Contenu connexe

4. Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.pptx

  1. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN & MODUL AJAR
  2. PENGEMBANGAN ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN Capaian Pembelajaran dipetakan dalam setiap Fase (per 2 atau 3 tahun) dengan tujuan agar peserta didik memiliki waktu yang cukup atau lebih leluasa untuk belajar suatu konsep secara mendalam. Capaian pembelajaran menjabarkan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik pada akhir suatu fase, untuk melaksanakan pembelajaran, guru perlu menurunkan Capaian Pembelajaran ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran yang merupakan peta jalan atau peta kompetensi menuju kompetensi di akhir fase pada Capaian Pembelajaran. Profil Pelajar Pancasila adalah “kompas” atau penunjuk arah untuk pengembangan dan implementasi kurikulum dan pembelajaran, oleh sebab itu pada proses pemetaan Capaian Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran, dimensi dan elemen dalam Profil Pelajar Pancasila menjadi rujukan.
  3. PEMETAAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik di akhir fase. CP terdiri dari 6 fase (A-F) atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD, SMP, SMA). Fase tersebut adalah: Fase A (kelas 1– 3), Fase B (kelas 4 – 6), Fase C – D (kelas 7- 9), dan Fase E – F (kelas 10 – 12). Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu yang menjadi prasyarat menuju CP . AlurTujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari untuk mengukur CP . Modul Ajar (MA) merupakan perencanaan pembelajaran yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran. Modul ajar dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran, lembar aktivitas peserta didik, dan instrumen asesmen untuk mengidentifikasi apakah tujuan pembelajaran telah dicapai peserta didik. Modul ajar diharapkan membantu guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan metode terdiferensiasi
  4. PEMETAAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN Komponen TP berisi : ● Kompetensi adalah kemampuan yang mencakup sikap, keterampilan didemonstrasikan pengetahuan, dan yang dapat oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil pembelajaran. ● Konten yaitu mencapai tujuan ilmu pengetahuan inti atau konsep dipahami di utama akhir yang satu perlu unit pembelajaran. ● Variasi, keterampilan menggambarkan berpikir apa saja yang perlu dikuasai peserta didik untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan keterampilan berpikir kreatif, kritis, dan tingkat tinggi, seperti mengevaluasi, menganalisis, memprediksi, menciptakan, dan lain sebagainya. KOMPETENSI KONTEN V ARIASI Tujuan Pembelajaran 1 .1 Tujuan Pembelajaran 1 .2 Tujuan Pembelajaran 1 .3 Fase A Dimulai Kelas 1 Tujuan Pembelajaran 2.1 Tujuan Pembelajaran 2.2 Tujuan Pembelajaran 2.3 Fase A Berakhir di Kelas 2 Capaian Pembelajaran Fase A Tujuan Pembelajaran 1.1 Tujuan Pembelajaran 1.2 Tujuan Pembelajaran 1.3 Fase B Dimulai Kelas 3 Lanjut sampai CP Fase E Prosedur Pemetaan Alur Tujuan Pembelajaran
  5. 1.Melakukan analisis CP mata pelajaran pada fase yang akan dipetakan. Ada enam fase CP, yaitu. a. Fase A untuk kelas I dan II b. Fase B untuk kelas III dan IV c. Fase C untuk kelas V dan VI d. Fase D untuk kelas VII, VIII, dan IX e. Fase E untuk kelas X f. Fase F untuk kelas XI dan XII 2. Identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum mencapai kompetensi di akhir fase. 3. Melakukan analisis setiap elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan CP pada Fase yang akan dipetakan. 4. Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase dan peta kompetensi sebelumnya, rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5. Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari. 6. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu lingkup materi dan materi utama) 7. Tentukan jumlah jam pelajaran yang diperlukan. Langkah Perumusan dan Pemetaan Alur Tujuan Pembelajaran
  6. MODUL AJAR A. KONSEP MODUL AJAR Modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik. Modul ajar merupakan implementasi dari ATP yang dikembangkan dari CP dengan P3 sebagai sasaran. Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Modul ajar merupakan perencanaan yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Modul ajar dikembangkan berdasarkan Alur dan Tujuan Pembelajaran.
  7. Komponen Modul Ajar Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul ajar idealnya memiliki komponen sebagai berikut: Informasi umum ● Identitas ● Kompetensi awal ● Profil Pelajar Pancasila ● Sarana dan prasarana ● Target peserta didik ● Model pembelajaran yang digunakan Komponen inti ● Tujuan pembelajaran ● Pemahaman bermakna ● Pertanyaan pemantik ● Kegiatan pembelajaran ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial ● Refleksi peserta didik dan guru Lampiran ● Lembar kerja peserta didik ● Bahan bacaan guru dan peserta didik ● Glossarium ● Daftar pustaka Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh guru. Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
  8. Penyusunan modul ajar harus mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, minat peserta didik, dan kompetensi pada usianya. Pendekatan melalui tahap perkembangan ini memperhitungkan: ● Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase. ● Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase. ● Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik. ● Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan. ● Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya. ATP dikembangkan setiap mata pelajaran dan fase pembelajaran. Hal penting lainnya adalah kebutuhan untuk belajar keterampilan sesuai konteks dan untuk mengeksplorasi konten yang relevan dan sesuai perkembangan zaman. Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah: 1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin. 2. Menarik, bermakna, Menumbuhkan minat dan untuk menantang: belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya. 3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta didik berada. 4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.
  9. B.PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL AJAR 1. Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, guru, serta satuan pendidikan. 2. Melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta didik. Guru perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan peserta didik berdasarkan latar belakang serta sarana dan prasarana sekolah. Pengembangan modul ajar disesuaikan dengan kemampuan dan kreativitas guru. 3. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai. Guru memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila yang tepat untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. 4. Menentukan ATP yang akan dikembangkan menjadi modul ajar. Guru dapat memilih ATP hasil pengembangan sekolah atau mengacu pada contoh ATP yang tersedia. 5. Menyusun modul ajar berdasarkan komponen-komponen yang ditentukan. Guru dapat menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Artinya, tidak harus semua komponen dicantumkan dalam Modul Ajar. Pada prinsipnya modul yang disusun benar- benar membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran. 1. Pelaksanaan: Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan modul ajar yang telah disusun. Catatan: pelaksanaan kegiatan dapat dimulai dari mana saja. Guru dapat memulai kegiatan dari pertanyaan pemantik, analisa studi kasus, diskusi, asesmen dan variasi lain. 2. Evaluasi dan tindak lanjut: Setelah melakukan pembelajaran, guru mengevaluasi efektivitas modul ajar yang digunakan.
  10. Evaluasi dan tindak lanjut: Setelah melakukan pembelajaran, guru mengevaluasi efektivitas modul ajar yang digunakan. PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL AJAR Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, guru, serta satuan pendidikan. Melakukan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta didik. Guru perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan peserta didik berdasarkan latar belakang serta sarana dan prasarana sekolah. Pengembangan modul ajar disesuaikan dengan kemampuan dan kreativitas guru. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dicapai. Guru memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila yang tepat untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran. Menentukan ATP yang akan dikembangkan menjadi modul ajar. Guru dapat memilih ATPhasil pengembangan sekolah atau mengacu pada contoh ATP yang tersedia. Menyusun modul ajar berdasarkan komponen - komponen yang ditentukan. Guru dapat menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Artinya, tidak harus semua komponen dicantumkan dalam Modul Ajar. Pada prinsipnya modul yang disusun benar- benar membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran. Pelaksanaan: Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan modul ajar yang telah disusun. Catatan: pelaksanaan kegiatan dapat dimulai dari mana saja. Guru dapat memulai kegiatan dari pertanyaan pemantik, analisa studi kasus, diskusi, asesmen dan variasi lain.