SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
Download to read offline
dadang-solihin.blogspot.com

2
dadang-solihin.blogspot.com

3
Materi
•
•
•
•
•
•

Indikator Kinerja dan Log-Frame
Hirarki dari Visi ke Program
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN)
Perumusan Isu Strategis
Penyusunan Renstra K/L
Contoh Renstra Bappenas

dadang-solihin.blogspot.com

4
Indikator Kinerja
dan Log-Frame

AT
INPUT

OUTPUT

OUTCOME

IMPACT

OUTCOME

OUTPUT

INPUT

ABK
KPJM

dadang-solihin.blogspot.com

5
Alur Pikir Logic Model

Metode Penyusunan

IMPACTS

Hasil pembangunan yang
diperoleh dari pencapaian
outcome

Apa yang ingin
diubah

OUTCOMES

Manfaat yang diperoleh dalam
jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai
hasil dari output

Apa yang ingin
dicapai

OUTPUTS

Produk/barang/jasa akhir
yang dihasilkan

Apa yang dihasilkan
(barang) atau
dilayani (jasa)

ACTIVITIES

Proses/kegiatan
menggunakan input
menghasilkan output yang
diinginkan

Apa yang
dikerjakan

Sumberdaya yang
memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output

Apa yang
digunakan dalam
bekerja

Metode
Pelaksanaan

INPUTS

Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007

dadang-solihin.blogspot.com

6
Matriks Logic Model
D
B

Level

Uraian

Kriteria Sukses

Indikator Kinerja

Impacts

Outcomes
Outputs
Activities

C

Inputs

Needs
A (permasalahan,
penyebab)

dadang-solihin.blogspot.com

7
Hirarki dari Visi ke Program
Visi

• Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan.

Misi

• Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi.

Tujuan/
Sasaran

• Penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya
mewujudkan visi dan misi

Strategi

• Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi.

Kebijakan
Program

• Arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk
mencapai tujuan.
• Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
dadang-solihin.blogspot.com

8
Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan Program
(Mengacu pada Struktur UU 25/2004)
Misi

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

KINERJA
PRIMA

Misi

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Kebingungan

Visi

X

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Frustrasi

Visi

Misi

X

Strategi

Kebijakan

Program

Tidak
Terarah

Visi

Misi

Sasaran

X

Kebijakan

Program

Tidak
Efektif

Visi

Misi

Sasaran

Strategi

Program

Salah
Langkah

Visi

Misi

Sasaran

Strategi

Visi

X

X
Kebijakan

dadang-solihin.blogspot.com

X

Tidak
Efisien
9
dadang-solihin.blogspot.com

10
Apa itu SPPN
SPPN adalah
 Satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan
 Untuk menghasilkan rencanarencana pembangunan dalam
jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan
 Yang dilaksanakan oleh unsur
penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan
daerah.

dadang-solihin.blogspot.com

11
Tujuan SPPN
1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

dadang-solihin.blogspot.com

12
Proses Perencanaan
Pendekatan Politik:
Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana
pembangunan hasil proses politik (public choice theory of
planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam
RPJM/D.
Proses Teknokratik:
Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh
lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas
untuk itu.
Partisipatif:
Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara
lain melalui Musrenbang.
Proses top-down dan bottom-up:
Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
dadang-solihin.blogspot.com

13
Ruang Lingkup Perencanaan
NASIONAL

DAERAH

Dokumen

Penetapan

Dokumen

Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)

UU
(Ps. 13 Ayat 1)

Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah
(RPJP-Daerah)

Perda
(Ps. 13 Ayat 2)

Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Nasional
(RPJM-Nasional)

Per Pres
(Ps. 19 Ayat 1)

Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJM-Daerah)

Peraturan KDH
(Ps. 19 Ayat 3)

Renstra Kementerian /
Lembaga (Renstra KL)

Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)

Renstra Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra
SKPD)

Peraturan
Pimpinan SKPD
(Ps. 19 Ayat 4)

Rencana Kerja
Pemerintah (RKP)

Per Pres
(Ps. 26 Ayat 1)

Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD)

Peraturan KDH
(Ps. 26 Ayat 2)

Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga
(Renja KL)

Peraturan
Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)

Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja
SKPD)

Peraturan
Pimpinan SKPD
( Ps. 21 Ayat 3)

dadang-solihin.blogspot.com

Penetapan

14
Persyaratan Dokumen Perencanaan:
SMART
 SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi
 MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured
gets managed”)

 ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and
appropriate collection method)

 RELEVANT (information needs of the people who will
use the data)

 TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right
time to influence many manage decision)
dadang-solihin.blogspot.com

15
Syarat Perencanaan
Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki.
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang
mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif).
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut.

4. Masalah-masalah yang dihadapi.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya.

6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
pelaksanaannya.
dadang-solihin.blogspot.com

16
Perencanaan yang Ideal
• Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat
dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
• Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti
pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin
adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan
jangan sampai terjadi kemunduran.
• Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau
sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
• Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and
adaptive system).
• Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
dadang-solihin.blogspot.com

17
Fungsi/Manfaat Perencanaan
• Sebagai alat koordinasi
seluruh stakeholders
• Sebagai penuntun arah
• Minimalisasi ketidakpastian
• Minimalisasi inefisiensi
sumberdaya
• Penetapan standar dan
pengawasan kualitas

dadang-solihin.blogspot.com

18
dadang-solihin.blogspot.com

19
Apa Itu Isu Strategis?
• Isu Strategis adalah
– Isu paling pokok
– Tidak hanya masalah tapi
juga harus aktual dan
mendesak
– Jika isu tersebut ditangani
akan memiliki dampak positif
terhadap isu lainnya
• Isu Strategis akan menjadi
perhatian untuk 5 tahun
mendatang.

dadang-solihin.blogspot.com

20
Tolok Ukur Penentuan Strategis
1.

Aktual

Apakah isu ini sedang jadi pusat perhatian?

2.

Urgensi

Apakah isu ini mendesak?

3.

Relevansi

Apakah isu ini sesuai dengan kebutuhan stakeholders?

4.

Dampak +

Apakah isu ini sesuai dengan visi dan misi K/L?

5.

Kesesuaian

Apakah isu ini jika dibahas akan membantu
menyelesaikan permasalahan pembangunan?

6.

Inklusi

Dapatkah stakeholders berpartisipasi dalam isu ini?

7.

Sensitivitas

Apakah isu ini aman dari dampak negatif?

dadang-solihin.blogspot.com

21
Tujuan dan Prinsip
Tujuan

Prinsip-Prinsip

• Mendapatkan kepastian isu
strategis apa yang disepakati
untuk diangkat dan
menjadikan arah fokus
pembangunan untuk jangka
menengah,
• Yang selanjutnya dijadikan
sebagai acuan dalam
mengidentifikasi dan
merumuskan visi, misi serta
agenda pembangunan K/L

1. Penetapan isu strategis didasarkan
atas pertimbangan matang setelah
mensinergikan hasil kajian dari aspek
politis, teknokratis, partisipatif, topdown dan bottom up
2. Rancangan visi K/L perlu tegas, jelas
arahnya, ringkas, realistis dan
aplikatif, serta mampu menjawab
tantangan dan permasalahan menjadi
isu strategis
3. Rumusan misi harus mempunyai
keterkaitan jelas dengan pencapaian
visi

dadang-solihin.blogspot.com

22
Metode dan Langkah
Metode
• Kajian analitis
dan diskusi antar
Tim Penyusun
• Dialog atau
diskusi melalui
FGD

Langkah-langkah
1. Review kembali draft rumusan strategis
2. Bandingkan dengan catatan-catatan atau rumusan hasil
FGD untuk semua aspek pembangunan yang telah
dibahas
3. Tetapkan rumusan yang menjadi isu strategis daerah
4. Berdasarkan rumusan isu strategis kemudian susun
rumusan alternatif

Informasi yang Disiapkan
• Rumusan/kesepakatan hasil jaring aspirasi  Isu dan Harapan Masyarakat
• Hasil rumusan/formulasi analisis secara teknis terhadap profil dan prediksi
perkembangan nasional
• Rumusan hasil FGD yang telah disepakati
dadang-solihin.blogspot.com

23
dadang-solihin.blogspot.com

24
Landasan Hukum
Penyusunan Renstra K/L
1. UU 25/2004 tentang SPPN
• Pasal 4 ayat (2), Pasal 6 ayat (1),
Pasal 15 ayat (1)
2. UU 17/2007 tentang RPJPN 2005-2025
3. PP 20/2004 tentang RKP
• Pasal 3 ayat (1)
4. PP 40/2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan
Nasional
• Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (8),
Pasal 14 ayat (2)

dadang-solihin.blogspot.com

25
Renstra-KL
• Renstra K/L merupakan dokumen perencanaan pembangunan
untuk jangka waktu lima tahun yang akan dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga.
• Renstra K/L tidak boleh memiliki kebijakan yang bertentangan
dengan RPJMN karena Renstra K/L harus berpedoman dan
merupakan penjabaran lebih lanjut dari RPJMN.
• Renstra K/L merupakan kontrak kinerja Menteri kepada Presiden
yang seluruh program dan kegiatannya mencerminkan target kinerja
yang akan dicapai oleh Presiden.

dadang-solihin.blogspot.com

26
Muatan Renstra-KL
Renstra K/L memuat paling tidak antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Visi
Misi
Tujuan dan Sasaran Strategis
Arah Kebijakan Pembangunan
Program dan Kegiatan
Kebutuhan Pendanaan

dadang-solihin.blogspot.com

27
Substansi Renstra-KL
 Renstra-KL memuat visi,
misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan
 Sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi
Kementerian/ Lembaga
 Informasi tentang
keluaran (output) dan
sumberdaya bersifat
indikatif

dadang-solihin.blogspot.com

28
Alur Penyusunan Renstra-KL
Proses
Teknokratik
 Menggunakan metode
dan kerangka berpikir
ilmiah
 Trilateral meeting
antara K/L, Bappenas,
dan Kementerian
Keuangan
 Mengacu pada
rancangan teknokratik
RPJMN dan RPJPN
2005-2025

Proses
Politik
 Proses penyusunan
Renstra-KL yang
disesuaikan dengan
visi, misi, dan program
prioritas (platform)
Presiden

dadang-solihin.blogspot.com

Penetapan
Renstra-KL
 Renstra-KL ditetapkan
dengan Peraturan
Pimpinan K/L

29
dadang-solihin.blogspot.com

30
Alur Penyusunan Renstra-KL

dadang-solihin.blogspot.com

31
Renstra-KL bagi Lembaga Tinggi Negara
VISI

ORGANISASI
ORGANISASI
KEMENTERIAN/
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
LEMBAGA
LEMBAGA TINGGI
LEMBAGA
TINGGI NEGARA
NEGARA

Program-program
Teknis dilaksanakan
oleh organisasi
Lembaga Tinggi
Negara

MISI

TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
(IMPACT)

STRATEGI KEBIJAKAN DAN
PENDANAAN

ESELON 1
ESELON I

PROGRAM:
PROGRAM-PROGRAM TEKNIS
PROGRAM GENERIK
SASARAN HASIL
(OUTCOME)

ESELON
ESELONIIII

KEGIATAN
SASARAN KELUARAN
(OUTPUT)

dadang-solihin.blogspot.com

32
Renstra-KL bagi Kementerian
VISI
ORGANISASI
ORGANISASI
KEMENTERIAN/
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
LEMBAGA
DEPARTEMEN
KEMENTERIAN

Program Teknis
dilaksanakan oleh 1
(satu) unit organisasi
Eselon 1A yang
bersifat memberikan
pelayanan eksternal

MISI

TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
(IMPACT)

STRATEGI KEBIJAKAN DAN
PENDANAAN

ESELON 1
ESELON I

PROGRAM:
PROGRAM-PROGRAM TEKNIS
PROGRAM GENERIK
SASARAN HASIL
(OUTCOME)

ESELON II
ESELON II

KEGIATAN
SASARAN KELUARAN
(OUTPUT)

dadang-solihin.blogspot.com

33
Renstra-KL Bagi bagi Kementerian Koordinator

• Disarankan untuk 1
(satu) Program Teknis
digunakan oleh
seluruh Eselon 1A
terkait
• Indikator kinerja
masing-masing Eselon
1A muncul dalam
indikator kinerja
program

ORGANISASI
KEMENTERIAN/
ORGANISASI
LEMBAGA
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
KEMENTERIAN
NEGARA/
KEMENTERIAN
KEMENTERIAN
KOORDINATOR
KOORDINATOR

VISI

MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
(IMPACT)

STRATEGI KEBIJAKAN
DAN PENDANAAN

ESELON 1
ESELON I

PROGRAM:
PROGRAM TEKNIS
PROGRAM GENERIK
SASARAN HASIL
(OUTCOME)

ESELON 2
ESELON II

KEGIATAN
SASARAN KELUARAN
(OUTPUT)

dadang-solihin.blogspot.com

34
Renstra-KL bagi LPND
VISI
ORGANISASI
ORGANISASI
KEMENTERIAN/
KEMENTERIAN/
LEMBAGA
LEMBAGA
LPND & LEMBAGA
LPND & LEMBAGA
NON STRUKTURAL
NON STRUKTURAL

LPND dan Lembaga
Non-Struktural akan
menggunakan 1 (satu)
Program Teknis untuk
Lembaganya

MISI
TUJUAN
SASARAN STRATEGIS
(IMPACT)

STRATEGI KEBIJAKAN
DAN PENDANAAN

ESELON
ESELON1I

PROGRAM:
PROGRAM TEKNIS
PROGRAM GENERIK
SASARAN HASIL
(OUTCOME)

ESELON II
ESELON2

KEGIATAN
SASARAN KELUARAN
(OUTPUT)

dadang-solihin.blogspot.com

35
Sistematika Penulisan Renstra-KL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum
1.2 Potensi dan Permasalahan
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN
KEMENTERIAN/LEMBAGA
2.1 Visi Kementerian/Lembaga
2.2 Misi Kementerian/Lembaga
2.3 Tujuan
2.4 Sasaran Strategis
Kementerian/Lembaga
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
 Sesuai dengan penugasan RPJMN
pada K/L, terkait dengan prioritas
nasional/ bidang.
 Uraian mencakup indikatif pendanaan
dilengkapi dengan indikator-indikator
kinerja outcome dari masing-masing
Program

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi K/L
 Uraian bersifat lengkap (tidak hanya
mencakup yang dilakukan langsung oleh K/L
tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan
daerah dan swasta berikut pendanaan yang
diperlukan untuk melaksanakannya)
 Uraian kebijakan yang dilaksanakan melalui
Program dan/atau Lintas Program dalam K/L
yang bersangkutan
 Uraian dilengkapi dengan indikator-indikator
kinerja outcome dari masing-masing
Program
 Uraian dilengkapi dengan penjelasan
mengenai penataan aparatur K/L, meliputi
sumber daya manusia, ketatalaksanaan,
kelembagaan, dan struktur organisasi
sebagai bagian dari kebijakan K/L dalam
mencapai Visi, Misi, dan Tujuan.
BAB IV Penutup
LAMPIRAN
Matriks Kinerja K/L
Matriks Pendanaan K/L

dadang-solihin.blogspot.com

36
Tahap Penyusunan Renstra K/L

(1) Persiapan

(2) Identifikasi Kondisi
Umum, Potensi dan
Permasalahan K/L

(3) Penyusunan Visi
dan Misi K/L

(4) Penyusunan Tujuan dan
Sasaran Strategis K/L

(5) Penyusunan Arah Kebijakan
dan Strategi

(6) Penyusunan Program dan
Kegiatan

(7) Penyusunan Target dan
Pendanaan K/L (berbasis KPJM)

dadang-solihin.blogspot.com

37
Tahap Penyusunan Renstra-KL
(1) Persiapan

1. Identifikasi isu-isu strategis atau pilihan-pilihan strategis yang
akan dihadapi;
2. Identifikasi asas legal bagi K/L dalam pelaksanaan tugas dan
justifikasi fungsi dan kewenangannya,;
3. Identifikasi struktur organisasi beserta tugas pokok dan fungsinya.
4. Identifikasi data-data dan informasi yang diperlukan sebagai
bahan pengambilan keputusan selama proses penyusunan
Renstra-KL.

dadang-solihin.blogspot.com

38
Tahap Penyusunan Renstra-KL
(2) Identifikasi Kondisi Umum,
Potensi dan Permasalahan
K/L
1.Kondisi Umum K/L
 Hasil evaluasi terhadap pencapaian program dan kegiatan
 Hasil aspirasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan barang
publik, layanan publik, dan regulasi dalam lingkup kewenangan
K/L
2.Identifikasi Potensi dan Permasalahan K/L
 Uraian kondisi umum serta potensi dan permasalahan K/L
dituangkan dalam Bab I. Pendahuluan pada subbab 1.1 Kondisi
Umum K/L, dan 1.2 Potensi dan Permasalahan K/L.
dadang-solihin.blogspot.com

39
Tahap Penyusunan Renstra-KL
(3) Penyusunan Visi
dan Misi K/L
1.Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai
oleh K/L pada akhir periode perencanaan.
2.Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

 Uraian Visi dan Misi K/L dituangkan dalam dokumen Renstra-KL
Bab II. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L, pada subbab
2.1 Visi K/L, dan 2.2 Misi K/L.
dadang-solihin.blogspot.com

40
Tahap Penyusunan Renstra-KL
(4) Penyusunan Tujuan dan Sasaran
Strategis K/L
1. Tujuan:

 Sejalan dengan visi dan misi organisasi K/L dan berlaku pada periode jangka
menengah;
 Dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka
menengah;
 Dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki oleh K/L; dan

 Dapat mengarahkan perumusan sasaran strategis, strategi dan kebijakan, serta
program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi K/L
2. Sasaran:
 Merupakan ukuran pencapaian dari Tujuan K/L;
 Mencerminkan berfungsinya outcomes dari semua program dalam K/L;
 Dirumuskan dengan jelas dan terukur; dan
 Dilengkapi dengan target kinerja.
 Uraian Tujuan dan Sasaran Strategis K/L dituangkan dalam Bab II tentang Visi,
Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L (subbab 2.3 dan 2.4).
dadang-solihin.blogspot.com

41
Tahap Penyusunan Renstra-KL
(5) Penyusunan Arah Kebijakan dan
Strategi
1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
 K/L bertanggungjawab dalam mencapai sasaransasaran nasional sesuai dengan kewenangannya
dalam rangka pencapaian program prioritas
Presiden (sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN) selain bertanggungjawab dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
strategisnya sendiri.

 Uraian Strategi dan
Kebijakan Nasional
dituangkan dalam Bab III
tentang Strategi dan
Kebijakan (subbab 3.1).

2. Arah Kebijakan dan Strategi K/L
 Memuat program-program indikatif untuk
memecahkan permasalahan yang penting dan
mendesak untuk segera dilaksanakan dalam
jangka menengah serta memiliki dampak yang
besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan
sasaran strategis.

 Uraian mengenai Arah
Kebijakan dan Strategi K/L
dituangkan dalam Bab III
tentang Arah Kebijakan
dan Strategi (subbab 3.2).

 Program-program tersebut harus mencakup
kegiatan-kegiatan prioritas dalam RPJMN sesuai
dengan bidang terkait.
dadang-solihin.blogspot.com

42
Tahap Penyusunan Renstra-KL
(6)
Penyusunan Program dan Kegiatan

1. Program K/L
2. Kegiatan K/L

3. Indikator Kinerja Program dan
Kegiatan K/L
4. Indikator Kinerja Program
(Outcome)

5. Indikator Kinerja Kegiatan (Output)
6. Target Kinerja

dadang-solihin.blogspot.com

43
Tahap Penyusunan Renstra-KL
(7) Penyusunan Target dan
Pendanaan K/L (berbasis KPJM)

1. Penelaahan (review) program
dan kegiatan.
2. Penyusunan program dan
kegiatan baru untuk periode
2015-2019.
3. Penyusunan anggaran tahun
dasar (2015) bagi program dan
kegiatan baru
4. Menyusun Prakiraan Maju
Jangka Menengah.
dadang-solihin.blogspot.com

44
Program K/L
Program Teknis
 Merupakan program yang
menghasilkan pelayanan kepada
kelompok sasaran/ masyarakat
(pelayanan eksternal)
 Mencerminkan tupoksi unit organisasi
eselon 1 A

 Nomenklatur program bersifat unik/
khusus tidak duplikatif untuk masingmasing organisasi pelaksananya
 Harus dapat dievaluasi pencapaian
kinerjanya berdasarkan periode waktu
tertentu
 Dilaksanakan dalam periode jangka
menengah, perubahan hanya dapat
dilakukan setelah melalui tahapan
evaluasi

Program Generik
 Merupakan program yang digunakan
oleh beberapa organisasi eselon 1 A
yang bersifat pelayanan internal untuk
mendukung pelayanan aparatur dan/
atau administrasi pemerintahan
 Nomenklatur program dibuat unik untuk
setiap K/ L/ LTN dengan ditambahkan
nama K/ L/ LTN dan/ atau dengan
membedakan kode programnya
 Ditujukan untuk menunjang
pelaksanaan program teknis

dadang-solihin.blogspot.com

45
Kegiatan K/L
Kegiatan Teknis

Kegiatan Generik

 Kegiatan Teknis adalah Kegiatan
 Kegiatan Generik adalah kegiatan
Prioritas Nasional, yaitu kegiatanyang digunakan oleh beberapa unit
kegiatan dengan output spesifik
organisasi eselon 2 yang sejenis.
dalam rangka pencapaian Sasaran
Nasional.

 Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja
setingkat Eselon II
 Tindakan mobilisasi personil, belanja barang dan modal sebagai masukan (input)
untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
dadang-solihin.blogspot.com

46
Indikator Kinerja Program dan Kegiatan K/L
a. Relevant, indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi,
serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi.

b. Well-Defined, definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga
mudah untuk dimengerti dan digunakan.
c. Measurable, indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian
tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas,
kualitas ataupun biaya.
d. Appropriate, pemilihan indikator yang sesuai dengan upaya peningkatan
pelayanan/kinerja.
e. Reliable, indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan
tingkatan kinerja.
f. Verifiable, memungkinkan untuk dilakukan proses validasi dalam sistem
yang digunakan untuk menghasilkan indikator.
g. Cost-effective, kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan
data.
dadang-solihin.blogspot.com

47
Indikator Kinerja Program (Outcome)
 Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka
menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
 Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 1A sesuai
dengan visi, misi dan tupoksinya;
 Outcome Program harus dapat mendukung pencapaian kinerja K/L
(visi, misi dan sasaran strategis K/L); dan
 Outcome Program harus dapat dievaluasi berdasarkan periode
waktu tertentu.

dadang-solihin.blogspot.com

48
Indikator Kinerja Kegiatan (Output)
 Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang
dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian outcome program.
 Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 2 sesuai
dengan tupoksinya;
 Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur;
 Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome
program; dan
 Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu
tertentu.

dadang-solihin.blogspot.com

49
Target Kinerja  SMART
a. Specific: Sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;
b. Measurable: Target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur
baik bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas
dan biaya;
c. Achievable: Target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas
dan sumber daya yang ada;
d. Relevant: Mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target
output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan;
serta antara target outcome dalam rangka mencapai target Impact
yang ditetapkan; dan
e. Time Bond: Waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.

dadang-solihin.blogspot.com

50
dadang-solihin.blogspot.com

51
Identifikasi Kondisi Umum atas Hasil Evaluasi Organisasi
(Contoh: lembaga Kementerian PPN/Bappenas)
PENILAIAN STAKEHOLDERS

Masih belum tercapainya
(berhasilnya) target pencapaian
pada rencana pembangunan
nasional (RPJMN, RKP)

HASIL
EVALUASI
ORGANISASI

Rencana pembangunan nasional
(RPJP, RPJMN, RKP) yang belum
berkualitas (kualitas diukur dari belum
konsisten dan terkaitnya dokumen
RPJM dan RKP dengan dokumen
renstra/renja/RKPD)
Belum optimalnya penugasanpenugasan dalam rangka koordinasi
strategis sesuai dengan penugasan
dari Presiden/ Pemerintah dalam kaitan
kebijakan pembangunan nasional
(tidak rutin tetapi sangat strategis)
dadang-solihin.blogspot.com

52
Identifikasi Kondisi Umum
dalam Memenuhi Harapan Stakeholders (Outcomes)
MEMENUHI
HARAPAN STAKEHOLDERS

Berhasilnya pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMN 2010 – 2014,
dengan Visi: “Mewujudkan
Indonesia yang Sejahtera,
Demokratis, dan Berkeadilan
Terwujudnya rencana pembangunan
nasional (RPJP, RPJMN, RKP) yang
berkualitas
Terlaksananya penugasanpenugasan lainnya dari Presiden/
Pemerintah dalam kaitan kebijakan
pembangunan nasional (tidak rutin
tetapi sangat strategis) dadang-solihin.blogspot.com

VISI
MISI
53
Identifikasi Kondisi Umum
Evaluasi atas Pelaksanaan Renstra Kementerian PPN/Bappenas
PERAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KONDISI SAAT INI

KONDISI YANG DIHARAPKAN

Masih belum optimalnya pelaksanaan tugas
a. Perlu dilakukan optimalisasi tugas
perencanaan (RPJPN, RPJMN, dan RKP),
perencanaan sesuai dengan peraturan
karena:
perundangan berlaku
a. Belum terkaitnya RKP dengan Renja dan RKA
b. Perlunya pendalaman pemahaman
K/L, khususnya keterkaitan program dan
tentang sistem perencanaan
kegiatan nasional dengan program dan
pembangunan nasional di lingkungan
kegiatan K/L
internal sebagai panduan perencana
b. Belum terkaitnya RPJMN dengan Renstra K/L
dalam menyusun perencanaan
khususnya dalam arahan kebijakan dan strategi
pembangunan nasional
pembangunan nasional dengan arah kebijakan
c. Perlu dilengkapi panduan sistem
dan strategi sektor (K/L),
pendukung/ teknis (turunan dari UU)
c. Butir a dan b mengakibatkan pencapaian target
sebagai acuan pelaksanaan
K/L (Renstra, Renja dan RKA K/L) tidak sesuai
penyusunan perencanaan
dengan pencapaian target nasional (RPJMN
pembangunan nasional
dan RKP)
d. Belum adanya kesamaan pemahaman tentang
sistem perencanaan pembangunan nasional
peraturan perundangan nasional (Peraturan
perundang-undangan) di lingkungan internal
Kementerian Negara PPN/Bappenas
dadang-solihin.blogspot.com
54
Contoh : Visi dan Misi
Kementerian PPN/Bappenas 2010 - 2014

VISI

MISI

Mewujudkan lembaga perencana yang handal, kredibel, dan
proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan
bernegara
1. Menyusun rencana pembangunan yang berkualitas dan
berkelanjutan;
2. Melaksanakan koordinasi yang lebih berkualitas dalam proses
perencanaan pembangunan baik antardaerah, antarruang,
antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antar pusat
dan daerah, serta antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yang berkualitas
terhadap pelaksanaan rencana pembangunan nasional;
4. Melakukan pembinaan yang berkualitas dalam perencanaan
pembangunan nasional
dadang-solihin.blogspot.com

55
CONTOH :
Visi, Misi, dan Tujuan Kementerian PPN/Bappenas
VISI

MISI

TUJUAN

TUJUAN 1:
Berhasilnya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMN
2010 – 2014, dengan Visi: “Mewujudkan Indonesia yang
Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan

Mewujudkan lembaga perencana yang handal, kredibel, dan
proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan
bernegara

1. Menyusun rencana pembangunan yang berkualitas dan
berkelanjutan;
2. Melaksanakan koordinasi yang lebih berkualitas dalam proses
perencanaan pembangunan baik antardaerah, antarruang,
antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antar pusat
dan daerah, serta antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yang berkualitas
terhadap pelaksanaan rencana pembangunan nasional;

z

TUJUAN 2:
Terwujudnya rencana pembangunan nasional (RPJMN
dan RKP) yang berkualitas

TUJUAN 3:
Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/
Pemerintah dalam kaitan kebijakan pembangunan
nasional

4. Melakukan pembinaan yang berkualitas dalam perencanaan
pembangunan nasional

dadang-solihin.blogspot.com

56
56
Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian PPN/Bappenas
Berdasarkan Prioritas dan Fokus Prioritas dalam RPJMN

FOKUS PRIORITAS NASIONAL
1. Peningkatan efektifitas peraturan
perundang-undangan
2. Peningkatan kinerja lembaga di bidang
hukum

PRIORITAS NASIONAL:
Meningkatkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik

3. Peningkatan penghormatan, pemajuan,
penegakan HAM
4. Peningkatan penyelenggeraan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
5. Peningkatan kualitas pelayanan publik
6. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas
birokrasi

7. Pemantaoan reformasi birokrasi
dadang-solihin.blogspot.com

57
Keterkaitan Fokus Prioritas dalam RPJMN 2010 -2014
dengan Arah Kebijakan dan Strategi
Kementerian Negara PPN/Bappenas dalam Renstra 2010 - 2014
FOKUS PRIORITAS
NASIONALTERKAIT
KEMENTERIAN NEGARA PPN/
BAPPENAS

1. Peningkatan
penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN
2. Peningkatan kualitas
pelayanan publik

3. Peningkatan kapasitas
dan akuntabilitas birokrasi

4. Pemantapan reformasi
birokrasi

ARAH KEBIJAKAN
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

ARAH STRATEGI
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS

1. Penguatan kelembagaan
perencanaan pembangunan
nasional melalui penataan sistem
perencanaan, pemantauan,
pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan;
pengembangan sistem dan
kualitas data dan informasi
perencanaan pembangunan
nasional; serta peningkatan
kualitas koordinasi dengan para
pemangku kepentingan.
2. Penerapan perencanaan
pembangunan nasional dan
penganggaran yang berbasis
kinerja.
3. Peningkatan kualitas hasil
evaluasi kebijakan/kajian sebagai
masukan bagi perencanaan
pembangunan dan perumusan
kebijakan penyelesaian
permasalahan pembagunan.
4. Peningkatan kualitas data dan
informasi perencanaan
pembangunan.
5. Pelaksanaan reformasi birokrasi
secara konsisten dan
berkelanjutan dalam rangka
peningkatan kinerja (better
dadang-solihin.blogspot.com
performance) lembaga dan
pegawai.

Eksternal:
1.
Meningkatkan kualitas perencanaan dan
penganggaran sektoral, lintas sektoral dan
wilayah, dan antara pusat dan daerah; serta
keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan;
2. Meningkatkan kualitas pemantauan terhadap
pelaksanaan rencana pembangunan
nasional.
3. Meningkatkan kualitas evaluasi terhadap
pelaksanaan rencana pembangunan
nasional.
4. Meningkatkan kualitas kajian dan atau
evaluasi kebijakan pembangunan.
5. Meningkatkan kualitas koordinasi kebijakan
pembangunan nasional.
Internal:
1. Membangun Manajemen Kinerja: dari kinerja
lembaga hingga kinerja individu/pegawai.
2. Mengelola anggaran secara lebih efisien,
efektif, dan akuntabel serta diarahkan untuk
mendorong peningkatan kinerja lembaga dan
pegawai.
3. Meningkatkan kompetensi SDM di
Kementerian PPN/Bappenas dan perencana
di tingkat pusat dan daerah secara lebih
proporsional dan akuntabel.
4. Melanjutkan penerapan prinsip-prinsip good
governance di Kementerian PPN/Bappenas.
5. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
dan pengelolaannya dalam rangka 58
mendukung peningkatan kinerja lembaga
dan pegawai.
Contoh : Tupoksi, Program dan Kegiatan
TUPOKSI
TUGAS :
membantu presiden dalam melaksanakan tugas
pemerintahan dibidang perencanaan, pembangunan
nasional sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

FUNGSI:
1.
2.
3.
4.

PROGRAM
Perencanaan
Pembangunan Nasional

Pengelolaan Sumber

Penyusunan rencana pembangunan nasional
Daya Manusia Aparatur
Koordinasi dan perumusan kebijakan di bid. PPN
Pengkajian kebijakan pemerintah di bid. PPN
Penyusunan program pembangunan sbg. bahan
penyusunan RAPBN yang dilaksanakan bersama-sama
Penyelenggaraan Pimpinan
dgn Dept. Keu.
5. Koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian
Kenegaraan dan
sumber-sumber pembiayaan DN dan LN, serta
Kepemerintahan
pengalokasian dana untuk pembangunan bersamasama instansi terkait.
6. Koordinasi kegiatan fungsional dan pelaksanaan tugas
Kemeneg PPN/Bappenas
Peningkatan Sarana
7. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan Instansi
Dan Prasarana
Pemerintah di bid. PPN
8. Pengawasan pelaks. dan pelaks. tugasnya
9. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran,
dan pertimb. di bid. tugas dan fungsinya kpd Presiden
Peningkatan Pengawasan
10. Penyelenggaraan pembin. dan pelayanan adm. Umum
di bid. perenc. umum, ketatausahaan, ortala, sdm,
dan Akuntabilitas
keuangan, kearsipan, hukum, perlengkapan dan dadang-solihin.blogspot.com
Aparatur Negara
rumah tangga

KEGIATAN
a.
b.
c.
d.

Penyusunan Rencana Pembang.
Koordinasi, MONEV
Kajian/Studi
Penguatan Basis Data (Datbase)

Pelatihan / peningkatan
SDM Perencana

Mendukung Pelaksanaan
Tugas dan Fungsi Kementerian
PPN/Bappenas
Pemeliharaan dan Pengadaan
Sarana dan Prasarana Pendukung
Pelayanan

Pembinaan & Pengawasan Aparatur
Di Bid. Administrasi Umum dan
Kelembagaan 59
dadang-solihin.blogspot.com

60
Lampiran: Contoh Logframe
Level
Impacts

Uraian
Meningkatnya
kesetaraan gender

Outcomes  Meningkatnya
jumlah kebijakan
pelaksanaan PUG di
bidang sosial,
politik, dan hukum
 Meningkatnya
jumlah kebijakan
pelaksanaan PUG di
bidang ekonomi
 Meningkatnya
jumlah kebijakan
perlindungan
perempuan
terhadap berbagai
tindak kekerasan

Kriteria Sukses
Meningkatnya IPG dan IDG

Meningkatnya jumlah kebijakan
pelaksanaan PUG di bidang sosial,
politik, dan hukum menjadi 18
kebijakan pada tahun 2014

Indikator
 Indeks Pembangunan Gender
(IPG) atau Gender-related
Development Index (GDI) dan
 Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG) atau Gender Empowerment
Measurement (GEM).
 Jumlah kebijakan, program, dan
kegiatan pelaksanaan PUG di
bidang sosial, politik, dan hukum
di tingkat nasional dan daerah

Meningkatnya jumlah kebijakan
 Jumlah kebijakan, program, dan
pelaksanaan PUG di bidang ekonomi
kegiatan pelaksanaan PUG di
menjadi 31 kebijakan pada tahun
bidang ekonomi di tingkat
2014
nasional dan daerah
 Meningkatnya Jumlah kebijakan
 Jumlah kebijakan perlindungan
perlindungan perempuan terhadap
perempuan terhadap berbagai
berbagai tindak kekerasan menjadi
tindak kekerasan
26 kebijakan pada tahun 2014
 Persentase cakupan perempuan
 Meningkatnya Persentase cakupan
korban kekerasan yang mendapat
perempuan korban kekerasan yang
penanganan pengaduan
mendapat penanganan pengaduan
menjadi 100 persen pada tahun
2014
Level
Output

Uraian
 Meningkatnya
jumlah kebijakan
pelaksanaan PUG
bidang pendidikan





Kriteria Sukses
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan menjadi 3 kebijakan pada tahun
2014.
5 K/L dan 19 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang pendidikan pada
tahun 2014
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang kesehatan menjadi 4 kebijakan
pada tahun 2014
5 K/L dan 25 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang kesehatan pada
tahun 2014
Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang politik dan pengambilan
keputusan menjadi 5 kebijakan pada tahun
2014
3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang politik dan
pengambilan keputusan pada tahun 2014

 Meningkatnya
jumlah kebijakan
pelaksanaan PUG
bidang kesehatan



 Meningkatnya
jumlah kebijakan
partisipasi
perempuan di
bidang politik dan
pengambilan
keputusan



 Meningkatnya
jumlah kebijakan
pelaksanaan PUG
bidang
ketenagakerjaan

 Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang ketenagakerjaan menjadi 3
kebijakan pada tahun 2014
 1 K/L dan 25 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan
pada tahun 2014




















Indikator
Jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG dalam rangka peningkatan
kualitas pendidikan
Jumlah K/L dan pemda yang
difasilitasi dalam penerapan ARG
di bidang pendidikan (K/L dan
prov)
Jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang kesehatan
Jumlah K/L dan pemda yang
difasilitasi dalam penerapan ARG
di bidang kesehatan (K/L dan
prov)
Jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang politik dan
pengambilan keputusan
Jumlah K/L dan pemda yang
difasilitasi dalam penerapan ARG
di bidang politik dan
pengambilan keputusan (K/L dan
prov)
Jumlah kebijakan pelaksanaan
PUG di bidang ketenagakerjaan
Jumlah K/L dan pemda yang
difasilitasi dalam penerapan ARG
di bidang ketenagakerjaan (K/L
dan prov)
Level
Uraian
Output  Meningkatnya
jumlah kebijakan
perlindungan
perempuan dari
tindak kekerasan





 Meningkatnya
jumlah kebijakan
penerapan sistem
data gender



 Meningkatnya
jumlah kebijakan
perlindungan
tenaga kerja
perempuan



 Meningkatnya
jumlah kebijakan
perlindungan
korban tindak
pidana
perdagangan
orang



 Meningkatnya
jumlah kebijakan
penghapusan
kekerasan pada
anak











Kriteria Sukses
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
perempuan dari tindak kekerasan menjadi 9
kebijakan tahun 2014
3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan perempuan
dari tindak kekerasan pada tahun 2014
Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan
sistem data gender menjadi 4 kebijakan pada
tahun 2014.
17 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan penerapan sistem data
terpilah gender pada tahun 2014
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
tenaga kerja perempuan menjadi 4 kebijakan
pada tahun 2014
1K/L dan 23 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan tenaga
kerja perempuan pada tahun 2014
Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan
korban tindak pidana perdagangan orang
menjadi 3 kebijakan pada tahun 2014.
10 K/L dan 15 pemda yang difasilitasi dalam
penerapan kebijakan perlindungan korban
tindak pidana perdagangan orang pada tahun
2014.
Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan
kekerasan pada anak menjadi 4 kebijakan pada
tahun 2014.
6 K/L dan 26 pemda yang difasilitasi tentang
penghapusan kekerasan pada anak tahun 2014.













Indikator
Jumlah kebijakan perlindungan
perempuan dari tindak kekerasan
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan
perlindungan perempuan dari tindak
kekerasan (K/L dan prov)
Jumlah kebijakan penerapan sistem
data gender
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan penerapan
sistem data terpilah gender (K/L dan
prov)
Jumlah kebijakan perlindungan tenaga
kerja perempuan
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan
perlindungan tenaga kerja perempuan
(K/L dan prov)
Jumlah kebijakan perlindungan korban
tindak pidana perdagangan orang
Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
dalam penerapan kebijakan
perlindungan korban tindak pidana
perdagangan orang (K/L dan prov)

 Jumlah kebijakan penghapusan
kekerasan pada anak
 Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi
tentang penghapusan kekerasan pada
anak (K/L dan prov)
Level
Activities














Input




Uraian
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
bidang pendidikan yang responsif gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
bidang kesehatan yang responsif gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
partisipasi perempuan di bidang politik dan
pengambilan keputusan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
bidang ketenagakerjaan yang responsif
gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
perlindungan perempuan dari tindak
kekerasan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
penyusunan data gender
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
perlindungan tenaga kerja perempuan
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
perlindungan korban perdagangan orang
Penyusunan dan harmonisasi kebijakan
penghapusan kekerasan pada anak
Dana
SDM

Kriteria Sukses

Indikator
Level
Needs

Uraian
 Kapasitas kelembagaan
PUG masih terbatas dan
pemberdayaan
perempuan belum
optimal

Keterangan
 Lambatnya peningkatan nilai IDG setiap tahunnya. Hal ini
mengindikasikan bahwa peningkatan kesetaraan gender di bidang
ekonomi dan ketenagakerjaan, politik, serta pengambilan keputusan
belum signifikan yang, antara lain, disebabkan oleh: (1) masih
terdapatnya kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat, dan
partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber
daya pada tataran antarprovinsi dan antarkabupaten/kota; (2)
rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik,
jabatan-jabatan publik, dan di bidang ekonomi; dan (3) rendahnya
kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan
iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam, dan konflik sosial,
serta terjadinya penyakit.

 Perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan
juga masih belum mencukupi, yang terlihat dari masih belum
memadainya jumlah dan kualitas tempat pelayanan bagi perempuan
korban kekerasan karena banyaknya jumlah korban yang harus
dilayani dan luasnya cakupan wilayah yang harus dijangkau.
 Belum efektifnya
 Belum optimalnya penerapan peranti hukum, peranti analisis, dan
kelembagaan PUG dan
dukungan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas
pemberdayaan
pembangunan;
perempuan
 Belum memadainya kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan PUG,
terutama sumber daya manusia, serta ketersediaan dan penggunaan
data terpilah menurut jenis kelamin dalam siklus pembangunan; dan
 Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta
manfaat PUG dalam pembangunan, terutama di kabupaten/kota
 Kapasitas kelembagaan  Masih terdapat permasalahan dalam perlindungan anak dari segala
bentuk kekerasan dan diskriminasi
perlindungan anak masih
terbatas

More Related Content

What's hot

Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaRandy Wrihatnolo
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPSEKP - UGM
 
1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptx
1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptx1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptx
1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptxMuhammadAriefSagita
 
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek PerubahanContoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahanagiev2000
 
Keterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan Umum
Keterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan UmumKeterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan Umum
Keterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan UmumDadang Solihin
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanDadang Solihin
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan KegiatanDadang Solihin
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHSiti Sahati
 
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanHubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanDadang Solihin
 
Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan PengendalianEvaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan PengendalianM Handoko
 
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan DaerahEvaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan DaerahRusman R. Manik
 
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD Dadang Solihin
 
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfTatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfBappedaLampungUtara
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifDadang Solihin
 
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASNInovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para AhliDefinisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para AhliFauzan Barnanda
 
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaDadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasDadang Solihin
 

What's hot (20)

Manajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan IndonesiaManajemen Pembangunan Indonesia
Manajemen Pembangunan Indonesia
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptx
1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptx1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptx
1. Bahan Ajar Manajemen Risiko Kab. Buton Tengah.pptx
 
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek PerubahanContoh format rencana aksi Proyek Perubahan
Contoh format rencana aksi Proyek Perubahan
 
Keterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan Umum
Keterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan UmumKeterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan Umum
Keterkaitan Renstra dan LAKIP Gambaran dan Kebijakan Umum
 
Konsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar PerencanaanKonsep Dasar Perencanaan
Konsep Dasar Perencanaan
 
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan KegiatanVisi, Misi, Strategi, Kebijakan,  Program dan Kegiatan
Visi, Misi, Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan
 
Penyusunan RPJP Lampung.pdf
Penyusunan RPJP Lampung.pdfPenyusunan RPJP Lampung.pdf
Penyusunan RPJP Lampung.pdf
 
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAHSUMBER KEGAGALAN & HAMBATANDALAM PERENCANAANPEMBANGUNAN DAERAH
SUMBER KEGAGALAN & HAMBATAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem PerencanaanHubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
Hubungan Pusat-Daerah dalam Sistem Perencanaan
 
Evaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan PengendalianEvaluasi dan Pengendalian
Evaluasi dan Pengendalian
 
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan DaerahEvaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah
 
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
Kebijakan Umum Penyusunan RPJPD
 
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdfTatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
Tatacara Evaluasi RPJPD Lampung 2005-2025.pdf
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASNInovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
Inovasi Diklat Aparatur Dalam Rangka Pelaksanaan UU ASN
 
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para AhliDefinisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
Definisi dan Pengertian Perencanaan Menurut para Ahli
 
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di IndonesiaManajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
Manajemen Pembangunan: Teori dan Praktek di Indonesia
 
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang BerkualitasRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang Berkualitas
 

Similar to Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025

Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Dadang Solihin
 
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006 Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006 Dadang Solihin
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan PembangunanParadigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan PembangunanDadang Solihin
 
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPDParadigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPDDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMDPenyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMDDadang Solihin
 
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDPenyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDDadang Solihin
 
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahPrinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUPenyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUDadang Solihin
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis KinerjaDadang Solihin
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja  Pembangunan DesaEvaluasi Kinerja  Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja Pembangunan DesaDadang Solihin
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja PembangunanDadang Solihin
 
Review Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Review  Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan DaerahReview  Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Review Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahReview Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahDadang Solihin
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi IndustriMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi IndustriDadang Solihin
 

Similar to Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025 (20)

Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
Perencanaan Strategik dan Akuntabilitas Kinerja pada Sektor Publik
 
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006 Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
Rencana Stratejik berdasarkan UU 25/2004 dan PP 40/2006
 
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan PembangunanParadigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
Paradigma Baru Sistem Perencanaan Pembangunan
 
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPDParadigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
Paradigma Baru Perencanaan Sinergi Perencanaan Pembangunan antar SKPD
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan DaerahPerencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja PembangunanPembangunan Transmigrasi dalam  Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
Pembangunan Transmigrasi dalam Perspektif Evaluasi Kinerja Pembangunan
 
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMDPenyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
Penyusunan Dokumen Perencanaan RPJMD
 
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan DaerahMonitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Monitoring dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPDPenyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
Penyusunan dan Evaluasi RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD
 
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan DaerahPrinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Prinsip dan Rumusan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
 
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
Sinkronisasi RPJMD dan Renstra SKPD menuju e_government (e_planning dan e_monev)
 
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKUPenyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
Penyusunan RPJMD, Renstra SKPD, dan Penetapan IKU
 
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan DaerahRPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
RPJMD dan Renstra SKPD sebagai Alat Koordinasi Pembangunan Daerah
 
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
 
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja  Pembangunan DesaEvaluasi Kinerja  Pembangunan Desa
Evaluasi Kinerja Pembangunan Desa
 
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan  Indikator Kinerja PembangunanRencana Strategis dan  Indikator Kinerja Pembangunan
Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Pembangunan
 
Review Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Review  Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan DaerahReview  Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
Review Rancangan Awal Perda tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahReview Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
 
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi IndustriMembangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
Membangun Sistem Monitoring dan Evaluasi dalam rangka Sertifikasi Industri
 

More from Dadang Solihin

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfDadang Solihin
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Dadang Solihin
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Dadang Solihin
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Dadang Solihin
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Dadang Solihin
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Dadang Solihin
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Dadang Solihin
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurDadang Solihin
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Dadang Solihin
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWDadang Solihin
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaDadang Solihin
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDDadang Solihin
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650Dadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookDadang Solihin
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRADadang Solihin
 

More from Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Penyusunan Grand Design P2TKI 2014 - 2025

  • 1.
  • 4. Materi • • • • • • Indikator Kinerja dan Log-Frame Hirarki dari Visi ke Program Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) Perumusan Isu Strategis Penyusunan Renstra K/L Contoh Renstra Bappenas dadang-solihin.blogspot.com 4
  • 6. Alur Pikir Logic Model Metode Penyusunan IMPACTS Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Apa yang ingin diubah OUTCOMES Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output Apa yang ingin dicapai OUTPUTS Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa) ACTIVITIES Proses/kegiatan menggunakan input menghasilkan output yang diinginkan Apa yang dikerjakan Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam menghasilkan output Apa yang digunakan dalam bekerja Metode Pelaksanaan INPUTS Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007 dadang-solihin.blogspot.com 6
  • 7. Matriks Logic Model D B Level Uraian Kriteria Sukses Indikator Kinerja Impacts Outcomes Outputs Activities C Inputs Needs A (permasalahan, penyebab) dadang-solihin.blogspot.com 7
  • 8. Hirarki dari Visi ke Program Visi • Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi • Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Tujuan/ Sasaran • Penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi Strategi • Langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Kebijakan Program • Arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan. • Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. dadang-solihin.blogspot.com 8
  • 9. Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan Program (Mengacu pada Struktur UU 25/2004) Misi Sasaran Strategi Kebijakan Program KINERJA PRIMA Misi Sasaran Strategi Kebijakan Program Kebingungan Visi X Sasaran Strategi Kebijakan Program Frustrasi Visi Misi X Strategi Kebijakan Program Tidak Terarah Visi Misi Sasaran X Kebijakan Program Tidak Efektif Visi Misi Sasaran Strategi Program Salah Langkah Visi Misi Sasaran Strategi Visi X X Kebijakan dadang-solihin.blogspot.com X Tidak Efisien 9
  • 11. Apa itu SPPN SPPN adalah  Satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan  Untuk menghasilkan rencanarencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan  Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. dadang-solihin.blogspot.com 11
  • 12. Tujuan SPPN 1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan. 2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. 4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. 5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. dadang-solihin.blogspot.com 12
  • 13. Proses Perencanaan Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D. Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang. Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. dadang-solihin.blogspot.com 13
  • 14. Ruang Lingkup Perencanaan NASIONAL DAERAH Dokumen Penetapan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-Nasional) UU (Ps. 13 Ayat 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah) Perda (Ps. 13 Ayat 2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM-Nasional) Per Pres (Ps. 19 Ayat 1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah) Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3) Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL) Peraturan Pimpinan KL (Ps. 19 Ayat 2) Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Per Pres (Ps. 26 Ayat 1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2) Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL) Peraturan Pimpinan KL (Ps. 21 Ayat 1) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Peraturan Pimpinan SKPD ( Ps. 21 Ayat 3) dadang-solihin.blogspot.com Penetapan 14
  • 15. Persyaratan Dokumen Perencanaan: SMART  SPECIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi  MEASUREABLE-dapat diukur (“What gets measured gets managed”)  ACHIEVABLE-dapat dicapai (reasonable cost using and appropriate collection method)  RELEVANT (information needs of the people who will use the data)  TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right time to influence many manage decision) dadang-solihin.blogspot.com 15
  • 16. Syarat Perencanaan Harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan: 1. Tujuan akhir yang dikehendaki. 2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif). 3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Masalah-masalah yang dihadapi. 5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya. 6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya. 7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya. 8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. dadang-solihin.blogspot.com 16
  • 17. Perencanaan yang Ideal • Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya. • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran. • Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan. • Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system). • Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting). dadang-solihin.blogspot.com 17
  • 18. Fungsi/Manfaat Perencanaan • Sebagai alat koordinasi seluruh stakeholders • Sebagai penuntun arah • Minimalisasi ketidakpastian • Minimalisasi inefisiensi sumberdaya • Penetapan standar dan pengawasan kualitas dadang-solihin.blogspot.com 18
  • 20. Apa Itu Isu Strategis? • Isu Strategis adalah – Isu paling pokok – Tidak hanya masalah tapi juga harus aktual dan mendesak – Jika isu tersebut ditangani akan memiliki dampak positif terhadap isu lainnya • Isu Strategis akan menjadi perhatian untuk 5 tahun mendatang. dadang-solihin.blogspot.com 20
  • 21. Tolok Ukur Penentuan Strategis 1. Aktual Apakah isu ini sedang jadi pusat perhatian? 2. Urgensi Apakah isu ini mendesak? 3. Relevansi Apakah isu ini sesuai dengan kebutuhan stakeholders? 4. Dampak + Apakah isu ini sesuai dengan visi dan misi K/L? 5. Kesesuaian Apakah isu ini jika dibahas akan membantu menyelesaikan permasalahan pembangunan? 6. Inklusi Dapatkah stakeholders berpartisipasi dalam isu ini? 7. Sensitivitas Apakah isu ini aman dari dampak negatif? dadang-solihin.blogspot.com 21
  • 22. Tujuan dan Prinsip Tujuan Prinsip-Prinsip • Mendapatkan kepastian isu strategis apa yang disepakati untuk diangkat dan menjadikan arah fokus pembangunan untuk jangka menengah, • Yang selanjutnya dijadikan sebagai acuan dalam mengidentifikasi dan merumuskan visi, misi serta agenda pembangunan K/L 1. Penetapan isu strategis didasarkan atas pertimbangan matang setelah mensinergikan hasil kajian dari aspek politis, teknokratis, partisipatif, topdown dan bottom up 2. Rancangan visi K/L perlu tegas, jelas arahnya, ringkas, realistis dan aplikatif, serta mampu menjawab tantangan dan permasalahan menjadi isu strategis 3. Rumusan misi harus mempunyai keterkaitan jelas dengan pencapaian visi dadang-solihin.blogspot.com 22
  • 23. Metode dan Langkah Metode • Kajian analitis dan diskusi antar Tim Penyusun • Dialog atau diskusi melalui FGD Langkah-langkah 1. Review kembali draft rumusan strategis 2. Bandingkan dengan catatan-catatan atau rumusan hasil FGD untuk semua aspek pembangunan yang telah dibahas 3. Tetapkan rumusan yang menjadi isu strategis daerah 4. Berdasarkan rumusan isu strategis kemudian susun rumusan alternatif Informasi yang Disiapkan • Rumusan/kesepakatan hasil jaring aspirasi  Isu dan Harapan Masyarakat • Hasil rumusan/formulasi analisis secara teknis terhadap profil dan prediksi perkembangan nasional • Rumusan hasil FGD yang telah disepakati dadang-solihin.blogspot.com 23
  • 25. Landasan Hukum Penyusunan Renstra K/L 1. UU 25/2004 tentang SPPN • Pasal 4 ayat (2), Pasal 6 ayat (1), Pasal 15 ayat (1) 2. UU 17/2007 tentang RPJPN 2005-2025 3. PP 20/2004 tentang RKP • Pasal 3 ayat (1) 4. PP 40/2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional • Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (8), Pasal 14 ayat (2) dadang-solihin.blogspot.com 25
  • 26. Renstra-KL • Renstra K/L merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka waktu lima tahun yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. • Renstra K/L tidak boleh memiliki kebijakan yang bertentangan dengan RPJMN karena Renstra K/L harus berpedoman dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari RPJMN. • Renstra K/L merupakan kontrak kinerja Menteri kepada Presiden yang seluruh program dan kegiatannya mencerminkan target kinerja yang akan dicapai oleh Presiden. dadang-solihin.blogspot.com 26
  • 27. Muatan Renstra-KL Renstra K/L memuat paling tidak antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Visi Misi Tujuan dan Sasaran Strategis Arah Kebijakan Pembangunan Program dan Kegiatan Kebutuhan Pendanaan dadang-solihin.blogspot.com 27
  • 28. Substansi Renstra-KL  Renstra-KL memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan  Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian/ Lembaga  Informasi tentang keluaran (output) dan sumberdaya bersifat indikatif dadang-solihin.blogspot.com 28
  • 29. Alur Penyusunan Renstra-KL Proses Teknokratik  Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah  Trilateral meeting antara K/L, Bappenas, dan Kementerian Keuangan  Mengacu pada rancangan teknokratik RPJMN dan RPJPN 2005-2025 Proses Politik  Proses penyusunan Renstra-KL yang disesuaikan dengan visi, misi, dan program prioritas (platform) Presiden dadang-solihin.blogspot.com Penetapan Renstra-KL  Renstra-KL ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan K/L 29
  • 32. Renstra-KL bagi Lembaga Tinggi Negara VISI ORGANISASI ORGANISASI KEMENTERIAN/ KEMENTERIAN/ LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA TINGGI LEMBAGA TINGGI NEGARA NEGARA Program-program Teknis dilaksanakan oleh organisasi Lembaga Tinggi Negara MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS (IMPACT) STRATEGI KEBIJAKAN DAN PENDANAAN ESELON 1 ESELON I PROGRAM: PROGRAM-PROGRAM TEKNIS PROGRAM GENERIK SASARAN HASIL (OUTCOME) ESELON ESELONIIII KEGIATAN SASARAN KELUARAN (OUTPUT) dadang-solihin.blogspot.com 32
  • 33. Renstra-KL bagi Kementerian VISI ORGANISASI ORGANISASI KEMENTERIAN/ KEMENTERIAN/ LEMBAGA LEMBAGA DEPARTEMEN KEMENTERIAN Program Teknis dilaksanakan oleh 1 (satu) unit organisasi Eselon 1A yang bersifat memberikan pelayanan eksternal MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS (IMPACT) STRATEGI KEBIJAKAN DAN PENDANAAN ESELON 1 ESELON I PROGRAM: PROGRAM-PROGRAM TEKNIS PROGRAM GENERIK SASARAN HASIL (OUTCOME) ESELON II ESELON II KEGIATAN SASARAN KELUARAN (OUTPUT) dadang-solihin.blogspot.com 33
  • 34. Renstra-KL Bagi bagi Kementerian Koordinator • Disarankan untuk 1 (satu) Program Teknis digunakan oleh seluruh Eselon 1A terkait • Indikator kinerja masing-masing Eselon 1A muncul dalam indikator kinerja program ORGANISASI KEMENTERIAN/ ORGANISASI LEMBAGA KEMENTERIAN/ LEMBAGA KEMENTERIAN NEGARA/ KEMENTERIAN KEMENTERIAN KOORDINATOR KOORDINATOR VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS (IMPACT) STRATEGI KEBIJAKAN DAN PENDANAAN ESELON 1 ESELON I PROGRAM: PROGRAM TEKNIS PROGRAM GENERIK SASARAN HASIL (OUTCOME) ESELON 2 ESELON II KEGIATAN SASARAN KELUARAN (OUTPUT) dadang-solihin.blogspot.com 34
  • 35. Renstra-KL bagi LPND VISI ORGANISASI ORGANISASI KEMENTERIAN/ KEMENTERIAN/ LEMBAGA LEMBAGA LPND & LEMBAGA LPND & LEMBAGA NON STRUKTURAL NON STRUKTURAL LPND dan Lembaga Non-Struktural akan menggunakan 1 (satu) Program Teknis untuk Lembaganya MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS (IMPACT) STRATEGI KEBIJAKAN DAN PENDANAAN ESELON ESELON1I PROGRAM: PROGRAM TEKNIS PROGRAM GENERIK SASARAN HASIL (OUTCOME) ESELON II ESELON2 KEGIATAN SASARAN KELUARAN (OUTPUT) dadang-solihin.blogspot.com 35
  • 36. Sistematika Penulisan Renstra-KL BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kondisi Umum 1.2 Potensi dan Permasalahan BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/LEMBAGA 2.1 Visi Kementerian/Lembaga 2.2 Misi Kementerian/Lembaga 2.3 Tujuan 2.4 Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional  Sesuai dengan penugasan RPJMN pada K/L, terkait dengan prioritas nasional/ bidang.  Uraian mencakup indikatif pendanaan dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program 3.2 Arah Kebijakan dan Strategi K/L  Uraian bersifat lengkap (tidak hanya mencakup yang dilakukan langsung oleh K/L tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta berikut pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya)  Uraian kebijakan yang dilaksanakan melalui Program dan/atau Lintas Program dalam K/L yang bersangkutan  Uraian dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing Program  Uraian dilengkapi dengan penjelasan mengenai penataan aparatur K/L, meliputi sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan, dan struktur organisasi sebagai bagian dari kebijakan K/L dalam mencapai Visi, Misi, dan Tujuan. BAB IV Penutup LAMPIRAN Matriks Kinerja K/L Matriks Pendanaan K/L dadang-solihin.blogspot.com 36
  • 37. Tahap Penyusunan Renstra K/L (1) Persiapan (2) Identifikasi Kondisi Umum, Potensi dan Permasalahan K/L (3) Penyusunan Visi dan Misi K/L (4) Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis K/L (5) Penyusunan Arah Kebijakan dan Strategi (6) Penyusunan Program dan Kegiatan (7) Penyusunan Target dan Pendanaan K/L (berbasis KPJM) dadang-solihin.blogspot.com 37
  • 38. Tahap Penyusunan Renstra-KL (1) Persiapan 1. Identifikasi isu-isu strategis atau pilihan-pilihan strategis yang akan dihadapi; 2. Identifikasi asas legal bagi K/L dalam pelaksanaan tugas dan justifikasi fungsi dan kewenangannya,; 3. Identifikasi struktur organisasi beserta tugas pokok dan fungsinya. 4. Identifikasi data-data dan informasi yang diperlukan sebagai bahan pengambilan keputusan selama proses penyusunan Renstra-KL. dadang-solihin.blogspot.com 38
  • 39. Tahap Penyusunan Renstra-KL (2) Identifikasi Kondisi Umum, Potensi dan Permasalahan K/L 1.Kondisi Umum K/L  Hasil evaluasi terhadap pencapaian program dan kegiatan  Hasil aspirasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan publik, dan regulasi dalam lingkup kewenangan K/L 2.Identifikasi Potensi dan Permasalahan K/L  Uraian kondisi umum serta potensi dan permasalahan K/L dituangkan dalam Bab I. Pendahuluan pada subbab 1.1 Kondisi Umum K/L, dan 1.2 Potensi dan Permasalahan K/L. dadang-solihin.blogspot.com 39
  • 40. Tahap Penyusunan Renstra-KL (3) Penyusunan Visi dan Misi K/L 1.Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh K/L pada akhir periode perencanaan. 2.Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.  Uraian Visi dan Misi K/L dituangkan dalam dokumen Renstra-KL Bab II. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L, pada subbab 2.1 Visi K/L, dan 2.2 Misi K/L. dadang-solihin.blogspot.com 40
  • 41. Tahap Penyusunan Renstra-KL (4) Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis K/L 1. Tujuan:  Sejalan dengan visi dan misi organisasi K/L dan berlaku pada periode jangka menengah;  Dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka menengah;  Dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki oleh K/L; dan  Dapat mengarahkan perumusan sasaran strategis, strategi dan kebijakan, serta program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi K/L 2. Sasaran:  Merupakan ukuran pencapaian dari Tujuan K/L;  Mencerminkan berfungsinya outcomes dari semua program dalam K/L;  Dirumuskan dengan jelas dan terukur; dan  Dilengkapi dengan target kinerja.  Uraian Tujuan dan Sasaran Strategis K/L dituangkan dalam Bab II tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L (subbab 2.3 dan 2.4). dadang-solihin.blogspot.com 41
  • 42. Tahap Penyusunan Renstra-KL (5) Penyusunan Arah Kebijakan dan Strategi 1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional  K/L bertanggungjawab dalam mencapai sasaransasaran nasional sesuai dengan kewenangannya dalam rangka pencapaian program prioritas Presiden (sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN) selain bertanggungjawab dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategisnya sendiri.  Uraian Strategi dan Kebijakan Nasional dituangkan dalam Bab III tentang Strategi dan Kebijakan (subbab 3.1). 2. Arah Kebijakan dan Strategi K/L  Memuat program-program indikatif untuk memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam jangka menengah serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis.  Uraian mengenai Arah Kebijakan dan Strategi K/L dituangkan dalam Bab III tentang Arah Kebijakan dan Strategi (subbab 3.2).  Program-program tersebut harus mencakup kegiatan-kegiatan prioritas dalam RPJMN sesuai dengan bidang terkait. dadang-solihin.blogspot.com 42
  • 43. Tahap Penyusunan Renstra-KL (6) Penyusunan Program dan Kegiatan 1. Program K/L 2. Kegiatan K/L 3. Indikator Kinerja Program dan Kegiatan K/L 4. Indikator Kinerja Program (Outcome) 5. Indikator Kinerja Kegiatan (Output) 6. Target Kinerja dadang-solihin.blogspot.com 43
  • 44. Tahap Penyusunan Renstra-KL (7) Penyusunan Target dan Pendanaan K/L (berbasis KPJM) 1. Penelaahan (review) program dan kegiatan. 2. Penyusunan program dan kegiatan baru untuk periode 2015-2019. 3. Penyusunan anggaran tahun dasar (2015) bagi program dan kegiatan baru 4. Menyusun Prakiraan Maju Jangka Menengah. dadang-solihin.blogspot.com 44
  • 45. Program K/L Program Teknis  Merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/ masyarakat (pelayanan eksternal)  Mencerminkan tupoksi unit organisasi eselon 1 A  Nomenklatur program bersifat unik/ khusus tidak duplikatif untuk masingmasing organisasi pelaksananya  Harus dapat dievaluasi pencapaian kinerjanya berdasarkan periode waktu tertentu  Dilaksanakan dalam periode jangka menengah, perubahan hanya dapat dilakukan setelah melalui tahapan evaluasi Program Generik  Merupakan program yang digunakan oleh beberapa organisasi eselon 1 A yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/ atau administrasi pemerintahan  Nomenklatur program dibuat unik untuk setiap K/ L/ LTN dengan ditambahkan nama K/ L/ LTN dan/ atau dengan membedakan kode programnya  Ditujukan untuk menunjang pelaksanaan program teknis dadang-solihin.blogspot.com 45
  • 46. Kegiatan K/L Kegiatan Teknis Kegiatan Generik  Kegiatan Teknis adalah Kegiatan  Kegiatan Generik adalah kegiatan Prioritas Nasional, yaitu kegiatanyang digunakan oleh beberapa unit kegiatan dengan output spesifik organisasi eselon 2 yang sejenis. dalam rangka pencapaian Sasaran Nasional.  Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II  Tindakan mobilisasi personil, belanja barang dan modal sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. dadang-solihin.blogspot.com 46
  • 47. Indikator Kinerja Program dan Kegiatan K/L a. Relevant, indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi. b. Well-Defined, definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan. c. Measurable, indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentu yang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas ataupun biaya. d. Appropriate, pemilihan indikator yang sesuai dengan upaya peningkatan pelayanan/kinerja. e. Reliable, indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja. f. Verifiable, memungkinkan untuk dilakukan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator. g. Cost-effective, kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data. dadang-solihin.blogspot.com 47
  • 48. Indikator Kinerja Program (Outcome)  Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.  Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 1A sesuai dengan visi, misi dan tupoksinya;  Outcome Program harus dapat mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran strategis K/L); dan  Outcome Program harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. dadang-solihin.blogspot.com 48
  • 49. Indikator Kinerja Kegiatan (Output)  Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program.  Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya;  Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur;  Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program; dan  Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. dadang-solihin.blogspot.com 49
  • 50. Target Kinerja  SMART a. Specific: Sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas; b. Measurable: Target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas dan biaya; c. Achievable: Target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber daya yang ada; d. Relevant: Mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan; serta antara target outcome dalam rangka mencapai target Impact yang ditetapkan; dan e. Time Bond: Waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan. dadang-solihin.blogspot.com 50
  • 52. Identifikasi Kondisi Umum atas Hasil Evaluasi Organisasi (Contoh: lembaga Kementerian PPN/Bappenas) PENILAIAN STAKEHOLDERS Masih belum tercapainya (berhasilnya) target pencapaian pada rencana pembangunan nasional (RPJMN, RKP) HASIL EVALUASI ORGANISASI Rencana pembangunan nasional (RPJP, RPJMN, RKP) yang belum berkualitas (kualitas diukur dari belum konsisten dan terkaitnya dokumen RPJM dan RKP dengan dokumen renstra/renja/RKPD) Belum optimalnya penugasanpenugasan dalam rangka koordinasi strategis sesuai dengan penugasan dari Presiden/ Pemerintah dalam kaitan kebijakan pembangunan nasional (tidak rutin tetapi sangat strategis) dadang-solihin.blogspot.com 52
  • 53. Identifikasi Kondisi Umum dalam Memenuhi Harapan Stakeholders (Outcomes) MEMENUHI HARAPAN STAKEHOLDERS Berhasilnya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMN 2010 – 2014, dengan Visi: “Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan Terwujudnya rencana pembangunan nasional (RPJP, RPJMN, RKP) yang berkualitas Terlaksananya penugasanpenugasan lainnya dari Presiden/ Pemerintah dalam kaitan kebijakan pembangunan nasional (tidak rutin tetapi sangat strategis) dadang-solihin.blogspot.com VISI MISI 53
  • 54. Identifikasi Kondisi Umum Evaluasi atas Pelaksanaan Renstra Kementerian PPN/Bappenas PERAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN Masih belum optimalnya pelaksanaan tugas a. Perlu dilakukan optimalisasi tugas perencanaan (RPJPN, RPJMN, dan RKP), perencanaan sesuai dengan peraturan karena: perundangan berlaku a. Belum terkaitnya RKP dengan Renja dan RKA b. Perlunya pendalaman pemahaman K/L, khususnya keterkaitan program dan tentang sistem perencanaan kegiatan nasional dengan program dan pembangunan nasional di lingkungan kegiatan K/L internal sebagai panduan perencana b. Belum terkaitnya RPJMN dengan Renstra K/L dalam menyusun perencanaan khususnya dalam arahan kebijakan dan strategi pembangunan nasional pembangunan nasional dengan arah kebijakan c. Perlu dilengkapi panduan sistem dan strategi sektor (K/L), pendukung/ teknis (turunan dari UU) c. Butir a dan b mengakibatkan pencapaian target sebagai acuan pelaksanaan K/L (Renstra, Renja dan RKA K/L) tidak sesuai penyusunan perencanaan dengan pencapaian target nasional (RPJMN pembangunan nasional dan RKP) d. Belum adanya kesamaan pemahaman tentang sistem perencanaan pembangunan nasional peraturan perundangan nasional (Peraturan perundang-undangan) di lingkungan internal Kementerian Negara PPN/Bappenas dadang-solihin.blogspot.com 54
  • 55. Contoh : Visi dan Misi Kementerian PPN/Bappenas 2010 - 2014 VISI MISI Mewujudkan lembaga perencana yang handal, kredibel, dan proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara 1. Menyusun rencana pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan; 2. Melaksanakan koordinasi yang lebih berkualitas dalam proses perencanaan pembangunan baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antar pusat dan daerah, serta antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yang berkualitas terhadap pelaksanaan rencana pembangunan nasional; 4. Melakukan pembinaan yang berkualitas dalam perencanaan pembangunan nasional dadang-solihin.blogspot.com 55
  • 56. CONTOH : Visi, Misi, dan Tujuan Kementerian PPN/Bappenas VISI MISI TUJUAN TUJUAN 1: Berhasilnya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMN 2010 – 2014, dengan Visi: “Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan Mewujudkan lembaga perencana yang handal, kredibel, dan proaktif untuk mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara 1. Menyusun rencana pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan; 2. Melaksanakan koordinasi yang lebih berkualitas dalam proses perencanaan pembangunan baik antardaerah, antarruang, antarwaktu, dan antarfungsi pemerintah, maupun antar pusat dan daerah, serta antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja yang berkualitas terhadap pelaksanaan rencana pembangunan nasional; z TUJUAN 2: Terwujudnya rencana pembangunan nasional (RPJMN dan RKP) yang berkualitas TUJUAN 3: Terlaksananya penugasan lainnya dari Presiden/ Pemerintah dalam kaitan kebijakan pembangunan nasional 4. Melakukan pembinaan yang berkualitas dalam perencanaan pembangunan nasional dadang-solihin.blogspot.com 56 56
  • 57. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian PPN/Bappenas Berdasarkan Prioritas dan Fokus Prioritas dalam RPJMN FOKUS PRIORITAS NASIONAL 1. Peningkatan efektifitas peraturan perundang-undangan 2. Peningkatan kinerja lembaga di bidang hukum PRIORITAS NASIONAL: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik 3. Peningkatan penghormatan, pemajuan, penegakan HAM 4. Peningkatan penyelenggeraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 5. Peningkatan kualitas pelayanan publik 6. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas birokrasi 7. Pemantaoan reformasi birokrasi dadang-solihin.blogspot.com 57
  • 58. Keterkaitan Fokus Prioritas dalam RPJMN 2010 -2014 dengan Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Negara PPN/Bappenas dalam Renstra 2010 - 2014 FOKUS PRIORITAS NASIONALTERKAIT KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS 1. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik 3. Peningkatan kapasitas dan akuntabilitas birokrasi 4. Pemantapan reformasi birokrasi ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS ARAH STRATEGI KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS 1. Penguatan kelembagaan perencanaan pembangunan nasional melalui penataan sistem perencanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan; pengembangan sistem dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan nasional; serta peningkatan kualitas koordinasi dengan para pemangku kepentingan. 2. Penerapan perencanaan pembangunan nasional dan penganggaran yang berbasis kinerja. 3. Peningkatan kualitas hasil evaluasi kebijakan/kajian sebagai masukan bagi perencanaan pembangunan dan perumusan kebijakan penyelesaian permasalahan pembagunan. 4. Peningkatan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan. 5. Pelaksanaan reformasi birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan dalam rangka peningkatan kinerja (better dadang-solihin.blogspot.com performance) lembaga dan pegawai. Eksternal: 1. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran sektoral, lintas sektoral dan wilayah, dan antara pusat dan daerah; serta keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan; 2. Meningkatkan kualitas pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan nasional. 3. Meningkatkan kualitas evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan nasional. 4. Meningkatkan kualitas kajian dan atau evaluasi kebijakan pembangunan. 5. Meningkatkan kualitas koordinasi kebijakan pembangunan nasional. Internal: 1. Membangun Manajemen Kinerja: dari kinerja lembaga hingga kinerja individu/pegawai. 2. Mengelola anggaran secara lebih efisien, efektif, dan akuntabel serta diarahkan untuk mendorong peningkatan kinerja lembaga dan pegawai. 3. Meningkatkan kompetensi SDM di Kementerian PPN/Bappenas dan perencana di tingkat pusat dan daerah secara lebih proporsional dan akuntabel. 4. Melanjutkan penerapan prinsip-prinsip good governance di Kementerian PPN/Bappenas. 5. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dan pengelolaannya dalam rangka 58 mendukung peningkatan kinerja lembaga dan pegawai.
  • 59. Contoh : Tupoksi, Program dan Kegiatan TUPOKSI TUGAS : membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan dibidang perencanaan, pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. FUNGSI: 1. 2. 3. 4. PROGRAM Perencanaan Pembangunan Nasional Pengelolaan Sumber Penyusunan rencana pembangunan nasional Daya Manusia Aparatur Koordinasi dan perumusan kebijakan di bid. PPN Pengkajian kebijakan pemerintah di bid. PPN Penyusunan program pembangunan sbg. bahan penyusunan RAPBN yang dilaksanakan bersama-sama Penyelenggaraan Pimpinan dgn Dept. Keu. 5. Koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian Kenegaraan dan sumber-sumber pembiayaan DN dan LN, serta Kepemerintahan pengalokasian dana untuk pembangunan bersamasama instansi terkait. 6. Koordinasi kegiatan fungsional dan pelaksanaan tugas Kemeneg PPN/Bappenas Peningkatan Sarana 7. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan Instansi Dan Prasarana Pemerintah di bid. PPN 8. Pengawasan pelaks. dan pelaks. tugasnya 9. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimb. di bid. tugas dan fungsinya kpd Presiden Peningkatan Pengawasan 10. Penyelenggaraan pembin. dan pelayanan adm. Umum di bid. perenc. umum, ketatausahaan, ortala, sdm, dan Akuntabilitas keuangan, kearsipan, hukum, perlengkapan dan dadang-solihin.blogspot.com Aparatur Negara rumah tangga KEGIATAN a. b. c. d. Penyusunan Rencana Pembang. Koordinasi, MONEV Kajian/Studi Penguatan Basis Data (Datbase) Pelatihan / peningkatan SDM Perencana Mendukung Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Kementerian PPN/Bappenas Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Pelayanan Pembinaan & Pengawasan Aparatur Di Bid. Administrasi Umum dan Kelembagaan 59
  • 61. Lampiran: Contoh Logframe Level Impacts Uraian Meningkatnya kesetaraan gender Outcomes  Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum  Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi  Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan Kriteria Sukses Meningkatnya IPG dan IDG Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum menjadi 18 kebijakan pada tahun 2014 Indikator  Indeks Pembangunan Gender (IPG) atau Gender-related Development Index (GDI) dan  Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) atau Gender Empowerment Measurement (GEM).  Jumlah kebijakan, program, dan kegiatan pelaksanaan PUG di bidang sosial, politik, dan hukum di tingkat nasional dan daerah Meningkatnya jumlah kebijakan  Jumlah kebijakan, program, dan pelaksanaan PUG di bidang ekonomi kegiatan pelaksanaan PUG di menjadi 31 kebijakan pada tahun bidang ekonomi di tingkat 2014 nasional dan daerah  Meningkatnya Jumlah kebijakan  Jumlah kebijakan perlindungan perlindungan perempuan terhadap perempuan terhadap berbagai berbagai tindak kekerasan menjadi tindak kekerasan 26 kebijakan pada tahun 2014  Persentase cakupan perempuan  Meningkatnya Persentase cakupan korban kekerasan yang mendapat perempuan korban kekerasan yang penanganan pengaduan mendapat penanganan pengaduan menjadi 100 persen pada tahun 2014
  • 62. Level Output Uraian  Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang pendidikan   Kriteria Sukses Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan menjadi 3 kebijakan pada tahun 2014. 5 K/L dan 19 pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan pada tahun 2014 Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang kesehatan menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014 5 K/L dan 25 pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan pada tahun 2014 Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan menjadi 5 kebijakan pada tahun 2014 3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan keputusan pada tahun 2014  Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang kesehatan   Meningkatnya jumlah kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan   Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG bidang ketenagakerjaan  Meningkatnya jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ketenagakerjaan menjadi 3 kebijakan pada tahun 2014  1 K/L dan 25 pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan pada tahun 2014           Indikator Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang pendidikan (K/L dan prov) Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang kesehatan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang kesehatan (K/L dan prov) Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang politik dan pengambilan keputusan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang politik dan pengambilan keputusan (K/L dan prov) Jumlah kebijakan pelaksanaan PUG di bidang ketenagakerjaan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan ARG di bidang ketenagakerjaan (K/L dan prov)
  • 63. Level Uraian Output  Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan    Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem data gender   Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan   Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang   Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak      Kriteria Sukses Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan menjadi 9 kebijakan tahun 2014 3 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan pada tahun 2014 Meningkatnya jumlah kebijakan penerapan sistem data gender menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014. 17 K/L dan 33 pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender pada tahun 2014 Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014 1K/L dan 23 pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan pada tahun 2014 Meningkatnya jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang menjadi 3 kebijakan pada tahun 2014. 10 K/L dan 15 pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang pada tahun 2014. Meningkatnya jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak menjadi 4 kebijakan pada tahun 2014. 6 K/L dan 26 pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada anak tahun 2014.         Indikator Jumlah kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan (K/L dan prov) Jumlah kebijakan penerapan sistem data gender Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan penerapan sistem data terpilah gender (K/L dan prov) Jumlah kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan (K/L dan prov) Jumlah kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi dalam penerapan kebijakan perlindungan korban tindak pidana perdagangan orang (K/L dan prov)  Jumlah kebijakan penghapusan kekerasan pada anak  Jumlah K/L dan pemda yang difasilitasi tentang penghapusan kekerasan pada anak (K/L dan prov)
  • 64. Level Activities          Input   Uraian Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang pendidikan yang responsif gender Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang kesehatan yang responsif gender Penyusunan dan harmonisasi kebijakan partisipasi perempuan di bidang politik dan pengambilan keputusan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan bidang ketenagakerjaan yang responsif gender Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan perempuan dari tindak kekerasan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penyusunan data gender Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan Penyusunan dan harmonisasi kebijakan perlindungan korban perdagangan orang Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penghapusan kekerasan pada anak Dana SDM Kriteria Sukses Indikator
  • 65. Level Needs Uraian  Kapasitas kelembagaan PUG masih terbatas dan pemberdayaan perempuan belum optimal Keterangan  Lambatnya peningkatan nilai IDG setiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kesetaraan gender di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan, politik, serta pengambilan keputusan belum signifikan yang, antara lain, disebabkan oleh: (1) masih terdapatnya kesenjangan gender dalam hal akses, manfaat, dan partisipasi dalam pembangunan, serta penguasaan terhadap sumber daya pada tataran antarprovinsi dan antarkabupaten/kota; (2) rendahnya peran dan partisipasi perempuan di bidang politik, jabatan-jabatan publik, dan di bidang ekonomi; dan (3) rendahnya kesiapan perempuan dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim, krisis energi, krisis ekonomi, bencana alam, dan konflik sosial, serta terjadinya penyakit.  Perlindungan bagi perempuan terhadap berbagai tindak kekerasan juga masih belum mencukupi, yang terlihat dari masih belum memadainya jumlah dan kualitas tempat pelayanan bagi perempuan korban kekerasan karena banyaknya jumlah korban yang harus dilayani dan luasnya cakupan wilayah yang harus dijangkau.  Belum efektifnya  Belum optimalnya penerapan peranti hukum, peranti analisis, dan kelembagaan PUG dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender sebagai prioritas pemberdayaan pembangunan; perempuan  Belum memadainya kapasitas kelembagaan dalam pelaksanaan PUG, terutama sumber daya manusia, serta ketersediaan dan penggunaan data terpilah menurut jenis kelamin dalam siklus pembangunan; dan  Masih rendahnya pemahaman mengenai konsep dan isu gender serta manfaat PUG dalam pembangunan, terutama di kabupaten/kota  Kapasitas kelembagaan  Masih terdapat permasalahan dalam perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi perlindungan anak masih terbatas