SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG – UNDANG
DOMESTIK

Pendahuluan
Perencanaan pajak yang baik memerlukan suatu pemahaman terhadap
undang – undang dan peraturan pajak. Undang – undang pajak dari waktu ke
waktu selalu mengalami perkembangan , terakhir dengan serangkaian undang –
undang pajak tahun 2000 yang akan di berlakukan mulai tahun 2001. Untuk pajak
penghasilan sebelum tahun 2001 tidak dibedakan anatara struktur tarif orang
pribadi maupun badan. Untuk Orang pribadi tarif tertinggi yang tadinya 30%
sekarang naik menjadi 35%., begitu juga untuk tarif terendah dari 10% turun
menjadi 5%. Sedangkan untuk Badan tarif tidak mengalami perubahan, yang
berubah hanya lapisannya.

Jenis - Jenis Perencanaan Pajak
Perencanaan pajak dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Perencanaan pajak nasional (national tax planning)
2. Perencanaan pajak internasional ( international tax planning)

Aspek Kebijakan Akuntansi dan Adminisrasi
Adminitrasi pajak pada dasarnya adalah kelanjutan dari pelaksanaan
perencanaan pajak. Administrasi pajak adalah metode untuk meyakinkan bahwa
apa yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan. Pada intinya
administrasi perpajakan adalah bentuk dari suatu sistem untuk mengendaliakan
masalah pajak perusahaan, yang harus mencakup hal – hal berikut :
a. Memeriksa transaksi – transaksi utama yang mempunyai dampak perpajakan
cukup signifikan , menjamin bahwa transaksi tersebut telah dicatat sesuai dengan
undang – undang dan kebijakan perusahaan .
b. Menciptakan sisitem pengawasan internal untuk menjamin bahwa berbagai
kewajiban perpajakan telah diikuti dengan benar.

1
Aspek Lingkungan Perpajakan
1. Target
Pemerintah melalui Dirjen Pajak memiliki taeget untuk meningkatkan
penarikan pajak tiap tahunnya.
2. Pemeriksaan Pajak
Pemeriksaan pajak adalah aspek penting lainnya yang dapat mempengaruhi
strategi bagi seorang manajer perusahaan. Secara teori pemeriksaan pajak oleh
Dirjen Pajak tujunnya jelas untuk memaksukkan bahwa WP:
a. Telah membayar pajak dengan benar
b. Tidak menyalahgunakan sistem self assesment
3. Hak Mengajukan Keberatan
Hal ini merupakan aspek ketiga yang penting dari maslah perpajakan.
Meskipun hak untuk mengajukan keberatan doperbolehkan oleh UU, tingkat
efektivitasnya bagi WP adalah terbatas.

Perencanaan Pajak Untuk Mengefisienkan Beban Pajak
Strategi mengefisienkan beban pajak dpat dijabarkan sbb:
a. Mengambil keuntungan dari berbagai pilihan bentuk badan hukum yang
tepat sesuai dengan kebutuhan dan jenis usaha.
b. Memilih lokasi perusahaan yang akan didirikan.
c. Mengambil keuntungan sebesar-besarnya atau semaksimal mungkin dari
berbagai pengecualian , potongan , pengurangan atas PKP yg di
perbolehkan UU.
d. Mendirikan perusahaan dlam satu jalu usaha sehingga diatur mengenai
penggunaan tarif pajak.
e. Mendirikan perusahaan ada yang sebagai pusat laba dan ada sebagai pusat
biaya.
f. Memberikan tunjanagan kepada karyawan dalam bentuk uang.
g. Pemilihan metoda persediaan
h. Untuk pendanaan aset tetap dapat mempertimbangkan sewa guna usaha
dengan hak opsi.

2
i. Melalui pemilihan metoda penyusutan
j. Menghindari dari pengenaan pajak dengan cara mengarahkan pada
transaksi yang bukan objek pajak.
k. Mengoptimalkan kredit pajak yang di perkenankan.

Perencanaan Pajak Untuk Pajak Penghasilan
Sebelum melakukan strategi perencanaan pajak , terlebih dahulu harus
dipahami adanya perbedaan antara laba akuntansi dan penghasilan kena pajak.
Laba Akuntansi VS Penghasilan Kena Pajak
Laba Akuntansi
Laba akuntansi (accounting statement) disebut juga laba komersial adalah
pengukuran laba yang lazim digunakan dalam dunia bisnis. Laba akuntansi sering
dihitung berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laba akuntansi tsb
perhitungannya bertumpu pada pendapatan dengan biaya- biaya terkait.
Pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi sbb: a). Penjualan barang,
b). Penjualan jasa, c). Penggunaan aset perusahaan oleh pihak – pihak yang
mengahsilkan bunga, royalti , dan dividen.
Penghasilan Kena Pajak
PKP merupakan laba yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang
berlaku, yaitu UU No 7 thn 1983.
Untuk menghitung PKP , minimal ada lima kompenen yang perlu di perhatikan
sbb:
a). Penghasilan yang menjadi objek, b). Penghasilan yang dikecualikan, c).
Penghasilan yang dikenakan pajaknya secara final , d).Biaya yang boleh
dikurangkan dari penghasilan bruto , e). Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari
penghasilan bruto.

Penghasilan yang menjadi objek pajak
Berdasarkan pasal 4 ayat (1) UU Pajak penghasilan , Objek pajak adalah
penghasilan yaitu setiap kemampuan tambahan ekonomi yang diterima atau
diperoleh WP. Termasuk : Hadiah dari undian , laba usaha, keuntungan karena

3
penjulan tau pengalihan harta, penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah
dibebankan sbg biaya, bunga termasuk premium, dividen , royalti dll.

Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak
Pengecualian objek pajak diatur dalam pasal 4 ayat (3) UU Pajak
penghasilan, termasuk

yaitu : bantuan atau sumbangan, warisan , harta

termasuk setoran tunai, penggantian atau imbalan sehubungan dgn pekerjaan/jasa,
pembayaran dari perusahaan asuransi kpd orang pribadi, dividen yang diterima
oleh PT, iuran yg diterima dana pensiun dll.
·

Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara Final, terdiri atas : transaksi
penjualan efek di bursa efek, hadiah undian (20% x jumlah bruto), bunga
deposito, tabungan serta diskonto, penghasilan hak atas tanah dll.

·

Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto, terdiri atas: Biaya
untuk mendapatkan , menagih, dan memelihara penghasilan , penyusutan atas
pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud, iuran kpd dana pensiunyang
pendiriaanya telah disahkan, kerugian karena penjualan, kerugian dari selisih dari
kurs mata uang asing dll

·

Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto, terdiri atas :
Pembagian laba dengan nama dan dlm bentuk apapun spt dividen, biaya yang
dibebankan untuk kepentingan pribadi, premi asuransi kesehatan & kecelakaan,
penggantian atau imbalan sehubungan dgn pekerjaaa/jasa, pajak penghasilan, gaji
yang dibayarkan oleh anggota sekutu dll.

·

Biaya yang boleh dikurangkan sebesar 50%, terdiri atas :biaya perolehan ,
atau pembelian telp selular, atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa,
atas biaya perolehan/ pembelian kendaraan, atas biaya pemeliharaan/perbaikan
rutin kendaraan.

Strategi Yang Dapat Digunakan Untuk Mengefisienkan Beban PPh Badan
a. Pemilihan alternatif dasar pembukuan , basis kas, atau basis akrual
Dasar pembukuan yang diakui oleh Dirjen Pajak adalah basis akrual dan
basis kas yang dimodifikasi. Pada basis akrual, pendapatan dan biaya dicatat dan

4
dilaporkan pada saat timbulnya hak dan kewajiban, meskipun utangnya belum
diterima atau dibayar. Sedangkan pada basis kas, pendapatan dan biaya dicatat
dan dilaporkan pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran uang.
b. Pengelolaan Transaksi yang berhubungan dengan pemberian kesejahteraan
keryawan
c. Pemilihan metode penilaian persediaan
Untuk efisiensi pajak, terutama dalam kondisi perekonomian yang inflasi
dimana harga cenderung naik, maka metode rata- rata akan menghasilkan harga
pokok penjualan yang lebih tinggi dibanding dengan metoda FIFO. HPP yang
tinggi akan mengakibatkan laba kotor menjadi lebih sangat kecil sehingga
penghasilan kena pajak juga akan lebih kecil.
d. Pendanaan aset tetap dengan sewa guna usaha dengan hak opsi
Untuk efisiensi beban pajak, sewa guna usaha dengan hak opsi sebaiknya
dipilih karena jangka waktu sewa guna usaha umumnya lebih pendek dari umur
aset dan pembayaran sewa guna usaha dapat dibiayakan seluruhnya.
e. Pemilihan metode penyusutan aset tetap dan amortisasi atas aset tak
berwujud
Untuk efisiensi beban pajak, sebelum menentukan metode mana yang akan
digunakan terlebih dahulu seorang rencana pajak adalah harus melihat kondisi
dari suatu perusahaan. Jika kondisi perusahaan laba dan besarnya PKP sudah
mencapai tarif pajak yang tinggi , maka metode saldo menurun akan lebih
menguntungkan. Sebaiknya jika perusahaan rugi maka akan lebih baik memilih
metode garis lurus.
f. Transaksi yang berkaitan dengan perusahaan sebagai pemungut pajak
g. optimalisasi pengkreditan pajak penghasilan yang telah dibayar
h. Pengajuan penurunan Angusuran Masa PPh Pasal 25
i. Rekonsiliasi SPT
j. Penyertaan modal pada perseroan terbatas dalam negeri

5
Perencanaan Pajak Untuk Pajak Pertambahan Nilai
Dapat dilakukan sebagai berikut :
a.

Memaksimalkan PPN masukan yang dapat dikreditkan; perusahaan

sebaiknya

memperoleh

BKP/JKP

dari Pengusaha Kena Pajak,

supaya

masukannya dapat dikreditkan.
b.

Dalam hal pengajuan BKP/JKP yang pembayarannya belum diterima,

pembuatan faktur pajak bisa ditunda sampai akhir bulan berikutnya setelah
penyerahan BKP/JKP.

Penelaahan Pajak
Penelaahan pajak adalah kegiatan penelaahan terhadap seluruh kewajiban
perpajakan yang ada dalam suatu perusahaan dan pelaksanaan pemenuhan
kewajiban- kewajiaban tsb, baik dari cara perhitungan, pemotongan, penyetoran
dan pelunasan maupun pelaporannya untuk menilai kepatuhan pajak.
Dalam melaksanakan penelaahan pajak , prosedur- prosedur yang perlu
dijalankan adalah : 1). PPh badan, 2). PPh pasal 21, 3). Pph pasal 22, 23, 26, dan
pph final, 4). Pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan atas Barang mewah.

6
MATA KULIAH
Perpajakan Lanjutan
Tugas

Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik

Nama: Ayuni Annisah
(01022681318039)
Dosen Pengasuh: Dr. Sa’adah Siddik, M.Si, Ak.

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI – BKU AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
7

More Related Content

What's hot

Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumDharaniKassapa
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutangkaromah95
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaUniversity of Brawijaya
 
Bab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanBab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanIke Hanisyah
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1
Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1
Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1Amrulloh naman
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian auditagunghery19
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppnAy Kent
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalYABES HULU
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 

What's hot (20)

Piutang wesel
Piutang weselPiutang wesel
Piutang wesel
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di IndonesiaPemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia
 
Bab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakanBab1 pengantar perpajakan
Bab1 pengantar perpajakan
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1
Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1
Teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer1
 
Penyelesaian audit
Penyelesaian auditPenyelesaian audit
Penyelesaian audit
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Penagihan pajak
Penagihan pajakPenagihan pajak
Penagihan pajak
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
Materi ppn
Materi ppnMateri ppn
Materi ppn
 
Kewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-pptKewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-ppt
 
Modul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskalModul rekonsiliasi-fiskal
Modul rekonsiliasi-fiskal
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 

Similar to Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik

Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxFakhranRahmatAlHadi
 
Adm pajak kelas xii bab ii
Adm pajak kelas xii bab iiAdm pajak kelas xii bab ii
Adm pajak kelas xii bab iiheri baskoro
 
Slide-ACC-411-Slide-6.pptx
Slide-ACC-411-Slide-6.pptxSlide-ACC-411-Slide-6.pptx
Slide-ACC-411-Slide-6.pptxsofyanhelmi2
 
E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21Marthen Jufuway
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangHabibie Reza
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46TANTO CHANDRA
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46TANTO CHANDRA
 
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONIDeductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONIRiki Ardoni
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planningkaromah95
 
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093Alfia Oktaviani
 
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangHabibie Reza
 
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGAKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGmuhtaromi muhtaromi
 
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangPsak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangmuhtaromi muhtaromi
 
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMeysi Resyanti
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptmSidik Abdullah
 

Similar to Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik (20)

Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptxPerencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
Perencanaan Pajak - Fakhran Rahmat Al Hadi - Dini Ramadhanti.pptx
 
DASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNINGDASAR-DASAR TAX PLANNING
DASAR-DASAR TAX PLANNING
 
TAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAKTAX PLANNING PAJAK
TAX PLANNING PAJAK
 
Adm pajak kelas xii bab ii
Adm pajak kelas xii bab iiAdm pajak kelas xii bab ii
Adm pajak kelas xii bab ii
 
Slide-ACC-411-Slide-6.pptx
Slide-ACC-411-Slide-6.pptxSlide-ACC-411-Slide-6.pptx
Slide-ACC-411-Slide-6.pptx
 
E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21E learning tax plan pph psl 21
E learning tax plan pph psl 21
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,PSAK46,STIAMI Tangerang
 
3
33
3
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK 46
 
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
AKT_PAJAK, TANTO CHANDRA, SURYANIH, STIAMI, PSAK46
 
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONIDeductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
Deductible expense dan non deductible expense - RIKI ARDONI
 
Tax Planning
Tax PlanningTax Planning
Tax Planning
 
02 160717125822
02 16071712582202 160717125822
02 160717125822
 
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
ALFIAOKTAVIANI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG_CA116222093
 
Tugas pajak
Tugas pajakTugas pajak
Tugas pajak
 
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI TangerangAKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
AKT_Pajak,Muhtaromi,Suryanih,TentangPSAK46,STIAMI Tangerang
 
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANGAKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
AKT_Pajak, PSAK 46, Muhtaromi, Suryanih, STIAMI TANGERANG
 
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinangPsak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
Psak 46 muhtaromi, suryanih, stiami pinang
 
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANGMEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
MEYSI_RESYANTI_AKTPAJAK_SURYANIH_PSAK46_STIAMITANGERANG
 
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
1.1 penyuluhan spt p ph badan_ptm
 

Recently uploaded

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptBennyKurniawan42
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 

Recently uploaded (20)

SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.pptPPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
PPT uji anova keterangan dan contoh soal.ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 

Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik

  • 1. PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN UNDANG – UNDANG DOMESTIK Pendahuluan Perencanaan pajak yang baik memerlukan suatu pemahaman terhadap undang – undang dan peraturan pajak. Undang – undang pajak dari waktu ke waktu selalu mengalami perkembangan , terakhir dengan serangkaian undang – undang pajak tahun 2000 yang akan di berlakukan mulai tahun 2001. Untuk pajak penghasilan sebelum tahun 2001 tidak dibedakan anatara struktur tarif orang pribadi maupun badan. Untuk Orang pribadi tarif tertinggi yang tadinya 30% sekarang naik menjadi 35%., begitu juga untuk tarif terendah dari 10% turun menjadi 5%. Sedangkan untuk Badan tarif tidak mengalami perubahan, yang berubah hanya lapisannya. Jenis - Jenis Perencanaan Pajak Perencanaan pajak dapat dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Perencanaan pajak nasional (national tax planning) 2. Perencanaan pajak internasional ( international tax planning) Aspek Kebijakan Akuntansi dan Adminisrasi Adminitrasi pajak pada dasarnya adalah kelanjutan dari pelaksanaan perencanaan pajak. Administrasi pajak adalah metode untuk meyakinkan bahwa apa yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan. Pada intinya administrasi perpajakan adalah bentuk dari suatu sistem untuk mengendaliakan masalah pajak perusahaan, yang harus mencakup hal – hal berikut : a. Memeriksa transaksi – transaksi utama yang mempunyai dampak perpajakan cukup signifikan , menjamin bahwa transaksi tersebut telah dicatat sesuai dengan undang – undang dan kebijakan perusahaan . b. Menciptakan sisitem pengawasan internal untuk menjamin bahwa berbagai kewajiban perpajakan telah diikuti dengan benar. 1
  • 2. Aspek Lingkungan Perpajakan 1. Target Pemerintah melalui Dirjen Pajak memiliki taeget untuk meningkatkan penarikan pajak tiap tahunnya. 2. Pemeriksaan Pajak Pemeriksaan pajak adalah aspek penting lainnya yang dapat mempengaruhi strategi bagi seorang manajer perusahaan. Secara teori pemeriksaan pajak oleh Dirjen Pajak tujunnya jelas untuk memaksukkan bahwa WP: a. Telah membayar pajak dengan benar b. Tidak menyalahgunakan sistem self assesment 3. Hak Mengajukan Keberatan Hal ini merupakan aspek ketiga yang penting dari maslah perpajakan. Meskipun hak untuk mengajukan keberatan doperbolehkan oleh UU, tingkat efektivitasnya bagi WP adalah terbatas. Perencanaan Pajak Untuk Mengefisienkan Beban Pajak Strategi mengefisienkan beban pajak dpat dijabarkan sbb: a. Mengambil keuntungan dari berbagai pilihan bentuk badan hukum yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan jenis usaha. b. Memilih lokasi perusahaan yang akan didirikan. c. Mengambil keuntungan sebesar-besarnya atau semaksimal mungkin dari berbagai pengecualian , potongan , pengurangan atas PKP yg di perbolehkan UU. d. Mendirikan perusahaan dlam satu jalu usaha sehingga diatur mengenai penggunaan tarif pajak. e. Mendirikan perusahaan ada yang sebagai pusat laba dan ada sebagai pusat biaya. f. Memberikan tunjanagan kepada karyawan dalam bentuk uang. g. Pemilihan metoda persediaan h. Untuk pendanaan aset tetap dapat mempertimbangkan sewa guna usaha dengan hak opsi. 2
  • 3. i. Melalui pemilihan metoda penyusutan j. Menghindari dari pengenaan pajak dengan cara mengarahkan pada transaksi yang bukan objek pajak. k. Mengoptimalkan kredit pajak yang di perkenankan. Perencanaan Pajak Untuk Pajak Penghasilan Sebelum melakukan strategi perencanaan pajak , terlebih dahulu harus dipahami adanya perbedaan antara laba akuntansi dan penghasilan kena pajak. Laba Akuntansi VS Penghasilan Kena Pajak Laba Akuntansi Laba akuntansi (accounting statement) disebut juga laba komersial adalah pengukuran laba yang lazim digunakan dalam dunia bisnis. Laba akuntansi sering dihitung berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laba akuntansi tsb perhitungannya bertumpu pada pendapatan dengan biaya- biaya terkait. Pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi sbb: a). Penjualan barang, b). Penjualan jasa, c). Penggunaan aset perusahaan oleh pihak – pihak yang mengahsilkan bunga, royalti , dan dividen. Penghasilan Kena Pajak PKP merupakan laba yang dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, yaitu UU No 7 thn 1983. Untuk menghitung PKP , minimal ada lima kompenen yang perlu di perhatikan sbb: a). Penghasilan yang menjadi objek, b). Penghasilan yang dikecualikan, c). Penghasilan yang dikenakan pajaknya secara final , d).Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto , e). Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto. Penghasilan yang menjadi objek pajak Berdasarkan pasal 4 ayat (1) UU Pajak penghasilan , Objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap kemampuan tambahan ekonomi yang diterima atau diperoleh WP. Termasuk : Hadiah dari undian , laba usaha, keuntungan karena 3
  • 4. penjulan tau pengalihan harta, penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sbg biaya, bunga termasuk premium, dividen , royalti dll. Penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak Pengecualian objek pajak diatur dalam pasal 4 ayat (3) UU Pajak penghasilan, termasuk yaitu : bantuan atau sumbangan, warisan , harta termasuk setoran tunai, penggantian atau imbalan sehubungan dgn pekerjaan/jasa, pembayaran dari perusahaan asuransi kpd orang pribadi, dividen yang diterima oleh PT, iuran yg diterima dana pensiun dll. · Penghasilan yang pajaknya dikenakan secara Final, terdiri atas : transaksi penjualan efek di bursa efek, hadiah undian (20% x jumlah bruto), bunga deposito, tabungan serta diskonto, penghasilan hak atas tanah dll. · Biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto, terdiri atas: Biaya untuk mendapatkan , menagih, dan memelihara penghasilan , penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud, iuran kpd dana pensiunyang pendiriaanya telah disahkan, kerugian karena penjualan, kerugian dari selisih dari kurs mata uang asing dll · Biaya yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto, terdiri atas : Pembagian laba dengan nama dan dlm bentuk apapun spt dividen, biaya yang dibebankan untuk kepentingan pribadi, premi asuransi kesehatan & kecelakaan, penggantian atau imbalan sehubungan dgn pekerjaaa/jasa, pajak penghasilan, gaji yang dibayarkan oleh anggota sekutu dll. · Biaya yang boleh dikurangkan sebesar 50%, terdiri atas :biaya perolehan , atau pembelian telp selular, atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa, atas biaya perolehan/ pembelian kendaraan, atas biaya pemeliharaan/perbaikan rutin kendaraan. Strategi Yang Dapat Digunakan Untuk Mengefisienkan Beban PPh Badan a. Pemilihan alternatif dasar pembukuan , basis kas, atau basis akrual Dasar pembukuan yang diakui oleh Dirjen Pajak adalah basis akrual dan basis kas yang dimodifikasi. Pada basis akrual, pendapatan dan biaya dicatat dan 4
  • 5. dilaporkan pada saat timbulnya hak dan kewajiban, meskipun utangnya belum diterima atau dibayar. Sedangkan pada basis kas, pendapatan dan biaya dicatat dan dilaporkan pada saat terjadinya penerimaan dan pengeluaran uang. b. Pengelolaan Transaksi yang berhubungan dengan pemberian kesejahteraan keryawan c. Pemilihan metode penilaian persediaan Untuk efisiensi pajak, terutama dalam kondisi perekonomian yang inflasi dimana harga cenderung naik, maka metode rata- rata akan menghasilkan harga pokok penjualan yang lebih tinggi dibanding dengan metoda FIFO. HPP yang tinggi akan mengakibatkan laba kotor menjadi lebih sangat kecil sehingga penghasilan kena pajak juga akan lebih kecil. d. Pendanaan aset tetap dengan sewa guna usaha dengan hak opsi Untuk efisiensi beban pajak, sewa guna usaha dengan hak opsi sebaiknya dipilih karena jangka waktu sewa guna usaha umumnya lebih pendek dari umur aset dan pembayaran sewa guna usaha dapat dibiayakan seluruhnya. e. Pemilihan metode penyusutan aset tetap dan amortisasi atas aset tak berwujud Untuk efisiensi beban pajak, sebelum menentukan metode mana yang akan digunakan terlebih dahulu seorang rencana pajak adalah harus melihat kondisi dari suatu perusahaan. Jika kondisi perusahaan laba dan besarnya PKP sudah mencapai tarif pajak yang tinggi , maka metode saldo menurun akan lebih menguntungkan. Sebaiknya jika perusahaan rugi maka akan lebih baik memilih metode garis lurus. f. Transaksi yang berkaitan dengan perusahaan sebagai pemungut pajak g. optimalisasi pengkreditan pajak penghasilan yang telah dibayar h. Pengajuan penurunan Angusuran Masa PPh Pasal 25 i. Rekonsiliasi SPT j. Penyertaan modal pada perseroan terbatas dalam negeri 5
  • 6. Perencanaan Pajak Untuk Pajak Pertambahan Nilai Dapat dilakukan sebagai berikut : a. Memaksimalkan PPN masukan yang dapat dikreditkan; perusahaan sebaiknya memperoleh BKP/JKP dari Pengusaha Kena Pajak, supaya masukannya dapat dikreditkan. b. Dalam hal pengajuan BKP/JKP yang pembayarannya belum diterima, pembuatan faktur pajak bisa ditunda sampai akhir bulan berikutnya setelah penyerahan BKP/JKP. Penelaahan Pajak Penelaahan pajak adalah kegiatan penelaahan terhadap seluruh kewajiban perpajakan yang ada dalam suatu perusahaan dan pelaksanaan pemenuhan kewajiban- kewajiaban tsb, baik dari cara perhitungan, pemotongan, penyetoran dan pelunasan maupun pelaporannya untuk menilai kepatuhan pajak. Dalam melaksanakan penelaahan pajak , prosedur- prosedur yang perlu dijalankan adalah : 1). PPh badan, 2). PPh pasal 21, 3). Pph pasal 22, 23, 26, dan pph final, 4). Pajak pertambahan nilai dan pajak pertambahan atas Barang mewah. 6
  • 7. MATA KULIAH Perpajakan Lanjutan Tugas Perencanaan Pajak Berdasarkan UU Domestik Nama: Ayuni Annisah (01022681318039) Dosen Pengasuh: Dr. Sa’adah Siddik, M.Si, Ak. PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI – BKU AKUNTANSI UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 7