Dokumen tersebut membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan anak serta gangguannya. Terdapat penjelasan mengenai pertumbuhan yang berkaitan dengan perubahan ukuran sel, organ, dan individu, sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh secara teratur. Juga dijelaskan cara mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak."
2. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan
perubahan dalam besar, jumlah atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu
Pertumbuhan dapat dinilai dengan ukuran berat,
ukuran panjang, umur tulang, tanda-tanda seks
sekunder dan keseimbangan metabolik
3. Perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan (maturation)
Perkembangan kognitif, bahasa, motorik, emosi,
dan perilaku (psikososial) sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan
5. CIRI – CIRI PERTUMBUHAN
Ciri-ciri pertumbuhan fisik adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan adalah proses yang kontinyu
sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
Setelah kelahiran merupakan periode dimana
mulai saat itu pertumbuhan anak lebih mudah
untuk diamati.
2. Pertumbuhan anak tidaklah konstan, terdapat
percepatan atau perlambatan yang terjadi pada
periode-periode tertentu.
6. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses
pertumbuhan, ada yang baru saja dimulai, ada
yang mencapai titik puncaknya, dan yang lain
sedang mengalami proses penurunan.
Selama proses pertumbuhan tersebut terdapat 3
masa pertumbuhan cepat, yaitu pada: masa
janin, masa bayi 0-1 tahun (walaupun
pertumbuhan pada masa ini telah mengalami
deselerasi) dan masa pubertas.
ciri – ciri pertumbuhan
7. Gambar 2. Kurva laju kenaikan tinggi badan anak laki-laki
de Montbeillard
22
20
18
16
14
12
10
8
UMUR, TAHUN
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
5
4
8. Fig 4. Growth velocity, in centimeters per year, at different ages of the boy and girl
whose statures are shown in figure 1. (Reproduced from Tanner et al., 1966)
13 14 16
15 17
2 4
3 7
5 6 12
8
1 11
10
9 19
18
24
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Boys
Girls
Age, years
Height
gain,
cm
/
yr
9. Fig 5. Height at different ages of a hypothetical boy and girl of mean birth length,
who grew at the mean rate and experienced the adolescent growth spurt at the
mean age for their sex. Each finally reached the mean adult stature. (Reproduced
from Tanner et al., 1966)
190
100
90
60
110
120
130
140
150
160
170
180
70
60
50
13 14 16
15 17
2 4
3 7
5 6 12
8
1 11
10
9 19
18
Boys
Girls
Height,
cm
Age, years
10. 3. Masing-masing organ tubuh memiliki pola
pertumbuhan yang berbeda. Pertumbuhan
organ-organ tubuh mengikuti 4 pola, yaitu pola:
umum, limfoid, neural dan reproduksi.
ciri – ciri pertumbuhan
11. 200
180
160
120
100
80
60
140
40
0
20
0 4 8 12 16 20
LYMPHOID TYPE
NEURALTYPE
GENERAL TYPE
GENITAL TYPE
AGE IN YEARS
Fig 6. Main types of postnatal growth of the various parts and organs of the
body. (After Scammon: The measurement of the body in childhood. In: Harris
B et al (eds): The Measurement of Man. Minneapolis, University of Minnesota
Press, 1930)
12. 4. Terdapat perubahan ukuran tubuh
Contoh: anak akan bertambah dalam berat,
tinggi, dan lingkar kepala; serta terdapat
perubahan dalam ukuran besar dari organ-
organ tubuhnya.
ciri – ciri pertumbuhan
13. 5. Terdapat perubahan proporsi
Perubahan proporsi tubuh sesuai dengan
bertambahnya umur anak. Pada bayi baru lahir,
sebagai titik pusat tubuhnya adalah di
umbilikus, sedangkan setelah dewasa sebagai
titik pusatnya adalah di simfisis pubis. Keadaan
ini akibat dari pola pertumbuhan fisik yang juga
berlangsung sefalokaudal.
ciri – ciri pertumbuhan
14. Fig 7. Changes in body proportions from the 2nd fetal mo to
adulthood. (From Robbins WJ, Brody S, Hogan AG, et al:
Growth New Haven, Yale University Press, 1928)
2 mo (fetal) 5 mo Newborn 2 yr 6 yr 12 yr 25 yr
15. 6. Hilangnya ciri-ciri lama
Contoh timus mengecil, gigi susu tanggal,
rambut bayi rontok.
7. Timbulnya ciri-ciri baru
Contoh tumbuhnya gigi permanen, timbulnya
tanda-tanda seks sekunder.
ciri – ciri pertumbuhan
17. CARA MENGUKUR BERAT BADAN
1. Timbangan digital ditera sebelum digunakan
2. Timbangan diletakkan di atas tempat yang permukaannya
datar, keras dan rata
3. Hidupkan/nyalakan timbangan sampai terlihat angka 0.0 maka
timbangan sudah siap digunakan
4. Bayi ditimbang dalam keadaan tidak berpakaian. Anak yang
lebih besar sebaiknya ditimbang dalam keadaan berpakaian
seminimal mungkin.
5. Berat badan bayi akan terlihat (ditunjukkan paling dekat 0.1
kg) dan catat berat badan bayi
18. CARA MENGUKUR PANJANG BADAN
1. Siapkan alat ukur panjang badan bayi (length board/infantometer)
2. Pengukuran sebaiknya dilakukan oleh dua orang
3. Bayi diposisikan telentang dengan wajah menghadap ke atas,
sepatu, kaos kaki dan topi dilepas
4. Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap
menempel pada pembatas angka 0 (fixed headboard)
5. Petugas 2: tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus. Tangan
kanan menekan pembatas kaki ke telapak kaki bayi (movable
footboard).
Saat petugas memegang kedua lutut anak, geser papan kaki
melawan telapak kaki anak. Telapak kaki anak harus rata melawan
papan kaki, jempol kaki mengarah ke atas
6. Petugas 2 membaca angka di batas pengukur kaki. Catat panjang
bayi dalam ukuran sentimeter sampai desimal 0,1 cm
19. ● Jika anak berusia kurang dari 2 tahun, pengukuran
panjang tidak dilakukan dengan cara berbaring, tetapi
dilakukan dengan berdiri
→ hasilnya ditambah 0.7 cm untuk menngubahnya ke
dalam ukuran panjang
● Jika anak berusia 2 tahun atau lebih, tidak bisa berdiri,
ukur panjang dalam posisi berbaring
→ hasilnya dikurangi 0.7 cm untuk mengubahnya ke
dalam ukuran tinggi
20. CARA MENGUKUR LINGKAR
KEPALA
1. Siapkan pita pengukur lingkar kepala
2. Topi, hiasan rambut yang dapat mengganggu pengukuran, dilepas
3. Bayi pada posisi nyaman agar kepala tetap diam (bisa dalam
dekapan orangtua)
4. Pita pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi,
menutupi alis mata, di atas kedua telinga dan bagian kepala yang
menonjol, tarik agak kencang
5. Baca angka pada pertemuan angka 0, dengan ketelitian 0,1 cm
Pengukuran LK
0-24 bulan → tiap bulan
24-36 bulan → tiap 3 bulan
36-60 bulan → tiap 6 bulan
Di bawah - 2SD : Mikrosefali
Di atas + 2SD : Makrosefali
Di antara -2SD dan +2SD : Normal
22. PLOTING HASIL PENGUKURAN
BB/U
● Plot umur dalam minggu, bulan atau
tahun yang komplit, pada garis
vertikal (tidak diantara garis vertikal)
● Plot BB pada atau antara garis
horizonal, seakurat mungkin
(sampai 0,1 kg)
● Ploting pada dua kali atau lebih
kunjungan, hubungkan dengan
garis lurus → melihat
kecendrungan/trend
Underweight
Severely Underweight
Jika edema kaki (+) → plot BB/U;
BB/PB → severely undernourished
Usia 1 tahun
BB 7,5 kg
23. PLOTING HASIL PENGUKURAN
PB/U
● Plot umur dalam minggu, bulan atau
tahun yang komplit, pada garis
vertikal (tidak diantara garis vertikal)
● Plot PB pada atau antara garis
horizonal, seakurat mungkin
● Ploting pada dua kali atau lebih
kunjungan, hubungkan dengan
garis lurus → melihat
kecendrungan/trend
Usia 1 tahun
PB 67,8 cm
Stunted
Severely Stunted
24. PLOTING HASIL PENGUKURAN
BB/PB
● Plot PB pada garis vertikal,
dibulatkan pada sentimeter terdekat
● Plot BB seakurat mungkin
● Ploting pada dua kali atau lebih
kunjungan, hubungkan dengan
garis lurus → melihat
kecendrungan/trend
Wasted
Severely wasted
Possible risk of overweight
Overweight
Obese
25. NILAI SEMUA KURVA PERTUMBUHAN
perempuan, 12 bulan BB 7,6 kg; PB 67,8 cm
BB/U → di atas -2SD (normal) (low)
PB/U → di bawah -2SD
(stunted)
Nutrisi tidak adekuat
(kronis) /infeksi
berulang
BB/PB → Median
1
2
3
!!!
26. BB menurut umur
PB/TB menurut
umur
BB menurut
PB/TB
LK menurut umur
♀
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
28. 28
▪ Mengindikasikan kemungkinan berisiko
▪ Bergeser menuju median → perubahan yang
baik
▪ Bergeser menjauhi median → masalah / berisiko
terjadi masalah pertumbuhan
▪ Tetap dekat dengan median, kadang memotong
ke atas atau ke bawah → tidak masalah
▪ Garis pertumbuhan meningkat atau menurun,
memotong garis z-score → overweight atau
underweight
INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN
Menyeberang/memotong garis z-score
29. 29
INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN
Peningkatan tajam dan penurunan tajam garis z-score
▪ Peningkatan tajam → catch-up growth,
perubahan asupan makanan, dapat
menyebabkan overweight
▪ Jika hanya berat naik → masalah
▪ Jika berat dan tinggi proporsional →
catch-up growth yang sebelumnya
undernutrition atau alami infeksi
▪ Penurunan tajam dari garis
pertumbuhan normal atau underweight
→ masalah pertumbuhan
30. INTERPRETASI KECENDRUNGAN PADA KURVA PERTUMBUHAN
Garis pertumbuhan datar (flat growth line/stagnation)
▪ Identifikasi masalah pertumbuhan
▪ Jika berat tetap, panjang atau umur
bertambah → masalah
▪ Jika berat tetap, panjang tetap →
anak tidak tumbuh
▪ Jika anak overweight/obese → berat
tetap, anak lebih sehat.
▪ Umur < 6 bl, jika stagnasi →
masalah
32. ● STUNTED, SEVERELY STUNTED
● UNDERWEIGHT, SEVERELY UNDERWEIGHT
● WASTED, SEVERELY WASTED
● POSSIBLE RISK OF OVERWEIGHT,
OVERWEIGHT, OBESE
33. Z-score INDIKATOR PERTUMBUHAN
Panjang/tinggi
terhadap umur
Berat terhadap
umur
Berat terhadap
panjang/tinggi
BMI
terhadap
umur
Di atas 3 note 1 Obese Obese
Di atas 2
note 2
Overweight Overweig
ht
Di atas 1 Possible risk
overweight
(note 3)
Possible
risk
overweigh
t (note 3)
0 (median)
Di bawah -1
Di bawah -2 Stunted (note 4) Underweight Wasted Wasted
Di bawah -3 Severely stunted
(note 4)
Severely
underweight
Severely wasted Severely
wasted
1. Anak tergolong sangat tinggi. Tinggi jarang menjadi masalah, kecuali tinggi sangat berlebihan → gangguan
endokrin → rujuk
2. Anak yang berat badan menurut umur berada pada rentang ini mempunyai masalah pertumbuhan,
namun lebih baik dinilai dari pengukuran BB terhadap PB/TB atau BMI/U
3. Point yang diplot pada z-score di atas 1 menunjukkan adanya possible risk. Adanya kecendrungan menuju garis
z-score +2 menunjukkan pasti berisiko
4. Adanya kemungkinan stunted atau severely stunted menjadi overweight
Note
normal
Masalah
pertumbuhan
37. Ciri-ciri perkembangan anak adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan merupakan proses yang kontinu sejak
dari konsepsi sampai maturitas/ dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
CIRI – CIRI PERKEMBANGAN ANAK
38. 2. Pola perkembangan anak mempunyai patokan
umum, yaitu berurutan (sekuensial) dan sama pada
semua anak; tetapi kecepatannya berbeda antara
anak satu dengan lainnya.
Contoh: sebelum bisa berjalan anak harus bisa
duduk terlebih dahulu, tetapi umur saat anak bisa
duduk/berjalan berbeda antara anak satu dengan
lainnya.
ciri – ciri perkembangan anak
39. 3. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi
sistem susunan saraf.
Contoh, anak tidak dapat dilatih untuk dapat
berjalan, bila sistem sarafnya belum siap untuk itu;
tetapi tidak adanya kesempatan praktek juga akan
menghambat ketrampilan anak. Untuk mencapai
perkembangan dan maturitas tertentu diperlukan
waktu. Terdapat korelasi antara perkembangan dan
pertumbuhan.
ciri – ciri perkembangan anak
40. Ukuran pertumbuhan otak
3 bulan dalam
kandungan
Cepat
Pada
saat lahir
1 tahun
Lambat
2 tahun
Sangat
Lambat
5 tahun
Jaringan sel otak
(tiap sel menjadi 14000 sel otak)
2 tahun
Lahir
Gambar Pertumbuhan Otak Anak
(Dikutip dari Morley, 1986)
42. 4. Aktifitas seluruh tubuh akan diganti oleh respons
individu yang khas.
Contoh: bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya,
tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang
menarik, tetapi pada anak yang lebih besar
reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut.
ciri – ciri perkembangan anak
43. 5. Arah perkembangan adalah sefalokaudal atau
proksimodistal. Perkembangan motorik kasar
berlangsung sefalokaudal, yaitu mulai dari daerah
kepala kemudian ke arah kaudal.
ciri – ciri perkembangan anak
44. Contoh: perkembangan pertama sebelum berjalan
adalah kemampuan menegakkan kepala. Sedangkan
perkembangan motorik halus mengikuti pola
proksimodistal, yaitu mulai dari proksimal ke arah
distal, yang dimulai dari bibir dan lidah, otot-otot
mata, leher, bahu, ke arah lengan, tangan dan jari
tangan.
ciri – ciri perkembangan anak
48. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
3 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 3 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
49. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
6 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 6 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
50. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
9 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 9 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
51. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN
usia
12 bulan
● Lakukan pemantauan
perkembangan dengan
ceklis ini
● Beri tanda Centang Ya atau
Tidak sesuai perkembangan
bayi anda
● Jika pada usia 12 bulan
bayi belum bisa melakukan
SALAH SATU dari ceklis,
segera bawa bayi ke
Puskesmas/fasilitas Kesehatan
52. JENIS-JENIS KASUS
GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
STUNTING
Protein Energi Malnutrisi (PEM)
Keterlambatan perkembangan Bicara & Bahasa
Keterlambatan perkembangan motorik
Keterlambatan perkembangan global
Cerebral palsy
53. STUNTING apa itu?
Stunting adalah gangguan pertumbuhan
dan perkembangan pada anak akibat
asupan nutrisi yang buruk, infeksi
berulang, dan stimulasi psikososial yang
tidak adekuat (WHO)
Seorang anak dikatakan stunting
apabila PB/TB menurut umur <-2SD
standar WHO
54.
55.
56.
57. Perhatikan tanda klinis: marasmus dan
kwashiokor
MARASMUS: gizi buruk dg tanda-tanda
muscle wasting, iga gambang, baggy pants
KWASIOKOR: gizi buruk dg tanda-tanda
muscle wasting dan edema pitting
Marasmus kwashiokor: gabungan
Protein Energi Malnutrisi (PEM)
60. Cara menghitung berat badan ideal
(berdasarkan Panjang/tinggi badan) :
▪ Ukur Panjang/tinggi badan saat ini
▪ Plot Panjang/tinggi badan pada kurva
BB menurut tinggi badan ke persentil
50
▪ Tarik garis ke kiri untuk melihat BB
sesuai P50 Panjang/tinggi badan
61. Keterlambatan Bicara dan
Bahasa
Gangguan bahasa merupakan sebuah ketidak
mampuan untuk mengkode sebuah informasi,
dapat berupa keterlambatan bahasa reseptif, ekspresif,
atau keduanya.
Keterlambatan bicara atau bahasa merupakan
masalah/gangguan perkembangan yang paling
sering dijumpai (5-10% anak prasekolah)
62. Penyebab gangguan bicara dan bahasa :
Faktor lingkungan. Seperti : status nutrisi,
tingkat pendidikan rendah, kurangnya
stimulasi, dll
Faktor organik : kerusakan susunan saraf
pusat (otak) terutama pada 1 tahun pertama
kehidupan anak.
Variasi dari perkembangan, seperti
“constitutional delay” merupakan periode
perkembangan normal tetapi tercapai pada
tahap akhir usia perkembangan.
63. Gangguan berbahasa adalah gangguan
pemahaman, penggunaan bahasa lisan (verbal),
tulisan dan atau pemakaian sistim simbol (Non
verbal)(American Speech Language Hearing
Association,1993).
Termasuk didalamnya setiap keterlambatan atau
ketidakmampuan yang mempengaruhi kemampuan
anak dalam memahami bahasa (bahasa reseptif)
dan atau menggunakan kata atau gerak tubuh
(bahasa ekspresif)
65. Perkembangan motorik
•Keterampilan motorik kasar (keterampilan otot-
otot besar seperti kontrol kepala, duduk, berdiri dan
lokomotor)
•Keterampilan motorik halus (keterampilan otot-
otot yang lebih kecil seperti mengenggam,
melepaskan dan memanipulasi benda)
66. Komponen penting
perkembangan motorik
Tonus otot
Tonus otot abnormal biasanya dideskripsikan sebagai hipotonia
(tonus otot abnormal rendah atau terdepresi) atau hipertonia
(tonus otot abnormal tinggi atau berlebihan)
Refleks primitif :
o Beberapa bentuk refleks primitive timbul sampai umur 2-3
bulan
o Respons simetris adalah penting, terutama berkaitan dengan
Moro
o Refleks primitif yang menetap setiap saat, adalah abnormal.
Pada situasi tersebut anak “terjebak” dalam sikap refleks
primitif selama terdapat stimulus dan “lepas” apabila stimulus
hilang
o Refleks primitif menghilang setelah umur 6-8 bulan
67. Secara umum menetapnya refleks primitif di atas
usia 6 bulan adalah petunjuk klinis adanya
kemungkinan masalah perkembangan motorik
dan/atau lainnya
Refleks primitif :
▪ Refleks menghisap,
▪ refleks menggenggam tangan (palmar graps
reflex),
▪ refleks Moro,
▪ positive support reflex,
▪ asymetric tonic neck reflex,
▪ tonic Labyrinthine reflex, dll)
68. Penyebab kelainan motorik
1. Periventricular Leukomalacia (Ischemic Brain
Injury) ;Jaringan otak bisa rusak ketika tidak
memperoleh darah yang cukup. Ini disebut
jejas iskemik pada otak (Ischemic Brain
Injury).
2. Periventricular Hemorrhagic Infarction
3. Brain malformations
4. Hypoxic Ischemia Encephalopathy
5. Bilirubin Encephalopathy
6. Stroke
7. Lainnya
70. Kriteria diagnostik GDD
Keterlambatan yang signifikan (setidaknya 2 SD di bawah
rata-rata dengan tes standar) pada setidaknya dua
domain perkembangan berikut ini:
▪ Motor kasar atau halus
▪ Bicara / bahasa
▪ Kognitif
▪ Sosial / kemandirian
▪ Aktivitas hidup sehari-hari
Ditegakkan untuk anak-anak <5 tahun
72. Palsi Cerebral
Suatu grup heterogen dari gangguan motorik
terutama postur dan gerakan, disebabkan
gangguan tidak progresif pada otak yang sedang
bertumbuh.
▪ Manifestasi kelumpuhan bermacam-macam
▪ Karena gangguan pada otak sejak masa
kandungan sampai berhenti bertumbuh
▪ Gangguan pada otak tersebut tidak progresif
73. Palsi Cerebral
Terjadinya gangguan otak pada:
Antenatal, perinatal, dan postnatal
Sampai postnatal umur berapa?
2 tahun (Kesepakatan umum)
3-4 tahun (Aicardi, 1992)
Tidak ada batas (Brett, 1983)
Di dunia: Prevalensi CP 2-3/1000 kelahiran
hidup
Oskoui M dkk. Dev Med Child Neurol 2013;55:509-19
74. Rangkuman
Penting melakukan pengukuran dan penilaian
pertumbuhan menggunakan grafik WHO, serta
melakukan rujukan bila didapatkan ada kelainan
Mengertikan prinsip-prinsip perkembangan dan
melakukan pemantauan perkembangan, serta bila
ada keterlambatan perkembangan segera lakukan
rujukan
Terdapat berbagai gangguan pertumbuhan dan
perkembangan yang memerlukan deteksi dan
intervensi dini agar anak tumbuh dan berkembang
optimal