SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Klasifikasi &
Unit-Unit Klasifikasi
TAKSONOMI TUMBUHAN (Sistematika Tumbuhan)
Ilmu tentang klasifikasi, tatanama, dan
identifikasi tumbuhan
Klasifikasi Tumbuhan
Mengelompokan berbagai jenis tumbuhan ke dalam
Golongan-golongan dr bermacam kategori
(Kategori : tk. dimana suatu takson diletakkan)
- Dimulai dari jenis/spesies sbg satuan dasarnya
- Jenis yg serupa digolongkan ke dlm satu marga
(genus), dan beberapa marga yang bermiripan
membentuk suku (familia), dst.
 Klasifikasi makhluk hidup:suatu cara memilah dan
mengelompokkan mahkluk hidup menjadi golongan atau
unit tertentu yang disebut takson
 Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup
disebut taksonomi
 Cara pembentukan atau penyusunan takson – takson
disebut klasifikasi
Dasar dari klasifikasi makhluk hidup adalah persamaan dan
perbedaan ciri-ciri pada berbagai jenis makhluk hidup
Tujuan klasifikasi :
1. Menyediakan cara pengenalan dan komunikasi yg mudah
2. Menyederhanakan obyek studi (menemukan keseragaman
dlm keaneka ragaman)
3. Mempelajari proses dan hasil evolusi
Manfaat Klasifikasi adalah sebagai berikut :
 Menyederhanakan objek studi dari makhluk hidup yang
beraneka ragam.
 Mengetahui hubungan kekerabatan antar anggota
kelompok makhluk hidup dalam klasifikasi tersebut.
Makin banyak persamaan satu golongan dengan
golongan lain artinya kedua golongan tersebut memiliki
hubungan kekerabatan makin dekat.
Macam-Macam Sistem Klasifikasi
1. Sistem Klasifikasi Alami
 Sistem klasifikasi ini diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM)
 Didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi)
 Tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba
 Merupakan suatu cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan
banyaknya persamaaan ciri morfologi yang dimiliki.
 Pengamatan dilakukan menggunakan mata telanjang dengan mengamati
bentuk luar tubuh suatu makhluk hidup, antara lain warna,ukuran tubuh,
tinggi/pendek, bentuk daun dan bentuk batang.
 Kelebihan sistem ini ialah identifikasi yang mudah. dan sistem ini juga relatif
lebih stabil karena tidak akan berubah oleh perubahan perkembangan
pengetahuan.
Macam-Macam Sistem Klasifikasi
2. Sistem Klasifikasi Buatan
 Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia dikenal sebagai
Bapak Klasifikasi
 Merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap
manusia. Misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
 Didasarkan atas adanya beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi
seksual, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa
memperhatikan kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan hubungan
kekerabatan.
 Misalnya kupu-kupu dan kelelawar merupakan satu kelompok karena keduanya
dapat terbang.
 Kelebihan sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokan
makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
Macam-Macam Sistem Klasifikasi
3. Sistem Klasifikasi Filogenik
 Pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar takson
(kelompok). Diciptakan oleh Charles Darwin 1859
 Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan
kekerabatan yang lebih dekat.
 Didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui
hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.
Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:
a. Hewan (animalia)
makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri, memerlukan
makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya, dan dapat melakukan gerak
berpindah tempat.
b. Tumbuhan (plantae)
makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar
matahari, melalui proses fotosintesis, kelompok ini tidak dapat berpindah tempat
meskipun dapat melakukan gerak yang terbatas.
1. Sistem 2 kingdom
Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Didasarkan pada cara mendapatkan makanan, makhluk hidup dibedakan
menjadi tiga kelompok besar meliputi:
a. Jamur (fungi) memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan media
tempat hidupnya dan menyerapnya.
b. Tumbuhan (plantae) dengan cara fotosintesis (memproduksi makanan
sendiri)
c. Hewan (animalia) dengan cara memakan makhluk hidup lain
2. Sistem 3 kingdom
Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
 Dasar yang digunakan untuk melakukan klasifikasi ini adalah ada tidaknya
membran inti sel.
 Organisme yang tidak memiliki membran inti disebut sebagai prokariota
sedang organisme yang memiliki membran inti sel di sebut sebagai
eukariota.
 Adapun pengelompokkannya adalah sebagai berikut:
a. Monera (prokariota)
b. Fungi (eukariota)
c. Plantae (eukariota)
d. Animalia (eukariota)
3. Sistem 4 kingdom
Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
 Sistem ini dikemukakan oleh Robert H. Whittaker (1969)
 Klasifikasi disusun berdasarkan struktur organisasi internal sel, struktur
organisasi sel, dan tipe nutrisi sel.meliputi
a. kingdom monera meliputi bakteri dan ganggang hijau biru
b. kingdom protista meliputi protozoa dan ganggang
c. kingdom fungi (cendawan)
d. kingdom plantae meliputi bryophyta, pteridophyta dan spermatophyte
e. kingdom animalia meliputi vertebrata dan avertebrata
4. Sistem 5 kingdom
Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
 Sistem ini di kemukakan oleh Robert H. Whittaker setelah diketahui bahwa
virus mampu melakukan reproduksi sebagai ciri dari makhluk hidup.
 Sistem ini meliputi:
a. Virus
b. Monera
c. Protista
d. Fungi
e. Plantae
f. Animalia
5. Sistem 6 kingdom
 Selain mekalukan penggolongan (klasifikasi),dalam taksonomi
juga dilakukan identifikasi atau determinasi (pengenalan)
 Melakukan identifikasi makhluk hidup berarti mengungkapkan
identitas suatu makhluk hidup, yaitu menentukan nama yang
benar dan tempat yang tepat dalam klasifikasi
 Untuk melakukan identifikasi atau determinasi dapat digunakan
kunci identifikasi atau kunci determinasi
 Ilmu yang mengkaji jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup
disebut sistematika
 Dalam sistem klasifikasi, istilah tingkat takson disebut kategori
 Spesies merupakan kategori dasar dari hierarki taksonomik,
karena spesies merupakan batu dasar dalam klasifikasi
biologik, dan dari spesies itu konsep-konsep golongan-
golongan yang lebih tinggi maupun lebih rendah
dikembangkan
 Istilah kategori lazim digunakan dalam taksonomi hewan,
namun jarang digunakan secara eksplisit dalam taksonomi
tumbuhan
 Kategori adalah tingkat-tingkat atau struktur-struktur atau hirarki taksonomi
dari yang tertinggi sampai yang terendah.
 Dalam menuliskan klasifikasi tumbuhan, kategori merupakan kerangkanya
dan kemudian nama-nama kelompok tumbuhan dituliskan.
 Kategori sesungguhnya adalah pengaturan yang dilakukan oleh para ahli
botani untuk memudahkan mempelajari klasifikasi tumbuhan.
 Oleh karena itu, seluruh kategori itu artifisial dan tidak dapat secara riil
dilapangan.
 Sedangkan takson adalah kesatuan atau kelompok tumbuhan pada tingkat
manapun.
 Dalam Kode Internasional Tanaman Tumbuhan (KITT), telah diatur
penulisan nama setiap takson pada kategori tertentu.
 Aturan penulisan nama takson pada setiap kategori ditetapkan pada
pemberian akhirnya untuk masing-masing kategori dengan ketentuan
sebagai berikut :
Kategori Takson
Devisi -phyta
Anak Devisi -phytina
Kelas -opsida
Anak Kelas -idea
Bangsa -ales
Anak Bangsa -ineae
Suku -aceae
Anak Suku -oideae
Kategori bila dituliskan secara lengkap terdiri atas 24 kategori.
Dari 24 kategori tersebut dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Kategori mayor (kategori besar) yaitu kategori yang dimulai dari
dunia/kingdom/kerajaan sampai pada kategori diatas marga/genus.
Secara lengkap dituliskan berikut :
Dunia (regnum) Anak dunia (sub regnum)
Devisi (divisio) Anak devisi (sub divisio)
Kelas (classis) Anak kelas (sub classis)
Bangsa (ordo) Anak bangsa (sub ordo)
Suku (familia) Anak suku (sub familia)
Rumpun (tribus) Anak rumpun (sub tribus)
2. Kategori minor (kategori kecil) yang dimulai dari marga sampai kategori
jenis. Secara lengkap dituliskan sebagai berikut :
Marga (genus) Anak marga (sub genus)
Seksi (sectio) Anak seksi (sub sectio)
Seri (series) Anak seri (sub series)
Jenis (spesies)
3. Kategori infraspesifik (kategori dibawah jenis) yang dimulai dari anak
jenis sampai anak forma dan terdiri dari :
Anak Jenis (sub spesies)
Varietas (varietas) Anak varietas (sub varietas)
Forma (forma) Anak forma (sub forma)
Anak jenis dianggap sebagai:
variasi morfologi suatu jenis yang mempunyai daerah
distribusi geografi tersendiri, tidak ditemukan bersama-sama dengan
anggota populasi lain yang sejenis
Anak jenis adalah suatu kategori yang didalamnya termasuk unsur-unsur yang
memiliki ciri-ciri morfologi, geografi, dan ekologi tertentu, yang memberikan
pembenaran untuk dipisahkan dari sisa populasi dalam suatu jenis.
Varietas merupakan suatu kategori di bawah tingkat jenis yang banyak
digunakan dalam dunia pertanian.
Oleh para ahli taksonomi, varietas dikonotasikan sebagai setiap varian
morfologi suatu jenis tanpa mengaitkan dengan masalah distribusinya; punya
daerah distribusi sendiri; bersama-sama dengan varietas lain dalam jenis yang
sama menempati daerah distribusi yang sama; menunjukkan beda warna atau
habitus.
Forma lazimnya dianggap sebagai takson terendah atau kategori paling kecil.
Biasanya forma digunakan untuk menempatkan variasi dalam jenis yang tak
begitu penting.
Variasi tersebut menyangkut: warna mahkota, warna buah, tanggapan
terhadap habitat tertentu, dan sebagainya.
Ke dalam forma dapat dimasukkan setiap varian yang kadangkala terjadi
dalam populasi suatu jenis tanpa memperhatikan besarnya derajat
penyimpangan dan konsistensinya.
UNIT-UNIT KLASIFIKASI
Didalam Klasifikasi, makhluk hidup dipilah-pilah dan dikelompokkan menjadi
golongan atau unit-unit tertentu yang disebut takson.
Jadi takson merupakan tingkatan klasifikasi.
Anggota takson yang lebih rendah memiliki persamaan sifat lebih banyak
dibandingkan anggota takson yang lebih tinggi.
1. Species
Beberapa pengertian spesies menurut pandangan para ahli biologi antara lain:
a. Species Taksonomi
 Menurut konsep ini populasi-populasi yang terdiri atas individu-individu dengan
ciri-ciri morfologi yang sama, dan dapat dipisahkan dari spesies lainnya oleh
adanya ketidaksinambungan ciri-ciri morfologi yang berkolerasi.
 Batasan ini didasarkan pada kriteria morfologi geografi.
 Konsep ini sudah dipakai sejak sebelum Linnaeus dan merupakan konsep yang
paling umum dipakai orang hingga sekarang.
b. Species Biologi
Menurut konsep ini populasi-populasi yang disatukan satu sama lain oleh
kemungkinan untuk saling kawin mengawini secara bebas, dan terpisah atau
terisolasi dari species-species lainnya oleh penghalang reproduksi.
c. Species Genetik
Menurut konsep ini membatasi spesies dengan suatu ukuran dari perbedaan
genetik atau jarak di antara populasi atau kelompok dari populasi.
d. Species Paleontologik
Menurut konsep ini ahli paleontologik bekerja dengan bahan-bahan fosil,
sehingga tidak dapat secara langsung menggunakan konsep spesies yang
didasarkan pada aliran gen dan isolasi reproduksi.
e. Species Kladistik
Menurut konsep ini, sesuatu keturunan dari populasi organisme yang
dianggap sebagai nenek moyang yang tetap mempertahankan identitasnya
dari keturunan tadi, dan mereka mempunyai kecenderungan secara evolusi
dan kenyataan historik.
f. Species Biosistematik
 mencerminkan suatu unit-unit yang mencerminkan keanekaragaman
hubungan kekerabatan
 Spesies homogen adalah suatu spesies yang secara genetik dan morfologik
homogen, semua anggota-anggotannya interfertil,
 Spesies heterogen adalah suatu spesies yang tersusun dari kumpulan
tumbuhan yang mempunyai keturunan yang sama, bila sendiri menghasilkan
populasi yang secara morfologi tetap, tetapi bila disilangkan dapat
menghasilkan tipe keturunan yang fertil dan viable.
2. Marga (genus)
Marga adalah suatu kelompok spesies yang dari kesamaannya menunjukkan
hubungan yang lebih dekat dibanding dengan kelompok spesies yang lain.
3. Suku (famili)
 Kategori yang tingkatnya lebih tinggi daripada marga adalah suku.
 Tiap suku dapat mencakup satu marga atau lebih, dan biasanya didalam
alam merupakan unit yang bersifat natural, dan mudah dikenal karena
warganya menunjukkan ciri-ciri yang memberikan indikasi adanya
pertalian yang erat, yang bagi orang awam pun mudah difahami mengapa
tumbuhan-tumbuhan itu ditempatkan dalam satu unit.
 Pada umumnya suku yang bersifat natural itu dianggap terdiri atas
anggota-anggota yang berasal dari nenek moyang yang sama.
 Suku-suku tumbuhan tingkat tinggi dipisahkan satu sama lain karena
adanya perbedaan yang melekat pada susunan alat reproduksinya. Seperti
misalnya tipe perbungaan, duduknya bakal buah, letak tembuni, bakal biji,
dll.
4. Bangsa ( Ordo)
 Suatu suku atau lebih dapat membentuk suatu kategori yang lebih tinggi yaitu
bangsa (ordo).
 Sebagai unit yang lebih besar daripada suku, suatu bangsa merupakan kategori
yang semakin sukar untuk dikenali sebagai unit yang bersifat natural, namun
sebagai unti klasifikasi tetap memperlihatkan keseragaman dalam sifat-sifat
tertentu.
5. Kelas (Classis)
Kategori yang lebih tinggi dari bangsa adalah kelas (classis).
Sekalipun pada dasarnya diantara warganya juga ditemukan kesamaan ciri-ciri
tertentu.
6. Divisi (Divisio)
Divisi terdiri atas sejumlah kelas dan seluruh warganya menunjukkan ciri morfologi
atau organ yang sama atau mempunyai cara reproduksi yang sama, seperti
tercermin dari nama-nama divisi Spermatophyta (tumbuhan biji), Thallophyta
(tumbuhan talus), Schizophyta (tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah
diri).
Divisi :Chlorophyta
Kelas :Chlorophyceae
Bangsa :Ulvales
Suku :Ulvaceae
Marga :Ulva
Jenis :Ulva lactuca
Divisi :Phaeophyta
Kelas :Phaeophyceae
Bangsa :Fucales
Suku :Sargassaceae
Marga :Sargassum
Jenis :Sargassum echinocarpum J.G. Agardh

More Related Content

What's hot

PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHidayatul Annisa
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaMaedy Ripani
 

What's hot (20)

Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan air
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Mamals
MamalsMamals
Mamals
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Arishanti 1903010142-artikel porifera
Arishanti 1903010142-artikel poriferaArishanti 1903010142-artikel porifera
Arishanti 1903010142-artikel porifera
 

Similar to 2. unit unit klasifikasi

Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversiPengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversilanilinggar
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPFatharaniPutriAdrian
 
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajarKlasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajarRezha Fahlevi
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupAde Suhaya
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPFirdika Arini
 
mata kuliah Biologi Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan
mata kuliah Biologi  Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan mata kuliah Biologi  Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan
mata kuliah Biologi Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan materikuliahpeternakan
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptxKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptxHanifahHanifah23
 
2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidup2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidupBayu Aji D
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptyoin3
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiLutfiaAyu
 
Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi denotsudiana
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupRijalul Fikri
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xSanto Widodo
 

Similar to 2. unit unit klasifikasi (20)

Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversiPengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
Pengertian klasifikasi mahluk hidup dikonversi
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
 
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajarKlasifikasi makhluk hidup bahan ajar
Klasifikasi makhluk hidup bahan ajar
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUPKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
 
mata kuliah Biologi Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan
mata kuliah Biologi  Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan mata kuliah Biologi  Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan
mata kuliah Biologi Dasar dasar klasifikasi semester 1 prodi peternakan
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptxKLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (CIRI-CIRI MH).pptx
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
 
2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidup2. klasifikasi mahluk hidup
2. klasifikasi mahluk hidup
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
 
Botani farmasi 2
Botani farmasi 2Botani farmasi 2
Botani farmasi 2
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Dwi Lestiana
Dwi LestianaDwi Lestiana
Dwi Lestiana
 
Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi Dasar-Dasar Klasifikasi
Dasar-Dasar Klasifikasi
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_xModul bahan ajar_biologi_kelas_x
Modul bahan ajar_biologi_kelas_x
 

2. unit unit klasifikasi

  • 2. TAKSONOMI TUMBUHAN (Sistematika Tumbuhan) Ilmu tentang klasifikasi, tatanama, dan identifikasi tumbuhan Klasifikasi Tumbuhan Mengelompokan berbagai jenis tumbuhan ke dalam Golongan-golongan dr bermacam kategori (Kategori : tk. dimana suatu takson diletakkan) - Dimulai dari jenis/spesies sbg satuan dasarnya - Jenis yg serupa digolongkan ke dlm satu marga (genus), dan beberapa marga yang bermiripan membentuk suku (familia), dst.
  • 3.  Klasifikasi makhluk hidup:suatu cara memilah dan mengelompokkan mahkluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu yang disebut takson  Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi  Cara pembentukan atau penyusunan takson – takson disebut klasifikasi
  • 4. Dasar dari klasifikasi makhluk hidup adalah persamaan dan perbedaan ciri-ciri pada berbagai jenis makhluk hidup Tujuan klasifikasi : 1. Menyediakan cara pengenalan dan komunikasi yg mudah 2. Menyederhanakan obyek studi (menemukan keseragaman dlm keaneka ragaman) 3. Mempelajari proses dan hasil evolusi
  • 5. Manfaat Klasifikasi adalah sebagai berikut :  Menyederhanakan objek studi dari makhluk hidup yang beraneka ragam.  Mengetahui hubungan kekerabatan antar anggota kelompok makhluk hidup dalam klasifikasi tersebut. Makin banyak persamaan satu golongan dengan golongan lain artinya kedua golongan tersebut memiliki hubungan kekerabatan makin dekat.
  • 6. Macam-Macam Sistem Klasifikasi 1. Sistem Klasifikasi Alami  Sistem klasifikasi ini diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM)  Didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi)  Tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba  Merupakan suatu cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaaan ciri morfologi yang dimiliki.  Pengamatan dilakukan menggunakan mata telanjang dengan mengamati bentuk luar tubuh suatu makhluk hidup, antara lain warna,ukuran tubuh, tinggi/pendek, bentuk daun dan bentuk batang.  Kelebihan sistem ini ialah identifikasi yang mudah. dan sistem ini juga relatif lebih stabil karena tidak akan berubah oleh perubahan perkembangan pengetahuan.
  • 7. Macam-Macam Sistem Klasifikasi 2. Sistem Klasifikasi Buatan  Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia dikenal sebagai Bapak Klasifikasi  Merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia. Misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.  Didasarkan atas adanya beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi seksual, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah penyebarannya tanpa memperhatikan kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan hubungan kekerabatan.  Misalnya kupu-kupu dan kelelawar merupakan satu kelompok karena keduanya dapat terbang.  Kelebihan sistem ini adalah semua orang dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup dengan menentukan sendiri aturan yang digunakan.
  • 8. Macam-Macam Sistem Klasifikasi 3. Sistem Klasifikasi Filogenik  Pengelompokan berdasarkan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar takson (kelompok). Diciptakan oleh Charles Darwin 1859  Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat.  Didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.
  • 9. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Makhluk hidup pada masa ini dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: a. Hewan (animalia) makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri, memerlukan makhluk hidup lain sebagai sumber makanannya, dan dapat melakukan gerak berpindah tempat. b. Tumbuhan (plantae) makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari, melalui proses fotosintesis, kelompok ini tidak dapat berpindah tempat meskipun dapat melakukan gerak yang terbatas. 1. Sistem 2 kingdom
  • 10. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Didasarkan pada cara mendapatkan makanan, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga kelompok besar meliputi: a. Jamur (fungi) memperoleh nutrisi dengan cara menguraikan media tempat hidupnya dan menyerapnya. b. Tumbuhan (plantae) dengan cara fotosintesis (memproduksi makanan sendiri) c. Hewan (animalia) dengan cara memakan makhluk hidup lain 2. Sistem 3 kingdom
  • 11. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup  Dasar yang digunakan untuk melakukan klasifikasi ini adalah ada tidaknya membran inti sel.  Organisme yang tidak memiliki membran inti disebut sebagai prokariota sedang organisme yang memiliki membran inti sel di sebut sebagai eukariota.  Adapun pengelompokkannya adalah sebagai berikut: a. Monera (prokariota) b. Fungi (eukariota) c. Plantae (eukariota) d. Animalia (eukariota) 3. Sistem 4 kingdom
  • 12. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup  Sistem ini dikemukakan oleh Robert H. Whittaker (1969)  Klasifikasi disusun berdasarkan struktur organisasi internal sel, struktur organisasi sel, dan tipe nutrisi sel.meliputi a. kingdom monera meliputi bakteri dan ganggang hijau biru b. kingdom protista meliputi protozoa dan ganggang c. kingdom fungi (cendawan) d. kingdom plantae meliputi bryophyta, pteridophyta dan spermatophyte e. kingdom animalia meliputi vertebrata dan avertebrata 4. Sistem 5 kingdom
  • 13. Perkembangan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup  Sistem ini di kemukakan oleh Robert H. Whittaker setelah diketahui bahwa virus mampu melakukan reproduksi sebagai ciri dari makhluk hidup.  Sistem ini meliputi: a. Virus b. Monera c. Protista d. Fungi e. Plantae f. Animalia 5. Sistem 6 kingdom
  • 14.  Selain mekalukan penggolongan (klasifikasi),dalam taksonomi juga dilakukan identifikasi atau determinasi (pengenalan)  Melakukan identifikasi makhluk hidup berarti mengungkapkan identitas suatu makhluk hidup, yaitu menentukan nama yang benar dan tempat yang tepat dalam klasifikasi  Untuk melakukan identifikasi atau determinasi dapat digunakan kunci identifikasi atau kunci determinasi  Ilmu yang mengkaji jenis-jenis keanekaragaman makhluk hidup disebut sistematika
  • 15.  Dalam sistem klasifikasi, istilah tingkat takson disebut kategori  Spesies merupakan kategori dasar dari hierarki taksonomik, karena spesies merupakan batu dasar dalam klasifikasi biologik, dan dari spesies itu konsep-konsep golongan- golongan yang lebih tinggi maupun lebih rendah dikembangkan  Istilah kategori lazim digunakan dalam taksonomi hewan, namun jarang digunakan secara eksplisit dalam taksonomi tumbuhan
  • 16.  Kategori adalah tingkat-tingkat atau struktur-struktur atau hirarki taksonomi dari yang tertinggi sampai yang terendah.  Dalam menuliskan klasifikasi tumbuhan, kategori merupakan kerangkanya dan kemudian nama-nama kelompok tumbuhan dituliskan.  Kategori sesungguhnya adalah pengaturan yang dilakukan oleh para ahli botani untuk memudahkan mempelajari klasifikasi tumbuhan.  Oleh karena itu, seluruh kategori itu artifisial dan tidak dapat secara riil dilapangan.  Sedangkan takson adalah kesatuan atau kelompok tumbuhan pada tingkat manapun.
  • 17.  Dalam Kode Internasional Tanaman Tumbuhan (KITT), telah diatur penulisan nama setiap takson pada kategori tertentu.  Aturan penulisan nama takson pada setiap kategori ditetapkan pada pemberian akhirnya untuk masing-masing kategori dengan ketentuan sebagai berikut : Kategori Takson Devisi -phyta Anak Devisi -phytina Kelas -opsida Anak Kelas -idea Bangsa -ales Anak Bangsa -ineae Suku -aceae Anak Suku -oideae
  • 18. Kategori bila dituliskan secara lengkap terdiri atas 24 kategori. Dari 24 kategori tersebut dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Kategori mayor (kategori besar) yaitu kategori yang dimulai dari dunia/kingdom/kerajaan sampai pada kategori diatas marga/genus. Secara lengkap dituliskan berikut : Dunia (regnum) Anak dunia (sub regnum) Devisi (divisio) Anak devisi (sub divisio) Kelas (classis) Anak kelas (sub classis) Bangsa (ordo) Anak bangsa (sub ordo) Suku (familia) Anak suku (sub familia) Rumpun (tribus) Anak rumpun (sub tribus)
  • 19. 2. Kategori minor (kategori kecil) yang dimulai dari marga sampai kategori jenis. Secara lengkap dituliskan sebagai berikut : Marga (genus) Anak marga (sub genus) Seksi (sectio) Anak seksi (sub sectio) Seri (series) Anak seri (sub series) Jenis (spesies)
  • 20. 3. Kategori infraspesifik (kategori dibawah jenis) yang dimulai dari anak jenis sampai anak forma dan terdiri dari : Anak Jenis (sub spesies) Varietas (varietas) Anak varietas (sub varietas) Forma (forma) Anak forma (sub forma) Anak jenis dianggap sebagai: variasi morfologi suatu jenis yang mempunyai daerah distribusi geografi tersendiri, tidak ditemukan bersama-sama dengan anggota populasi lain yang sejenis
  • 21. Anak jenis adalah suatu kategori yang didalamnya termasuk unsur-unsur yang memiliki ciri-ciri morfologi, geografi, dan ekologi tertentu, yang memberikan pembenaran untuk dipisahkan dari sisa populasi dalam suatu jenis. Varietas merupakan suatu kategori di bawah tingkat jenis yang banyak digunakan dalam dunia pertanian. Oleh para ahli taksonomi, varietas dikonotasikan sebagai setiap varian morfologi suatu jenis tanpa mengaitkan dengan masalah distribusinya; punya daerah distribusi sendiri; bersama-sama dengan varietas lain dalam jenis yang sama menempati daerah distribusi yang sama; menunjukkan beda warna atau habitus.
  • 22. Forma lazimnya dianggap sebagai takson terendah atau kategori paling kecil. Biasanya forma digunakan untuk menempatkan variasi dalam jenis yang tak begitu penting. Variasi tersebut menyangkut: warna mahkota, warna buah, tanggapan terhadap habitat tertentu, dan sebagainya. Ke dalam forma dapat dimasukkan setiap varian yang kadangkala terjadi dalam populasi suatu jenis tanpa memperhatikan besarnya derajat penyimpangan dan konsistensinya.
  • 23. UNIT-UNIT KLASIFIKASI Didalam Klasifikasi, makhluk hidup dipilah-pilah dan dikelompokkan menjadi golongan atau unit-unit tertentu yang disebut takson. Jadi takson merupakan tingkatan klasifikasi. Anggota takson yang lebih rendah memiliki persamaan sifat lebih banyak dibandingkan anggota takson yang lebih tinggi.
  • 24. 1. Species Beberapa pengertian spesies menurut pandangan para ahli biologi antara lain: a. Species Taksonomi  Menurut konsep ini populasi-populasi yang terdiri atas individu-individu dengan ciri-ciri morfologi yang sama, dan dapat dipisahkan dari spesies lainnya oleh adanya ketidaksinambungan ciri-ciri morfologi yang berkolerasi.  Batasan ini didasarkan pada kriteria morfologi geografi.  Konsep ini sudah dipakai sejak sebelum Linnaeus dan merupakan konsep yang paling umum dipakai orang hingga sekarang.
  • 25. b. Species Biologi Menurut konsep ini populasi-populasi yang disatukan satu sama lain oleh kemungkinan untuk saling kawin mengawini secara bebas, dan terpisah atau terisolasi dari species-species lainnya oleh penghalang reproduksi. c. Species Genetik Menurut konsep ini membatasi spesies dengan suatu ukuran dari perbedaan genetik atau jarak di antara populasi atau kelompok dari populasi.
  • 26. d. Species Paleontologik Menurut konsep ini ahli paleontologik bekerja dengan bahan-bahan fosil, sehingga tidak dapat secara langsung menggunakan konsep spesies yang didasarkan pada aliran gen dan isolasi reproduksi. e. Species Kladistik Menurut konsep ini, sesuatu keturunan dari populasi organisme yang dianggap sebagai nenek moyang yang tetap mempertahankan identitasnya dari keturunan tadi, dan mereka mempunyai kecenderungan secara evolusi dan kenyataan historik.
  • 27. f. Species Biosistematik  mencerminkan suatu unit-unit yang mencerminkan keanekaragaman hubungan kekerabatan  Spesies homogen adalah suatu spesies yang secara genetik dan morfologik homogen, semua anggota-anggotannya interfertil,  Spesies heterogen adalah suatu spesies yang tersusun dari kumpulan tumbuhan yang mempunyai keturunan yang sama, bila sendiri menghasilkan populasi yang secara morfologi tetap, tetapi bila disilangkan dapat menghasilkan tipe keturunan yang fertil dan viable.
  • 28. 2. Marga (genus) Marga adalah suatu kelompok spesies yang dari kesamaannya menunjukkan hubungan yang lebih dekat dibanding dengan kelompok spesies yang lain. 3. Suku (famili)  Kategori yang tingkatnya lebih tinggi daripada marga adalah suku.  Tiap suku dapat mencakup satu marga atau lebih, dan biasanya didalam alam merupakan unit yang bersifat natural, dan mudah dikenal karena warganya menunjukkan ciri-ciri yang memberikan indikasi adanya pertalian yang erat, yang bagi orang awam pun mudah difahami mengapa tumbuhan-tumbuhan itu ditempatkan dalam satu unit.  Pada umumnya suku yang bersifat natural itu dianggap terdiri atas anggota-anggota yang berasal dari nenek moyang yang sama.  Suku-suku tumbuhan tingkat tinggi dipisahkan satu sama lain karena adanya perbedaan yang melekat pada susunan alat reproduksinya. Seperti misalnya tipe perbungaan, duduknya bakal buah, letak tembuni, bakal biji, dll.
  • 29. 4. Bangsa ( Ordo)  Suatu suku atau lebih dapat membentuk suatu kategori yang lebih tinggi yaitu bangsa (ordo).  Sebagai unit yang lebih besar daripada suku, suatu bangsa merupakan kategori yang semakin sukar untuk dikenali sebagai unit yang bersifat natural, namun sebagai unti klasifikasi tetap memperlihatkan keseragaman dalam sifat-sifat tertentu. 5. Kelas (Classis) Kategori yang lebih tinggi dari bangsa adalah kelas (classis). Sekalipun pada dasarnya diantara warganya juga ditemukan kesamaan ciri-ciri tertentu. 6. Divisi (Divisio) Divisi terdiri atas sejumlah kelas dan seluruh warganya menunjukkan ciri morfologi atau organ yang sama atau mempunyai cara reproduksi yang sama, seperti tercermin dari nama-nama divisi Spermatophyta (tumbuhan biji), Thallophyta (tumbuhan talus), Schizophyta (tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah diri).
  • 30. Divisi :Chlorophyta Kelas :Chlorophyceae Bangsa :Ulvales Suku :Ulvaceae Marga :Ulva Jenis :Ulva lactuca Divisi :Phaeophyta Kelas :Phaeophyceae Bangsa :Fucales Suku :Sargassaceae Marga :Sargassum Jenis :Sargassum echinocarpum J.G. Agardh