1. PROPOSAL PENELITIAN
Pengantar
Sebelum memulai penulisan karya ilmiah, hal-hal yang perlu
disiapkan adalah topik tulisan yang sudah jelas, perumusan masalah
(research question / thesis statement) yang pasti, dan sumber-sumber
informasi yang menunjang. Dengan berbekal 3 hal tersebut, proposal
disusun untuk memberikan gambaran awal dari tulisan karya ilmiah atau
penelitian yang akan dibuat/disusun.
Format proposal
Proposal merupakan gambaran awal dari penelitian atau tulisan
karya ilmiah yang akan dibuat. Hal-hal yang perlu dituliskan pada
proposal adalah :
1. latar belakang : berisi latar belakang menulis atau melakukan
penelitian pada topik yang dipilih, hal-hal yang menarik atau
menimbulkan pertanyaan dari topik ini, pentingnya topik ini untuk
diangkat sebagai tulisan atau untuk diteliti
2. perumusan masalah : berisi thesis statement atau research question
yang ditulis secara singkat dan jelas dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan.
3. batasan masalah: menjelaskan batasan-batasan penelitian atau
tulisan, misalnya hal-hal yang tidak akan dibahas atau diteliti, lingkungan
yang ditentukan sebagai pembatas, batasan data atau jumlah materi
yang melingkupi penelitian atau tulisan.
4. tujuan penelitian: tujuan ditinjau dari aspek keilmuan dan aspek
praktis dari sudut pandang pengguna (berhubungan dengan manfaat
penelitian/penulisan)
5. landasan teori : secara singkat memberikan penjelasan teori-teori
pendukung yang akan digunakan dalam menulis atau melakukan
penelitian.
6. Spesifikasi sistem : menjelaskan secara umum kebutuhan
software/hardware, kemampuan program/sistem
7. rencana tahapan penelitian: gantt chart dari rencana pelaksanaan
penelitian
8. daftar pustaka : bibliography sumber-sumber informasi yang
digunakan dengan mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Untuk pustaka dalam bentuk buku yang diterbitkan terdiri atas :
Karya Ilmiah Umi Proboyekti, S.Kom,MLIS 2 nama pengarang (nama
keluarga, nama depan), Judul buku (dicetak miring), Kota Penerbit :
Nama Penerbit, tahun penerbitan. Sebagai contoh, Cleveland, Donal D.
Introduction to Indexing and Abstracting. Englewood : Librairies
Unlimited, Inc., 2001.
b. Pustaka dalam bentuk Jurnal tercetak : nama pengarang
1
2. (nama keluarga, nama depan, “judul artikel”, Nama Jurnal (cetak
Miring) , Nomer, Bulan dan Tahun Terbit, halaman. Contoh:
Dugan, Maire A. “Nested Paradigm”, Annals, IX, March 2001, hlm. 56.
c. Pustaka dalam bentuk Jurnal Online : nama pengarang (nama
keluarga, nama depan, “judul artikel”, nama jurnal (cetak miring), nomer,
bulan dan tahun terbit, halaman, nama database. Database on-line.
Nama vendor database. Tgl akses artikel tersebut (tgl/bln/tahun).
Contoh: McRae, John R. "Buddhism." Journal of Asian Studies 54, no. 2,
1995, hal 354-371. ABI/Inform. Database on-line. UMI-Proquest; tgl
akses 13 May 1996. Woodworth, Griffin Mead, “Hackers, Users, and Suits:
Napster and Representations of Identity”,Popular Music & Society., Vol.
27 no 2, Juni 2004, hal 161-184, Academic Search Premier. Database
online. EBSCO. Tgl akses 21 Sept 2005. Karya Ilmiah Umi Proboyekti,
S.Kom,MLIS .Contoh Draft Proposal:
Topik :
Penentuan Angka Kredit
Judul
Sistem Informasi Manajemen Penentuan Angka Kredit.
Latar Belakang
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang
Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
272/Kpts-II/2003.tentang Jabatan Fungsional Angka Kredit Jabatan
Penyuluh Kehuanan Madya, dalam membina karier kepangkatan, jabatan,
dan peningkatan profesionalismenya harus melaksanakan penelitian.
Melaksanakan penelitian dalam penetapan angka kredit ketika Pegawai
mengajukan kenaikan jabatan/pangkat. Unsur melaksanakan penelitian
tersebut meliputi :
1. Pendidikan.
2. Persiapan Penyuluh Kehutanan.
3. Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan.
4. Pemantauan ,Evaluasi dan Pelaporan Pelaksaan Penyuluhan
Kehutanan.
5. Pengembangan Penyuluhan Kehutanan.
6. Pengembangan Profesi.
2
3. Perumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sistem informasi dapat mempermudah pendataan ?
2. Bagai mana sistem informasi dapat mempermudah penyimpanan
dan pencarian berkas ?
3. Bagaimana sistem informasi dapat mempermudah pekerjaan dalam
menetapkan angka kredit?
Batasan Masalah
1. Sistem informasi dibuat berdasarkan berdasarkan Penilaian
penetapan angka kredit.
2. Laporan ini hanya membahas Penetapan Angka Kredit tidak lebih
dari itu.
Tujuan Penelitian
1. Membuat Laporan Penelitian Untuk Mendpatkan nilai KP yang wajib
dilakukan oleh mahasiswa.
2. Mengaplikasikan ilmu dari Universitas untuk mendapatkan
Pengalaman kerja.
3. Ingin mengetahui bagai mana sisitem Penetapan Angka Kredi.
4. Membangun sistem informasi yang dapat digunakan oleh Dinas
Perhutanan dan Perkebunan dengan mempertimbangkan
kemampuan lembaga dan sumber daya manusianya
Landasan Teori
SISTEM INFORMASI
Konsep Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.
3
4. Karakteristik Sistem / Elemen Sistem :
• Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu
sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut
supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu
sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat
disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu
sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian
juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem
akuntansi adalah subsistemnya.
• Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
• Lingkungan luar sistem (environment) ;
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem.
• Penghubung sistem (interface) ;
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya.
• Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan
supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan
4
5. untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input
untuk diolah menjadi informasi.
• Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
• Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran
yang diinginkan.
• Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya.
Klasifikasi Sistem :
• Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)
• Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem
matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan
mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)
5
6. • Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan (contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
• Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan
dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja
secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.
Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed
system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
• Sistem sederhana dan Sistem kompleks
Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial,
memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun
tingkatan SI tersebut adalah :
1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-
TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan
kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin
diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS,
data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah
kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan
informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan
pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan
yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa
data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data
tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan
laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan
jawaban dari query yang diberikan.
3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan
dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan
pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam
memperoleh alternative keputusan.
4. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab
tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis
berbasis internet.
6
7. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ; yang
merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan
kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
komunikasi, program aplikasi).
Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,
mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang
mendukung sistem).
Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu
tertentu).
Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
♦ On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima
langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan
menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area
dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam
skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi
angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
♦ Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme
pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat
sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang
relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu
yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu
detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang
beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi
langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
♦ Decision support system + strategic planning system. Sistem
yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu
para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa
tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem
pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya
berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya
merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik,
data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik
(tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
♦ Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat
mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya
7
8. menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti
LISP dan PROLOG.
Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
• Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada
lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang
dipindahkan ke darat)
• Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya
berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai
sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan
makan dan makan).
• Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan
bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem
yang lebih kecil.
• Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem
tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1. Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
eksekutif.
2. Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,
manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu
sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi
perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ;
“ sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu
harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan
programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat
menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa
8
9. biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran
standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
- Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem
lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal
yang menyangkut sistem lama.
- Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka
wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
- Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua
level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan
pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan
cara pandang yang sama.
- Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu
mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu
dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang
wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa
sistem.
5. Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu,
yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi
dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6. Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah
diterima dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan,
keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan
dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang
berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk
menjalankan sistem.
9
10. Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi
mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi
kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah
hal,yaitu :
• Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih
bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer
dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra,
kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik
(umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk
perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan
perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
• Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara
umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem.
Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di
berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak
mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang
bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan
harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan
mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau
menambahkan sejumlah statement baru.
• Maintabilitas, perawatan mencakup ;
- modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk
meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan
penting dalam pengoperasian sistem),
- modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara
50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan
pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi,
konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.
Konsep Dasar Informasi:
Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti
bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi
ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input -
proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan
informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi
10
11. manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen
tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya:
representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi.
Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara
pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur
prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman
atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur
pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki
nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada
titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu
perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan masudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran
11
12. nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness
atau cost benefit.
Definisi Sistem Informasi:
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk
menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam
suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
- Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan
komputer dan pemrosesan informasi
- Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai
pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada
proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang
terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/
manual sistem.
2. Sistem basis data terintegrasi
- Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing)
dalam sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
- Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung
operasi organisasi.
12
13. Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer
yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output,
Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi
dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa
pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan
data dan melakukan inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung
dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control
dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan
pelaporan.
13
14. - Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus,
analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah
dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem
informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu
hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat.
Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan
pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur
manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang
diperlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan
pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi
Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struktur
manajemen organisasi personil.
Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
14
15. Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency
vs User Service.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM AKTIVITAS MANUSIA,
ANTARA LAIN:
Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan
untuk melayani pemesanan/pembelian tiket
Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan
Sistem biometric yang dapat mencegah orang yang tak berwenang
mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa
sidik jari atau retina mata
Sistem POS (point-of-sale) yang diterapkan pada pasar swalayan
dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan
data
Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan
teknologi radio,misal untuk mendapatkan suhu lingkungan pada
gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api
Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan
oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
Sistem yang dipasang pada tempat-tempat public yang memungkinkan
seseorang mendapatkan informasi seperti hotel,tempat
pariwisata,pertokoan dll.
Sistem layanan akademis berbasis web
Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange / EDI)
yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara
elektronis dan data yg terkandung dalam dokumen dapat diproses
secara langsung oleh komputer
E-government atau system informasi layanan pemerintahan yang
berbasis internet..
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru
dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada
sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
15
16. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi
adalah sbb :
1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan
kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file,
program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang
diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak
yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing
secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat
keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru,
melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan
melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun
dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas
merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-
model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan
dari model klasik di atas.
ANALISIS SISTEM
Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
1. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan
kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem
sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau
lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan
sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.
16
17. Batasan Analisis Sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab
pertanyaan umum, sbb:
1. Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
2. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem
lama yang sudah ada?
Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:
1. Informasi apakah yang dibutuhkan?
2. Oleh siapa?
3. Kapan?
4. Dimana?
5. Dalam bentuk apa?
6. Bagaimana cara memperolehnya?
7. Dari mana asalnya?
8. Bagaimana cara mengumpulkannya?
Proposal mengadakan analisis sistem ; Berisi:
1. Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis
2. Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
3. Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4. Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
5. Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
6. Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis
7. Jadwal tentatif analisis
Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:
1. Sistem yang ada
2. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-
organisasi atau fungsi ada
3. Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor,
jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem
Kerangka Analisis:
17
18. 1. Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen
organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang
dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2. Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa
yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
3. Analisis terhadap input dan output.
Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview,
questionaire, observation, sampling and document gathering, charting
(organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric
Laporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus berisi:
1. Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
2. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
3. Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
4. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi
masalah
5. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama
proses analisis
6. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk
desain awal
7. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk
dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk
kelayakan untuk proses selanjutnya.
Katagori aspek kelayakan:
1. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi
biasa operasional organisasi.
3. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang
yang menjalankan organisasi
4. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan
seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak
atau tidak.
Hasil akhir analisis sistem (keputusan):
18
19. 1. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
2. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
3. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal
dengan subsistem lain.
4. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
5. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan
proses dilanjutkan ke desain awal.
Siklus pengembangan sistem menurut J.F.Kelly ;
1. Penelitian sistem
a. Definisi ruang lingkup.
b. Studi penelitian
2. Analisis dan desain sistem
a. Studi penelitian
b. Pengumpulan data dan analisis
c. Desain sistem
d. Rencana implementasi
3. Pengembangan sistem
a. Pengembangan
b. Pengetesan
c. Pengoperasian
d. Perawatan
Siklus pengembangan sistem menurut Martin L dan Thomas Harrel ;
1. Konsepsi sistem
2. Analisis pendahuluan
a. Pendefinisan masalah pendahuluan
b. Investigasi
c. Persiapan usulan sistem
3. Desain sistem
a. Analisis terinci
b. Mendesain keputusan
c. Mendesain sasaran
d. Rancang bangun sistem
4. Pemrograman
a. Memecahkan kembali rancang bangun
b. Mengembangkan bagan alir secara garis besar
c. Menulis instruksi program
d. Merakit program
e. Mempersiapkan data untuk tes
f. Melakukan pengetesan
g. Mengecek hasil
h. Mendiagnosa kesalahan
i. Membetulkan program
19
20. j. Memulai pengetesan sistem
5. Dokumentasi
6. Instalasi sistem
7. Operasi sistem
PERANCANGAN SISTEM
Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan
desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain
berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi
kebutuhan pada fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:
1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu:
man, machines, material, money dan methods.
2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari
pemakai selama fase analisis sistem.
3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical,
puched card, atau computer base.
5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify,
arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan
disseminate.
6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.
Langkah dasar dalam proses desain:
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya
berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari
abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual
model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang
menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
20
21. 3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational
contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh
sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala,
sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah:
performance, reliability, cost, instalation schedule,
maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy.
Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model
yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas;
dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data
processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-
output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
a. Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai
tujuan sistem (system’s goal)
b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan
output tersebut
c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk
membangun field informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk
mengolah input menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian
yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang
dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk
memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan
karakteristik data.
h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas
pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan
pemrosesan yang ekstrim
i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas
pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan
data.
j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain
sistem.
5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk
manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau
tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini
adalah:
21
22. a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem
termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan
kebutuhan user dan desain sistem.
b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem
yang akan diajukan.
c. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk
mengimplementasikan dan merawat sistem.
d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi
yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan
tetapi mengandung hal-hal di atas.
Prinsip Dasar Desain
Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource
mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif
terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi
yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem
fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk
berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat
dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data
processing, file update, data storage, data retrival, information
report dan data processing controls.
Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem
informasi:
1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke
sistem informasi.
2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah
untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin
sedikit langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak
dimasukkan lagi ke sistem.
22
23. 4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih
kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari
kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah
di kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses
selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah
aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10.Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali
ada kendala sistem.
11.Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
12.Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk
keperluan audit.
13.File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke
basis data.
14.Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field
data.
15.Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara
periodik.
16.Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan
terakhir.
Untuk menganalisa sistem secara efektif, kita membutuhkan lebih dari
sekedar perangkat permodelan; yaitu metode. Metode ini dari waktu ke
waktu berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Siklus ini
cenderung menglami perubahan yang berarti dengan ditemukannya
bahasa generasi keempat dan terakhir generasi kelima dimana
pendekatan dengan paradigma object-oriented dan kompatibilitas antar
model.
Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem,
yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan
dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang
lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang
dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian
terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi. Metode kedua yaitu
bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke
satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada awal 1980_an mulai
dikenal teknik pendesainan terstruktur dengan menggunakan konsep
pararel dan siklus, misalnya antara uji coba program dan pemrograman
dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang salah
23
24. ketika implementasi maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang
yang menggantikan metode pendesainan klasik yang cenderung serial.
Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur
melingkupi :
Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-
kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan,
mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima,
dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu,
pada poin di atas.
Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan
pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan
permodelan.
Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam
pemograman.
Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti
petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah
berarti jamak pada sistem sebelumnya.
Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah
terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.
Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem,
yaitu :
Top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan
secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih
deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang
dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke
bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.
Bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga
ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil.
Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur
melingkupi :
Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-
kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan,
mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima,
dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu,
pada poin di atas.
24
25. Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan
pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan
permodelan.
Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam
pemograman.
Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti
petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah
berarti jamak pada sistem sebelumnya.
Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah
terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.
25
26. TIM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pemakai Akhir (end-user)
Orang yang memakai system informasi atau informasi yang dihasilkan
system informasi. Dalam organisasi,pemakai internal dapat
diklasifikasikan menjadi :
1. Staf
2. Manajer tingkat rendah
3. Manajer tingkat menengah
4. Manajer tingkat atas, dan
5. Pekerja berpengetahuan
26
27. Spesialis teknologi informasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi dan
pengembangan system informasi. Umumnya orang2 ini berada dibawah
bagian atau departemen Pengolahan Data Elektronik (PDE).
Tugas Personil yang berperan dalam pengembangan dan operasi system
informasi :
1. Operator, bertugas mengoperasikan komputer dan peralatan
pendukung
2. Analis Sistem (System Analyst), bertugas sebagai antarmuka
antara pemakai informasi dan system informasi.Bertanggung jawab
menerjemahkan kebutuhan pemakai menjadi rancangan basis data
dan aplikasi
3. Pemrogram Aplikasi (Application Programmer), bertugas
membuat suatu aplikasi (program komputer) yang dibuat berdasarkan
spesifikasi yang dibuat oleh analis sistem.
4. Analis Pemrogram(Analyst / Programmer), bertugas sebagai
pemrogram dan sekaligus analis system.
5. Pemrogram system (System Programmer), mempunyai tugas
khusus yaitu membuat program yang berhubungan dengan operasi
internal komputer dan periferal.
6. Administrator Basis Data (Database Administrator / DBA),
bertanggung jawab terhadap struktur data dalam basis data yg
digunakan dalam organisasi.
7. Teknisi Komunikasi Data / Spesialis Komunikasi Data,
bertanggung jawab terhadap masalah komunikasi data dan jaringan
computer
8. Teknisi Perawatan Sistem, bertanggung jawab terhadap
kelangsungan operasi perangkat keras.Disebut juga hardware
engineer.
9. Webmaster, bertangung jawab terhadap halaman web yang dimiliki
organisasi.
10. Auditor PDE (EDP Auditor), bertanggung jawab memastikan bahwa
sistem informasi yang berbasis komputermemenuhi azas2 akuntansi
dan pengauditan sehingga keamanan data dalam sistem terjamin.
Penetapan Angka Kredit
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang
pegawai dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan
jabatannya..Penilaian kinerja Pegawai adalah penilaian dari tiap butir
kegiatan tugas utama pegawai dalam rangka pembinaan karir
kepangkatan dan jabatannya.
27
28. Rencana Tahapan Penelitian:
Kegiatan
Koleksi
Kebutuhan
Analisa
Kebutuhan
Desain Program
Testing
Laporan
Implementasi
Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Daftar Pustaka
1. Santiw.staff.gunadarma.ac.id
2. Qac.ums.ac.id
28