Definisi Resiko
Menurut Vaughan (1978), beberapa definisi risiko
adalah :
• Risk is the chance of loss (risiko adalah
terbukanya kemungkinan kerugian).
• Risk is the posibility of loss (risiko adalah
kemungkinan kerugian).
• Risk is the uncertainty (risiko adalah
ketidakpastian).
Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu proses yang di dalamnya terdapat
beberapa aktivitas atau kegiatan tertentu.
Menurut para ahli, manajemen risiko adalah penerapan berbagai
kebijakan yang dilakukan untuk dapat meminimalkan suatu
peristiwa. Dalam hal ini penerapan yang dimaksud adalah
penurunan kapasitas dan kualitas kerja suatu perusahaan.
Tujuan Manajemen Risiko
Adapun tujuan manajemen risiko adalah antara lain:
Melacak Sumber-Sumber Risiko
Menyediakan Informasi Risiko Bagi Perusahaan
Minimalisasi Kerugian Akibat Terjadinya Risiko
Memberikan Rasa Aman Bagi Stakeholder
Menjaga Stabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan
Manfaat Manajemen Risiko
Perusahaan
Adapun tujuan manajemen risiko adalah antara lain:
Membantu Perusahaan Mencapai Visi Misi
Mencegah Perusahaan Mengalami Kolaps
Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
Menjaga Kepercayaan Stakeholder
Tahap Tahap Dalam Melaksanakan Manajemen Risiko
Ada lima langkah dasar yang diambil untuk mengelola risiko :
1. Identifikasi Risiko
Perusahaan penting untuk melakukan identifikasi sebanyak mungkin faktor
risiko yang bisa muncul. Keuntungan dari pendekatan ini adalah bahwa
risiko ini sekarang dapat dilihat oleh setiap pemangku kepentingan dalam
organisasi yang memiliki akses ke sistem.
2. Analisis Risikonya
Dalam lingkungan manajemen risiko manual, analisis ini harus dilakukan
secara manual. Ketika solusi manajemen risiko diterapkan, salah satu
langkah dasar yang paling penting adalah memetakan risiko ke berbagai
dokumen, kebijakan, prosedur, dan proses bisnis.
3. Penilaian Risiko
Setelah dilakukan analis, selanjutnya risiko perlu diberi penilaian sehingga dapat diberi
peringkat untuk mengetahui mana yang diprioritaskan. Sebab sebagian besar solusi
manajemen risiko memiliki kategori risiko yang berbeda, tergantung pada tingkat
keparahan risikonya.
Ada dua jenis penilaian risiko, yaitu penilaian risiko kualitatif dan penilaian risiko
kuantitatif.
Penilaian Risiko Kualitatif : Penilaian risiko pada dasarnya bersifat kualitatif.
Misalnya, risiko perubahan iklim yang menjadi fokus bisnis tidak dapat diukur secara
keseluruhan, dan hanya aspek yang berbeda yang dapat diukur.
Penilaian Risiko Kuantitatif : Risiko terkait keuangan paling baik dinilai melalui
penilaian risiko kuantitatif. Penilaian risiko seperti itu sangat umum di sektor keuangan
karena sektor berurusan dengan angka, apakah angka itu adalah uang, metrik, suku
bunga, atau titik data lain yang penting untuk penilaian risiko di sektor keuangan.
4. Solusi yang Diterapkan
Setiap risiko perlu dihilangkan atau diminimalisir sebaik mungkin. Hal ini
dilakukan dengan mencarikan solusi setiap risiko dari para ahli di bidangnya.
Dalam solusi manajemen risiko, semua pemangku kepentingan terkait dapat
dikirimi pemberitahuan dari dalam sistem. Diskusi mengenai risiko dan
kemungkinan solusinya dapat dilakukan dari dalam sistem. Manajemen atas juga
dapat mengawasi solusi yang disarankan dan kemajuan yang dibuat dalam sistem.
5. Pemantauan Risiko
Dengan melakukan kontrol akan membantu perusahaan untuk bisa mengevaluasi
jika terjadi kekurangan.
Tipe Resiko
1. Pure Risk atau Risiko Murni
2. Speculative Risk atau Risiko Spekulatif
3. Particular Risk atau Risiko Khusus
4. Fundamental Risk atau Risiko Fundamental
Alternatif Alternatif Manajemen
Resiko
• Penghindaran Risiko ( Risk Avoidance )
Alternatif penghindaran risiko pada umumnya dapat dilakukan pada tahap
perencanaan dimana kemungkinan-kemungkinan risiko yang terjadi dapat
diatasi dengan berbagai tindakan pencegahan.
• Penanggunggan Atau Penahanan Risiko ( Risk Retention )
Alternatif lain dari manajemen risiko adalah perusahaan/bank menanggung
sendiri risiko yang muncul ( menahan risiko tersebut atau risk retention ).
Dewan Komisaris memiliki tugas:
• Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta
memberikan nasihat kepada Direksi.
• Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP).
• Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi.
• Mengkaji sistem manajemen.
Komisaris Perusahaan Dan Cara
Menyelesaikan Resiko
Lanjutan..
• Memantau efektivitas penerapan Good Corporate Governance dan
melaporkannya kepada RUPS.
• Menginformasikan kepemilikan sahamnya pada perusahaan untuk
dicantumkan dalam laporan tahunan perusahaan.
• Mengusulkan auditor eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan
memantau pelaksanaan penugasan auditor eksternal.
• Menyusun pembagian tugas masing-masing anggota Dewan
Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman.
1. Direksi berperan dalam mengelola korporasi secara independen untuk
kepentingan korporasi, dengan mempertimbangkan kepentingan para
pemegang saham, karyawannya dan pemangku kepentingan lainnya yang
bertujuan untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan.
2. Direksi harus merumuskan misi, visi dan strategi korporasi serta
menterjemahkan misi, visi dan stretegi kedalam rencana jangka panjang
dan jangka pendek serta memimpin pelaksanaannya.
Tanggung Jawab Bersama Dewan
Komisaris Dan Direksi.
Manajemen Perusahaan Dan Manajemen Resiko
Dalam sebuah perusahaan, manajemen merupakan komponen
penting yang harus dimiliki perusahaan untuk mewujudkan visi dan
misi yang ingin dicapai. Sedangkan, Manajemen risiko merupakan
kegiatan manajemen yang dilakukan pada tingkatan pimpinan
pelaksana, yaitu kegiatan penemuan dan analisis sistematis kerugian
yang mungkin dihadapi perusahaan akibat suatu risiko serta metode
yang paling tepat untuk menangani kerugian yang dihubungkan dengan
tingkat profitabilitas perusahaan.
Target Dividen Yang Maksimal Dan Manajemen Resiko.
Berdasarkan Pasal 71 ayat (2) UUPT, pada dasarnya dividen yang dapat
dibagikan kepada pemegang saham adalah seluruh laba bersih setelah
dikurangi penyisihan untuk cadangan kecuali ditentukan lain dalam RUPS.
pada dasarnya dividen yang dapat dibagikan kepada pemegang saham
adalah: seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan,
namun prinsip ini dapat dikesampingkan berdasark keputusan RUPS.
Hedging
Hedging adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris dan bermakna "lindungi
nilai". Lalu, apa itu hedging dalam dunia investasi? Hedging merupakan strategi
yang digunakan oleh para investor atau trader untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko kerugian.
Hedging adalah langkah yang penting untuk dilakukan disebabkan oleh
beberapa hal, yaitu:
• Menjaga stabilitas keuangan
• Menghindari kebangkrutan
Jenis-jenis hedging
1. Kontrak Serah (forward contract)
Jenis pertama dari hedging adalah kontrak serah yang mengacu pada kesepakatan dua
pihak untuk melakukan transaksi di tanggal dan harga sesuai perjanjian.
2. Kontrak Berjangka (futures contract)
Jenis berikutnya dari hedging adalah kontrak berjangka untuk memperoleh kesepakatan
harga sebelum terjadinya transaksi jual-beli.
3. Pasar Uang (money market)
Pasar uang merujuk pada lokasi transaksi jual-beli jangka pendek yang jatuh tempo
dalam waktu tidak lebih dari satu tahun.
Strategi hedging
1. Arbitrase
Strategi arbitrase untuk hedging adalah teknik yang paling banyak
digunakan di kalangan trader atau investor.
2. Diversifikasi
Strategi kedua hedging adalah diversifikasi dan merupakan teknik
yang paling direkomendasikan saat melakukan investasi.
3. Average
Strategi ketiga hedging adalah average down yang dilakukan dengan
membeli saham secara bertahap ketika terjadi penurunan harga pada
saham tersebut.
KESIMPULAN
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Secara umum risiko dapat
diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana
terdapat kemungkinan yang merugikan.
Manajemen risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol
keuangan dari sebuah risiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah
perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, manajemen risiko adalah suatu cara dalam
mengorganisir suatu risiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang
belum diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung
sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko juga bisa disebut
suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman.