolioTugas Makalah Investasi & Portofolio
Tugas Makalah Investasi & Portofolio
 
Kelompok 1 aspek keuangan kelayakan bisnis
Kelompok 1 aspek keuangan  kelayakan bisnisKelompok 1 aspek keuangan  kelayakan bisnis
Kelompok 1 aspek keuangan kelayakan bisnis
 
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULAR
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULARMAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULAR
MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN UNIVERSITAS MPU TANTULAR
 
Paper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.doc
Paper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.docPaper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.doc
Paper kelompok jenis_jenis_badan_usaha.doc
 
Resume uts sinta
Resume uts sintaResume uts sinta
Resume uts sinta
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
 
Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I Manajemen Keuangan I
Manajemen Keuangan I
 
Makalah uas mku
Makalah uas mkuMakalah uas mku
Makalah uas mku
 
Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
Soal Jawab 108: Praktek Klaim - Persiapan ujian ONLINE Juni 2021
 
Analisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom group
Analisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom groupAnalisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom group
Analisa pertumbuhan dividend payout pada perusahaan telkom group
 
Tm14 kelompok 8 manajemen piutang perusahaan
Tm14 kelompok 8  manajemen piutang perusahaanTm14 kelompok 8  manajemen piutang perusahaan
Tm14 kelompok 8 manajemen piutang perusahaan
 

UAS Negosiasi Luring & Daring - Arum Nugrahaini Susanto 44321120034.pdf

  • 1. 1 IDENTIFIKASI LOBBY & NEGOSIASI DALAM INVESTOR RELATIONS PT. GOTO GOJEK TOKOPEDIA TBK. Disusun Oleh : Arum Nugrahaini - 44321120034 Bima Tirtamanggala Putra - 44321120025 Febysia Helena Sentosa - 44321110030 PROGRAM STUDI MARKETING COMMUNICATION FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCUBUANA 2022
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Segala puja hanya bagi Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan karunia nikmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “IDENTIFIKASI LOBBY & NEGOSIASI DALAM INVESTOR RELATIONS PT. GOTO GOJEK TOKOPEDIA TBK.” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Negosiasi Luring dan Daring. Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari bagian kelompok. Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga kami secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk kami khusus. Jakarta, 5 Januari 2023
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2 DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 3 BAB I................................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 6 BAB II.................................................................................................................................................. 7 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................... 7 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................................................. 7 2.2 Lobby & Negosiasi .................................................................................................................... 8 2.3 Investor Relations..................................................................................................................... 10 2.4 Resesi 2023 .............................................................................................................................. 12 BAB III .............................................................................................................................................. 16 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................................... 16 3.1 Analisis SWOT ........................................................................................................................ 16 3.2 STP........................................................................................................................................... 18 3.3 Proses Komunikasi................................................................................................................... 19 3.4 Teknik Lobi & Negosiasi......................................................................................................... 21 3.5 Kendala & Solusi ..................................................................................................................... 23 BAB IV.............................................................................................................................................. 24 PENUTUP ......................................................................................................................................... 24 4.1 Kesimpulan .............................................................................................................................. 24 4.2 Saran......................................................................................................................................... 24 4.3 Rencana Tindak Lanjut ............................................................................................................ 25 4.4 Timeline ................................................................................................................................... 27 4.5 Data Pendukung ....................................................................................................................... 28 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 29
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Monetary Fund (IMF) merilis laporan World Economic Outlook: War Sets Back the Global Recovery pada bulan April 2022. Laporan tersebut memperingatkan seluruh negara di dunia akan adanya ancaman inflasi dan resesi ekonomi dunia pada tahun 2022/2023. IMF pun mengoreksi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 hampir 50 persen dari proyeksi tahun 2021. Pada saat yang bersamaan, World Bank juga telah merilis laporan yang berjudul Commodity Markets Outlook: The Impact of the War in Ukraine on Commodity Markets. Laporan tersebut mengungkapkan kenaikan harga-harga komoditas dunia yang diperkirakan terjadi hingga tahun 2024. Kenaikan harga tersebut salah satunya disebabkan oleh dampak perang Rusia Ukraina. Dengan kedua laporan tersebut, seluruh negara harus melakukan langkah mitigasi atas ancaman inflasi dan resesi (stagflasi). Ekonomi dunia yang baru saja mulai pulih dari Pandemi Covid-19, harus kembali menghadapi tantangan baru yakni resesi ekonomi dunia. Para Investor sebagai bagian dari perekonomian global juga tidak dapat terlepas dari ancaman resesi global tersebut. Terutama di Indonesia, isyarat resesi ekonomi santer terdengar akhir-akhir ini. Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan dampak dari ancaman resesi 2023 terhadap Indonesia. Salah satunya adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar secara kontinu. Efek tersebut beresiko terhadap beberapa sektor, mulai pendapatan negara, aktivitas konsumsi rumah tangga, hingga realisasi investasi. Seorang investor akan mengalami kekhawatiran ketika tanda-tanda resesi terlihat, karena hal ini akan menyebabkan turunnya harga saham dan pasar biasanya akan mengalami pergolakan dengan harga saham yang mengalami ayunan liar. Kinerja instrumen investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman. Oleh sebab itu seorang investor harus merencanakan penyusunan portofolio untuk menghindari dampak dari resesi tersebuT.
  • 5. 5 Dalam suatu perusahaan untuk mencegah dampak resesi yang besar, perlu adanya fungsi Investor Relations dalam menjaga hubungan dengan para investor sebagai publik internal perusahaan. Tanggung jawab Investor Relations adalah menjaga agar investor selalu mengetahui eksistensi dan kinerja perusahaan di tengah-tengah persaingan ataupun resesi yang akan dihadapinya. Pada tahap ini, adanya seorang Investor Relations sangat dibutuhkan. Sesuai dengan namanya, maka mereka lah pihak yang menjembatani hubungan dengan pihak lain yang berkepentingan terhadap perusahaan. Pihak-pihak tersebut paling utama harus dilayani atau yang menjadi fokus suatu perusahaan yaitu para investor atau pemegang saham. Kegiatan investor relations melalui program komunikasi harian tersebut merupakan salah satu usaha untuk membina hubungan harmonis serta menciptakan komunikasi dua arah timbal balik antara perusahaan dengan publiknya. Dalam melaksanakan kegiatannya, investor relations perlu membangun hubungan baik dengan beberapa pihak diantaranya Regulator sebagai lembaga pemerintah yang berfungsi melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari dengan tujuan mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien, dan melindungi kepentingan investor dan masyarakat. Bursa Efek Indonesia sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka. Manajer Investasi sebagai pihak yang kegiatannya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Investor Relations di PT. GOTO sangat berperan dalam mengatasi isu resesi 2023?
  • 6. 6 2. Bagaimana cara Investor Relations di PT. GOTO melakukan lobby dan negosiasi antara investor dan perusahaan di tengah krisis ekonomi? 1.3 Tujuan Penelitian Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Negosiasi Luring & Daring dan mengkaji materi yang telah diberikan. Selain itu tugas ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai peran Investor Relations dalam lobby dan negosiasi.
  • 7. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian terdahulu ini, peneliti dapat mencari tahu perbedaan serta persamaan antara penelitian serupa yang telah diteliti sebelumnya, sehingga menjadi gambaran peneliti serta acuan dalam pengerjaan penulisan ini. Berikut merupakan beberapa penelitian yang terkait dengan judul penelitan, yaitu: Penelitian pertama “MEMBANGUN KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP MARCOMM (STUDI KASUS INVESTOR RELATIONS PERUSAHAAN PAN ARCADIA CAPITAL)” yang dibuat oleh Syafira Putriana, 2020. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus dengan menggunakan teori Pilihan Rasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan merupakan aspek paling kuat dan signifikan dalam pemberian kepercayaan nasabah pada tahap pra relasi. Penelitian kedua, “Komunikasi Bisnis Investor Relations PT Mayora Indah Tbk Sebagai Upaya Mewujudkan Harapan Investor dan Mengembangkan Kerjasama Bisnis Perusahaan” yang dibuat oleh MARSHELIA GLORIA NARIDA. penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan komunikasi bisnis yang dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk memenuhi harapan investor serta pengembangan aspek bisnis perusahaan, salah satunya dalam bidang kerjasama bisnis perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelayanan informasi yang cepat dan up to date merupakan salah satu faktor kunci yang tidak dapat ditawar lagi dalam upaya mewujudkan harapan investor yang tentunya akan berdampak pada keuntungan yang diperoleh perusahaan. Penelitian ketiga, “Implementasi Tanggung Jawab Investor Relations Pada Corporate Website 9 Perusahaan Fortune” yang dibuat oleh Patriccia Rebecca. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Implementasi Tanggung Jawab Investor Relations pada Corporate Website: 9 Perusahaan Terbaik Fortune Indonesia 2012 dengan menggunakan Metode Analisis Isi Kuantitatif. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa enam dari sembilan Perusahaan Terbaik Fortune Indonesia 2012 tersebut telah mengimplementasikan Tanggung Jawab Investor Relations pada Corporate Website-nya yaitu Astra International,
  • 8. 8 Telekomunikasi Indonesia, United Tractors, Bank Mandiri, Bumi Resources, dan Wijaya Karya. Tiga perusahaan lainnya yaitu HM Sampoerna, SMART dan Indah Kiat Pulp and Paper belum mengimplementasikan Tanggung Jawab Investor Relations Pada Corporate Website-nya. Penelitian keempat, “Studi Eksploratif Aktivitas Investor relations Sebagai Salah Satu Bidang Public Relations (Unit Investor relations PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.)” yang dibuat oleh Anita, Apriliany Vivi, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan serta memberi gambaran mengenai Investor relations dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh Investor relations serta melihatnya dari segi bidang Public Relations. Penelitian ini menggunakan metode Studi Eksploratif. Metode pengambilan datanya adalah Kualitatif data dengan menggunakan wawancara serta observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Investor relations lebih banyak melakukan aktivitas mereka untuk mengembangkan corporate value melalui komunikasi yang efektif (fungsi Public Relations) dibandingkan fungsi keuangan. 2.2 Lobby & Negosiasi Fungsi lobby dalam negosiasi adalah untuk memperoleh tujuan ataupun target yang sudah ditentukan sebelum melakukan negosiasi oleh individu maupun organisasi dan lobby ini berada di bawah kontrol individu atau organisasi tersebut. Bagi sebuah perusahaan, lobby dalam negosiasi sangatlah penting dan tidak bisa dilepaskan dari kegiatan Public Relations (PR) atau divisi Hubungan Masyarakat (HUMAS). Inilah mengapa seorang Public Relations harus peka terhadap kliennya agar bisa membangun relasi yang baik, begitu pula dengan para praktisi di dunia komunikasi yang pasti akan melakukan interaksi dengan orang lain di perusahaannya. Untuk bisa melakukan lobby dan negosiasi dengan baik, kita harus mempersiapkan segalanya dengan matang, tentu saja secara efektif dan efisien. Agar saat pelaksanaanya, kita memiliki landasan yang kuat jika muncul hal yang tidak diinginkan. Kemudian, aspek yang paling penting dari aktivitas lobbying adalah mempersiapkan kasus-kasus dalam mendukung
  • 9. 9 tujuan organisasi. Sehingga kita bisa menganalisis kasus yang mendukung tersebut untuk bisa memperbaiki aktivitas lobbying yang akan kita lakukan. Adapun bentuk-bentuk lobby, yaitu sebagai berikut: 1. Tidak langsung 2. Langsung 3. Terbuka 4. Tertutup Teknik-teknik dalam melakukan lobby bisa dijabarkan seperti ini: 1. Mampu mengenal dan mengidentifikasi target lobby dengan baik 2. Memberikan performance atau pengenalan diri yang baik 3. Memperhatikan situasi dan kondisi sekitar 4. Menjadi pendengar sekaligus pembicara yang baik 5. Mampu mengemas pesan secara ringkas dan tepat 6. Memiliki jiwa optimis 7. Sabar, gigih dan fleksibel Setelah mengetahui dasar-dasar dalam melakukan lobby dan negosiasi, kita harus menerapkannya agar bisa mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Beberapa tujuan dari lobby yaitu sebagai berikut: 1. Untuk membangun koalisasi dengan organisasi lain 2. Untuk mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan 3. Untuk melakukan kontak dengan individu-individu yang berpengaruh 4. Untuk mempersiapkan pengamatan dan pembicara ahli 5. Untuk memusatkan argumentasi pada isi kunci, fakta dan bukti-bukti yang mendukung. Selain kemampuan lobby yang baik, seorang praktisi komunikasi juga harus memiliki kemampuan negosiasi yang baik. Negosiasi yang merupakan proses tawar menawar ini harus diusahakan agar bisa mencapai tujuan akhir. Seorang negosiator memiliki peran yang sangat besar dalam keberhasilan negosiasi. Meskipun pada dasarnya negosiasi bisa dilakukan oleh siapapun, akan tetapi terdapat beberapa unsur penting yang sebaiknya dimiliki oleh negosiator
  • 10. 10 seperti Kekuatan (Power), Pemanfaatan waktu (timing), Pengambilan posisi (positioning) : Pengambilan posisi fisik & Pengambilan posisi konseptual. Baik negosiasi secara daring maupun luring harus mampu menerapkan teknik-teknik lobby yang disesuaikan dengan bentuk lobby dalam negosiasi, hal ini akan membantu negosiator dalam mencapai tujuan. Kemudian dalam pembahasan selanjutnya, kita akan melihat lobby dan negosiasi dalam Investor Relations. 2.3 Investor Relations Peran utama dari departemen investor relations adalah memungkinkan perusahaan mendapatkan harga saham optimal tanpa melupakan nilai-nilai perusahaan tersebut. Tak hanya itu, mereka juga berperan sebagai perwakilan perusahaan terhadap investor dan sebaliknya. Contohnya adalah, meskipun pekerjaannya berkaitan erat dengan dunia keuangan, mereka tetap harus menyediakan data nonfinansial yang mungkin saja meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya, kalau ada feedback dari investor, investor relations juga bertanggung jawab untuk menyampaikannya ke perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab dalam menyelesaikan salah satu proses sales, yaitu closing. Intinya, IR ini bisa dibilang merupakan perantara utama yang menjembatani perusahaan dan investor. Perusahaan yang menghadapi ancaman resesi harus mengadopsi strategi hubungan investor aktif yang bertujuan untuk merekonstruksi persepsi pasar dan mempertahankan keselarasan investor. Perusahaan yang paling harus mengintensifkan komunikasi langsung dan langsung dengan investor mereka. Maka peran investor relations sangat berpengaruh. Dalam sebuah perusahaan, seorang Investor Relation bertanggung pada hal-hal berikut ini yaitu: 1. Mengatur Pertemuan Perusahaan biasanya baru membentuk tim investor relations ketika akan go public atau dalam fase IPO (Initial Public Offering). Mereka dibutuhkan sebagai tim yang akan mengaudit keuangan internal perusahaan dan berkomunikasi dengan para calon investor IPO. Pasalnya, ketika perusahaan memasuki fase IPO, akan banyak investor yang tertarik untuk
  • 11. 11 mengetahui lebih lanjut tentang perusahaan tersebut. Di sinilah tugas dan tanggung jawab investor relations, yakni mengatur pertemuan antara perusahaan dengan investor tersebut ataupun dengan pemegang saham dan pers. Karena hal tersebut pula, departemen IR membutuhkan data kualitatif dan kuantitatif, mulai dari deskripsi produk, laporan keuangan, hingga struktur organisasi perusahaan, yang nantinya digunakan sebagai sumber informasi kepada calon investor. 2. Merilis Informasi Finansial Investor relations juga perlu merilis informasi finansial perusahaan ke investor. Begitu pun dengan informasi non finansial jika memang dibutuhkan. Intinya, departemen ini harus mengetahui semua informasi penting dan dapat menjadi jembatan yang baik dalam mengkomunikasikan hal tersebut. 3. Mengurus Laporan Keuangan Terakhir, yang menjadi tugas dan tanggung jawab investor relations adalah mengurus laporan keuangan. Hal ini dimulai dari pengarsipan sampai ke penerbitan laporan tersebut, yang tentunya dilakukan di bawah naungan komisi keuangan. Keberhasilan dalam melakukan program investor relations dapat diukur melalui indikator utama yakni saham perusahaan semakin banyak ditransaksikan di Bursa Efek atau menjadi semakin likuid. Selain itu dapat dilihat juga apakah pasar menjadi semakin sensitif atau cepat bereaksi terhadap setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan Indikator lainnya adalah adanya rasa ingin tahu yang semakin meningkat tentang perusahaan di kalangan masyarakat pasar modal pada umumnya dan calon investor pada khususnya dan juga adanya semakin banyak analis dan pengamat yang membahas faktor fundamental perusahaan dan mengamati pergerakan harga saham perusahaan
  • 12. 12 2.4 Resesi 2023 Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Para ahli menyatakan resesi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, tingkat pengangguran meningkat, penurunan penjualan ritel, ukuran pendapatan dan manufaktur yang berkontraksi untuk jangka waktu yang lama. Menurut Forbes, resesi dianggap sebagai bagian yang tak terhindarkan dari siklus bisnis dan kontraksi reguler yang terjadi dalam perekonomian suatu negara. Selama resesi, orang kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat penjualan lebih sedikit dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun. Titik di mana ekonomi secara resmi jatuh ke dalam resesi tergantung pada berbagai faktor. Pada tahun 1974, ekonom Julius Shiskin mengemukakan beberapa aturan praktis untuk mendefinisikan resesi: Yang paling populer adalah penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut. Ekonomi yang sehat berkembang dari waktu ke waktu, sehingga dua kuartal berturut-turut dari output yang berkontraksi menunjukkan ada masalah mendasar yang serius, menurut Shiskin. Definisi resesi ini menjadi standar umum selama bertahun-tahun. Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) umumnya diakui sebagai otoritas yang menentukan tanggal mulai dan berakhirnya resesi AS. NBER memiliki definisi sendiri tentang apa yang dimaksud dengan resesi, yaitu “penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh perekonomian, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran”. 2.4.1 Prediksi Resesi 2023 Menurut studi dari World Bank, dunia mungkin bergerak menuju resesi global pada tahun 2023 ketika bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi. “Pertumbuhan global melambat tajam, dengan kemungkinan perlambatan lebih lanjut karena lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi. Kekhawatiran mendalam saya adalah bahwa tren ini akan bertahan,
  • 13. 13 dengan konsekuensi jangka panjang yang menghancurkan orang-orang di pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang,” kata Presiden Grup Bank Dunia David Malpass. “Untuk mencapai tingkat inflasi yang rendah, stabilitas mata uang, dan pertumbuhan yang lebih cepat, para pembuat kebijakan dapat mengalihkan fokus mereka dari mengurangi konsumsi ke meningkatkan produksi. Kebijakan harus berusaha untuk menghasilkan investasi tambahan dan meningkatkan produktivitas dan alokasi modal, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan.” Studi ini menyoroti keadaan luar biasa di mana bank sentral memerangi inflasi hari ini. Beberapa indikator historis resesi global sudah memberikan peringatan. Perekonomian global saat ini mengalami perlambatan paling tajam setelah pemulihan pasca-resesi sejak tahun 1970. Bank sentral harus mengkomunikasikan keputusan kebijakan dengan jelas sambil menjaga independensi mereka. Ini dapat membantu menopang ekspektasi inflasi dan mengurangi tingkat pengetatan yang diperlukan. Di negara maju, bank sentral harus mengingat efek limpahan lintas batas dari pengetatan moneter. Di pasar negara berkembang, mereka harus memperkuat peraturan makroprudensial dan membangun cadangan devisa. 2.4.2 Dampak Resesi Bagi Perekonomian Indonesia Apabila terjadi resesi ekonomi mengakibatkan para investor akan menarik uangnya dari saham Indonesia maupun pasar obligasi, dan investor tersebut lebih memilih untuk beralih ke aset investasi lainnya yang lebih aman misalnya emas yang mengakibatkan semakin melemahnya nilai tukar rupiah. Selain itu, negara pengimpor barang dari Indonesia seperti Amerika Serikat nantinya akan membuat tekanan pada sisi permintaannya. Jika angka permintaan tersebut turun maka akan berpengaruh terhadap neraca perdagangan yang dapat mengakibatkan terjadinya defisit dan pendapatan negara menjadi menurun Dampak dari adanya resesi akan mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia karena kondisi ekonomi yang buruk dapat
  • 14. 14 mengancam para pekerja dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selain itu, para pekerja juga kemungkinan akan menerima jumlah pemotongan gaji serta tunjangan. Ekonomi yang semakin sulit pasti akan mengakibatkan adanya melemahnya daya beli masyarakat yang disebabkan karena mereka akan lebih selektif lagi saat menggunakan uangnya tersebut dengan lebih mementingkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Dampak yang terjadi dari resesi ekonomi yaitu adanya kenaikan tingkat suku bunga yang tajam. Bank Indonesia akan menyesuaikan tingkat suku bunga acuan. Masyarakat umum dan pelaku usaha saat melakukan pinjaman akan naik serta bisa menjadi penghambat ekspansi usaha. Hal tersebut akan menyebabkan penurunan pada pertumbuhan ekonomi 2022 dan 2023. 2.4.3 Dampak Resesi Bagi Perusahaan Selain pemerintah, perusahaan juga menerima dampak resesi ekonomi parah. Bagi perusahaan, dampak resesi adalah sebagai berikut: 1. Turunnya daya beli masyarakat akan membuat permintaan barang (demand) tidak sesuai stok barang yang ada (supply). Akhirnya omzet perusahaan pun turun drastis, sehingga tidak cukup membiayai operasional bisnis lagi. 2. Turunnya permintaan barang akan membuat perusahaan-perusahaan dalam satu industri berebut mendapat konsumen. Akibatnya, terjadilah perang harga, dimana tiap perusahaan menjatuhkan harga agar produknya terjual. Prinsipnya, lebih baik stok perusahaan terjual sangat murah daripada tidak ada pendapatan sama sekali. 3. Setelah banting harga, perusahaan akan kehabisan daya untuk produksi lebih banyak barang. Belum juga memikirkan tagihan-tagihan menumpuk. Jika tidak kuat membayar tagihan dan kewajiban lainnya, perusahaan terpaksa harus rela gulung tikar.
  • 15. 15 2.4.4 Peran Investor Relations dalam Resesi • Merupakan perantara utama yang menjembatani perusahaan dan investor. Merupakan perantara utama yang menjembatani perusahaan dan investor. • Melakukan Lobi dan Negosiasi untuk mengembalikan kepercayaan dari Investor. Pembuatan kebijakan dan proyek-proyek strategis yang bertujuan agar para investor tertarik kembali untuk menanamkan modalnya tersebut ke Perusahaan. • Memungkinkan perusahaan mendapatkan harga saham optimal tanpa melupakan nilai-nilai perusahaan tersebut. • Tugas Investor Relations juga mewakilan perusahaan terhadap investor dan sebaliknya, yang dimana skill bernegosiasi sangat dibutuhkan agar tercapainya win win solution. • Menyediakan data nonfinansial yang mungkin saja meningkatkan nilai perusahaan. • Jika ada feedback dari investor, investor relations juga bertanggung jawab untuk menyampaikannya ke perusahaan. • Menyelesaikan salah satu proses sales, yaitu closing.
  • 16. 16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Analisis SWOT Berikut adalah Analisa SWOT dari investor relations di PT. GOTO: 1. Strenght (Kekuatan) • Gojek dan Tokopedia merupakan 2 perusahaan startup asal Indonesia yang mempunyai gelar unicorn • Memiliki pendapatan yang stabil dan cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun • Mitra yang bertambah banyak sehingga menambah kekuatan dalam hal keuangan • Berkontribusi besar untuk sektor UMKM di Indonesia yang memperkuat daya saing ekonomi digital 2. Weakness (Kelemahan) • Karena merupakan merger dari 2 perusahaan yaitu Gojek dan Tokopedia, maka risiko dalam hal keuangan semakin meningkat • Terbilang cukup telat untuk masuk ke dunia saham dibandingkan perusahaan lainnya
  • 17. 17 • E-commerce mempunyai track record kurang baik dalam dunia saham, sehingga sewaktu-waktu dapat mengalami kerugian, misalnya saham BUKA oleh Bukalapak yang gagal • Masih banyak investor yang kurang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan hasil merger 3. Opportunity (Peluang) • Merger 2 perusahaan tentu saja tetap memberikan keuntungan dan kekuatan lebih, karena kolaborasi ini bisa menjadi keuntungan dalam hal digitalisasi ekonomi • Terdapat lalu lintas transaksi yang semakin besar sehingga memperbesar peluang untuk perputaran ekonomi yang semakin besar lagi • Melibatkan masyarakat khususnya sector UMKM yang akan memperkuat persaingan antar pelaku ekonomi • Semakin bertambahnya mitra dan investor yang ingin menanam saham di PT. GOTO
  • 18. 18 • Margin yang semakin besar dibandingkan harga awal saat saham GOTO pertama kali dibuka, sehingga membuat investor semakin tertarik untuk menanam saham di PT. GOTO 4. Threats (Ancaman) • Ada perusahaan merger lainnya yang sudah lebih dulu berkiprah di dunia saham (Shopee & Grab), sehingga banyak ancaman kedepannya. • Ancaman ekonomi nasional yang bisa kapan saja muncul terutama pada masa sehabis pandemi dan isu resesi 2023 yang sedang diperhatikan oleh banyak investor • Penopang dasar yang adalah UMKM mempunyai rasio 60% dalam hal keuangan perusahaan ini, sehingga jika ada permasalahan pada HPP (Harga Pokok Produksi), maka GOTO akan terkena dampaknya juga • Akan muncul saingan lain yang kemungkinan akan melakukan merger juga 3.2 STP Berikut Analisa STP dari investor relations di PT. GOTO: 1. Segmentation PT. GOTO Gojek Tokopedia ingin memberikan yang terbaik kepada para investornya serta memberikan berbagai kemudahan baik dalam transaksi, mobilitas, kebutuhan hingga gaya hidup yang harus dipenuhi. Selain itu PT. GOTO juga terbukti memiliki target pasar yang general atau umum, karena siapa saja bisa menjadi investor tidak tergantung oleh latar belakang kondisi keuangan para investor. Hal ini juga semakin diperkuat dengan PT. GOTO yang memberikan edukasi kepada para driver Gojek untuk belajar menabung di saham dan melakukan investasi, dengan memberikan mereka bekal sejumlah uang untuk mulai investasi di PT. GOTO. PT. GOTO bukan hanya sekedar ingin mencari investor sebanyak-banyaknya namun lebih mencari investor yang loyal/
  • 19. 19 2. Targeting Targeting yang dilakukan oleh PT. GOTO sangat beragam dan hampir mencakup seluruh segmen yang ada dalam proses segmentation. PT. GOTO ingin secara maksimal memanfaatkan kesempatan yang ada dan mempersilahkan siapapun untuk berkontribusi ke PT. GOTO, Dengan banyaknya kemudahan yang ditawarkan PT. GOTO, apalagi perusahaan ini adalah merger 2 perusahaan besar di Indonesia, maka PT. GOTO sangat berharap bahwa penggunanya bisa memilih mereka sebagai solusi nomor 1 di berbagai aspek. 3. Positioning PT. GOTO mempunyai slogan Go Far, Go Together yang berarti melangkah jauh, melangkah bersama. Slogan ini ditujukkan kepada para investor maupun calon investor PT. GOTO dengan harapan mereka bisa mempercayakan dana mereka untuk berinvestasi di PT. GOTO, hal ini dilakukan agar bisa berkembang bersama dan maju bersama. GOTO ingin hadir sebagai jawaban dari segala permasalahan yang dihadapi oleh para investornya. Apalagi layanan yang bisa mereka tawarkan sangat bervariasi, karena Gojek dan Tokopedia menyediakan apapun hanya dalam 1 aplikasi. 3.3 Proses Komunikasi GoTo menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga. Jaringan mitra usaha dan mitra driver di dalam Grup GoTo saling melengkapi dengan menghadirkan pilihan barang dan jasa yang diklaim bakal tak tertandingi, didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan untuk mempermudah kehidupan masyarakat, sekaligus meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan. Keputusan merger ini, dari Gojek memimpin GoTo sebagai CEO Group. Pembentukan Grup GoTo menandai fase pertumbuhan bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. Mitra driver Gojek memiliki peluang pendapatan yang lebih besar
  • 20. 20 antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia, sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya. Hadirnya Grup GoTo juga memungkinkan mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara (Aida, 2021). Proses Penggabungan organisasi melibatkan tinjauan komprehensif dari deskripsi pekerjaan personel (Rafferty & Restubog, 2010). Karyawan dijamin tidak kehilangan pekerjaannya. Pembentukan komite yang dibentuk dari perwakilan sumber daya manusia senior dari kedua mitra merger dan konsultan eksternal, yang mengepalai komite. Komite peninjau pekerjaan dibentuk saat merger diumumkan pertama kalinya, meskipun tidak ada perubahan pekerjaan yang sebenarnya terjadi sampai tujuh bulan kemudian pada saat pertemuan kedua. Merger Gojek-Tokopedia, jika terwujud tidak akan menciptakan monopoli. Mereka berada disegmen bisnis yang berbeda. Justru ini saling melengkapi dan itu strategi yang sangat taktis dalam menghadapi pandemi ini,” Piter dalam keterangan tertulis yang diterima mengatakan hadirnya perusahaan baru hasil merger ini tidak akan menciptakan barrier to entry yang tinggi bagi potensi masuknya pemain baru baik yang akan menggarap ceruk pasar baru atau berkompetisidi bidang sama dengan perusahaan hasil gabungan Gojek dan Tokopedia(Aida, 2021). Oleh karena itu, didalam penggabungan dua perusahaan ini pastinya ada proses komunikasi yang panjang, seperti yang sudah bisa terlihat. Maka komunikasi harus terus dijaga agar relasi antar Gojek dengan Tokopedia bisa berjalan lancar untuk mendukung perkembangan PT. GOTO kedepannya.
  • 21. 21 3.4 Teknik Lobi & Negosiasi Dalam melakukan lobi dan negosiasi, pihak yang berdebat bisa lebih saling memahami, dapat diperkirakan perbedaan di antara mereka dapat dikurangi dan melalui perundingan mungkin dapat dicapai persetujuan. Memahami dan menyetujui adalah dua hal yang sama sekali berlainan. Ketika Anda memahami pesan seseorang, dapat saja berarti Anda tidak menyetujuinya, bisa saja Anda jauh lebih tidak setuju daripada sebelumnya. Pada situasi lobi dan negosiasi tindakan mempengaruhi orang lain merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk di dalamnya berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain memahami ucapan kita. Dalam lobi, menjadi rahasia umum bahwa seseorang dapat memilih kata yang tepat, mempersiapkan jauh sebelumnya dan mengemukakannya dengan tepat pula, maka akan menghasilkan komunikasi yang prima. Namun, keefektifan komunikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Negosiasi tidak akan terjadi apabila salah satu pihak mempunyai wewenang atau kuasa secara pihak untuk memaksakan suatu keputusan kepada pihak lain. Negosiasi bukan terdiri dari sebuah ketrampilan saja. Dalam arti luas berkaitan dengan pokok bahasan, sifat dasar pihak yang terlibat, dan tingkat formalitas. Negosiasi mempunyai kualitas yang berbeda-beda tergantung pada mereka yang terlibat dalam negosiasi atas nama mereka atau sebagai wakil. Mereka yang bertindak atas nama sendiri dapat menentukan batas dan sasarannya dan segera mengambil keputusan. Sedangkan mereka yang bernegosiasi mewakili perusahaan atau suatu lembaga, kurang bebas. Keduanya mengandung untung dan rugi. Peranan langsung memungkinkan keputusan yang lebih cepat dan pasti, tetapi merupakan posisi terbuka tanpa mempunyai kesempatan untuk mundur. Sedangkan peran sebagai wakil, jika wewenang bernegosiasi terlalu dibatasi, mungkin mengurangi kredibilitas si perunding, tetapi memberikan kesempatan untuk mendapatkan waktu mengacu kembali untuk arah baru dan menawarkan kemungkinan untuk memecahkan jalan buntu dengan mengalihkan negosiasi ke arah baru yang lebih tinggi. Ada satu faktor komunikasi lagi untuk menunjang keberhasilan di dalam lobi dan negosiasi selain kemampuan berkomunikasi yang efektif, yaitu kemampuan untuk menjadi
  • 22. 22 pendengar yang baik. Namun, terkadang untuk menjadi pendengar yang baik tidaklah mudah karena adanya beberapa hambatan, yaitu: 1. Terperangkap masalah lain di luar kontek pembicaraan, Ada masalah pribadi sehingga sulit berkonsentrasi perhatiannya untuk mendengarkan secara efektif. 2. Sikap tidak kondusif terhadap topik yang dibahas, Sikap apriori atau telah berburuk sangka terhadap lawan bicara, merasa sudah banyak tahu tentang masalah yang akan dilontarkan. 3. Kebiasaan mendengarkan yang kurang menguntungkan Terlalu memperhatikan penampilan pembicara, mendengarkan pembicara tanpa memandangnya, terlalu mudah terganggu pada gangguan kecil, cepat putus asa untuk berusaha menangkap arti pesan yang diberikan pembicara, terlalu banyak mencatat dan terlalu sensitif terhadap kata. 4. Hambatan berupa kelelahan fisik yang diakibatkan. Suhu udara ruang pertemuan, gangguan suara, gerakan yang tidak diharapkan dan jarak dari pembicara. Ada berapa cara bila menghadapi orang yang kita ajak bernegosiasi tidak seperti yang diharapkan, yaitu kita bertemu dengan tipe: 1. Negosiator bingung Gunakan peraga untuk menjelaskan masalah kompleks yang membingungkan Tuliskan usulan yang kompleks dengan kalimat singkat dan jelas Ikuti agenda setahap demi setahap agar tidak semakin bingung Libatkan pihak ketiga untuk mengulasnya dari sudut pandang yang lain. 2. Negosiator Ragu-ragu Lanjutkan secara perlahan dan teratur, kalau perlu ulang pokok-pokoknya. Janjikan untuk mengulas kembali pokok-pokok pembicaraan itu kemudian. Tunda beberapa saat agar negosiator yang ragu-ragu bisa berunding dengan timnya. Coba sampaikan pokok-pokok masalah dengan cara yang lebih segar. 3. Negosiator Agresif
  • 23. 23 Ulangi semua fakta, tetap tenang dan hindari bahasa emosional. Jangan terbawa situasi perang mulut dan tetaplah tenang. Tegaskan bahwa intimidasi, ejekan dan ancaman tidak bisa diterima. Usulkan penundaan negosiasi sampai emosi reda. 4. Negosiator Emosional Usahakan jangan menyinggung alasan atau integritas negosiator. 3.5 Kendala & Solusi Saat menjalankan sebuah perusahaan baru, pasti akan ada kendala yang dihadapi. Salah satu kendala terbesar yang dihadapi oleh PT. GOTO yaitu kerugian dimana saham mereka anjlok dan angkanya tidak sesuai yang diharapkan. PT GoTo Gojek Tokopedia resmi memulai rangkaian rangkaian menuju go public alias Initial Public Offering. Berdasarkan prospektus yang tayang hari ini, startup dengan ekosistem terbesar di Indonesia itu akan menawarkan sebanyak banyaknya 52 miliar saham, setara 4,39% saham, dan sedikit dikitnya 48 miliar saham. Masalah besar pun datang, sampai akhir Juni 2022 lalu, GOTO tercatat memiliki sekitar 9.630 karyawan tetap. Berdasarkan laporan keuangan triwulanan perusahaan ini juga mempekerjakan sekitar 455 karyawan tidak tetap pada akhir 2021. Namun sekalipun rugi, GoTo memiliki ekuitas mencapai Rp130 triliun. Jumlah ini sudah menyerap data rugi akumulasi sejak perusahaan berdiri. Tanpa memperhitungkan akumulasi rugi, total modal yang disetor investor mencapai Rp179 triliun. Sehingga GOTO mencari solusi dengan memanfaatkan bisnis inti yang ada. Bisnis inti GoTo terbagi menjadi tiga bagian besar, yakni layanan on demand (Gojek, GoCar, GoFood, dan lain-lain), e-commerce melalui Tokopedia, dan layanan finansial (uang elektronik Gopay, fintech paylater Findaya, dan lain lain). Saat ini, GoTo menciptakan sumber pendapatan baru dengan secara berani masuk ke bisnis kendaraan listrik dan bisnis gaming. Selain itu, sejumlah unit saat ini juga berhasil dimonetisasi dengan pertumbuhan yang agresif, seperti Moka dan Midtrans.
  • 24. 24 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Bagi individu atau organisasi, lobi bisa digunakan untuk menunjang keberhasilan bisnis, misalnya untuk memenangkan kontrak bisnis, mempermudah urusan bisnis (terutama ketika berurusan dengan pemerintah), memperoleh akses bagi kegiatan bisnis, dan lain Dalam lingkungan bisnis, lobi dapat digunakan antara lain untuk memenangkan kontrak bisnis, mempermudah urusan bisnis, atau memperoleh akses bagi kegiatan bisnis, dan lain- lain. Sebagai kegiatan yang cenderung bersifat informal (tidak resmi), penyampaian pesan secara persuasif sangatlah dominan selama proses lobi berlangsung. Meskipun bersifat informal, lobi perlu dipersiapkan dengan baik, antara lain adalah dengan menyiapkan berbagai argumentasi yang meyakinkan, memahami orientasi pihak yang akan di lobi, dan lainnya. Ketika lobi sedang berlangsung, pesan yang hendak disampaikan harus diutarakan sejelas mungkin supaya bisa terhindar dari salah pengertian. Selain itu, suasana lobi juga harus didukung oleh sikap saling menghormati satu sama lain. Guna menunjang keberhasilan lobi, kita sebaiknya memperhatikan strategi lobi yang efektif dan sekaligus memahami hambatan dalam komunikasi yang sangat mungkin terjadi selama lobi berlangsung. 4.2 Saran Dalam keberhasilan lobi dan negosiasi tidak lepas dari proses komunikasi yang baik $dan tentunya seseorang yang menjadi negosiator tersebut harus terlebih dahulu memiliki pengetahuan atau informasi mengenai siapa yang menjadi subjek di dalam negosiasinya dan didukung juga dengan pesan-pesan yang nantinya akan disampaikan di dalam forum tersebut sehingga kegiatan melobi atau negosiasi dapat berjalan dengan baik dan lancar, karena itu sebagai komunikator, atau negosiator harus dapat memahami kliennya yang di pihak lain berperan sebagai komunikan.
  • 25. 25 4.3 Rencana Tindak Lanjut Dengan adanya isu resesi dalam 2023 maka Investor Relations harus bisa meyakinkan kepada para investor agar tetap tenang dan jangan buru buru untuk jual asset, namun bukan berarti masyarakat harus berhenti berinvestasi. Atau bahkan menjual seluruh kepemilikan aset investasinya. Para investor disarankan untuk tidak serta merta menjual aset investasinya. Apalagi aset investasi yang dimiliki saat ini nilainya berada jauh di bawah harga beli. Alih- alih menambah kepemilikan uang tunai, hal itu justru membuat masyarakat merugi. Perencana Keuangan Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengatakan, dengan kondisi pasar yang fluktuatif, bukan berarti individu harus mengurangi atau bahkan berhenti investasi. Menurutnya, saat ini individu masih dapat menempatkan dananya di instrumen investasi yang memiliki risiko rendah. Contohnya logam mulia, deposito, atau reksa dana berbasis pendapatan tetap. "Jadi biar (dana) tetap bisa digunakan, dan dicairkan, namun kemungkinan melawan inflasi cukup kuat, kita bisa ditaruh di uang tunai atau instrumen investasi yang memang gampang dicairkan," tutur Andy. Selain itu, sebenarnya individu juga masih bisa menempatkan dananya di instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham. Namun, ini harus disesuaikan dengan profil investasi masing-masing individu. Sebagaimana diketahui, profil risiko investasi secara umum terbagi menjadi tiga jenis yakni konservatif, moderat, dan agresif. Di mana konservatif memiliki profil risiko paling rendah, moderat profil risiko menengah, dan agresif profil risiko paling tinggi. Untuk individu yang memiliki profil risiko konservatif, Andy tidak menyarankan untuk menempatkan dananya di instrumen investasi risiko tinggi, seperti saham. Ia merekomendasikan seluruh dana investasi ditempatkan di instrumen investasi risiko rendah. "Saya akan menyarankan saat ini lebih pada ke deposito misal 20 persen, kemudian logam mulia 20 persen, kemudian mau di reksa dana pendapatan tetap itu bisa di sekitar 30 persen, dan di surat berharga negara itu bisa berupa ORI atau sukuk ritel itu bisa 30 persen," tuturnya. Sementara untuk profil risiko moderat, individu diperbolehkan untuk menempatkan dananya di produk reksa dana berbasis campuran. Akan tetapi, sebagian besar dana investasi disarankan untuk ditempatkan di produk investasi pendapatan tetap seperti deposito dan SBN. "Mereka bisa meraciknya dengan
  • 26. 26 mereka punya portofolio di SBN sebesar 30 persen, kemudian reksa dana berbasis campuran itu 40 persen, kemudian juga untuk deposito itu 15 persen dan logam mulia 15 persen," katanya. Instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham baru direkomendasikan kepada individu dengan profil risiko agresif. Bahkan, kepemilikan saham direkomendasikan mencapai 50 persen dari total portofolio investasi. Andy mengingatkan, individu perlu untuk terus memantau kondisi fundamental perekonomian global. Ini guna meminimalisir potensi kerugian yang besar jika pasar saham berguguran nantinya. "Teman-teman yang portofolionya agresif, saya akan menyarankan pasar saham 50 persen, kemudian mereka juga bisa masuk juga di reksa dana berbasis pasar saham 30 persen, kemudian obligasi ritel atau sukuk ritel 20 persen," ucap Andy. Peningkatan inflasi itu juga diikuti oleh kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral di negara Eropa dan Amerika dengan menaikkan tingkat bunga acuan yang akan berdampak juga pada kebijakan yang diambil bank sentral di negara lainnya. “Jika bunga acuan meningkat, biaya modal dan bunga kredit yang akan ditanggung bisnis juga akan naik. Dampak selanjutnya biasanya akan diikuti oleh melemahnya mata uang lokal terhadap mata uang asing,” tutur Wayan seperti dikutip dari laman resmi situs UGM, Sabtu (1/10/22). Jika suatu negara memiliki banyak pinjaman dalam mata uang asing, baik pemerintah maupun swasta maka jumlah mata uang lokal yang akan dikeluarkan untuk membayar pinjaman dalam mata uang asing juga akan meningkat. Jika kondisi tak kunjung membaik maka kombinasi rentetan harga produk yang meroket, inflasi yang meningkat, bunga acuan kredit naik, serta pelemahan mata uang lokal akhirnya akan berisiko menyebabkan terjadinya krisis ekonomi global. Menurut Wayan, ada dua tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi resesi tahun 2023. Pertama, mencari alternatif tambahan penghasilan selain dari gaji tetap setiap bulan. Ia menjelaskan, mencari tambahan penghasilan antara lain bisa dengan memanfaatkan hobi untuk bisnis. Misalnya, berjualan secara daring atau online dan mau berinvestasi secara rutin. Apalagi saat ini sudah era digital sehingga peluang untuk berbisnis online sangat terbuka lebar. “Investasi selama ini terbukti menjadi cara yang efektif untuk melawan dampak negatif inflasi. Pilihan investasi yang cocok untuk mengantisipasi terjadinya krisis ekonomi global
  • 27. 27 adalah menggeser bobot dana investasi kita lebih banyak pada aset investasi yang tergolong aman (safe haven),” kata Wayan. Wayan mencontohkan, jenis investasi yang aman dilakukan antara lain deposito, emas, surat berharga yang diterbitkan negara. Jika ingin melakukan investasi pada saham, menurut Wayan sebaiknya invetasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor industri yang defensif, tetap bisa bertahan meskipun ada krisis. Misalnya saham perusahaan yang bergerak di industri consumer goods, kesehatan, bank, energi dan utilitas. 4.4 Timeline 8 oktober – Menentukan Masalah Penelitian yang akan di teliti 15 oktober - Melakukan research mengenai studi kasus yang sesuai dengan tema pembahasan 22 oktober – Mencari latar belakang permasalahan 29 oktober – Melakukan Review Literatur 5 November – Membuat design penelitian 12 November - Obtain necessary approvals 19 – November – Mengumpulkan Data 26 November – Menganalisa data 3 Desember – Mengolah Data 10 Desember – Review Data yang telah dibuat 17 Desember - Finishing
  • 29. 29 DAFTAR PUSTAKA Zainal, Anna Gustina. 2017. Teknik Lobi dan Negosiasi. Bandar Lampung: CV Anugrah Utama Raharja. Ardianto, Elvinaro. 2013. Handbook of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Guntur, Agus. 2010. Strategi Negosiasi dikutip dari http://www.stekpi.ac.id/informasi/datas/users/1/negosiasi.pdf.