Imam syafi'i

Taufik Hidayat
Taufik HidayatMahasiswa di Universitas Gadjah Mada à Universitas Gadjah Mada
Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al Shafiʿī atau Muhammad bin Idris asy-Syafi`i (bahasa
Arab: ‫ مم م م م مم م مم م‬yang akrab dipanggil Imam Syafi'i (Gaza, Palestina, 150 H
‫) م م مم م م م‬
/ 767 - Fusthat, Mesir 204H / 819M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab
Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu
keturunan dari al-Muththalib, saudara dariHasyim, yang merupakan kakek Muhammad.
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam
Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi keIrak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana.
Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun
Qadim dan Qaulun Jadid.

Kelahiran
Kebanyakan ahli sejarah berpendapat bahwa Imam Syafi'i lahir di Gaza, Palestina, namun di antara
pendapat ini terdapat pula yang menyatakan bahwa dia lahir diAsqalan; sebuah kota yang berjarak
sekitar tiga farsakh dari Gaza. Menurut para ahli sejarah pula, Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H, yang
mana pada tahun ini wafat pula seorang ulama besar Sunni yang bernama Imam Abu Hanifah.

Nasab
Imam Syafi'i merupakan keturunan dari al-Muththalib, jadi dia termasuk ke dalam Bani Muththalib. Nasab
Beliau adalah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi‟ bin As-Sa‟ib bin Ubaid bin Abdi
Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib bin Abdulmanaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka‟ab bin Lu‟ay
bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar
bin Nizar bin Ma‟ad bin Adnan. Nasabnya bertemu dengan Rasulullahdi Abdul-Manaf.
Dari nasab tersebut, Al-Mutthalib bin Abdi Manaf, kakek Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie, adalah
saudara kandung Hasyim bin Abdi Manaf kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam .
Kemudian juga saudara kandung Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi
wa alihi wasallam , bernama Syifa‟, dinikahi oleh Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga melahirkan anak
bernama As-Sa‟ib, ayahnya Syafi‟. Kepada Syafi‟ bin As-Sa‟ib radliyallahu `anhuma inilah bayi yatim
tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie AlMutthalibi. Dengan demikian nasab yatim ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa
alihi wasallam .
Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf, yang kemudian melahirkan Bani Hasyim, adalah saudara
kandung dengan Mutthalib bin Abdi manaf, yang melahirkan Bani Mutthalib, maka Rasulullah bersabda:
“

Hanyalah kami (yakni Bani Hasyim) dengan mereka (yakni Bani Mutthalib) berasal dari satu nasab.
Sambil beliau menyilang-nyilangkan jari jemari kedua tangan beliau.

”

—HR. Abu Nu’aim Al-Asfahani dalam Hilyah nya juz 9 hal. 65 - 66

Masa belajar
Setelah ayah Imam Syafi‟i meninggal dan dua tahun kelahirannya, sang ibu membawanya ke Mekah,
tanah air nenek moyang. Ia tumbuh besar di sana dalam keadaan yatim. Sejak kecil Syafi‟i cepat
menghafal syair, pandai bahasa Arab dan sastra sampai-sampai Al Ashma‟i berkata,”Saya mentashih
syair-syair bani Hudzail dari seorang pemuda dari Quraisy yang disebut Muhammad bin Idris,” Imam
Syafi‟i adalah imam bahasa Arab.

Belajar di Makkah
Di Makkah, Imam Syafi‟i berguru fiqh kepada mufti di sana, Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia
mengizinkannya memberi fatwah ketika masih berusia 15 tahun. Demi ia merasakan manisnya ilmu,
maka dengan taufiq Allah dan hidayah-Nya, dia mulai senang mempelajari fiqih setelah menjadi tokoh
dalam bahasa Arab dan sya‟irnya. Remaja yatim ini belajar fiqih dari para Ulama‟ fiqih yang ada di
Makkah, seperti Muslim bin khalid Az-Zanji yang waktu itu berkedudukan sebagai mufti Makkah.
Kemudian beliau juga belajar dari Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, juga belajar dari pamannya yang
bernama Muhammad bin Ali bin Syafi‟, dan juga menimba ilmu dari Sufyan bin Uyainah.
Guru yang lainnya dalam fiqih ialah Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, Sa‟id bin Salim, Fudhail bin AlAyyadl dan masih banyak lagi yang lainnya. Dia pun semakin menonjol dalam bidang fiqih hanya dalam
beberapa tahun saja duduk di berbagai halaqah ilmu para Ulama‟ fiqih sebagaimana tersebut di atas.

Belajar di Madinah
Kemudian beliau pergi ke Madinah dan berguru fiqh kepada Imam Malik bin Anas. Ia mengaji kitab
Muwattha‟ kepada Imam Malik dan menghafalnya dalam 9 malam. Imam Syafi‟i meriwayatkan hadis dari
Sufyan bin Uyainah, Fudlail bin Iyadl dan pamannya, Muhamad bin Syafi‟ dan lain-lain.
Di majelis beliau ini, si anak yatim tersebut menghapal dan memahami dengan cemerlang kitab karya
Imam Malik, yaitu Al-Muwattha‟ . Kecerdasannya membuat Imam Malik amat mengaguminya. Sementara
itu As-Syafi`ie sendiri sangat terkesan dan sangat mengagumi Imam Malik di Al-Madinah dan Imam
Sufyan bin Uyainah di Makkah.
Beliau menyatakan kekagumannya setelah menjadi Imam dengan pernyataannya yang terkenal
berbunyi: “Seandainya tidak ada Malik bin Anas dan Sufyan bin Uyainah, niscaya akan hilanglah ilmu dari
Hijaz.” Juga beliau menyatakan lebih lanjut kekagumannya kepada Imam Malik: “Bila datang Imam Malik
di suatu majelis, maka Malik menjadi bintang di majelis itu.” Beliau juga sangat terkesan dengan kitab AlMuwattha‟ Imam Malik sehingga beliau menyatakan: “Tidak ada kitab yang lebih bermanfaat setelah AlQur‟an, lebih dari kitab Al-Muwattha‟ .” Beliau juga menyatakan: “Aku tidak membaca Al-Muwattha‟ Malik,
kecuali mesti bertambah pemahamanku.”
Dari berbagai pernyataan beliau di atas dapatlah diketahui bahwa guru yang paling beliau kagumi adalah
Imam Malik bin Anas, kemudian Imam Sufyan bin Uyainah. Di samping itu, pemuda ini juga duduk
menghafal dan memahami ilmu dari para Ulama‟ yang ada di Al-Madinah, seperti Ibrahim bin Sa‟ad,
Isma‟il bin Ja‟far, Atthaf bin Khalid, Abdul Aziz Ad-Darawardi. Ia banyak pula menghafal ilmu di
majelisnya Ibrahim bin Abi Yahya. Tetapi sayang, guru beliau yang disebutkan terakhir ini adalah
pendusta dalam meriwayatkan hadits, memiliki pandangan yang sama dengan madzhab Qadariyah yang
menolak untuk beriman kepada taqdir dan berbagai kelemahan fatal lainnya. Sehingga ketika pemuda
Quraisy ini telah terkenal dengan gelar sebagai Imam Syafi`ie, khususnya di akhir hayat beliau, beliau
tidak mau lagi menyebut nama Ibrahim bin Abi Yahya ini dalam berbagai periwayatan ilmu.

Di Yaman
Imam Syafi‟i kemudian pergi ke Yaman dan bekerja sebentar di sana. Disebutkanlah sederet Ulama‟
Yaman yang didatangi oleh beliau ini seperti: Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli dan banyak
lagi yang lainnya. Dari Yaman, beliau melanjutkan tour ilmiahnya ke kota Baghdad di Iraq dan di kota ini
beliau banyak mengambil ilmu dari Muhammad bin Al-Hasan, seorang ahli fiqih di negeri Iraq. Juga
beliau mengambil ilmu dari Isma‟il bin Ulaiyyah dan Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dan masih banyak lagi
yang lainnya.

Di Baghdad, Irak
Kemudian pergi ke Baghdad (183 dan tahun 195), di sana ia menimba ilmu dari Muhammad bin Hasan.
Ia memiliki tukar pikiran yang menjadikan Khalifah Ar Rasyid.

Di Mesir
Imam Syafi‟i bertemu dengan Ahmad bin Hanbal di Mekah tahun 187 H dan di Baghdad tahun 195 H.
Dari Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Syafi‟i menimba ilmu fiqhnya, ushul madzhabnya, penjelasan nasikh
dan mansukhnya. Di Baghdad, Imam Syafi‟i menulis madzhab lamanya (madzhab qodim). Kemudian
beliu pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan madzhab baru (madzhab jadid). Di sana beliau wafat
sebagai syuhadaul ilm di akhir bulan Rajab 204 H.
Karya tulis
Ar-Risalah
Salah satu karangannya adalah “Ar Risalah” buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al Umm” yang
berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi‟i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan
ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli Irak dan fiqh ahli Hijaz. Imam Ahmad berkata tentang Imam
Syafi‟i,”Beliau adalah orang yang paling faqih dalam Al Quran dan As Sunnah,” “Tidak seorang pun yang
pernah memegang pena dan tinta (ilmu) melainkan Allah memberinya di „leher‟ Syafi‟i,”. Thasy Kubri
mengatakan di Miftahus sa‟adah,”Ulama ahli fiqh, ushul, hadits, bahasa, nahwu, dan disiplin ilmu lainnya
sepakat bahwa Syafi‟i memiliki sifat amanah (dipercaya), „adaalah (kredibilitas agama dan moral), zuhud,
wara‟, takwa, dermawan, tingkah lakunya yang baik, derajatnya yang tinggi. Orang yang banyak
menyebutkan perjalanan hidupnya saja masih kurang lengkap,”

Mazhab Syafi'i
Dasar madzhabnya: Al Quran, Sunnah, Ijma‟ dan Qiyas. Beliau juga tidak mengambil Istihsan
(menganggap baik suatu masalah) sebagai dasar madzhabnya, menolak maslahah mursalah, perbuatan
penduduk Madinah. Imam Syafi‟i mengatakan,”Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia telah
menciptakan syariat,”. Penduduk Baghdad mengatakan,”Imam Syafi‟i adalah nashirussunnah (pembela
sunnah),”

Al-Hujjah
Kitab “Al Hujjah” yang merupakan madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal,
Abu Tsaur, Za‟farani, Al Karabisyi dari Imam Syafi‟i.

Al-Umm
Sementara kitab “Al Umm” sebagai madzhab yang baru Imam Syafi‟i diriwayatkan oleh pengikutnya di
Mesir; Al Muzani, Al Buwaithi, Ar Rabi‟ Jizii bin Sulaiman. Imam Syafi‟i mengatakan tentang
madzhabnya,”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka ia (hadis) adalah
madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok,”

Recommandé

Biografi imam athba` tabi`in par
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
397 vues8 diapositives
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan Hambali par
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan HambaliBiografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan Hambali
Biografi dan Pemikiran Imam Syafi'i dan HambaliAbdul Fauzan
4K vues12 diapositives
Biografi imam syafi`i par
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iMuhammad Idris
506 vues6 diapositives
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam par
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum IslamImam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islam
Imam Syafi'i dalam Menetapkan Hukum Islamkarina_auliaa
7.3K vues19 diapositives
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'I par
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'IKEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'I
KEPEMIMPINAN IMAM SYAFI'IBiyah Djauhar
4.3K vues14 diapositives
Biografi dan pemikiran imam syafi'i dan imam hambali par
Biografi dan pemikiran imam syafi'i dan imam hambaliBiografi dan pemikiran imam syafi'i dan imam hambali
Biografi dan pemikiran imam syafi'i dan imam hambaliAbdul Fauzan
3.2K vues20 diapositives

Contenu connexe

Tendances

Imam Syafie dan Imam Hanbali par
Imam Syafie dan Imam HanbaliImam Syafie dan Imam Hanbali
Imam Syafie dan Imam HanbaliNATASHYA AYUNIE
3.4K vues23 diapositives
Sshi par
SshiSshi
SshiFauzan Ocink
567 vues12 diapositives
4 mazhab par
4 mazhab4 mazhab
4 mazhabAlfin_Habibib
6.8K vues18 diapositives
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah par
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahNurWahid25
143 vues7 diapositives
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah par
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahNurWahid25
51 vues7 diapositives
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah par
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahPend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahQhaiyum Shah
62.7K vues10 diapositives

Tendances(18)

Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah par NurWahid25
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
NurWahid25143 vues
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah par NurWahid25
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
NurWahid2551 vues
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah par Qhaiyum Shah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal RahimahullahPend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Pend. Agama Islam Tingkatan 4 - Sirah: Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah
Qhaiyum Shah62.7K vues
imam ahmad bin hambal rahimahullah par Nooo ooo
 imam ahmad bin hambal rahimahullah imam ahmad bin hambal rahimahullah
imam ahmad bin hambal rahimahullah
Nooo ooo731 vues
imam syafie par MH BS
imam syafieimam syafie
imam syafie
MH BS882 vues
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL par Nurul Husna
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBALSLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
SLIDESHOW IMAM AHMAD BIN HANBAL
Nurul Husna20.4K vues
Kajian ketokohan imam al shafi’i r par taufiq14
Kajian ketokohan imam al shafi’i rKajian ketokohan imam al shafi’i r
Kajian ketokohan imam al shafi’i r
taufiq14568 vues
Biografi ibn majah par Wan Rubiah
Biografi ibn majahBiografi ibn majah
Biografi ibn majah
Wan Rubiah1.4K vues
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri par Ridho Fitrah Hyzkia
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk NegeriKH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri
KH. Hasyim Asyari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri

Similaire à Imam syafi'i

Biografi imam syafi`i par
Biografi imam syafi`iBiografi imam syafi`i
Biografi imam syafi`iMuhammad Idris
1.9K vues6 diapositives
Biografi imam athba` tabi`in par
Biografi imam athba` tabi`inBiografi imam athba` tabi`in
Biografi imam athba` tabi`inMuhammad Idris
263 vues8 diapositives
Iman malik lahir pada tahun 93 par
Iman malik lahir pada tahun 93Iman malik lahir pada tahun 93
Iman malik lahir pada tahun 93Nur Alfiyatur Rochmah
337 vues3 diapositives
Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha... par
Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...
Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...Nurul Safiqa
10 vues10 diapositives
Presentasi (1).pptx par
Presentasi (1).pptxPresentasi (1).pptx
Presentasi (1).pptxJoni172593
5 vues13 diapositives
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx par
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxKEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxInezAuliana
69 vues13 diapositives

Similaire à Imam syafi'i(20)

Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha... par Nurul Safiqa
Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...
Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...
Nurul Safiqa10 vues
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx par InezAuliana
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptxKEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
KEJAYAAN INTELEKTUAL ULAMA ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH.pptx
InezAuliana69 vues
Bab 1 sejarah perkembangan mazhab syafie par wmkfirdaus
Bab 1 sejarah perkembangan mazhab syafieBab 1 sejarah perkembangan mazhab syafie
Bab 1 sejarah perkembangan mazhab syafie
wmkfirdaus1.7K vues
Buku fiqih 5 mazhab par husayn12
Buku fiqih 5 mazhabBuku fiqih 5 mazhab
Buku fiqih 5 mazhab
husayn123.9K vues
akidah Ath thahawi par Lina Wy
akidah Ath thahawiakidah Ath thahawi
akidah Ath thahawi
Lina Wy383 vues
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da... par desi_aoi
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...
desi_aoi1.7K vues
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi par Amalia Damayanti
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomiSejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Sejarah peradaban dan pemikiran ekonomi
Amalia Damayanti1.1K vues
امام الترميزي 6.9.2012 par Angah Rahim
امام الترميزي   6.9.2012امام الترميزي   6.9.2012
امام الترميزي 6.9.2012
Angah Rahim495 vues

Plus de Taufik Hidayat

Madina book 1 arabic solutions par
Madina book 1   arabic solutionsMadina book 1   arabic solutions
Madina book 1 arabic solutionsTaufik Hidayat
225 vues78 diapositives
Lambang dkm par
Lambang dkmLambang dkm
Lambang dkmTaufik Hidayat
264 vues1 diapositive
Isra par
IsraIsra
IsraTaufik Hidayat
251 vues3 diapositives
Klasifikasi ilmuwan muslim par
Klasifikasi ilmuwan muslimKlasifikasi ilmuwan muslim
Klasifikasi ilmuwan muslimTaufik Hidayat
596 vues4 diapositives
Kekuatan majelis zikir dan ilmu par
Kekuatan majelis zikir dan ilmuKekuatan majelis zikir dan ilmu
Kekuatan majelis zikir dan ilmuTaufik Hidayat
214 vues2 diapositives
Khalifah par
KhalifahKhalifah
KhalifahTaufik Hidayat
571 vues6 diapositives

Imam syafi'i

  • 1. Abū ʿAbdullāh Muhammad bin Idrīs al Shafiʿī atau Muhammad bin Idris asy-Syafi`i (bahasa Arab: ‫ مم م م م مم م مم م‬yang akrab dipanggil Imam Syafi'i (Gaza, Palestina, 150 H ‫) م م مم م م م‬ / 767 - Fusthat, Mesir 204H / 819M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dariHasyim, yang merupakan kakek Muhammad. Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi keIrak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana. Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid. Kelahiran Kebanyakan ahli sejarah berpendapat bahwa Imam Syafi'i lahir di Gaza, Palestina, namun di antara pendapat ini terdapat pula yang menyatakan bahwa dia lahir diAsqalan; sebuah kota yang berjarak sekitar tiga farsakh dari Gaza. Menurut para ahli sejarah pula, Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H, yang mana pada tahun ini wafat pula seorang ulama besar Sunni yang bernama Imam Abu Hanifah. Nasab Imam Syafi'i merupakan keturunan dari al-Muththalib, jadi dia termasuk ke dalam Bani Muththalib. Nasab Beliau adalah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi‟ bin As-Sa‟ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib bin Abdulmanaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka‟ab bin Lu‟ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma‟ad bin Adnan. Nasabnya bertemu dengan Rasulullahdi Abdul-Manaf. Dari nasab tersebut, Al-Mutthalib bin Abdi Manaf, kakek Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie, adalah saudara kandung Hasyim bin Abdi Manaf kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam . Kemudian juga saudara kandung Abdul Mutthalib bin Hasyim, kakek Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam , bernama Syifa‟, dinikahi oleh Ubaid bin Abdi Yazid, sehingga melahirkan anak bernama As-Sa‟ib, ayahnya Syafi‟. Kepada Syafi‟ bin As-Sa‟ib radliyallahu `anhuma inilah bayi yatim tersebut dinisbahkan nasabnya sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie AlMutthalibi. Dengan demikian nasab yatim ini sangat dekat dengan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wasallam . Bahkan karena Hasyim bin Abdi Manaf, yang kemudian melahirkan Bani Hasyim, adalah saudara kandung dengan Mutthalib bin Abdi manaf, yang melahirkan Bani Mutthalib, maka Rasulullah bersabda:
  • 2. “ Hanyalah kami (yakni Bani Hasyim) dengan mereka (yakni Bani Mutthalib) berasal dari satu nasab. Sambil beliau menyilang-nyilangkan jari jemari kedua tangan beliau. ” —HR. Abu Nu’aim Al-Asfahani dalam Hilyah nya juz 9 hal. 65 - 66 Masa belajar Setelah ayah Imam Syafi‟i meninggal dan dua tahun kelahirannya, sang ibu membawanya ke Mekah, tanah air nenek moyang. Ia tumbuh besar di sana dalam keadaan yatim. Sejak kecil Syafi‟i cepat menghafal syair, pandai bahasa Arab dan sastra sampai-sampai Al Ashma‟i berkata,”Saya mentashih syair-syair bani Hudzail dari seorang pemuda dari Quraisy yang disebut Muhammad bin Idris,” Imam Syafi‟i adalah imam bahasa Arab. Belajar di Makkah Di Makkah, Imam Syafi‟i berguru fiqh kepada mufti di sana, Muslim bin Khalid Az Zanji sehingga ia mengizinkannya memberi fatwah ketika masih berusia 15 tahun. Demi ia merasakan manisnya ilmu, maka dengan taufiq Allah dan hidayah-Nya, dia mulai senang mempelajari fiqih setelah menjadi tokoh dalam bahasa Arab dan sya‟irnya. Remaja yatim ini belajar fiqih dari para Ulama‟ fiqih yang ada di Makkah, seperti Muslim bin khalid Az-Zanji yang waktu itu berkedudukan sebagai mufti Makkah. Kemudian beliau juga belajar dari Dawud bin Abdurrahman Al-Atthar, juga belajar dari pamannya yang bernama Muhammad bin Ali bin Syafi‟, dan juga menimba ilmu dari Sufyan bin Uyainah. Guru yang lainnya dalam fiqih ialah Abdurrahman bin Abi Bakr Al-Mulaiki, Sa‟id bin Salim, Fudhail bin AlAyyadl dan masih banyak lagi yang lainnya. Dia pun semakin menonjol dalam bidang fiqih hanya dalam beberapa tahun saja duduk di berbagai halaqah ilmu para Ulama‟ fiqih sebagaimana tersebut di atas. Belajar di Madinah Kemudian beliau pergi ke Madinah dan berguru fiqh kepada Imam Malik bin Anas. Ia mengaji kitab Muwattha‟ kepada Imam Malik dan menghafalnya dalam 9 malam. Imam Syafi‟i meriwayatkan hadis dari Sufyan bin Uyainah, Fudlail bin Iyadl dan pamannya, Muhamad bin Syafi‟ dan lain-lain. Di majelis beliau ini, si anak yatim tersebut menghapal dan memahami dengan cemerlang kitab karya Imam Malik, yaitu Al-Muwattha‟ . Kecerdasannya membuat Imam Malik amat mengaguminya. Sementara itu As-Syafi`ie sendiri sangat terkesan dan sangat mengagumi Imam Malik di Al-Madinah dan Imam Sufyan bin Uyainah di Makkah. Beliau menyatakan kekagumannya setelah menjadi Imam dengan pernyataannya yang terkenal berbunyi: “Seandainya tidak ada Malik bin Anas dan Sufyan bin Uyainah, niscaya akan hilanglah ilmu dari
  • 3. Hijaz.” Juga beliau menyatakan lebih lanjut kekagumannya kepada Imam Malik: “Bila datang Imam Malik di suatu majelis, maka Malik menjadi bintang di majelis itu.” Beliau juga sangat terkesan dengan kitab AlMuwattha‟ Imam Malik sehingga beliau menyatakan: “Tidak ada kitab yang lebih bermanfaat setelah AlQur‟an, lebih dari kitab Al-Muwattha‟ .” Beliau juga menyatakan: “Aku tidak membaca Al-Muwattha‟ Malik, kecuali mesti bertambah pemahamanku.” Dari berbagai pernyataan beliau di atas dapatlah diketahui bahwa guru yang paling beliau kagumi adalah Imam Malik bin Anas, kemudian Imam Sufyan bin Uyainah. Di samping itu, pemuda ini juga duduk menghafal dan memahami ilmu dari para Ulama‟ yang ada di Al-Madinah, seperti Ibrahim bin Sa‟ad, Isma‟il bin Ja‟far, Atthaf bin Khalid, Abdul Aziz Ad-Darawardi. Ia banyak pula menghafal ilmu di majelisnya Ibrahim bin Abi Yahya. Tetapi sayang, guru beliau yang disebutkan terakhir ini adalah pendusta dalam meriwayatkan hadits, memiliki pandangan yang sama dengan madzhab Qadariyah yang menolak untuk beriman kepada taqdir dan berbagai kelemahan fatal lainnya. Sehingga ketika pemuda Quraisy ini telah terkenal dengan gelar sebagai Imam Syafi`ie, khususnya di akhir hayat beliau, beliau tidak mau lagi menyebut nama Ibrahim bin Abi Yahya ini dalam berbagai periwayatan ilmu. Di Yaman Imam Syafi‟i kemudian pergi ke Yaman dan bekerja sebentar di sana. Disebutkanlah sederet Ulama‟ Yaman yang didatangi oleh beliau ini seperti: Mutharrif bin Mazin, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli dan banyak lagi yang lainnya. Dari Yaman, beliau melanjutkan tour ilmiahnya ke kota Baghdad di Iraq dan di kota ini beliau banyak mengambil ilmu dari Muhammad bin Al-Hasan, seorang ahli fiqih di negeri Iraq. Juga beliau mengambil ilmu dari Isma‟il bin Ulaiyyah dan Abdul Wahhab Ats-Tsaqafi dan masih banyak lagi yang lainnya. Di Baghdad, Irak Kemudian pergi ke Baghdad (183 dan tahun 195), di sana ia menimba ilmu dari Muhammad bin Hasan. Ia memiliki tukar pikiran yang menjadikan Khalifah Ar Rasyid. Di Mesir Imam Syafi‟i bertemu dengan Ahmad bin Hanbal di Mekah tahun 187 H dan di Baghdad tahun 195 H. Dari Imam Ahmad bin Hanbal, Imam Syafi‟i menimba ilmu fiqhnya, ushul madzhabnya, penjelasan nasikh dan mansukhnya. Di Baghdad, Imam Syafi‟i menulis madzhab lamanya (madzhab qodim). Kemudian beliu pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan madzhab baru (madzhab jadid). Di sana beliau wafat sebagai syuhadaul ilm di akhir bulan Rajab 204 H.
  • 4. Karya tulis Ar-Risalah Salah satu karangannya adalah “Ar Risalah” buku pertama tentang ushul fiqh dan kitab “Al Umm” yang berisi madzhab fiqhnya yang baru. Imam Syafi‟i adalah seorang mujtahid mutlak, imam fiqh, hadis, dan ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli Irak dan fiqh ahli Hijaz. Imam Ahmad berkata tentang Imam Syafi‟i,”Beliau adalah orang yang paling faqih dalam Al Quran dan As Sunnah,” “Tidak seorang pun yang pernah memegang pena dan tinta (ilmu) melainkan Allah memberinya di „leher‟ Syafi‟i,”. Thasy Kubri mengatakan di Miftahus sa‟adah,”Ulama ahli fiqh, ushul, hadits, bahasa, nahwu, dan disiplin ilmu lainnya sepakat bahwa Syafi‟i memiliki sifat amanah (dipercaya), „adaalah (kredibilitas agama dan moral), zuhud, wara‟, takwa, dermawan, tingkah lakunya yang baik, derajatnya yang tinggi. Orang yang banyak menyebutkan perjalanan hidupnya saja masih kurang lengkap,” Mazhab Syafi'i Dasar madzhabnya: Al Quran, Sunnah, Ijma‟ dan Qiyas. Beliau juga tidak mengambil Istihsan (menganggap baik suatu masalah) sebagai dasar madzhabnya, menolak maslahah mursalah, perbuatan penduduk Madinah. Imam Syafi‟i mengatakan,”Barangsiapa yang melakukan istihsan maka ia telah menciptakan syariat,”. Penduduk Baghdad mengatakan,”Imam Syafi‟i adalah nashirussunnah (pembela sunnah),” Al-Hujjah Kitab “Al Hujjah” yang merupakan madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin Hanbal, Abu Tsaur, Za‟farani, Al Karabisyi dari Imam Syafi‟i. Al-Umm Sementara kitab “Al Umm” sebagai madzhab yang baru Imam Syafi‟i diriwayatkan oleh pengikutnya di Mesir; Al Muzani, Al Buwaithi, Ar Rabi‟ Jizii bin Sulaiman. Imam Syafi‟i mengatakan tentang madzhabnya,”Jika sebuah hadits shahih bertentangan dengan perkataanku, maka ia (hadis) adalah madzhabku, dan buanglah perkataanku di belakang tembok,”