SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Artikel Teknologi Pembelajaran
Tahun Akademik 2018/2019
Homepage: http://fi.uhamka.ac.id/
Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum
Sederhana Pegas Sebagai Media Percobaan dalam
Menentukan Nilai Konstanta Pegas pada Teknologi
Pembelajaran Fisika
Dea Julianingsih*, Supriyatna, Nurul Aulia
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Jl. Tanah Merdeka No.20, Kp.Rambutan, Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13830
Abstrak
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan keefektivitasan dari dua media
percobaan dalam mencari nilai konstanta pegas. Media percobaan yang
digunakan ada Aplikasi Phyphox dan Praktikum sederhana pegas. Konstanta
pegas yang didapatkan digambarkan pula dengan grafik. Mula-mula
percobaan dilakukan dengan menggunakan aplikasi phyphox, lalu
membandingkan nilai yang didapat dengan percobaan pada praktikum pegas.
Percobaan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu percobaan pertama dengan massa
beban yang sama dan pertambahan panjang pegas yang berbeda, sedangkan
percobaan kedua dengan pertambahan panjang pegas yang sama dan massa
beban yang berbeda. Percobaan tersebut dilakukan 2 kali pada masing-masing
media yang akan digunakan. Sebuah ponsel yang memiliki sensor
accelerometer digunakan untuk merekam akselerasi yang didapat dari aplikasi
phyhpox. Frekuensi serta periode dalam osilasi tersebut, didapatkan dari
perhitungan waktu saat pegas berosilasi. Dari hasil percobaan yang kami
lakukan, kami beragumentasi bahwa tingkat keefektivitas tinggi ada pada
media pecobaan Aplikasi phyphox. Hal ini dikarenakan aplikasi phyphox
mampu mengefesiensi waktu dan biaya serta mudah digunakan. Namun,
kedua media percobaan tersebut memiliki tingkat ketelitian yang sama. Hal
ini berarti kedua media percobaan tersebut memang layak dan cocok untuk
digunakan dalam percobaan menentukan nilai konstanta pegas
c 2018 Penulis. Diterbitkan oleh Pendidikan Fisika UHAMKA
Kata Kunci : Phyphox, Pegas, Massa, Panjang, Periode, Frekuensi
*Penulis koresponden. Alamat e-mail: dheayulianngsih@gmail.com
Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) informasi pada
masa ini mempengaruhi perkemban-
gan dalam berbagai bidang. Salah satu
bidang yang memanfaatkan perkem-
bangan IPTEK informasi adalah
bidang pendidikan. Teknologi infor-
masi dimanfaatkan oleh pelaku pen-
didikan untuk membelajarkan siswa
pada perkembangan IPTEK informasi
1
itu sendiri dan sebagai media pembe-
lajaran untuk menyampaikan isi pem-
belajaran dari guru kepada siswa. Se-
lain itu, dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
juga, hampir semua fenomena fisis dan
kegiatan manusia dapat diperkirakan
dan dihitung oleh sebuah aplikasi baik
yang menggunakan komputer grafis
maupun smartphone. Aplikasi ini
dibuat oleh pendirinya untuk memper-
mudah manusia mempelajari, menga-
mati, dan meramalkan fenomena-
fenomena fisis yang mungkin terjadi
serta membantu aktivitas manusia di-
geala kesempatan yang ada. Pada
prinsipnya aplikasi tersebut dapat di-
lakukan dengan berbagai cara misal-
nya dengan deretan angka-angka, gam-
bar, grafik, atau visualisasi dengan
komputer dan smartphone.
Di dalam ilmu pengetahuan, fisika
merupakan salah satu pelajaran yang
bersifat eksperimental praktis. Oleh
karena itu, laboratorium mempunyai
peranan penting dalam pengajaran
fisika di semua tingkat pendidikan
[6]. Karena konsep fisika yang bersi-
fat abstrak yang hanya diperoleh dari
penjelasan tanpa disertai percobaan
akan mempersulit siswa dalam mema-
hami konsep yang diajarkan khususnya
pokok materi pegas. Proses pembe-
lajaran yang diterapkan harus mem-
perlihatkan spesifikasi dari karakteris-
rik mata pelajaran serta perkemban-
gan peserta didik sehingga tercipta
suasana kelas yang kondusif dan nam-
pak semangat mereka dalam mengikuti
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
yang seperti inilah yang semestinya
mendapat perhatian lebih dari pihak
sekolah melalui program-program yang
dirancang sistematis dan berkesinam-
bungan. Pada lingkup pembelajaran
berbasis IPA karakteristik yang paling
menonjol yaitu adanya pengaitan kon-
sep dengan kehidupan nyata melalui
pengamatan atau percobaan di labo-
ratorium. Bahkan pada kasus tertentu
tujuan pembelajaran tidak dapat dica-
pai jika tidak mengadakan percobaan
dalam pembelajarannya, di samping
untuk mencapai tujuan pembelajaran
metode ini memberikan kesan yang
mendalam dan lebih bermakna bagi
peserta didik sehingga menumbuhkan
sikap positif bagi proses dan hasil be-
lajarnya. Selain itu, terdapat banyak
sekali percobaan berbasis aplikasi yang
berkaitan dengan materi pegas. Ma-
teri pegas ini pun dipelajari pada jen-
jang pendidikan. Sehingga Metode
praktikum atau pengamatan secara
langsung menggunakan sebuah ap-
likasi adalah salah satu cara dalam
pembelajaran fisika yang dapat di-
gunakan untuk membuktikan hukum-
hukum dalam ilmu fisika. Seperti
salah satunya adalah aplikasi Phy-
phox. Aplikasi Phyphox ini dibuat
oleh Institut Fisika 2 dari Universi-
tas RWTH Aachen yang terletak di
Jerman. Aplikasi ini dapat ditemui
pada android atau iphone serta da-
pat diunduh melalui laptop atau kom-
puter (PC). Keunggulannya, aplikasi
ini dapat dimiliki tanpa harus mem-
bayar. Namun, kekurangannya adalah
beberapa simulasi yang ada pada Phy-
phox ini dapat disimulasikan apabila
android atau iphone memiliki sensor-
sensor yang akan digunakan dalam
simulasi tersebut. Phyphox meru-
pakan sebagian dari media simulasi
berbasis komputer dan android atau
iphone. Meskipun terlihat simple na-
mun, simulasi yang disediakan oleh ap-
likasi tersebut tidaklah hanya sekedar
aplikasi simulasi biasa tanpa adanya
pengolahan data dan grafik. Osilator
harmonis maupun teredam merupakan
salah satu model fisis yang penting un-
tuk berbagai aplikasi industri. Salah
satu contohnya adalah peredam kejut
pada mobil. Sistem ini terdiri dari pe-
gas dan piston yang berisi fluida ken-
tal sehingga mobil tidak terlambung
keatas dan kebawah tanpa henti jika
melewati jalan yang berlubang. Con-
2
toh lain banyak terdapat pada bidang
elektronika. Sistem pemancar, fil-
ter, penguat sinyal, dan pengondisian
sinyal mengolah sinyal dari osilator un-
tuk menghasilkan keluaran yang di-
harapkan. Tujuan dari penulisan ini
adalah media simulasi dalam pencar-
ian data secara akurat serta dalam
pembelajaran Fisika terutama dalam
materi pegas.
TEORI
A. Osilasi Pegas
Osilasi pegas adalah suatu gerak
periodik pada pegas yang terjadi se-
cara berulang, sehingga benda berg-
erak kembali pada posisi setimbangnya
dalam selang waktu tertentu. Suatu
sistem yang menunjukan gejala gerak
harmonik sederhana adalah sebuah
benda yang digantung pada sebuah
pegas [1]. Pada keadaan setimbang,
pegas tidak mengerjakan gaya pada
benda. Setiap pegas memiliki panjang
alami dimana keadaan ini pegas tidak
mengerahkan gaya pada massa m. Po-
sisi massa dititik ini disebut posisi ke-
setimbangan [2].Apabila benda dis-
impangkan sejauh x dari kedudukan se-
timbangnya, pegas dengan konstanta k
mempengaruhi hasil gaya F(x) sesuai
dengan hukum Hooke, didapatkan per-
samaan sebagai berikut :
F(x) = −k∆x[3] (1)
Dengan :
F = Gaya tarik (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
∆x = Pertambahan Panjang Akibat
Gaya (m)
Tanda minus menunjukan gaya pe-
gas berlawanan arah dengan simpan-
gan. Gaya pegas ini merupakan gaya
pemulih yang menyebabkan benda
terus berosilasi selama tidak ada
gesekan udara [4]. Dengan meng-
gabungkan persamaan hukum Hooke
pada persamaan 1 dengan hukum
Newton didapatkan gaya yang dialami
benda, serta didapatkan persamaan :
F(x) = −k∆x = ma (2)
atau
m
d2
x
dt2
+ kx (3)
Dimana :
m = Massa benda
a = Percepatan benda
d2
x
dt2 = Turunan kedua posisi terhadap
waktu.
Sehingga dari persamaan 2 dan 3
tersebut dapat ditulis sebagai berikut
:
d2
x
dt2
+ ω2
x = 0 (4)
Dengan ω adalah frekuensi sudut yang
besarnya dapat dituliskan persamaan
secara sistematis :
ω2
=
k
m
(5)
atau
ω =
k
m
(6)
Sehingga posisi benda pada tiap
waktu t dapat didefiniskan dengan per-
samaan :
x(t) = Acos(ωt + ϕ) (7)
Dimana :
A = Amplitudo
ϕ = sudut fase.
B. Konstanta Pegas
Konstanta pegas adalah besarnya
gaya yang dibutuhkan atau yang harus
diberikan sehingga terjadi perubahan
panjang sebesar satu satuan pan-
jang. Satuan SI untuk konstanta pegas
adalah N/m atau kgm/s2
m
3
Jika sebuah pegas ditarik dengan
gaya tertentu, maka panjangnya akan
berubah. Semakin besar gaya tarik
yang bekerja, semakin besar pula per-
tambahan panjang pada pegas terse-
but. Ketika gaya tarik dihilangkan,
pegas akan kembali ke keadaan sem-
ula.Jika beberapa pegas ditarik dengan
gaya yang sama, pertambahan panjang
setiap pegas akan berbeda. Perbedaan
ini disebabkan oleh karakteristik setiap
pegas. Karakteristik suatu pegas diny-
atakan dengan konstanta pegas (k).
Hukum Hooke menyatakan bahwa
besar gaya berbanding lurus dengan
pertambahan panjang. Semakin be-
sar gaya yang bekerja pada pegas, se-
makin besar pertambahan panjang pe-
gas. Perbandingan antara besar gaya
terhadap pertambahan panjang pegas
bernilai konstan [7]. Hubungan an-
tara gaya yang meregangkan pegas
dan pertambahan panjang pegas di
daerah yang ada dalam batas kelen-
turan didefiniskan pada persamaan 1,
yang dimana ini merupakan suatu per-
bandingan yang disebut tetapan pegas.
Gerak benda yang terjadi secara
berulang dan dalam selang waktu yang
sama disebut gerak periodik. Karena
gerak ini terjadi secara teratur, maka
gerak ini di sebut juga sebagai gerak
harmonik [5]. Periode (T) suatu
gerak harmonik adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh satu lin-
tasan lengkap dari geraknya, yaitu satu
getaran penuh atau satu putaran se-
hingga dapat ditulis dengan rumus se-
bagai berikut.
T =
t
n
(8)
Dengan :
T = Periode (s)
n = Jumlah Getaran
t = Waktu (s)
Untuk mencari konstanta pegas da-
pat dicari menggunakan cara statis
(praktikum lab pegas) dan dengan
cara dinamis (percobaan pada aplikasi
dan simulasi interaktif). Suatu pe-
gas yang digantungkan mempunyai ni-
lai konstanta pegas k, yang merupakan
besar gaya tiap pertambahan panjang
(∆x) . Maka jika pegas kita tarik den-
gan gaya F tangan, maka pada pegas
akan terjadi gaya pegas yang arahnya
berlawanan dengan arah gaya. Hal ini
sesuai dengan Hukum Hooke yang ter-
dapat pada persamaan 1. Sehingga un-
tuk mencari nilai k dapat dicari dengan
persamaan,
k =
f
∆x
=
mg
∆x
(9)
Jika beban yang digantungkan
pada pegas dalam keadaan setim-
bang, kemudian diberi sedikit usikan
dengan menarik massa kebawah
atau menekannya keatas kemudian
melepaskannya kembali, maka pegas
akan mengalami getaran. Getaran ini
akan menyebabkan adanya periode dan
amplitudo dan juga percepatan yang
arahnya selalu menuju ketitik setim-
bang yang dapat diungkapkan dalam
persamaan,
X = Acosωt (10)
V =
dx
dt
=
d(Acosωt)
dt
(11)
V = −Aωsinωt (12)
a =
dv
dt
=
d(−Aωsinωt)
dt
(13)
a = −Aω2
cosωt (14)
a = −ω2
x (15)
Dengan :
X = Jarak
V = Kecepatan
a = Percepatan
Jika suatu pegas mengalami per-
cepatan maka akan berlaku Hukum 2
Newton dengan persamaan,
ΣF = Fp (16)
4
ma = −k∆x (17)
m(−ω2
x) = −k∆x (18)
−ω2
mx = −k∆x (19)
−ω2
m = −k (20)
ω2
=
k
m
(21)
ω =
k
m
(22)
2π
T
=
k
m
(23)
T = 2π
k
m
(24)
T2
= 4π2 k
m
(25)
K = 4π2 m
T2
(26)
Dari penurunan rumus diatas dapat
digunakan untuk mencari tetapan
pegas.
C. Energi Potensial Pegas
(Ep) dan Usaha (W) untuk
Meregangkan Pegas
Energi potensial adalah energi yang
dimiliki benda karena kedudukannya
terhadap suatu acuan. Energi poten-
sial pegas dihitung berdasarkan acuan
titik setimbangnya, sehingga saat pe-
gas menyimpang sejauh x akan memi-
liki energi potensial yang besarnya :
Ep =
1
2
k∆x2
(27)
Usaha yang diperlukan untuk
meregangkan pegas akan setara den-
gan perubahan energi potensial pada
pegas akibat usikan peregangan terse-
but, sehingga:
W =
1
2
k∆x2
(28)
METODE
Rancangan Percobaan
Alat dan Bahan
1. Pegas bentuk spiral (3 buah)
Dengan :
x1 = 20 cm
x2 = 7,3 cm
x3 = 6,4 cm
2. Massa Beban (2 buah)
Dengan :
m1 = 140 gr
m2 = 199,2 gr
3. Statif dengan klem (1 buah)
4. Mistar/penggaris (1 buah)
5. Stopwatch (1 buah)
6. Neraca (1 buah)
Variabel Percobaan
Pada percobaan dengan praktikum
pegas sederhana variabel yang digu-
nakan adalah jenis pegas dengan vari-
abel manipulasi massa beban, dan
variabel respon adalah pertambahan
panjang pegas dan konstanta pe-
gas. Sedangkan pada percobaan yang
menggunakan aplikasi phyphox vari-
abel yang digunakan variabel kontrol
yang digunakan adalah jenis pegas
5
dengan variabel manipulasi massa be-
ban, dan variabel respon berupa Peri-
ode dan konstanta pegas.
Langkah-Langkah Percobaan
Pada percobaan dengan praktikum
laboratorium, hal pertama yang harus
dilakukan adalah menyiapakan alat
dan bahan yang diperlukan. Setelah
itu menimbang massa beban menggu-
nakan neraca duduk, kemudian men-
gukur panjang pegas mula-mula meng-
gunakan mistar/penggaris. Lalu mem-
buat sistem atau rangkaian percobaan
seperti pada gambar. Kemudian
menggantungkan beban pada ujung
pegas dan lepas beban tersebut hingga
pegas bekerja serta mengukur pertam-
bahan panjang pada pegas tersebut.
Lalu saat pegas sedang bekerja, hitung
berapa banyak jumlah getaran selama
10 sekon. Mengulangi langkah-langkah
tersebut sebanyak 6 kali dengan3 kali
panjang pegas yang berbeda dan 2 kali
massa beban yang berbeda. Kemudian
menentukan konstanta pegas dari data
yang didapat.
Pada percobaan dengan menggu-
nakan aplikasi Phyphox, hal pertama
yang harus dilakukan adalah menyi-
apakan alat dan bahan yang diper-
lukan terutama aplikasi yang akan
digunakan. Setelah itu menimbang
massa beban menggunakan neraca
duduk, kemudian mengukur panjang
pegas mula-mula menggunakan mis-
tar/penggaris. Lalu membuat sistem
atau rangkaian percobaan seperti pada
gambar. Kemudian menggantungkan
beban berupa smartphone yang telah
diaktifkan aplikasi Phyphox nya den-
gan pilihan spring pada ujung pegas
dan lepas beban tersebut hingga pe-
gas bekerja serta mengukur pertam-
bahan panjang pada pegas tersebut.
Lalu saat pegas sedang bekerja, hitung
berapa banyak jumlah getaran selama
10 sekon. Mengulangi langkah-langkah
tersebut sebanyak 6 kali dengan3 kali
panjang pegas yang berbeda dan 2 kali
massa beban yang berbeda. Kemudian
menentukan konstanta pegas dari data
yang didapat.
HASIL DAN DISKUSI
Dari hasil percobaan, diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 1. Data Praktikum Pegas
m Xo Xt t n
140 gr 20 cm 53 cm 10 s 9
140 gr 7,3 cm 24,5 cm 10 s 12
140 gr 6,4 cm 24 cm 10 s 11
199,2 gr 20 cm 64,5 cm 10 s 10
199,2 gr 7,3 cm 28 cm 10 s 11
199,2 gr 6,4 cm 30 cm 10 s 8
Keterangan :
m = Massa Beban (gr)
Xo = Panjang Awal (cm)
Xt = Panjang Akhir (cm)
t = Waktu (s)
n = Jumlah Getaran
Tabel 2. Data Aplikasi Phyphox
m Xo Xt t T
140 gr 20 cm 53 cm 10 s 1,17 s
140 gr 7,3 cm 24,5 cm 10 s 0,79 s
140 gr 6,4 cm 24 cm 10 s 0,85 s
199,2 gr 20 cm 64,5 cm 10 s 0,97 s
199,2 gr 7,3 cm 28 cm 10 s 0,92 s
199,2 gr 6,4 cm 30 cm 10 s 1,32 s
Keterangan :
m = Massa Beban (gr)
Xo = Panjang Awal (cm)
Xt = Panjang Akhir (cm)
t = Waktu (s)
T = Periode (s)
f = Frekuensi (Hz)
Percobaan pada Praktikum Lab
Pegas, hubungan antara massa beban
dengan pertambahan panjang pegas.
Tabel 3. Hubungan antara Massa
Beban dengan Pertambahan Panjang
Pegas pada Praktikum Pegas
6
m (kg) ∆x(m) k (N/m)
x y
0,14 0,33 4,16
0,14 0,172 7,97
0,14 0,176 7,79
0,1992 0,445 4,38
0,1992 0,207 9,43
0,1992 0,236 8,27
Grafik 1. Hubungan antara massa
beban (kg) dengan pertambahan
panjang (∆x)
Berdasarkan grafik diatas, dapat
dilihat bahwa hubungan antara massa
beban dan pertambahan panjang pe-
gas adalah berbanding lurus. Yaitu
massa beban mempengaruhi pertam-
bahan panjang pegas, semakin besar
massa beban maka pertambahan pan-
jang pegas akan semakin besar pula.
Percobaan dengan menggunakan
aplikasi Phyphox, hubungan antara
massa beban dengan kuadrat periode.
Tabel 4. Hubungan antara Massa
Beban dengankuadrat periode pada ap-
likasi Phyphox
m (kg) T (s) T 2 (s) k (N/m)
x y
0,14 1,17 1,3689 4,03
0,14 0,79 0,6241 8,85
0,14 0,85 0,7225 7,65
0,1992 0,97 0,9409 8,36
0,1992 0,92 0,8464 9,30
0,1992 1,32 1,7424 4,51
Grafik 2. Hubungan antara massa
beban (kg) dengan periode kuadrat (s)
Berdasarkan grafik diatas dapat
diketahui bahwa hubungan antara
massa beban dengan periode kuadrat
adalah berbanding lurus, yaitu se-
makin besar massa beban maka akan
semakin lama pula waktu yang dibu-
tuhkan untuk mencapai 10 getaran.
Sehingga periodenya semakin besar.
Berdasarkan percobaan diatas,
yaitu menentukan konstanta pegas
dengan menggunakan aplikasi phyphox
dan praktikum sederhana, diperoleh
hasil konstanta pegas yang dihitung
dengan menggunakan aplikasi phyphox
sebesar (7, 12 ± 0, 008) N/m dengan
tingkat ketelitian sebesar 99, 999%,
sedangkan dengan menggunakan prak-
tikum sederhana diperoleh konstanta
pegas sebesar (7±0, 0078) N/m dengan
tingkat ketelitian sebesar 99, 999%.
Dari hasil percobaan di dapat ni-
lai konstanta pegas yang berbeda an-
tara konstanta pegas yang dihitung
dengan menggunakan aplikasi phy-
phox dan praktikum sederhana. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu kurang telitinya praktikan dalam
membaca hasil pengukuran, dan juga
dipengaruhi oleh faktor keelastisitasan
pegas. Namun, pada tingkat ketelitian
konstanta pegas dengan menggunakan
aplikasi phyphox dan dengan prak-
tikum sederhana adalah sama be-
sarnya, hal ini dikarenakan penguku-
ran berulang sehingga hasil yang dida-
patkan pun lebih teliti.
7
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan di atas,
maka kami beragumentasi dengan
menarik kesimpulan, yaitu untuk
menentukan konstanta pegas dapat di-
lakukan dengan dua media percobaan
yaitu menggunakan aplikasi phyphox
dan praktikum sederhana. Untuk
mencari nilai konstanta pegas dengan
praktikum sederhana dapat menggu-
nakan persamaan k = f
∆x = mg
∆x .
Dan untuk mencari nilai konstanta pe-
gas denganmenggunakan aplikasi phy-
phox dapat menggunakan persamaan
K = 4π2 m
T 2 . Berdasarkan per-
cobaan diatas, yaitu menentukan kon-
stanta pegas dengan menggunakan ap-
likasi phyphox dan praktikum seder-
hana, diperoleh hasil konstanta pegas
yang dihitung dengan menggunakan
aplikasi phyphox sebesar (7, 12±0, 008)
N/m dengan tingkat ketelitian sebesar
99, 999%, sedangkan dengan menggu-
nakan praktikum sederhana diperoleh
konstanta pegas sebesar (7 ± 0, 0078)
N/m dengan tingkat ketelitian sebesar
99, 999%.
Dalam percobaan konstanta pegas
terbukti bahwa hukum hooke adalah
benar, yaitu hubungan antara gaya
yang diberikan pada pegas sebanding
dengan pertambahan panjang pegas
(F(x) = −k∆x). Pada media per-
cobaan dengan praktikum sederhana,
jika massa beban ditambah maka pan-
jang pegas akan semakin panjang pe-
gas dan apabila massa beban dita-
mbah berat maka waktu yan diper-
lukan semakin lama sehingga periode
semakin kecil. Sedangkan pada me-
dia percobaan dengan menggunakan
aplikasi phyphox, semakin banyak
getaran yang dilakukan pada sistem
getaran, waktu yang diperlukan se-
makin banyak sehingga periodenya se-
makin besar. Artinya hubungan an-
tara massa beban dengan pertamba-
han panjang pegas dan kuadrat peri-
ode adalah berbanding lurus.
Dengan demikian, tingkat
ketelitian yang diperoleh dari kedua
media percobaan adalah sama be-
sarnya, dengan kata lain kedua media
percobaan yang kami gunakan layak
atau cocok digunakan sebagai media
percobaan dalam menentukan kon-
stanta pegas. Namun, jika dilihat
dari sudut pandang tingkat keefek-
tivitasan, maka kami beragumentasi
bahwa tingkat keefektivitasan tertin-
ngi ada pada media percobaan aplikasi
phyphox. Hal ini dikarenakan, aplikasi
phyphox mudah, terjangkau, dan anal-
isis data yang diperoleh pun akurat
sama seperti kami menggunakan me-
dia percobaan praktikum sederhana
pegas. Tanpa perlu menghitung be-
berapa besaran yang diperlukan, ap-
likasi phyphox mampu menghitungnya
secara analitis dan begitu akurat. Den-
gan begitu, aplikasi phyphox memiliki
tingkat keefektivitasan yang tinggi dari
segi efesiensi waktu.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami mengucapkan terimakasih
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
yang mana telah melancarkan kegiatan
percobaan ini, sehinggga kami da-
pat menyelesaikan percobaan ini den-
gan baik. Selanjutnya kami mengu-
capkan terima kasih kepada Bapak
Mirza Nur Hidayat, M.Si yang telah
membantu dan membimbing mulai
dari melakukan percobaan ini hingga
penyusunan artikel. Kami mengu-
capkan terima kasih kepada kepala
laboratorium fisika dasar yang telah
mengizinkan serta menyediakan per-
alatan yang mendukung percobaan
ini. Terakhir, kami ucapkan kterima
kasih kepada teman-teman seperjuan-
gan yang telah membantu doa dan
memberikan motivasi hingga kami da-
pat menyelesaikan artikel ini dengan
baik
8
REFERENSI
[1] Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk
Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga-
Giancoli Daugla C. 2001.Fisika Dasar
Edisi k-5. Jakarta : Erlangga
[2] Giancoli Daugla C. 2001.Fisika
Dasar Edisi k-5. Jakarta : Erlangga
[3] Resnick Halliday. 1989. Dasar-
Dasar Fisika Jilid 1. Jakarta : Er-
langga
[4] Keenan Charles W. 1980.Fisika un-
tuk Universitas Jilid I. Jakarta : Er-
langga
[5] Young, Hugh D. 2004. Fisika Uni-
versitas. Jakarta : Erlangga
[6] R. Iswandi, M Qaddafi. 2014.
Uji Coba Alat Eksperimen Hukum
Hooke pada Penentuan Konstanta Pe-
gas dalam Meningkatkan Kreativitas
Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. uin-
alauddin.ac.id
[7] Ilham, diky dkk. Pengaruh Ni-
lai Konstanta terhadap Pertambahan
Panjang Pegas pada Rangkaian Tung-
gal. Jurnal Teknik Mesin Merc (Me-
chanical Engineering Research Collec-
tion). Vol 1(2). 2018
9

More Related Content

What's hot

TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
shofia ranti
 
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Margiea Liana
 
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Sylvester Saragih
 

What's hot (20)

RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)RPP SUHU & KALOR (SMA)
RPP SUHU & KALOR (SMA)
 
Lembar kerja gerak parabola
Lembar kerja gerak parabolaLembar kerja gerak parabola
Lembar kerja gerak parabola
 
Ki kd fisika
Ki kd fisikaKi kd fisika
Ki kd fisika
 
Rpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanikRpp hk kekekalan energi mekanik
Rpp hk kekekalan energi mekanik
 
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
 
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docxRPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
 
15 lks-usaha
15 lks-usaha15 lks-usaha
15 lks-usaha
 
LKS Gelombang Stasioner Bebas
LKS Gelombang Stasioner BebasLKS Gelombang Stasioner Bebas
LKS Gelombang Stasioner Bebas
 
Kunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum ArchimedesKunci LKPD Hukum Archimedes
Kunci LKPD Hukum Archimedes
 
Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2
 
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUSTEORI RELATIVITAS KHUSUS
TEORI RELATIVITAS KHUSUS
 
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
 
Desain pembelajaran fisika
Desain pembelajaran fisika Desain pembelajaran fisika
Desain pembelajaran fisika
 
RPP GERAK LURUS
RPP GERAK LURUSRPP GERAK LURUS
RPP GERAK LURUS
 
Ppt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahanPpt elastisitas bahan
Ppt elastisitas bahan
 
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
12. sma kelas xi rpp kd 3.11 pers.gelombang (karlina 1308233)
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Rpp hukum iii newton
Rpp hukum iii newtonRpp hukum iii newton
Rpp hukum iii newton
 
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
Tugas fisika dasar 1 ( rangkuman mekanika benda tegar )
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
 

Similar to Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media Percobaan dalam Menentukan Nilai Konstanta Pegas pada Teknologi Pembelajaran Fisika

13. silabus agribisnis & agroteknologi
13. silabus agribisnis & agroteknologi13. silabus agribisnis & agroteknologi
13. silabus agribisnis & agroteknologi
EKO SUPRIYADI
 
Modul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xiModul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xi
10DEKY
 
Pengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitas
Pengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitasPengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitas
Pengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitas
jayamartha
 

Similar to Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media Percobaan dalam Menentukan Nilai Konstanta Pegas pada Teknologi Pembelajaran Fisika (20)

HAKIKAT FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
HAKIKAT FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARIHAKIKAT FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
HAKIKAT FISIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
 
RPP ELISATUL UMAMAH (1).pdf
RPP ELISATUL UMAMAH (1).pdfRPP ELISATUL UMAMAH (1).pdf
RPP ELISATUL UMAMAH (1).pdf
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
Fisika 12 mia iis - kisi-kisi
Fisika   12 mia iis - kisi-kisiFisika   12 mia iis - kisi-kisi
Fisika 12 mia iis - kisi-kisi
 
Hukum Hooke dan Ayunan Sederhana
Hukum Hooke dan Ayunan SederhanaHukum Hooke dan Ayunan Sederhana
Hukum Hooke dan Ayunan Sederhana
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatanKb1 konsep biomekanika pada kesehatan
Kb1 konsep biomekanika pada kesehatan
 
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematisproposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
proposal pengembangan alat praktikum bandul matematis
 
4 SILABUS.pdf
4 SILABUS.pdf4 SILABUS.pdf
4 SILABUS.pdf
 
1
11
1
 
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
4029-Article Text-7055-1-10-20171014.pdf
 
13. silabus agribisnis & agroteknologi
13. silabus agribisnis & agroteknologi13. silabus agribisnis & agroteknologi
13. silabus agribisnis & agroteknologi
 
Pengembangan Kurikulum- 10B
Pengembangan Kurikulum- 10BPengembangan Kurikulum- 10B
Pengembangan Kurikulum- 10B
 
Rancangan Peer dan PPT Penguatan.ppt
Rancangan Peer dan PPT Penguatan.pptRancangan Peer dan PPT Penguatan.ppt
Rancangan Peer dan PPT Penguatan.ppt
 
Modul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xiModul praktikum-kelas-xi
Modul praktikum-kelas-xi
 
Pengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitas
Pengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitasPengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitas
Pengembangan Kurikulum (10 - 12) kisi_dan_soal_relativitas
 
Epistemologi
Epistemologi Epistemologi
Epistemologi
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
X MIA 5 Proyek Kerja Fisika (Elastisitas pegas) by Kelompok 1
 
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum HookeLaporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
Laporan Praktikum Fisika Hukum Hooke
 

More from Dhea Yulia Ningsih

More from Dhea Yulia Ningsih (18)

Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang ElektromagnetikKisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
Kisi-kisi soal HOTS Gelombang Elektromagnetik
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
 
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai GanggaPeradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga
 
Manusia Purba Di Indonesia
Manusia Purba Di IndonesiaManusia Purba Di Indonesia
Manusia Purba Di Indonesia
 
Tentang Kehidupan Zaman Praaksara
Tentang Kehidupan Zaman PraaksaraTentang Kehidupan Zaman Praaksara
Tentang Kehidupan Zaman Praaksara
 
Produk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
Produk-produk pada Bank Perkreditan RakyatProduk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
Produk-produk pada Bank Perkreditan Rakyat
 
Produk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan SyariahProduk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan Syariah
 
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenMengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
 
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk CerpenMengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
Mengubah Pengalaman Diri Sendiri dan Orang Lain ke dalam Bentuk Cerpen
 
Memahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu KlasikMemahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu Klasik
 
Memahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu KlasikMemahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu Klasik
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
 
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui DiskusiMengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
Mengungkapkan Pendapat Terhadap Puisi Melalui Diskusi
 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoMengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
 
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidatoMengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
Mengungkapkan informasi melalui penulisan paragraf dan pidato
 
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang DituturkanMendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
Mendengarkan Memahami Cerita Rakyat Yang Dituturkan
 
Ilmu psikologi
Ilmu psikologiIlmu psikologi
Ilmu psikologi
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media Percobaan dalam Menentukan Nilai Konstanta Pegas pada Teknologi Pembelajaran Fisika

  • 1. Artikel Teknologi Pembelajaran Tahun Akademik 2018/2019 Homepage: http://fi.uhamka.ac.id/ Keefektivitasan Aplikasi Phyphox dan Praktikum Sederhana Pegas Sebagai Media Percobaan dalam Menentukan Nilai Konstanta Pegas pada Teknologi Pembelajaran Fisika Dea Julianingsih*, Supriyatna, Nurul Aulia Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jl. Tanah Merdeka No.20, Kp.Rambutan, Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13830 Abstrak Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan keefektivitasan dari dua media percobaan dalam mencari nilai konstanta pegas. Media percobaan yang digunakan ada Aplikasi Phyphox dan Praktikum sederhana pegas. Konstanta pegas yang didapatkan digambarkan pula dengan grafik. Mula-mula percobaan dilakukan dengan menggunakan aplikasi phyphox, lalu membandingkan nilai yang didapat dengan percobaan pada praktikum pegas. Percobaan dilakukan sebanyak 2 kali yaitu percobaan pertama dengan massa beban yang sama dan pertambahan panjang pegas yang berbeda, sedangkan percobaan kedua dengan pertambahan panjang pegas yang sama dan massa beban yang berbeda. Percobaan tersebut dilakukan 2 kali pada masing-masing media yang akan digunakan. Sebuah ponsel yang memiliki sensor accelerometer digunakan untuk merekam akselerasi yang didapat dari aplikasi phyhpox. Frekuensi serta periode dalam osilasi tersebut, didapatkan dari perhitungan waktu saat pegas berosilasi. Dari hasil percobaan yang kami lakukan, kami beragumentasi bahwa tingkat keefektivitas tinggi ada pada media pecobaan Aplikasi phyphox. Hal ini dikarenakan aplikasi phyphox mampu mengefesiensi waktu dan biaya serta mudah digunakan. Namun, kedua media percobaan tersebut memiliki tingkat ketelitian yang sama. Hal ini berarti kedua media percobaan tersebut memang layak dan cocok untuk digunakan dalam percobaan menentukan nilai konstanta pegas c 2018 Penulis. Diterbitkan oleh Pendidikan Fisika UHAMKA Kata Kunci : Phyphox, Pegas, Massa, Panjang, Periode, Frekuensi *Penulis koresponden. Alamat e-mail: dheayulianngsih@gmail.com Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) informasi pada masa ini mempengaruhi perkemban- gan dalam berbagai bidang. Salah satu bidang yang memanfaatkan perkem- bangan IPTEK informasi adalah bidang pendidikan. Teknologi infor- masi dimanfaatkan oleh pelaku pen- didikan untuk membelajarkan siswa pada perkembangan IPTEK informasi 1
  • 2. itu sendiri dan sebagai media pembe- lajaran untuk menyampaikan isi pem- belajaran dari guru kepada siswa. Se- lain itu, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga, hampir semua fenomena fisis dan kegiatan manusia dapat diperkirakan dan dihitung oleh sebuah aplikasi baik yang menggunakan komputer grafis maupun smartphone. Aplikasi ini dibuat oleh pendirinya untuk memper- mudah manusia mempelajari, menga- mati, dan meramalkan fenomena- fenomena fisis yang mungkin terjadi serta membantu aktivitas manusia di- geala kesempatan yang ada. Pada prinsipnya aplikasi tersebut dapat di- lakukan dengan berbagai cara misal- nya dengan deretan angka-angka, gam- bar, grafik, atau visualisasi dengan komputer dan smartphone. Di dalam ilmu pengetahuan, fisika merupakan salah satu pelajaran yang bersifat eksperimental praktis. Oleh karena itu, laboratorium mempunyai peranan penting dalam pengajaran fisika di semua tingkat pendidikan [6]. Karena konsep fisika yang bersi- fat abstrak yang hanya diperoleh dari penjelasan tanpa disertai percobaan akan mempersulit siswa dalam mema- hami konsep yang diajarkan khususnya pokok materi pegas. Proses pembe- lajaran yang diterapkan harus mem- perlihatkan spesifikasi dari karakteris- rik mata pelajaran serta perkemban- gan peserta didik sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif dan nam- pak semangat mereka dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang seperti inilah yang semestinya mendapat perhatian lebih dari pihak sekolah melalui program-program yang dirancang sistematis dan berkesinam- bungan. Pada lingkup pembelajaran berbasis IPA karakteristik yang paling menonjol yaitu adanya pengaitan kon- sep dengan kehidupan nyata melalui pengamatan atau percobaan di labo- ratorium. Bahkan pada kasus tertentu tujuan pembelajaran tidak dapat dica- pai jika tidak mengadakan percobaan dalam pembelajarannya, di samping untuk mencapai tujuan pembelajaran metode ini memberikan kesan yang mendalam dan lebih bermakna bagi peserta didik sehingga menumbuhkan sikap positif bagi proses dan hasil be- lajarnya. Selain itu, terdapat banyak sekali percobaan berbasis aplikasi yang berkaitan dengan materi pegas. Ma- teri pegas ini pun dipelajari pada jen- jang pendidikan. Sehingga Metode praktikum atau pengamatan secara langsung menggunakan sebuah ap- likasi adalah salah satu cara dalam pembelajaran fisika yang dapat di- gunakan untuk membuktikan hukum- hukum dalam ilmu fisika. Seperti salah satunya adalah aplikasi Phy- phox. Aplikasi Phyphox ini dibuat oleh Institut Fisika 2 dari Universi- tas RWTH Aachen yang terletak di Jerman. Aplikasi ini dapat ditemui pada android atau iphone serta da- pat diunduh melalui laptop atau kom- puter (PC). Keunggulannya, aplikasi ini dapat dimiliki tanpa harus mem- bayar. Namun, kekurangannya adalah beberapa simulasi yang ada pada Phy- phox ini dapat disimulasikan apabila android atau iphone memiliki sensor- sensor yang akan digunakan dalam simulasi tersebut. Phyphox meru- pakan sebagian dari media simulasi berbasis komputer dan android atau iphone. Meskipun terlihat simple na- mun, simulasi yang disediakan oleh ap- likasi tersebut tidaklah hanya sekedar aplikasi simulasi biasa tanpa adanya pengolahan data dan grafik. Osilator harmonis maupun teredam merupakan salah satu model fisis yang penting un- tuk berbagai aplikasi industri. Salah satu contohnya adalah peredam kejut pada mobil. Sistem ini terdiri dari pe- gas dan piston yang berisi fluida ken- tal sehingga mobil tidak terlambung keatas dan kebawah tanpa henti jika melewati jalan yang berlubang. Con- 2
  • 3. toh lain banyak terdapat pada bidang elektronika. Sistem pemancar, fil- ter, penguat sinyal, dan pengondisian sinyal mengolah sinyal dari osilator un- tuk menghasilkan keluaran yang di- harapkan. Tujuan dari penulisan ini adalah media simulasi dalam pencar- ian data secara akurat serta dalam pembelajaran Fisika terutama dalam materi pegas. TEORI A. Osilasi Pegas Osilasi pegas adalah suatu gerak periodik pada pegas yang terjadi se- cara berulang, sehingga benda berg- erak kembali pada posisi setimbangnya dalam selang waktu tertentu. Suatu sistem yang menunjukan gejala gerak harmonik sederhana adalah sebuah benda yang digantung pada sebuah pegas [1]. Pada keadaan setimbang, pegas tidak mengerjakan gaya pada benda. Setiap pegas memiliki panjang alami dimana keadaan ini pegas tidak mengerahkan gaya pada massa m. Po- sisi massa dititik ini disebut posisi ke- setimbangan [2].Apabila benda dis- impangkan sejauh x dari kedudukan se- timbangnya, pegas dengan konstanta k mempengaruhi hasil gaya F(x) sesuai dengan hukum Hooke, didapatkan per- samaan sebagai berikut : F(x) = −k∆x[3] (1) Dengan : F = Gaya tarik (N) k = Konstanta pegas (N/m) ∆x = Pertambahan Panjang Akibat Gaya (m) Tanda minus menunjukan gaya pe- gas berlawanan arah dengan simpan- gan. Gaya pegas ini merupakan gaya pemulih yang menyebabkan benda terus berosilasi selama tidak ada gesekan udara [4]. Dengan meng- gabungkan persamaan hukum Hooke pada persamaan 1 dengan hukum Newton didapatkan gaya yang dialami benda, serta didapatkan persamaan : F(x) = −k∆x = ma (2) atau m d2 x dt2 + kx (3) Dimana : m = Massa benda a = Percepatan benda d2 x dt2 = Turunan kedua posisi terhadap waktu. Sehingga dari persamaan 2 dan 3 tersebut dapat ditulis sebagai berikut : d2 x dt2 + ω2 x = 0 (4) Dengan ω adalah frekuensi sudut yang besarnya dapat dituliskan persamaan secara sistematis : ω2 = k m (5) atau ω = k m (6) Sehingga posisi benda pada tiap waktu t dapat didefiniskan dengan per- samaan : x(t) = Acos(ωt + ϕ) (7) Dimana : A = Amplitudo ϕ = sudut fase. B. Konstanta Pegas Konstanta pegas adalah besarnya gaya yang dibutuhkan atau yang harus diberikan sehingga terjadi perubahan panjang sebesar satu satuan pan- jang. Satuan SI untuk konstanta pegas adalah N/m atau kgm/s2 m 3
  • 4. Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pula per- tambahan panjang pada pegas terse- but. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan sem- ula.Jika beberapa pegas ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap pegas. Karakteristik suatu pegas diny- atakan dengan konstanta pegas (k). Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang. Semakin be- sar gaya yang bekerja pada pegas, se- makin besar pertambahan panjang pe- gas. Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan panjang pegas bernilai konstan [7]. Hubungan an- tara gaya yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang pegas di daerah yang ada dalam batas kelen- turan didefiniskan pada persamaan 1, yang dimana ini merupakan suatu per- bandingan yang disebut tetapan pegas. Gerak benda yang terjadi secara berulang dan dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur, maka gerak ini di sebut juga sebagai gerak harmonik [5]. Periode (T) suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu lin- tasan lengkap dari geraknya, yaitu satu getaran penuh atau satu putaran se- hingga dapat ditulis dengan rumus se- bagai berikut. T = t n (8) Dengan : T = Periode (s) n = Jumlah Getaran t = Waktu (s) Untuk mencari konstanta pegas da- pat dicari menggunakan cara statis (praktikum lab pegas) dan dengan cara dinamis (percobaan pada aplikasi dan simulasi interaktif). Suatu pe- gas yang digantungkan mempunyai ni- lai konstanta pegas k, yang merupakan besar gaya tiap pertambahan panjang (∆x) . Maka jika pegas kita tarik den- gan gaya F tangan, maka pada pegas akan terjadi gaya pegas yang arahnya berlawanan dengan arah gaya. Hal ini sesuai dengan Hukum Hooke yang ter- dapat pada persamaan 1. Sehingga un- tuk mencari nilai k dapat dicari dengan persamaan, k = f ∆x = mg ∆x (9) Jika beban yang digantungkan pada pegas dalam keadaan setim- bang, kemudian diberi sedikit usikan dengan menarik massa kebawah atau menekannya keatas kemudian melepaskannya kembali, maka pegas akan mengalami getaran. Getaran ini akan menyebabkan adanya periode dan amplitudo dan juga percepatan yang arahnya selalu menuju ketitik setim- bang yang dapat diungkapkan dalam persamaan, X = Acosωt (10) V = dx dt = d(Acosωt) dt (11) V = −Aωsinωt (12) a = dv dt = d(−Aωsinωt) dt (13) a = −Aω2 cosωt (14) a = −ω2 x (15) Dengan : X = Jarak V = Kecepatan a = Percepatan Jika suatu pegas mengalami per- cepatan maka akan berlaku Hukum 2 Newton dengan persamaan, ΣF = Fp (16) 4
  • 5. ma = −k∆x (17) m(−ω2 x) = −k∆x (18) −ω2 mx = −k∆x (19) −ω2 m = −k (20) ω2 = k m (21) ω = k m (22) 2π T = k m (23) T = 2π k m (24) T2 = 4π2 k m (25) K = 4π2 m T2 (26) Dari penurunan rumus diatas dapat digunakan untuk mencari tetapan pegas. C. Energi Potensial Pegas (Ep) dan Usaha (W) untuk Meregangkan Pegas Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya terhadap suatu acuan. Energi poten- sial pegas dihitung berdasarkan acuan titik setimbangnya, sehingga saat pe- gas menyimpang sejauh x akan memi- liki energi potensial yang besarnya : Ep = 1 2 k∆x2 (27) Usaha yang diperlukan untuk meregangkan pegas akan setara den- gan perubahan energi potensial pada pegas akibat usikan peregangan terse- but, sehingga: W = 1 2 k∆x2 (28) METODE Rancangan Percobaan Alat dan Bahan 1. Pegas bentuk spiral (3 buah) Dengan : x1 = 20 cm x2 = 7,3 cm x3 = 6,4 cm 2. Massa Beban (2 buah) Dengan : m1 = 140 gr m2 = 199,2 gr 3. Statif dengan klem (1 buah) 4. Mistar/penggaris (1 buah) 5. Stopwatch (1 buah) 6. Neraca (1 buah) Variabel Percobaan Pada percobaan dengan praktikum pegas sederhana variabel yang digu- nakan adalah jenis pegas dengan vari- abel manipulasi massa beban, dan variabel respon adalah pertambahan panjang pegas dan konstanta pe- gas. Sedangkan pada percobaan yang menggunakan aplikasi phyphox vari- abel yang digunakan variabel kontrol yang digunakan adalah jenis pegas 5
  • 6. dengan variabel manipulasi massa be- ban, dan variabel respon berupa Peri- ode dan konstanta pegas. Langkah-Langkah Percobaan Pada percobaan dengan praktikum laboratorium, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapakan alat dan bahan yang diperlukan. Setelah itu menimbang massa beban menggu- nakan neraca duduk, kemudian men- gukur panjang pegas mula-mula meng- gunakan mistar/penggaris. Lalu mem- buat sistem atau rangkaian percobaan seperti pada gambar. Kemudian menggantungkan beban pada ujung pegas dan lepas beban tersebut hingga pegas bekerja serta mengukur pertam- bahan panjang pada pegas tersebut. Lalu saat pegas sedang bekerja, hitung berapa banyak jumlah getaran selama 10 sekon. Mengulangi langkah-langkah tersebut sebanyak 6 kali dengan3 kali panjang pegas yang berbeda dan 2 kali massa beban yang berbeda. Kemudian menentukan konstanta pegas dari data yang didapat. Pada percobaan dengan menggu- nakan aplikasi Phyphox, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyi- apakan alat dan bahan yang diper- lukan terutama aplikasi yang akan digunakan. Setelah itu menimbang massa beban menggunakan neraca duduk, kemudian mengukur panjang pegas mula-mula menggunakan mis- tar/penggaris. Lalu membuat sistem atau rangkaian percobaan seperti pada gambar. Kemudian menggantungkan beban berupa smartphone yang telah diaktifkan aplikasi Phyphox nya den- gan pilihan spring pada ujung pegas dan lepas beban tersebut hingga pe- gas bekerja serta mengukur pertam- bahan panjang pada pegas tersebut. Lalu saat pegas sedang bekerja, hitung berapa banyak jumlah getaran selama 10 sekon. Mengulangi langkah-langkah tersebut sebanyak 6 kali dengan3 kali panjang pegas yang berbeda dan 2 kali massa beban yang berbeda. Kemudian menentukan konstanta pegas dari data yang didapat. HASIL DAN DISKUSI Dari hasil percobaan, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 1. Data Praktikum Pegas m Xo Xt t n 140 gr 20 cm 53 cm 10 s 9 140 gr 7,3 cm 24,5 cm 10 s 12 140 gr 6,4 cm 24 cm 10 s 11 199,2 gr 20 cm 64,5 cm 10 s 10 199,2 gr 7,3 cm 28 cm 10 s 11 199,2 gr 6,4 cm 30 cm 10 s 8 Keterangan : m = Massa Beban (gr) Xo = Panjang Awal (cm) Xt = Panjang Akhir (cm) t = Waktu (s) n = Jumlah Getaran Tabel 2. Data Aplikasi Phyphox m Xo Xt t T 140 gr 20 cm 53 cm 10 s 1,17 s 140 gr 7,3 cm 24,5 cm 10 s 0,79 s 140 gr 6,4 cm 24 cm 10 s 0,85 s 199,2 gr 20 cm 64,5 cm 10 s 0,97 s 199,2 gr 7,3 cm 28 cm 10 s 0,92 s 199,2 gr 6,4 cm 30 cm 10 s 1,32 s Keterangan : m = Massa Beban (gr) Xo = Panjang Awal (cm) Xt = Panjang Akhir (cm) t = Waktu (s) T = Periode (s) f = Frekuensi (Hz) Percobaan pada Praktikum Lab Pegas, hubungan antara massa beban dengan pertambahan panjang pegas. Tabel 3. Hubungan antara Massa Beban dengan Pertambahan Panjang Pegas pada Praktikum Pegas 6
  • 7. m (kg) ∆x(m) k (N/m) x y 0,14 0,33 4,16 0,14 0,172 7,97 0,14 0,176 7,79 0,1992 0,445 4,38 0,1992 0,207 9,43 0,1992 0,236 8,27 Grafik 1. Hubungan antara massa beban (kg) dengan pertambahan panjang (∆x) Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa hubungan antara massa beban dan pertambahan panjang pe- gas adalah berbanding lurus. Yaitu massa beban mempengaruhi pertam- bahan panjang pegas, semakin besar massa beban maka pertambahan pan- jang pegas akan semakin besar pula. Percobaan dengan menggunakan aplikasi Phyphox, hubungan antara massa beban dengan kuadrat periode. Tabel 4. Hubungan antara Massa Beban dengankuadrat periode pada ap- likasi Phyphox m (kg) T (s) T 2 (s) k (N/m) x y 0,14 1,17 1,3689 4,03 0,14 0,79 0,6241 8,85 0,14 0,85 0,7225 7,65 0,1992 0,97 0,9409 8,36 0,1992 0,92 0,8464 9,30 0,1992 1,32 1,7424 4,51 Grafik 2. Hubungan antara massa beban (kg) dengan periode kuadrat (s) Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa hubungan antara massa beban dengan periode kuadrat adalah berbanding lurus, yaitu se- makin besar massa beban maka akan semakin lama pula waktu yang dibu- tuhkan untuk mencapai 10 getaran. Sehingga periodenya semakin besar. Berdasarkan percobaan diatas, yaitu menentukan konstanta pegas dengan menggunakan aplikasi phyphox dan praktikum sederhana, diperoleh hasil konstanta pegas yang dihitung dengan menggunakan aplikasi phyphox sebesar (7, 12 ± 0, 008) N/m dengan tingkat ketelitian sebesar 99, 999%, sedangkan dengan menggunakan prak- tikum sederhana diperoleh konstanta pegas sebesar (7±0, 0078) N/m dengan tingkat ketelitian sebesar 99, 999%. Dari hasil percobaan di dapat ni- lai konstanta pegas yang berbeda an- tara konstanta pegas yang dihitung dengan menggunakan aplikasi phy- phox dan praktikum sederhana. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurang telitinya praktikan dalam membaca hasil pengukuran, dan juga dipengaruhi oleh faktor keelastisitasan pegas. Namun, pada tingkat ketelitian konstanta pegas dengan menggunakan aplikasi phyphox dan dengan prak- tikum sederhana adalah sama be- sarnya, hal ini dikarenakan penguku- ran berulang sehingga hasil yang dida- patkan pun lebih teliti. 7
  • 8. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan di atas, maka kami beragumentasi dengan menarik kesimpulan, yaitu untuk menentukan konstanta pegas dapat di- lakukan dengan dua media percobaan yaitu menggunakan aplikasi phyphox dan praktikum sederhana. Untuk mencari nilai konstanta pegas dengan praktikum sederhana dapat menggu- nakan persamaan k = f ∆x = mg ∆x . Dan untuk mencari nilai konstanta pe- gas denganmenggunakan aplikasi phy- phox dapat menggunakan persamaan K = 4π2 m T 2 . Berdasarkan per- cobaan diatas, yaitu menentukan kon- stanta pegas dengan menggunakan ap- likasi phyphox dan praktikum seder- hana, diperoleh hasil konstanta pegas yang dihitung dengan menggunakan aplikasi phyphox sebesar (7, 12±0, 008) N/m dengan tingkat ketelitian sebesar 99, 999%, sedangkan dengan menggu- nakan praktikum sederhana diperoleh konstanta pegas sebesar (7 ± 0, 0078) N/m dengan tingkat ketelitian sebesar 99, 999%. Dalam percobaan konstanta pegas terbukti bahwa hukum hooke adalah benar, yaitu hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas (F(x) = −k∆x). Pada media per- cobaan dengan praktikum sederhana, jika massa beban ditambah maka pan- jang pegas akan semakin panjang pe- gas dan apabila massa beban dita- mbah berat maka waktu yan diper- lukan semakin lama sehingga periode semakin kecil. Sedangkan pada me- dia percobaan dengan menggunakan aplikasi phyphox, semakin banyak getaran yang dilakukan pada sistem getaran, waktu yang diperlukan se- makin banyak sehingga periodenya se- makin besar. Artinya hubungan an- tara massa beban dengan pertamba- han panjang pegas dan kuadrat peri- ode adalah berbanding lurus. Dengan demikian, tingkat ketelitian yang diperoleh dari kedua media percobaan adalah sama be- sarnya, dengan kata lain kedua media percobaan yang kami gunakan layak atau cocok digunakan sebagai media percobaan dalam menentukan kon- stanta pegas. Namun, jika dilihat dari sudut pandang tingkat keefek- tivitasan, maka kami beragumentasi bahwa tingkat keefektivitasan tertin- ngi ada pada media percobaan aplikasi phyphox. Hal ini dikarenakan, aplikasi phyphox mudah, terjangkau, dan anal- isis data yang diperoleh pun akurat sama seperti kami menggunakan me- dia percobaan praktikum sederhana pegas. Tanpa perlu menghitung be- berapa besaran yang diperlukan, ap- likasi phyphox mampu menghitungnya secara analitis dan begitu akurat. Den- gan begitu, aplikasi phyphox memiliki tingkat keefektivitasan yang tinggi dari segi efesiensi waktu. UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terimakasih kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang mana telah melancarkan kegiatan percobaan ini, sehinggga kami da- pat menyelesaikan percobaan ini den- gan baik. Selanjutnya kami mengu- capkan terima kasih kepada Bapak Mirza Nur Hidayat, M.Si yang telah membantu dan membimbing mulai dari melakukan percobaan ini hingga penyusunan artikel. Kami mengu- capkan terima kasih kepada kepala laboratorium fisika dasar yang telah mengizinkan serta menyediakan per- alatan yang mendukung percobaan ini. Terakhir, kami ucapkan kterima kasih kepada teman-teman seperjuan- gan yang telah membantu doa dan memberikan motivasi hingga kami da- pat menyelesaikan artikel ini dengan baik 8
  • 9. REFERENSI [1] Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga- Giancoli Daugla C. 2001.Fisika Dasar Edisi k-5. Jakarta : Erlangga [2] Giancoli Daugla C. 2001.Fisika Dasar Edisi k-5. Jakarta : Erlangga [3] Resnick Halliday. 1989. Dasar- Dasar Fisika Jilid 1. Jakarta : Er- langga [4] Keenan Charles W. 1980.Fisika un- tuk Universitas Jilid I. Jakarta : Er- langga [5] Young, Hugh D. 2004. Fisika Uni- versitas. Jakarta : Erlangga [6] R. Iswandi, M Qaddafi. 2014. Uji Coba Alat Eksperimen Hukum Hooke pada Penentuan Konstanta Pe- gas dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika. uin- alauddin.ac.id [7] Ilham, diky dkk. Pengaruh Ni- lai Konstanta terhadap Pertambahan Panjang Pegas pada Rangkaian Tung- gal. Jurnal Teknik Mesin Merc (Me- chanical Engineering Research Collec- tion). Vol 1(2). 2018 9