SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
TEKNOLOGI DAN MEDIA
PENDIDIKAN
Christian Y. Lokas
I Wayan Suartono
Ferdianto Djumati
Nova Dwi Kartika
Stella Dindahati
Framuda S. W. Lendesumole
Silfana D. Tambansili
Ratni Eta Rapi
Ridik Mamentiwalo
Devita Loho
Jolan Taawoeda
Indriyanti Kobandaha
Pengertian Karakter
 Istilah karakter dihubungkan dan dipertukarkan

dengan istilah etika, ahlak, dan atau nilai dan
berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif,
bukan netral. Sedangkan Karakter menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008) merupakan sifat-sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dari yang lain. Dengan demikian karakter
adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri dalam
diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter
secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah
hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga seseorang atau
sekelompok orang.
 Karakter juga sering diasosiasikan dengan istilah apa yang

disebut dengan tempramen yang lebih memberi penekanan
pada definisi psikososial yang dihubungkan dengan pendidikan
dan konteks lingkungan.
 Sedangkan karakter dilihat dari sudut pandang behaviorial lebih
menekankan pada unsur somatopsikis yang dimiliki seseorang
sejak lahir.
 Dapat dikatakan bahwa proses perkembangan karakter pada
seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor yang khas yang ada
pada orang yang bersangkutan yang juga disebut faktor bawaan
(nature) dan lingkungan (nurture) dimana orang yang
bersangkutan tumbuh dan berkembang. Faktor bawaan boleh
dikatakan berada di luar jangkauan masyarakat dan individu
untuk mempengaruhinya. Sedangkan faktor lingkungan
merupakan faktor yang berada pada jangkauan masyarakat dan
individu.
Definisi Pendidikan Karakter
 Istilah pendidikan karakter adalah istilah yang digunakan

untuk menggambarkan pembelajaran kepada siswa dengan
mengembangkan beragam perilaku seperti moral, sopan
santun, berperilaku baik, sehat, kritis, sukses, sesuai dan /
atau diterima secara makhluk-sosial.
 Menurut Thomas Lickone, pendidikan karakter adalah
pendidikan untuk membentuk kepribadian melalui
pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam
tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik,
jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain,
kerja keras, dan sebagainya (Thomas Lickona, 1991)
 Schwartz (2005) mengemukakan bahwa pendidikan

karakter sering digunakan untuk merujuk bagaimana
seseorang menjadi “baik” yaitu orang yang
menunjukkan kualitas pribadi yang sesuai dengan
yang diinginkan masyarakat. Berdasarkan tujuan
pendidikan bahwa pendidikan menjadikan warga
Negara memiliki karakter yang baik dan
mengembangkan kualitas pribadi
Fungsi Pendidikan Karakter
Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik,
berpikiran baik, dan berperilaku baik.
2. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang
multikultur .
3. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif
dalam pergaulan dunia.
1.
Presiden SBY mencanangkan 5 dasar yang menjadi tujuan
Gerakan Nasional Pendidikan Karakter, yaitu:
1. Manusia Indonesia harus bermoral, akhlak mulia dan
berperilaku yang baik
2. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas dan
rasional.
3. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang inovatif, bergerak
maju dan mau bekerja keras.
4. Membangun semangat harus bisa
5. Menjadi patriot sejati yang mencitai bangsa, Negara, dan
tanah air Indonesia
Manfaat Pendidikan Karakter
1. Dalam Lingkungan Keluarga.
a.
Anak akan menjadi Pribadi yang hormat dan patuh kepada kedua orang tua atau Berbakti kepada
kedua Orang Tua.
b.
Membentuk pribadi yang bertanggung jawab kepada anggota keluarga (bagi kepala keluarga).
2. Dalam Lingkup Sosial (masyarakat)
a.
Anak akan memiliki hubungan yang baik antar Tetangga, Tenggang Rasa atau Tepo Sliro
b.
Anak akan memiliki Jiwa sosial yang baik, Ringan tangan atau suka memberikan bantuan kepada
warga yang kekurangan.
c.
Anak akan Percaya diri untuk Tampil aktif dalam Organisasi kemasyrakatan.
3. Dalam Lingkungan Pemerintahan (Pengabdian kepada Negara)
a.
Jika Bekerja sebagai pegawai Negeri di harapkan menjadi pagawai yang Amanah, tidak
menyeleweng jabatan terlebih lagi melakukan KORUPSI.
b.
Jika dipercaya Oleh rakyat, Seperti anggota DPR/MPR akan memperjuangkan kepentingan rakyat,
bukannya memperjuangkan kepentingan pribadi. seperti potret bangsa kita saat ini bayak anggota
Dewan yang terlibat kasus suap dan Penggelapan Dana.
c.
Dipercaya Jadi Pemimpin Diharapkan menjadi pemimpin yang adil, memperjuangkan hak hak
rakyat kecil. Dan yang paling penting menjadi pemimpin yang bisa menegakkan keadilan di
Negeri ini.
Pendidikan Karakter Bangsa
 Pendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai

Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan
fisik.Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik.Pendidikan adalah suatu usaha
masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi
keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa
depan
 pendidikan merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi
generasi muda dan juga proses pengembangan budaya karakter bangsa untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang.
 Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa,dan pendidikan yang telah
dikemukakan diatas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai
sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa pada diri peserta didik sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai
karakter diri, yang menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya,
sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang religius, nasionalis,
produktif dan kreatif
Nilai-nilai Pembentuk Karakter
18 nilai yang telah teridentifikasi yang bersumber dari
agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan
nasional, yaitu:
 (1) Religius,

 (10) Semangat Kebangsaan,

 (2) Jujur,

 (11) Cinta Tanah Air,

 (3) Toleransi,

 (12) Menghargai Prestasi,

 (4) Disiplin,

 (13) Bersahabat/Komunikatif,

 (5) Kerja keras,

 (14) Cinta Damai,

 (6) Kreatif,

 (15) Gemar Membaca,

 (7) Mandiri,

 (16) Peduli Lingkungan,

 8) Demokratis,

 (17) Peduli Sosial, &

 (9) Rasa Ingin Tahu,

 (18) Tanggung Jawab

(Puskur. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009:9-10).
Faktor Pendidikan Karakter
 Faktor lingkungan dalam konteks pendidikan

karakter memiliki peran yang sangat peting karena
perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil dari
proses pendidikan karakter sangat ditentunkan oleh
faktor lingkungan ini. Dengan kata lain pembentukan
dan rekayasa lingkungan yang mencakup diantaranya
lingkungan fisik dan budaya sekolah, manajemen
sekolah, kurikulum, pendidik, dan metode mengajar
Enam Pilar Pendidikan Berkarakter
1. Trustworthiness (Kepercayaan)
Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri, jadilah handal –
melakukan apa yang anda katakan anda akan melakukannya, minta
keberanian untuk melakukan hal yang benar, bangun reputasi yang
baik, patuh – berdiri dengan keluarga, teman dan negara.
2. Recpect (Respek)
Bersikap toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun, bukan
bahasa yang buruk, pertimbangkan perasaan orang lain, jangan
mengancam, memukul atau menyakiti orang lain, damailah dengan
kemarahan, hinaan dan perselisihan.
3. Responsibility (Tanggungjawab)
Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikirlah
sebelum bertindak – mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung
jawab atas pilihan anda.
4. Fairness (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran
terbuka; mendengarkan orang lain, jangan mengambil
keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan orang lain
sembarangan.
5. Caring (Peduli)
Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan anda peduli,
ungkapkan rasa syukur, maafkan orang lain, membantu orang
yang membutuhkan.
6. Citizenship (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja
sama, melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi
tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan, menghormati
otoritas, melindungi lingkungan hidup.
Peran Guru Dalam Pendidikan
Karakter
 Guru adalah pendidik yang mempunyai tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik atau siswa. Dalam
konteks pencapaian tujuan pendidikan karakter, Guru
menjadi ujung tombak keberhasilan tersebut.
 Guru, sebagai sosok yang digugu dan ditiru, mempunyai
peran penting dalam aplikasi pendidikan karakter di
sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai seorang pendidik,
guru menjadi sosok figur dalam pandangan anak, guru
akan menjadi patokan bagi sikap anak didik. Dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional diamanatkan
bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi
kepribadian yang baik
 Dalam konteks pendidikan karakter, pendidikan dilaksanakan

untuk mendidik siswa menjadi manusia ihsan, yang berbuat
baik dengan tindakan yang baik berdasarkan ketaqwaan kepada
Tuhan semata
 Konsep keteladanan dalam pendidikan sangat penting dan bisa
berpengaruh terhadap proses pendidikan, khususnya dalam
membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak
 Untuk itu, guru harus terlebih dahulu mengenal siswa secara
pribadi. Hal ini bisa ditempuh dengan cara, pertama, guru harus
mengenali dan memperhatikan pengertian-pengertian yang
dibawa siswa pada awal proses pembelajaran. Kedua, guru harus
mengetahui kemampuan, pendapat, dan pengalaman siswa.
Ketiga, pengenalan dan pemahaman konteks nyata para siswa
sebagai dasar dalam merumuskan tujuan, sasaran, metode, dan
sarana pembelajaran
 Guru harus diposisikan atau memposisikan diri pada

hakekat yang sebenarnya, yaitu sebagai pengajar dan
pendidik, yang berarti disamping mentransfer ilmu
pengetahuan, juga mendidik dan mengembangkan
kepribadian peserta didik melalui intraksi yang
dilakukannya di kelas dan luar kelas.
 Guru hendaknya diberikan hak penuh (hak mutlak) dalam
melakukan penilaian (evaluasi) proses pembelajaran,
karena dalam masalah kepribadian atau karakter peserta
didik, guru merupakan pihak yang paling mengetahui
tentang kondisi dan perkembangannya.
Peran Guru di Sekolah
 Di sekolah, Pendidikan karakter dikaitkan dengan manajemen sekolah.

Kepala sekolah dan guru memegang peranan penting dalam
merancang, merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol kegiatan
di sekolah. Situasi ini bisa dijadikan sebagai potensi untuk bisa
merancang tujuan pendidikan jangka panjang di sekolah tersebut
 Pendidikan karakter dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah
dengan harapan mampu membentuk karakter ideal dalam diri siswa.
Namun, sekolah harus menyadari bahwa idealism tersebut akan
terhalang oleh sifat bawaan seseorang maupun lingkungan mereka.
Berdasarkan prinsip dasar pendidikan karakter, siswa adalah manusia
atau makhluk yang dipengaruhi oleh sumber kebenaran dari dalam
diri (intern) dan dorongan dari luar yang mempengaruhinya (Q-anees,
2009
 Tahap awalnya dimulai dari proses penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan. Disinilah peran guru diperlukan. Kepala sekolah
dan guru harus mampu menentukan visi dan misi sekolah yang
diarahkan untuk membentuk manusia yang utuh
Penerapan Pendidikan Karakter
 Pendidikan karakter seharusnya sudah mulai

diterapkan pada anak usia dini karena pada masa usia
inilah akan terbentuk kemampuan dan potensi untuk
pengembangan diri dimasa yang akan datang.
Lingkungan keluarga merupakan penentu
pengembangan diri melalui pendidikan karakter
disamping lingkungan sekolah dan masyarakat.
 Berdasarkan pendapat Zuhdiar (2010), penerapan

pendidikan karakter bagi siswa di sekolah bisa dilakukan
melalui berbagai cara, dan disesuaikan dengan kondisi dan
lingkungan di sekolah yang bersangkutan. Penerapan
pendidikan carakter di sekolah harus disesuaikan dengan
KTSP mengingat setiap sekolah memiliki karakteristik dan
potensi yang berbeda. Setiap sekolah, kata dia, pasti
memiliki keunggulan dan potensi yang bisa dikembangkan
sesuai dengan komitmen untuk menanamkan pendidikan
karakter bagi para siswa, terutama di lingkungan sekolah.
Ia mencontohkan ada sekolah yang mengandalkan sistem
penanaman pendidikan karakter terhadap siswa dengan
mengutamakan nilai kejujuran.
Pentingnya Pendidikan Karakter
 Perkembangan pendidikan karakter tidak hanya dilakukan

di sekolah. Pengembangan karakter dapat
ditumbuhkembangkan dimana saja siswa berada.
Pendidikan karakter harus dikembangkan dengan
keteladanan dari orang dewasa, baik di sekolah, dirumah
ataupun ditengah lingkungan masyarakat
 Tujuan pendidikan Indonesia adalah berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan
tujuan tersebut maka pendidikan karakter sangat penting
untuk diberikan kepada setiap individu.
Pendidikan Karakter Usia Dini
 Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia

dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukkan
karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan bahwa kegagalan
penanaman karakter pada seseorang sejak usia dini, akan
membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya. Selain
itu, menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha
yang strategis
 Pendidikan moral pada usia dini harus dilakukan sejak anak
dilahirkan, apabila masa usia 2 tahun pertama anak sudah
mendapatkan cinta, maka sangat mudah anak tersebut dibentuk
menjadi manusia yang berakhlak mulia. Menurut hasil
penelitian, anak-anak usia 2 tahun sudah dapat diajarkan nilainilai moral, bahkan mereka sudah dapat mempunyai perasaan
empati terhadap kesulitan atau penderitaan orang lain.
 Pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah dapat

memberikan arahan mengenai konsep baik dan buruk
sesuai dengan tahap perkembangan umur anak.
Mengingat pentingnya pembentukan karakter sedini
mungkin, maka hendaknya setiap sekolah, terutama
sekolah taman kanak-kanak dapat menerapkan
pendidikan karakter di sekolahnya.
Media Pendidikan Karakter
 Pendidikan karakter akan berhasil bila disertai dengan

media pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak
berusia dini. Pendidikan karakter menjadi tanggungjawab
semua elemen pendidikan mulai dari dosen, guru,
orangtua, dan sistem pendidikan. Kembali ke media
pembelajaran, terdapat beberapa media yang dapat
diterapkan untuk pendidikan karakter.
 Cerita bergambar, Mewarnai gambar, Dongeng, Musik dan
drama dapat menjadi media dalam pendidikan karakter
anak usia dini.
 Pemilihan media disesuaikan dengan kondisi anak usia
dini. Diperlukan kepekaan pendidik untuk memilih media
tersebut.


Dengan pendidikan karakter diharapkan lahir manusia
Indonesia yang ideal seperti yang dirumuskan dalam UU No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Sisdiknas
tersebut menyatakan bahwa fungsi pendidikan Indonesia adalah
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Sedangkan tujuan pendidikan Indonesia adalah berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
 Pendidikan karakter akan berhasil bila disertai dengan media
pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak berusia dini.
TEKNOLOGI MEDIA DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Contenu connexe

Tendances

Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...Marsahid Agung Sasongko
 
Presentasi Pendekatan Pendidikan Karakter
Presentasi Pendekatan Pendidikan KarakterPresentasi Pendekatan Pendidikan Karakter
Presentasi Pendekatan Pendidikan KarakterAnis Rahman
 
0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baru0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baruElsa Ningsih
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karaktergusipung
 
Pendidikan Karakter Bangsa by suedi show
Pendidikan Karakter Bangsa by suedi showPendidikan Karakter Bangsa by suedi show
Pendidikan Karakter Bangsa by suedi showSuedi Ahmad
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterReni H_dika BK
 
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konselingPendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konselingAKHMAD SUDRAJAT
 
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangVivi Vey
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Penerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaran
Penerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaranPenerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaran
Penerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaranBen Devon
 
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Bapake Icha Kukuh Andin
 
Presentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Presentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSAPresentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Presentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSANASuprawoto Sunardjo
 
Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123Binsar Samosir
 

Tendances (20)

Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
Gerakan pendidikan berbasis pendidikan berbasis potensi dan karakter bersama ...
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Presentasi Pendekatan Pendidikan Karakter
Presentasi Pendekatan Pendidikan KarakterPresentasi Pendekatan Pendidikan Karakter
Presentasi Pendekatan Pendidikan Karakter
 
0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baru0 a seminar karakter pasca-baru
0 a seminar karakter pasca-baru
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Pendidikan Karakter Bangsa by suedi show
Pendidikan Karakter Bangsa by suedi showPendidikan Karakter Bangsa by suedi show
Pendidikan Karakter Bangsa by suedi show
 
Ppt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakterPpt. pendidikan karakter
Ppt. pendidikan karakter
 
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konselingPendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
Pendidikan karakter dalam layanan bimbingan dan konseling
 
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
 
Makalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakterMakalah pendidikan karakter
Makalah pendidikan karakter
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
 
Makalah karakter
Makalah karakterMakalah karakter
Makalah karakter
 
Pendidikan karakter bangsa
Pendidikan karakter bangsaPendidikan karakter bangsa
Pendidikan karakter bangsa
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
 
PENDIDIKAN KARAKTER
PENDIDIKAN KARAKTERPENDIDIKAN KARAKTER
PENDIDIKAN KARAKTER
 
Penerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaran
Penerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaranPenerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaran
Penerapan nilai murni dalam pengajaran dan pembelajaran
 
Pendidikan Karakter
Pendidikan KarakterPendidikan Karakter
Pendidikan Karakter
 
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013
 
Presentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Presentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSAPresentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Presentasi PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
 
Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123Pendidikan karakter nas 123
Pendidikan karakter nas 123
 

En vedette

Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karaktererna yuniar
 
Pendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatif
Pendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatifPendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatif
Pendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatifSeta Wicaksana
 
Pengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakterPengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakterMumun Mulyana
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...Dwi Budiwiwaramulja
 
Pendidikan karakter Demi Masa Depan Indonesia
Pendidikan karakter Demi Masa Depan IndonesiaPendidikan karakter Demi Masa Depan Indonesia
Pendidikan karakter Demi Masa Depan IndonesiaRahmatsevenzero
 
99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)
99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)
99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)Wita Juwitaningsih
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranChristian Lokas
 
Rancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaranRancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaranAna Saraswati
 
Internet Devices
Internet DevicesInternet Devices
Internet Devicesalvinnoor
 
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatra Barat
 
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru  di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru  di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...Guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatra Barat
 
Slide Pelatihan Edmodo
Slide Pelatihan EdmodoSlide Pelatihan Edmodo
Slide Pelatihan Edmodoalvinnoor
 
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)Guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatra Barat
 
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan EdmodoBelajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodoalvinnoor
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...sakuramochi
 
Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...
Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...
Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...Guru SMAN 3 Batusangkar, Sumatra Barat
 
Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)
Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)
Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)Ika Sari Wulandari
 

En vedette (20)

Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakterMenciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
Menciptakan proses pembelajaran berbasis karakter
 
Pendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatif
Pendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatifPendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatif
Pendidikan karakter kunci kompetitif dan inovatif
 
Pengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakterPengembangan pendidikan karakter
Pengembangan pendidikan karakter
 
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER (Characteristics Based) By Tjut Ernid...
 
Pendidikan karakter Demi Masa Depan Indonesia
Pendidikan karakter Demi Masa Depan IndonesiaPendidikan karakter Demi Masa Depan Indonesia
Pendidikan karakter Demi Masa Depan Indonesia
 
Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)
99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)
99 strategi pembudayaan pendidikan inklusif (1)
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Rancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaranRancangan dan perangkat pembelajaran
Rancangan dan perangkat pembelajaran
 
Internet Devices
Internet DevicesInternet Devices
Internet Devices
 
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...Berkomunikasi dengan efektif-  oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
Berkomunikasi dengan efektif- oleh emi surya- Guru SMPN 2 Batusangkar, Sumat...
 
6 fungsi karakter
6 fungsi karakter6 fungsi karakter
6 fungsi karakter
 
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru  di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru  di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
Menulis itu mudah (pelatihan buat guru-guru di smpn 1 Batusangkar- Sumatra B...
 
Slide Pelatihan Edmodo
Slide Pelatihan EdmodoSlide Pelatihan Edmodo
Slide Pelatihan Edmodo
 
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
Menulis itu mudah (pelatihan menulis bagi guru-guru di smp negeri 1 batusangkar)
 
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan EdmodoBelajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
Belajar dan Berkolaborasi menggunakan Edmodo
 
Bedah buku menulis buku oleh Marjohan M.Pd di Bukittinggi
Bedah buku   menulis buku oleh Marjohan M.Pd di BukittinggiBedah buku   menulis buku oleh Marjohan M.Pd di Bukittinggi
Bedah buku menulis buku oleh Marjohan M.Pd di Bukittinggi
 
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
13_Optimalisasi Peran orang Tua dalam Pengembangan Karakter Siswa di Tahun Aj...
 
Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...
Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...
Let us write- Program Menulis buat mahasiswa STAIN/ IAIN Batusangkar oleh Mar...
 
Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)
Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)
Model pembelajaran (role playing, concept sentence, and complete sentence)
 

Similaire à TEKNOLOGI MEDIA DAN PENDIDIKAN KARAKTER

Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Fandy Neta
 
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...EvaSusanti81
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxwongjowo30
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadisofhi12
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjoseAbel Petrus
 
Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )
Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )
Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )990619ilham
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMutiaraJelita1
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakterpuspa anggia
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadifauziah2812
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadifauziah2812
 
Pramuka dan pendidikan berkarakter
Pramuka  dan pendidikan berkarakterPramuka  dan pendidikan berkarakter
Pramuka dan pendidikan berkarakterSunarti Narti
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERamanatsubhan911
 

Similaire à TEKNOLOGI MEDIA DAN PENDIDIKAN KARAKTER (20)

Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
Pentingnya pendidikan karakter pada anak sejak usia dini , dan peran guru dal...
 
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
MATERI HARI KE-1 PENGENALAN PENDIDIKAN KARAKTER DAN PENTINGNYA ETIKA MORAL AN...
 
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptxPENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
PENDIDIKAN-KARAKTER-1.pptx
 
Integritas moral siswa
Integritas moral siswaIntegritas moral siswa
Integritas moral siswa
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Makalah jadi
Makalah jadiMakalah jadi
Makalah jadi
 
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, SanjosePendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
Pendidikan karakter di pendidikan dasar dan menengah, Sanjose
 
Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )
Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )
Ilham trivano ( pendidikan berkarakter )
 
tik herlinda
 tik herlinda tik herlinda
tik herlinda
 
Mualif power
Mualif powerMualif power
Mualif power
 
Makalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan KarakterMakalah Pendidikan Karakter
Makalah Pendidikan Karakter
 
Urgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakterUrgensi pendidikan karakter
Urgensi pendidikan karakter
 
Pendidikan Berkarakter
Pendidikan BerkarakterPendidikan Berkarakter
Pendidikan Berkarakter
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
 
Kata pengantar jadi
Kata pengantar jadiKata pengantar jadi
Kata pengantar jadi
 
Pramuka dan pendidikan berkarakter
Pramuka  dan pendidikan berkarakterPramuka  dan pendidikan berkarakter
Pramuka dan pendidikan berkarakter
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Tik anggit (1)
Tik anggit (1)Tik anggit (1)
Tik anggit (1)
 
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTERMAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
MAKALAH PENDIDIKAN BERKARAKTER
 

Plus de Christian Lokas

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelChristian Lokas
 
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga VariabeloPenyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga VariabeloChristian Lokas
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranChristian Lokas
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Christian Lokas
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Christian Lokas
 

Plus de Christian Lokas (9)

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga VariabeloPenyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Tiga Variabelo
 
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media PembelajaranPemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Leading / Kepemimpinan
Leading / KepemimpinanLeading / Kepemimpinan
Leading / Kepemimpinan
 
Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)Bahasa indonesia (Paragraf)
Bahasa indonesia (Paragraf)
 

TEKNOLOGI MEDIA DAN PENDIDIKAN KARAKTER

  • 2. Christian Y. Lokas I Wayan Suartono Ferdianto Djumati Nova Dwi Kartika Stella Dindahati Framuda S. W. Lendesumole Silfana D. Tambansili Ratni Eta Rapi Ridik Mamentiwalo Devita Loho Jolan Taawoeda Indriyanti Kobandaha
  • 3. Pengertian Karakter  Istilah karakter dihubungkan dan dipertukarkan dengan istilah etika, ahlak, dan atau nilai dan berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif, bukan netral. Sedangkan Karakter menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dengan demikian karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olahraga seseorang atau sekelompok orang.
  • 4.  Karakter juga sering diasosiasikan dengan istilah apa yang disebut dengan tempramen yang lebih memberi penekanan pada definisi psikososial yang dihubungkan dengan pendidikan dan konteks lingkungan.  Sedangkan karakter dilihat dari sudut pandang behaviorial lebih menekankan pada unsur somatopsikis yang dimiliki seseorang sejak lahir.  Dapat dikatakan bahwa proses perkembangan karakter pada seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor yang khas yang ada pada orang yang bersangkutan yang juga disebut faktor bawaan (nature) dan lingkungan (nurture) dimana orang yang bersangkutan tumbuh dan berkembang. Faktor bawaan boleh dikatakan berada di luar jangkauan masyarakat dan individu untuk mempengaruhinya. Sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor yang berada pada jangkauan masyarakat dan individu.
  • 5. Definisi Pendidikan Karakter  Istilah pendidikan karakter adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembelajaran kepada siswa dengan mengembangkan beragam perilaku seperti moral, sopan santun, berperilaku baik, sehat, kritis, sukses, sesuai dan / atau diterima secara makhluk-sosial.  Menurut Thomas Lickone, pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya (Thomas Lickona, 1991)
  • 6.  Schwartz (2005) mengemukakan bahwa pendidikan karakter sering digunakan untuk merujuk bagaimana seseorang menjadi “baik” yaitu orang yang menunjukkan kualitas pribadi yang sesuai dengan yang diinginkan masyarakat. Berdasarkan tujuan pendidikan bahwa pendidikan menjadikan warga Negara memiliki karakter yang baik dan mengembangkan kualitas pribadi
  • 7. Fungsi Pendidikan Karakter Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. 2. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur . 3. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. 1.
  • 8.
  • 9. Presiden SBY mencanangkan 5 dasar yang menjadi tujuan Gerakan Nasional Pendidikan Karakter, yaitu: 1. Manusia Indonesia harus bermoral, akhlak mulia dan berperilaku yang baik 2. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang cerdas dan rasional. 3. Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang inovatif, bergerak maju dan mau bekerja keras. 4. Membangun semangat harus bisa 5. Menjadi patriot sejati yang mencitai bangsa, Negara, dan tanah air Indonesia
  • 10. Manfaat Pendidikan Karakter 1. Dalam Lingkungan Keluarga. a. Anak akan menjadi Pribadi yang hormat dan patuh kepada kedua orang tua atau Berbakti kepada kedua Orang Tua. b. Membentuk pribadi yang bertanggung jawab kepada anggota keluarga (bagi kepala keluarga). 2. Dalam Lingkup Sosial (masyarakat) a. Anak akan memiliki hubungan yang baik antar Tetangga, Tenggang Rasa atau Tepo Sliro b. Anak akan memiliki Jiwa sosial yang baik, Ringan tangan atau suka memberikan bantuan kepada warga yang kekurangan. c. Anak akan Percaya diri untuk Tampil aktif dalam Organisasi kemasyrakatan. 3. Dalam Lingkungan Pemerintahan (Pengabdian kepada Negara) a. Jika Bekerja sebagai pegawai Negeri di harapkan menjadi pagawai yang Amanah, tidak menyeleweng jabatan terlebih lagi melakukan KORUPSI. b. Jika dipercaya Oleh rakyat, Seperti anggota DPR/MPR akan memperjuangkan kepentingan rakyat, bukannya memperjuangkan kepentingan pribadi. seperti potret bangsa kita saat ini bayak anggota Dewan yang terlibat kasus suap dan Penggelapan Dana. c. Dipercaya Jadi Pemimpin Diharapkan menjadi pemimpin yang adil, memperjuangkan hak hak rakyat kecil. Dan yang paling penting menjadi pemimpin yang bisa menegakkan keadilan di Negeri ini.
  • 11. Pendidikan Karakter Bangsa  Pendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan fisik.Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik.Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan  pendidikan merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang.  Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa,dan pendidikan yang telah dikemukakan diatas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai karakter diri, yang menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif
  • 12. Nilai-nilai Pembentuk Karakter 18 nilai yang telah teridentifikasi yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu:  (1) Religius,  (10) Semangat Kebangsaan,  (2) Jujur,  (11) Cinta Tanah Air,  (3) Toleransi,  (12) Menghargai Prestasi,  (4) Disiplin,  (13) Bersahabat/Komunikatif,  (5) Kerja keras,  (14) Cinta Damai,  (6) Kreatif,  (15) Gemar Membaca,  (7) Mandiri,  (16) Peduli Lingkungan,  8) Demokratis,  (17) Peduli Sosial, &  (9) Rasa Ingin Tahu,  (18) Tanggung Jawab (Puskur. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009:9-10).
  • 13. Faktor Pendidikan Karakter  Faktor lingkungan dalam konteks pendidikan karakter memiliki peran yang sangat peting karena perubahan perilaku peserta didik sebagai hasil dari proses pendidikan karakter sangat ditentunkan oleh faktor lingkungan ini. Dengan kata lain pembentukan dan rekayasa lingkungan yang mencakup diantaranya lingkungan fisik dan budaya sekolah, manajemen sekolah, kurikulum, pendidik, dan metode mengajar
  • 14. Enam Pilar Pendidikan Berkarakter 1. Trustworthiness (Kepercayaan) Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri, jadilah handal – melakukan apa yang anda katakan anda akan melakukannya, minta keberanian untuk melakukan hal yang benar, bangun reputasi yang baik, patuh – berdiri dengan keluarga, teman dan negara. 2. Recpect (Respek) Bersikap toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun, bukan bahasa yang buruk, pertimbangkan perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul atau menyakiti orang lain, damailah dengan kemarahan, hinaan dan perselisihan. 3. Responsibility (Tanggungjawab) Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikirlah sebelum bertindak – mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda.
  • 15. 4. Fairness (Keadilan) Bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka; mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan orang lain sembarangan. 5. Caring (Peduli) Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan anda peduli, ungkapkan rasa syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang membutuhkan. 6. Citizenship (Kewarganegaraan) Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama, melibatkan diri dalam urusan masyarakat, menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan, menghormati otoritas, melindungi lingkungan hidup.
  • 16. Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter  Guru adalah pendidik yang mempunyai tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik atau siswa. Dalam konteks pencapaian tujuan pendidikan karakter, Guru menjadi ujung tombak keberhasilan tersebut.  Guru, sebagai sosok yang digugu dan ditiru, mempunyai peran penting dalam aplikasi pendidikan karakter di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai seorang pendidik, guru menjadi sosok figur dalam pandangan anak, guru akan menjadi patokan bagi sikap anak didik. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional diamanatkan bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi kepribadian yang baik
  • 17.  Dalam konteks pendidikan karakter, pendidikan dilaksanakan untuk mendidik siswa menjadi manusia ihsan, yang berbuat baik dengan tindakan yang baik berdasarkan ketaqwaan kepada Tuhan semata  Konsep keteladanan dalam pendidikan sangat penting dan bisa berpengaruh terhadap proses pendidikan, khususnya dalam membentuk aspek moral, spiritual, dan etos sosial anak  Untuk itu, guru harus terlebih dahulu mengenal siswa secara pribadi. Hal ini bisa ditempuh dengan cara, pertama, guru harus mengenali dan memperhatikan pengertian-pengertian yang dibawa siswa pada awal proses pembelajaran. Kedua, guru harus mengetahui kemampuan, pendapat, dan pengalaman siswa. Ketiga, pengenalan dan pemahaman konteks nyata para siswa sebagai dasar dalam merumuskan tujuan, sasaran, metode, dan sarana pembelajaran
  • 18.  Guru harus diposisikan atau memposisikan diri pada hakekat yang sebenarnya, yaitu sebagai pengajar dan pendidik, yang berarti disamping mentransfer ilmu pengetahuan, juga mendidik dan mengembangkan kepribadian peserta didik melalui intraksi yang dilakukannya di kelas dan luar kelas.  Guru hendaknya diberikan hak penuh (hak mutlak) dalam melakukan penilaian (evaluasi) proses pembelajaran, karena dalam masalah kepribadian atau karakter peserta didik, guru merupakan pihak yang paling mengetahui tentang kondisi dan perkembangannya.
  • 19. Peran Guru di Sekolah  Di sekolah, Pendidikan karakter dikaitkan dengan manajemen sekolah. Kepala sekolah dan guru memegang peranan penting dalam merancang, merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol kegiatan di sekolah. Situasi ini bisa dijadikan sebagai potensi untuk bisa merancang tujuan pendidikan jangka panjang di sekolah tersebut  Pendidikan karakter dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah dengan harapan mampu membentuk karakter ideal dalam diri siswa. Namun, sekolah harus menyadari bahwa idealism tersebut akan terhalang oleh sifat bawaan seseorang maupun lingkungan mereka. Berdasarkan prinsip dasar pendidikan karakter, siswa adalah manusia atau makhluk yang dipengaruhi oleh sumber kebenaran dari dalam diri (intern) dan dorongan dari luar yang mempengaruhinya (Q-anees, 2009  Tahap awalnya dimulai dari proses penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Disinilah peran guru diperlukan. Kepala sekolah dan guru harus mampu menentukan visi dan misi sekolah yang diarahkan untuk membentuk manusia yang utuh
  • 20. Penerapan Pendidikan Karakter  Pendidikan karakter seharusnya sudah mulai diterapkan pada anak usia dini karena pada masa usia inilah akan terbentuk kemampuan dan potensi untuk pengembangan diri dimasa yang akan datang. Lingkungan keluarga merupakan penentu pengembangan diri melalui pendidikan karakter disamping lingkungan sekolah dan masyarakat.
  • 21.  Berdasarkan pendapat Zuhdiar (2010), penerapan pendidikan karakter bagi siswa di sekolah bisa dilakukan melalui berbagai cara, dan disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan di sekolah yang bersangkutan. Penerapan pendidikan carakter di sekolah harus disesuaikan dengan KTSP mengingat setiap sekolah memiliki karakteristik dan potensi yang berbeda. Setiap sekolah, kata dia, pasti memiliki keunggulan dan potensi yang bisa dikembangkan sesuai dengan komitmen untuk menanamkan pendidikan karakter bagi para siswa, terutama di lingkungan sekolah. Ia mencontohkan ada sekolah yang mengandalkan sistem penanaman pendidikan karakter terhadap siswa dengan mengutamakan nilai kejujuran.
  • 22. Pentingnya Pendidikan Karakter  Perkembangan pendidikan karakter tidak hanya dilakukan di sekolah. Pengembangan karakter dapat ditumbuhkembangkan dimana saja siswa berada. Pendidikan karakter harus dikembangkan dengan keteladanan dari orang dewasa, baik di sekolah, dirumah ataupun ditengah lingkungan masyarakat  Tujuan pendidikan Indonesia adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan tujuan tersebut maka pendidikan karakter sangat penting untuk diberikan kepada setiap individu.
  • 23. Pendidikan Karakter Usia Dini  Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukkan karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan bahwa kegagalan penanaman karakter pada seseorang sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya. Selain itu, menanamkan moral kepada generasi muda adalah usaha yang strategis  Pendidikan moral pada usia dini harus dilakukan sejak anak dilahirkan, apabila masa usia 2 tahun pertama anak sudah mendapatkan cinta, maka sangat mudah anak tersebut dibentuk menjadi manusia yang berakhlak mulia. Menurut hasil penelitian, anak-anak usia 2 tahun sudah dapat diajarkan nilainilai moral, bahkan mereka sudah dapat mempunyai perasaan empati terhadap kesulitan atau penderitaan orang lain.
  • 24.  Pendidikan karakter yang dilakukan di sekolah dapat memberikan arahan mengenai konsep baik dan buruk sesuai dengan tahap perkembangan umur anak. Mengingat pentingnya pembentukan karakter sedini mungkin, maka hendaknya setiap sekolah, terutama sekolah taman kanak-kanak dapat menerapkan pendidikan karakter di sekolahnya.
  • 25. Media Pendidikan Karakter  Pendidikan karakter akan berhasil bila disertai dengan media pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak berusia dini. Pendidikan karakter menjadi tanggungjawab semua elemen pendidikan mulai dari dosen, guru, orangtua, dan sistem pendidikan. Kembali ke media pembelajaran, terdapat beberapa media yang dapat diterapkan untuk pendidikan karakter.  Cerita bergambar, Mewarnai gambar, Dongeng, Musik dan drama dapat menjadi media dalam pendidikan karakter anak usia dini.  Pemilihan media disesuaikan dengan kondisi anak usia dini. Diperlukan kepekaan pendidik untuk memilih media tersebut.
  • 26.  Dengan pendidikan karakter diharapkan lahir manusia Indonesia yang ideal seperti yang dirumuskan dalam UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. UU Sisdiknas tersebut menyatakan bahwa fungsi pendidikan Indonesia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.  Sedangkan tujuan pendidikan Indonesia adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  Pendidikan karakter akan berhasil bila disertai dengan media pembelajaran yang tepat dan diberikan sejak anak berusia dini.