2. Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada
saat berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah
penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk
menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran modal (capital
budgeting) bukan hanya sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus
memahami betul pengertian dari penganggaran modal (capital
budgeting) agar penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari
keuntungan saja tetapi melakukan keputusan investasi yang akan
berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka pendek bagi
perusahaan.
BAB I
Latar Belakang
3. Rumusan Masalah
01 03
02 04
Apa itu Capital Budgeting
(Penganggaran Modal)?
05
Apa saja resiko dalam
penganggaran modal?
Apa saja peranan
pengangggaran modal?
Bagaimana Metode Keputusan
Penganggaran Modal?
Bagaimana contoh
penganggaran modal?
4. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Untuk mengetahui Capital Budgeting (Penganggaran
Modal)
Untuk mengetahui Resiko penganggaran modal
Untuk Mengetahui peranan pengangggaran modal
Untuk mengetahui Metode Keputusan Penganggaran
Modal
Untuk mengetahui contoh penganggaran modal
diharapkan agar pembaca dapat lebih
mengetahui dan memahami apa itu
capital budgeting dan apa pentingnya
bagi sebuah perusahaan.
Manfaat
5. BAB II
PEMBAHASAN
Penganggaran Modal adalah Suatu Konsep Investasi Dikatakan
sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran
modalmelibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa
sekarang dengan harapanmemperoleh keuntungan yang dikehendaki
di masa mendatang.Investasi membutuhkan dana yang relatif besar
dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif
panjang, serta mengandung resiko.
PENGERTIAN
CAPITAL
BUDGETING
6. BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya ada 2 (dua) metode untuk memasukkan pertimbangan risiko kedalam
keputusan penganggaran modal, yaitu:
a) Metode Certainly Equivalent (CE)
Metode ini memasukkan unsur resiko pada arus kas proyek dan tidak pada tingkat
diskonto. namun kelemahan dari metoda ini adalah faktor subyektif dalam
menentukan CE sangat tinggi karena setiap orang punya pandangan dan keengganan
terhadap risiko yang berbeda. Kelebihan CE adalah kita dapat mempertimbangkan
resiko yang tidak sama setiap tahun.
RESIKO DALAM
CAPITAL
BUDGETING b) Metode Risk adjusted Discount Rate (RADR)
Metode Risk Adjusted Discount rate (RADR) memasukkan unsur risiko
kedalam Discount rate. Menurut metoda ini untuk menghitung NPV suatu
proyek, kita tetap menggunakan arus kas yang diharapkan. Arus kas yang
diharapkan ini lalu didiskontokan dengan discount rate yang sudah disesuaikan
dengan resiko proyek. Metoda CE sangat sederhana dan mudah dimengerti,
namun RADR lebih sering digunakan karena lebih mudah diperkirakan
berdasarkan data yang ada pada pasar daripada menentukan arus kas CE.
7. Pentingnya Penganggaran Modal
1) Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkaw aktu panjang.
2) Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang.
3) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi
jumlah yang besar.
4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal
tersebut akan berakibat panjang dan sulit diperbaiki.
5) Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan
waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.
BAB II
PEMBAHASAN
8. Tahap Tahap Penganggaran Modal
1) Biaya proyek harus ditentukan
2) Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari
proyek, termasuk nilai akhir aktiva
3) Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai
distribusi probabilitas aliran kas)
4) Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus
menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon
aliran kas proyek
5) Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
BAB II
PEMBAHASAN
6) nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan dengan
biayanya
9. BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui
kebutuhan dana yang lebih
terperinci, karena dana
yang terikat jangka
waktunya lebih dari satu
tahun.
Agar tidak terjadi over
invesment atau under
invesment
Dapat lebih terperinci,
teliti karena dana semakin
banyak dan dalam jumlah
yang sangat besar.
Mencegah terjadinya
kesalahan dalam decision
making.
Manfaat
Penganggaran
Modal
10. a) Payback periode
Jangka waktu yang diperlukan untuk
mendapatkan kembali jumlah modal yang
ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh
kembali berarti semakin kecil resiko yang
harus diambil/ dihadapi (Periode waktu yang
menunjukkan berapa lama dana yang
diinvestasikan akan bisa kembali)
Metode Keputusan
Penganggaran Modal
BAB II
PEMBAHASAN
Kekurangan Kelebihan
Sangat mudah
diterapkan
tidak memperhatikan time of
money value
tidak memperhatikan cash in flow
setelah masa payback sehingga
tidak bisa digunakan sebagai alat
ukur.
jika payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak
jika payback periode < umur ekonomis, investasi diterima
Rumus:
11. b) Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi yg menggunakan
discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai
waktu uang pada aliran kas yg terjadi sekarang
dengan arus kas keluar yang akan diterima pada
masa yang akan datang).
Metode Keputusan
Penganggaran Modal
BAB II
PEMBAHASAN
Kekurangan Kelebihan
Dalam membandingkan dua investasi
yang sama modalnya, nilai tunai netto
tidak dapat digunakan sebagai
pedoman
Memperhitungkan time value
of money
memperhitungkan seluruh
cash flow selama usia
investasi
jika NPV (+), investasi diterima
Jika NPV (-), investasi ditolak.
Rumus:
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + … + (Ct/(1+r)t) – C0
Dimana:
NPV = Net Present Value (dalam Rupiah)
Ct = Arus Kas per Tahun pada Periode t
C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)
r = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)
12. c) Internal Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian yang dihasilkan atas
suatu investasi atau discount rate yang
menunjukkan present value cash flow =
present value outlay. IRR yang didapat
dibandingkan dengan biaya modal yang
ditanggung peruusahaan.
Metode Keputusan
Penganggaran Modal
BAB II
PEMBAHASAN
Dimana :
P = Discount rate
C = NPV.
Rumus:
Jika IRR > P, investasi diterima
Jika IRR < P, Investasi ditolak
13. d) Profitability Index
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk
yang akan datang diterima diwaktu yang akan
datang dengan arus kas keluar.
Metode Keputusan
Penganggaran Modal
BAB II
PEMBAHASAN
Jika PI > 1, investasi diterima
Jika PI < 1, investasi ditolak
Rumus:
Profitability Index = Nilai Aliran Kas Masuk
Nilai Investasi
14. e) Accounting Rate of Return
Mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan
dalam buku/reported acc.Income. Metode ini
menilai suatu dengan memperhatikan rasio
antara rata-rata dengan jumlah modal yang
ditanam (initial investment) dengan ratio
antara laba bersih dengan rata-rata modal
yang ditanam.
Metode Keputusan
Penganggaran Modal
BAB II
PEMBAHASAN
jika ARR > 100%, investasi diterima
jika ARR < 100%, investasi ditolak
Rumus:
Kelebihan Kelemahan
terletak pada
kesederhanannya yang mudah
dimengerti karena
menggunakan data akuntansi
yang tersedia.
Tidak memperhatikan
time of money value
Untuk proyek yang ada
rata-rata laba bersihnya
Jumlah EAT x 100%
Investasi
15. PT. AMOR merencanakan utk membeli mesin baru utk
melengkapi pabriknya. Ada 2 macam penawaran atas mesin yg
diinginkan tersebut dari 2 supplier yg berbeda. Data-data
dari kedua mesin adalah sbb :
Contoh Anggaran Modal
Dari data di samping diminta :
1. Menghitung Net Cash in Flow per tahun dari masing-
masing mesin tersebut.
2. Menghitung nilai ekonomis dari setiap mesin berdasarkan
pada :
a. Metode Net Present Value
b. Payback Period
c. Profitability Index
3. 3. Berikan saran anda, dan jelaskan mesin mana yg
sebaiknya dibeli oleh PT. AMOR berdasarkan
pertimbangan nilai ekonomis dari perhitungan di atas!
16. Jawaban
Depresiasi mesin A = Rp 63.000.000 = Rp 15.750.000,-
4
Depresiasi mesin B :
Tahun 1 : 4/10 x (Rp 60 juta - Rp 1,5 juta) = Rp 23.400.000,-
Tahun 2 : 3/10 x Rp 58,5 juta = Rp 17.500.000,-
Tahun 3 : 2/10 x Rp 58,5 juta = Rp 11.700.000,-
Tahun 4 : 1/10 x Rp 58,5 juta = Rp 5.850.000,-
Contoh Anggaran Modal
17. Jawaban No 1
NCF untuk mesin A :
Contoh Anggaran Modal
Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun4
EBT Rp 7.200.000 Rp 7.800.000 Rp 8.400.000 Rp 9.000.000
Tax 40% Rp 2.880.000 Rp 3.120.000 Rp 3.360.000 Rp 3.600.000
EAT Rp 4.320.000 Rp 4.680.000 Rp 5.040.000 Rp 5.400.000
Depresiasi Rp 15.750.000 Rp 15.750.000 Rp 15.750.000 Rp 15.750.000
NCF Rp 20.070.000 Rp 20.430.000 Rp 20.790.000 Rp 21.150.000
18. Contoh Anggaran Modal
Jawaban No 1
NCF untuk mesin B :
Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun4
EBT Rp 6.600.000 Rp 7.500.000 Rp 8.100.000 Rp 8.700.000
Tax 40% Rp 2.640.000 Rp 3.000.000 Rp 3.240.000 Rp 3.480.000
EAT Rp 3.960.000 Rp 4.500.000 Rp 4.860.000 Rp 5.220.000
Depresiasi Rp 23.400.000 Rp 17.550.000 Rp 1.700.000 Rp 5.850.000
NCF Rp 27.360.000 Rp 22.050.000 Rp 6.560.000 Rp 11.070.000
19. Contoh Anggaran Modal
Jawaban No 2 bagian A
a. Metode NPV
Tahun
Mesin A Mesin B
CF (Rp) DF 15% PV of CF (Rp) CF (Rp) PV of CF (Rp)
1 20.070.000 0,8696 17.452.872 27.360.000 23.792.256
2 20.430.000 0,7561 15.447.123 22.050.000 16.672.005
3 20.790.000 0,6575 13.669.425 16.560.000 10.888.200
4 21.150.000 0,5717 12.091.455 11.070.000 6.328.719
Nilai Sisa 0,5717 1.500.000 857.550
Jumlah 58.660.875 58.538.730
Investasi Awal 63.000.000 (-) 60.000.000 (-
)
NPV -4.339.125 -1.461.270
20. Contoh Anggaran Modal
Jawaban No 2 bagian B
Payback Period A = 3 tahun + ( 1.710.000 x 12 bulan ) = 3 tahun 29 hari
21.150.000
Payback Period B = 2 tahun + ( 10.590.000 x 12 bulan ) = 2 tahun 7 bulan 20 hari
16.560.000
21. Contoh Anggaran Modal
Jawaban No 2 bagian c
PIA = 58.660.875 = 0.9311
63.000.000
PIB = 58.538.730 = 0.9756
60.000.000
22. Contoh Anggaran Modal
Jawaban No 3
Kedua investasi di atas “TIDAK LAYAK”, jadi keduanya
tidak usah dipilih atau dibeli.
Alasannya : NPV keduanya < 0 (negatif) dan PI < 1.
23. Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting)
sangatlah penting dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman
saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan
penganggaran modal tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan
meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi
manajer keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil keputusan
dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
24. DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Tony L. (1991). Penganggaran Modal dan Analisa Resiko Investasi. Bandung:
Koperasi Penerbitan Buku Bandung 1991.
Anastasia, Njo., dan Yakobus, Sutoto. (2001). Analisa Investasi Dalam Pengambilan
Keputusan Investasi Pada Pengembangan Lapangan Golf dan Perumahan Citraraya.
Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol.3, No.1, Maret, hal 14-33.
Baramuli, Dedy.N. (2009). Analisis Penganggaran Modal Dalam Rangka Ekspansi Pada
PT Telkomsel, Tbk. Jurnal Inovasi Manajemen Vol.5, No.2.
Ekaningrum, Indri. (2009). Determinasi Dalam Penganggaran Modal. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi “Analisis” Vol.2, No.2, Mei, hal 389.
Gitman, L.J. (2002). Edisi 9. Principles of Managerial Finance. Massachussets:
Addison Wesley Longman, Inc.
Kasmir dan Jakfar. (2007). Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan Keempat.
Jakarta: Penerbit Prenada Media group.
Kaplan, Robert S, Akuntansi Manajemen, 1982.