SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  28
PROPOSAL PENELITIAN

Pengantar

      Sebelum memulai penulisan karya ilmiah, hal-hal yang perlu
disiapkan adalah topik tulisan yang sudah jelas, perumusan masalah
(research question / thesis statement) yang pasti, dan sumber-sumber
informasi yang menunjang. Dengan berbekal 3 hal tersebut, proposal
disusun untuk memberikan gambaran awal dari tulisan karya ilmiah atau
penelitian yang akan dibuat/disusun.

Format proposal

      Proposal merupakan gambaran awal dari penelitian atau tulisan
karya ilmiah yang akan dibuat. Hal-hal yang perlu dituliskan pada
proposal adalah :
1. latar belakang : berisi latar belakang menulis atau melakukan
penelitian pada topik yang dipilih, hal-hal yang menarik atau
menimbulkan pertanyaan dari topik ini, pentingnya topik ini untuk
diangkat sebagai tulisan atau untuk diteliti
2. perumusan masalah : berisi thesis statement atau research question
yang ditulis secara singkat dan jelas dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan.
3. batasan masalah: menjelaskan batasan-batasan penelitian atau
tulisan, misalnya hal-hal yang tidak akan dibahas atau diteliti, lingkungan
yang ditentukan sebagai pembatas, batasan data atau jumlah materi
yang melingkupi penelitian atau tulisan.
4. tujuan penelitian: tujuan ditinjau dari aspek keilmuan dan aspek
praktis dari sudut pandang pengguna (berhubungan dengan manfaat
penelitian/penulisan)
5. landasan teori : secara singkat memberikan penjelasan teori-teori
pendukung yang akan digunakan dalam menulis atau melakukan
penelitian.
6. Spesifikasi sistem : menjelaskan secara umum kebutuhan
software/hardware, kemampuan program/sistem
7. rencana tahapan penelitian: gantt chart dari rencana pelaksanaan
penelitian
8. daftar pustaka : bibliography sumber-sumber informasi yang
digunakan dengan mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Untuk pustaka dalam bentuk buku yang diterbitkan terdiri atas :
Karya Ilmiah Umi Proboyekti, S.Kom,MLIS 2 nama pengarang (nama
keluarga, nama depan), Judul buku (dicetak miring), Kota Penerbit :
Nama Penerbit, tahun penerbitan. Sebagai contoh, Cleveland, Donal D.
Introduction to Indexing and Abstracting. Englewood : Librairies
Unlimited, Inc., 2001.
b. Pustaka dalam bentuk Jurnal tercetak : nama pengarang



                                                                          1
(nama keluarga, nama depan, “judul artikel”, Nama Jurnal (cetak
Miring) , Nomer, Bulan dan Tahun Terbit, halaman. Contoh:
Dugan, Maire A. “Nested Paradigm”, Annals, IX, March 2001, hlm. 56.
c. Pustaka dalam bentuk Jurnal Online : nama pengarang (nama
keluarga, nama depan, “judul artikel”, nama jurnal (cetak miring), nomer,
bulan dan tahun terbit, halaman, nama database. Database on-line.
Nama vendor database. Tgl akses artikel tersebut (tgl/bln/tahun).
Contoh: McRae, John R. "Buddhism." Journal of Asian Studies 54, no. 2,
1995, hal 354-371. ABI/Inform. Database on-line. UMI-Proquest; tgl
akses 13 May 1996. Woodworth, Griffin Mead, “Hackers, Users, and Suits:
Napster and Representations of Identity”,Popular Music & Society., Vol.
27 no 2, Juni 2004, hal 161-184, Academic Search Premier. Database
online. EBSCO. Tgl akses 21 Sept 2005. Karya Ilmiah Umi Proboyekti,
S.Kom,MLIS .Contoh Draft Proposal:

Topik :

Penentuan Angka Kredit

Judul

Sistem Informasi Manajemen Penentuan Angka Kredit.

Latar Belakang

      Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang
Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
272/Kpts-II/2003.tentang Jabatan Fungsional Angka Kredit Jabatan
Penyuluh Kehuanan Madya, dalam membina karier kepangkatan, jabatan,
dan peningkatan profesionalismenya harus melaksanakan penelitian.
Melaksanakan penelitian dalam penetapan angka kredit ketika Pegawai
mengajukan kenaikan jabatan/pangkat. Unsur melaksanakan penelitian
tersebut meliputi :
   1. Pendidikan.
   2. Persiapan Penyuluh Kehutanan.
   3. Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan.
   4. Pemantauan ,Evaluasi dan Pelaporan Pelaksaan Penyuluhan
      Kehutanan.
   5. Pengembangan Penyuluhan Kehutanan.
   6. Pengembangan Profesi.




                                                                        2
Perumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
  1. Bagaimana sistem informasi dapat mempermudah pendataan ?
  2. Bagai mana sistem informasi dapat mempermudah penyimpanan
     dan pencarian berkas ?
  3. Bagaimana sistem informasi dapat mempermudah pekerjaan dalam
     menetapkan angka kredit?

Batasan Masalah

  1. Sistem informasi dibuat berdasarkan berdasarkan Penilaian
     penetapan angka kredit.
  2. Laporan ini hanya membahas Penetapan Angka Kredit tidak lebih
     dari itu.

Tujuan Penelitian

  1. Membuat Laporan Penelitian Untuk Mendpatkan nilai KP yang wajib
     dilakukan oleh mahasiswa.
  2. Mengaplikasikan ilmu dari Universitas untuk mendapatkan
     Pengalaman kerja.
  3. Ingin mengetahui bagai mana sisitem Penetapan Angka Kredi.
  4. Membangun sistem informasi yang dapat digunakan oleh Dinas
     Perhutanan     dan   Perkebunan    dengan    mempertimbangkan
     kemampuan lembaga dan sumber daya manusianya



Landasan Teori

SISTEM INFORMASI


Konsep Dasar Sistem


Sistem : kumpulan dari elemen-elemen       yang   berinteraksi   untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.



Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu.



                                                                     3
Karakteristik Sistem / Elemen Sistem :



•   Memiliki komponen ;
    Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
    bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem
    dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
    sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
    komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
    mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
    tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu
    sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut
    supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu
    sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat
    disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu
    sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian
    juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem
    akuntansi adalah subsistemnya.

•   Batas sistem (boundary) ;
    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
    dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
    sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
    kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari
    sistem tersebut.

•   Lingkungan luar sistem (environment) ;
    Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
    sistem.

•   Penghubung sistem (interface) ;
    Merupakan media penghubung antara          satu   subsistem   dengan
    subsistem yang lainnya.

•   Masukan sistem (input) ;
    Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
    berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
    (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan
    supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
    yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
    sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan


                                                                        4
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input
    untuk diolah menjadi informasi.

•   Keluaran sistem (Output) ;
    Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

•   Pengolah sistem (Process) ;
    Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran
    yang diinginkan.

•   Sasaran sistem ;
    Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
    akan ada gunanya.




Klasifikasi Sistem :



•   Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
    tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
    Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem
    komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.)

•   Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem
    matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll.
    Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.

    Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan
    mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi)



                                                                    5
•   Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan
    tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya
    dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat
    diramalkan (contoh ; sistem komputer)
    Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi
    masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
    probabilitas.

•   Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan
    dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja
    secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya.
    Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada
    sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed
    system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
    Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan
    terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

•   Sistem sederhana dan Sistem kompleks




Tingkatan Sistem Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial,
memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun
tingkatan SI tersebut adalah :
   1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-
      TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan
      kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin
      diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS,
      data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
   2. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM              adalah sebuah
      kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan
      informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan
      pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan
      yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa
      data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data
      tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan
      laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan
      jawaban dari query yang diberikan.
   3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan
      dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan
      pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam
      memperoleh alternative keputusan.
   4. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab
      tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis
      berbasis internet.


                                                                        6
Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ; yang
merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan
kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern.


Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;

   Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
   Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol
    komunikasi, program aplikasi).
   Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan,
    mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang
    mendukung sistem).
   Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu
    tertentu).
   Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).


Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :

♦ On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima
  langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan
  menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area
  dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam
  skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi
  angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll.
♦ Real-time      systems.     Sistem   real-time   adalah     mekanisme
  pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat
  sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang
  relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu
  yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu
  detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang
  beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
  berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi
  langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
♦ Decision support system + strategic planning system. Sistem
  yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu
  para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa
  tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem
  pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya
  berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya
  merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik,
  data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik
  (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
♦ Knowledge-based         system. Program komputer yang dibuat
  mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya


                                                                       7
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti
    LISP dan PROLOG.


Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :



•   Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada
    lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang
    dipindahkan ke darat)
•   Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya
    berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai
    sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan
    makan dan makan).
•   Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan
    bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem
    yang lebih kecil.
•   Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem
    tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.


Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :



1. Pemakai ;
   Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
   eksekutif.

2. Manajemen ;
   Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai
   yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan,
   manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu
   sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi
   perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
   Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang
   berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ;

    “ sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu
    harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan
    programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.

3. Pemeriksa ;
   Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami
   organisasi dimana  sistem  tersebut  diimplementasikan dapat
   menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa

                                                                        8
biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran
  standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem ;
   Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

  -   Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem
      lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal
      yang menyangkut sistem lama.
   - Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka
      wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
   - Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua
      level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan
      pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan
      cara pandang yang sama.
   - Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
      berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu
      mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu
      dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang
      wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa
      sistem.
5. Pendesain sistem ;
   Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
   kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu,
   yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi
   dan dapat diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer ;
   Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah
   diterima dari pendesain.

7. Personel pengoperasian ;
   Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan,
   keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan
   dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang
   berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk
   menjalankan sistem.




                                                                       9
Hal mendasar dalam pengembangan sistem

Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi
mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi
kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah
hal,yaitu :
• Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih
   bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer
   dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra,
   kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
   pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik
   (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk
   perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan
   perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
• Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara
   umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem.
   Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di
   berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak
   mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang
   bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan
   harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan
   mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau
   menambahkan sejumlah statement baru.
• Maintabilitas, perawatan mencakup ;
   - modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk
      meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan
      penting dalam pengoperasian sistem),
   - modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara
      50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan
      pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi,
      konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan.




Konsep Dasar Informasi:



Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti
bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi
ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input -
proses – output.



Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan
informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi
                                                                     10
manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen
tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.



Representasi      informasi:      pelambangan      informasi,    misalnya:
representasi biner.



Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi.
Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll.



Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara
pengukuran   dan    pengumpulan,     kegagalan    mengikuti   prosedur
prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman
atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur
pemrosesan ketidak berfungsian sistem.



Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki
nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada
titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu
perubahan pada suatu range waktu).



Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :

•   Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
    tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
    mencerminkan masudnya.
•   Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima
    tidak boleh terlambat.
•   Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk
    pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
    yang lainnya berbeda.


Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran



                                                                        11
nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness
atau cost benefit.




Definisi Sistem Informasi:



Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi penggunanya.



Atau ;



Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk
menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam
suatu organisasi.



Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat            lunak
komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.



Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :



1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
   - Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan
      komputer dan pemrosesan informasi
   - Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai
      pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada
      proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang
      terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/
      manual sistem.
2.      Sistem basis data terintegrasi
   - Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing)
      dalam sebuah data base manajemen system.
3. Mendukung Operasi
   - Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung
      operasi organisasi.

                                                                     12
Istilah Sistem Informasi

= Manajemen Information System

= Information Processing System

= Information Decision System

= Information System.



Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer
yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan suatu organisasi.



Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.



Komponen Fisik Sistem Informasi:



1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output,
     Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data
2.   Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi
     dan    utilitinya),  perangkat    lunak   umum      aplikasi   (bahasa
     pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).
3.   Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4.   Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
5.   Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
     - Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan
        data dan melakukan inquiry = operator);
     - First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung
        dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control
        dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
     - Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan
        pelaporan.



                                                                          13
-   Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus,
      analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah
      dan peluang.


Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.



HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI


Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem
informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu
hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat.
Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan
pengelolanya.



Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur
manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang
diperlukan sesuai dengan level manajemennya.

Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan
pengambilan keputusan.

Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis.

Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi

Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.



Untuk pengembangan sebuah        sistem   informasi   diperlukan   struktur
manajemen organisasi personil.

Strutktur dasarnya:

Direktur Sistem Informasi

  Manajer Pengembangan Sistem

      Analis Sistem

      Programmer

  Manejer Komputer dan Operasi.

                                                                         14
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency
vs User Service.




PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM AKTIVITAS MANUSIA,
ANTARA LAIN:



 Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan
  untuk melayani pemesanan/pembelian tiket
 Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
  sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan
 Sistem biometric yang dapat mencegah orang yang tak berwenang
  mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa
  sidik jari atau retina mata
 Sistem POS (point-of-sale) yang diterapkan pada pasar swalayan
  dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan
  data
 Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan
  teknologi radio,misal untuk mendapatkan suhu lingkungan pada
  gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api
 Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan
  oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien
 Sistem yang dipasang pada tempat-tempat public yang memungkinkan
  seseorang        mendapatkan    informasi     seperti    hotel,tempat
  pariwisata,pertokoan dll.
 Sistem layanan akademis berbasis web
 Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange / EDI)
  yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara
  elektronis dan data yg terkandung dalam dokumen dapat diproses
  secara langsung oleh komputer
 E-government atau system informasi layanan pemerintahan yang
  berbasis internet..


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI


Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru
dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada
sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.




                                                                     15
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)


Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi
adalah sbb :



1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan
     kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2. Perancangan       Sistem: merancang output, input, struktur file,
     program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang
     diperlukan untuk mendukung sistem informasi
3.   Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak
     yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing
     secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat
     keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4.   Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru,
     melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
5.   Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan
     melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
6.   Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun
     dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.


Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas
merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-
model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan
dari model klasik di atas.




ANALISIS SISTEM


Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:

1. Problem-solving:     sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan
   kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem
   sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau
   lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan
   sistem informasi untuk mendukung organisasi.
3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan.


                                                                      16
Batasan Analisis Sistem:



Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab
pertanyaan umum, sbb:

1. Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
2. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem
   lama yang sudah ada?
Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan:

1.   Informasi apakah yang dibutuhkan?
2.   Oleh siapa?
3.   Kapan?
4.   Dimana?
5.   Dalam bentuk apa?
6.   Bagaimana cara memperolehnya?
7.   Dari mana asalnya?
8.   Bagaimana cara mengumpulkannya?


Proposal mengadakan analisis sistem ; Berisi:



1.   Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis
2.   Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
3.   Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4.   Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
5.   Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
6.   Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis
7.   Jadwal tentatif analisis


Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:



1. Sistem yang ada
2. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-
   organisasi atau fungsi ada
3. Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor,
   jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem


Kerangka Analisis:



                                                                          17
1. Analisis   terhadap level pembuat keputusan (manajemen
   organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang
   dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2. Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa
   yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
3. Analisis terhadap input dan output.


Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview,
questionaire, observation, sampling and document gathering, charting
(organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric



Laporan hasil analisis:

Laporan hasil analisis harus berisi:

1. Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
2. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
3. Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem
4. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi
   masalah
5. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama
   proses analisis
6. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk
   desain awal
7. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk
   dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk
   kelayakan untuk proses selanjutnya.




Katagori aspek kelayakan:

1. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi
   biasa operasional organisasi.
3. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang
   yang menjalankan organisasi
4. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan
   seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak
   atau tidak.


Hasil akhir analisis sistem (keputusan):



                                                                     18
1. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
2. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
3. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal
   dengan subsistem lain.
4. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
5. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan
   proses dilanjutkan ke desain awal.


Siklus pengembangan sistem menurut J.F.Kelly ;

1. Penelitian sistem
   a. Definisi ruang lingkup.
   b. Studi penelitian
2. Analisis dan desain sistem
   a. Studi penelitian
   b. Pengumpulan data dan analisis
   c. Desain sistem
   d. Rencana implementasi
3. Pengembangan sistem
   a. Pengembangan
   b. Pengetesan
   c. Pengoperasian
   d. Perawatan


Siklus pengembangan sistem menurut Martin L dan Thomas Harrel ;

1. Konsepsi sistem
2. Analisis pendahuluan
   a. Pendefinisan masalah pendahuluan
   b. Investigasi
   c. Persiapan usulan sistem
3. Desain sistem
   a. Analisis terinci
   b. Mendesain keputusan
   c. Mendesain sasaran
   d. Rancang bangun sistem
4. Pemrograman
   a. Memecahkan kembali rancang bangun
   b. Mengembangkan bagan alir secara garis besar
   c. Menulis instruksi program
   d. Merakit program
   e. Mempersiapkan data untuk tes
   f. Melakukan pengetesan
   g. Mengecek hasil
   h. Mendiagnosa kesalahan
   i. Membetulkan program

                                                                   19
j. Memulai pengetesan sistem
5. Dokumentasi
6. Instalasi sistem
7. Operasi sistem




PERANCANGAN SISTEM


Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan
desain    digunakan   untuk   menjawab   pertanyaan   how?   Desain
berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi
kebutuhan pada fase analisis.



Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:

1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu:
     man, machines, material, money dan methods.
2.   Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari
     pemakai selama fase analisis sistem.
3.   Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4.   Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical,
     puched card, atau computer base.
5.   Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify,
     arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan
     disseminate.
6.   Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.


Langkah dasar dalam proses desain:



1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya
     berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari
     abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.


2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual
     model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan                yang
     menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.




                                                                         20
3. Menerapkan        kendala2      organisasi   (applying    organizational
  contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh
  sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala,
  sedangkan       fungsi-fungsi    yang   harus    dioptimalkan    adalah:
  performance,         reliability,    cost,    instalation     schedule,
  maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy.
  Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model
  yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
  sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas;
  dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.


4. Mendefinisikan      aktifitas pemrosesan data (defining data
  processing activities).
  Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-
  output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:

  a. Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai
     tujuan sistem (system’s goal)
  b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan
     output tersebut
  c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk
     membangun field informasi yang diperlukan.
  d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk
     mengolah input menjadi output yang diperlukan.
  e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian
     yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
  f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang
     dibutuhkan diperoleh.
  g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk
     memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan
     karakteristik data.
  h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas
     pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan
     pemrosesan yang ekstrim
  i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas
     pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan
     data.
  j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain
     sistem.


5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk
  manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau
  tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini
  adalah:



                                                                         21
a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem
      termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan
      kebutuhan user dan desain sistem.
   b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem
      yang akan diajukan.
   c. Menampilkan     semua   sumber    daya   yang   tersedia untuk
      mengimplementasikan dan merawat sistem.
   d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi
      yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
   Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan
   tetapi mengandung hal-hal di atas.




Prinsip Dasar Desain


Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:



1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource
   mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif
   terutama dalam cost.


2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi
   yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem
   fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk
   berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat
   dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data
   processing, file update, data storage, data retrival, information
   report dan data processing controls.


Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem
informasi:

1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke
   sistem informasi.
2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah
   untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin
   sedikit langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak
   dimasukkan lagi ke sistem.



                                                                    22
4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih
   kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari
   kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah
   di kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses
   selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah
   aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10.Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali
   ada kendala sistem.
11.Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
12.Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk
   keperluan audit.
13.File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke
   basis data.
14.Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field
   data.
15.Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara
   periodik.
16.Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan
   terakhir.


Untuk menganalisa sistem secara efektif, kita membutuhkan lebih dari
sekedar perangkat permodelan; yaitu metode. Metode ini dari waktu ke
waktu berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Siklus ini
cenderung menglami perubahan yang berarti dengan ditemukannya
bahasa generasi keempat dan terakhir generasi kelima dimana
pendekatan dengan paradigma object-oriented dan kompatibilitas antar
model.

Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem,
yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan
dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang
lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang
dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian
terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi. Metode kedua yaitu
bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke
satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada awal 1980_an mulai
dikenal teknik pendesainan terstruktur dengan menggunakan konsep
pararel dan siklus, misalnya antara uji coba program dan pemrograman
dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang salah

                                                                       23
ketika implementasi maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang
yang menggantikan metode pendesainan klasik yang cenderung serial.

Pada prinsipnya    aktivitas   pendesainan   sistem   secara   terstruktur
melingkupi :

   Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-
    kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan,
    mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima,
    dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu,
    pada poin di atas.
   Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan
    pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan
    permodelan.
   Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
   Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam
    pemograman.
   Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
   Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
   Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti
    petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
   Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah
    berarti jamak pada sistem sebelumnya.
   Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah
    terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.


Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem,
yaitu :

     Top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan
      secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih
      deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang
      dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke
      bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.
     Bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga
      ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil.


    Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur
    melingkupi :

   Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-
    kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan,
    mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima,
    dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu,
    pada poin di atas.


                                                                        24
   Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan
    pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan
    permodelan.
   Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
   Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam
    pemograman.
   Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
   Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
   Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti
    petunjuk pemakaian dan pengoperasian.
   Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah
    berarti jamak pada sistem sebelumnya.
   Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah
    terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian.




                                                                 25
TIM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

 Pemakai Akhir (end-user)
Orang yang memakai system informasi atau informasi yang dihasilkan
system      informasi.   Dalam organisasi,pemakai internal  dapat
diklasifikasikan menjadi :

1.   Staf
2.   Manajer tingkat rendah
3.   Manajer tingkat menengah
4.   Manajer tingkat atas, dan
5.   Pekerja berpengetahuan




                                                                26
 Spesialis teknologi informasi
Orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi dan
pengembangan system informasi. Umumnya orang2 ini berada dibawah
bagian atau departemen Pengolahan Data Elektronik (PDE).

Tugas Personil yang berperan dalam pengembangan dan operasi system
informasi :

1. Operator,      bertugas   mengoperasikan   komputer   dan   peralatan
      pendukung
2.    Analis Sistem (System Analyst), bertugas sebagai antarmuka
      antara pemakai informasi dan system informasi.Bertanggung jawab
      menerjemahkan kebutuhan pemakai menjadi rancangan basis data
      dan aplikasi
3.    Pemrogram Aplikasi (Application Programmer), bertugas
      membuat suatu aplikasi (program komputer) yang dibuat berdasarkan
      spesifikasi yang dibuat oleh analis sistem.
4.    Analis Pemrogram(Analyst / Programmer), bertugas sebagai
      pemrogram dan sekaligus analis system.
5.    Pemrogram system (System Programmer), mempunyai tugas
      khusus yaitu membuat program yang berhubungan dengan operasi
      internal komputer dan periferal.
6.    Administrator Basis Data (Database Administrator / DBA),
      bertanggung jawab terhadap struktur data dalam basis data yg
      digunakan dalam organisasi.
7.    Teknisi Komunikasi Data / Spesialis Komunikasi Data,
      bertanggung jawab terhadap masalah komunikasi data dan jaringan
      computer
8.    Teknisi     Perawatan      Sistem,     bertanggung jawab terhadap
      kelangsungan operasi perangkat keras.Disebut juga hardware
      engineer.
9.    Webmaster, bertangung jawab terhadap halaman web yang dimiliki
      organisasi.
10.   Auditor PDE (EDP Auditor), bertanggung jawab memastikan bahwa
      sistem informasi yang berbasis komputermemenuhi azas2 akuntansi
      dan pengauditan sehingga keamanan data dalam sistem terjamin.


Penetapan Angka Kredit

Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang
pegawai    dalam     rangka   pembinaan    karir   kepangkatan    dan
jabatannya..Penilaian kinerja Pegawai adalah penilaian dari tiap butir
kegiatan tugas utama pegawai dalam rangka pembinaan karir
kepangkatan dan jabatannya.

                                                                      27
Rencana Tahapan Penelitian:

 Kegiatan
Koleksi
Kebutuhan
Analisa
Kebutuhan
Desain Program

Testing

Laporan

Implementasi
Minggu ke              1      2     3   4   5   6   7   8   9   10




Daftar Pustaka

  1. Santiw.staff.gunadarma.ac.id

  2. Qac.ums.ac.id




                                                                     28

Contenu connexe

Tendances

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAWulandari Rima Kumari
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYALola Nurhidayaty
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Konsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individualKonsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individualNastiti Rahajeng
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanaTohir Haliwaza
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanNarendra
 
Jurnal Metodologi Penelitian
Jurnal Metodologi PenelitianJurnal Metodologi Penelitian
Jurnal Metodologi PenelitianJacka Adhiethama
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangDicky Setiawan
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanDedy Wiranto
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsispilody111
 

Tendances (20)

Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYAALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
 
Skala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitianSkala pengukuran dalam penelitian
Skala pengukuran dalam penelitian
 
Pertanyaan dan Jawaban AMDAL
Pertanyaan dan Jawaban AMDALPertanyaan dan Jawaban AMDAL
Pertanyaan dan Jawaban AMDAL
 
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYAJENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
JENIS-JENIS PENELITIAN, PERBEDAANNYA DAN SISTEMATIKA RANCANGANNYA
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Konsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individualKonsep dasar pembelajaran individual
Konsep dasar pembelajaran individual
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyanahak dan kewajiban.pptx hanur delyana
hak dan kewajiban.pptx hanur delyana
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
Instrumen penelitian
Instrumen penelitianInstrumen penelitian
Instrumen penelitian
 
Makalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikanMakalah psikologi pendidikan
Makalah psikologi pendidikan
 
Bab 2 konsep korupsi
Bab 2 konsep korupsiBab 2 konsep korupsi
Bab 2 konsep korupsi
 
Bab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustakaBab ii kajian pustaka
Bab ii kajian pustaka
 
Jurnal Metodologi Penelitian
Jurnal Metodologi PenelitianJurnal Metodologi Penelitian
Jurnal Metodologi Penelitian
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
 
Makalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional PendidikanMakalah Standar Nasional Pendidikan
Makalah Standar Nasional Pendidikan
 
Proposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsiProposal pengajuan judul skripsi
Proposal pengajuan judul skripsi
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Msdm seleksi baru kelompok 6
Msdm seleksi baru kelompok 6Msdm seleksi baru kelompok 6
Msdm seleksi baru kelompok 6
 

Similaire à Proposal penelitian

Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1IKHSAN MAHRURI
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnisSi-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnisDanielwatloly18
 
1. Pengantar Sistem Informasi.pptx
1. Pengantar Sistem Informasi.pptx1. Pengantar Sistem Informasi.pptx
1. Pengantar Sistem Informasi.pptxDieSanto1
 
Pengantar sistem informasi
Pengantar sistem informasiPengantar sistem informasi
Pengantar sistem informasiWenni Minarsih
 
(2) Konsep Dasar Sistem & Informasi
(2) Konsep Dasar Sistem & Informasi(2) Konsep Dasar Sistem & Informasi
(2) Konsep Dasar Sistem & InformasiHanny Hikmayanti
 
sistem informasi
sistem informasi sistem informasi
sistem informasi ceriah77
 
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiAnalisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiSyam Ancha
 
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem InformasiAnalisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem InformasiFarichah Riha
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasiEka Satria
 
20121214 m odul_sim2012
20121214 m odul_sim201220121214 m odul_sim2012
20121214 m odul_sim2012amikom
 
Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...
Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...
Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...Intanks20
 
Konsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasiKonsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasiIndra Kim
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAinur Rofiq
 
Analisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiAnalisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiNurdin Al-Azies
 
Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1
Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1
Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1Muhammad Alfan Samsudin
 

Similaire à Proposal penelitian (20)

Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1Konsep sistem-informasi1
Konsep sistem-informasi1
 
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnisSi-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, sistem informasi dalam kegitan bisnis
 
1. Pengantar Sistem Informasi.pptx
1. Pengantar Sistem Informasi.pptx1. Pengantar Sistem Informasi.pptx
1. Pengantar Sistem Informasi.pptx
 
Pengantar sistem informasi
Pengantar sistem informasiPengantar sistem informasi
Pengantar sistem informasi
 
(2) Konsep Dasar Sistem & Informasi
(2) Konsep Dasar Sistem & Informasi(2) Konsep Dasar Sistem & Informasi
(2) Konsep Dasar Sistem & Informasi
 
Laporan kp
Laporan kpLaporan kp
Laporan kp
 
Laporan KKP
Laporan KKPLaporan KKP
Laporan KKP
 
sistem informasi
sistem informasi sistem informasi
sistem informasi
 
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasiAnalisa dan-perancangan-sistem-informasi
Analisa dan-perancangan-sistem-informasi
 
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem InformasiAnalisa dan Perancangan Sistem Informasi
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi
 
2992304.ppt
2992304.ppt2992304.ppt
2992304.ppt
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
 
20121214 m odul_sim2012
20121214 m odul_sim201220121214 m odul_sim2012
20121214 m odul_sim2012
 
Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...
Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...
Tugas sim _intan_komalasari__yananto_mihadi_putra_pengantar sistem informasi ...
 
Konsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasiKonsep sistem-informasi
Konsep sistem-informasi
 
Analisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasiAnalisis perancangan sistem informasi
Analisis perancangan sistem informasi
 
Analisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasiAnalisis dan desain sistem informasi
Analisis dan desain sistem informasi
 
Sim
SimSim
Sim
 
Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1
Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1
Analisa dan Desain Sistem Informasi (ADSI) Pertemuan 1
 
Materi kuliah (ansis)
Materi kuliah (ansis)Materi kuliah (ansis)
Materi kuliah (ansis)
 

Proposal penelitian

  • 1. PROPOSAL PENELITIAN Pengantar Sebelum memulai penulisan karya ilmiah, hal-hal yang perlu disiapkan adalah topik tulisan yang sudah jelas, perumusan masalah (research question / thesis statement) yang pasti, dan sumber-sumber informasi yang menunjang. Dengan berbekal 3 hal tersebut, proposal disusun untuk memberikan gambaran awal dari tulisan karya ilmiah atau penelitian yang akan dibuat/disusun. Format proposal Proposal merupakan gambaran awal dari penelitian atau tulisan karya ilmiah yang akan dibuat. Hal-hal yang perlu dituliskan pada proposal adalah : 1. latar belakang : berisi latar belakang menulis atau melakukan penelitian pada topik yang dipilih, hal-hal yang menarik atau menimbulkan pertanyaan dari topik ini, pentingnya topik ini untuk diangkat sebagai tulisan atau untuk diteliti 2. perumusan masalah : berisi thesis statement atau research question yang ditulis secara singkat dan jelas dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. 3. batasan masalah: menjelaskan batasan-batasan penelitian atau tulisan, misalnya hal-hal yang tidak akan dibahas atau diteliti, lingkungan yang ditentukan sebagai pembatas, batasan data atau jumlah materi yang melingkupi penelitian atau tulisan. 4. tujuan penelitian: tujuan ditinjau dari aspek keilmuan dan aspek praktis dari sudut pandang pengguna (berhubungan dengan manfaat penelitian/penulisan) 5. landasan teori : secara singkat memberikan penjelasan teori-teori pendukung yang akan digunakan dalam menulis atau melakukan penelitian. 6. Spesifikasi sistem : menjelaskan secara umum kebutuhan software/hardware, kemampuan program/sistem 7. rencana tahapan penelitian: gantt chart dari rencana pelaksanaan penelitian 8. daftar pustaka : bibliography sumber-sumber informasi yang digunakan dengan mengikuti aturan sebagai berikut : a. Untuk pustaka dalam bentuk buku yang diterbitkan terdiri atas : Karya Ilmiah Umi Proboyekti, S.Kom,MLIS 2 nama pengarang (nama keluarga, nama depan), Judul buku (dicetak miring), Kota Penerbit : Nama Penerbit, tahun penerbitan. Sebagai contoh, Cleveland, Donal D. Introduction to Indexing and Abstracting. Englewood : Librairies Unlimited, Inc., 2001. b. Pustaka dalam bentuk Jurnal tercetak : nama pengarang 1
  • 2. (nama keluarga, nama depan, “judul artikel”, Nama Jurnal (cetak Miring) , Nomer, Bulan dan Tahun Terbit, halaman. Contoh: Dugan, Maire A. “Nested Paradigm”, Annals, IX, March 2001, hlm. 56. c. Pustaka dalam bentuk Jurnal Online : nama pengarang (nama keluarga, nama depan, “judul artikel”, nama jurnal (cetak miring), nomer, bulan dan tahun terbit, halaman, nama database. Database on-line. Nama vendor database. Tgl akses artikel tersebut (tgl/bln/tahun). Contoh: McRae, John R. "Buddhism." Journal of Asian Studies 54, no. 2, 1995, hal 354-371. ABI/Inform. Database on-line. UMI-Proquest; tgl akses 13 May 1996. Woodworth, Griffin Mead, “Hackers, Users, and Suits: Napster and Representations of Identity”,Popular Music & Society., Vol. 27 no 2, Juni 2004, hal 161-184, Academic Search Premier. Database online. EBSCO. Tgl akses 21 Sept 2005. Karya Ilmiah Umi Proboyekti, S.Kom,MLIS .Contoh Draft Proposal: Topik : Penentuan Angka Kredit Judul Sistem Informasi Manajemen Penentuan Angka Kredit. Latar Belakang Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 272/Kpts-II/2003.tentang Jabatan Fungsional Angka Kredit Jabatan Penyuluh Kehuanan Madya, dalam membina karier kepangkatan, jabatan, dan peningkatan profesionalismenya harus melaksanakan penelitian. Melaksanakan penelitian dalam penetapan angka kredit ketika Pegawai mengajukan kenaikan jabatan/pangkat. Unsur melaksanakan penelitian tersebut meliputi : 1. Pendidikan. 2. Persiapan Penyuluh Kehutanan. 3. Pelaksanaan Penyuluhan Kehutanan. 4. Pemantauan ,Evaluasi dan Pelaporan Pelaksaan Penyuluhan Kehutanan. 5. Pengembangan Penyuluhan Kehutanan. 6. Pengembangan Profesi. 2
  • 3. Perumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana sistem informasi dapat mempermudah pendataan ? 2. Bagai mana sistem informasi dapat mempermudah penyimpanan dan pencarian berkas ? 3. Bagaimana sistem informasi dapat mempermudah pekerjaan dalam menetapkan angka kredit? Batasan Masalah 1. Sistem informasi dibuat berdasarkan berdasarkan Penilaian penetapan angka kredit. 2. Laporan ini hanya membahas Penetapan Angka Kredit tidak lebih dari itu. Tujuan Penelitian 1. Membuat Laporan Penelitian Untuk Mendpatkan nilai KP yang wajib dilakukan oleh mahasiswa. 2. Mengaplikasikan ilmu dari Universitas untuk mendapatkan Pengalaman kerja. 3. Ingin mengetahui bagai mana sisitem Penetapan Angka Kredi. 4. Membangun sistem informasi yang dapat digunakan oleh Dinas Perhutanan dan Perkebunan dengan mempertimbangkan kemampuan lembaga dan sumber daya manusianya Landasan Teori SISTEM INFORMASI Konsep Dasar Sistem Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 3
  • 4. Karakteristik Sistem / Elemen Sistem : • Memiliki komponen ; Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. • Batas sistem (boundary) ; Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. • Lingkungan luar sistem (environment) ; Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. • Penghubung sistem (interface) ; Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. • Masukan sistem (input) ; Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan 4
  • 5. untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. • Keluaran sistem (Output) ; Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem. • Pengolah sistem (Process) ; Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. • Sasaran sistem ; Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Klasifikasi Sistem : • Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia) Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dll.) • Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dll. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem informasi) 5
  • 6. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer) Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. • Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. • Sistem sederhana dan Sistem kompleks Tingkatan Sistem Informasi Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun tingkatan SI tersebut adalah : 1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems- TPS). TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi. 2. Sistem Informasi Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan. 3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternative keputusan. 4. Sistem Informasi e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan informasi dari proses bisnis berbasis internet. 6
  • 7. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;  Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).  Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).  Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).  Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).  Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem). Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori : ♦ On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta api, perbankan dll. ♦ Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan. ♦ Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional. ♦ Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya 7
  • 8. menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG. Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam : • Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat) • Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya dengan makan dan makan). • Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil. • Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang. Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok : 1. Pemakai ; Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif. 2. Manajemen ; Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang, misalnya ; “ sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”. 3. Pemeriksa ; Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemeriksa 8
  • 9. biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis. 4. Penganalisa sistem ; Fungsi-fungsinya antara lain sebagai : - Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama. - Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain. - Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama. - Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem. 5. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer. 6. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain. 7. Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem. 9
  • 10. Hal mendasar dalam pengembangan sistem Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu : • Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi. • Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru. • Maintabilitas, perawatan mencakup ; - modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian sistem), - modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan kesalahan. Konsep Dasar Informasi: Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output. Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi 10
  • 11. manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya. Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner. Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word dll. Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu). Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus : • Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya. • Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. • Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran 11
  • 12. nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Definisi Sistem Informasi: Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau ; Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci : 1. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin - Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan informasi - Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/ manual sistem. 2. Sistem basis data terintegrasi - Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base manajemen system. 3. Mendukung Operasi - Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi. 12
  • 13. Istilah Sistem Informasi = Manajemen Information System = Information Processing System = Information Decision System = Information System. Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi. Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Komponen Fisik Sistem Informasi: 1. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk interaksi, Media komunikasi data 2. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll). 3. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer. 4. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem 5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi: - Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator); - First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah. - Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan. 13
  • 14. - Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang. Aplikasi = program + prosedur pengoperasian. HUBUNGAN PENGELOLA DENGAN SISTEM INFORMASI Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa salah satu komponen dari sistem informasi adalah personel sebagai pengelola informasi. Oleh karena itu hubungan antara sistem informasi dengan pengelolanya sangat erat. Sistem informasi yang dibutuhkan sangat tergantung dari kebutuhan pengelolanya. Pengelola sistem informasi terorganisasi dalam suatu struktur manajemen. Oleh karena itu bentuk / jenis sistem informasi yang diperlukan sesuai dengan level manajemennya. Manajemen Level Atas: untuk perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan. Manejemen Level Menengah: untuk perencanaan taktis. Manejemen Level Bawah: untuk perencanan dan pengawasan operasi Operator: untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan. Untuk pengembangan sebuah sistem informasi diperlukan struktur manajemen organisasi personil. Strutktur dasarnya: Direktur Sistem Informasi Manajer Pengembangan Sistem Analis Sistem Programmer Manejer Komputer dan Operasi. 14
  • 15. Variasi struktur manajemen sangat tergantung pada Managerial Efficiency vs User Service. PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM AKTIVITAS MANUSIA, ANTARA LAIN:  Sistem reservasi pesawat terbang: digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian tiket  Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor sehingga dapat digunakan untuk memantau hutang para pelanggan  Sistem biometric yang dapat mencegah orang yang tak berwenang mengakses informasi yang bersifat rahasia dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata  Sistem POS (point-of-sale) yang diterapkan pada pasar swalayan dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data  Sistem telemetri atau pemantauan jarak jauh yang menggunakan teknologi radio,misal untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau memantau getaran pilar jembatan rel kereta api  Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card) yang dapat digunakan oleh juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien  Sistem yang dipasang pada tempat-tempat public yang memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel,tempat pariwisata,pertokoan dll.  Sistem layanan akademis berbasis web  Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange / EDI) yang memungkinkan pertukaran dokumen antar perusahaan secara elektronis dan data yg terkandung dalam dokumen dapat diproses secara langsung oleh komputer  E-government atau system informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet.. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru. 15
  • 16. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC) Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb : 1. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi. 2. Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi 3. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak 4. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya. 5. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas. 6. Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan. Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model- model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas. ANALISIS SISTEM Alasan pentingnya mengawali analisis sistem: 1. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan. 2. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi. 3. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru. 4. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan. 16
  • 17. Batasan Analisis Sistem: Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb: 1. Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau 2. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah ada? Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan: 1. Informasi apakah yang dibutuhkan? 2. Oleh siapa? 3. Kapan? 4. Dimana? 5. Dalam bentuk apa? 6. Bagaimana cara memperolehnya? 7. Dari mana asalnya? 8. Bagaimana cara mengumpulkannya? Proposal mengadakan analisis sistem ; Berisi: 1. Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis 2. Definisi batasan analisis yang akan dilakukan 3. Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis 4. Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh 5. Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis 6. Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis 7. Jadwal tentatif analisis Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem: 1. Sistem yang ada 2. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang- organisasi atau fungsi ada 3. Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem Kerangka Analisis: 17
  • 18. 1. Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan. 2. Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya. 3. Analisis terhadap input dan output. Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire, observation, sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric Laporan hasil analisis: Laporan hasil analisis harus berisi: 1. Uraian alasan dan scope (batasan) analisis 2. Deskripsi sistem yang ada dan operasinya. 3. Uraian tujuan (objektif) dan kendala sistem 4. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah 5. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis 6. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal 7. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya. Katagori aspek kelayakan: 1. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak. 2. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional organisasi. 3. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan organisasi 4. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak. Hasil akhir analisis sistem (keputusan): 18
  • 19. 1. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak. 2. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain. 3. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain. 4. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan. 5. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal. Siklus pengembangan sistem menurut J.F.Kelly ; 1. Penelitian sistem a. Definisi ruang lingkup. b. Studi penelitian 2. Analisis dan desain sistem a. Studi penelitian b. Pengumpulan data dan analisis c. Desain sistem d. Rencana implementasi 3. Pengembangan sistem a. Pengembangan b. Pengetesan c. Pengoperasian d. Perawatan Siklus pengembangan sistem menurut Martin L dan Thomas Harrel ; 1. Konsepsi sistem 2. Analisis pendahuluan a. Pendefinisan masalah pendahuluan b. Investigasi c. Persiapan usulan sistem 3. Desain sistem a. Analisis terinci b. Mendesain keputusan c. Mendesain sasaran d. Rancang bangun sistem 4. Pemrograman a. Memecahkan kembali rancang bangun b. Mengembangkan bagan alir secara garis besar c. Menulis instruksi program d. Merakit program e. Mempersiapkan data untuk tes f. Melakukan pengetesan g. Mengecek hasil h. Mendiagnosa kesalahan i. Membetulkan program 19
  • 20. j. Memulai pengetesan sistem 5. Dokumentasi 6. Instalasi sistem 7. Operasi sistem PERANCANGAN SISTEM Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what? Sedangkan desain digunakan untuk menjawab pertanyaan how? Desain berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis. Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain: 1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods. 2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem. 3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem. 4. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base. 5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate. 6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll. Langkah dasar dalam proses desain: 1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem. 2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem. 20
  • 21. 3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut. 4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities). Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses- output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb: a. Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal) b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan. d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan. e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output. f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh. g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data. h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data. j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem. 5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah: 21
  • 22. a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem. b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan. c. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem. d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir. Sedangkan format dari proposal desain ini sangat berfariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas. Prinsip Dasar Desain Ada 2 prinsip dasar desain, a.l: 1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost. 2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls. Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi: 1. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem informasi. 2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat. 3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem. 22
  • 23. 4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan. 5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal 6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi. 7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan. 8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya. 9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan. 10.Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem. 11.Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance. 12.Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit. 13.File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data. 14.Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data. 15.Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik. 16.Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir. Untuk menganalisa sistem secara efektif, kita membutuhkan lebih dari sekedar perangkat permodelan; yaitu metode. Metode ini dari waktu ke waktu berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Siklus ini cenderung menglami perubahan yang berarti dengan ditemukannya bahasa generasi keempat dan terakhir generasi kelima dimana pendekatan dengan paradigma object-oriented dan kompatibilitas antar model. Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yang pertama yaitu top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi. Metode kedua yaitu bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada awal 1980_an mulai dikenal teknik pendesainan terstruktur dengan menggunakan konsep pararel dan siklus, misalnya antara uji coba program dan pemrograman dapat dilakukan kerja pararel dan seandainya ada sesuatu yang salah 23
  • 24. ketika implementasi maka dilakukan survey, analisa dan desain ulang yang menggantikan metode pendesainan klasik yang cenderung serial. Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :  Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan- kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu, pada poin di atas.  Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.  Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.  Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.  Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.  Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.  Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.  Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya.  Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian. Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam membangun sistem, yaitu :  Top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.  Bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar, misalnya perakitan mobil. Pada prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :  Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan- kesalahan dalam sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala sesuatu, pada poin di atas. 24
  • 25. Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.  Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.  Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.  Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.  Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.  Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan pengoperasian.  Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem sebelumnya.  Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat keras dan pelatihan pemakaian. 25
  • 26. TIM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI  Pemakai Akhir (end-user) Orang yang memakai system informasi atau informasi yang dihasilkan system informasi. Dalam organisasi,pemakai internal dapat diklasifikasikan menjadi : 1. Staf 2. Manajer tingkat rendah 3. Manajer tingkat menengah 4. Manajer tingkat atas, dan 5. Pekerja berpengetahuan 26
  • 27.  Spesialis teknologi informasi Orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi dan pengembangan system informasi. Umumnya orang2 ini berada dibawah bagian atau departemen Pengolahan Data Elektronik (PDE). Tugas Personil yang berperan dalam pengembangan dan operasi system informasi : 1. Operator, bertugas mengoperasikan komputer dan peralatan pendukung 2. Analis Sistem (System Analyst), bertugas sebagai antarmuka antara pemakai informasi dan system informasi.Bertanggung jawab menerjemahkan kebutuhan pemakai menjadi rancangan basis data dan aplikasi 3. Pemrogram Aplikasi (Application Programmer), bertugas membuat suatu aplikasi (program komputer) yang dibuat berdasarkan spesifikasi yang dibuat oleh analis sistem. 4. Analis Pemrogram(Analyst / Programmer), bertugas sebagai pemrogram dan sekaligus analis system. 5. Pemrogram system (System Programmer), mempunyai tugas khusus yaitu membuat program yang berhubungan dengan operasi internal komputer dan periferal. 6. Administrator Basis Data (Database Administrator / DBA), bertanggung jawab terhadap struktur data dalam basis data yg digunakan dalam organisasi. 7. Teknisi Komunikasi Data / Spesialis Komunikasi Data, bertanggung jawab terhadap masalah komunikasi data dan jaringan computer 8. Teknisi Perawatan Sistem, bertanggung jawab terhadap kelangsungan operasi perangkat keras.Disebut juga hardware engineer. 9. Webmaster, bertangung jawab terhadap halaman web yang dimiliki organisasi. 10. Auditor PDE (EDP Auditor), bertanggung jawab memastikan bahwa sistem informasi yang berbasis komputermemenuhi azas2 akuntansi dan pengauditan sehingga keamanan data dalam sistem terjamin. Penetapan Angka Kredit Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang pegawai dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya..Penilaian kinerja Pegawai adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama pegawai dalam rangka pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya. 27
  • 28. Rencana Tahapan Penelitian: Kegiatan Koleksi Kebutuhan Analisa Kebutuhan Desain Program Testing Laporan Implementasi Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Daftar Pustaka 1. Santiw.staff.gunadarma.ac.id 2. Qac.ums.ac.id 28