SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
AKUNTANSI MANAJEMEN
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Disusun Oleh Kelas VI / C :
Kelompok 4
1. Marselina Safitri [ 2012 – 11 – 219 ]
2. Siti Zuariyah [ 2012 – 11 – 220 ]
3. Abdul Manan [ 2012 – 11 – 221 ]
4. Riana Untari [ 2012 – 11 – 222 ]
5. Rinata Febrianti [ 2012 – 11 – 224 ]
KONSEP INFORMASI AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN
Informasi akuntansi pertanggunganjawaban adalah
informasi aktiva, pendapatan dan atau biaya yang
dihubungkan dengan aktivitas penambahan dan bukan
penambahan nilai.
Dalam hubungannya dengan wewenang yang dimiliki
oleh seorang manajer Aktiva,pendapatan dan biaya
dikelompokkan menjadi 2 golongan :
1. Aktiva, pendapatan dan biaya yang terkendalikan
• Aktiva yang terkendalikan
• Pendapatan yang terkendalikan
• Biaya yang terkendalikan
2. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak
terkendalikan
Pengubahan Biaya Tidak Terkendalikan Menjadi
Biaya Terkendalikan
Biaya tidak terkendalikan dapat diubah menjadi
biaya terkendalikan melalui dua cara yang saling
berkaitan yaitu:
1. Dengan mengubah dasar pembebanan dari
alokasi ke pembebanan langsung, atau
2. Dengan mengubah letak tanggung jawab
pengambil keputusan.
Anggaran Biaya Sebagai Tolak Ukur
Pengendalian Biaya
Untuk tujuan pengendalian biaya:
 Organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga
jelas wewenang dan tanggungjawab tiap-tiap manajer.
 Anggaran biaya harus disusun sesuai dengan tingkat
manajemen dalam organisasi.
 Setiap manajer berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran oleh karena itu masing-masing akan dimintai
pertanggungjawaban mengenai realisasi anggarannya.
Terkendalikannya Biaya versus Variabilitas
Biaya
Biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan:
1. Biaya dalam jangka pendek tidak dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh manajer lain yang berwenang.
2. Biaya dalam jangka pendek dapat dipengaruhi secara
signifikan oleh manajer lain yang berwenang.
 Tanggung Jawab Ganda
Seringkali terdapat lebih dari seorang manajer yang
dianggap dapat mempengaruhi secara signifikan suatu
biaya. Hal ini menimbulkan masalah tanggung jawab
ganda.
 Pemecahan Masalah Tanggung Jawab Ganda
Untuk memecahkan masalah tanggung jawab ganda, pusat
pertanggungjawaban yang bertanggung jawab atas
terjadinya suatu biaya yang dikelompokan kedalam dua
golongan yaitu pertanggungjawaban utama dan
pertanggungjawaban sekunder.
MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN
Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat dibagi 2
tahap perkembangan:
1. Akuntansi pertanggungjawaban tradisional.
Manfaat :
• Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai
dasar penyusunan anggaran
• Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai
penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
• Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai
pemotivasi manajer
2. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan
aktivitas.
Manfaat :
• Informasi akuntansi pertanggungjawaban
memungkinkan pegelolaan aktivitas
• Informasi akuntansi pertanggungjawaban
memungkinkan pemantauanefektivitas
program pegelolaan aktivitas
ASUMSI PERILAKU DALAM SISTIM
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
TRADISIONAL
Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional dirancang
berlandaskan atas beberapa asumsi tentang perilaku manusia
berikut ini :
1. Pengelolaan berdasarkan penyimpangan merupakan
pengendalian operasi secara efektif yang memadai.
2. Pengelolaan berdasaran tujuan akan menghasilkan anggaran
yang disepakati, biaya standar, sasaran organisasi dan
rencana yang dapat dilaksanakan.
3. Struktur pertanggungjawaban sesuai dengan struktur
hirarkhi organisasi.
4. Manajer dan bawahannya bersedia untuk menerima
tanggung jawab yang di bebankan kepada mereka melalui
hirarkhi organisasi.
5. Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja
sama, bukan kompetesi.
ACTIVITY-BASED RESPONSIBILITY ACCOUNTING
SYSTEM
• Aktivitas Penambah Nilai
• Aktivitas Bukan Penambah Nilai
SISTEM AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN TRADISIONAL
Karakteristik sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional :
 Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban.
 Standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang
bertangung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu.
 Kinerja manajer diukur dengan membandingkanrealisasi dengan
anggaran.
 Manajer secara individual diberi penghargaan atau
hukumanberdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi.
REKAYASA INFORMASI AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN
1. Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam
sistem akuntansi pertanggungjawaban Tradisional
Penggambaran perekayasaan informasi dalam sistem
akuntansi pertanggungjawaban tradisional dapat diuraikan
mengenai system pelaporan biaya dan dilanjutkan dengan
uraian system pengolahan informasi akuntansi
pertanggungjawaban.
2. Sistem Pelaporan Biaya dalam Akuntansi
Pertanggungjawaban Tradisional
Jenis laporan biaya yang dihasilkan oleh akuntansi
biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban
tradisional meliputi :
 Laporan Pertanggungjawaban (resposibility cost report)
 Laporan Biaya Produksi (cost of produstion report)
3. Sistem Pengolahan Informasi Akuntansi
Pertanggungjawaban dalam – Sistem Akuntansi
Pertanggungjawaban Tradisional
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan
sistem pengolahan informasi biaya, dengan cara
menggolongkan, encatat, dan meringkas biaya dalam
hubungannya dengan jenjang manajemen yang
bertanggung jawab atas terjadinya biaya, dengan
tujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi
pertanggungjawaban guna pengendalian biaya.
Contoh 1 :
PT X yang struktur organisasinya tercantum pada Gambar 4.4
adalah produsen kertas. Akun buku besarnya dibagi menjadi 6
kelompok dan diberi kode akun sebagai berikut:
(1) Aktiva (2) Utang (3) Modal (4) Pendapatan
(5) Biaya (6) Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha
Akun buku besar diberi kode angka dengan group code method. Kode
akun pembantu biaya terdiri dari 7 angka dan arti posisi angka
dalam kode disajikan pada gambar 4.9
5 211 111
Kelompok Akun biaya
Bagian persiapan
Biaya Merang
4. Pengumpulan Biaya untuk Pembuatan Laporan Biaya
Produksi
Perhitungan cost produk dilakukan melalui tahap-tahap
berikut :
 Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen
produksi
 Perhitungan cost produksi Bagian Persiapan, Bagian
Pengolahan, dan Bagian Penyelesaian.
5. Perhitungan Kos Produk
Perhitungan kos produk di Bagian Persiapan dilakukan
dengan cara menjumlahkan biaya-biaya berikut ini :
 Biaya yang langsung terjadi di Bagian Persiapan
 Biaya overhead pabrik yang dialokasikan dari pusat
pertanggungjawaban pembantu ke Bagian Persiapan
6. Pembebanan Tanggung Jawab Biaya Dalam Akuntansi
Pertanggungjawaban Tradisional
Dalam menentukan terkendalikan atau tidaknya biaya,
ada dua metode yang dapat dilakukan, yaitu :
 Didasarkan pada biaya yang dikeluarkan
 Berdasarkan pada sumber daya yang dikonsumsi
Contoh 2 :
Misalnya Departemen Listrik menghasilkan listri untuk memenuhi
kebutuhan dua Departemen produksi A dan B. Kapasitas Departemen
Listrik per tahun adalah 180.000kwh dengan jumlah biaya produksi
listrik sebesar Rp 60.000, yang terdiri dari biaya tetap Rp 40.000 dan
biaya variabel Rp 20.000. Kebutuhan minimun Departemen A dan
Departemen B berturut-turut 50.000 kwh dan 30.000 kwh per tahun.
•Alokasi biaya Departemen Listrik dapat dilakukan dengan 3 cara,
yang masing-masing cara dapat digunakan untuk memotivasi
manajemen untuk berprestasi disajikan dalam gambar 4.16
DATA DEPARTEMEN LISTRIK
Biaya tetap
Biaya variabel
Total biaya produksi listrik per tahun
Rp 40.000
Rp 20.000
Rp 60.000
Data Pemakaian listik per tahun
Kapasitas yang tersedia
Kebutuhan pokok Departemen
A
B
Kapasitas yang bebas pemakaiannya
50.000 kwh
30.000 kwh
180.000 kwh
80.000 kwh
100.000 kwh
METODE PEMBEBANAN TANGGUNG JAWAB BIAYA LISTRIK
Metode 1 Pembebanan Berdasar Kapasitas Pelayanan
Departemen A = (50.000 ÷ 80.000) x Rp 60.000
Departemen B = (30.000 ÷ 80.000) x Rp 60.000
Rp 37.500
Rp 22.500
Rp 60.000
Metode 2 Pembebanan Berdasar Kapasitas Pelayanan dan
Pemakaian
Departemen A
Biaya tetap = (50.000 ÷ 80.000) x Rp 40.000
Biaya variabel = (Rp 20.000 ÷ 100.000)
Departemen B
Biaya tetap = (30.000 ÷ 80.000) x Rp 40.000
Biaya variabel = (Rp 20.000 ÷ 100.000)
Rp 25.000 +
Rp 0,20 per kwh
Rp 15.000 +
Rp 0,20 per kwh
Metode 3 Pembebana Berdasar Pemakaian
Departemen A (Rp 60.000 ÷ 180.000)
Departemen B (Rp 60.000 ÷ 180.000)
Rp 0,333 per kwh
Rp 0,333 per kwh
7. Rekayasa Informasi Pertanggungjawaban dalam
Activity-Based Responsibility Accounting
Untuk memungkinkan majement melakukan
pengelolaan aktivitas, sistem akuntasni
pertanggungjawaban harus memisahkan biaya-
penambah nilai dan biaya bukan-penambah nilai.
Pemisahan biaya ini diperlukan agar manajement:
• Dapat memusatkan perhatian mereka terhadap
pengurangan dan akhirnya menghilangkan biaya-
bukan-penambah nilai.
• Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang
terjadi.
• Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas
dengan menyajikan biaya-bukan penambah nilai
kepada manajemen dalam bentuk perbandingan antar
periode
Formula perhitungan Biaya-Penambah dan Bukan-Penambah
Nilai adalah:
Biaya-penambah Nilai = Kst x Hst
Biaya-bukan-Penambah Nilai = (Kst – KS) Hst
Keterangan :
Kst = Kuantitas ideal cost diver
KS = Kuantitas Sesungguhnya cost driver yang
digunakan
Hst = Harga Standar per unit cost driver.
Contoh 3 :
Departemen Produksi I PT X memisahkan aktivitas menjadi dua golongan
aktivitas penambah nilai dan aktivitas bukan penambah nilai. Komponen
dan cost driver-nya masing-masing disajikan pada Gambar 4.18
Gambar 4.18 Tingkat Ideal dan Tingkat Sesungguhnya Aktiva Cost Driver
Aktivitas Cost Driver Kst KS Hst
Pemakaian Bahan Baku
Tenaga Listrik
Set up
Inspeksi
Kg
Kwh
Jam Set Up
Jam Inspeksi
150.000
30.000
-
-
175.000
35.000
40.000
20.000
Rp 2.000
Rp 4000
Rp 2.500
Rp 3.000
Penyelesaian :
Gambar 4.19 Laporan Biaya-Penambah dan Bukan-Penambah Nilai
Aktivitas Biaya Penambah
Nilai
Biaya Bukan
Penambah Nilai
Biaya
Sesungguhnya
Pemakaian Bahan
Baku
Rp 300.000.000 * Rp 50.000.000 ** Rp 350.000.000
Tenaga Listrik 120.000.000 * 20.000.000 ** 140.000.000
Set up - 100.000.000 *** 100.000.000
Inspeksi - 60.000.000 *** 60.000.000
Jumlah Rp 420.000 Rp 230.000.000 Rp 650.000.000
Contoh 4
Departemen Produksi PT X dalam contoh 3 tersebut diatas
melaksanakan berbagai perbaikan aktivitas untuk
memproduksi produk dengan program sebagai berikut :
• Aktivitas pemakaian bahan baku : Perusahaan memasang
peralatan elektronik untuk mengawasi jalannya proses
pengolahan bahan baku dengan tujuan untuk mengurangi
sisa bahan (scrap materials) dan pemborosan pemakaian
bahan baku.
• Set up : Produk dirancang kembali untuk memudahkan
proses pengolahan bahan baku, sehingga mengurangi waktu
yang digunakan untuk set up mesin dan ekuipmen.
• Tenaga Listrik : Perancangan kembali produk ditujukan
pula untuk mengurangii waktu pengerjaan kembali produk
yang tidak memenuhi spesifikasi mutu dan mengurangi
konsumsi tenaga listrik.
• Inspeksi : Perusahaan melaksanakan program seleksi
pemasok untuk memilih pemasok yang mampu
menyerahkan bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga
aktivitas isnkpeksi akhirnya dapat dihapus.
Gambar 4.20 Laporan Perbandingan Biaya-Bukan-Penambah Nilai
Laporan Biaya Bukan Penambah Nilai
(Non-Value-Added Cost)
Aktivitas 20X1 20X2 Perubahan
Pemakaian Bahan Baku Rp 50.000.000 Rp 40.000.000 Rp 10.000.000
Tenaga Listrik 20.000.000 17.000.000 3.000.000
Set up 100.000.000 96.000.000 4.000.000
Inspeksi 60.000.000 50.000.000 10.000.000
Jumlah Rp 230.000.000 Rp 203.000.000 Rp 27.000.000
Akuntansi manajemen ppt

More Related Content

What's hot

Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAMahyuni Bjm
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaYABES HULU
 
Akuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah iiAkuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah iiwuriastuti4
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangcikaaarisandi
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing Astri Yulia
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifDwi Wahyu
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiNadia Amelia
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhMahyuni Bjm
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Jiantari Marthen
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSujatmiko Wibowo
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik labaAmy Cuex
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensSeh Wahyu Lestari
 

What's hot (20)

Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Kas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosaKas kecil PT larosa
Kas kecil PT larosa
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Akuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah iiAkuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah ii
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Akuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabangAkuntansi untuk operasi cabang
Akuntansi untuk operasi cabang
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing
 
Sampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantifSampling audit dalam pengujian substantif
Sampling audit dalam pengujian substantif
 
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansiAplikasi teori pada regulasi akuntansi
Aplikasi teori pada regulasi akuntansi
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
Makalah teori akuntansi (sejarah perkembangan akuntansi) jiantari c 301 09 013
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah DaerahSistem Akuntansi Pemerintah Daerah
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
 
Karakteristik laba
Karakteristik labaKarakteristik laba
Karakteristik laba
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 

Viewers also liked

Peran dan konsep dasar akuntansi manajemen
Peran dan konsep dasar akuntansi manajemenPeran dan konsep dasar akuntansi manajemen
Peran dan konsep dasar akuntansi manajemenel_mahmud
 
Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1
Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1
Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1fansuri_munawar
 
Power point akuntansi manajemen
Power point akuntansi manajemenPower point akuntansi manajemen
Power point akuntansi manajemen511995
 
Konsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenKonsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenIsmha Mhanyun
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenRose Meea
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Dwi Wahyu
 
Persentase akuntansi manajemen
Persentase akuntansi  manajemenPersentase akuntansi  manajemen
Persentase akuntansi manajemenMaya Rusli
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenluk nun
 
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaAkuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaToni Suprianto
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirimInggarh
 
Informasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaInformasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaPuw Elroy
 
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biayaPertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biayayasirafandy
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAkuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAndy Ryuki
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiSoal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
Pertemuan ke 1 share
Pertemuan ke 1 sharePertemuan ke 1 share
Pertemuan ke 1 sharerisris
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 

Viewers also liked (20)

Peran dan konsep dasar akuntansi manajemen
Peran dan konsep dasar akuntansi manajemenPeran dan konsep dasar akuntansi manajemen
Peran dan konsep dasar akuntansi manajemen
 
Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1
Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1
Akuntansi Manajemen Pertemuan ke 1
 
Power point akuntansi manajemen
Power point akuntansi manajemenPower point akuntansi manajemen
Power point akuntansi manajemen
 
Konsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenKonsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemen
 
Kuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemenKuliah 1 akuntansi manajemen
Kuliah 1 akuntansi manajemen
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 2
 
Persentase akuntansi manajemen
Persentase akuntansi  manajemenPersentase akuntansi  manajemen
Persentase akuntansi manajemen
 
ruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemenruang lingkup akuntansi manajemen
ruang lingkup akuntansi manajemen
 
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaAkuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
Informasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaInformasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannya
 
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biayaPertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
Pertemuan 2 konsep dasar manajemen biaya
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAkuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiSoal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Soal Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
Pertemuan ke 1 share
Pertemuan ke 1 sharePertemuan ke 1 share
Pertemuan ke 1 share
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 

Similar to Akuntansi manajemen ppt

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptx
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptxINFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptx
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptxMisbahulGhifaari
 
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi PertanggungjawabanInformasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi PertanggungjawabanZombie Black
 
Akuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptxAkuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptxMiaAdinda3
 
PPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptx
PPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptxPPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptx
PPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptxTeukuMaratisna
 
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfbab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfMamiKholiah
 
Pengantar akuntansi manajemen
Pengantar akuntansi manajemenPengantar akuntansi manajemen
Pengantar akuntansi manajemenWIDYHASTUTY1
 
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi PertanggungjawabanAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawabanbudieto
 
sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...
sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...
sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...Eva Alvaro
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Bab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi ManajemenBab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi ManajemenTatag Wahyoe
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AsadCungkring97
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayanurzakiah07
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayanurzakiah07
 
Bab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuangan
Bab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuanganBab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuangan
Bab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuanganAhsanunNasehKhudori
 
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAkm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAnggunKusumawardani
 
1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biayaNugroho Adi
 

Similar to Akuntansi manajemen ppt (20)

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptx
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptxINFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptx
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN poll.pptx
 
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi PertanggungjawabanInformasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
 
Akuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptxAkuntansi biaya bab 1.pptx
Akuntansi biaya bab 1.pptx
 
PPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptx
PPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptxPPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptx
PPT ASPEK PERTANGGUNGJAWBAN.pptx
 
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdfbab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
bab 1_konsep dasar akuntansi manajemen.pdf
 
Pengantar akuntansi manajemen
Pengantar akuntansi manajemenPengantar akuntansi manajemen
Pengantar akuntansi manajemen
 
Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi PertanggungjawabanAkuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi Pertanggungjawaban
 
sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...
sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...
sistem akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemantau efektivitas program peng...
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Modul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iisModul bab i kelas x iis
Modul bab i kelas x iis
 
Bab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi ManajemenBab 13 Akuntansi Manajemen
Bab 13 Akuntansi Manajemen
 
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biaya
 
Makalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biayaMakalah akuntansi biaya
Makalah akuntansi biaya
 
Bab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuangan
Bab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuanganBab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuangan
Bab 1 konsep dasar akuntansi manajemen dan keuangan
 
Sesi 4 Akuntansi Pertanggung Jawaban_AM.pptx
Sesi 4 Akuntansi Pertanggung Jawaban_AM.pptxSesi 4 Akuntansi Pertanggung Jawaban_AM.pptx
Sesi 4 Akuntansi Pertanggung Jawaban_AM.pptx
 
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAkm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
 
Ppt akmen
Ppt akmenPpt akmen
Ppt akmen
 
1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya
 
ANALISA PROSES BISNIS BERBASIS AKUNTANSI
ANALISA PROSES BISNIS BERBASIS AKUNTANSIANALISA PROSES BISNIS BERBASIS AKUNTANSI
ANALISA PROSES BISNIS BERBASIS AKUNTANSI
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Akuntansi manajemen ppt

  • 1. AKUNTANSI MANAJEMEN INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Disusun Oleh Kelas VI / C : Kelompok 4 1. Marselina Safitri [ 2012 – 11 – 219 ] 2. Siti Zuariyah [ 2012 – 11 – 220 ] 3. Abdul Manan [ 2012 – 11 – 221 ] 4. Riana Untari [ 2012 – 11 – 222 ] 5. Rinata Febrianti [ 2012 – 11 – 224 ]
  • 2. KONSEP INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Informasi akuntansi pertanggunganjawaban adalah informasi aktiva, pendapatan dan atau biaya yang dihubungkan dengan aktivitas penambahan dan bukan penambahan nilai.
  • 3. Dalam hubungannya dengan wewenang yang dimiliki oleh seorang manajer Aktiva,pendapatan dan biaya dikelompokkan menjadi 2 golongan : 1. Aktiva, pendapatan dan biaya yang terkendalikan • Aktiva yang terkendalikan • Pendapatan yang terkendalikan • Biaya yang terkendalikan 2. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan
  • 4. Pengubahan Biaya Tidak Terkendalikan Menjadi Biaya Terkendalikan Biaya tidak terkendalikan dapat diubah menjadi biaya terkendalikan melalui dua cara yang saling berkaitan yaitu: 1. Dengan mengubah dasar pembebanan dari alokasi ke pembebanan langsung, atau 2. Dengan mengubah letak tanggung jawab pengambil keputusan.
  • 5. Anggaran Biaya Sebagai Tolak Ukur Pengendalian Biaya Untuk tujuan pengendalian biaya:  Organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga jelas wewenang dan tanggungjawab tiap-tiap manajer.  Anggaran biaya harus disusun sesuai dengan tingkat manajemen dalam organisasi.  Setiap manajer berpartisipasi dalam penyusunan anggaran oleh karena itu masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban mengenai realisasi anggarannya.
  • 6. Terkendalikannya Biaya versus Variabilitas Biaya Biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan: 1. Biaya dalam jangka pendek tidak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer lain yang berwenang. 2. Biaya dalam jangka pendek dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer lain yang berwenang.
  • 7.  Tanggung Jawab Ganda Seringkali terdapat lebih dari seorang manajer yang dianggap dapat mempengaruhi secara signifikan suatu biaya. Hal ini menimbulkan masalah tanggung jawab ganda.  Pemecahan Masalah Tanggung Jawab Ganda Untuk memecahkan masalah tanggung jawab ganda, pusat pertanggungjawaban yang bertanggung jawab atas terjadinya suatu biaya yang dikelompokan kedalam dua golongan yaitu pertanggungjawaban utama dan pertanggungjawaban sekunder.
  • 8. MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat dibagi 2 tahap perkembangan: 1. Akuntansi pertanggungjawaban tradisional. Manfaat : • Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai dasar penyusunan anggaran • Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban • Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemotivasi manajer
  • 9. 2. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas. Manfaat : • Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pegelolaan aktivitas • Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pemantauanefektivitas program pegelolaan aktivitas
  • 10. ASUMSI PERILAKU DALAM SISTIM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TRADISIONAL Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional dirancang berlandaskan atas beberapa asumsi tentang perilaku manusia berikut ini : 1. Pengelolaan berdasarkan penyimpangan merupakan pengendalian operasi secara efektif yang memadai. 2. Pengelolaan berdasaran tujuan akan menghasilkan anggaran yang disepakati, biaya standar, sasaran organisasi dan rencana yang dapat dilaksanakan. 3. Struktur pertanggungjawaban sesuai dengan struktur hirarkhi organisasi. 4. Manajer dan bawahannya bersedia untuk menerima tanggung jawab yang di bebankan kepada mereka melalui hirarkhi organisasi. 5. Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama, bukan kompetesi.
  • 11. ACTIVITY-BASED RESPONSIBILITY ACCOUNTING SYSTEM • Aktivitas Penambah Nilai • Aktivitas Bukan Penambah Nilai
  • 12. SISTEM AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TRADISIONAL Karakteristik sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional :  Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban.  Standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang bertangung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu.  Kinerja manajer diukur dengan membandingkanrealisasi dengan anggaran.  Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukumanberdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi.
  • 13. REKAYASA INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN 1. Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban Tradisional Penggambaran perekayasaan informasi dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional dapat diuraikan mengenai system pelaporan biaya dan dilanjutkan dengan uraian system pengolahan informasi akuntansi pertanggungjawaban.
  • 14. 2. Sistem Pelaporan Biaya dalam Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Jenis laporan biaya yang dihasilkan oleh akuntansi biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional meliputi :  Laporan Pertanggungjawaban (resposibility cost report)  Laporan Biaya Produksi (cost of produstion report)
  • 15. 3. Sistem Pengolahan Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban dalam – Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem pengolahan informasi biaya, dengan cara menggolongkan, encatat, dan meringkas biaya dalam hubungannya dengan jenjang manajemen yang bertanggung jawab atas terjadinya biaya, dengan tujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi pertanggungjawaban guna pengendalian biaya.
  • 16. Contoh 1 : PT X yang struktur organisasinya tercantum pada Gambar 4.4 adalah produsen kertas. Akun buku besarnya dibagi menjadi 6 kelompok dan diberi kode akun sebagai berikut: (1) Aktiva (2) Utang (3) Modal (4) Pendapatan (5) Biaya (6) Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha Akun buku besar diberi kode angka dengan group code method. Kode akun pembantu biaya terdiri dari 7 angka dan arti posisi angka dalam kode disajikan pada gambar 4.9 5 211 111 Kelompok Akun biaya Bagian persiapan Biaya Merang
  • 17. 4. Pengumpulan Biaya untuk Pembuatan Laporan Biaya Produksi Perhitungan cost produk dilakukan melalui tahap-tahap berikut :  Alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi  Perhitungan cost produksi Bagian Persiapan, Bagian Pengolahan, dan Bagian Penyelesaian.
  • 18. 5. Perhitungan Kos Produk Perhitungan kos produk di Bagian Persiapan dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya-biaya berikut ini :  Biaya yang langsung terjadi di Bagian Persiapan  Biaya overhead pabrik yang dialokasikan dari pusat pertanggungjawaban pembantu ke Bagian Persiapan 6. Pembebanan Tanggung Jawab Biaya Dalam Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Dalam menentukan terkendalikan atau tidaknya biaya, ada dua metode yang dapat dilakukan, yaitu :  Didasarkan pada biaya yang dikeluarkan  Berdasarkan pada sumber daya yang dikonsumsi
  • 19. Contoh 2 : Misalnya Departemen Listrik menghasilkan listri untuk memenuhi kebutuhan dua Departemen produksi A dan B. Kapasitas Departemen Listrik per tahun adalah 180.000kwh dengan jumlah biaya produksi listrik sebesar Rp 60.000, yang terdiri dari biaya tetap Rp 40.000 dan biaya variabel Rp 20.000. Kebutuhan minimun Departemen A dan Departemen B berturut-turut 50.000 kwh dan 30.000 kwh per tahun. •Alokasi biaya Departemen Listrik dapat dilakukan dengan 3 cara, yang masing-masing cara dapat digunakan untuk memotivasi manajemen untuk berprestasi disajikan dalam gambar 4.16
  • 20. DATA DEPARTEMEN LISTRIK Biaya tetap Biaya variabel Total biaya produksi listrik per tahun Rp 40.000 Rp 20.000 Rp 60.000 Data Pemakaian listik per tahun Kapasitas yang tersedia Kebutuhan pokok Departemen A B Kapasitas yang bebas pemakaiannya 50.000 kwh 30.000 kwh 180.000 kwh 80.000 kwh 100.000 kwh METODE PEMBEBANAN TANGGUNG JAWAB BIAYA LISTRIK Metode 1 Pembebanan Berdasar Kapasitas Pelayanan Departemen A = (50.000 ÷ 80.000) x Rp 60.000 Departemen B = (30.000 ÷ 80.000) x Rp 60.000 Rp 37.500 Rp 22.500 Rp 60.000 Metode 2 Pembebanan Berdasar Kapasitas Pelayanan dan Pemakaian Departemen A Biaya tetap = (50.000 ÷ 80.000) x Rp 40.000 Biaya variabel = (Rp 20.000 ÷ 100.000) Departemen B Biaya tetap = (30.000 ÷ 80.000) x Rp 40.000 Biaya variabel = (Rp 20.000 ÷ 100.000) Rp 25.000 + Rp 0,20 per kwh Rp 15.000 + Rp 0,20 per kwh Metode 3 Pembebana Berdasar Pemakaian Departemen A (Rp 60.000 ÷ 180.000) Departemen B (Rp 60.000 ÷ 180.000) Rp 0,333 per kwh Rp 0,333 per kwh
  • 21. 7. Rekayasa Informasi Pertanggungjawaban dalam Activity-Based Responsibility Accounting Untuk memungkinkan majement melakukan pengelolaan aktivitas, sistem akuntasni pertanggungjawaban harus memisahkan biaya- penambah nilai dan biaya bukan-penambah nilai. Pemisahan biaya ini diperlukan agar manajement: • Dapat memusatkan perhatian mereka terhadap pengurangan dan akhirnya menghilangkan biaya- bukan-penambah nilai. • Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang terjadi. • Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas dengan menyajikan biaya-bukan penambah nilai kepada manajemen dalam bentuk perbandingan antar periode
  • 22. Formula perhitungan Biaya-Penambah dan Bukan-Penambah Nilai adalah: Biaya-penambah Nilai = Kst x Hst Biaya-bukan-Penambah Nilai = (Kst – KS) Hst Keterangan : Kst = Kuantitas ideal cost diver KS = Kuantitas Sesungguhnya cost driver yang digunakan Hst = Harga Standar per unit cost driver.
  • 23. Contoh 3 : Departemen Produksi I PT X memisahkan aktivitas menjadi dua golongan aktivitas penambah nilai dan aktivitas bukan penambah nilai. Komponen dan cost driver-nya masing-masing disajikan pada Gambar 4.18 Gambar 4.18 Tingkat Ideal dan Tingkat Sesungguhnya Aktiva Cost Driver Aktivitas Cost Driver Kst KS Hst Pemakaian Bahan Baku Tenaga Listrik Set up Inspeksi Kg Kwh Jam Set Up Jam Inspeksi 150.000 30.000 - - 175.000 35.000 40.000 20.000 Rp 2.000 Rp 4000 Rp 2.500 Rp 3.000
  • 24. Penyelesaian : Gambar 4.19 Laporan Biaya-Penambah dan Bukan-Penambah Nilai Aktivitas Biaya Penambah Nilai Biaya Bukan Penambah Nilai Biaya Sesungguhnya Pemakaian Bahan Baku Rp 300.000.000 * Rp 50.000.000 ** Rp 350.000.000 Tenaga Listrik 120.000.000 * 20.000.000 ** 140.000.000 Set up - 100.000.000 *** 100.000.000 Inspeksi - 60.000.000 *** 60.000.000 Jumlah Rp 420.000 Rp 230.000.000 Rp 650.000.000
  • 25. Contoh 4 Departemen Produksi PT X dalam contoh 3 tersebut diatas melaksanakan berbagai perbaikan aktivitas untuk memproduksi produk dengan program sebagai berikut : • Aktivitas pemakaian bahan baku : Perusahaan memasang peralatan elektronik untuk mengawasi jalannya proses pengolahan bahan baku dengan tujuan untuk mengurangi sisa bahan (scrap materials) dan pemborosan pemakaian bahan baku. • Set up : Produk dirancang kembali untuk memudahkan proses pengolahan bahan baku, sehingga mengurangi waktu yang digunakan untuk set up mesin dan ekuipmen. • Tenaga Listrik : Perancangan kembali produk ditujukan pula untuk mengurangii waktu pengerjaan kembali produk yang tidak memenuhi spesifikasi mutu dan mengurangi konsumsi tenaga listrik. • Inspeksi : Perusahaan melaksanakan program seleksi pemasok untuk memilih pemasok yang mampu menyerahkan bahan baku yang bermutu tinggi, sehingga aktivitas isnkpeksi akhirnya dapat dihapus.
  • 26. Gambar 4.20 Laporan Perbandingan Biaya-Bukan-Penambah Nilai Laporan Biaya Bukan Penambah Nilai (Non-Value-Added Cost) Aktivitas 20X1 20X2 Perubahan Pemakaian Bahan Baku Rp 50.000.000 Rp 40.000.000 Rp 10.000.000 Tenaga Listrik 20.000.000 17.000.000 3.000.000 Set up 100.000.000 96.000.000 4.000.000 Inspeksi 60.000.000 50.000.000 10.000.000 Jumlah Rp 230.000.000 Rp 203.000.000 Rp 27.000.000