SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Télécharger pour lire hors ligne
STRATEGIC MANAGEMENT
Rangkuman dan implementasi tugas Strategic Management:
David Nehemia
55118010002
© 2019
Disruption Era
A. Perkembangan Bisnis
Era Disruption Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation.
Diistilahkan disruptive (menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis dari era
analog ke era digital dengan inovasiinovasi digital yang membuat segalanya menjadi
mudah. Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya,
banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika Innovasi lemari es
ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu.
Lambat laun perusahaan es batu bertumbangan karena di disruptive oleh
perusahaan lemari es yang memudahkan konsumen membuat es batu sekaligus
mendinginkan dan mengawetkan makanan. Disruptif adalah salah satu kata yang
paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini terkait dengan hal-hal yang
mengganggu pada sebuah bisnis.Istilah “disruption” dicetuskan oleh Clayton
Christensen 1997, The Innovator’s Dilemma. Di dalamnya, Christensen
memperkenalkan gagasan “disruptif innovation” di dalam dunia bisnis. Ia
menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses
tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi
kebutuhan mereka di masa depan. Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil
dengan sumber daya yang minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem
yang sudah mapan. “Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tiba-tiba kami punah”
kata CEO Nokia. Saat Era keemasaan Nokia tiba-tiba di disruptive oleh Innovasi
Blackberry. Nokia pun tumbang. Dan benar saja Nokia tidak mengalami kesalahan
apapun, hanya saja brand mereka terdisruptive oleh brand yang telah berinovasi,
sedangkan Nokia hanya bertahan pada zona nyamannya tidak melakukan Disruption
untuk melawan Innovasi perusahaan pesaingnya.
Sedan Biru yang sebelumnya menguasai pangsa pasar transportasi yang kerap
kita tau berbama Blubird, telah didisruptive oleh Si Hijau yaitu Go-Jek bahkan nyaris
tanpa warna khas (Go-Car). Ketika dulu jika kita hendak mencari barang belanjaan
kita harus ke pasar tradisonal atau perkulakan, sekarang kita hanya menggunakan jari
saja. Dan pasarpasarpun mulai terganggu dan bertumbangan. Digitalisasi adalah akibat
dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan
kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha.
Sebagian pihak mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun
banyak pihak pula mengatakan kondisi saat ini adalah peluang. Era disrupsi ini
merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya
dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan
pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang
paling populer di Indonesia.
Inilah yang dinamakan Era Disruption Perusahaan-perusahaan Digital
mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari kalangan perusahaan
startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi dihadapan kita. Perusahaan
Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan pendanaan
yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula. Garuda
Indonesia yang memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta manajemennya di
seluruh dunia bervaluasi sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek yang tidak
memiliki 1 armadapun yang menjadi milik perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun.
Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi sebesar itu. Inilah era digital
atau yang lebih dikenal dengan Era Disruption. Apa yang terjadi dengan dunia bisnis
20 tahun mendatang? Mari kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita untuk mengahadapi
era digital kedepan ini dengan bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan teknologi.
Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika
perusahaan dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal.
Sejarah akan menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin
kemakmuran ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah
berlalu. Populasi yang matang (dan pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan
kapasitas di China tidak akan menciptakan cukup ruang kepala untuk penciptaan
lapangan kerja yang memadai melalui industrialisasi. Namun, mengubah demografi
global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi modal layanan dunia.
Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat dipertahankan dan
didukung dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat generasi orang
yang bekerja bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menghadirkan
tantangannya sendiri dalam menarik dan mempertahankan angkatan kerja. Ketika
mengamati para millennial, ada beberapa pola yang menarik untuk diamati. Ambil
digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki manfaat teknologi
di berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku - dan
mereka mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari
interaksi apa pun dengan penyedia produk dan layanan.
Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup
ini, yang dengan cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh
Goldman Sachs mengatakan kita bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan
contoh yang sering dikutip adalah penggunaan Uber atau ojek online yang
memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa kepemilikan. Sebuah wawasan yang
sangat menarik tentang kesejahteraan emosional generasi milenium. Para Millenium
percaya bahwa mereka akan lebih bahagia daripada orang tua mereka dibandingkan
dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang jelas dari
optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia.
Hal Penting Dalam Disrupsi Rhenald Kasali dalam Kompas.Com
mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam disrupsi yaitu :  Disrupsi
berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi
lebih simpel.  Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik
daripada sebelumnya.  Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat
mereka yang selama ini ter-eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama
ini tertutup menjadi terbuka.  Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses
atau dijangkau oleh para penggunanya. Seperti juga layanan ojek atau taksi online,
atau layanan perbankan dan termasuk financial technology, semua kini tersedia di
dalam genggaman, dalam smartphone.  Disrupsi membuat segala sesuatu kini
menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Dalam
ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia
bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis
yang secara alami memang selalu berubah dan dinamis.
Dari zaman dahulu disrupsi sudah terjadi, dan kejadiannya biasanya
dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat proses bisnis lebih efektif dan
efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya. Selanjutnya bagaimana fenomena
tersebut dalam dunia pariwisata? Kita dapat menganalisa dampak dari berjamurnya
OTA (online travel agent) dan agregator transportasi online yang memberikan efek
disrupsi terhadap agen perjalanan dan jasa transportasi konvensional yang sedang
dipuncak product life cycle terdorong ke posisi decline.
Studi kasus
Perkembangan Bisnis di Era Disruption Disruption adalah singkatan Disruptive
Innovation. Diistilahkan disruptive (menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis
dari era analog ke era digital dengan inovasiinovasi digital yang membuat segalanya
menjadi mudah. Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya,
banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika Innovasi lemari es
ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu. Lambat laun perusahaan es batu
bertumbangan karena di disruptive oleh perusahaan lemari es yang memudahkan
konsumen membuat es batu sekaligus mendinginkan dan mengawetkan makanan. Disruptif
adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini terkait dengan
hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis.Istilah “disruption” dicetuskan oleh Clayton
Christensen 1997, The Innovator’s Dilemma. Di dalamnya, Christensen memperkenalkan
gagasan “disruptif innovation” di dalam dunia bisnis. Ia menggunakan ungkapan ini
sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan
pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan. Teorinya
menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang minim mampu
memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan. “Kami tidak melakukan
kesalahan apapun, tiba-tiba kami punah” kata CEO Nokia. Saat Era keemasaan Nokia tiba-
tiba di disruptive oleh Innovasi Blackberry. Nokia pun tumbang. Dan benar saja Nokia
tidak mengalami kesalahan apapun, hanya saja brand mereka terdisruptive oleh brand yang
telah berinovasi, sedangkan Nokia hanya bertahan pada zona nyamannya tidak melakukan
Disruption untuk melawan Innovasi perusahaan pesaingnya. Sedan Biru yang sebelumnya
menguasai pangsa pasar transportasi yang kerap kita tau berbama Blubird, telah
didisruptive oleh Si Hijau yaitu Go-Jek bahkan nyaris tanpa warna khas (Go-Car). Ketika
dulu jika kita hendak mencari barang belanjaan kita harus ke pasar tradisonal atau
perkulakan, sekarang kita hanya menggunakan jari saja. Dan pasarpasarpun mulai
terganggu dan bertumbangan. Seperti halnya juga dengan Sevel, lotus, dabenhams, pasar
raya, hero. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang
mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian
pihak mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula
mengatakan kondisi saat ini adalah peluang. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika
masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia
maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan
transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia.
Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam
disrupsi yaitu : Ø Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis
yang menjadi lebih simpel. Ø Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik
daripada sebelumnya. Ø Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang
selama ini ter-eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi
terbuka. Ø Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para
penggunanya. Seperti juga layanan ojek atau taksi online, atau layanan perbankan dan termasuk
financial technology, semua kini tersedia di dalam genggaman, dalam smartphone. Ø Disrupsi
membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih
akurat. Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia
bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis yang secara
alami memang selalu berubah dan dinamis. Dari zaman dahulu disrupsi sudah terjadi, dan
kejadiannya biasanya dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat proses bisnis lebih
efektif dan efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya.
Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara-cara bisnis lama menjadi
obsolete. Menjadi usang atau ketinggalan zaman. Persis seperti sebagian besar bangunan pabrik es
yang kini telah berubah menjadi "rumah hantu", atau mesin faksimili yang sekarang hanya
teronggok di sudut ruangan menunggu kiriman surat yang tak kunjung tiba. Tapi, mungkin
anggapan ini muncul karena masih awamnya pemahaman masyarakat dan para elit terhadap basic
concept mengenai disruption itu sendiri. Disruption bukan sekedar fenomena hari ini (today),
melainkan fenomena "hari esok" (the future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari
ini (the present). Pemahaman seperti ini menjadi penting karena sekarang kita tengah berada dalam
sebuah peradaban baru. Kita baru saja melewati gelombang tren yang amat panjang, yang tiba-tiba
terputus begitu saja (a trend break). Bahayanya adalah semakin "berpengalaman" dan "merasa
pintar" seseorang, dia akan semakin sulit untuk "membaca" fenomena ini. Ia akan amat mungkin
mengalami "the past trap" atau "success trap". Apalagi untuk mencerna dan berselancar di atas
gelombang disrupsi. Itu akan sulit sekali diterima oleh orang yang pintar dan berpengalaman tadi.
Mengapa? Sederhana saja, yakni karena pikiran tersebut amat kental logika masa lalunya.
Disruption sesungguhnya terjadi secara meluas. Mulai dari pemerintahan, ekonomi, hukum,
politik, sampai penataan kota, konstruksi, pelayanan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis dan
juga hubungan-hubungan sosial. Bahkan konsep marketing pun sekarang terdisrupsi. Ingatan
publik juga belum sampai pada metode pelayanan kesehatan yang sekarang sudah semakin
berbasiskan teknologi jarak jauh dan kolaboratif. Sampai sekarang belum banyak orang yang
menyadari bahwa sebagian mahasiswa Indonesia sudah dapat kursus di Harvard tanpa harus pergi
ke Harvard. Dan, tak banyak yang menyadari bahwa para dokter sudah tak lagi memakai pisau
bedah seperti di masa lalu untuk membedah organ dalam pasiennya. Juga belum banyak yang
menyadari bahwa pekerjaan-pekerjaan yang sekarang tengah digeluti para buruh, bankir, dan
dosen, mungkin sebentar lagi akan beralih. Bahkan masih ada beranggapan bahwa disruption
seakan-akan hanya masalah mengonline-kan layanan, menggunakan aplikasi dan mem-broker-kan
hal-hal tertentu.
TANTANGAN RISET DI ERA DISRUPSI DAN GLOBALISASI Jurnal UNPAD
http://sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Kementristekdikti-Tantangan-Riset-di-
Era-Disrupsi-dan-Globalisasi.pdf
Era Baru Industrilisasi Digital
Ancaman: - Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan
sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd
Leonhard, Futurist); - Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di
dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor
report). Peluang: - Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1
juta pekerjaan baru pada tahun 2025 - Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26
miliar metrik ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540
miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum).
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS KEMRISTEKDIKTI 2015-2019
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi
2. Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
3. Persentase Lulusan bersertifikasi kompetensi dan profesi
4. Persentase prodi terakreditasi minimal B
5. Persentase lulusan pendidikan tinggi yang langsung bekerja
6. Persentase Perguruan Tinggi yang Menerapkan SNDIKTI
7. Jumlah Mahasiswa Berprestasi
8. Persentase Mahasiswa yang Lulus PPG
9. Jumlah Perguruan Tinggi masuk Top 500 dunia
10. Jumlah PT berakreditasi A (Unggul)
11. Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang Mature
12. Jumlah Pusat Unggulan Iptek
13. Persentase Dosen Berkualifikasi S3
14. Jumlah SDM yang meningkat karir dan kompetensinya
15. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya
16. Jumlah revitalisasi sarpras PTN
17. Jumlah publikasi internasional
18. Jumlah KI yang didaftarkan
19. Jumlah prototipe R & D
20. Jumlah prototype industry
INDUSTRI 4.0: TANTANGAN UTAMA
Teknologi baru yang muncul (Augmented reality, Cyber Security, IoT, Big Data Analytics, dll.)
Peran dan tanggung jawab multi disiplin untuk mendukung revolusi baru. Kurangnya keahlian
lokal untuk membuat program pelatihan baru. Kembangkan sikap dan polapikir ‘I LOVE
TECHNOLOGY’. Kurangnya konten lokal untuk perangkat keras dan perangkat lunak sistem.
Kebijakan tentang industri 4.0 terkait penelitian dan pengembangan, keamanan sistem terpadu,
kondisi kerangka hukum, pekerjaan, pelatihan dan pendidikan lebih lanjut. Transfer teknologi dan
ketrampilan baru industri 4.0 dari luar negeri sebagai bagian dari aplikasi status perintis. Kerangka
kerja dan panel review industri 4.0 tingkat nasional. Digitalisasi dalam teknologi manufaktur
membutuhkan insentif baru. Menggabungkan sistem, teknik, mesin lama dan baru, protokol
dengan protokol yang kompleks akan menjadi rumit Infrastruktur TI tradisional yang menyatu
dengan integrasi sistem IIoT yang baru akan membutuhkan tenaga kerja yang sangat besar.
Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari
kalangan perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi dihadapan kita.
Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan pendanaan
yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula. Garuda Indonesia yang
memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta manajemennya di seluruh dunia bervaluasi
sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek yang tidak memiliki 1 armadapun yang menjadi
milik perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun. Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki
valuasi sebesar itu. Inilah era digital atau yang lebih dikenal dengan Era Disruption. Apa yang
terjadi dengan dunia bisnis 20 tahun mendatang? Mari kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita
untuk mengahadapi era digital kedepan ini dengan bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan
teknologi. Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika
perusahaan dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal. Sejarah akan
menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin kemakmuran ekonomi dan
penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah berlalu. Populasi yang matang (dan
pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China tidak akan menciptakan cukup
ruang kepala untuk penciptaan lapangan kerja yang memadai melalui industrialisasi. Namun,
mengubah demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi modal layanan
dunia. Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat dipertahankan dan didukung
dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat generasi orang yang bekerja bersama
untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menghadirkan tantangannya sendiri dalam menarik dan
mempertahankan angkatan kerja. Ketika mengamati para millennial, ada beberapa pola yang
menarik untuk diamati. Ambil digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki
manfaat teknologi di berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku -
dan mereka mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari interaksi apa
pun dengan penyedia produk dan layanan.
Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini, yang dengan
cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh Goldman Sachs mengatakan kita
bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan contoh yang sering dikutip adalah
penggunaan Uber atau ojek online yang memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa
kepemilikan. Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan emosional generasi
milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih bahagia daripada orang tua mereka
dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang jelas dari
optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia. Mengutip dari laman Forbes, revolusi
industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan
otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI.
Sebenarnya, campur tangan komputer sudah ikut dalam Industry 3.0. Kala itu, komputer dinilai
sebagai ‘disruptive’, atau bisa diartikan sesuatu yang mampu menciptakan peluang pasar baru.
Setelah dapat diterima, saat ini machine learning dan AI ada di tahap tersebut.
Secara singkat, Industry 4.0, pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung dan
berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia.
Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat
Industry 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi kenyataan.
Di Indonesia, perkembangan Industry 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, agar Indonesia dapat bersaing dengan
negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus mengikuti tren.

Contenu connexe

Similaire à Studi Kasus Disrupsi

14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...AkfikaRizkySabilla
 
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...lia_auriga
 
Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019
Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019
Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019Donna Wibiananda Suryaman
 
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,201814,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018WahyuBawono1
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018khoirulanwar99
 
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...
14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...istiqmalfajar
 
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...Achmad Susmiyanto
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Abu Amar Fikri
 
Pentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 webPentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 webIlham Ramadani
 
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Ilham Ramadani
 
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi GlobalPentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi GlobalIlham Ramadani
 
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...ana_sari
 
12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digitalHansah Darmawan
 
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4mawan1983
 
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMHambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMdhibah
 
MF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfMF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfGiovanni Man
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digitalhoyin rizmu
 

Similaire à Studi Kasus Disrupsi (20)

14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubua...
 
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
14, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, distruption era, universitas mercubuana j...
 
distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019
 
Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019
Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019
Distruption Era. Universitas Mercu Buana. 2019
 
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,201814,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
14,sm,wahyu bawono,hapzi ali,disruption era,umb,2018
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
 
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...
14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...
 
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
14, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, disruption era, universitas...
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
 
Pentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 webPentingnya transformasi digital #2 web
Pentingnya transformasi digital #2 web
 
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
 
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
 
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi GlobalPentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
Pentingnya transformasi digital #2 Erporate Solusi Global
 
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
 
12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital
 
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
 
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMHambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
 
Proposal Bisnis Fastpay
Proposal Bisnis FastpayProposal Bisnis Fastpay
Proposal Bisnis Fastpay
 
MF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfMF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdf
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digital
 

Plus de DavidNehemia1

Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotDavidNehemia1
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotDavidNehemia1
 
Vision and company mission
Vision and company missionVision and company mission
Vision and company missionDavidNehemia1
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic managementDavidNehemia1
 
Strategic management cover
Strategic management coverStrategic management cover
Strategic management coverDavidNehemia1
 
Michael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detailMichael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detailDavidNehemia1
 
Global economy and blue ocean strategy
Global economy and blue ocean strategyGlobal economy and blue ocean strategy
Global economy and blue ocean strategyDavidNehemia1
 
External macro environment analysis
External macro environment analysisExternal macro environment analysis
External macro environment analysisDavidNehemia1
 
Canvas business model
Canvas business modelCanvas business model
Canvas business modelDavidNehemia1
 
Business level strategi
Business level strategiBusiness level strategi
Business level strategiDavidNehemia1
 
Analisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasiAnalisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasiDavidNehemia1
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic managementDavidNehemia1
 

Plus de DavidNehemia1 (16)

Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
 
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swotAnalisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
Analisis strategi gojek dengan pendekatan analisis swot
 
Vision and company mission
Vision and company missionVision and company mission
Vision and company mission
 
Tipe strategi
Tipe strategiTipe strategi
Tipe strategi
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic management
 
Strategic management cover
Strategic management coverStrategic management cover
Strategic management cover
 
Michael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detailMichael porter lanjutan detail
Michael porter lanjutan detail
 
Global economy and blue ocean strategy
Global economy and blue ocean strategyGlobal economy and blue ocean strategy
Global economy and blue ocean strategy
 
External macro environment analysis
External macro environment analysisExternal macro environment analysis
External macro environment analysis
 
Digital era
Digital eraDigital era
Digital era
 
Canvas business model
Canvas business modelCanvas business model
Canvas business model
 
Business level strategi
Business level strategiBusiness level strategi
Business level strategi
 
Business ethics
Business ethicsBusiness ethics
Business ethics
 
Bcg
BcgBcg
Bcg
 
Analisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasiAnalisis lingkungan internal organisasi
Analisis lingkungan internal organisasi
 
Strategic management
Strategic managementStrategic management
Strategic management
 

Dernier

Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikHaseebBashir5
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"HaseebBashir5
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 

Dernier (7)

Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 

Studi Kasus Disrupsi

  • 1. STRATEGIC MANAGEMENT Rangkuman dan implementasi tugas Strategic Management: David Nehemia 55118010002 © 2019
  • 2. Disruption Era A. Perkembangan Bisnis Era Disruption Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive (menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era digital dengan inovasiinovasi digital yang membuat segalanya menjadi mudah. Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya, banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika Innovasi lemari es ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu. Lambat laun perusahaan es batu bertumbangan karena di disruptive oleh perusahaan lemari es yang memudahkan konsumen membuat es batu sekaligus mendinginkan dan mengawetkan makanan. Disruptif adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini terkait dengan hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis.Istilah “disruption” dicetuskan oleh Clayton Christensen 1997, The Innovator’s Dilemma. Di dalamnya, Christensen memperkenalkan gagasan “disruptif innovation” di dalam dunia bisnis. Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan. Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan. “Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tiba-tiba kami punah” kata CEO Nokia. Saat Era keemasaan Nokia tiba-tiba di disruptive oleh Innovasi Blackberry. Nokia pun tumbang. Dan benar saja Nokia tidak mengalami kesalahan apapun, hanya saja brand mereka terdisruptive oleh brand yang telah berinovasi, sedangkan Nokia hanya bertahan pada zona nyamannya tidak melakukan Disruption untuk melawan Innovasi perusahaan pesaingnya. Sedan Biru yang sebelumnya menguasai pangsa pasar transportasi yang kerap kita tau berbama Blubird, telah didisruptive oleh Si Hijau yaitu Go-Jek bahkan nyaris tanpa warna khas (Go-Car). Ketika dulu jika kita hendak mencari barang belanjaan
  • 3. kita harus ke pasar tradisonal atau perkulakan, sekarang kita hanya menggunakan jari saja. Dan pasarpasarpun mulai terganggu dan bertumbangan. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian pihak mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula mengatakan kondisi saat ini adalah peluang. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia. Inilah yang dinamakan Era Disruption Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari kalangan perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi dihadapan kita. Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan pendanaan yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula. Garuda Indonesia yang memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta manajemennya di seluruh dunia bervaluasi sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek yang tidak memiliki 1 armadapun yang menjadi milik perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun. Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi sebesar itu. Inilah era digital atau yang lebih dikenal dengan Era Disruption. Apa yang terjadi dengan dunia bisnis 20 tahun mendatang? Mari kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita untuk mengahadapi era digital kedepan ini dengan bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan teknologi. Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika perusahaan dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal. Sejarah akan menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin kemakmuran ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah berlalu. Populasi yang matang (dan pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China tidak akan menciptakan cukup ruang kepala untuk penciptaan lapangan kerja yang memadai melalui industrialisasi. Namun, mengubah demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi modal layanan dunia. Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat dipertahankan dan
  • 4. didukung dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat generasi orang yang bekerja bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menghadirkan tantangannya sendiri dalam menarik dan mempertahankan angkatan kerja. Ketika mengamati para millennial, ada beberapa pola yang menarik untuk diamati. Ambil digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki manfaat teknologi di berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku - dan mereka mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari interaksi apa pun dengan penyedia produk dan layanan. Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini, yang dengan cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh Goldman Sachs mengatakan kita bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan contoh yang sering dikutip adalah penggunaan Uber atau ojek online yang memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa kepemilikan. Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan emosional generasi milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih bahagia daripada orang tua mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang jelas dari optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia. Hal Penting Dalam Disrupsi Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam disrupsi yaitu :  Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih simpel.  Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik daripada sebelumnya.  Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter-eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka.  Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya. Seperti juga layanan ojek atau taksi online, atau layanan perbankan dan termasuk financial technology, semua kini tersedia di dalam genggaman, dalam smartphone.  Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis yang secara alami memang selalu berubah dan dinamis.
  • 5. Dari zaman dahulu disrupsi sudah terjadi, dan kejadiannya biasanya dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat proses bisnis lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya. Selanjutnya bagaimana fenomena tersebut dalam dunia pariwisata? Kita dapat menganalisa dampak dari berjamurnya OTA (online travel agent) dan agregator transportasi online yang memberikan efek disrupsi terhadap agen perjalanan dan jasa transportasi konvensional yang sedang dipuncak product life cycle terdorong ke posisi decline.
  • 6. Studi kasus Perkembangan Bisnis di Era Disruption Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive (menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era digital dengan inovasiinovasi digital yang membuat segalanya menjadi mudah. Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya, banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika Innovasi lemari es ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu. Lambat laun perusahaan es batu bertumbangan karena di disruptive oleh perusahaan lemari es yang memudahkan konsumen membuat es batu sekaligus mendinginkan dan mengawetkan makanan. Disruptif adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini terkait dengan hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis.Istilah “disruption” dicetuskan oleh Clayton Christensen 1997, The Innovator’s Dilemma. Di dalamnya, Christensen memperkenalkan gagasan “disruptif innovation” di dalam dunia bisnis. Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan. Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan. “Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tiba-tiba kami punah” kata CEO Nokia. Saat Era keemasaan Nokia tiba- tiba di disruptive oleh Innovasi Blackberry. Nokia pun tumbang. Dan benar saja Nokia tidak mengalami kesalahan apapun, hanya saja brand mereka terdisruptive oleh brand yang telah berinovasi, sedangkan Nokia hanya bertahan pada zona nyamannya tidak melakukan Disruption untuk melawan Innovasi perusahaan pesaingnya. Sedan Biru yang sebelumnya menguasai pangsa pasar transportasi yang kerap kita tau berbama Blubird, telah didisruptive oleh Si Hijau yaitu Go-Jek bahkan nyaris tanpa warna khas (Go-Car). Ketika dulu jika kita hendak mencari barang belanjaan kita harus ke pasar tradisonal atau perkulakan, sekarang kita hanya menggunakan jari saja. Dan pasarpasarpun mulai terganggu dan bertumbangan. Seperti halnya juga dengan Sevel, lotus, dabenhams, pasar raya, hero. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang
  • 7. mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian pihak mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula mengatakan kondisi saat ini adalah peluang. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia. Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam disrupsi yaitu : Ø Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih simpel. Ø Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik daripada sebelumnya. Ø Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter-eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka. Ø Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya. Seperti juga layanan ojek atau taksi online, atau layanan perbankan dan termasuk financial technology, semua kini tersedia di dalam genggaman, dalam smartphone. Ø Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis yang secara alami memang selalu berubah dan dinamis. Dari zaman dahulu disrupsi sudah terjadi, dan kejadiannya biasanya dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat proses bisnis lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya. Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara-cara bisnis lama menjadi obsolete. Menjadi usang atau ketinggalan zaman. Persis seperti sebagian besar bangunan pabrik es yang kini telah berubah menjadi "rumah hantu", atau mesin faksimili yang sekarang hanya teronggok di sudut ruangan menunggu kiriman surat yang tak kunjung tiba. Tapi, mungkin anggapan ini muncul karena masih awamnya pemahaman masyarakat dan para elit terhadap basic concept mengenai disruption itu sendiri. Disruption bukan sekedar fenomena hari ini (today), melainkan fenomena "hari esok" (the future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (the present). Pemahaman seperti ini menjadi penting karena sekarang kita tengah berada dalam sebuah peradaban baru. Kita baru saja melewati gelombang tren yang amat panjang, yang tiba-tiba terputus begitu saja (a trend break). Bahayanya adalah semakin "berpengalaman" dan "merasa
  • 8. pintar" seseorang, dia akan semakin sulit untuk "membaca" fenomena ini. Ia akan amat mungkin mengalami "the past trap" atau "success trap". Apalagi untuk mencerna dan berselancar di atas gelombang disrupsi. Itu akan sulit sekali diterima oleh orang yang pintar dan berpengalaman tadi. Mengapa? Sederhana saja, yakni karena pikiran tersebut amat kental logika masa lalunya. Disruption sesungguhnya terjadi secara meluas. Mulai dari pemerintahan, ekonomi, hukum, politik, sampai penataan kota, konstruksi, pelayanan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis dan juga hubungan-hubungan sosial. Bahkan konsep marketing pun sekarang terdisrupsi. Ingatan publik juga belum sampai pada metode pelayanan kesehatan yang sekarang sudah semakin berbasiskan teknologi jarak jauh dan kolaboratif. Sampai sekarang belum banyak orang yang menyadari bahwa sebagian mahasiswa Indonesia sudah dapat kursus di Harvard tanpa harus pergi ke Harvard. Dan, tak banyak yang menyadari bahwa para dokter sudah tak lagi memakai pisau bedah seperti di masa lalu untuk membedah organ dalam pasiennya. Juga belum banyak yang menyadari bahwa pekerjaan-pekerjaan yang sekarang tengah digeluti para buruh, bankir, dan dosen, mungkin sebentar lagi akan beralih. Bahkan masih ada beranggapan bahwa disruption seakan-akan hanya masalah mengonline-kan layanan, menggunakan aplikasi dan mem-broker-kan hal-hal tertentu. TANTANGAN RISET DI ERA DISRUPSI DAN GLOBALISASI Jurnal UNPAD http://sdgcenter.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/09/Kementristekdikti-Tantangan-Riset-di- Era-Disrupsi-dan-Globalisasi.pdf Era Baru Industrilisasi Digital Ancaman: - Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1 – 1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis (Gerd Leonhard, Futurist); - Diestimasi bahwa di masa yang akan datang, 65% murid sekolah dasar di dunia akan bekerja pada pekerjaan yang belum pernah ada di hari ini (U.S. Department of Labor report). Peluang: - Era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025 - Terdapat potensi pengurangan emisi karbon kira-kira 26 miliar metrik ton dari tiga industri: elektronik (15,8 miliar), logistik (9,9 miliar) dan otomotif (540 miliar) dari tahun 2015-2025 (World Economic Forum). INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS KEMRISTEKDIKTI 2015-2019
  • 9. 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi 2. Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 3. Persentase Lulusan bersertifikasi kompetensi dan profesi 4. Persentase prodi terakreditasi minimal B 5. Persentase lulusan pendidikan tinggi yang langsung bekerja 6. Persentase Perguruan Tinggi yang Menerapkan SNDIKTI 7. Jumlah Mahasiswa Berprestasi 8. Persentase Mahasiswa yang Lulus PPG 9. Jumlah Perguruan Tinggi masuk Top 500 dunia 10. Jumlah PT berakreditasi A (Unggul) 11. Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang Mature 12. Jumlah Pusat Unggulan Iptek 13. Persentase Dosen Berkualifikasi S3 14. Jumlah SDM yang meningkat karir dan kompetensinya 15. Jumlah SDM yang meningkat kompetensinya 16. Jumlah revitalisasi sarpras PTN 17. Jumlah publikasi internasional 18. Jumlah KI yang didaftarkan 19. Jumlah prototipe R & D 20. Jumlah prototype industry INDUSTRI 4.0: TANTANGAN UTAMA
  • 10. Teknologi baru yang muncul (Augmented reality, Cyber Security, IoT, Big Data Analytics, dll.) Peran dan tanggung jawab multi disiplin untuk mendukung revolusi baru. Kurangnya keahlian lokal untuk membuat program pelatihan baru. Kembangkan sikap dan polapikir ‘I LOVE TECHNOLOGY’. Kurangnya konten lokal untuk perangkat keras dan perangkat lunak sistem. Kebijakan tentang industri 4.0 terkait penelitian dan pengembangan, keamanan sistem terpadu, kondisi kerangka hukum, pekerjaan, pelatihan dan pendidikan lebih lanjut. Transfer teknologi dan ketrampilan baru industri 4.0 dari luar negeri sebagai bagian dari aplikasi status perintis. Kerangka kerja dan panel review industri 4.0 tingkat nasional. Digitalisasi dalam teknologi manufaktur membutuhkan insentif baru. Menggabungkan sistem, teknik, mesin lama dan baru, protokol dengan protokol yang kompleks akan menjadi rumit Infrastruktur TI tradisional yang menyatu dengan integrasi sistem IIoT yang baru akan membutuhkan tenaga kerja yang sangat besar. Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari kalangan perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi dihadapan kita. Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan pendanaan yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula. Garuda Indonesia yang memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta manajemennya di seluruh dunia bervaluasi sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek yang tidak memiliki 1 armadapun yang menjadi milik perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun. Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi sebesar itu. Inilah era digital atau yang lebih dikenal dengan Era Disruption. Apa yang terjadi dengan dunia bisnis 20 tahun mendatang? Mari kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita untuk mengahadapi era digital kedepan ini dengan bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan teknologi. Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika perusahaan dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal. Sejarah akan menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin kemakmuran ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah berlalu. Populasi yang matang (dan pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China tidak akan menciptakan cukup ruang kepala untuk penciptaan lapangan kerja yang memadai melalui industrialisasi. Namun, mengubah demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi modal layanan dunia. Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat dipertahankan dan didukung dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat generasi orang yang bekerja bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menghadirkan tantangannya sendiri dalam menarik dan
  • 11. mempertahankan angkatan kerja. Ketika mengamati para millennial, ada beberapa pola yang menarik untuk diamati. Ambil digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki manfaat teknologi di berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku - dan mereka mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari interaksi apa pun dengan penyedia produk dan layanan. Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini, yang dengan cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh Goldman Sachs mengatakan kita bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan contoh yang sering dikutip adalah penggunaan Uber atau ojek online yang memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa kepemilikan. Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan emosional generasi milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih bahagia daripada orang tua mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang jelas dari optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia. Mengutip dari laman Forbes, revolusi industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI. Sebenarnya, campur tangan komputer sudah ikut dalam Industry 3.0. Kala itu, komputer dinilai sebagai ‘disruptive’, atau bisa diartikan sesuatu yang mampu menciptakan peluang pasar baru. Setelah dapat diterima, saat ini machine learning dan AI ada di tahap tersebut. Secara singkat, Industry 4.0, pelaku industri membiarkan komputer saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Kombinasi dari sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of Systems membuat Industry 4.0 menjadi mungkin, serta membuat pabrik pintar menjadi kenyataan. Di Indonesia, perkembangan Industry 4.0 sangat didorong oleh Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain di bidang industri, Indonesia juga harus mengikuti tren.