2. www.ut.ac.id
KB 1. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA
Mengapa seorang pendidik perlu mempelajari teori – teori
dan tahapan dalam perkembangan bahasa pada anak ?
3. www.ut.ac.id
A. BAHASA DAN KOMPONEN PENYUSUNNYA
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia
Bahasa adalah sebuah sistem kata, simbol,
atau lambang bunyi yang arbitrer yang di
gunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri
Bahasa juga mencakup simbol yang memiliki pesan. Seseorang tidak perlu lagi
menjelaskan bagaimana perasaannya dengan detail, tetapi mereka dapat dengan
singkat mewakilkan perasaannya dengan sebuah emoji. Selain itu juga bahasa
mencakup suatu yang abstrak, tetapi mengandung pesan sehingga seseorang dapat
menerjemahkan dan menangkap pesan tersebut.
4. www.ut.ac.id
KOMPONEN PENYUSUN BAHASA
FONOLOGI Fonologi adalah cabang ilmu bahasa yang
mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu.
MORFOLOGI
Morfologi adalah cabang dari linguistic atau
ilmu bahasa yang mengkaji pembentukan atau
morfem – morfem dalam suatu cabang.
SAMANTIK
Samantik adalah cabang dari linguistik atau ilmu
bahasa yang mengkaji makna yang terkandung
dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari
representasi.
5. www.ut.ac.id
SINTAX Sintax adalah aturan dalam pembentukan
kalimat agar mampu di mengerti dengan benar.
PRAGMATIK
Pragmatik adalah cabang dari linguistik atau
ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan
bahasa yang di kaitkan dengan konteks
pemakaiannya.
6. www.ut.ac.id
TEORI PERKEMBANGAN BAHASA
1. TEORI EMPIRIS : Teori ini biasa dikenaal dengan teori belajar menunjukkan
bahwa ketika bayi dilahirkan, mereka di kelilingi oleh bahasa.
2. TEORI NATIVISME : Manusia terlahir dengan perangkat akuisisi bahasa atau
language acquisition device ( LAD )
3. TEORI INTERAKSI : Berpendapat bahwa bahasa dapat diperoleh karena adanya
kemampuan kognitif.
7. B. TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA
1. Priode Pralinguistik
Tahapan perkembangan bahasa sudah terjadi
sejak bayi, walaupun mereka belum dapat
bicara atau mengatakan apa yang mereka
mau, mereka mereka mengirimkan pesan
dengan berbagai cara seperti ekspresi wajah
dan suara. Contoh : menangis, berteriak,
tertawa dan sebagainya
8. 2. Priode Holophrase
Tahap ini dikenal dengan one word period
atau tahap satu kata.
atau makna
3. Priode Telegrafis
Tahap ini anak memberikan kata
dengan mengkombinasikan dua kata.
9. Menurut Benner ( Dalam Palupi, 2002) :
4. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-kanak dan
Remaja
11. 2. Kemampuan Berfikir Matematis
A. Pandangan Terhadap Kemampuan Berfikir Matematis
1. Defenisi Berfikir Matematis
Menurut Fajri (2017), dalam proses berfikir
matematis, pembelajaran yang dilaksanakan tidak hanya
berlangsung
dalam arah ( one way communication), tetapi
melalaui proses interaksi dua arah ( two
harus
way
communication) yaitu antara sesame siswa, siswa dengan guru,
serta siswa dengan lingkungan dan sumber belajar.
Menurut Stoltz (2000:14) dalam Widyastuti,Usodo dan Riyadi
(2015) ada 3 cara manusia dalam memecahkan masalah yaitu
Climbers, Campers dan Quitters.
12. 2. Memahami Konsep Bilangan
a.Memahami konsep Bilangan Kardinal
Bilangan kardinal adalah bilangan yang menunjukkan sebuah
kuantitas. Menurut Gelman dan Gallistel, 1978) anak
dikatakan paham tentang pengetahuan angka Ketika:
1. Menggunakan semua label nomor sesuai urutan yang benar.
2. Menggunakan semua label nomor dengan objek nomor yang
mereka hitung.
3. Mengtakan angka akhir dalam urutan perhitungan untuk
mengatakan berapa banyak benda dalam satu himpunan.
13. b. Memahami konsep Bilangan Ordinal
Dalam konsep bilangan ordinal, seorang anak
harus mengenal terlebih dahulu sistem
numerik. Sistem numerik adalaah symbol
atau kumpulan dari symbol yang
mempresentasekan sebuah bilangan.
14. B. Pandangan Teori Kemampuan
Matematika
1. Pandangan Teori Interaksi
Teori interkasi berpandangan tentang kemampuan matematika. Seseorang dikatakan paham mengenai numerik ia
dapat menyamakan angka dan jumlah.
2. Pandangan Teori Nativisme
Setiap manusia memiliki sistem bawaan yang memberi kita kemampuan untuk membuat perkiraan penilaian tentang
jumlah angka.
3. Pandangan Teori Empirisme
Harus diketahui oleh anak dalam belajar matematika adalah membedakan antara angka dan jumlah .
15. C. Penalaran Dan Penyelesaian Masalah
Secara Matematis
1.Penalaran Aditif
Penalaran Aditif adalah penalaran yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah
dalam oprasi penjumlahan dan pengurangan pada matematika.
Cara memecahkan masalah matematis
Proses berfikir penyelesaian masalah
16. a. Cara memecahkan masalah
matematis
Martin Hughes (1981) mengategorikan cara anak
memecahkan masalah berdasarkan umurnya :
•Umur (1-2) memecahkan masalah menggunakan
benda yang nyata karena pada umur tersebut anak
membutuhkan stimulasi untuk memahami umlah
benda.
•Umur (3-4) memecahkan masalah dengan
berimajinasi.
b. Proses berfikir Penyelesaian
masalah
Anak akan meneyelesaikan masalah matematis dengan
memahami maksud dari pertanyaan yang kemudian akan
membentuk pola untuk menyelesaikannya.
Jenis-jenis Permasalahan Matematis Yang Penting Untuk
Diketahui Oleh Guru :
1. Pengubahan (change Problem)
2. Kombinasi (combination Problem)
3. Perbandingan
17. C. Penalaran Dan Penyelesaian Masalah Secara
Matematis
2. Penalaran Multiplikatif
Penalaran Multiplikatif biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam oprasi
Perkalian dan Pembagian.
Proses Berfikir Penyelesaian Masalah
Terdapat 3 jenis permasalahan yang terjadi pada penaalaran multikatif
1. Mengelompokan
2. Membagikan
3. Pemahaman Produk