SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB II

                                    LANDASAN TEORI



2.1.      Definisi Penyakit Kusta

          Penyakit kusta menurut Fel [3] adalah penyakit menular yang sifatnya

kronis pada manusia yang biasanya menyerang saraf dan kulit. Penyakit kusta ini

dapat di diagnosa dan diobati tanpa menimbulkan cacat sesudahnya jika

ditemukan dan diobati sedini mungkin dan secara cepat. Karena jika dibiarkan

begitu saja tanpa diobati maka akan menyebabkan cacat jasmani yang berat.

          Penyakit kusta disebut kronis karena penyakit ini seringkali telah ada

jauh sebelum tanda-tanda penyakit ini diketahui oleh penderita atau orang lain dan

penyembuhannya membutuhkan waktu pengobatan bertahun-tahun.

          Disebut    menular,    karena       penyakit   kusta   diakibatkan   oleh

Mycrobacterium Leprae (dibaca M.leprae) bakteri penyebab kusta. Pada sebagian

kecil tetapi tidak pada semua penderita dapat ditemukan M.leprae pada kulit,

mulut, saraf, otot, hidung dan tenggorokan penderita.



2.2         Definisi Sistem Pakar

          Sistem pakar menurut Azi [2] dapat didefinisikan sebagai berikut :

“ Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis

pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi

menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah”.




                                          7
8



             Definisi lain untuk mengartikan sistem pakar menurut Sup [5]

dinyatakan sebagai berikut :

 “ Sistem pakar adalah program Artificial Intelligence yang menggabungkan

pangkalan dengan system referensi. Sistem pakar merupakan bagian perangkat

lunak spesialisasi tingkat tinggi yang berusaha menduplikasikan fungsi seorang

pakar dalam suatu bidang keahlian”.



2.3              Komponen Sistem Pakar

             Sistem pakar terdiri dari komponen-komponen pembangun yang

digambarkan melalui struktur bagan sistem pakar berikut ini.


                                                                Pemakai




                                                                Antarmuka
         Pakar
                                                                 pemakai




        Fasilitas        Basis Pengetahuan                                    Fasilitas
                                                                Mekanisme
        Akuisisi                                                             Penjelasan
                                                                 Inferensi
      pengetahuan           Basis aturan                                      Sistem




                                    Fasilitas Belajar Mandiri




                           Gambar 1. Struktur Bagan Sistem Pakar

      [Sumber : Andi, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic]
9



             Berikut ini adalah penjelasan dari struktur sistem pakar dengan

berdasarkan pada gambar 1.

1. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan

  Proses pengumpulan data-data pengetahuan akan suatu masalah dari pakar.

  Pengetahuan ini dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan

  diorganisasikan secara terstruktur menjadi basis pengetahuan.

2. Basis Pengetahuan dan Basis Aturan

  Pengetahuan yang dikumpulkan pada fasilitas akuisisi pengetahuan selanjutnya

  direpresentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang

  dikumpulkan, dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk

  rancangan lain menjadi bentuk yang lebih sistematis.

3. Mekanisme Inferensi

  Adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan

  menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama

  proses konsultasi mekanisme inferensi akan menguji aturan satu demi satu

  sampai kondisi aturan itu benar.

4. Fasilitas Penjelasan Sistem

  Merupakan bagian dari sistem pakar yang memberikan penjelasan tentang

  bagaimana program dijalankan, apa yang harus dijelaskan kepada pemakai

  tentang      suatu   masalah,    memberikan     rekomendasi    kepada    pemakai,

  mengakomodasi kesalahan pemakai dan menjelaskan bagaimana suatu masalah

  terjadi.

5. Antarmuka Pemakai

  Sebagai fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai
10



  fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu

  mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi.

6. Fasilitas Belajar Mandiri

  Merupakan komponen yang mendukung sistem pakar sebagai suatu kecerdasan

  tingkat lanjut.



2.4         Ciri-ciri Sistem Pakar

            Beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam sistem pakar antara lain :

1. Terbatas pada domain keahlian tertentu

2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti

3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara

  yang dapat dipahami.

4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu

5. Dirancang untuk dapat dikombinasikan secara bertahap

6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah

7. Keluarannya bersifat anjuran

8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh

      dialog pemakai



2.5         Manfaat Dari Pengembangan Sistem Pakar

            Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengembangkan

 sistem pakar antara lain :

1. Masyarakat awam non pakar dapat memanfaatkan keahlian didalam bidang

  tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar
11



2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu

   serta hasil solusi kerja

3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks

4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan

   berulang ulang

5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu

6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dan berbagai

      pakar untuk dikombinasikan.



2.6        Tahap Pengembangan Sistem Pakar

           Terdapat enam tahap dalam pengembangan sistem pakar, yaitu :

1. Identifikasi

   Merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari permasalahan

   yang akan dianalisis, juga merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi

   masalah yang akan di implementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang di

   identifikasikan harus dicari solusi, fasilitas yang akan dikembangkan,

   penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin dicapai dari

   pengembangan tersebut.

2. Konseptualisasi

   Hasil dari identifikasi masalah akan di konseptualisasikan dalam bentuk relasi

   antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal

   yang ditetapkan dalam sistem.

3. Formalisasi

   Setelah tahap konseptualisasi pada tahap ini konsep-konsep tersebut         di
12



  implementasikan secara formal, misalnya dengan memberikan kategori sistem

  yang akan dibangun, mempertimbangkan beberapa faktor pengambilan

  keputusan seperti keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan yang

  terjadi, dokumentasi kerja, dan lain-lain.

4. Implementasi

  Pada tahap ini dibuat garis-garis besar masalah kemudian memecahkannya

  kedalam modul-modul, lalu diubah kedalam bahasa pemrograman yang dapat

  dibaca oleh komputer.

5. Evaluasi

  Setelah sistem pakar selesai dibangun, perlu dilakukan evaluasi untuk

  menguji dan menemukan kesalahannya

6. Pengembangan Sistem

  Hal ini diperlukan agar sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan

  investasi sistem tidak sia-sia. Proses dokumentasi sistem, dimana didalamnya

  terdapat semua hal penting yang dapat menjadi tolak ukur pengembangan

  sistem dimasa mendatang



2.7      Teknik Inferensi

         Untuk proses pelacakan pada mesin inferensi terdapat dua teknik yang

dapat dipilih untuk digunakan, yaitu dengan pelacakan ke belakang (Backward

Chaining) dimana teknik ini memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa

menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut, seperti digambarkan pada

Gambar.2.
13


    Observasi 1
                           Kaidah A          Fakta 1
    Observasi 2                                               Kaidah D
                           Kaidah B          Fakta 2                              Tujuan
    Observasi 3                                               Kaidah E
                           Kaidah C          Fakta 3
    Observasi 4

                       Gambar 2. Diagram pelacakan ke belakang




                                                   Kaidah C        Kesimpulan 1

                                  Fakta 1

                  Kaidah A                         Kaidah D        Kesimpulan 2

Observasi 1                       Fakta 2

                  Kaidah B                         Kaidah E        Kesimpulan 3

Observasi 2                       Fakta 3

                                                                   Kesimpulan 4


                   Gambar 3. Diagram pelacakan ke depan




          Dan     teknik     kedua       yaitu    pelacakan      ke       depan     (forward

chaining),kebalikan dari pelacakan ke belakang yaitu dengan memulai

penalarannya dari sekumpulan data menuju kesimpulan, seperti pada Gambar.3

          Teknik yang digunakan dalam proses pelacakan pada sistem pakar yang

dibangun ini adalah dengan menggunakan pelacakan ke depan (forward

Chaining),    dengan   menilai        dari   sekumpulan       data-data     untuk    diambil

kesimpulannya sesuai dengan aturan yang dibuat.



2.8 Pengenalan INSIGHT 2+
14



          Menurut Azi [2] INSIGHT adalah Shell dengan basis pengetahuan

berbentuk kaidah produksi dengan bahasa perekayasa disebut Production Rule

Language (PRL). PRL ini terdiri atas interpreter, compiler dan debugger. Shell

itu sendiri adalah   program sistem pakar yang basis pengetahuannya masih

kosong. Sedangkan jenis Shell yang dipakai adalah simple rule – basa tools,

dimana cara merepresentasikannya dengan    menggunakan IF - THEN.

          Struktur pemrograman INSIGHT 2+        mengharuskan setiap option

ditulis dengan huruf kapital    atau besar, karena dalam pemrograman yang

mempergunakan natural language perlu dibedakan mana option mana data.

Sebagai contoh : TITLE   &     DISPLAY    atau

                 TITLE ……DISPLAY

                 ……………….

                 ( urutan penulisan program)

                 ……………….

                 END

          Setiap program INSIGHT diawali oleh TITLE        sebagai nama dari

penulisan program dan diakhiri dengan END untuk menyatakan akhir dari

penulisan program. Fungsi DISPLAY adalah untuk menampilkan apa adanya dari

yang ditulis.

          Untuk penulisan rule atau kaidah, program INSIGHT menuliskannya

dengan:

RULE….

IF…..

THEN…
15



ELSE….

             Perintah TEXT pada INSIGHT digunakan unuk mempersingkat

penulisan pada RULE. Misal :

TEXT 1

Apakah terjadi penebalan pada saraf ?

TEXT 2

Apakah terjadi hilang rasa pada kulit ?

Dan seterusnya.

Sehingga pada penulisan rule atau aturan akan menjadi :

RULE1

IF 1 is Ya

AND 2 is Ya

THEN……

More Related Content

What's hot

Kisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem PakarKisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem PakarDwi Mardianti
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Universitas Terbuka
 
Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisEris Hariyanto
 
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarSistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarDian Aditya
 
II Pengantar Sistem Pakar
II   Pengantar Sistem PakarII   Pengantar Sistem Pakar
II Pengantar Sistem PakarHerman Tolle
 
Expert system
Expert systemExpert system
Expert systemAbdul YD
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2mantap bana yaung
 
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemKristine M H
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikusUmii Charunieati
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Endang Retnoningsih
 
M1 pengenalan sp[1]
M1 pengenalan sp[1]M1 pengenalan sp[1]
M1 pengenalan sp[1]himaone2001
 

What's hot (20)

Kisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem PakarKisi kisi UTS Sistem Pakar
Kisi kisi UTS Sistem Pakar
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
Ervansyah putra, hapzi ali, sistem pakar, ut, 2018
 
Sistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi erisSistem pakar teknologi informasi eris
Sistem pakar teknologi informasi eris
 
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarSistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
 
Ai 5
Ai 5Ai 5
Ai 5
 
II Pengantar Sistem Pakar
II   Pengantar Sistem PakarII   Pengantar Sistem Pakar
II Pengantar Sistem Pakar
 
Tugas sistem pakar
Tugas sistem pakarTugas sistem pakar
Tugas sistem pakar
 
Expert system
Expert systemExpert system
Expert system
 
Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2Sistem berbasis pengetahuan 2
Sistem berbasis pengetahuan 2
 
Tugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert systemTugas executive support system for bussiness expert system
Tugas executive support system for bussiness expert system
 
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikussystem pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
system pakar untuk mendiagnosis penyakit yang disebabkan oleh tikus
 
Pertemuan 1 dan 2
Pertemuan 1 dan 2Pertemuan 1 dan 2
Pertemuan 1 dan 2
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Berita
Berita Berita
Berita
 
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
Pertemuan 11 Sistem Pakar (Expert System)
 
Pertemuan 14 Sistem Pakar
Pertemuan 14 Sistem PakarPertemuan 14 Sistem Pakar
Pertemuan 14 Sistem Pakar
 
M1 pengenalan sp[1]
M1 pengenalan sp[1]M1 pengenalan sp[1]
M1 pengenalan sp[1]
 
Presentation skripsi
Presentation skripsiPresentation skripsi
Presentation skripsi
 
3. bab ii
3. bab ii3. bab ii
3. bab ii
 

Viewers also liked

Analisa website Traveloka - Tugas IMK
Analisa website Traveloka - Tugas IMKAnalisa website Traveloka - Tugas IMK
Analisa website Traveloka - Tugas IMKMiftahul Muttaqin
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKMiftahul Muttaqin
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistemguestb7aaaf1e
 
Africa trends 2012
Africa trends 2012Africa trends 2012
Africa trends 2012TBWADurban
 
Yasaka masa-tenisi-raketi
Yasaka masa-tenisi-raketiYasaka masa-tenisi-raketi
Yasaka masa-tenisi-raketizeynep_zyn97
 
Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution
Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution  Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution
Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution DX7
 
Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO Chief, Department of S...
Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO  Chief, Department of S...Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO  Chief, Department of S...
Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO Chief, Department of S...Cancer Treatment Centers of America
 
TKConf Сетевые орг. структуры
TKConf Сетевые орг. структурыTKConf Сетевые орг. структуры
TKConf Сетевые орг. структурыVladimir Kalenov
 
WSWHE Data Conference 2012
WSWHE Data Conference 2012WSWHE Data Conference 2012
WSWHE Data Conference 2012JohnSipple
 
Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale
Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale
Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale InScientiaFides
 
The Worth New York Opportunity
The Worth New York OpportunityThe Worth New York Opportunity
The Worth New York OpportunitySallydiloreto
 
Board display slideshow 0330
Board display slideshow 0330Board display slideshow 0330
Board display slideshow 0330UNESCOHK
 
TRiBE! collective monkey poet sample
TRiBE! collective monkey poet sampleTRiBE! collective monkey poet sample
TRiBE! collective monkey poet sampleBurning Eye
 

Viewers also liked (16)

Analisa website Traveloka - Tugas IMK
Analisa website Traveloka - Tugas IMKAnalisa website Traveloka - Tugas IMK
Analisa website Traveloka - Tugas IMK
 
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMKAnalisa Website Traveloka - Makalah IMK
Analisa Website Traveloka - Makalah IMK
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 
Explore ooty
Explore ootyExplore ooty
Explore ooty
 
Africa trends 2012
Africa trends 2012Africa trends 2012
Africa trends 2012
 
Yasaka masa-tenisi-raketi
Yasaka masa-tenisi-raketiYasaka masa-tenisi-raketi
Yasaka masa-tenisi-raketi
 
Making waves
Making wavesMaking waves
Making waves
 
Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution
Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution  Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution
Illegally Green: The Banned Environmental Solution to Global Pollution
 
Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO Chief, Department of S...
Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO  Chief, Department of S...Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO  Chief, Department of S...
Cancer Prevention-- Robert A. Wascher, MD, FACS, FSSO Chief, Department of S...
 
TKConf Сетевые орг. структуры
TKConf Сетевые орг. структурыTKConf Сетевые орг. структуры
TKConf Сетевые орг. структуры
 
Focused leadership final
Focused leadership   finalFocused leadership   final
Focused leadership final
 
WSWHE Data Conference 2012
WSWHE Data Conference 2012WSWHE Data Conference 2012
WSWHE Data Conference 2012
 
Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale
Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale
Le cellule staminali contenute nel sangue cordonale
 
The Worth New York Opportunity
The Worth New York OpportunityThe Worth New York Opportunity
The Worth New York Opportunity
 
Board display slideshow 0330
Board display slideshow 0330Board display slideshow 0330
Board display slideshow 0330
 
TRiBE! collective monkey poet sample
TRiBE! collective monkey poet sampleTRiBE! collective monkey poet sample
TRiBE! collective monkey poet sample
 

Similar to Komponen sistem pakar

Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santMaikelPaijovka
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxFahmiZuhri2
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssperi subagja
 
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutanPertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutanEndang Retnoningsih
 
GBPP Analisis Perancangan Sistem
GBPP Analisis Perancangan SistemGBPP Analisis Perancangan Sistem
GBPP Analisis Perancangan SistemBoldson
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptxcemporku
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary Prasetyo
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxSyofiraTaufit
 
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...HendroGunawan8
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDian Sari
 
Aplikasi sistem pakar
Aplikasi sistem pakarAplikasi sistem pakar
Aplikasi sistem pakarKeny Anahid
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESHaris Pramudia
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...kairunnisa
 
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptxSlide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptxIkhwaniSaputra
 
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASARANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASARMandiri Sekuritas
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanFajar Jabrik
 
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "cecep usdaseroja
 

Similar to Komponen sistem pakar (20)

Sistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-santSistem Pakar Intro-sant
Sistem Pakar Intro-sant
 
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptxPertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
Pertemuan 3 - Arsitektur Sistem Pakar.pptx
 
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dssJurnal 1 sistem pakar atau dss
Jurnal 1 sistem pakar atau dss
 
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutanPertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
Pertemuan 12 Sistem Pakar (Expert System) -lanjutan
 
GBPP Analisis Perancangan Sistem
GBPP Analisis Perancangan SistemGBPP Analisis Perancangan Sistem
GBPP Analisis Perancangan Sistem
 
Slide-01.pptx
Slide-01.pptxSlide-01.pptx
Slide-01.pptx
 
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
Ary p,hapzi ali, desain sistem pakar, ut, 2017
 
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptxMateri SISTEM PAKAR (expert system).pptx
Materi SISTEM PAKAR (expert system).pptx
 
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahu...
 
Dw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatanDw 7-intelijensi buatan
Dw 7-intelijensi buatan
 
Aplikasi sistem pakar
Aplikasi sistem pakarAplikasi sistem pakar
Aplikasi sistem pakar
 
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESSISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
SISTEM INFORMASI KERUSAKAN LAPTOP MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES
 
Sistem pakar-5
Sistem pakar-5Sistem pakar-5
Sistem pakar-5
 
Uts kak diana
Uts kak dianaUts kak diana
Uts kak diana
 
LTM Sistem Pakar
LTM Sistem PakarLTM Sistem Pakar
LTM Sistem Pakar
 
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
Sim, nur kairunnisa, prof. dr. hapzi ali, cma, sumber daya komputasi dan komu...
 
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptxSlide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
Slide-INF523-Pertemuan-1-Pengantar-Sistem-Pakar.pptx
 
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASARANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
 
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikanMakalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
 
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
Pengantar Teknologi Informasi " Sistem Pakar "
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Komponen sistem pakar

  • 1. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Penyakit Kusta Penyakit kusta menurut Fel [3] adalah penyakit menular yang sifatnya kronis pada manusia yang biasanya menyerang saraf dan kulit. Penyakit kusta ini dapat di diagnosa dan diobati tanpa menimbulkan cacat sesudahnya jika ditemukan dan diobati sedini mungkin dan secara cepat. Karena jika dibiarkan begitu saja tanpa diobati maka akan menyebabkan cacat jasmani yang berat. Penyakit kusta disebut kronis karena penyakit ini seringkali telah ada jauh sebelum tanda-tanda penyakit ini diketahui oleh penderita atau orang lain dan penyembuhannya membutuhkan waktu pengobatan bertahun-tahun. Disebut menular, karena penyakit kusta diakibatkan oleh Mycrobacterium Leprae (dibaca M.leprae) bakteri penyebab kusta. Pada sebagian kecil tetapi tidak pada semua penderita dapat ditemukan M.leprae pada kulit, mulut, saraf, otot, hidung dan tenggorokan penderita. 2.2 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar menurut Azi [2] dapat didefinisikan sebagai berikut : “ Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah”. 7
  • 2. 8 Definisi lain untuk mengartikan sistem pakar menurut Sup [5] dinyatakan sebagai berikut : “ Sistem pakar adalah program Artificial Intelligence yang menggabungkan pangkalan dengan system referensi. Sistem pakar merupakan bagian perangkat lunak spesialisasi tingkat tinggi yang berusaha menduplikasikan fungsi seorang pakar dalam suatu bidang keahlian”. 2.3 Komponen Sistem Pakar Sistem pakar terdiri dari komponen-komponen pembangun yang digambarkan melalui struktur bagan sistem pakar berikut ini. Pemakai Antarmuka Pakar pemakai Fasilitas Basis Pengetahuan Fasilitas Mekanisme Akuisisi Penjelasan Inferensi pengetahuan Basis aturan Sistem Fasilitas Belajar Mandiri Gambar 1. Struktur Bagan Sistem Pakar [Sumber : Andi, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic]
  • 3. 9 Berikut ini adalah penjelasan dari struktur sistem pakar dengan berdasarkan pada gambar 1. 1. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan Proses pengumpulan data-data pengetahuan akan suatu masalah dari pakar. Pengetahuan ini dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah dan diorganisasikan secara terstruktur menjadi basis pengetahuan. 2. Basis Pengetahuan dan Basis Aturan Pengetahuan yang dikumpulkan pada fasilitas akuisisi pengetahuan selanjutnya direpresentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang dikumpulkan, dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk rancangan lain menjadi bentuk yang lebih sistematis. 3. Mekanisme Inferensi Adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi mekanisme inferensi akan menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar. 4. Fasilitas Penjelasan Sistem Merupakan bagian dari sistem pakar yang memberikan penjelasan tentang bagaimana program dijalankan, apa yang harus dijelaskan kepada pemakai tentang suatu masalah, memberikan rekomendasi kepada pemakai, mengakomodasi kesalahan pemakai dan menjelaskan bagaimana suatu masalah terjadi. 5. Antarmuka Pemakai Sebagai fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai
  • 4. 10 fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi. 6. Fasilitas Belajar Mandiri Merupakan komponen yang mendukung sistem pakar sebagai suatu kecerdasan tingkat lanjut. 2.4 Ciri-ciri Sistem Pakar Beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam sistem pakar antara lain : 1. Terbatas pada domain keahlian tertentu 2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak pasti 3. Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami. 4. Berdasarkan pada kaidah atau rule tertentu 5. Dirancang untuk dapat dikombinasikan secara bertahap 6. Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah 7. Keluarannya bersifat anjuran 8. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai, dituntun oleh dialog pemakai 2.5 Manfaat Dari Pengembangan Sistem Pakar Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar antara lain : 1. Masyarakat awam non pakar dapat memanfaatkan keahlian didalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar
  • 5. 11 2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja 3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks 4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang ulang 5. Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu 6. Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dan berbagai pakar untuk dikombinasikan. 2.6 Tahap Pengembangan Sistem Pakar Terdapat enam tahap dalam pengembangan sistem pakar, yaitu : 1. Identifikasi Merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis, juga merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan di implementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang di identifikasikan harus dicari solusi, fasilitas yang akan dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin dicapai dari pengembangan tersebut. 2. Konseptualisasi Hasil dari identifikasi masalah akan di konseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang ditetapkan dalam sistem. 3. Formalisasi Setelah tahap konseptualisasi pada tahap ini konsep-konsep tersebut di
  • 6. 12 implementasikan secara formal, misalnya dengan memberikan kategori sistem yang akan dibangun, mempertimbangkan beberapa faktor pengambilan keputusan seperti keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan yang terjadi, dokumentasi kerja, dan lain-lain. 4. Implementasi Pada tahap ini dibuat garis-garis besar masalah kemudian memecahkannya kedalam modul-modul, lalu diubah kedalam bahasa pemrograman yang dapat dibaca oleh komputer. 5. Evaluasi Setelah sistem pakar selesai dibangun, perlu dilakukan evaluasi untuk menguji dan menemukan kesalahannya 6. Pengembangan Sistem Hal ini diperlukan agar sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak sia-sia. Proses dokumentasi sistem, dimana didalamnya terdapat semua hal penting yang dapat menjadi tolak ukur pengembangan sistem dimasa mendatang 2.7 Teknik Inferensi Untuk proses pelacakan pada mesin inferensi terdapat dua teknik yang dapat dipilih untuk digunakan, yaitu dengan pelacakan ke belakang (Backward Chaining) dimana teknik ini memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesa menuju fakta-fakta yang mendukung hipotesa tersebut, seperti digambarkan pada Gambar.2.
  • 7. 13 Observasi 1 Kaidah A Fakta 1 Observasi 2 Kaidah D Kaidah B Fakta 2 Tujuan Observasi 3 Kaidah E Kaidah C Fakta 3 Observasi 4 Gambar 2. Diagram pelacakan ke belakang Kaidah C Kesimpulan 1 Fakta 1 Kaidah A Kaidah D Kesimpulan 2 Observasi 1 Fakta 2 Kaidah B Kaidah E Kesimpulan 3 Observasi 2 Fakta 3 Kesimpulan 4 Gambar 3. Diagram pelacakan ke depan Dan teknik kedua yaitu pelacakan ke depan (forward chaining),kebalikan dari pelacakan ke belakang yaitu dengan memulai penalarannya dari sekumpulan data menuju kesimpulan, seperti pada Gambar.3 Teknik yang digunakan dalam proses pelacakan pada sistem pakar yang dibangun ini adalah dengan menggunakan pelacakan ke depan (forward Chaining), dengan menilai dari sekumpulan data-data untuk diambil kesimpulannya sesuai dengan aturan yang dibuat. 2.8 Pengenalan INSIGHT 2+
  • 8. 14 Menurut Azi [2] INSIGHT adalah Shell dengan basis pengetahuan berbentuk kaidah produksi dengan bahasa perekayasa disebut Production Rule Language (PRL). PRL ini terdiri atas interpreter, compiler dan debugger. Shell itu sendiri adalah program sistem pakar yang basis pengetahuannya masih kosong. Sedangkan jenis Shell yang dipakai adalah simple rule – basa tools, dimana cara merepresentasikannya dengan menggunakan IF - THEN. Struktur pemrograman INSIGHT 2+ mengharuskan setiap option ditulis dengan huruf kapital atau besar, karena dalam pemrograman yang mempergunakan natural language perlu dibedakan mana option mana data. Sebagai contoh : TITLE & DISPLAY atau TITLE ……DISPLAY ………………. ( urutan penulisan program) ………………. END Setiap program INSIGHT diawali oleh TITLE sebagai nama dari penulisan program dan diakhiri dengan END untuk menyatakan akhir dari penulisan program. Fungsi DISPLAY adalah untuk menampilkan apa adanya dari yang ditulis. Untuk penulisan rule atau kaidah, program INSIGHT menuliskannya dengan: RULE…. IF….. THEN…
  • 9. 15 ELSE…. Perintah TEXT pada INSIGHT digunakan unuk mempersingkat penulisan pada RULE. Misal : TEXT 1 Apakah terjadi penebalan pada saraf ? TEXT 2 Apakah terjadi hilang rasa pada kulit ? Dan seterusnya. Sehingga pada penulisan rule atau aturan akan menjadi : RULE1 IF 1 is Ya AND 2 is Ya THEN……