Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme pengaturan fisiologis makan dan buang air besar, prinsip sistem pencernaan, biopsikologi makan, dan penyimpangan perilaku makan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi, mekanisme pengatur lapar dan kenyang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan.
2. SUB BAB :
1. Mekanisme pengaturan fisiologis makan
2. Prinsip utama sistem pencernaan
3. Biopsikologi makan dan teorinya
4. Penyimpangan perilaku
yang disebabkan oleh
makan atau gangguan
makan
5. MEKANISME PENGATURAN
FISIOLOGIS
Mekanisme pengaturan fisiologis merupakan salah
satu upaya untuk mempertahankan konstansi
kondisi internal untuk menghadapi perubahan dari
lingkungan luar, misalnya perubahan suhu,
perubahan dari dalam misalnya lapar dan haus.
Mekanisme regulasi terdiri atas empat sistem yang
penting yaitu :
– Sistem adalah karakteristik yang diatur (dapat berubah-
ubah)
– Titik set adalah nilai optimum dari sistem
– Detector yang memonitor sistem
– Mekanisme koreksi yang mengembalikan sistem ke nilai
optimalnya.
6. MEKANISME PENGATURAN
FISIOLOGIS
Dalam mekanisme ini umpan balik negatif
atau negitive feed back merupakan ciri dari
semua sistem.
Perilaku makan dan minum yang berupa
memasukkan makanan dan menunda
makanan dikontrol oleh mekanisme satiasi
(mekanisme kenyang) sebagai detector yang
memonitor system.
7. MEKANISME PENGATURAN
FISIOLOGIS
Sebagai contoh: pada lingkungan yang panas dan
tubuh banyak kehilangan air maka menyebabkan
detector yang ada di dalam tubuh
menginformasikan agar mekanisme koreksi
mengambil inisiatif untuk minum. Lalu minum secara
cepat 1 –2 gelas dan setelah dicapai titik set maka
minum distop. Penyetopan ini dipengarui oleh
mekanisme satiasi dimana setelah air diserap oleh
sistem pencernaan dan masuk ke aliran darah
sehingga dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan air
8. Perilaku makan dipicu oleh :
– rasa lapar
– sinyal metabolic yang berkaitan dengan
berkurangnya cadangan nutrisi
Satiasi ditimbulkan oleh sejumlah sinyal
antisipatori yang dipelajari dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor
9. Perilaku makan dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
karakteristik makanan : penampilan, rasa,
bau, tekstur
karakteristik lingkungan : teman makan,
suasana, tempat
karakteristik individu : kesehatan, usia,
aktivitas, kebiasaan makan, ketersediaan
makanan dalam system pencernaan, nutrisi
yang tersimpan
11. PENYIMPANAN DAN
PENGGUNAAN NUTRISI
Makanan terdiri atas :
– protein : senyawa yang mengandung nitrogen
– lemak : asam lemak, gliserol
– karbohidrat : monosakarida (glukosa, fruktosa,
galaktosa), polisakarida
– air
– garam : zat sederhana yang terdapat di dalam
larutan yang mengeluarkan muatan listrik yang
disebut ion. Ion-ion yang terdapat dalam larutan
garam cairan tubuh : Na+, K+, Ca++, Fe++, I-.
– Vitamin : zat yang penting untuk fungsi seluler
yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, dan
yang hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil.
12. a. Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Berdasarkan gugus gula yang menyusunnya,
karbohidrat dibedakan menjadi 3, yaitu monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa yang beredar bersama
dalam darah ke sel-sel tubuh.
Glukosa merupakan jenis monoksarida yang sangat penting digunakan untuk
menghasilkan energi. Kelebihan karbohidrat diubah menjadi glikogen oleh
hormon insulin dan di simpan di dalam hati. Glikogen dapat diubah kembali
menjadi glukosa oleh hormon adrenalin.
Karbohidrat mempunyai fungsi sebagai berikut.
Sebagai sumber energi utama.
Bahan pembentuk senyawa kimia lainnya, seperti lemak dan protein.
Menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.
Berperan penting dalam metabolisme.
Berperan penting dalam membentuk struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
13. b. Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas karbon (C),
Hidrogen (H), Oksigen (O), dan Nitrogen (N). Kadang-kadang mengandung
belerang (S) dan fosfor (P). Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein
adalah bagian penting di dalam plasma sel. Protein tersusun dari senyawa
sederhana yang disebut asam amino.
Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino
nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat buat
oleh tubuh dan diperoleh dari makanan, contohnya lisin, leusin, isoleusin, valin,
fenilalalin, arginin, triptofan, treonin, histidin, dan metionin. Berdasarkan
asalnya protein dibedakan menjadi protein hewani (berasal dari hewan) dan
protein nabati (berasal dari tumbuhan).
Protein dalam makanan dicerna di dalam lambung yang dibantu oleh pepsin.
Kemudian usus halus terjadi pencernaan lebih lanjut dengan bantuan enzim
tripsin dan aminopeptidase sehingga terbentuk asam amino. Selanjutnya asam
amino diserap oleh usus halus.
14. Fungsi protein yaitu sebagai berikut.
Untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan sel-
sel tubuh.
Sebagai sumber energi.
Penyusunan hormon, zat antibodi, dan enzim.
Menjaga keseimbangan asam dan basa didalam tubuh.
Mempertahankan viskositas (kekentalan) darah.
Keurangan protein di dalam tubuh akan
menyebabkan penyakit kwashiorkor (pada anak-
anak) dan busung lapar (pada orang dewasa).
15. c. Lemak adalah senyawa organik yang tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O). Komponen lemak terdiri dari asam lemak dan gliserol.
Lemak dibedakan menjadi 3 (tiga) macam sebagai berikut.
Lemak sederhana. Contohnya lemak dan minyak.
Lemak campuran. Contohnya fosfolipid dan lipoprotein.
Lemak asli. Contohnya asam lemak, sterol, dan kolesterol.
Berdasarkan tingkah kejenuhannya asam lemak dibedakan menjadi berikut.
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang dapat dibuat (disintesis) oleh tubuh
dan umumnya berbentuk padat. Contohnya asam palmiat, asam stearat, dan
asam kaprilat.
Asam lemak tidak jenuh, yaitu asam lemak yang tidak dapat disintesis oleh
tubuh dan umumnya berbentuk cair. Contohnya asam oleat, asam linoleat, dan
asam linolenat.
Lemak mempunyai fungsi sebagai berikut.
Sebagai sumber energi, Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Pelindung alat-alat tubuh karena membentuk bantalan lemak, Menjaga tubuh
dari suhu rendah (kedinginan).
16. Vitamin dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi
fungsinya tidak dapat digantikan oleh zat lain. Menurut Wilson, vitamin
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
Merupakan suatu substansi organik yang tidak dapat disintesis oleh
tubuh sehingga harus di dalam menu makan sehari-hari.
Diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan.
Berfungsi sebagai pengatur.
Kebutuhan vitamin untuk setiap orang berbeda-beda tergantung umur,
jenis kelamin, aktivitas, dan kegiatan fisiologis. Apabila tubuh
kekurangan vitamin, maka akan menyebabkan avitaminosis
(hipovitaminosis). Selain itu, vitamin juga dapat menyebabkan
keracunan jika diserap secara berlebihan oleh tubuh atau disebut
hipervitaminosis. Hipervitaminosis umumnya terjadi pada vitamin yang
larut dalam lemak.
17. Berdasarkan sifat kelarutannya vitamin
dibedakan menjadi.
Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B
dan C. Vitamin B banyak jenisnya antara lain
vitamin B1, B2, niasain, B6, asam
pantortenat, para amino, asam benzoat,
biotin, B11, dan B12.
Vitamin yang larut di dalam lemak, yaitu
vitamin A, D, E, dan K.
18. e. Mineral merupakan zat kimia yang terdapat di dalam makanan. Mineral
diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi fungsinya penting untuk
tubuh. Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dibedakan menjadi berikut.
Makroelemen, yaitu unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
besar. Contohnya kalsium (Ca), fosfor (P), natrium (Na), kalium (K), klor (Cl),
magnesium (Mg), dan sulfur (s).
Mikroelemen, yaitu unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit. Contohnya besi (Fe), yodium (I), fluor (F), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), dan molibdenum (Mo).
Mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk bahan tulang, sebagai zat
pengatur, proses pembekuan darah, pemeliharaan tekanan darah, respons
saraf, dan pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh. Jika tubuh kekurangan
mineral, maka akan mengalami gangguan yang disebut defisiensi.
19. Pada system pencernaan :
Protein=> asam-asam amino
Lemak=> gliserol dan asam lemak
Karbohidrat=> monosakarida sederhana (glukosa)
Air
Garam-garam
Vitamin-vitamin
– zat-zat ini diserap ke dalam aliran
darah dan ditranspor ke hepar (hati)
– Proses selanjutnya tejadi di dalam hepar menghasilkan
molekul-molekul yang dapat digunakan sel-sel tubuh
20. Energi
Diperoleh dari :
1 gr karbohidrat : CO2+H2O= 4,1 kal
1 gr lemak : 9,3 kal
1 gr protein : CO2 + H2O + Urea = 4,35 kal
Kebutuhan protein setiap hari : 20 – 30 gr
Orang Amerika mendapat energi
– 15% dari protein
– 40% dari lemak
– 45% dari karbohidrat
22. Lapar
Sangat membutuhkan makanan
Bukti sensasi objektif :
Lambung mengalami kontraksi
Terasa nyeri
Tegang, gelisah
23. Kenyang
Perasaan pemenuhan dalam pencarian
makanan
Cadangan makanan, jaringan adiposa,
cadangan glikogen terisi
Pusat lapar atau pusat makan : nuklei
lateralis hipothalamus
Pusat makan yang lain : amygdala, korteks,
sistem limbik
Pusat kenyang : nuklei ventromedialis
hipothalamus
24. PENYEBAB KENYANG
Cholesystokinin yang tinggi : memperlambat perjalanan
makanan --- kenyang
Bombesin : menyebabkan rasa senang --- kenyang
Glukosa yang disuntikkan ke abdomen : cepat menyebab –
kenyang
Olah raga : asam laktat --- kenyang. Olah raga menyebabkan
glycogen otot yang terurai menjadi glukosa untuk energi
menghasilkan hasil sampingan : asam laktat
Asam pyruvic : berperan pada glycogen hati diubah menjadi
glukosa
25. FASE ABSORSI
Selama fase absorbsi tubuh menerima lebih banyak nutrisi dari system
pencernaan daripada jumlah yang dibutuhkannya. Kelebihan nutrisi
akan diubah menjadi lemak (disimpan di jaringan adipose dalam
bentuk triglycerida) dan glycogen (disimpan di hati dan otot)
Glukosa merupakan SUMBER ENERGI UTAMA untuk semua
jaringan.
Asam amino digunakna untuk menyusun protein dan peptida-peptida
lainnya di tempat yang membutuhkan misalnya otot.
Kelebihan asam amino diubah menjadi lemak di hati dan dikirim ke
jaringan adipose untuk disimpan.
26. FASE ABSORSI
Fase absorbsi terjadi terutama karena efek insulin yang disekresi oleh
pancreas
Efek utama insulin adalah memungkinkan masuknya glukosa ke dalam sel.
Pada membran sel terdapat reseptor untuk insulin yang ketika distimulasi oleh
hormon akan mengaktifkan mekanisme transportasi yang membawa glukosa
ke dalam sel.
Kekuaranagn insulin akan menyebabkan kadar gula yang tinggi dalam darah,
karena glukosa tidak dapat memasuki sel dan tidak dapat disimpan sebagai
glycogen atau lemak.
Pada orang yang menderita diabetes mellitus (kencing manis), pankreasnya
tidak dapat menghasilkan insulin. Sehingga sel-selnya tidak memperoleh
glukosa, dan sel ini harus menggantungkan diri pada lemak untuk
mendapatkan energi. Glukosa yang tidak terserap dilewatkan melalui ginjal ke
urin, sehingga urinnya terasa manis.
Sekresi insulin langsung dikendalikan oleh kadar glukosa dalam darah. Selama
fase absorbsi, glukosa diterima dari lambung, sehingga kadar glukosa dalam
darah meningkat. Pankreas akan merespon dengan melepas insulin. Ketika
system pencernaan kosong kadar glukosa menurun dan sekresi insulin
menurun. Sekresi insulin juga dikendalikan oleh otak, melalui cabang dari
syaraf vagus (N X).
27. FASE PUASA
Dimulai ketika semua nutrisi sudah diserap dari system pencernaan, kadar
glukosa rendah, sehingga organ tubuh harus menggunakan bahan bakar lain.
Selama fase puasa sebagian besar sel menggunakan simpanan lemak yang
disimpan di jaringan adipose dalam bentuk triglycerida.
Sel-sel tubuh tidak dapat langsung mematabolisme triglycerida sehingga
molekul ini harus diurai menjadi glycerol dan asam lemak dan dilepas ke aliran
darah.
Semua jaringan kecuali otak akan menggunakan asam lemak, sedangkan
otak menggunakan glukosa (diperoleh dari penguraian glycerol menjadi
glukosa oleh hati).
Fase puasa dikendalikan oleh kadar insulin yang rendah dan kadar glucagon
(hormon yang dihasilkan pankreas) yang tinggi. Glucagon mempunyai efek
berlawanan dengan insulin dimana disekresi oleh pancreas ketika kadar
glukosa darah turun, ketika semua makanan diserap dari system penceranaan.
Glucagon menyebabkan glycogen hati diurai menjadi glukosa yang digunakan
oleh otak.
Kurangnya insulin juga menyebabkan lemak diurai menjadi asam lemak
(digunakan oleh jaringan) dan glycerol.
28. PEMICU DAN PENGHAMBAT
PERILAKU MAKAN
Perilaku makan dapat disebabkan karena
lapar atau hal lainnya. Selain itu juga oleh
kebutuhan dimana variable fisiologik yang
berkaitan dengan cadangan nutrisi dalam
tubuh yang menimbulkan rasa lapar.
29. 1. Substansi dalam darah :
Kadar gula darah yang rendah menjadi stimulus fisiologik penting
untuk rasa lapar.
Walaupun ada cadangan lemak dan protein yang dapat diurai
untuk kebutuhan namun tidak makan beberapa jam akan
menyebabkan kadar gula darah turun (tidak secara drastis) dan
terasa lapar.
Glukosa diduga sebagai pengendali perilaku makan, karena jika
kadar gula darah turun dibawah kadar kritis, maka seseorang akan
merasa lapar.
Suntikan insulin dapat menyebabkan lapar karena insulin berperan
dalam penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh dari aliran darah
sehingga kadar gula darah menurun. Sebaliknya suntikan
glucagons akan menyebabkan peningkatan kadar gula glukosa
dalam darah sehingga terjadi satiasi.
Pada penderita diabetes yang tidak memiliki insulin cukup,
glukosanya tetap tinggi dalam darah, seharusnya tidak merasa
lapar, tetapi yang terjadi mereka tetap lapar terus.
30. 2. Peranan hati
Hati adalah organ pertama yang menerima nutrisi dari pencernaan.
Hati berperan penting dalam pengendali perilaku makan. Hal diterangkan
dengan adanya hambatan nervus vagus yang menghubungan hati dengan
otak ternyata menyebabkan turunnya perilaku makan (pada binantang yang
lapar).
Russek membuktikan dengan penelitian : binatang lapar yang disuntik
glukosa di rongga abdomen segera menghentikan makan sedangkan yang
disuntik di nadi leher tidak berhenti makan. Glukosa yang disuntik ke
abdomnen segera menyebar keseluruh rongga dan diserap oleh hati.
Sedangkan glukosa di nadi leher beredar ke seluruh tubuh meberikan
glukosa sedikit di hati, sehingga disimpulkan bahwa glukosa yang tinggi di
hati menyebabkan berhentinya perilaku makan.
Hati juga peka terhadap kadar asam pyruvic. Glukosa sebelum digunakan
sebagai energi akan diubah menjadi asam pyruvic dahulu.
Asam laktat sebagai hasil samping dari penguraian glycogen otot. Otot
mengubah glycogen menjadi gkukosa untuk energi, dan asam laktat
merupakan hasil samping. Olah raga dapat menekan nafsu makan karena
banyak dihasilkan asam laktat.
31. 3. Faktor Kepala
Umpan balik dari panca indera (penglihatan, penghidu, perasa, pencecap)
mempengaruhi respon terhadap makanan.
Booth menekankan bahwa faktor belajar merupakan komponen penting
satiasi : seberapa kita makan sangat dipengaruhi oleh faktor pengalaman
(belajar).
Booth, satiasi ditentukan oleh menu yang dimakan, waktu, status system
pencernaan, dan kejemuan terhadap makanan yang baru saja dimakan.
Satiasi ditunjukkan oleh penurunan kecepatan makan dan penurunan nilai
pengukuh dari makanan. Saat permulaan terasa enak selanjutnya kurang
enak.
Faktor kognitif juga menyebabkan kita tidak langsung merespon sinyal
fisiologik tapi akan menghitung jumlah kalori makanan yang telah dikenal,
dan konsekuensi jika tetap memakan makanan yang tidak disukai atau
makanan yang menyebabkan cepat kenyang.
32. 4. Faktor gastric
• adanya reseptor peregangan diusus dua belas
jari yang berfungsi bila perut penuh. Dan
reseptor nutrisi yang menjadi perantara satiasi.
33. 5. Otak
– Otak dipandang sebagai pusat kenyang dan lapar, terutama
adalah hypothalamus.
– Nucleus ventromedial hypothalamus (VMH) terdapat pusat
satiasi(kenyang) dan hypothalamus lateral terdapat pusat
lapar.
– Ternyata lesi VMH tidak menghilangkan kenyang tetapi
meningkatkan metabolisme.
– Obesitas atau hyperphagia bukan disebabkan oleh kerusakan
VMH melainkan oleh terputusnya axon yang menghubungkan
nuclei paraventricularis (NPV) dari hypothalamus dengan
daerah batang otak.
– Kerusakan hypothalamus lateral menyebabkan adipsia
(hilangnya perilaku minum) dan aphagia (hilangnya perilaku
makan), dan turunnya berat badan. Jika daerah ini distimulasi
maka akan muncul lagi perilaku makan, dan minum, sehingga
tempat ini dianggap sebagai pusat lapar.
35. 1. Anoreksia Nervosa
Yaitu suatu kelainan perilaku makan yang disebabkan oleh
terganggunya pusat nafsu makan dalam hipotalamus
menyebabkan penderita menjadi kurus kering.
Gejala utama kelainan ini adalah usaha yang terlalu keras
menurunkan berat badan. Mereka sengaja membiarkan diri
mereka kelaparan.
Kelainan ini sering dialami oleh wanita terutama para remaja.
36.
37. Gejala anoreksia nervosa menurut Irianto (2007):
1.Menggolong-golongkan makanan yang baik dan jelek bagi tubuhnya.
2.Menghindari pertemuuan yang menyediakan makanan.
3.Pikiran selalu menuju makanan, kalori, dan berat badan.
4.Berat badan menurun drastis.
5.Berlatih keras tak megenal lelah.
6.Takut gemuk, denyut nadi lambat dan lemah, sensitif terhadap suhu dingin.
7.Gugup saat makan, mudah menangis.
38. 2. Bulimia Nervosa
Yaitu suatu kelainan pada pola makan dimana seseorang
melahap makanan dalam jumlah berlebihan, lalu
mengeluarkannya dari tubuh secara paksa dengan muntah atau
menggunakan obat pencahar.
Akibat dari bulimia ini bisa merusak sistem pencernaan, dehidrasi,
kerusakan hati, dan ketidak seimbangan elektrolit.
Kelainan ini sering dialami oleh wanita terutama remaja hingga
dewasa.
39.
40. Ciri ciri bulimia nervosa :
Munculnya perasaan tidak mampu mengontrol perilaku makan selama makan dengan lahap
dan banyak.
Memuntahkan kembali makanannya menggunakan obat obatan, dilakukan secara sembunyi
sembunyi dan dilakukan 20 kali/hari atau bahkan lebih.
41. 3. Obesitas
Yaitu suatu kelainan perilaku makan berupa kelebihan lemak tubuh yang
terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan
bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup atau
meningkatkan masalah kesehatan.
Kegemukan meningkatkan peluang terjadinya berbagai macam penyakit,
khususnya penyakit jantung, diabetes, apnea tidur obstruktif, kanker
tertentu, osteoartritis dan asma.
Proses diet yang gagal juga cenderung akan meningkatkan efisiensi
metabolisme. Karena proses kelaparan akan membuat metabolisme lebih
efisien, sehingga program diet selanjutnya menjadi lebih sulit.
42. 4. Binge Eating Disorder (BED)
yaitu gangguan yang penderitanya kehilangan kontrol membatasi
makanan mereka, sehingga mereka akan mengonsumsi makanan dalam
porsi besar hingga kenyang berlebihan, tidak mudah merasa kenyang
atau mudah merasa lapar.
Masalah kesehatan contohnya gangguan kardiovaskular, diabetes,
mendengkur, kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi.
Penderita juga bisa mengalami malu, kepercayaan diri yang semakin
turun, dan stress karena terlalu banyak makan. Tapi mereka akan tetap
melakukannya – makan dalam jumlah besar, dan itu akan terus berulang:
makan – menyesal/stress – makan – menyesal/stress.
43. Drunkorexia5. Drunkorexia
Drunkorexia adalah istilah yang relatif baru.
Dimana menggambarkan gabungan antara
pesta minuman keras dan makan. Metode ini
berupa minum alkohol berlebihan sampai
muntah sebagai cara untuk mengosongkan
perut, bisa juga olahraga sekeras mungkin
sebelum minum minuman keras, atau tidak
makan hingga kelaparan setelah pesta
minuman keras .
45. Disebabkan oleh refleks defekasi
Serabut saraf sensoris dalam rektum dirangsang oleh regangan
Isyarat dihantarkan ke bagian sakral medula spinalis dan kemudian
secara refleks kembali ke kolon desenden, sigmoid, rektum dan anus
melalui saraf parasimpatis
Isarat parasimpatis memicu gelombang peristaltik yang kuat yang
bermanfaat untuk pengosongan usus besar ke anus
Isarat aferen yang masuk medula spinalis juga memicu refleks lain, spt
bernafas dalam, penutupan glotis, dan kontraksi otot-otot abdomen
untuk mendorong massa feses dalam kolon ke bawah sementara
feses terdorong ke bawah.
Jenis pergerakan saluran pencernaan :
– Gerak mencampur
– Gerakan mendorong atau peristaltik dengan kecepatan sesuai
untuk absorpsi dan pencernaan
46. Adanya mass movement yang mendorong
feses dalam kolon ke arah anus
Pergerakan ini terjadi beberapa kali sehari
Paling banyak selama 15 menit selama jam
pertama/lebih setelah makan pagi
Iritasi pada penderita tukak kolon
menyebabkan mass movement yang
menetap setiap saat