SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  42
Télécharger pour lire hors ligne
3dadang-solihin.blogspot.co.id
Materi
• Perpres 82/2016 tentang Strategi Nasional
Keuangan Inklusif
• Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
berdasarkan Sektor
• Strategi Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi
• Kemiskinan di Indonesia
• Program Penanggulangan Kemiskinan
Nasional
• Peran Daerah dalam Penanggulangan
Kemiskinan
4dadang-solihin.blogspot.co.id
5dadang-solihin.blogspot.co.id
Keuangan Inklusif
• Keuangan Inklusif adalah kondisi ketika setiap anggota
masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan
keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan
aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
• Layanan keuangan yang disediakan harus dapat diterima oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan mudah untuk diakses
dari sisi persyaratan serta layanan.
• Layanan keuangan yang aman dimaksudkan agar masyarakat
terlindungi hak dan kewajibannya dari risiko yang mungkin timbul.
dadang-solihin.blogspot.co.id 6
Visi dan Misi Keuangan Inklusif
• Visi:
Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal melalui
peningkatan pemahaman tentang sistem, produk, dan jasa keuangan, serta
ketersediaan layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar,
dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Misi:
a. Meningkatkan kesempatan dan kemampuan masyarakat dalam mengakses dan
memanfaatkan layanan keuangan.
b. Menyediakan produk dan jasa keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat.
c. Meningkatkan pengetahuan dan rasa aman masyarakat dalam penggunaan
layanan keuangan.
d. Memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.
e. Mendorong pengembangan keuangan inklusif untuk mendukung pencapaian
Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
dadang-solihin.blogspot.co.id 7
Pendekatan Keuangan Inklusif
a. Kombinasi dari empat konsep utama yang saling menguatkan yaitu
mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan stabilitas sistem
keuangan, mendukung program penanggulangan kemiskinan,
serta mengurangi kesenjangan antarindividu dan antardaerah.
b. Identifikasi penyelesaian permasalahan yang menghambat
perluasan akses kepada semua lapisan masyarakat terhadap
layanan keuangan dan peluang kegiatan ekonomi produktif dengan
mempertimbangkan best practices dan lesson learned dari
domestik dan internasional.
c. Upaya yang selaras dan terkoordinasi dengan melibatkan seluruh
pemangku kepentingan pada sektor publik, swasta, dan
masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.co.id 8
Prinsip Keuangan Inklusif
a. Kepemimpinan (Leadership): Menumbuhkan komitmen pemerintah dan
otoritas keuangan terhadap peningkatan keuangan inklusif.
b. Keragaman (Diversity): Mendorong ketersediaan berbagai layanan
keuangan oleh penyedia layanan keuangan yang beragam.
c. Inovasi (Innovation): Mendorong inovasi teknologi dan kelembagaan
sebagai sarana untuk memperluas akses dan penggunaan sistem
keuangan.
d. Perlindungan (Protection): Mendorong pendekatan yang komprehensif
bagi perlindungan konsumen yang melibatkan peran seluruh pemangku
kepentingan pada sektor publik, swasta, dan masyarakat.
e. Pemberdayaan (Empowerment): Mengembangkan literasi keuangan dan
kemampuan keuangan masyarakat.
f. Kerja sama (Cooperation): Memperkuat koordinasi dan mendorong
kemitraan antara seluruh pemangku kepentingan pada sektor publik,
swasta, dan masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.co.id 9
Prinsip Keuangan Inklusif
g. Pengetahuan (Knowledge): Menggunakan data dan informasi dalam
penyusunan dan pengembangan kebijakan, serta pengukuran
keberhasilan yang dilaksanakan oleh regulator dan penyedia layanan
keuangan.
h. Proporsionalitas (Proportionality): Membentuk kerangka kebijakan dan
peraturan yang secara proporsional mempertimbangkan aspek risiko dan
manfaat dari inovasi produk dan jasa keuangan.
i. Kerangka kerja (Framework): Mempertimbangkan kerangka kerja
peraturan yang mencerminkan standar internasional, kondisi nasional, dan
dukungan bagi sistem keuangan yang kompetitif.
dadang-solihin.blogspot.co.id 10
Sasaran Masyarakat
• Keuangan inklusif menekankan penyediaan layanan keuangan berdasarkan
kebutuhan yang berbeda dari tiap kelompok masyarakat.
• Meskipun mencakup semua segmen masyarakat, kegiatan keuangan
inklusif difokuskan pada kelompok yang belum terpenuhi oleh layanan
keuangan formal yaitu masyarakat berpendapatan rendah, pelaku usaha
mikro dan kecil, serta masyarakat yang merupakan lintas kelompok.
• Masyarakat berpendapatan rendah adalah kelompok masyarakat 40%
berpendapatan terendah berdasarkan Basis Data Terpadu yang bersumber
dari hasil kegiatan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang
dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik.
• Kelompok ini memiliki akses terbatas atau tanpa akses sama sekali ke
semua jenis layanan keuangan yang mencakup masyarakat penerima
bantuan sosial, program pemberdayaan masyarakat, dan wirausaha yang
memiliki keterbatasan sumber daya untuk memperluas usaha.
• Sementara itu, pelaku usaha mikro dan kecil merupakan pelaku usaha
sebagaimana dimaksud dalam UU 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah.
dadang-solihin.blogspot.co.id 11
Sasaran
Masyarakat Lintas Kelompok
1. Pekerja Migran
Kelompok ini memiliki akses yang terbatas ke layanan keuangan formal untuk
mendukung selama proses tahapan migrasi (pra, selama, dan pasca migrasi).
2. Wanita
Berdasarkan data Global Findex 2014, hanya 37,5% wanita Indonesia yang memiliki
rekening di lembaga keuangan formal.
3. Kelompok masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Kelompok ini antara lain terdiri dari anak terlantar, penyandang disabilitas berat,
lanjut usia, mantan narapidana, dan mantan tunasusila.
4. Masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar
Masyarakat ini tinggal di wilayah yang relatif kurang berkembang dibandingkan
daerah lain dalam skala nasional ditinjau dari kriteria perekonomian masyarakat,
sumber daya manusia, prasarana infrastruktur, kemampuan keuangan lokal,
aksesibilitas dan karakteristik daerah.
5. Kelompok Pelajar, Mahasiswa, dan Pemuda
Jumlah kelompok pelajar, mahasiswa, dan pemuda diperkirakan mencapai 106,8 juta
orang atau 41,87% dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2015.
dadang-solihin.blogspot.co.id 12
Akses kepada
Produk Layanan Keuangan
1. Akses kepada Instrumen Transaksi Pembayaran
Akses keuangan bagi masyarakat berpendapatan rendah dapat dimulai dari
penggunaan uang elektronik untuk mempermudah transaksi pembayaran dan mulai
belajar mengelola keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya berkembang
kebutuhan untuk menabung pada tabungan di bank, serta kebutuhan yang lebih luas
untuk produk dan layanan keuangan lainnya.
2. Akses kepada Tabungan
Sesuai data Global Findex 2014, sekitar 69,3% penduduk dewasa di Indonesia
terlayani jasa simpanan dan memiliki tabungan dalam berbagai bentuk. Namun,
hanya sekitar 26,6% yang memiliki rekening tabungan pada lembaga keuangan
formal. Sisanya memiliki tabungan dalam skema informal, seperti tabungan dalam
kelompok menabung atau dititipkan kepada orang lain di luar keluarga.
Dari 69,3% penduduk yang menabung:
– 33,3% menabung untuk pendidikan atau biaya sekolah,
– 27,1% menabung untuk hari tua, dan
– 22,6% menabung untuk pertanian atau usaha.
dadang-solihin.blogspot.co.id 13
Akses kepada
Produk Layanan Keuangan
3. Akses kepada Kredit/Pembiayaan
Penggunaan kredit atau pembiayaan dari sektor formal lebih rendah dibandingkan
dengan tabungan dan didominasi oleh sumber informal, seperti teman, keluarga,
tetangga, majikan, hingga ’rentenir’. Sebanyak 56,6% penduduk dewasa di Indonesia
memiliki akses ke kredit dari berbagai sumber, namun kredit dari lembaga keuangan
formal hanya menjangkau 13,1% penduduk. Sisanya sekitar 43,4% penduduk
bahkan belum menerima kredit.
4. Akses kepada Asuransi
Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Tahun 2013 yang dilakukan oleh
Otoritas Jasa Keuangan, diketahui bahwa indeks literasi masyarakat Indonesia
terhadap industri perasuransian relatif masih rendah yaitu 17,84%. Hal ini berarti dari
setiap 100 orang penduduk Indonesia, hanya terdapat 18 orang yang memahami
tentang asuransi.
Rendahnya indeks Literasi Perasuransian menyebabkan masih kurangnya
pemanfaatan produk dan jasa perasuransian oleh masyarakat yang saat ini hanya
mencapai 11,81%. Hal ini berarti dari setiap 100 penduduk Indonesia, hanya terdapat
12 orang yang memanfaatkan produk dan jasa asuransi.
dadang-solihin.blogspot.co.id 14
Akses kepada
Produk Layanan Keuangan
5. Akses kepada Layanan Remitansi
Remitansi adalah salah satu bagian penting dari ekonomi, terutama di negara
berkembang. Sekitar 17,9% dan 31% penduduk dewasa di Indonesia pernah
mengirimkan dan menerima remitansi. Dari persentase tersebut, sebagian besar
pengiriman dan penerimaan remitansi dilakukan melalui lembaga keuangan, masing-
masing sebesar 52,4% dan 36,3%. Sisanya melaksanakan remitansi melalui
operator pengiriman uang dan telepon seluler.
Berdasarkan data World Bank 2014, pengiriman remitansi tahunan secara
keseluruhan diperkirakan mencapai US$ 8,400,000,000.00 (delapan miliar empat
ratus juta dollar Amerika Serikat) dan angka ini berada di bawah negara ASEAN lain
seperti Filipina dan Vietnam.
dadang-solihin.blogspot.co.id 15
Lembaga Keuangan
• Sistem keuangan yang berfungsi baik merupakan prasyarat mendasar
dalam proses pembangunan ekonomi dan sosial. Pasar dan lembaga
keuangan memegang peran penting dalam menyalurkan dana untuk
penggunaan yang paling produktif serta mengalokasikan risiko kepada
pihak yang paling mampu mengelolanya.
• Dengan demikian dapat membantu memitigasi pengaruh informasi
asimetris dan meringankan biaya transaksi guna memacu pertumbuhan
ekonomi, serta mendorong persamaan kesempatan, distribusi pendapatan
dan percepatan penanggulangan kemiskinan.
• Lembaga keuangan formal yang telah berkembang di Indonesia adalah
Bank, Industri Pasar Modal, Industri Keuangan Non Bank (IKNB), Lembaga
Keuangan Mikro, dan Koperasi Simpan Pinjam, yang memiliki prinsip
konvensional dan syariah.
dadang-solihin.blogspot.co.id 16
Lembaga Penyedia Jasa
Pembayaran
• Lembaga penyedia jasa pembayaran di Indonesia saat ini terdiri dari
bank dan non bank penyelenggara Sistem Bank Indonesia - Real
Time Gross Settlement (BI – RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia, jaringan (prinsipal) kartu ATM/kartu debet,
penyelenggara jaringan (prinsipal) Kartu Kredit, penerbit uang
elektronik, dan penyelenggara transfer dana yang juga merupakan
penyedia layanan remitansi.
• Berbagai penyelenggara ini perlu pula didorong untuk berkontribusi
menyediakan layanan sistem pembayaran untuk tujuan memperluas
akses masyarakat kepada layanan keuangan.
• Berdasarkan potensi jangkauan layanan, lembaga selain bank yang
dapat berperan memperluas akses keuangan adalah penerbit uang
elektronik seperti perusahaan telekomunikasi.
dadang-solihin.blogspot.co.id 17
Pilar dan Fondasi SNKI
dadang-solihin.blogspot.co.id 18
Pilar
Strategi Nasional Keuangan Inklusif
1. Pilar Edukasi Keuangan
Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai lembaga keuangan formal, produk dan jasa
keuangan termasuk fitur, manfaat dan risiko, biaya, hak dan
kewajiban, serta untuk meningkatkan keterampilan masyarakat
dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan.
2. Pilar Hak Properti Masyarakat
Bertujuan untuk meningkatkan akses kredit masyarakat kepada
lembaga keuangan formal.
3. Pilar Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi Keuangan
Bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat.
dadang-solihin.blogspot.co.id 19
Pilar
Strategi Nasional Keuangan Inklusif
4. Pilar Layanan Keuangan pada Sektor Pemerintah
Bertujuan untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi
pelayanan publik dalam penyaluran dana Pemerintah secara
nontunai.
5. Pilar Perlindungan Konsumen
Bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam
berinteraksi dengan lembaga keuangan, serta memiliki prinsip
transparansi, perlakuan yang adil, keandalan, kerahasiaan dan
keamanan data/informasi konsumen, penanganan pengaduan,
serta penyelesaian sengketa konsumen secara sederhana, cepat,
dan biaya terjangkau.
dadang-solihin.blogspot.co.id 20
Fondasi
Strategi Nasional Keuangan Inklusif
1. Kebijakan dan regulasi yang kondusif
Pelaksanaan program keuangan inklusif membutuhkan dukungan
kebijakan dan regulasi dari Pemerintah dan otoritas/regulator.
2. Infrastruktur dan teknologi informasi keuangan yang
mendukung
Fondasi ini diperlukan untuk meminimalkan informasi asimetris yang
menjadi hambatan dalam mengakses layanan keuangan.
3. Organisasi dan mekanisme implementasi yang efektif
Keberagaman pelaku keuangan inklusif memerlukan organisasi dan
mekanisme yang mampu mendorong pelaksanaan berbagai
kegiatan secara bersama dan terpadu.
dadang-solihin.blogspot.co.id 21
Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia berdasarkan Sektor
dadang-solihin.blogspot.co.id 22
Strategi Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi
1. Sektor pertanian ditingkatkan melalui program modernisasi dan
penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas
pertanian
2. Pendalaman industri berbasis sumber daya alam dengan hilirisasi
3. Mendorong investasi di sektor pertambangan, khususnya di bidang
energi
4. Akselerasi pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi
terus dilakukan
5. Produktivitas sektor jasa dijaga dan ditingkatkan, melalui:
a) Sektor konstruksi, transportasi, informasi-komunikasi untuk
mendukung efisiensi sistem logistik nasional
b) Mendorong perkembangan sektor jasa keuangan melalui kebijakan
financial deepening & financial inclusion
dadang-solihin.blogspot.co.id 23
24dadang-solihin.blogspot.co.id
• Penurunan jumlah penduduk miskin per tahun mengalami perlambatan
dibandingkan masa sebelum krisis,
• Terdapat lebih banyak penduduk miskin di wilayah pedesaan dibandingkan di
perkotaan.
10,008,309,509,309,309,709,408,707,20
9,42
17,60
15,64
12,31
8,60
13,3212,2611,3712,40
14,4913,5612,7711,9111,1010,9510,5110,6310,3610,6210,4910,27
44,20
38,90
32,8031,30
25,70
20,30
17,8017,20
15,30
24,59
31,9032,33
26,43
29,27
25,0825,0824,78
22,70
24,8123,6122,1920,6219,9318,9418,0917,9217,3717,8917,2816,31
54,20
47,20
42,3040,60
35,00
30,00
27,2025,90
22,50
34,01
49,5047,97
38,7437,8738,3937,3436,1535,10
39,30
37,17
34,96
32,5331,0229,8928,5928,5527,7328,5127,7626,58
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
Kota Desa Kota+Desa
dadang-solihin.blogspot.co.id 25
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia
1970-2017 (Juta)
dadang-solihin.blogspot.co.id 26
Persentase Kemiskinan Provinsi 2017
Persentase kemiskinan di
Wilayah Indonesia Timur
lebih tinggi daripada
persentase kemiskinan di
Wilayah Indonesia barat.
0 10 20 30 40
ACEH
SUMATERA BARAT
JAMBI
BENGKULU
KEP. BANGKA BELITUNG
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI SELATAN
GORONTALO
MALUKU
PAPUA BARAT
INDONESIA
Kota+Desa
Persentase kemiskinan
pedesaan lebih tinggi
daripada perkotaan di
seluruh provinsi
dadang-solihin.blogspot.co.id 27
Gini Rasio Provinsi 2017
Namun demikian, data
rasio gini menunjukkan
ketimpangan di wilayah
perkotaan lebih tinggi
daripada di wilayah
pedesaan.
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
ACEH
SUMATERA BARAT
JAMBI
BENGKULU
KEP. BANGKA BELITUNG
DKI JAKARTA
JAWA TENGAH
JAWA TIMUR
BALI
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI UTARA
SULAWESI SELATAN
GORONTALO
MALUKU
PAPUA BARAT
INDONESIA
Kota+Desa
Wilayah pedesaan yang
penduduknya relatif
memiliki kesejahteraan
yang sama akan cenderung
lebih mudah diajak
bergotong royong atas
dasar kesamaan nasib,
Target Pembangunan 2016 2017 2018
Tingkat Kemiskinan 10,7 10,4 9,5-10,0
Tingkat Pengangguran Terbuka 5,61 5,4 5,0-5,3
Gini Rasio 0,397 0,39 0,38
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,18 70,79 71,5
dadang-solihin.blogspot.co.id 28
Sasaran Pembangunan Nasional
29dadang-solihin.blogspot.co.id
Presiden mengarahkan agar APBN 2018 fokus pada
Penanggulangan Kemiskinan
Program
Dana
(Triliun Rupiah)
Sasaran
Subsidi 145,5 117.700 Kepala Keluarga
Dana Desa 60,0 74.958 Desa
JKN 25,5 92.400.000 Jiwa
Bantuan Pangan 20,8 15.600.000 Keluarga Penerima Manfaat
PKH 17,1 10.000.000 Keluarga Penerima Manfaat
Indonesia Pintar 10,8 19.600.000 Siswa
Bidik Misi 4,1 401.700 Mahasiswa
Total 283,8
Namun demikian, peran daerah diperlukan untuk
mengisi gap yang ditinggalkan pemerintah pusat agar
penanggulangan kemiskinan dapat dipercepat
dadang-solihin.blogspot.co.id 30
Program Penanggulangan
Kemiskinan Nasional
dadang-solihin.blogspot.co.id 31
Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional
• Program penanggulangan kemiskinan yang ada masih didominasi oleh program
konsumsi
• Penanggulangan kemiskinan pada sisi produksi perlu didorong dengan
memberikan motivasi insentif yang lebih besar ketika berhasil naik kelas
daripada bantuan yang diberikan
32dadang-solihin.blogspot.co.id
Permasalahan Kemiskinan di Indonesia
Tiga karakteristik kemiskinan
yang menonjol saat ini
1. Jumlah Penduduk miskin masih
cukup besar
2. Ketimpangan kemiskinan antar
wilayah
3. Akses & kualitas pelayanan
dasar penduduk miskin masih
jauh tertinggal.
dadang-solihin.blogspot.co.id 33
Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan Natural
• Kemiskinan natural adalah kemiskinan karena dari asalnya memang
miskin.
• Kelompok masyarakat ini miskin karena tidak memiliki sumberdaya
yang memadai, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia
maupun sumber daya pembangunan lainnya,
• sehingga mereka tidak dapat ikut secara aktif dalam pembangunan
atau kalaupun ikut serta dalam pembangunan mereka mendapatkan
imbalan pendapatan yang amat rendah.
dadang-solihin.blogspot.co.id 34
1/3
Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan Struktural
• Kemiskinan struktural adalah kemiskinan (baik kemiskinan absolut
maupun relatif) yang disebabkan oleh perbedaan struktur
masyarakat yang telah ikut serta dalam proses pembangunan
dengan masih tertinggal.
• Kemiskinan struktural ini dikenal juga dengan kemiskinan yang
disebabkan hasil pembangunan yang belum seimbang.
dadang-solihin.blogspot.co.id 35
2/3
Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan Kultural
• Kemiskinan kultural mengacu pada sikap seseorang atau
masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan
budidaya, mereka sudah merasa kekurangan.
• Kelompok masyarakat ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi
dalam pembangunan, tidak mudah melakukan perubahan, menolak
mengikuti perkembangan, dan tidak mau berusaha untuk
memperbaiki tingkat kehidupannya sehingga menyebabkan
pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang umum dipakai.
dadang-solihin.blogspot.co.id 36
3/3
Hak Masyarakat Miskin
dadang-solihin.blogspot.co.id 37
Memperoleh
kecukupan pangan,
sandang, dan
perumahan
Memperoleh
pelayanan kesehatan;
Memperoleh
pendidikan yang
dapat meningkatkan
martabatnya;
Mendapatkan
perlindungan sosial
memperoleh derajat
kehidupan yang layak;
Memperoleh
lingkungan hidup
yang sehat;
Meningkatkan kondisi
kesejahteraan yang
berkesinambungan;
dan
Memperoleh
pekerjaan dan
kesempatan
berusaha.
• Transfer dari pusat mendominasi sumber pendapatan daerah
• Pemerintah daerah mampu menghasilkan pendapatannya sendiri
– Bukti berupa kerugian/kerusakan bagi iklim investasi dengan adanya regulasi
yang kompleks dan problematis yang sering kali tumpang tindih dengan regulasi
nasional
– Keberadaan sumber daya alam merupakan determinan kunci tentang jumlah
pendapatan yang dapat dihasilkan oleh daerah
• Kapasitas Teknis
– Sekitar dua pertiga desa di Indonesia, khususnya di kawasan timur, masih tidak
memiliki akses ke jaringan telekomunikasi
– Belanja pemerintah daerah lebih banyak dilakukan untuk gaji pegawai daripada
untuk layanan
• Aspek Tata Kelola Desentralisasi
– Pengaturan kewenangan pemerintah daerah harus berjalan seiring dengan
pelaksanaan desentralisasi fiskal daerah
– Sehausnya desentralisasi tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi
Sumber:
Nazara (2014) Peran Penting Pemerintah Daerah dalam Penanggulangan Kemiskian
dadang-solihin.blogspot.co.id 38
Determinan Kemiskinan di Daerah
Pembentukan TKPK
Identifikasi sasaran
penerima program
Mempertajam penentuan lokasi program
Merangkul lebih banyak pemangku kepentingan
Meningkatkan partisipasi masyarakat miskin
Meningkatkan motivasi seluruh pihak dalam melaksanakan program
melalui pemberian insentif tambahan
Pemerintah
Pusat
• Rancangan dan
pengembangan
kebijakan
Pemerintah
Daerah
• Pelaksana
kebijakan
Arah optimalisasi
peran daerah
dalam
penanggulangan
kemiskinan
bahwa kemiskinan adalah masalah yang bersifat multi dimensi, multi sektor dengan beragam
karakteristik yang harus segera diatasi karena menyangkut harkat dan martabat manusia, maka
penanggulangan kemiskinan perlu keterpaduan program diantara lembaga dan dunia usaha serta
melibatkan partisipasi masyarakat
dadang-solihin.blogspot.co.id 39
Peran Daerah dalam
Penanggulangan Kemiskinan
Program penanggulangan kemiskinan
berbasis keluarga
• bantuan pangan dan sandang;
• bantuan kesehatan;
• bantuan pendidikan; dan
• bantuan perumahan.
Program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan masyarakat;
• pelatihan keterampilan dalam berbagai jenis
dan jenjang pelatihan;
• bimbingan pengelolaan/manajemen usaha;
• fasilitasi peningkatan partisipasi dan
swadaya masyarakat;
• fasilitasi pengorganisasian
relawan/pemerhati penanggulangan
kemiskinan;
• fasilitasi pengelolaan usaha kelompok; dan
• fasilitasi kemitraan Pemerintah dan Swasta
Program penanggulangan kemiskinan
berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro
dan kecil;
•peningkatan permodalan bagi penduduk miskin;
•perluasan akses pinjaman modal murah oleh
lembaga keuangan bagi warga miskin;
•peningkatan pemberian pinjaman dana bergulir;
•peningkatan sarana dan prasarana usaha.
Program-program lainnya
•program peningkatan perluasan kesempatan kerja
dan berusaha;
•program pemberdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan hidup;
•program pengembangan infrastruktur penunjang
bagi penanggulangan kemiskinan dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup
Penanggulangan kemiskinan di level daerah perlu difokuskan untuk mengisi gap yang belum ditangani oleh pemerintah pusat
seperti peningkatan akurasi sasaran, merangkul stakeholder yang lebih luas, peningkatan keberlanjutan program, dan perluasan
skala program
dadang-solihin.blogspot.co.id 40
Program Penanggulangan
Kemiskinan Daerah
• Posisi pemerintah pusat
yang tidak bersentuhan
langsung dengan
masyarakat menyebabkan
risiko kesalahan sasaran
program karena data yang
kurang akurat,
• Pemerintah daerah dapat
mengisi gap ini dengan
mendukung data yang lebih
akurat.
dadang-solihin.blogspot.co.id 41
Penajaman Sasaran Program
42dadang-solihin.blogspot.co.id

Contenu connexe

Tendances

Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang DaerahOptimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang DaerahDadang Solihin
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanDadang Solihin
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiDadang Solihin
 
Peran dan Fungsi DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi DPRD  dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi DPRD  dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional Dadang Solihin
 
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
Peran Tenaga Ahli DPRD  dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...Peran Tenaga Ahli DPRD  dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...Dadang Solihin
 
Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten Bantul
Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten BantulMenghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten Bantul
Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten BantulRusman R. Manik
 
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...Dadang Solihin
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahPeranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Dadang Solihin
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDDadang Solihin
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Dadang Solihin
 
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKIAdministrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKIDadang Solihin
 
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaSeminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaDadang Solihin
 
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Rusman R. Manik
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 

Tendances (20)

Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang DaerahOptimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
Optimalisasi Peran DPRD dan Implementasi Kebijakan Musrenbang Daerah
 
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda KemiskinanProgram Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
Program Penanggulangan Kemiskinan dan Urgensi Perda Kemiskinan
 
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelayanan Publik berbasis Teknologi Informasi
 
Peran dan Fungsi DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi DPRD  dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPeran dan Fungsi DPRD  dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Peran dan Fungsi DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Tugas Pokok dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal  ke Tataran Internasional
Mendaratkan Pengembangan Potensi Lokal ke Tataran Internasional
 
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
Peran Tenaga Ahli DPRD  dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...Peran Tenaga Ahli DPRD  dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
Peran Tenaga Ahli DPRD dalam Perumusan Kebijakan Publik guna Mendukung Fungs...
 
Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten Bantul
Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten BantulMenghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten Bantul
Menghidupkan Keberdayaan Masyarakat Melalui LKD di Kabupaten Bantul
 
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
Peningkatan Kompetensi dan Etos Kerja Pengawasan DPRD dalam Menilai dan Menga...
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahPeranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Peranan DPRD dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Peraturan Presiden No 2/2015
 
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRDTugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
Tugas Pokok dan Wewenang Badan Kehormatan DPRD
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
 
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
Implementasi Peran-Fungsi DPRD dalam Meningkatkan Pelayanan Publik menuju Goo...
 
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKIAdministrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
 
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean IndonesiaSeminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
Seminar Nasional: Green Economic Goes to Clean Indonesia
 
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
Materi Paparan pada FGD Penanggulangan Kemiskinan Kab. Kulon Progo 2019
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 

Similaire à Langkah Strategis Pertumbuhan Ekonomi, Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Kesenjangan Individu berdasarkan Perpres 82/2016

Pertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptx
Pertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptxPertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptx
Pertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptxAndriFriyanto1
 
ONEPAGER FEED Mobile
ONEPAGER FEED MobileONEPAGER FEED Mobile
ONEPAGER FEED MobileHaryo Saputro
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanprimahendra
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAdetinurkhayati
 
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart GovernmentOptimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart GovernmentDadang Solihin
 
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Dadang Solihin
 
Aplikasi Crowde Solusi Investasi Masa Kini
Aplikasi Crowde Solusi Investasi Masa KiniAplikasi Crowde Solusi Investasi Masa Kini
Aplikasi Crowde Solusi Investasi Masa Kinitani57
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanLestari Moerdijat
 
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA KEUAN...
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN  FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA  KEUAN...MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN  FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA  KEUAN...
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA KEUAN...An Nisbah
 
Pembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-Riba
Pembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-RibaPembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-Riba
Pembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-RibaSetiono Winardi
 

Similaire à Langkah Strategis Pertumbuhan Ekonomi, Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Kesenjangan Individu berdasarkan Perpres 82/2016 (20)

Pertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptx
Pertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptxPertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptx
Pertemuan 3 Keuangan Inklusif.pptx
 
Kebijakan Keuangan Akses UMKM (Kebanksentralan BAB 4)
Kebijakan Keuangan Akses UMKM (Kebanksentralan BAB 4)Kebijakan Keuangan Akses UMKM (Kebanksentralan BAB 4)
Kebijakan Keuangan Akses UMKM (Kebanksentralan BAB 4)
 
Keuangan Inklusif
Keuangan InklusifKeuangan Inklusif
Keuangan Inklusif
 
ONEPAGER FEED Mobile
ONEPAGER FEED MobileONEPAGER FEED Mobile
ONEPAGER FEED Mobile
 
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatanBrief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
Brief Note-21-2016-ekonomi kerakyatan
 
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARAMakalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
Makalah keuangan OJK SMA NEGERI 1 BAWANG BANJARNEGARA
 
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart GovernmentOptimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
Optimalisasi Komisi Informasi Pusat dalam rangka Penerapan Smart Government
 
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
Bauran Kebijakan Prudent (Prudent Policy Mix), Structural Adjustment dan Peng...
 
Aplikasi Crowde Solusi Investasi Masa Kini
Aplikasi Crowde Solusi Investasi Masa KiniAplikasi Crowde Solusi Investasi Masa Kini
Aplikasi Crowde Solusi Investasi Masa Kini
 
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi PerbankanMeningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
Meningkatkan Finansial Inklusi Melalui Digitalisasi Perbankan
 
1. Microfinance.ppt
1. Microfinance.ppt1. Microfinance.ppt
1. Microfinance.ppt
 
Studi kasus plk
Studi kasus plk Studi kasus plk
Studi kasus plk
 
Fin tech corner
Fin tech corner   Fin tech corner
Fin tech corner
 
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA KEUAN...
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN  FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA  KEUAN...MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN  FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA  KEUAN...
MEMBANGUN EKONOMI PEDESAAN DENGAN FINANCIAL INCLUSION MELALUI LEMBAGA KEUAN...
 
Materi 4 Regulasi.pdf
Materi 4 Regulasi.pdfMateri 4 Regulasi.pdf
Materi 4 Regulasi.pdf
 
Proposal anak asuh
Proposal anak asuhProposal anak asuh
Proposal anak asuh
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Kemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesiaKemiskinan di indonesia
Kemiskinan di indonesia
 
Pembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-Riba
Pembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-RibaPembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-Riba
Pembangunan Daerah Tanpa APBD/APBN Dan Program Anti-Riba
 
Perbankan Syariah dan Financial Technology
Perbankan Syariah dan Financial TechnologyPerbankan Syariah dan Financial Technology
Perbankan Syariah dan Financial Technology
 

Plus de Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaDadang Solihin
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRADadang Solihin
 

Plus de Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Dernier

Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxSelviPanggua1
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxKaista Glow
 

Dernier (20)

Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptxKualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
Kualifikasi dan Kompetensi Guru Profesi Kependidikan .pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptxProduct Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
Product Knowledge Rapor Pendidikan - Satuan Pendidikan Dasmen&Vokasi.pptx
 

Langkah Strategis Pertumbuhan Ekonomi, Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Kesenjangan Individu berdasarkan Perpres 82/2016

  • 1.
  • 2.
  • 4. Materi • Perpres 82/2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif • Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berdasarkan Sektor • Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi • Kemiskinan di Indonesia • Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional • Peran Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan 4dadang-solihin.blogspot.co.id
  • 6. Keuangan Inklusif • Keuangan Inklusif adalah kondisi ketika setiap anggota masyarakat mempunyai akses terhadap berbagai layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. • Layanan keuangan yang disediakan harus dapat diterima oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan mudah untuk diakses dari sisi persyaratan serta layanan. • Layanan keuangan yang aman dimaksudkan agar masyarakat terlindungi hak dan kewajibannya dari risiko yang mungkin timbul. dadang-solihin.blogspot.co.id 6
  • 7. Visi dan Misi Keuangan Inklusif • Visi: Meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal melalui peningkatan pemahaman tentang sistem, produk, dan jasa keuangan, serta ketersediaan layanan keuangan formal yang berkualitas secara tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. • Misi: a. Meningkatkan kesempatan dan kemampuan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan. b. Menyediakan produk dan jasa keuangan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. c. Meningkatkan pengetahuan dan rasa aman masyarakat dalam penggunaan layanan keuangan. d. Memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. e. Mendorong pengembangan keuangan inklusif untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. dadang-solihin.blogspot.co.id 7
  • 8. Pendekatan Keuangan Inklusif a. Kombinasi dari empat konsep utama yang saling menguatkan yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan stabilitas sistem keuangan, mendukung program penanggulangan kemiskinan, serta mengurangi kesenjangan antarindividu dan antardaerah. b. Identifikasi penyelesaian permasalahan yang menghambat perluasan akses kepada semua lapisan masyarakat terhadap layanan keuangan dan peluang kegiatan ekonomi produktif dengan mempertimbangkan best practices dan lesson learned dari domestik dan internasional. c. Upaya yang selaras dan terkoordinasi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pada sektor publik, swasta, dan masyarakat. dadang-solihin.blogspot.co.id 8
  • 9. Prinsip Keuangan Inklusif a. Kepemimpinan (Leadership): Menumbuhkan komitmen pemerintah dan otoritas keuangan terhadap peningkatan keuangan inklusif. b. Keragaman (Diversity): Mendorong ketersediaan berbagai layanan keuangan oleh penyedia layanan keuangan yang beragam. c. Inovasi (Innovation): Mendorong inovasi teknologi dan kelembagaan sebagai sarana untuk memperluas akses dan penggunaan sistem keuangan. d. Perlindungan (Protection): Mendorong pendekatan yang komprehensif bagi perlindungan konsumen yang melibatkan peran seluruh pemangku kepentingan pada sektor publik, swasta, dan masyarakat. e. Pemberdayaan (Empowerment): Mengembangkan literasi keuangan dan kemampuan keuangan masyarakat. f. Kerja sama (Cooperation): Memperkuat koordinasi dan mendorong kemitraan antara seluruh pemangku kepentingan pada sektor publik, swasta, dan masyarakat. dadang-solihin.blogspot.co.id 9
  • 10. Prinsip Keuangan Inklusif g. Pengetahuan (Knowledge): Menggunakan data dan informasi dalam penyusunan dan pengembangan kebijakan, serta pengukuran keberhasilan yang dilaksanakan oleh regulator dan penyedia layanan keuangan. h. Proporsionalitas (Proportionality): Membentuk kerangka kebijakan dan peraturan yang secara proporsional mempertimbangkan aspek risiko dan manfaat dari inovasi produk dan jasa keuangan. i. Kerangka kerja (Framework): Mempertimbangkan kerangka kerja peraturan yang mencerminkan standar internasional, kondisi nasional, dan dukungan bagi sistem keuangan yang kompetitif. dadang-solihin.blogspot.co.id 10
  • 11. Sasaran Masyarakat • Keuangan inklusif menekankan penyediaan layanan keuangan berdasarkan kebutuhan yang berbeda dari tiap kelompok masyarakat. • Meskipun mencakup semua segmen masyarakat, kegiatan keuangan inklusif difokuskan pada kelompok yang belum terpenuhi oleh layanan keuangan formal yaitu masyarakat berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro dan kecil, serta masyarakat yang merupakan lintas kelompok. • Masyarakat berpendapatan rendah adalah kelompok masyarakat 40% berpendapatan terendah berdasarkan Basis Data Terpadu yang bersumber dari hasil kegiatan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik. • Kelompok ini memiliki akses terbatas atau tanpa akses sama sekali ke semua jenis layanan keuangan yang mencakup masyarakat penerima bantuan sosial, program pemberdayaan masyarakat, dan wirausaha yang memiliki keterbatasan sumber daya untuk memperluas usaha. • Sementara itu, pelaku usaha mikro dan kecil merupakan pelaku usaha sebagaimana dimaksud dalam UU 20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. dadang-solihin.blogspot.co.id 11
  • 12. Sasaran Masyarakat Lintas Kelompok 1. Pekerja Migran Kelompok ini memiliki akses yang terbatas ke layanan keuangan formal untuk mendukung selama proses tahapan migrasi (pra, selama, dan pasca migrasi). 2. Wanita Berdasarkan data Global Findex 2014, hanya 37,5% wanita Indonesia yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal. 3. Kelompok masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kelompok ini antara lain terdiri dari anak terlantar, penyandang disabilitas berat, lanjut usia, mantan narapidana, dan mantan tunasusila. 4. Masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar Masyarakat ini tinggal di wilayah yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional ditinjau dari kriteria perekonomian masyarakat, sumber daya manusia, prasarana infrastruktur, kemampuan keuangan lokal, aksesibilitas dan karakteristik daerah. 5. Kelompok Pelajar, Mahasiswa, dan Pemuda Jumlah kelompok pelajar, mahasiswa, dan pemuda diperkirakan mencapai 106,8 juta orang atau 41,87% dari jumlah penduduk Indonesia tahun 2015. dadang-solihin.blogspot.co.id 12
  • 13. Akses kepada Produk Layanan Keuangan 1. Akses kepada Instrumen Transaksi Pembayaran Akses keuangan bagi masyarakat berpendapatan rendah dapat dimulai dari penggunaan uang elektronik untuk mempermudah transaksi pembayaran dan mulai belajar mengelola keuangan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya berkembang kebutuhan untuk menabung pada tabungan di bank, serta kebutuhan yang lebih luas untuk produk dan layanan keuangan lainnya. 2. Akses kepada Tabungan Sesuai data Global Findex 2014, sekitar 69,3% penduduk dewasa di Indonesia terlayani jasa simpanan dan memiliki tabungan dalam berbagai bentuk. Namun, hanya sekitar 26,6% yang memiliki rekening tabungan pada lembaga keuangan formal. Sisanya memiliki tabungan dalam skema informal, seperti tabungan dalam kelompok menabung atau dititipkan kepada orang lain di luar keluarga. Dari 69,3% penduduk yang menabung: – 33,3% menabung untuk pendidikan atau biaya sekolah, – 27,1% menabung untuk hari tua, dan – 22,6% menabung untuk pertanian atau usaha. dadang-solihin.blogspot.co.id 13
  • 14. Akses kepada Produk Layanan Keuangan 3. Akses kepada Kredit/Pembiayaan Penggunaan kredit atau pembiayaan dari sektor formal lebih rendah dibandingkan dengan tabungan dan didominasi oleh sumber informal, seperti teman, keluarga, tetangga, majikan, hingga ’rentenir’. Sebanyak 56,6% penduduk dewasa di Indonesia memiliki akses ke kredit dari berbagai sumber, namun kredit dari lembaga keuangan formal hanya menjangkau 13,1% penduduk. Sisanya sekitar 43,4% penduduk bahkan belum menerima kredit. 4. Akses kepada Asuransi Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Tahun 2013 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan, diketahui bahwa indeks literasi masyarakat Indonesia terhadap industri perasuransian relatif masih rendah yaitu 17,84%. Hal ini berarti dari setiap 100 orang penduduk Indonesia, hanya terdapat 18 orang yang memahami tentang asuransi. Rendahnya indeks Literasi Perasuransian menyebabkan masih kurangnya pemanfaatan produk dan jasa perasuransian oleh masyarakat yang saat ini hanya mencapai 11,81%. Hal ini berarti dari setiap 100 penduduk Indonesia, hanya terdapat 12 orang yang memanfaatkan produk dan jasa asuransi. dadang-solihin.blogspot.co.id 14
  • 15. Akses kepada Produk Layanan Keuangan 5. Akses kepada Layanan Remitansi Remitansi adalah salah satu bagian penting dari ekonomi, terutama di negara berkembang. Sekitar 17,9% dan 31% penduduk dewasa di Indonesia pernah mengirimkan dan menerima remitansi. Dari persentase tersebut, sebagian besar pengiriman dan penerimaan remitansi dilakukan melalui lembaga keuangan, masing- masing sebesar 52,4% dan 36,3%. Sisanya melaksanakan remitansi melalui operator pengiriman uang dan telepon seluler. Berdasarkan data World Bank 2014, pengiriman remitansi tahunan secara keseluruhan diperkirakan mencapai US$ 8,400,000,000.00 (delapan miliar empat ratus juta dollar Amerika Serikat) dan angka ini berada di bawah negara ASEAN lain seperti Filipina dan Vietnam. dadang-solihin.blogspot.co.id 15
  • 16. Lembaga Keuangan • Sistem keuangan yang berfungsi baik merupakan prasyarat mendasar dalam proses pembangunan ekonomi dan sosial. Pasar dan lembaga keuangan memegang peran penting dalam menyalurkan dana untuk penggunaan yang paling produktif serta mengalokasikan risiko kepada pihak yang paling mampu mengelolanya. • Dengan demikian dapat membantu memitigasi pengaruh informasi asimetris dan meringankan biaya transaksi guna memacu pertumbuhan ekonomi, serta mendorong persamaan kesempatan, distribusi pendapatan dan percepatan penanggulangan kemiskinan. • Lembaga keuangan formal yang telah berkembang di Indonesia adalah Bank, Industri Pasar Modal, Industri Keuangan Non Bank (IKNB), Lembaga Keuangan Mikro, dan Koperasi Simpan Pinjam, yang memiliki prinsip konvensional dan syariah. dadang-solihin.blogspot.co.id 16
  • 17. Lembaga Penyedia Jasa Pembayaran • Lembaga penyedia jasa pembayaran di Indonesia saat ini terdiri dari bank dan non bank penyelenggara Sistem Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement (BI – RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia, jaringan (prinsipal) kartu ATM/kartu debet, penyelenggara jaringan (prinsipal) Kartu Kredit, penerbit uang elektronik, dan penyelenggara transfer dana yang juga merupakan penyedia layanan remitansi. • Berbagai penyelenggara ini perlu pula didorong untuk berkontribusi menyediakan layanan sistem pembayaran untuk tujuan memperluas akses masyarakat kepada layanan keuangan. • Berdasarkan potensi jangkauan layanan, lembaga selain bank yang dapat berperan memperluas akses keuangan adalah penerbit uang elektronik seperti perusahaan telekomunikasi. dadang-solihin.blogspot.co.id 17
  • 18. Pilar dan Fondasi SNKI dadang-solihin.blogspot.co.id 18
  • 19. Pilar Strategi Nasional Keuangan Inklusif 1. Pilar Edukasi Keuangan Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai lembaga keuangan formal, produk dan jasa keuangan termasuk fitur, manfaat dan risiko, biaya, hak dan kewajiban, serta untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan. 2. Pilar Hak Properti Masyarakat Bertujuan untuk meningkatkan akses kredit masyarakat kepada lembaga keuangan formal. 3. Pilar Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi Keuangan Bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat. dadang-solihin.blogspot.co.id 19
  • 20. Pilar Strategi Nasional Keuangan Inklusif 4. Pilar Layanan Keuangan pada Sektor Pemerintah Bertujuan untuk meningkatkan tata kelola dan transparansi pelayanan publik dalam penyaluran dana Pemerintah secara nontunai. 5. Pilar Perlindungan Konsumen Bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam berinteraksi dengan lembaga keuangan, serta memiliki prinsip transparansi, perlakuan yang adil, keandalan, kerahasiaan dan keamanan data/informasi konsumen, penanganan pengaduan, serta penyelesaian sengketa konsumen secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau. dadang-solihin.blogspot.co.id 20
  • 21. Fondasi Strategi Nasional Keuangan Inklusif 1. Kebijakan dan regulasi yang kondusif Pelaksanaan program keuangan inklusif membutuhkan dukungan kebijakan dan regulasi dari Pemerintah dan otoritas/regulator. 2. Infrastruktur dan teknologi informasi keuangan yang mendukung Fondasi ini diperlukan untuk meminimalkan informasi asimetris yang menjadi hambatan dalam mengakses layanan keuangan. 3. Organisasi dan mekanisme implementasi yang efektif Keberagaman pelaku keuangan inklusif memerlukan organisasi dan mekanisme yang mampu mendorong pelaksanaan berbagai kegiatan secara bersama dan terpadu. dadang-solihin.blogspot.co.id 21
  • 22. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia berdasarkan Sektor dadang-solihin.blogspot.co.id 22
  • 23. Strategi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi 1. Sektor pertanian ditingkatkan melalui program modernisasi dan penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas pertanian 2. Pendalaman industri berbasis sumber daya alam dengan hilirisasi 3. Mendorong investasi di sektor pertambangan, khususnya di bidang energi 4. Akselerasi pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi terus dilakukan 5. Produktivitas sektor jasa dijaga dan ditingkatkan, melalui: a) Sektor konstruksi, transportasi, informasi-komunikasi untuk mendukung efisiensi sistem logistik nasional b) Mendorong perkembangan sektor jasa keuangan melalui kebijakan financial deepening & financial inclusion dadang-solihin.blogspot.co.id 23
  • 25. • Penurunan jumlah penduduk miskin per tahun mengalami perlambatan dibandingkan masa sebelum krisis, • Terdapat lebih banyak penduduk miskin di wilayah pedesaan dibandingkan di perkotaan. 10,008,309,509,309,309,709,408,707,20 9,42 17,60 15,64 12,31 8,60 13,3212,2611,3712,40 14,4913,5612,7711,9111,1010,9510,5110,6310,3610,6210,4910,27 44,20 38,90 32,8031,30 25,70 20,30 17,8017,20 15,30 24,59 31,9032,33 26,43 29,27 25,0825,0824,78 22,70 24,8123,6122,1920,6219,9318,9418,0917,9217,3717,8917,2816,31 54,20 47,20 42,3040,60 35,00 30,00 27,2025,90 22,50 34,01 49,5047,97 38,7437,8738,3937,3436,1535,10 39,30 37,17 34,96 32,5331,0229,8928,5928,5527,7328,5127,7626,58 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 Kota Desa Kota+Desa dadang-solihin.blogspot.co.id 25 Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia 1970-2017 (Juta)
  • 26. dadang-solihin.blogspot.co.id 26 Persentase Kemiskinan Provinsi 2017 Persentase kemiskinan di Wilayah Indonesia Timur lebih tinggi daripada persentase kemiskinan di Wilayah Indonesia barat. 0 10 20 30 40 ACEH SUMATERA BARAT JAMBI BENGKULU KEP. BANGKA BELITUNG DKI JAKARTA JAWA TENGAH JAWA TIMUR BALI NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI SELATAN GORONTALO MALUKU PAPUA BARAT INDONESIA Kota+Desa Persentase kemiskinan pedesaan lebih tinggi daripada perkotaan di seluruh provinsi
  • 27. dadang-solihin.blogspot.co.id 27 Gini Rasio Provinsi 2017 Namun demikian, data rasio gini menunjukkan ketimpangan di wilayah perkotaan lebih tinggi daripada di wilayah pedesaan. 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 ACEH SUMATERA BARAT JAMBI BENGKULU KEP. BANGKA BELITUNG DKI JAKARTA JAWA TENGAH JAWA TIMUR BALI NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI SELATAN GORONTALO MALUKU PAPUA BARAT INDONESIA Kota+Desa Wilayah pedesaan yang penduduknya relatif memiliki kesejahteraan yang sama akan cenderung lebih mudah diajak bergotong royong atas dasar kesamaan nasib,
  • 28. Target Pembangunan 2016 2017 2018 Tingkat Kemiskinan 10,7 10,4 9,5-10,0 Tingkat Pengangguran Terbuka 5,61 5,4 5,0-5,3 Gini Rasio 0,397 0,39 0,38 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,18 70,79 71,5 dadang-solihin.blogspot.co.id 28 Sasaran Pembangunan Nasional
  • 30. Presiden mengarahkan agar APBN 2018 fokus pada Penanggulangan Kemiskinan Program Dana (Triliun Rupiah) Sasaran Subsidi 145,5 117.700 Kepala Keluarga Dana Desa 60,0 74.958 Desa JKN 25,5 92.400.000 Jiwa Bantuan Pangan 20,8 15.600.000 Keluarga Penerima Manfaat PKH 17,1 10.000.000 Keluarga Penerima Manfaat Indonesia Pintar 10,8 19.600.000 Siswa Bidik Misi 4,1 401.700 Mahasiswa Total 283,8 Namun demikian, peran daerah diperlukan untuk mengisi gap yang ditinggalkan pemerintah pusat agar penanggulangan kemiskinan dapat dipercepat dadang-solihin.blogspot.co.id 30 Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional
  • 31. dadang-solihin.blogspot.co.id 31 Program Penanggulangan Kemiskinan Nasional • Program penanggulangan kemiskinan yang ada masih didominasi oleh program konsumsi • Penanggulangan kemiskinan pada sisi produksi perlu didorong dengan memberikan motivasi insentif yang lebih besar ketika berhasil naik kelas daripada bantuan yang diberikan
  • 33. Permasalahan Kemiskinan di Indonesia Tiga karakteristik kemiskinan yang menonjol saat ini 1. Jumlah Penduduk miskin masih cukup besar 2. Ketimpangan kemiskinan antar wilayah 3. Akses & kualitas pelayanan dasar penduduk miskin masih jauh tertinggal. dadang-solihin.blogspot.co.id 33
  • 34. Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Natural • Kemiskinan natural adalah kemiskinan karena dari asalnya memang miskin. • Kelompok masyarakat ini miskin karena tidak memiliki sumberdaya yang memadai, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya pembangunan lainnya, • sehingga mereka tidak dapat ikut secara aktif dalam pembangunan atau kalaupun ikut serta dalam pembangunan mereka mendapatkan imbalan pendapatan yang amat rendah. dadang-solihin.blogspot.co.id 34 1/3
  • 35. Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Struktural • Kemiskinan struktural adalah kemiskinan (baik kemiskinan absolut maupun relatif) yang disebabkan oleh perbedaan struktur masyarakat yang telah ikut serta dalam proses pembangunan dengan masih tertinggal. • Kemiskinan struktural ini dikenal juga dengan kemiskinan yang disebabkan hasil pembangunan yang belum seimbang. dadang-solihin.blogspot.co.id 35 2/3
  • 36. Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Kultural • Kemiskinan kultural mengacu pada sikap seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budidaya, mereka sudah merasa kekurangan. • Kelompok masyarakat ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mudah melakukan perubahan, menolak mengikuti perkembangan, dan tidak mau berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupannya sehingga menyebabkan pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang umum dipakai. dadang-solihin.blogspot.co.id 36 3/3
  • 37. Hak Masyarakat Miskin dadang-solihin.blogspot.co.id 37 Memperoleh kecukupan pangan, sandang, dan perumahan Memperoleh pelayanan kesehatan; Memperoleh pendidikan yang dapat meningkatkan martabatnya; Mendapatkan perlindungan sosial memperoleh derajat kehidupan yang layak; Memperoleh lingkungan hidup yang sehat; Meningkatkan kondisi kesejahteraan yang berkesinambungan; dan Memperoleh pekerjaan dan kesempatan berusaha.
  • 38. • Transfer dari pusat mendominasi sumber pendapatan daerah • Pemerintah daerah mampu menghasilkan pendapatannya sendiri – Bukti berupa kerugian/kerusakan bagi iklim investasi dengan adanya regulasi yang kompleks dan problematis yang sering kali tumpang tindih dengan regulasi nasional – Keberadaan sumber daya alam merupakan determinan kunci tentang jumlah pendapatan yang dapat dihasilkan oleh daerah • Kapasitas Teknis – Sekitar dua pertiga desa di Indonesia, khususnya di kawasan timur, masih tidak memiliki akses ke jaringan telekomunikasi – Belanja pemerintah daerah lebih banyak dilakukan untuk gaji pegawai daripada untuk layanan • Aspek Tata Kelola Desentralisasi – Pengaturan kewenangan pemerintah daerah harus berjalan seiring dengan pelaksanaan desentralisasi fiskal daerah – Sehausnya desentralisasi tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi Sumber: Nazara (2014) Peran Penting Pemerintah Daerah dalam Penanggulangan Kemiskian dadang-solihin.blogspot.co.id 38 Determinan Kemiskinan di Daerah
  • 39. Pembentukan TKPK Identifikasi sasaran penerima program Mempertajam penentuan lokasi program Merangkul lebih banyak pemangku kepentingan Meningkatkan partisipasi masyarakat miskin Meningkatkan motivasi seluruh pihak dalam melaksanakan program melalui pemberian insentif tambahan Pemerintah Pusat • Rancangan dan pengembangan kebijakan Pemerintah Daerah • Pelaksana kebijakan Arah optimalisasi peran daerah dalam penanggulangan kemiskinan bahwa kemiskinan adalah masalah yang bersifat multi dimensi, multi sektor dengan beragam karakteristik yang harus segera diatasi karena menyangkut harkat dan martabat manusia, maka penanggulangan kemiskinan perlu keterpaduan program diantara lembaga dan dunia usaha serta melibatkan partisipasi masyarakat dadang-solihin.blogspot.co.id 39 Peran Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan
  • 40. Program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga • bantuan pangan dan sandang; • bantuan kesehatan; • bantuan pendidikan; dan • bantuan perumahan. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat; • pelatihan keterampilan dalam berbagai jenis dan jenjang pelatihan; • bimbingan pengelolaan/manajemen usaha; • fasilitasi peningkatan partisipasi dan swadaya masyarakat; • fasilitasi pengorganisasian relawan/pemerhati penanggulangan kemiskinan; • fasilitasi pengelolaan usaha kelompok; dan • fasilitasi kemitraan Pemerintah dan Swasta Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil; •peningkatan permodalan bagi penduduk miskin; •perluasan akses pinjaman modal murah oleh lembaga keuangan bagi warga miskin; •peningkatan pemberian pinjaman dana bergulir; •peningkatan sarana dan prasarana usaha. Program-program lainnya •program peningkatan perluasan kesempatan kerja dan berusaha; •program pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup; •program pengembangan infrastruktur penunjang bagi penanggulangan kemiskinan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup Penanggulangan kemiskinan di level daerah perlu difokuskan untuk mengisi gap yang belum ditangani oleh pemerintah pusat seperti peningkatan akurasi sasaran, merangkul stakeholder yang lebih luas, peningkatan keberlanjutan program, dan perluasan skala program dadang-solihin.blogspot.co.id 40 Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah
  • 41. • Posisi pemerintah pusat yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat menyebabkan risiko kesalahan sasaran program karena data yang kurang akurat, • Pemerintah daerah dapat mengisi gap ini dengan mendukung data yang lebih akurat. dadang-solihin.blogspot.co.id 41 Penajaman Sasaran Program