1. Kurikulum Merdeka dan
Strategi Penyiapan IKM Jenjang SMK
Nama: Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd
TTL: Kediri, 10 Januari 1976
Pekerjaan: Pengawas Sekolah (SMK)
Instansi: Cabang Dinas PendidikanWilayah Kediri
Pengalaman Kegiatan 1 tahun terakhir:
1. Fasilitator PGP Angkatan IV
2. Pelatih Ahli PSP Angkatan I
3. Narasumber PSP Angkatan 2 (Pendampingan)
2. Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
untuk kita semua di ruang virtual ini"
SALAM &BAHAGIA
3. Tujuan Belajar 1
Peserta akan memahami tentang :
• Implementasi Kurikulum merdeka jenjang SMK
• karakteristik dan komponen dalam CP,TP,danATP
• bahwa ATP bukan hanya kumpulanTP,tapi juga tonggak
capaian pembelajaran siswa dalam mencapai CP
Peserta akan memiliki pengalaman tentang:
• Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka
• membuatTP berdasarkanCP
• menganalisisTP dan merangkaiATP berdasarkanCP
dan karakteristik sekolah
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
4. Tujuan Belajar 2
• Peserta akan memahami tentang :
• karakteristik dan komponen dalam pengorganisasian
pembelajarandan modulajar(MA)
• Bahwa pengorganisasian pembelajaran yang baik akan
memudahkan pengaturan MA yang disusun
• Peserta akan memiliki pengalaman tentang:
• Praktik pengorganisasian pembelajaran fase E
• Praktik menyelesaian kerangka MA dalam satu
pertemuan sesuai karakteristik peserta didik
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
5. Kesepakatan Kelas
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Ayo kita bersepakat tentang:
1. Pulang jam …….
2’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
3.
6. Mari saling berkenalan, sambil
memfokuskan diri dengan yel yel.
SMK : BISA
IKM NEGERI 1 TUTUR
BISA BELAJAR
BISA BERUBAH
BISA BERBAGI
SMK NEGERI 1 TUTUR JAYA LUAR BIASA
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
7. ● Instruksi 1: buat 1 garis horisontal tepat di tengah kertas, tanpa menggunakan penggaris atau melipat kertas terlebih
dahulu ( beri waktu sekitar 20 detik utk peserta melakukannya)
● Instruksi 2: buat 1 lingkaran di tengah kertas, dengan diameter kurang lebih 7 sentimeter (beri waktu mengerjakan)
● Instruksi 3: di bagian atas sebelah luar lingkaran, tuliskan nama Anda
● Instruksi 4: sementara di dalam lingkaran, tuliskan asal sekolah Anda / posisi Anda di sekolah. Anda boleh memilih
bagian dalam lingkaran di sisi mana pun.
● Instruksi 5: di bagian bawah sebelah luar lingkaran, gambarkan bentuk bangun datar sebanyak 1 angka terakhir di
tahun kelahiran Anda
● Instruksi 6: di pojok kanan atas kertas, tuliskan nama panggilan Anda saat masih kecil dulu
● Instruksi 7: hubungkan tulisan nama panggilan Anda dengan salah satu bangun datar di dekat lingkaran, dengan 1 garis
lengkung.
● Instruksi 8: di pojok kiri bawah, tuliskan 1 tempat yang paling ingin Anda kunjungi
● Instruksi 9: hubungkan nama tempat tersebut dengan nama lengkap Anda menggunakan garis putus-putus
ICE BREAKING (Instruksi dibacakan oleh instruktur, slide tidak ditampilkan)
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
9. Mulai tahun ajaran 2022/2023
Kemdikbudristek mulai
mengimplementasikan kurikulum merdeka di
Sekolah Penggerak maupun disekolah regular
lainnya melalui jalur mandiri.
Mari kita pahami beberapa prinsip dan
pendekatan yang digunakan kurikulum ini.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
11. Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran
dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
Pedoman Peneíapan
Kuíikulum dalam
Rangka Pemulihan
Pembelajaían
Standaí Píoses pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasaí,
dan Pendidikan
Menengah
Standaí Píoses meíupakan
kíiteíia minimal píoses
pembelajaían beídasaíkan
jaluí, jenjang, dan jenis
pendidikan untuk mencapai
standaí kompetensi lulusan.
Standar Proses menjadi
acuan untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
Permendikbudíistek
No. 7 ľahun 2022
Standaí Isi pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasaí,
dan Pendidikan
Menengah
Standar Isi dikembangkan
melalui perumusan ruang
lingkup materi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan.
Ruang lingkup materi
merupakanbahan kajian
dalam muatan pembelajaran
yang dirumuskan
berdasarkan: 1) muatan wajib
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan; 2) konsep
keilmuan; dan 3) jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan.
Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
Permendikbudíistek
No. 5 ľahun 2022
Standaí Kompetensi
Lulusan pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasaí,
dan Pendidikan
Menengah
Standaí kompetensi lulusan
meíupakan kíiteíia minimal
tentang kesatuan sikap,
keteíampilan, dan
pengetahuan yang
menunjukkan capaian
kemampuan peseíta didik
daíi hasil pembelajaíannya
pada akhií jenjang
pendidikan. SKL menjadi
acuan untuk Kuíikulum 2013,
Kuíikulum daíuíat, dan
Kuíikulum Meídeka.
Memuat 3 opsi kuíikulum
yang dapat digunakan di
satuan pendidikan dalam
íangka pemulihan
pembelajaían beseíta
stíuktuí Kuíikulum Meídeka,
atuían teíkait pembelajaían
dan asesmen, seíta beban
keíja guíu.
Permendikbudíistek
No. 16 ľahun 2022
Kepmendikbudíistek
No. 56 ľahun 2022
Peímendikbudíistek
No. 21 ľahun 2022
Standaí Penilaian
pada Pendidikan
Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan
Dasaí, dan
Pendidikan
Menengah
Standar Penilaian
Pendidikan adalah kriteria
minimal mengenai
mekanisme penilaian hasil
belajar peserta didik.
Standar Penilaian menjadi
acuan untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
12. Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas
3
Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka:
1
2
3
Penyederhanaan konten, fokus pada materi
esensial.
Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif,
aplikatif, dan lintas mata pelajaran.
Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan
jam pelajaran yang memberi fleksibilitas untuk
merancang kurikulum operasional dan
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta
didik.
14. Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap
mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan khusus yang
ditujukan untuk memperkuat upaya
pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
Alokasi waktu untuk setiap projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak
harus sama. Satu projek dapat dilakukan
dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
15. Muatan Lokal
Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;
dan/atau
3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
16. Struktur Kurikulum SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.
● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMKyang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
● Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur
kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program
keahlian pada SMK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum satu
konsentrasi keahlian.
● Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau
program 4 tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pimpinan unit utama
yang membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan.
17. Struktur Kurikulum SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar
30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
18. Asumsi 1Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit
Alokasi intrakurikuler
per tahun (minggu)
Alokasi projek
penguatan profil
pelajar Pancasilaper
tahun
TOTALJP PER
TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
PendidikanAgamaIslam dan Budi Pekerti* 90 18 108
PendidikanAgamaKristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
PendidikanAgamaKatolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
PendidikanAgamaBuddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
PendidikanAgamaHindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
PendidikanAgamaKhonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
PendidikanPancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 108 36 114
PJOK 90 18 108
Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**:
(Seni Musik;Seni Rupa;SeniTeater; SeniTari; Prakarya)
54 18 72
Muatan Lokal*** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X
19. Asumsi 1Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit
Alokasi intrakurikulerper
tahun (minggu)
Alokasi projek penguatan
profil pelajar Pancasilaper
tahun
TOTAL JP PERTAHUN
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
Matematika 108 36 144
Bahasa Inggris 108 36 144
Informatika 108 36 144
Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial**** 162 54 216
Dasar-dasar Program Keahlian 432 432
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080
JumlahA+B 1368 288 1656
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X
20. Asumsi 1Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit
Alokasi intrakurikuler
per tahun(minggu)
Alokasi projek
penguatan profil
pelajar Pancasilaper
tahun
TOTALJP PER
TAHUN
A. KelompokMata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 90 18 108
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok MataPelajaranUmum (A): 342 90 432
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI
21. Asumsi 1Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit
Alokasi per tahun AlokasiProjek
per tahun
TOTALJP PER
TAHUN
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
Matematika 90 18 108
Bahasa Inggris 108 36 144
Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180
Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224
JumlahA+B 1512 144 1656
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas XI
22. Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu,
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)
Alokasi intrakurikuler per
tahun(minggu)
Alokasi projek penguatan
profil pelajar Pancasilaper
tahun
TOTALJP PER
TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi
Pekerti*
36 18 54
Pendidikan Pancasila 36 - 36
Bahasa Indonesia 36 18 54
Muatan Lokal** 36 - 36
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
23. Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu,
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)
Alokasi per tahun Alokasi Projek
per tahun
TOTAL JP PER
TAHUN
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
Matematika 54 54
Bahasa Inggris 72 72
Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 396 396
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 90
Praktik Kerja Lapangan**** 792 792
Mata Pelajaran Pilihan***** 108 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1512 1512
JumlahA+B 1620 36 1656
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan di kelas XII.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
25. Prinsip
pengembangan
kurikulum
operasionaldi
satuan
pendidikan
1. Berpusat padapeserta didik, pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
kurikulum operasional sekolah.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK) ,dan
menunjukkan karakteristik atau kekhususanpeserta didik berkebutuhan khusus (khusus
SLB)
3. Esensial, semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemegang
kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di
dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang
naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat kembali
misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum
operasional
berbasis data dan aktual
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena
5. Melibatkanberbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan
pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk
SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
26. Proses
Penyusunan
Kurikulum
Operasional di
Satuan
Pendidikan
Menentukan
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
1
Menganalisis konteks
KARAKTERISTIK
SATUAN
PENDIDIKAN
2
Merumuskan
VISI
MISI
TUJUAN
Prosespenyusunankurikulum operasionalbersifat
● TETAP(mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
● FLEKSIBEL/DINAMIS(mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai
karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).
LANGKAH-LANGKAHPENYUSUNANKURIKULUMOPERASIONAL(bagiyangbelumpernahmenyusun kurikulum
operasionaldi satuanpendidikan)
3
4
Menyusun
RENCANA
PEMBELAJARAN
5
Merancang
PENDAMPINGAN,
EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
evaluasi jangkapendek
(semester/tahunan)
evaluasi jangkapanjang
(4-5 tahun)
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’
27. Proses
Peninjauan dan
Revisi
Kurikulum
Operasional di
Satuan
Pendidikan
Merancang
PENDAMPINGAN,
EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
1
Menganalisiskonteks
KARAKTERISTIK
SATUAN
PENDIDIKAN
2
Meninjau
VISI
MISI
TUJUAN
3
Meninjau
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
4
Menyusun
RENCANA
PEMBELAJARAN
LANGKAH-LANGKAHPENINJAUANDANREVISIKURIKULUMOPERASIONAL(bagiyangtelahmemilikidokumen
kurikulumoperasionaldi satuanpendidikan)
5
evaluasi jangkapendek
(semester/tahunan)
evaluasi jangkapanjang
(4-5 tahun)
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Meninjau Visi, Misi, Tujuan Keahlian’
28. Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Prinsip-prinsip analisis:
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi
data
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkanstrategi atau solusi
Pilihan carauntuk mengumpulkan informasi:
● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun/Focus GroupDiscussion (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
29. 41
Komponen 2:
Visi, Misi, dan
Tujuan Satuan
Pendidikan
VISI
Apakah visi menggambarkan harapan
seluruh warga satuan
pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang ingin dicapai
satuan pendidikan?
Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi?
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi
prioritas untuk mencapai visi?
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
TujuanPendidikanNasional
30. Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Satuan pendidikan menyusun pembelajaran yang meliputi:
Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan mata
pelajaran dan muatan tambahan
lainnya jika ada (mulok),
penetapan konsentrasi, penetapan
mata pelajaran yang akan diujikan
oleh LPA (minimum 3 mata
pelajaran yang ditetapkan oleh
LPA sesuai dengan penjenjangan
dari negara LPA) dan Praktik Kerja
Lapangan untuk SMK atau
Magang untuk SLB.
Kokurikuler
Projek penguatan profil
pelajar Pancasila
Kegiatan kokurikuler yang
dirancang terpisah dari
intrakurikuler untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila melalui tema dan
pengelolaan projek berdasarkan
dimensi dan fase.
Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang
dilakukan di luar jam
belajar di bawah
bimbingan dan
pengawasan satuan
pendidikan.
31. 43
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan secara terintegrasi
03
● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran
diajarkan secara kolaboratif (teamteaching).
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu
pembelajaran yangterpadu.
● Sebagaicontoh mengajarkanmuatan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial secaraterintegrasi.
Pendekatan tematik
02
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi
kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema.
● SD/MIdapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Pendekatan mata pelajaran
01
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu
mapel dengan mapel lainnya.
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu,
dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang
ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.
Pendekatan secara bergantian
dalam blok waktu terpisah
04
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan
berbagai macam pengelompokkan.
● Sebagaicontoh, mata pelajaran IPS, BahasaIndonesia dan IPAS
akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1.Contoh
lain,mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu
Pengetahuan Sosial secarabergantian dalam blok waktu yang
terpisah.
32. 44
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
1. ruanglingkup satuanpendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup satuan
pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan
satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga
capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
1. ruanglingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen rencana pelaksanaan
pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh
modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yangmewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan(PKL) di SMK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Memahami
Capaian
Pembelajaran(CP)
Merumuskan
Tujuan
Pembelajaran (TP)
Merancang
Pembelajaran
MenyusunAlur
Tujuan
Pembelajaran
(ATP)dari TP
33. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 45
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
REÏL EKSI
DAN UMPAN
BALIK
PERENCANAAN
Pemetaankurikulum dan
perencanaan
pembelajaraan
PELAKSANAAN
pembelajaran
EVALUASI
pembelajaran
PENDAMPINGAN
DAN
PENGEMBANGAN
PROÏESIONAL
34. 46
Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Operasional
Prinsip-prinsipmelakukanevaluasi:
1.Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2.Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3.Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data/informasi yang diinginkan
dapat dijadikan
4.Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan
pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program.
5.Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.
36. Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
PAUD/RA SD/MI/Paket A
Kelas 1-2
SD/MI/Paket A
Kelas 3-4
SD/MI/Paket A
Kelas 5-6
SMP/Mts/Paket B
Kelas 7-9
SMA/MA/Paket C
Kelas 10
SMA/MA/Paket C
Kelas 11-12
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Konsep Capaian Pembelajaran
“CapaianPembelajaran(CP)merupakankompetensipembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD.Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap matapelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukanstrategi yang sesuai, kita perlutau titik awal keberangkatan para peserta didik.
Pembagian
Fase
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
37. Dibuat dalam bentuk matriks.
Setiap elemen dipetakan menurut
perkembangan peserta didik
Kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase.
Dibuat dalam bentuk pernyataan yang
disajikan dalam paragrafyang utuh.
Kemampuan yang perlu dicapai peserta
didik setelah mempelajari mata
pelajaran tersebut
● Alasan mempelajari mapel
tersebut
● Keterkaitan antaraMapel dengan
salah satu (atau lebih) Profil
Pelajar Pancasila
Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Komponen Capaian Pembelajaran
Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
Capaian dalam Setiap Fase
Secara Keseluruhan
Capaian dalam Setiap
Fase menurut Elemen
● Deskripsi umum tentang apa yang
dipelajari dalam mata pelajaran
● Elemen-elemen (strands) atau
domain mata pelajaran serta
deskripsinya
38. Prinsippenyusunan CP
menggunakan pendekatan
konstruktivisme yang membangun
pengetahuan danberdasarkan
pengalaman nyatadankontekstual.
Menurut teori belajar
konstruktivisme(constructivist
learningtheory), pengetahuan
bukanlah kumpulanatau
seperangkat fakta-fakta, konsep,
ataukaidahuntuk diingat.
Konsep“Memahami” dalamCP
dalamkonstruktivismeadalah
proses membangunpengetahuan
melalui pengalaman nyata.
Pemahaman tidakbersifat statis,
tetapi berevolusi danberubah
secarakonstansepanjangsiswa
mengonstruksikanpengalaman-
pengalaman baruyang
memodifikasi pemahaman
sebelumnya.
Perlu diketahui
Bentuk “Pemahaman” dalam CP
• ApabilamerujukpadaT
aksonomi Bloom,
pemahamandianggap sebagaiprosesberpikirtahap
yang rendah(C2).Namundemikian, konteks
T
aksonomi Bloom sebenarnya digunakan
untuk perancangan pembelajaran dan
asesmen kelas yanglebih operasional,bukan
untukCPyang lebihabstrakdanumum.Taksonomi
Bloomlebihsesuaidigunakanuntuk
menurunkan/menerjemahkanCPke tujuan
pembelajaranyanglebih
• konkret.
39. SetiapCPsuatumatapelajaran
memilikibeberapaelemenatau
kelompokkompetensi esensial
yang berlaku samauntuk semua
fasepadamatapelajaran
tersebut.
Masing-masing elementersebut
memiliki capaian per fasenya
sendiri yang salingmenunjang
untukmencapai pemahaman
yang dituju.
Elemensebuah matapelajaran
mungkinsajasama atauberbeda
denganmata pelajaranlainnya,
hal tersebut disesuaikandengan
karakteristikpada masing-masing
mata pelajaran.
Perlu
diketahui
Arti “Elemen” dalam CP
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran,
Geometri, dan Analisis Data dan
Peluang
● Dalam CP IPA terdapat elemen
Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
● Dalam CP BahasaIndonesia terdapat
elemen Menyimak, Membaca dan
Memirsa, Berbicara dan
Mempresentasikan, Menulis
40. Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:
Memahami
Capaian
Pembelajaran
Merumuskan
Tujuan
Pembelajaran
Menyusun
Alur Tujuan
Pembelajaran
Merancang
Pembelajaran
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup
konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta
didik hingga mereka mencapai akhir fase
Dalam
merancang
pembelajaran
pendidik dapat
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau
perencanaan pembelajaran,
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana
pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah
Pendidik
menentukan pilihan
tersebut
berdasarkan
kemampuan
masing-masing
41. Perlu
diketahui
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk
merumuskan tujuan pembelajaran,
diantaranya:
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Pendidik diharapkan untuk
tidak fokus pada satu teori
saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau
pendekatan lain dalam
merancang tujuan
pembelajaran, selama teori
tersebut dinilai relevan
dengan karakteristik mata
pelajaran serta
konsep/topik yang
dipelajari, karakteristik
peserta didik, serta konteks
lingkungan pembelajaran.
42. mengingat kembali
informasi yang telah
dipelajari, termasuk
definisi, fakta-fakta,
daftar urutan,atau
menyebutkan kembali
suatu materi yang
pernah diajarkan
kepadanya.
menjelaskan ide atau
konsep seperti
menjelaskan suatu
konsep menggunakan
kalimat sendiri,
menginterpretasikan
suatu informasi,
menyimpulkan, atau
membuat parafrasa
dari suatu bacaan.
menggunakan konsep,
pengetahuan, atau
informasi yang telah
dipelajarinya pada
situasi berbeda dan
relevan
kemampuan untuk
membuat keputusan,
penilaian, mengajukan
kritik dan rekomendasi
yang sistematis
merangkaikan berbagai
elemen menjadi satu hal
baru yang utuh, melalui
proses pencarian ide,
evaluasi
terhadap hal/ide/benda
yang ada sehingga
kreasi yang diciptakan
menjadi salah satu solusi
terhadap masalah yang
ada. termasuk
memberikan nilai
tambah terhadap suatu
produk yang sudah ada.
Perlu
diketahui
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
AndersondanKrathwohl mengelompokkankemampuankognitif
menjadi tahapan-tahapanberikut ini, denganurutandari
kemampuanyangpaling dasarkeyangpaling tinggi sebagai
berikut:
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3) Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
mengeksplorasi
hubungan/korelasi
atau membandingkan
antaradua hal atau
lebih, menentukan
keterkaitan antar
konsep, atau
mengorganisasikan
beberapa ide dan/atau
konsep.
43. 6Aspek/Facet Pemahamanini
merupakan modal untuk
menentukan T
ujuan
Pembelajaran (TP), menyusun
Alur T
ujuanPembelajaran (A
TP),
menentukan asesmen, dan
instruksi yang tepat.
Perlu
diketahui
pesertadidik atasapayang
telahmerekapelajari dantidak
hirarkis/bukanmerupakan
siklus.
Jikapesertadidikmelakukan
salahsatudari keenam
Aspek/Facet Pemahaman
(mampumenjelaskan,
menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah
sudut pandang, ataumemiliki
pengenalandiri), berartimereka
telahmendemonstrasikan
sebuahtingkatpemahaman.
6Aspek/FacetP
e
m
a
6
h
a
A
m
s
p
a
n
e
k
Pemahaman merupakancarauntukTighe dan Wiggins mengkonfirmasi
pemahaman
(2005)
44. 6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005)
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak
harus hirarkis.
Perlu
diketahui
Penjelasan
Explanation
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan
alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
Interpretasi
Interpretation
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu
media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi
Application
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah
simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif
Perspective
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat
asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Self-Knowledge
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
45. Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen
Menyimak
Perlu
diketahui
Peserta didik memahami
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari teks
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan
audiovisual untuk
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Interpretasi
Interpretation Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi tersebut
Aplikasi
Application
Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons puisi
Perspektif
Perspective
Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
Empati
Empathy
Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang dirasakan
penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
46. Tingkat 5:
metakognisi
mengingat kembali
(retrieval) informasi
dalam batas
mengidentifikasi
sebuah informasi
secara
umum.
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
Marzanomenggunakantiga sistemdalamdomainpengetahuan
yaitu sistemkognitif, sistemmetakognitif,dansistemdiri (self-
system).T
erdapat6level taksonomiyaitu:
Tingkat 1: mengenali
dan mengingat
kembali (retrieval)
Pemahaman yang
dimaksud melibatkan
dua proses
yang saling berkaitan
yaitu integrasikan dan
simbolisasi.
Tingkat 2:
pemahaman
Cakupan analisis disini
berupa kemampuan
menggenerasi informasi
baru yang belum
diproses oleh seseorang.
Ada lima proses analisis:
(1) mencocokan,
(2) mengklasifikasikan,
(3) menganalisis
kesalahan,
(4)menyamaratakan (5)
menspesifikasikan.
Tingkat 3:
analisis
Pemanfaatan pengetahuan
digunakan saat seseorang
ingin
menyelesaikan tugas
tertentu.
Ada empat kategori umum
pemanfaatan
pengetahuan:
(1) pengambilan
keputusan,
(2) penyelesaian masalah,
(3) percobaan,
(4) penyelidikan.
Tingkat 4:
pemanfaatan
pengetahuan
Sistem metakognisi
berfungsi untuk
memantau, mengevaluasi
dan mengatur fungsi dari
semua jenis
pemikiran lainnya.
Ada empat fungsi dari
metakognisi:
(1) menetapkan tujuan, (2)
memantau proses,
(3) memantau kejelasan,
(4) memantau ketepatan.
Tingkat 6:
sistem diri
Menentukan apakah
seseorang akan
melakukan atau tidak
melakukan sesuatu
tugas.
Ada empat jenis dari sistem
diri:
(1) memeriksa
kepentingan,
(2) memeriksa kemanjuran,
(3)memeriksa respon
emosional,
(4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
47. Merumuskan TP Lintas Elemen CP
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
PendidikharusmelakukananalisisCapaian Pembelajaran (CP)untukkemudian disusunmenjadi
Tujuan Pembelajaran (TP)danAlurTujuan Pembelajaran (TP). Merumuskantujuan pembelajaran dari
CPdapatdilakukanmelalui beberapa teknik:
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Teknik 1
Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP
Teknik 2
Teknik 3
48. Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Pendidikyangmerancangalur tujuanpembelajarannyasendiri,tujuan-tujuanpembelajaranyangtelahdikembangkandalamtahap
sebelumnyaakandisusunsebagaisatualur(sequence)yangberurutansecarasistematis, danlogis awalhinggaakhirfase.
Dalammenyusunalurtujuanpembelajaran,pendidikdapatmengacupadaberbagaicarayangdiuraikanpadatabeldibawahini:
Pengurutan dari yang
Konkret ke yang Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah ke
yang lebih Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan
yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle,2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
49. Untuk memahami kaitan dan
posisi Capaian Pembelajaran
(CP), Tujuan Pembelajaran (TP),
dan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) dalam Kurikulum
Operasional, mari kita
memahami terlebih dahulu
konsep Backward Design.
Dengan demikian, harapannya
satuan pendidikan dapat
merumuskan TP dan ATP
secara mandiri, sesuai
karakteristik dan situasi
masing-masing.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
50. Forward Design vs Backward Design
Forward Design
Aktivitas Belajar
Asesmen
Tujuan
Pembelajaran
Lebih fokus pada
pengajaran (aktivitas)
daripada pembelajaran
itu sendiri
(output/outcome)
Bisa menjadi
miskonsepsi bahwa
belajaradalah
aktivitas
Padahal
pembelajaran adalah
pertimbangan yang
cermat terhadap
makna aktivitasnya
Backward Design
Tujuan
Pembelajaran
Asesmen
AktivitasBelajar
Pendekatan yang lebih
disengaja dan
terencana untuk
mencapai hasil yang
diinginkan lebih efektif
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
51. Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)
Mari memahami pendekatan
Backward Design melalui analogi
berikut:
Saya ingin melakukan sebuah
ekspedisi perjalanan. Dari
ekspedisi tersebut, targetnya
adalah membuat buku
kumpulan foto kuliner dari
seluruh Indonesia. Saya
punya waktu selama 6 bulan
untuk menyelesaikan dan
menerbitkan buku tersebut.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
52. 3 Tahapan Backward Design
Identifikasi
hasil yang
diinginkan
1
Menentukan
bukti dan
asesmen
2
Merencanakan
tahapan
kegiatan
pembelajaran
3
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
53. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:
1. Apa yang perlu didengar, dibaca, dilihat, dijelajahi, atau
ditemukan?
2. Sejauh apa hal ini akan disampaikan/diceritakan?
3. Apa hal spesifik yang akan dapat membantu
mengidentifikasi tujuan?
Tahap 1: Identifikasi Hasil yang Diinginkan
• Membuat tujuan yang konkret dan spesifik
• Menentukan konten terbaik
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Apa yang perlu
ditemukan/dijelajahi?
Sejauh mana
penceritaannya?
Hal spesifik untuk
mengidentifikasi tujuan
pertanyaan ini membantu
kita untuk :
54. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Dari tujuan tersebut, ternyata masih ada yang
perlu diidentifikasi lebih jauh. Hal ini bisa
dilakukan lewat bantuan pertanyaan:
1. Buku → akan berapa halaman?Ada resep,
atau caption saja? Jenis buku foto seperti
apa?
2. Kuliner → mencakup apa saja? Makanan
berat, jajanan, atau termasuk minuman?
3. Dari seluruh Indonesia → berapa
kota/tempat yang bisa dianggap mewakili
seluruh Indonesia ?
Hasil akhir yang diinginkan:
membuat buku kumpulan
foto kuliner dari seluruh
Indonesia
Tahap 1 Backward Design :
Identifikasi Hasil yang Diinginkan
Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)
55. Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)
Saya sudah memutuskan
hal-hal berikut :
1. Buku → berisi max 70
halaman, tanpa resep,
hanya cerita definisi
singkat.
2. Kuliner → mencakup
makanan berat, jajanan,
dan minuman.
3. Dari seluruh Indonesia →
sampel diambil dari 20
kota di pulau-pulau besar.
Yang kemudian saya lakukan adalah :
1. Menentukan daftar kota-kota
tujuan dan jenis kuliner yang akan
didokumentasikan
2. Membuat lini masa dan alur
perjalanan supaya kegiatan ini
efektif secara biaya dan waktu
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
56. Memahami Kurikulum
Menggunakan Backward Design
Dalam Kurikulum Merdeka tujuan
akhirnya adalah Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan akhir ini kemudian diturunkan
menjadi kalimat CP (yang dibagi ke
dalam beberapa fase), lalu didetailkan
menjadi TP dan ATP sebelum masuk ke
proses perancangan RPP+/MA.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
58. Tahap 1 Backward Design dalam CP,TP,danATP
Keinginan pelaku membuat buku dalam analogi perjalanan tadi ibaratnya adalah
rumusan CP. Ternyata, ada banyak hal yang perlu dipahami dan diidentifikasi di
dalam sebuah kalimat CP. Setelah tujuan (membuat buku) diidentifikasi lebih detail,
pelaku perjalanan dapat membuat daftar kota tujuan dan kuliner yang akan
didokumentasikan (merumuskan TP), serta lini masa dan rencana perjalanannya
(merangkai ATP).
Demikian pula dengan Bapak/Ibu Guru. Pemahaman dan identifikasi yang tepat
atas sebuah CP akan sangat membantu proses perumusan kalimat TP dan
merangkai TP menjadi ATP.
Bagaimana cara memahami sebuah CP?
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
59. Bagian-BagianCP (Capaian Pembelajaran)
Dikarenakan sangat penting memahami CP, maka setiap guru yang akan
menggunakan kurikulum merdeka harus memahami bagian-bagian CP sebagai
berikut:
1. Rasional :penjelasan konkrit tentang maple tertentu
2. Tujuan: tujuan dari mapel
3. Karakteristik (elemen+deskripsi)
4. Capaian pembelajaran (Elemen +CP)
Masing-masing karakteristik CP ada yang mirip dan sangat berbeda dengan
mapel lainnya, untuk itu pemahaman akan hal itu penting adanya.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
60. 3 Tahapan Backward Design
Identifikasi
hasil yang
diinginkan
Menentukan
bukti dan
asesmen
Merencanakan
tahapan
kegiatan
pembelajaran
Merumuskan TP
dan ATP dengan
menggunakan CP
sebagai ajuan
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
61. Tahap 1: Identifikasi Hasil yang Diinginkan
Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:
1. Apa yang perlu didengar, dibaca, dilihat, dijelajahi, atau
ditemukan oleh peserta?
2. Pengetahuan dan keterampilan apa yang perlu dikuasai
peserta?
3. Apa ide-ide besar dan pemahaman penting yang harus
dipertahankan peserta setelah mengikuti pembelajaran?
• Membuat tujuan pembelajaran yang konkret
dan spesifik
• Menentukan konten terbaik
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Yang perlu
ditemukan/dijelajahi/didengar
Apa yang perlu dikuasai?
Pemahaman penting,
ide-ide besar
pertanyaan ini membantu
kita untuk :
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
62. Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia, maupun
anggota masyarakat
(Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4)
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
63. • Agar berpihak pada anak dan
menuntun mereka pada kekuatan
kodratnya,
Tujuan Pembelajaran harus memperhatikan
tahap perkembangan anak.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
64. WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin, selaras
dengan sesama dan semesta
WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)
0-8 TAHUN 9-16 TAHUN 17-24 TAHUN
Taman indria,
TK/PAUD, SD
SD, SMP SMP, SMA SMA+
KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG (WIRAGA-WIRAMA) KHD
65. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi dan pendekatan untuk menyusun tujuan
pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP).
Yang harus diperhatikan, TP dan ATP harus memenuhi
kriteria-kriteria ini.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
66. Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:
1. Kompetensi → kemampuan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
2. Konten → ilmu pengetahuan inti / konsep utama
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
67. KriteriaAlurTujuan Pembelajaran (ATP):
1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear
3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran antarfase
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
68. MerumuskanTP danATP dari kalimat CP
1. Rumusan TP mengacu pada kompetensi dan konten pada CP
2. Rumusan kalimat TP dapat mengambil referensi dari berbagai
sumber → catatan penting: KepSek/Guru mampu memahami
kalimat tersebut.
3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat terkait
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
70. BidangStudi: ………………..
Di akhir fase ……, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara
sederhana dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab
pertanyaan tentang hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan.
Peserta didik juga mampu membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di
lingkungan sekitar. Dengan panduan, peserta didik berpartisipasi dalam
penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan. Melakukan
pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
71. Silahkan Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:
1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir
fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten
dan kompetensi)
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
72. BidangStudi: IPAS
Di akhir faseA, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera menyusun dan menjawab pertanyaan
, tentang
hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
73. KOMPETENSI
1. mengamati
2. menyusun pertanyaan
3. menjawab pertanyaan
4. membuat prediksi
5. melakukan penyelidikan
6. eksplorasi
7. melakukan pengukuran
8. mengorganisasi informasi
9. mendiskusikan hasil amatan
10. membandingkan hasil amatan dan
prediksi
11. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
KONTEN
1. fenomena dan peristiwa di
lingkungan sekitar.
Contohnya?
2. pancaindera. Apa yang
spesifik dibahas?
3. Alat sederhana (dalam
konteks pengukuran).
contohnya?
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
74. KOMPETENSI
1. mengamati
2. menyusun pertanyaan
3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
KONTEN: Fenomena dan
peristiwa di lingkungan
sekitar
→ konsep waktu: siang
dan malam
Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):
Peserta didik memahami dan dapat
mengidentifikasi perbedaan konsep
waktu: siang dan malam.
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
75. Contoh Alur Pembelajaran dari rumusan kalimatTP dg pendekatan saintifik :
1. peserta didik mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan di
daerahnya pada siang hari dan malam hari.
2. peserta didik mengorganisasi data dari hasil pengamatan.
3. peserta didik menyusun pertanyaan dan melakukan
penyelidikan, bisakah rangkaian kegiatan itu dilakukan di
waktu yang berbeda?
4. peserta didik mendiskusikan hasil amatan dan menyajikan
hasil diskusi lewat media gambar.
5. peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya secara lisan
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
77. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bidang Studi: Bahasa Indonesia
Fase D - elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau
pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan
sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan
informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai
topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
78. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:
1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir
fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten
dan kompetensi)
79. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bidang Studi: Bahasa Indonesia
Fase D - elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau
pesan dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasikan informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati
atau pendapat pro dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik
menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta
membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu mengeksplorasi dan
mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
80. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
KOMPETENSI
1. memahami informasi
2. menemukan makna tersurat dan tersirat
3. mengintepretasikan informasi
4. mengungkapkan hasil intepretasi
informasi
5. menggunakan sumber informasi lain
untuk menilai akurasi dan kualitas data
6. mengevaluasi dan mengeksplorasi topik
KONTEN/kata kunci
1. jenis teks: narasi, deskripsi,
puisi, eksplanasi, eksposisi,
dan argumentasi
2. penyajian teks: visual,
audiovisual
3. ekspresi simpati, kepedulian,
empati
4. pendapat pro dan kontra
81. KOMPETENSI
1. mengamati
2. menyusun pertanyaan
3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara
lisan dan tertulis
KONTEN: Teks naratif
Sumber bacaan: ….
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu menjelaskan arti
kata-kata yang jarang muncul dengan
bantuan visual dan konteks kalimat
yang mendukung pada teks naratif
2. Peserta didik mampu mengungkapkan
makna tersurat dan tersirat dari teks
naratif yang dibaca dengan
menunjukkan bukti-bukti yang
mendukung
3. Peserta didik mampu
menginterpretasikan bagian dari teks
naratif berbentuk audiovisual yang
menunjukkan simpati, kepedulian,
atau empati
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
82. Alur pembelajaran dari rumusan kalimatTP :
1. Peserta didik mengidentifikasi 20 kosa kata baru dari teks
naratif yang dibaca.
2. Peserta didik mendiskusikan definisi dari kosa kata baru dan
mencari definisinya menggunakan KBBI.
3. Peserta didik membuat visualisasi dari teks naratif yang
dibaca. Visualisasi dapat berupa gambar, media presentasi,
dsb.
4. Peserta didik merumuskan kerangka untuk melanjutkan dan
mengembangkan teks naratif, dengan bantuan beberapa topik
pilihan.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
83. Catatan untuk CP Bidang Studi Bahasa Indonesia:
Tidak ada batasan konten, meski sebagian jenis teks dituliskan di
dalam kalimat CP. Dalam merumuskan TP dan ATP, Guru dapat
menggunakan berbagai jenis teks untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Yang perlu diperhatikan: tingkat kemampuan dan
kesiapan peserta didik.
Misalnya: menggunakan teks prosedur untuk mencapai kompetensi
‘memahami informasi’. Meski teks prosedur tidak disebutkan spesifik
dalam kalimat CP.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
85. Pada akhir fase E, peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas; serta memahami makna dan nilai dari keragaman;
dan mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya dan
kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta mengkaji makna dan
manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan kearifan lokal, dan memilih
produk dalam negeri.
Bidang Studi: Pendidikan Pancasila
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
86. Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:
1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.
2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir
fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten
dan kompetensi)
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
87. Pada akhir fase E peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas; serta memahami makna dan nilai dari keragaman;
dan mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya dan
kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta mengkaji makna dan
manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan kearifan lokal, dan memilih
produk dalam negeri.
Bidang Studi: Pendidikan Pancasila
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
88. KOMPETENSI
1. mengidentifikasi
2. memahami dan mengkaji makna
3. memahami nilai dan manfaat
KONTEN (kata kunci)
1. keanggotaan kelompok
lokal, nasional, regional, dan
global
2. pengaruh keanggotaan
terhadap pembentukan
identitas
3. pertukaran budaya,
kolaborasi, kebhinekaan
4. kearifan lokal, identitas,
produk dalam negri
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
89. KOMPETENSI
1. mengidentifikasi
2. memahami dan mengkaji
makna
3. memahami nilai dan
manfaat
KONTEN: pengaruh
keanggotaan
terhadap
pembentukan
identitas
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan di berbagai level (lokal - global) terhadap
pembentukan identitas
2. Peserta didik mampu mengevaluasi pembentukan
identitas suatu negara
3. Peserta didik mampu menyampaikan hasil evaluasinya
dalam bentuk presentasi dengan data yang relevan
90. Alur pembelajaran dari pengembanganTP :
1. peserta didik melakukan studi literatur pada keanggotaan di
berbagai level
2. peserta didik mengidentifikasi karakteristik keanggotaan di setiap
level
3. peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi
pembentukan sebuah identitas
4. peserta didik menganalisis dan mengevaluasi kaitan antara
karakteristik keanggotaan dengan proses pembentukan
sebuah identitas
dst
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
91. Bidang Studi: Dasar-DasarTeknik Elektronika
Elemen Capaian Pembelajaran
Alat ukur listrik, elektronika,
dan instrumentasi
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami jenis-jenis alat ukur, cara
penggunaan, penginterpretasian hasil
pengukuran, dan perawatan alat ukur listrik,
elektronika, dan instrumentasi.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
92. KOMPETENSI
1. memahami
2. menguasai cara penggunaan
3. mengintepretasi hasil
pengukuran
4. memahami cara perawatan
KONTEN (kata kunci)
1. jenis-jenis alat ukur listrik
2. jenis-jenis alat ukur
elektronika
3. jenis-jenis instrumentasi
4. perawatan alat ukur listrik
dan elektronika
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
93. Berlatih dengan LK
Bapak/Ibu akan diajak diskusi bebas. Di dalam diskusi dengan
teman terdekat, sila Bapak/Ibu melakukan proses seperti yang
baru kita lakukan/pahami/pelajari.
1. Unduh dokumen CP terbaru sesuai mata pelajaran anda
2. Buat daftar konten dan kompetensi dari kalimat CP Bidang
Studi yang Bapak/Ibu pilih.
3. Rumuskan kalimat tujuan pembelajaran dari hasil analisa
tersebut
4. Buatlah ATP untuk satu elemen/ 1 lingkup materi
Waktu diskusi kelompok: 15 menit.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
94. Kalimat CP Materi Inti (konten) Kompetensi (keterampilan)
1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst dst
Nama :
Bidang studi / fase yang dianalisis :
Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :
LK 1 Analisis CP, TP dan ATP
95. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Bidang studi/fase/kelas yang dianalisis : …………….
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Nama Sekolah:
Mata Pelajaran:
ELEMEN KODETP TUJUANPEMBELAJARAN
ELEMEN TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
Indikator Ketercapaian
(IKTP) MATERI Dimensi P3 MODUL JP
1. Berpikir
Komputasio
nal (BK)
X.INF.1 peserta didik mampu menerapkan
strategi algoritmik standar untuk
menghasilkan beberapa solusi
persoalan dengan data diskrit
bervolume tidak kecil pada kehidupan
sehari-hari maupun implementasinya
dalam program komputer.
Algoritmikstandar:
Proposisi, negasi, konjungsi,
disjungsi, implikasi, inferensi,
deduktif, induktif, abduktif, logika
inferensi, biner, heksadesimal,
problem solving, pemecahan
masalah, algoritma.
Mandiri
Kreatif
Bernalarkritis
M.BK.1 4 X 4 JP = 16 JP
97. Bapak/Ibu akan mendiskusikan dan mencoba menemukan karakteristik
CP dari suatu Bidang Studi (BS). Ada 5 BS yang akan dianalisis: Bahasa
Indonesia, IPAS, Matematika, PPKn, Seni / Informatika. Silahkan
melakukan langkah-langkah berikut:
1. Unduh dokumen CP.
2. Setiap kelompok membaca dan menganalisis kalimat CP dari 2 BS
(pembagian BS di slide berikutnya)
3. Identifikasi sebanyak mungkin kekhususan atau karakteristik dari CP
setiap BS yang kelompok Bapak/Ibu cermati
4. Unduh LK untuk menuangkan hasil diskusi kelompok.
Mengenali KarakteristikCP
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
98. Perwakilan peserta akan mempresentasikan hasil telaahnya
atas masing-masing Bidang Studi selama 3 menit. Bapak/Ibu
Guru sila memanfaatkan chatbox/angkat tangan untuk
merespon atau melontar pertanyaan.
Mari Berbagi Hasil Diskusi
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
99. Simpulan Karakteristik CP berdasar Bidang Studi
Setiap bidang studi punya karakteristik masing-masing.
• Ada yang mencantumkan konten/topik bahasan secara eksplisit (misalnya:
IPAS).
• Ada yang menyajikannya lewat kata/frasa kata kunci, dan satuan pendidikan
dapat menentukan konten secara mandiri (misalnya: Bahasa Indonesia).
• Ada bidang studi yang memadukan keterampilan berpikir dan penguasaan alat
atau teknik tertentu sebagai kompetensi CP (misalnya: Informatika).
• Ada bidang studi yang kompetensinya berciri pemahaman teori - pemaknaan
reflektif - penerapan (misalnya: PPKn).
• Ada pula bidang studi yang pencapaian kompetensinya harus berurutan
(misalnya: Matematika).
100. Memahami karakteristik CP dapat membantuGuru dalam:
• memilih dan menemukan sumber belajar
• mengembangkan topik bahasan
• menentukan jenis asesmen
Tujuannya: membawa konten/topik bahasan sedekat mungkin
dengan konteks keseharian peserta didik.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
101. Tugas OJL, Untuk semakin memantapkan pemahaman akan identifikasi CP,
menurunkannya menjadi rumusanTP dan merangkainya ke dalam ATP,
Bapak/Ibu akan mengerjakan penugasan berikut secara berkelompok,
bersama rekan-rekan dari satu sekolah. Sila mengikuti panduan berikut:
1. Bagilah kelompok berdasarkan mata peelajaran kelas X Fase E.
2. Pastikan kelompok Bapak/Ibu telah mengunduh dokumen berisi CP seluruh Bidang Studi
yang tautannya ada di link yg diberikan. Kalimat CP mengacu pada dokumen tersebut.
3. Identifikasi seluruh konten dan kompetensi dari kalimat CP, tuangkan sedetail mungkin di
LK.
4. Rumuskan kalimat TP yang sesuai dengan karakteristik / kontekstualitas / situasi sekolah
Bapak/Ibu. Ingat untuk memasukkan unsur hasil analisa CP pada rumusan kalimat TP.
5. SusunlahATP tiap mata pelajaran pada satuan pendidikan anda
Jawaban dikirin ke Link: https://drive.google.com/drive/folders/1oHfU9-
oolcPNFQh3k37EKTAMZjc8b7cQ?usp=sharing LK 2 Buat Folder Nama Sekolah didalamnya
terdapat file TP danATP semua mapel
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
102. Mari berefleksi sejenak tentang apa yang telah kita pelajari bersama. Sila
lanjutkan kalimat berikut dan tuangkan refleksi Bapak/Ibu melalui media
padlet.
1. Sekarang saya paham, bahwa …
2. Materi merumuskan TP dan ATP ini menurut saya …
3. Namun saya masih bingung tentang …
4. Untuk mengatasi kebingungan itu, saya akan …
5. 3 kata kunci yang saya pahami dari sesi kali ini adalah …
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
104. Pengorganisasian
Pembelajarandi
SatuanPendidikan
● Apakah itu pengorganisasian
pembelajaran?
● Apa pentingnya untuk satuan
pendidikan?
● Apa saja unsur yang terdapat
di dalam pengorganisasian
pembelajaran?
Dokumen rujukan dalam menyusun
pengorganisasian pembelajaran:
● Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 56/M//2022
● Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 62Tahun
2014
● Panduan Pengembangan
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu
rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan mata
pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.
Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum
adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan
projek penguatan profil pelajar Pancasila. Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK atau magang untuk SMALB termasuk ke
dalam pembelajaran intrakurikuler sedangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler.
Selain itu, satuan pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.
Satuan pendidikan menyusun pembelajaran yang meliputi:
40
Intrakurikuler
Pembelajaran berisi muatan
mata pelajaran dan muatan
tambahan lainnya jika ada
(mulok), penetapan
konsentrasi, dan Praktik Kerja
Lapangan untuk SMK atau
Magang untuk SLB.
Kokurikuler
Projek penguatan profil
pelajarPancasila
Kegiatan kokurikuler yang
dirancang terpisah dari
intrakurikuler untuk
menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila
melalui tema dan pengelolaan
projek berdasarkan dimensi dan
fase.
Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang
dilakukan di luar jam belajar di
bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan.
105. Menganalisis
Kebutuhanuntuk
Mengorganisasi
Pembelajaran
1
0
5 Mengidentifikasi kebutuhan merupakan proses awal dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran. Ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan sebelum menentukan struktur kurikulum dan program
pembelajaran satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip untuk menganalisis kebutuhan satuan
pendidikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
● memprioritaskan kebutuhan peserta didik
● menyesuaikan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
● mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan
● mempertimbangkan keterlibatan satuan pendidikan dengan kemitraan dan instansi terkait (untuk SMK dan
SMALB)
Dengan melakukan analisis kebutuhan untuk mengorganisasi dan merancang pembelajaran, satuan
pendidikan memiliki arah yang lebih jelas dalam menyusun pengorganisian serta perencanaan pembelajaran
yanglebih aktual dan kontekstual.
106. 1
0
6
INTRAKURIKULER
Tujuan Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No.50 tahun 2020, PKL
(SMK) atau magang (SMALB) bertujuan menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional,
meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan kerja serta menyiapkan kemandirian
peserta didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.
Metode ● Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai wujud ‘Merdeka Belajar, Merdeka Bermain’
● Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai progress dan capaian peserta didik.
● Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen.
● Dalam konteks PAUD, satuan bebas memilih ragam pendekatan yang sesuai sepanjang mengusung pengalaman
yang menyenangkan dan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam program intrakurikuler, tema tidak
ditetapkan. Satuan PAUD bebas mengembangan tema yang kontektual sesuai dengan karakteristiknya.
● Untuk PKL/Magang, metode meliputi pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, jangka waktu, pemetaan
penempatan, pembimbing, serta pembekalan. Selain itu, PKL/Magang dilaksanakan secara kolaboratif oleh
satuan pendidikan dan mitra dunia kerja yang melibatkan pendidik sebagai pembimbing dan instruktur pada
lokasi PKL.
Hasil ● Bukti pencapaian capaian pembelajaran berupa portfolio/kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dari berbagai
instrumen asesmen
● Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD.
● Untuk PKL, bukti berupa umpan balik yang komprehensif meliputi perkembangan peserta didik dalam ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan dapat berupa lembar sertifikat
PenjelasanStrukturKurikulumdi SatuanPendidikan
PembelajaranIntrakurikuler
107. 1
0
7
KOKURIKULER
Tujuan Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler yang bertujuan untuk menguatkan upaya
pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Tujuan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler. Pada PAUD, ini bertujuan untuk pengayaan
wawasan dan penanaman karakter sejak dini.
Metode ● Mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk projek dengan bobot 20%-30% (SD-
SMA/SMK) dari kegiatan pembelajaran.
● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel.
● Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek
● Bekerja secara kolaboratif dan terencana.
● Khusus satuan PAUD kegiatan ini dilaksanakan minimal 2x setahun serta dilaksanakan dalam konteks perayaan
tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional dengan menggunakan 4 pilihan tema besar yang sudah
ditetapkan.
Hasil ● Bukti dapat berupa hasil produk/projek dan jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan projek.
● Satuan pendidikan menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan hasil projek melalui
pameran/pertunjukan.
● Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD, pada bagian terpisah dengan
intrakurikuler.
PenjelasanStrukturKurikulumdi SatuanPendidikan
PembelajaranKokurikuler-ProjekPenguatanProfil PelajarPancasila
108. 1
0
8
EKSTRAKURIKULER
Tujuan Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian
peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Metode ● Terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan wajib berbentuk pendidikan kepramukaan dan kegiatan
pilihan berupa kegiatan yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan
minat peserta didik.
● Mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan
● Melibatkan pendidik dan narasumber profesional dalam melatih keterampilan tertentu
● Untuk Satuan PAUD, program ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.
Hasil ● Bukti berupa testimoni atau cerita dari peserta didik.
● Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD, pada bagian terpisah dengan
intrakurikuler.
PenjelasanStrukturKurikulumdi SatuanPendidikan
PembelajaranEkstrakurikuler
109. ● Pendekatan pembelajaran akan
mempengaruhi satuan pendidikan
dalam mengelola waktu (penjadwalan)
dan sumber dayanya. Oleh karena itu,
dalam memilih pendekatan
pembelajaran perlu
mempertimbangkanjumlah pendidik
danpesertadidik, beban mengajar,
dankesiapansatuan pendidikan.
● Satuan pendidikan dapatmemilih
salahsatuataumengkombinasi
ketigapendekatantersebut. Misalnya
dengan menggunakan pendekatan
secaraintegrasi dan blockingsecara
bersamaan atau mengkombinasikan
ketiganya.
Dalam konteks PAUD,
pengorganisasianpembelajaran disarankan
menggunakan pendekatan tematik (sudah
familiar di PAUD)atau pendekatan secara
terintegrasi karenapendekatan tersebut
palingsesuai dengan karakteristik
pembelajaran di PAUD. Contoh
pengorganisasian menggunakan
pendekatan terintegrasi dapatdilihat
dilampiran.
. 45
PendekatanPembelajaran: MataPelajaran, Tematik, Integrasi, Blok
Satuan pendidikan dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran berdasarkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan tujuan
masing-masing satuan pendidikan.
TIPS
Pendekatan secara terintegrasi
03
Pendekatan tematik
02
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi
kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema.
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran
menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Pendekatan mata pelajaran
01
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antarasatu mapel
dengan mapel lainnya.
● Tatap muka dilakukan secarareguler setiap minggu, dengan
jumlah jam tatap muka sesuai denganyang ditetapkan oleh
masing-masing satuan pendidikan berdasarkan ketentuan
minimal dari pemerintah.
Pendekatan secara bergantian
dalam blok waktu terpisah
04
● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran
diajarkan secara kolaboratif (teamteaching).
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu
pembelajaran yangterpadu.
● Sebagaicontoh mengajarkanmuatan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Ilmu Pengetahuan Sosial secaraterintegrasi.
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan
berbagai macam pengelompokkan.
● Sebagaicontoh, mata pelajaran IPS, BahasaIndonesia dan IPAS
akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1.Contoh
lain,mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu
Pengetahuan Sosial secarabergantian dalam blok waktu yang
terpisah.
110. Pendekatan mata pelajaran Pendekatan tematik Pendekatan secara terintegrasi Pendekatan secara bergantian
dalam blok waktu terpisah
Kelebihan Memudahkan satuan pendidikan
dalam pembuatan jadwal
pembelajaran di satuan
pendidikan.
● Adanya tema sebagai payung
besar yang menaungi
kompetensi-kompetensi dari
berbagai mata pelajaran.
● Mengembangkan kompetensi
pengetahuan, keterampilan,
dan sikap peserta didik.
● Menyajikan kegiatan yang
bersifat pragmatis.
● Berpusat pada peserta didik,
menghadirkan tema-tema
yang relevan serta kontekstual
dan berkaitan dengan
kehidupan riil peserta didik,
memadukan konsep-konsep
dari berbagai mata pelajaran,
bersifat fleksibel,
menghasilkan pembelajaran
yang menyenangkan.
● Peserta didik belajar suatu konsep
secara komprehensif dan
kontekstual karena keterampilan,
pengetahuan dan sikap
diintegrasikan untuk mencapai
suatu penguasaan kompetensi
tertentu.
● Para pendidik terkondisikan
untuk berkolaborasi secara
intensif karena perlu memilih
kompetensi/konten yang selaras
dengan pemahaman yang dituju.
● Lebih efisien karena pendidik bisa
memilah konsep yang perlu
dieksplorasi secara lebih
mendalam dan konten yang
memerlukan waktu lebih sedikit.
● Memberikan waktu yang cukup
bagi peserta didik untuk
mempelajari materi secara
mendalam.
● Waktu pembelajaran menjadi
lebih banyak dan hal tersebut
memungkinkan peserta didik
belajar hingga tuntas.
● Dengan blok waktu yang lebih
panjang, pendidik memiliki lebih
banyak waktu untuk
menyelesaikan rencana pelajaran
dan untuk memeriksa dan
mengevaluasi pembelajaran.
● Dengan blok waktu yang lebih
lama memungkinkan untuk studi
yang mendalam, seperti
mengerjakan proyek/penelitian
individu/kelompok, kolaborasi
antar peserta didik dan pendidik.
Hal yang
perlu
dipertimb
a ngkan
● Beban yang harus dihadapi
peserta didik setiap minggu
harus diperhitungkan
sedemikian rupa, sehingga
peserta didik tidak terbebani
dengan banyaknya beban mata
pelajaran.
● Daya serap peserta didik
terhadap mata pelajaran akan
sangat berpengaruh jika macam
mata pelajaran yang diberikan
dalam satu waktu tertentu
● Penentuan tema tidak harus
diawali dari pemetaan
kompetensi-kompetensi dari
berbagai mata pelajaran.
● Satuan pendidikan
memberikan keleluasaan
kepada pendidik untuk
menentukan tema yang
relevan dan kontekstual.
● Satuan pendidikan
memberikan fleksibilitas bagi
pendidik untuk menyatukan
● Memberikan waktu yang cukup
untuk merencanakan dan
menyelaraskan di antara pendidik
mata pelajaran yang mengajarkan
tujuan pembelajaran yang
berkaitan atau sama dengan unit
atau konsep yang dipelajari .
● Satuan pendidikan harus
memberikan fleksibilitas bagi
pendidik untuk mengelola
penjadwalan mengikuti
kebutuhan/fokus pemahaman
● Pengaturan jam mengajar
pendidik harus diperhitungkan
sedemikian rupa, sehingga
pendidik tetap memiliki beban
kerja proporsional.
● Ketersediaan sarana prasarana -
mengingat pendekatan blok
membutuhkan pengaturan sarana
dan prasarana yang ketat.
●Perlu dirancang strategi tertent
4
u6
agar materi yang diajarkan pada
satu blok tertentu bisa tetap
111. Pendekatan mata
pelajaran
Matematika IPAS Pendidikan Pancasila Seni Musik
Peserta didik dapat
mengidentifikasi, meniru,
dan mengembangkan pola
gambar atau objek
sederhana dan pola
bilangan membesar dan
mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan
cacah sampai 100 (Fase B).
Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dengan
teman sebangku, peserta
didik dapat
mengembangkan pola
gambar atau objek
sederhana dan pola
bilangan membesar dan
mengecil yang melibatkan
berbagai operasi hitung.
Peserta didik dapat
mengidentifikasi sistem
organisasi kehidupan serta
melakukan analisis untuk
menemukan keterkaitan
sistem organ dengan
fungsinya serta kelainan
atau gangguan yang muncul
pada sistem organ tertentu
(sistem pencernaan, sistem
peredaran darah, sistem
pernafasan dan sistem
reproduksi).
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik menganalisis
hubungan sumberdaya alam
lokal yang dapat menunjang
kesehatan masyarakat, dan
mengkampanyekan gaya
hidup sehat.
Peserta didik mampu
memahami dan
menjelaskan makna sila-sila
Pancasila serta
menceritakan contoh
penerapan sila Pancasila
dalam kehidupan sehari-
hari sesuai dengan
perkembangan dan konteks
peserta didik; menerapkan
nilai-nilai Pancasila di
lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat
(Fase B).
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik
mengembangkan contoh-
contoh penerapan sila
dalam Pancasila melalui
sebuah jurnal harian.
Pada akhir fase ini, peserta
didik mampu mengimitasi
dan menata bunyi-musik
sederhana dengan
menunjukkan kepekaan
akan unsur-unsur bunyi-
musik baik intrinsik maupun
ekstrinsik (Fase B).
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik menunjukkan
kepekaan terhadap unsur
bunyi musik dan sajian
musik lokal yang terkait
dengan kekayaan alam dan
kesehatan masyarakat.
Pengorganisasian muatan
pembelajaran dengan
pendekatan mata pelajaran
diibaratkan makanan dengan
lauk yang terpisah, bertujuan
untuk mencapai capaian
pembelajaran di masing-
masing mata pelajaran.
Saat perencanaan
pembelajaran, pendidik dan
wakil kepala satuan pendidikan
bidang kurikulum melihat
tujuan pembelajaran dan
merancang asesmen dan
kegiatan untuk setiap mata
pelajaran.
Jadwal disusun berdasarkan
mata pelajaran dengan
masing- masing alokasi jam
pelajaran tiap tahunnya.
112. Pilihan ?
Satuan pendidikan menyusun pengorganisasian pembelajaran secara mandiri.
● Satuan pendidikan merancang pengorganisasian pembelajaran secara mandiri, telah memiliki struktur
kurikulum yang ajek, melaksana.kan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan idenya sendiri dan
relevan, menyediakan pilihan-pilihan ekstrakurikuler yang beragam. Satuan pendidikan dapat secara
fleksibel dan dinamis mengembangkan sistem pengaturan waktu pembelajarannya, dapat
menggunakan pendekatan mata pelajaran, integratif, blok, tematik, dll..
● Pertanyaan pemantik:
○ Di antara ketiga model pengaturan waktu belajar, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan
satuan pendidikan?
○ Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang kurang mengembangkan potensi peserta didik?
○ Apakah ada inovasi baru yang akan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk
meningkatkan kualitas satuan pendidikan?
○ Apakah mitra dunia kerja merekomendasikan beberapa program PKL (SMK)?
○ Untuk mengembangkan relasi kemitraan, apakah ada projek bersama yang hendak dilakukan untuk
memecahkan masalah tertentu di lingkungan satuan pendidikan?
○ Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila manakah yang perlu digali lebih
mendalam?
○ Apakah projek-projek yang telah dibuat sebelumnya diketahui oleh lingkungan satuan pendidikan
atau dinas setempat?
.
1
1
2
Pilihan
Pembelajaran
SatuanPendidikan
dalam
Mengorganisasi
Pembelajaran
TIPS
Gunakanpanduan
pembelajarandanasesmen
serta panduanprojek
penguatan profil pelajar
Pancasiladalam
mengorganisasi pembelajaran
sebagai panduan yang terkait.
116. Susunlah Matrik Pengorganisasian Pembelajaran Pada
satuan pendidikan anda untuk Fase E
Tugas diselesaikan pada masa OJL 2
Tugas dikirimkan ke Link:
https://drive.google.com/drive/folders/1PqrlOznkChk0iC
cUaTTfOpecogyigTmE?usp=sharing
Tugas LK 2
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
118. • Peserta mampu memahami konsep, tujuan,
strategi dan prosedur pengembangan modul
ajar.
• Peserta mampu memodifikasi modul ajar yang
telah tersedia disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan sekolah
masing-masing.
• Peserta mampu menentukan
asesmen/penilaian yang sesuai dari modul ajar
yang dimodifikasi.
• Peserta mampu mengembangkan bahan ajar
yang relevan serta menyesuaikan tingkat
capaian siswa untuk mendukung
pembelajaran pada modul ajar yang
dimodifikasi.
Tujuan
119. Siapkan 1 kertas dan pena untuk menulis.
Ikui instruksi pelatih. Gambarlah apapun yang
diinstruksikan oleh pelatih pada kertas yang sudah di
sediakan.
Instruksi 1.
- Gambarlah 4 buah persegi empat kecil.
- Gambar 1 persegi panjang besar
- Kemudian gambar 1 segitiga sama kaki
- Terakhir gambarlah 2 buah tabung.
Icebreak
(Digunakan Untuk Membuka Kegiatan, Instruksi ini hanya dibacakan oleh instrukstur, tidak perlu ditampilkan pada
peserta)
Gambar apakah yang Bapak/Ibu buat?
Lalu gambar apa yang pelatih maksud?
120. Yang dimaksud adalah gambar RUMAH
Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak gambar
berbeda yang dibuat oleh peserta?
Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YANG KURANG JELAS yang
menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.
Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan pembelajaran yeng
tepat, jelas dan relevan.
Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
121. Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?
Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun
modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap.
Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan
media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit
atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan
memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
124. Struktur Modul Ajar
LAMPIRAN
o Lembar aktivitas
o Rubrik penilaian
o Bahan ajar lain yang
relevan
KOMPONEN DETAIL
MODUL AJAR PER
PERTEMUAN
oBahan ajar
oPemahaman Bermakna
oPertanyaan pemantik
oIndikator keberhasilan
oAsesmen
oSarana dan prasarana
oRencana kegiatan
Komponen Modul Ajar
oFase capaian modul jar
oJumlah jam pelajaran
oModel belajar
oTujuan Pembelajaran
oDimensi Pancasila
oPengetahuan/Keterampilan
Prasayarat
Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
Refleksi peserta didik dan pendidik
125. o Apa yang Baru dari modul ajar?
Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna
mencerminkan jawaban atas
pertanyaan pemantik, merupakan
pemahaman yang kita ingin murid-
murid capai setelah mempelajari
topik tertentu.
Pertanyaan Pemantik
Rangkaian pertanyaan mengenai hal
paling penting dalam suatu topik
ini
pembelajaran. Pertanyaan
diturunkan dari pemahaman
bermakna dan didiskusikan bersama
sebelum memulai
murid-murid
topik.
. Pertanyaan pemantik ini digunakan
untuk membantu murid mencapai
pemahaman bermakna.
Pengetahuan Prasayarat
Pengetahuan prasayarat adalah
kemampuan/informasi awal yang
dimiliki oleh siswa sebelum
memahami materi baru yang akan
dipelajari. Dengan mengetahui
pengetahuan prasyarat maka akan
terlihat kesiapan untuk menerima
materi berikutnya.
126. Komponen modulprojekpenguatan profilpelajarPancasila
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan
untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut:
Profil Modul Tujuan Aktivitas Asesmen
● Tema dan topik atau judul
modul
● Fase atau jenjang sasaran
● Durasi kegiatan
● Pemetaan dimensi, elemen,
sub elemen Profil Pelajar
Pancasila yang menjadi tujuan
projek
● Rubrik pencapaian berisi
rumusan kompetensi yang
sesuai dengan fase peserta
didik (Untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah)
● Alur aktivitas projek secara
umum
● Penjelasan detail tahapan
kegiatan dan asesmennya
● Instrumen pengolahan hasil
asesmen untuk
menyimpulkan pencapaian
projek
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk
menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan
menambahkan komponen berikut:
● Deskripsi singkat projek
● Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
● Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
● Referensi pendukung
127. Asesmen diagnostik dilakukan
di awal pembelajaran/di awal
sub materi. Bertujuan untuk
mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan peserta
didik. Hasilnya digunakan
pendidik sebagai rujukan
dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran
peserta didik
o Asesmen Diagnostik
128. Asesmen Pembelajaran
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik,
dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya.
o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
131. Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Bentuk
Asesmen
Formatif dan
Sumatif
DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi antar
siswa.
- Belajar berdemokrasi, menghargai
pendapat orang lain serta berani
berpendapat.
DRAMA
- Melatih kepercayaan diri dan
jiwa seni.
- Belajar bekerjasama,
komunikasi serta berfikiri kritis. PRESENTASI
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
PRODUK
- Mengembangkan kkreatifitas
- Meningkatkan ketelitian dan jiwa
seni.
TES LISAN
- Meningkatkan kemampuan
berbicara
- mengkonfirmasi pemahaman.
- Menerapkan umpan balik
132. o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut:
dalam proses
o Dilaksanakan bersamaan
pembelajaran, yang,
untuk memberi
kemudian
perlakuan
ditindaklanjuti
berdasarkan
kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses
pembelajaran.
o Pendidik dapat menggunakan
seperti observasi, performa
berbagai teknik
(kinerja, produk,
proyek, portofolio), maupun tes.
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan
langsung dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi.
o Pendidik
instrumen
dapat mempersiapkan
seperti rubrik, catatan
berbagai
anekdotal,
lembar ceklist untuk mencatat informasi yang
terjadi selama pembelajaran berlangsung
(Infografis)
Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
dengan memperhatikan hal berikut:
o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk
mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam
tujuan pembelajaran dan pada akhir semester.
o Pendidik dapat menggunakan
seperti portofolio, performa
proyek, portofolio), maupun tes.
o Hasil sumatif dapat ditindak
berbagai teknik
(kinerja, produk,
lanjuti dengan
memberikan umpan balik atau melakukan
intervensi kepada peserta didik maupun proses
pembelajaran yang(tIe
nlf
a
o
h
gr
d
a
ilfa
is
k
)ukan
Penting bagi para guru untuk
memegang rubrik penilaian sebagai
dasar penilaian pada siswa.
133. Hal penting lain yang harus
diperhatikan saat akan
membuat modul ajar adalah ;
“Menyesuaikan Lingkup
kesiapan belajar, minat, dan
tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik.
134. Susunlah bersama dewan guru kelas X di satuan pendidikan
anda minimal 1 modul ajar terbaik tiap mapel yang dapat
dijadikan referensi untuk penyusunan modul selanjutnya
dalam satu Fase E/kelas X
Hasil tugas dikirim ke Link:
https://drive.google.com/drive/folders/1JtdA7-
uTTzK62vqXEmhnnWSdogY9vghi?usp=sharing Tugas
dibuatkan folder dengan nama folder: Nama Sekolah dan
didalamnya file nama mapel
Tugas guru pada satuan pendidikan LK 3:
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
135. RefleksiAkhir Sesi
Sila Bapak/Ibu melakukan refleksi dengan menuliskan:
1. Apa manfaat yang saya dapat bila menguasai materi
pada sesi kali ini? (terkait fungsi saya saat ini)
2. Hal baik yang saya dapat dari pembelajaran sesi ini
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri